KITAB RUT
(Seri: 50)
Subtema: TAKHTA
ALLAH DAN KEMULIAAN ALLAH NYATA DI BUMI.
Shalom.
Selamat
sore, salam sejahtera bagi kita sekaliannya. Dari tempat ini saya mengucapkan
selamat beribadah, lewat Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke sorga.
Saya juga
tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, bahkan hamba-hamba Tuhan yang
sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming video
internet, Youtube, Facebook di mana pun anda berada.
Sebab itu
kita berdoa, kita mohon dengan rendah hati kepada Tuhan supaya Tuhan bukakan
firman-Nya untuk kita sore ini.
Segera kita
memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab, juga untuk
Ibadah Kenaikan Yesus Kristus ke sorga dari KITAB RUT.
Rut 2:10
(2:10) Lalu sujudlah
Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya:
"Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan
memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?"
Sebetulnya, Rut
adalah bangsa kafir (bangsa Moab), tetapi di sini kita perhatikan; Rut mendapat
perhatian dari Boas rohani, yaitu Tuhan Yesus Kristus, Kepala Gereja Mempelai
Pria Sorga.
Bagian dari
kalimat yang harus kita perhatikan dari ayat 10 ini adalah: “Lalu sujudlah
Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah.” Suatu sikap yang baik
ditunjukkan oleh Rut, sekaligus menguntungkan dirinya sendiri.
Sikap penyembahan yang benar itu
merupakan bayangan dan gambaran dari penyembahan di dalam Kerajaan Sorga.
Wahyu 4:9-10
(4:9) Dan setiap
kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan
syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai
selama-lamanya, (4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat
tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah
Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di
hadapan takhta itu, sambil berkata:
Setiap kali
keempat makhluk itu menaikkan puji-pujian, hormat, ucapan syukur kepada Dia
yang duduk di atas takhta itu, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua
di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, menyembah Dia yang
hidup sampai selama-lamanya.
Baik empat
makhluk maupun dua puluh empat tua-tua arah
penyembahannya kepada Kristus, Kepala.
-
4 (empat) makhluk memuji-muji Tuhan arahnya kepada
Kristus, Kepala.
-
24 (dua puluh empat) tua-tua menyembah Dia, suatu
penyembahan yang mengarah kepada Kristus, Kepala.
Kalau kita
betul-betul hidup di dalam penyembahan yang benar selama di bumi ini, maka baik
hati, pikiran, dan perasaan, maupun tubuh, jiwa, dan roh kita, senantiasa
terarah kepada Kristus, Kepala, Dia yang duduk di atas takhta-Nya sampai
selama-lamanya.
Wahyu 5:8
(5:8) Ketika Ia
mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua
puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu
kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa
orang-orang kudus.
Tersungkurlah
keempat makhluk dan dua puluh empat tua-tua di hadapan Anak Domba yang di atas
takhta itu, sebab di tangan mereka masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan
kemenyan, itulah doa penyembahan dari orang-orang kudus.
Wahyu 8:3-4
(8:3) Maka
datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan
sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk
dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas
mezbah emas di hadapan takhta itu. (8:4) Maka naiklah asap kemenyan
bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke
hadapan Allah.
Asap
dupa kemenyan naik sampai ke hadirat Allah, artinya; doa
penyembahan adalah sebuah sarana yang membawa kita sampai kepada takhta Allah,
ada di dalam kemuliaan-Nya.
Sekarang,
mari kita perhatikan; KEADAAN ATAU KEDUDUKAN DARI 24 TUA-TUA.
Wahyu 4:4
(4:4) Dan
sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta
itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan
mahkota emas di kepala mereka.
24 (dua
puluh empat) tua-tua berkedudukan di atas 24 (dua puluh empat) takhta.
Dua puluh
empat tua-tua, menunjuk kepada;
-
12 (dua belas)
rasul hujan awal,
-
dan 12 (dua
belas) rasul hujan akhir,
Lukas
22:29-30
(22:29) Dan Aku
menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya
bagi-Ku, (22:30) bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan
Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi
kedua belas suku Israel.
12 (dua belas) rasul duduk di atas takhta
untuk menghakimi dua belas suku Israel.
12 (dua belas) rasul hujan awal,
menghakimi gereja hujan awal, Ananias dan Safira mati seketika karena mereka
mendustai Roh Tuhan.
Jadi, 12 (dua belas) rasul hujan awal maupun
nanti dua belas rasul hujan akhir, tugasnya untuk menghakimi 12 (dua belas) suku Israel, menghakimi
bangsa-bangsa dan suku-suku, kaum dan bahasa.
