IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 28 MEI 2019
KITAB
KOLOSE
(Seri:
52)
Subtema:
RASUL PAULUS MENGASUH DAN MERAWAT FILEMON
Shalom.
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam di dalam kasih-Nya Tuhan
kita Yesus Kristus.
Oleh
karena kemurahan Tuhan, kita diijinkan untuk mengusahakan dan memelihara Ibadah
Doa Penyembahan malam ini.
Segera
saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari
surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di KOLOSE.
Kolose
3:4
(3:4)
Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan
diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Kalimat
yang harus kita perhatikan dari ayat ini adalah: “Apabila kristus yang
adalah hidup kita”
Singkatnya;
Kristus adalah hidup kita.
Berarti, kita hidup bukan karena harta, kekayaan, pekerjaan, usaha atau bisnis,
maupun uang, melainkan kita hidup karena kristus.
Efesus
1:22-23
(1:22)
Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia
telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. (1:23)
Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi
semua dan segala sesuatu.
Kristus
telah diberikan kepada jemaat sebagai Kepala, sedangkan jemaat adalah tubuh-Nya,
yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Oleh
sebab itu, kita berdoa supaya baik hidup, ibadah, pelayanan, nikah, dan rumah
tangga kita dipenuhi kemuliaan Allah sehingga kita boleh merasakan suasana
sorga di bumi ini.
Efesus
5:22-23
(5:22)
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, (5:23) karena
suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala
jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh
Kristus
adalah Kepala jemaat, Dialah yang menyelamatkan tubuh, yaitu sidang jemaat.
Dalam
hal ini, kita patut bersyukur karena Kristus yang menjadi Kepala atas tubuh,
bukan yang lain.
Bisa
dibayangkan jika serigala dan burung yang menjadi kepala atas tubuh,
maka sidang jemaat / gereja Tuhan akan mengalami penderitaan, mengalami
kesusahan yang hebat.
1.
Serigala,
menunjuk kepada; roh-roh jahat di udara,
dengan segala tipu dayanya.
Pekerjaan serigala ialah menerkam dan mencerai-beraikan kawanan
domba (Yohanes 10), sehingga domba-domba menjadi liar, tidak terkendali,
bergerilya dalam dosanya, tidak tergembala, jauh dari Tuhan.
2.
Burung, menunjuk kepada; roh najis.
Pekerjaan
dari roh najis ialah menghambat pembentukan tubuh Kristus, dengan lain kata;
merusak nikah suci sehingga hubungan kita dengan Allah terputus, akibatnya;
gereja Tuhan menyangkali Tuhan dan terus menerus menyangkali Tuhan. Kalau
seseorang suka menyangkali Tuhan itu adalah tanda bahwa ia tidak lagi mempunyai
hati nurani.
Efesus
5:24
(5:24)
Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah
isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Karena
Kristus adalah penyelamat tubuh, maka kedudukan dari sidang jemaat, sebagai
tubuh, sudah seharusnya terlebih dahulu berada di dalam tanda ketundukannya kepada Kristus, sebagai Kepala.
Galatia
2:6
(2:6)
Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu — bagaimana kedudukan mereka
dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang muka —
bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu yang
lain kepadaku.
Berkedudukan
sebagai orang kaya atau sebagai orang yang terpandang tidaklah terlalu penting
bagi Rasul Paulus dan bagi kita sidang jemaat GPT “BETANIA”.
Sebagai
bukti: Rasul Paulus tidak dapat dipengaruhi oleh orang-orang yang terpandang
atau orang kaya di dalam hal melayani Tuhan. Mengapa demikian? Karena Rasul
Paulus menyadari betul, bahwa; Allah tidak memandang muka, berarti; tidak pilih
kasih dan Tuhan tidak peduli dengan latar belakang kita masing-masing.
Yang
terpenting adalah kedudukan kita sebagai sidang jemaat berada di dalam tanda
ketundukan, baik besar maupun kecil, tua muda, kaya miskin.