2 Tesalonika
1:5-6
(1:5) suatu bukti
tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak
menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena
Kerajaan itu. (1:6) Sebab memang adil bagi Allah untuk
membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu
Kalau kita
boleh berada di tengah-tengah takhta Allah lewat ibadah dan pelayanan termasuk
ibadah untuk memperingati hari kenaikan Yesus Kristus, itu adalah bukti, bahwa;
adilnya penghakiman Allah.
Kalau Tuhan
langsung menghakimi seseorang saat berbuat dosa, itu bukan penghakiman yang
adil. Tetapi sampai pada saat ini orang berdosa termasuk kita, bangsa kafir,
diijinkan untuk berada di tengah-tengah takhta kasih karunia, itu bukti adilnya penghakiman Allah kepada
kita semua.
Sementara di
tengah-tengah kita menjalankan ibadah dan pelayanan ini, kita menanggung banyak
penderitaan, sebab memang orang yang mau hidup beribadah, banyak menanggung
penderitaan. Beribadah, tetapi melepaskan diri dari sengsara salib (penderitaan), dia itu bukan
orang yang mau hidup beribadah, tetapi hidup seenaknya saja, inilah yang disebut
gereja palsu.
Ibrani 1:3
(1:3) Ia adalah
cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada
dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian
dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang
tinggi,
Pendeknya:
Yesus, Anak Allah, sekarang duduk di sebelah kanan yang Maha besar, di tempat
yang tinggi, yaitu; takhta Allah
(kemuliaan) setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, inilah penghakiman
yang adil dari Tuhan untuk manusia.
Maka sekali
lagi saya tandaskan; seandainya manusia dihakimi saat dia berbuat dosa, tentu
manusia akan mati dan binasa, itu bukan penghakiman yang adil.
Yesus naik
meninggalkan dunia ini bukan dalam keadaan semberaut,
bukan dalam keadaan hidup tak menentu, atau yang disebut dengan wujud yang
tidak terbentuk, tetapi Yesus naik dan sekarang ada di takhta Allah dan di
dalam kemuliaan, setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, inilah takhta
penghakiman yang adil.
Oleh sebab
itu, sekarang bagi kita bangsa kafir, bagi kita orang berdosa, tinggal melihat
dan mengikuti contoh teladan yang Dia kerjakan itu, maka pada saat penghakiman,
kita akan mendapat keselamatan; ada di atas takhta dan dalam kemuliaan.
Sebab itu
kalau kita lihat tadi; 24 (dua puluh empat) tua-tua berkedudukan di atas 24
(dua puluh empat) takhta.
24 (dua
puluh empat) itulah;
-
12 (dua belas) rasul hujan awal
-
dan 12 (dua belas) rasul hujan akhir
Tugas
mereka: Menghakimi 12 (dua belas) suku Israel, dan penghakiman mereka adalah
penghakiman yang adil, tidak membabi buta.
Sebagai
bangsa kafir, yang dahulu hidup jauh dari Allah, tidak mengenal tentang
kebenaran, tidak mendapat ketentuan-ketentuan yang dijanjikan. Kalau hari
ini kita berada di takhta Allah (takhta kasih karunia) lewat ibadah Kenaikan Yesus Kristus itu adalah suatu
kemurahan (penghakiman yang adil bagi).
Wahyu 19:2
(19:2) sebab benar
dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi
pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang
telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."
Adil dan
benar segala penghakiman-Nya, mengapa? Karena Ia telah menghakimi pelacur
besar.
Bayangkan,
kalau seandainya Yesus naik ke sorga dan meninggalkan dunia dalam keadaan tidak
menentu, maka manusia akan berujung kepada maut, kebinasaan. Tetapi yang benar
Ia telah menghakimi pelacur besar, Ia telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya
atas pelacur itu.
Wahyu 16:4
(16:4) Dan malaikat
yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata
air, dan semuanya menjadi darah.
Cawan murka
Allah yang ketiga, yaitu; sungai-sungai dan mata-mata air menjadi darah.
Pendeknya:
Semua air menjadi darah.
Wahyu 16:5-6
(16:5) Dan aku
mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau,
Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman
ini. (16:6) Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus
dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal
itu wajar bagi mereka!"
Tuhan
membalaskan, Tuhan memberi mereka minum darah, yaitu mereka yang telah
menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi.
Orang-orang
yang menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, akan minum dari darah,
itu merupakan pembalasan atau penghakiman yang adil dari Tuhan. Jadi, cawan
murka Allah yang ketiga itu adalah penghakiman yang adil.
Wahyu 16:7
(16:7) Dan aku
mendengar mezbah itu berkata: "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar
dan adil segala penghakiman-Mu."
Mezbah itu
berkata: "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala
penghakiman-Mu."
Mezbah, menunjuk kepada; orang-orang
yang melayani, yang disertai dengan tanda darah.
Orang yang
mau hidup beribadah dan melayani kepada Tuhan ditandai dengan darah, tetapi
nanti pada hari penghakiman-Nya, kita akan merasakan pembelaan-Nya, yaitu suatu
kali nanti kita juga akan berada duduk di atas takhta dan berada dalam
kemuliaan-Nya.
Kalau
beribadah tanpa salib, dengan lain kata hidup seenaknya saja, hidup sesuka
hati, bahkan menjadi kehidupan yang arogansi saat dikoreksi, juga akan mendapat
penghakiman yang adil.
Tidakkah
saudara takut dengan takhta dan kemuliaan Allah? Di situ terdapat penghakiman
yang adil.
Kesimpulannya:
Takhta Allah dan kemuliaan-Nya adalah penghakiman yang adil.
Sekarang
kita maju terus memperhatikan;
Wujud dari
takhta Allah dan kemuliaan-Nya di bumi.
1 Timotius
3:16
(3:16) Dan
sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah
menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan
diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang
tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
“Sesungguhnya
agunglah rahasia ibadah kita.” Menunjuk kepada; pengalaman Tuhan Yesus
Kristus di dalam tiga tanda, yaitu:
1.
Kematian-Nya.
2.
Kebangkitan-Nya.
3.
Kemuliaan-Nya.
Inilah wujud
dari takhta Allah dan kemuliaan-Nya bagi kita selama kita hidup di bumi ini.
Yesus duduk
di atas takhta dan ada di dalam kemuliaan.
-
Di mana Allah bertakhta? Jawabnya ialah; di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
-
Di mana kemuliaan Allah? Jawabnya ialah; di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Ibadah dan
pelayanan ini adalah takhta Allah. Ibadah dan pelayanan ini adalah kemuliaan
Allah.
Di
tengah-tengah ibadah inilah Tuhan bertakhta, maka sesungguhnya; agunglah
rahasia ibadah kita ini.
Kita akan
melihat dan memeriksa dengan singkat tentang ketiga hal tersebut supaya takhta
Allah dan kemuliaan Allah nyata bagi kita selama kita hidup di bumi ini.
Tentang: KEMATIAN-NYA.
1 Timotius
3:16
(3:16) Dan
sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan
diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan
diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang
tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam
kemuliaan."
Perhatikan
kalimat: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia”, menunjuk kepada; pengalaman
kematian.
Berarti;
dari atas (dari sorga), Ia turun ke bumi, dunia orang mati.
Efesus 4:9
(4:9) Bukankah
"Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke
bagian bumi yang paling bawah?
Ia turun ke
dunia orang mati, ke dunia yang paling bawah, inilah tanda dalam pengalaman
kematian Yesus Kristus.
1 Timotis
3:16
(3:16) Dan
sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan
diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan
diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang
tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam
kemuliaan."
Pengalaman
kematian Yesus Kristus dibenarkan dalam
Roh.
1 Korintus
1:22-23
(1:22) Orang-orang
Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, (1:23)
tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang
Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
Pengalaman
kematian Yesus (dibenarkan dalam Roh), tetapi itu merupakan suatu kebodohan bagi dunia ini.
Kemudian,
bagi orang Yahudi menjadi suatu batu sandungan.
Efesus
4:10-12
(4:10) Ia yang
telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit,
untuk memenuhkan segala sesuatu. (4:11) Dan Ialah yang memberikan
baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita
Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (4:12)
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus,
Pengalaman
kematian Yesus Kristus bertujuan untuk memenuhkan segala sesuatu, yaitu
memberikan lima jabatan:
1. Jabatan
rasul.
2. Jabatan
nabi.
3. Jabatan
penginjil.
4. Jabatan
gembala.
5. Jabatan
guru atau pengajar.
Dengan
maksud untuk memperlengkapi orang-orang kudus, bagi pekerjaan pelayanan
pembangunan tubuh Kristus.
Jubah imam
besar terdiri dari tiga bagian, salah satunya adalah BAJU EFOD, itu berbicara
pengalaman kematian dengan lima warna. Lima warna inilah merupakan
keindahan-keindahan yang bisa terlihat di dalam diri Yesus Kristus.
1.