Tubuh
Kristus terdiri dari banyak anggota; ada yang miskin, ada yang kaya, ada yang
terpandang, dan ada yang tidak terpandang. Pada dasarnya semua itu tidak
terlalu penting untuk dibahas. Semuanya itu dikesampingkan, hal-hal yang
lahiriah tidak terlalu penting untuk diperhatikan.
Yang
terpenting adalah kedudukan dari sidang jemaat, sebagai tubuh Kristus, harus
berada di dalam tanda ketundukannya kepada Kristus, sebagai kepala.
Efesus
5:25-29
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus
telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (5:26)
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya
dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28)
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri:
Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab
tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya,
sama seperti Kristus terhadap jemaat,
Kristus
telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya bagi jemaat.
Pendeknya,
kasih Kristus itu ditandai dengan pengorbanan.
Praktek dari kasih Kristus:
YANG PERTAMA: Sidang jemaat dikuduskan dan dimandikan dengan air dan firman (ayat
25-26).
Hal
yang pertama ini telah saya sampaikan pada minggu-minggu yang lalu, kiranya
firman ini termeterai dalam kehidupan kita.
Praktek dari kasih Kristus:
YANG KEDUA: Kristus mengasuh dan merawati sidang jemaat, sebagai tubuh-Nya
(ayat 28-29).
Berkaitan
dengan itu, kita akan perhatikan pribadi Rasul Paulus di dalam melayani sidang
jemaat.
1
Tesalonika 2:7
(2:7)
Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu
mengasuh dan merawati anaknya.
Di
dalam melayani Tuhan, Rasul Paulus berlaku ramah terhadap sidang jemaat, sama
seperti seorang ibu.
Ibu, menunjuk; gembala sidang. Tugasnya adalah mengasuh dan merawati sidang jemaat, sebagai anak-anak rohani.
Hal
ini dapat kita pahami, sebagai bukti: Di dalam Perjanjian Baru terdapat 27 (dua
puluh tuhuh) kitab, dan 14 (empat belas) kitab di antaranya ditulis oleh Rasul
Paulus, berarti sisanya ada 13 (tiga belas) kitab.
Kalau
berbicara tentang angka 14 (empat belas) dikaitkan dengan nubuatan Yusuf di
dalam PERJANJIAN LAMA, maka 14 (empat belas) tahun tersebut dibagi atas;
-
Tujuh tahun yang pertama, itu adalah masa
kelimpahan.
-
Tujuh tahun yang kedua, itu masa kelaparan
yang dahsyat.
Tetapi
oleh karena kemurahan Tuhan, Yusuf diutus terlebih dahulu untuk berada di
Mesir, untuk mengasuh dan merawat kehidupan manusia, untuk kelangsungan hidup
manusia.
Dalam
PERJANJIAN BARU, Rasul Paulus tampil sebagai ibu yang mengasuh dan merawati
sidang jemaat, itu bisa dilihat dari jumlah surat yang dia tulis dalam
Perjanjian Baru. Penjanjian Baru terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) kitab, di
antaranya ada 14 (empat belas) surat yang dikirim oleh Rasul Paulus, yaitu; kepada
sidang jemaat, kepada perorangan, dan kepada orang Ibrani.
2
Korintus 12:2-4
(12:2)
Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau — entah
di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang
mengetahuinya — orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari
sorga. (12:3) Aku juga tahu tentang orang itu, — entah di dalam
tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- (12:4)
ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak
terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
Setelah
14 (empat belas) tahun melayani Tuhan, Rasul Paulus menceritakan pengalamannya
kepada sidang jemaat di Korintus, ketika ia diangkat ke tingkat yang ketiga
dari sorga, disebut juga Firdaus, pada saat itulah ia mendengar kata-kata yang
tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
Jelas
ini berbicara tentang hubungan nikah (hubungan intim) yang disebut juga
dengan; persekutuan yang indah antara tubuh dengan Kepala.
Jadi,
hubungan nikah atau hubungan intim antara tubuh dengan Kepala, akan
menghasilkan logat ganjil atau bahasa lidah atau disebut juga bahasa roh yang
tidak dapat dimengerti oleh orang lain, kecuali orang itu dengan Tuhan.
2
Korintus 11:2
(11:2)
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan
kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci
kepada Kristus.