Emas, menunjuk;
keilahian Yesus Kristus.
2.
Merah, menunjuk;
pengalaman kematian Yesus Kristus, sebagai MANUSIA.
3.
Biru, menunjuk; kebangkitan
Yesus, sebagai HAMBA.
4.
Ungu, menunjuk;
kemuliaan Yesus, sebagai RAJA.
5.
Putih, menunjuk;
keadilan kebenaran Yesus, sebagai ANAK ALLAH.
Lima warna
ini terdapat di dalam diri Yesus, warna-warni penuh dengan keindahan.
Pengalaman
kematian penuh dengan warna. Pengalaman kematian unik, tidak bisa diselami oleh
akal pikiran manusia.
Kita banyak
kali mendapatkan didikan dengan cara Tuhan; sekali waktu bisa sakit, sekali
waktu bisa tidak punya uang, sekali waktu bisa tidak mempunyai pekerjaan,
tetapi pengalaman semacam ini mewarnai kehidupan kita, supaya kita boleh
mengucap syukur kepada Tuhan senantiasa. Tuhan mau menyatakan kehendak-Nya.
1 Korintus
15:3-4
(15:3) Sebab yang
sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima
sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita,
sesuai dengan Kitab Suci, (15:4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan
bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
Lewat
kematian inilah, Ia memenuhkan segala sesuatu termasuk memberikan jabatan Rasul
kepada Paulus, dan oleh karena kematian-Nya juga Ia memenuhkan, yaitu dosa-dosa
kita ditanggung oleh Yesus Kristus.
Tuhan memberikan
karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus kepada orang-orang kudus bagi
pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.
Untuk
pembangunan Tabernakel (Keluaran 25), bangsa Israel harus membawa
persembahan khusus, yaitu: orang yang terdorong hatinya, demi terwujudnya
kesatuan tubuh (pembangunan Tabernakel).
Pengalaman
kematian jangan diabaikan. Orang dunia tidak mengerti, itu hanya dibenarkan
dalam Roh Allah.
Tentang: KEBANGKITAN-NYA.
1 Timotius
3:16
(3:16) Dan
sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan
diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya
kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Kalimat yang
harus kita perhatikan adalah: “yang menampakkan diri-Nya kepada
malaikat-malaikat.”
Maksudnya;
setelah kebangkitan Yesus Kristus, Ia menampakkan diri-Nya kepada
malaikat-malaikat.
1 Korintus
15:3-4
(15:3) Sebab
yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima
sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan
Kitab Suci, (15:4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah
dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
Yesus telah
mati dan hari ketiga Ia dibangkitkan, sesuai dengan kitab suci.
1 Korintus
15:5-8
(15:5) bahwa Ia
telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas
murid-Nya. (15:6) Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima
ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai
sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. (15:7)
Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua
rasul. (15:8) Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan
diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum
waktunya.
Bukti bahwa
Yesus telah bangkit, Ia menampakkan diri-Nya;
1.
Kepada Kefas dan
kepada dua belas murid-Nya.
2.
Kepada Yakobus,
kemudian kepada dua belas rasul.
3.
Yang paling terakhir, Ia
menampakkan diri kepada Paulus.
Itu adalah
bukti yang kuat bahwa pada hari yang ketiga Yesus telah bangkit.
1 Korintus
15:8
(15:8) Dan yang
paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku,
sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
Rasul Paulus
berkata: “Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang
lahir sebelum waktunya.”
Anak yang
lahir sebelum waktunya disebut bayi prematur. Bayi prematur, berarti; tidak
berdaya untuk menggerakkan tangan, kaki, kepala, seluruh anggota-anggota
tubuhnya.
Kalau
akhirnya Yesus menampakkan diri kepada Rasul Paulus, itu merupakan kasih
karunia (kemurahan Tuhan); sebab yang tidak layak menjadi layak = kasih
karunia.
1 Korintus
15:9
(15:9) Karena aku
adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak
disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
Rasul Paulus
menyadari diri sebagai yang paling hina dari semua rasul, sebab ia telah
menganiaya Jemaat Allah, itu sebabnya dia merasa tidak layak menerima jabatan
rasul.
1 Korintus
15:10
(15:10) Tetapi
karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan
kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku
telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku,
melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Rasul Paulus
berkata: “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada
sekarang.”
Kita ada
sebagaimana kita ada sekarang ini karena kasih karunia, karena kemurahan Tuhan
yang telah dianugerahkan kepada kita (yang tidak layak menjadi layak).
Selanjutnya
Rasul Paulus berkata; “Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada
mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai
aku.”
Oleh karena
kasih karunia yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada Rasul Paulus, ia didorong
untuk melakukan suatu pekerjaan yang lebih hebat, lebih besar dari rasul-rasul
yang lain. Dan kalau kita melihat sepak terjang dari Rasul Paulus ini, memang
nilai rata-ratanya melebihi dari nilai rasul-rasul yang lain, banyak bukti
mengatakan itu;
-
Rasul Paulus mengakhiri pertandingan dengan baik, itu
berbicara tentang kesatuan tubuh, sebab Yesus juga mengakhiri pekerjaan-Nya di
atas kayu salib, dengan tidak ada satu tulang yang dipatahkan, itu berbicara
tentang kesatuan tubuh.
-
Kemudian Rasul Paulus menulis 14 surat (kitab) dalam
Perjanjian Baru.
Angka empat
belas ini sangat penting, sebab dia tampil sebagai ibu (gembala), tugasnya: mengasuh dan merawati sidang
jemaat untuk selanjutnya dipertunangkan kepada satu laki-laki, sebab dia
berjuang untuk membawa sidang jemaat, sebagai perawan suci, kepada Kristus,
Dialah Mempelai Pria Sorga... 2 Korintus 11:2
Setelah
empat belas tahun melayani, Rasul Paulus menceritakan pengalamannya kepada
jemaat di Korintus yaitu; ketika dia diangkat ke tingkat yang ketiga dari
sorga, di situlah dia menerima penyataan-penyataan dari Allah yang tak
terkatakan, yang tidak boleh diucapkan oleh manusia, ini jelas berbicara
tentang hubungan nikah.
Hubungan
intim menghasilkan nyanyian baru (logat ganjil, bahasa lidah, bahasa roh) yang
tak terkatakan, yang tidak bisa diucapkan oleh siapa pun kecuali orang yang
melangsungkan hubungan intim itu dengan Tuhan.
Banyak
fakta-fakta bahwa Rasul Paulus memiliki nilai di atas rata-rata dari
rasul-rasul lain yang tiada taranya itu.
Biarlah
kiranya kita menghargai kemurahan Tuhan yang luar biasa ini.
1 Korintus
15:11
(15:11) Sebab itu,
baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi
percaya.
Kasih
karunia itu tidak menjadi sia-sia, kalau kita betul-betul menghargai
karunia-karunia dan jabatan-jabatan yang Tuhan percayakan, maka orang lain
percaya kepada Tuhan.
Maka, sangat
memilukan hati Tuhan kalau imam menerima jabatan-jabatan dan karunia-karunia,
tetapi membuat orang menderita.
Itulah
tentang kebangkitan Yesus. Selanjutnya, menampakkan diri kepada Kefas
dan dua belas murid, kepada Yakobus dan dua belas rasul, dan yang
terakhir kepada Rasul Paulus.
1 Timotius
3:16
(3:16) Dan
sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan
diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya
kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam
kemuliaan."
Tanda
kebangkitan Yesus diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah, itulah bangsa kafir.
Bangsa kafir
adalah tunas liar yang dicangkokkan pada akar pohon zaitun. Jadi, kalau kita
mendapat bagian di dalam Tuhan, itu kemurahan, sehingga kita mendapat getah
dari akar pohon zaitun, itu kemurahan.
Getah itu berbicara
tentang sengsara salib. Getah itu rasanya pahit, itu menunjuk kepada;
pengalaman salib. Sengsara salib itu kemurahan bagi kita, bagi bangsa kafir.
Roma 1:5-7
(1:5) Dengan
perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun
semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.
(1:6) Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil
menjadi milik Kristus. (1:7) Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma,
yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih
karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari
Tuhan Yesus Kristus.
Rasul Paulus
memberitakan pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus kepada bangsa
kafir, itulah sidang jemaat yang ada di Roma, supaya dengan perantaraan-Nya
menuntun semua bangsa supaya percaya dan taat kepada nama-Nya.
Biarlah
kiranya kita percaya selanjutnya taat kepada nama-Nya.
-
Percaya,
kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena pada PINTU GERBANG.
Pendeknya; percaya
adalah pintu gerbang untuk menuju Kerajaan Sorga.
-
Taat, berarti; patuh
pada ajaran yang benar, patuh pada kehendak Allah.
Orang yang taat
tidak tawar menawar seperti Yesus; Dia harus minum cawan Allah, berarti;
menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib. Ketika
Ia minum cawan Allah, Dia tidak melakukan negoisasi supaya hanya tangan kiri
saja, atau kaki kiri saja yang dipaku, tetapi dalam hal ini Ia tidak tawar
menawar.