Tugas
dari Rasul Paulus ialah untuk mempertunangkan sidang jemaat di Korintus kepada
satu laki-laki, maka di sini Rasul Paulus sangat terbeban sekali untuk membawa
sidang jemaat di Korintus sebagai perawan suci kepada Kristus, dengan demikian;
Rasul Paulus telah mengasuh dan merawati gereja Tuhan, yang adalah tubuh
Kristus.
Tubuh,
jiwa, rohnya diasuh dan dirawat, dipelihara, untuk layak menjadi perawan suci.
Filipi
3:4-6
(3:4)
Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika
ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih
lagi: (3:5) disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel,
dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap
hukum Taurat aku orang Farisi, (3:6) tentang
kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum
Taurat aku tidak bercacat.
Tujuh
kelebihan Rasul Paulus secara lahirah sebelum ia menerima jabatan Rasul dari
Tuhan, antara lain:
1. Disunat pada hari kedelapan.
2. Bangsa Israel.
3. Suku Benyamin.
4. Orang Ibrani asli.
5. Tentang pendirian hukum Taurat, ia orang Farisi.
6. Tentang kegiatan, dia penganiaya jemaat.
7. Tentang mentaati hukum taurat, ia tidak bercacat.
Inilah
tujuh kelebihan dari Rasul Paulus secara lahiriah sebelum ia diangkat ke
tingkat yang ketiga dari sorga, atau dengan lain kata; sebelum ia menerima
jabatan Rasul dari Tuhan.
Selanjutnya,
kita akan melihat; ANGKA TUJUH YANG KEDUA.
Filipi
3:7
(3:7)
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi
karena Kristus.
Dahulu,
tujuh kelebihan tersebut merupakan keuntungan bagi Rasul Paulus, tetapi pada
akhirnya dianggap rugi karena Kristus. Berarti, dengan demikian; ia sudah
memiliki angka tujuh yang kedua, itulah Kristus,
Kepala gereja, kehidupan yang sempurna.
Angka 7 (tujuh) adalah angka sempurna, yang juga merupakan sebagai hari
perhentian.
Kalau
seseorang telah memiliki Kristus di dalam dirinya, maka hal yang lahiriah tidak
menjadi prioritas utama di dalam dirinya, di dalam melayani Tuhan.
Fillipi
3:8
(3:8)
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus,
Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah
melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh
Kristus,
Rasul
Paulus berkata: “pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari
pada semuanya”
Kristus
lebih mulia, lebih sempurna dari pada yang ada ini. Oleh sebab itu, Rasul
Paulus pun rela melepaskan semuanya itu, bahkan semuanya itu dianggapnya
sampah, supaya dia memperoleh Kristus, yaitu kehidupan yang dipermuliakan dan
disempurnakan.
Jadi;
-
Tujuh yang pertama adalah sampah.
-
Tujuh yang kedua adalah Kristus,
sama dengan; kehidupan yang disempurnakan dan dipermuliakan.
Inilah
angka 14 (empat belas) di dalam Perjanjian Baru, yang mengasuh dan merawati tubuh,
jiwa, roh kita, sehingga menjadi perawan suci kepada Kristus, Kepala
Gereja, Mempelai Pria sorga.
Tadi
kita sudah melihat: 14 (empat belas) kitab suci yang ditulis oleh Rasul Paulus
di dalam Perjanjian Baru, itu merupakan bukti otentik yang tidak bisa diganggu
gugat, bahwa; Rasul Paulus betul-betul berlaku ramah terhadap sidang jemaat,
sama seperti seorang ibu yang mengasuh dan merawati sidang jemaat.
Adapun
empat belas kitab yang ditulis oleh Rasul Paulus dikirim kepada:
I. TUJUH SIDANG JEMAAT YANG ADA DI ASIA KECIL dengan 9 (sembilan) surat,
antara lain;
1. Jemaat di Roma;
1 (satu) surat.
2. Jemaat di Korintus;
2 (dua) surat.
3. Jemaat di Galatia;
1 (satu) surat.
4. Jemaat di Efesus;
1 (satu) surat.