Di dalam ketaatan
tidak ada tawar menawar, tidak ada negoisasi, taat saja.
Sedikit
mengenai TAAT.
Ibrani 5:7-8
(5:7) Dalam
hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan
ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut,
dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. (5:8) Dan sekalipun Ia
adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah
diderita-Nya,
Yesus, Anak
Allah, “Ia telah belajar menjadi taat
dari apa yang telah diderita-Nya.”
Tidak ada
negoisasi, tidak ada tawar menawar, sebab Ia telah belajar menjadi taat dari
apa yang diderita-Nya.
Seorang imam
(melayani sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan), jangan suka tawar
menawar. Maksudnya; kalau enak dia kerjakan, kalau merugikan dilepaskan.
Kita kembali
memperhatikan: KEBANGKITAN YESUS.
Kisah Para
Rasul 26:16
(26:16) Tetapi
sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk
menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala
sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan
Kuperlihatkan kepadamu nanti.
Tuhan
menetapkan Rasul Paulus menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang
ia lihat dari Tuhan dan tentang apa yang akan diperlihatkan kepadanya nanti.
Jadi, kuasa
kebangkitan Yesus: Memperlihatkan segala sesuatu, baik yang sekarang maupun
yang akan datang.
Dengan
demikian, kita melihat dan mengetahui segala sesuatu, kita melihat tuntunan
Tuhan, pimpinan Tuhan, penyertaan Tuhan hari ini, besok, lusa, seterusnya
sampai Ia datang, Tuhan tidak biarkan kita binasa, itulah kuasa dari
kebangkitan Yesus Kristus.
Kisah Para
Rasul 26:17
(26:17) Aku akan mengasingkan
engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus
engkau kepada mereka,
Yesus
berkata: “Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini (bangsa Yahudi) dan dari bangsa-bangsa
lain (bangsa kafir)”, dengan kata lain; dikhususkan untuk
Tuhan. Jadi, Paulus menerima jabatan rasul untuk dikhususkan oleh Tuhan.
Kalau kita
dihiasi roh pengasihan, dihiasi karunia-karunia dan jabatan Roh Kudus, kita
patut bersyukur dan berterimakasih, itu tanda bahwa kita dikhususkan oleh Tuhan
bagi Dia, baik untuk orang Yahudi dan kafir.
Tujuannya: Untuk membuka mata mereka, sama dengan;
menyadari diri.
Kalau mata
tertutup, tidak dapat melihat keadaan, sama dengan; tidak menyadari diri. Orang
yang tidak menyadari diri adalah orang buta, orang yang tidak melihat dosanya,
kejahatannya, kenajisannya.
Rasul
Paulus, dikhususkan untuk membuka mata mereka, berarti; untuk menyadarkan, baik
orang Yahudi maupun bangsa kafir, dari banyak dosa. Kalau kita menyadarinya,
pasti kita merasa malu kepada Tuhan.
Kisah Para
Rasul 26:18
(26:18) untuk
membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang
dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka
kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam
apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.
Apa tanda
menyadari diri (sadar terhadap dosa)?
1.
Berbalik
dari kegelapan kepada terang.
Firman itu mempunyai
daya cipta; menjadikan yang tidak ada menjadi ada, kemudian membentuk manusia
sehingga manusia itu hidup, dan hidup itu adalah terang.
2.
Berbalik
dari kuasa Iblis kepada Allah.
Kalau berbalik dari kuasa
Iblis kepada kuasa Allah, berarti; hidup di dalam kuasa Allah.
Manfaat
berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa iblis kepada Allah;
1.
Mendapat pengampunan dari
Tuhan.
2.
Mendapat bagian dalam apa
yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.
Pendeknya: Diampuni
dan menjadi bagian dari orang-orang yang diselamatkan.
Berkaitan
dengan itu, kita perhatikan Efesus 3: 6-8.
Efesus 3:6
(3:6) yaitu bahwa
orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris
dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan
dalam Kristus Yesus.
Sampai pada
akhirnya, bangsa kafir turut menjadi:
1.
Ahli-ahli waris.
2.
Anggota-anggota tubuh (kesatuan tubuh
Kristus yang sempurna).
3.
Peserta dalam janji yang diberikan dalam
Kristus Yesus.
Efesus 3:7-8
(3:7) Dari Injil
itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah,
yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya. (3:8)
Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan
kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan
Kristus, yang tidak terduga itu,
Oleh karena
kasih karunia yang dianugerahkan, Paulus menerima jabatan rasul untuk
memberitakan Injil kepada bangsa kafir, yang adalah kekayaan Kristus yang tidak
terduga, itulah yang disebut kemurahan.
Pemberitaan
Injil kepada bangsa kafir, itu adalah kekayaan Kristus yang tidak terduga,
persis seperti mendapatkan jubah Yesus.
Untuk
pakaian Yesus dibagi menjadi empat bagian, tetapi khusus untuk jubah Yesus,
harus melalui undian (lotre), tidak
terduga.
Kalau kita
mendapat bagian dari pelayanan Imam Besar, itu adalah kemurahan yang tidak
terduga, seperti mendapat lotre (undian).
Efesus 3:9
(3:9) dan untuk
menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad
tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu,
Rahasia yang
tersembunyi dari abad ke abad, dari keturunan ke keturunan telah dinyatakan
kepada bangsa kafir. Setelah bangsa
kafir percaya dan taat, mereka diampuni dan diselamatkan, bahkan
turut mendapat bagian dari ketentuan-ketentuan yang dijanjikan Kristus Yesus.
Kembali kita
memperhatikan 1 Timotius 3: 16
1 Timotius
3:16
(3:16) Dan
sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan
diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya
kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam
kemuliaan."
Kebangkitan
Yesus diberitakan diantara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah (bangsa
Kafir), dan dipercayai di dalam
dunia ini. Apa buktinya?
Markus
16:19-20
(16:19) Sesudah
Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu
duduk di sebelah kanan Allah. (16:20) Mereka pun pergilah memberitakan
Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan
firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Tuhan turut
bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertai. Banyak
mujizat terjadi lewat pemberitaan Injil;
-
Mujizat pertama; “air berubah menjadi anggur”,
ada suatu keubahan dalam nikah, sama dengan nikah yang dipulihkan.
-
Mujizat kedua; tetap masih di Kana, di mana “anak
yang berujung pada kematian, disembuhkan.” -> mujizat yang kedua.
Maka dari
pemulihan inilah kita dapat yakin, bahwa; Yesus telah bangkit, maut telah
dikalahkan.
Tentang: KEMULIAAN-NYA.
1 Timotius
3:16
(3:16) Dan sesungguhnya
agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam
rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada
malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Kalimat yang
kita perhatikan: “diangkat dalam kemuliaan."
Biarlah
kiranya kita nanti diangkat di dalam kemuliaan, dengan lain kata: di mana Yesus
berada, di situ juga pelayan-pelayan-Nya berada. Yesus diangkat ke sorga,
sekarang duduk di atas takhta dalam kemuliaan.
Kita juga
berdoa, dengan harap yang luar biasa supaya kita juga kelak naik ke sorga,
duduk di atas takhta dan dipermuliakan bersama dengan Dia, itulah doa dan
harapan kita yang besar kepada Tuhan.
Bicara soal
naik dipermuliakan, kita belajar dari: domba-domba yang senantiasa
memperhatikan kehidupan yang hina.
Matius
25:31-33
(25:31) "Apabila
Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama
dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. (25:32)
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka
seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari
kambing, (25:33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah
kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Apabila Anak
Manusia datang dalam kemuliaan-Nya, Ia akan bersemayam di atas takhta
kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya untuk
mengadakan pemisahan, seperti gembala memisahkan domba dari kambing;
- Domba-domba
ditempatkan di sebelah kanan.
- Kambing-kambing
di sebelah kiri.
Matius 25:34
(25:34) Dan Raja
itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang
diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu
sejak dunia dijadikan.
Yesus
berkata kepada domba-domba yang disebelah kanan: “terimalah Kerajaan yang
telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan”, artinya; naik, terangkat,
dipermuliakan oleh Tuhan.
Ini yang
harus kita pelajari sekarang lebih jauh lagi, supaya nanti kita naik, duduk di
atas takhta, ada dalam kemuliaan, dengan lain kata dipermuliakan.
Matius
25:35-40
(25:35) Sebab
ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku
minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; (25:36)
ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat
Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. (25:37) Maka
orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat
Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau
minum? (25:38) Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan
kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? (25:39)
Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi
Engkau? (25:40) Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari
saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Domba-domba yang ditempatkan di
sebelah kanan itu sangat memperhatikan
kehidupan yang paling hina.