5. Jemaat di Filipi;
1 (satu) surat.
6. Jemaat di Kolose;
1 (satu) surat.
7. Jemaat di Tesalonika;
2 (dua) surat
Jadi, Rasul Paulus mengasuh dan
merawati tujuh sidang jemaat di Asia Kecil.
II. TIGA ORANG ANAK ROHANI, yaitu;
1.
Timotius; 2 (dua) surat.
2.
Titus; 1 (satu) surat.
3. Filemon; 1
(satu) surat.
Jadi, Rasul Paulus sebagai bapa rohani mengasuh tiga anak rohani
yaitu; Timotius, Titus, dan Filemon.
III. SECARA KHUSUS KEPADA ORANG IBRANI; 1 (satu) surat.
Sekarang
kita akan memperhatikan: Surat yang ditulis Rasul Paulus kepada FILEMON.
Dalam
susunan Tabernakel terkena pada PAPAN-PAPAN JENANG dan PALANG-PALANGNYA.
Palang-palang
dari papan-papan jenang itu ada lima;
-
Yang satu lurus dari ujung ke ujung.
-
Yang empat masing masing-masing datang dari
ujung (sudut) mengarah ke tengah (sentral).
Arti
rohaninya untuk kita sekarang adalah persekutuan antara sesama anak-anak Tuhan
dalam Kristus Yesus.
Filemon
1:1-3
(1:1)
Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius
saudara kita, kepada Filemon
yang kekasih, teman sekerja kami (1:2) dan kepada Apfia
saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus, teman seperjuangan kita dan
kepada jemaat di rumahmu: (1:3)
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus
Kristus menyertai kamu.
Sekalipun
Rasul Paulus berada di Roma karena dipenjara, tetapi persaudaraan antara
Paulus, Timotius, Filemon, Apfia, Arkhipus, termasuk orang-orang kudus, tetap
rapat, tetap solid, tetap menyatu, seperti papan-papan jenang.
Maka
kita juga belajar dari sini: Tidak boleh ada gap (jarak) karena kepentingan diri, karena kejahatan, karena
kenajisan, tidak boleh. Harus tetap diikat menjadi satu oleh kasih Kristus.
Tidak
boleh menjadi kehidupan yang palsu, gereja palsu, dimana hubungannya adalah
hubungan yang palsu.
Gereja
yang sesungguhnya; hubungannya begitu erat dengan Tuhan, seperti palang-palang
dari papan-papan jenang.
Filemon
1:4-7
(1:4)
Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam
doaku, (1:5) karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang
kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus. (1:6) Dan aku berdoa, agar
persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik
di antara kita untuk Kristus. (1:7) Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan
besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan,
saudaraku.
Juga
kalau kita perhatikan di sini: Rasul Paulus mengucap syukur kepada Tuhan,
karena kasih Filemon kepada orang-orang kudus dalam persekutuan yang indah di
dalam Tuhan, sehingga Rasul Paulus berkata: “persekutuanmu di dalam iman
turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus”
Perhatikan:
Persekutuan kita di dalam iman, itu turut mengerjakan pengetahuan akan yang
baik di antara kita untuk Kristus. Jangan rusak persekutuan yang baik di dalam
Kristus, supaya kita memiliki pengetahuan yang baik.
Filemon
1:8-9
(1:8)
Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk
memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan, (1:9) tetapi
mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. Aku,
Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus
Yesus,
Paulus
terhadap Filemon, sebetulnya ada hak untuk memerintah supaya Filemon melakukan
apa yang diperintahkannya, tetapi Rasul Paulus tidak menggunakan hak itu,
melainkan ia meminta terlebih dahulu.
Berarti
dari pelajaran ini, supaya terwujunya persekutuan di antara orang-orang kudus:
perlu saling memahami, perlu untuk saling mengerti satu dengan yang lain.
Kita harus memahami kesusahan hati orang lain, jangan memaksa kehendak.
Filemon
1:10-13
(1:10)
mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi
aku dalam penjara, yakni Onesimus
(1:11)
Dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna
baik bagimu maupun bagiku.(1:12) Dia
kusuruh kembali kepadamu — dia, yaitu buah hatiku. (1:13) Sebenarnya aku
mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan
karena Injil,
Paulus
menyuruh Onesimus kembali kepada Filemon, walaupun sebetulnya ia dapat menahan
Onesimus untuk melayani Paulus di penjara, sebagai ganti Filemon. Rasul Paulus
memerintahkan Onesimus untuk menemui Filemon, tujuannya; supaya Filemon tahu
bahwa sebetulnya Onesimus sudah berubah.
Orang
lain juga perlu tahu kalau kita sudah berubah, lahir dan batin.
Maka
kalau kita perhatikan di sini, hikmat dari Paulus ini luar biasa; sebab ia
berusaha supaya terwujudnya kesatuan tubuh, ada persekutuan antara yang satu
dengan yang lain, seperti papan-papan jenang yang diikat oleh lima
palang-palang.
Jadi,
orang lain harus tahu kita sudah berubah atau belum. Memang keubahan itu tidak
semudah membalik telapak tangan, tetapi kita harus berjuang, supaya orang lain
tahu bahwa kita sudah berubah.
Filemon
1:15-16
(1:15)
Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau
dapat menerimanya untuk selama-lamanya, (1:16) bukan lagi
sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang
kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun
di dalam Tuhan.
Selanjutnya,
Filemon harus mau menerima Onesimus sebagai saudara kekasih, itu yang benar.
Kalau
memang orang lain sudah berubah, maka harus diterima sebagai anggota tubuh yang
sudah dipersatukan oleh kasih Tuhan.
Filemon
1:14
(1:14)
tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu
jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela.
Kalau
seseorang sudah berubah, mengapa kita tidak mau terima? Terimalah dengan
sukarela, bukan dengan terpaksa. Itulah pesan Rasul Paulus kepada Filemon.
Jadi,
dari surat yang Rasul Paulus tulis sendiri, sudah bisa menjadi suatu bukti,
bahwa; dia betul-betul mengasuh dan merawati sidang jemaat dan anak-anak
rohaninya.
Filemon
1:17
(1:17)
Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku
sendiri.
Dalam
hal ini memang Onesimus pernah mencuri miliknya Filemon, dan melarikan diri
dari Filemon.
Siapa
yang pernah mencuri miliknya sesama dan miliknya Tuhan, jangan lagi. Bertobat,
berubah, demi terwujudnya kesatuan tubuh.
Tetapi
di sini pun kita sudah melihat, bahwa; Onesimus sudah berubah, sebab itu Rasul
Paulus dengan yakin dan berani menyatakan hal itu kepada Filemon, maka dia juga
harus diterima sebagai anggota tubuh.
Filemon
1:18-19
(1:18)
Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah
semuanya itu kepadaku. (1:19) aku, Paulus, menjaminnya dengan
tulisan tanganku sendiri: Aku akan membayarnya — agar jangan kukatakan:
"Tanggungkanlah semuanya
itu kepadamu!" — karena engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri.
Dalam
hal ini;
-
Paulus menempatkan dirinya sebagai
Onesimus; yang bersalah,
- sekaligus mengajar Filemon; supaya rela
menanggung kesalahan orang lain, sama seperti Yesus menanggung penderitaan yang
tidak harus Ia tanggung.
Dengan
yakin, Paulus mengajar Filemon supaya mau menerima kelemahan dari Onesimus,
karena sebetulnya secara rohani, Filemon ini berhutang banyak kepada Paulus
sebab;
-
Filemon telah menerima didikan
(ajaran) melalui pribadi Paulus.
-
Filemon juga telah dirawati oleh
Paulus.
Filemon
banyak berhutang kepada Paulus, sebab itu dia diajar untuk bersikap seperti
Tuhan Yesus Kristus; menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung.
Kita
ini banyak berhutang kepada Tuhan sebab lewat penggembalaan ini, Tuhan mengasuh
dan merawati kita dengan kasih supaya kita dibawa sebagai perawan
suci kepada satu laki-laki. Bagaimana sikap orang yang benyak berhutang kepada
Tuhan?
Oleh
sebab itu biarlah Kristus menjadi