Kalau kita
kaitkan dengan Injil Matius 7:15-23,
nabi-nabi palsu disebut juga serigala berbulu domba, merasa telah memperhatikan
yang paling hina, karena mereka telah melakukan tiga perkara ajaib;
- bernubuat
demi nama Tuhan,
- mengusir
Setan demi nama Tuhan,
- mengadakan
banyak mujizat demi nama Tuhan,
Mereka
merasa bahwa mereka sangat memperhatikan sidang jemaat (gereja Tuhan), lewat
apa yang mereka perbuat (tiga demonstrasi yang ajaib).
Tetapi Tuhan
berkata: “Aku tidak pernah mengenal kamu!”, lalu kembali berkata kepada nabi-nabi palsu: “Enyahlah dari
pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Pada ayat
21, Tuhan berkata: “bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan!”, bukan mereka yang melakukan perbuatan
ajaib lalu masuk ke dalam Kerajaan Sorga, tetapi mereka yang melakukan
kehendak Allah Bapa yang di sorga, menanggung penderitaan yang
tidak harus ia tanggung, menyangkal dirinya, memikul salib, ikut Tuhan.
Yesus
memperhatikan manusia yang hina, sebab Yesus rela menanggung penderitaan di
atas kayu salib dan menjadi hina. Pendeknya; dalam kemuliaan menjadi hina,
karena kehinaan kita. Kalau Yesus tidak mati, setiap minggu pemberitaan firman
hanya tentang diberkati diberkati dan diberkati, itu bukan perhatian kepada
orang yang hina.
Mazmur
103:14
(103:14) Sebab Dia
sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu
Dia ingat,
bahwa kita ini debu. Dia sangat memperhatikan manusia yang hina karena
dosa, digambarkan seperti debu tanah.
Nabi palsu
tidak mau mengerti kehidupan yang hina, mereka sibuk dengan perkara lahiriah,
soal berkat dan lain sebagainya.
2 Korinus
5:21
(5:21) Dia yang
tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya
dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Dia yang
benar dijadikan dosa, supaya manusia yang hina karena dosa dibenarkan oleh
kehinaan-Nya.
Dengan kata
lain, manusia yang hina dipermuliakan.
2 Timotius
4:6
(4:6) Mengenai
diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan
saat kematianku sudah dekat.
Rasul Paulus
berkata: “darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat
kematianku sudah dekat.”
Jelas, Rasul
Paulus sangat memperhatikan sidang jemaat, kehidupan yang hina, dia tidak sibuk
soal mujizat, dia tidak sibuk soal perkara lahiriah, tetapi ia sibuk
membicarakan soal korban Kristus, dengan demikian; Ia sangat memperhatikan
kehidupan yang hina.
2 Timotius
4:7
(4:7) Aku telah mengakhiri
pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah
memelihara iman
Mengapa
Rasul Paulus berkata: “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik”? Jawabnya;
ia telah mencapai garis akhir dan ia telah memelihara iman.
Garis akhir
pelayanan Yesus di bumi adalah mati di kayu salib.
- Oleh karena
kematian-Nya, tidak satu pun tulang-tulang-Nya dipatahkan, ini berbicara
tentang kesatuan tubuh.
- Oleh karena
kematian-Nya, satu tusukan menusuk lambung-Nya, lalu segera mengalir keluar
darah dan air, melahirkan bangsa kafir.
1 Timotius
4:8
(4:8) Sekarang
telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku
oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku,
melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Rasul Paulus
berkata: “telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan
kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil.”
Apa buktinya
Yesus hakim yang adil? Yesus telah naik, dan duduk di sebelah Allah Yang Maha
Tinggi, duduk di atas takhta dan dalam kemuliaan, sesudah Ia selesai mengadakan
penyucian dosa, itu adalah penghakiman yang adil.
Jadi, takhta
Allah yang disebut kemuliaan Allah itu merupakan penghakiman yang adil.
Oleh
penghakiman yang adil ini, akhirnya Rasul Paulus menerima mahkota kebenaran,
tetapi bukan dia saja yang akan menerima mahkota kebenaran, juga bangsa kafir
akan menerima mahkota kebenaran.
Inilah
kenaikan Yesus ke sorga; Dia dipermuliakan, sekarang duduk di samping Allah
Yang Mahabesar di tempat yang tinggi.
Sesudah Yesus
menyelesaikan pekerjaan-Nya, barulah Ia naik dalam kemuliaan dan duduk di atas
takhta. Yesus bekerja tidak setengah-setengah, melainkan dengan segenap hati,
segenap jiwa, akal, budi, kekuatan, peluh-Nya itu bagaikan titik-titik darah.
Kesimpulannya; takhta Allah adalah penghakiman yang adil. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment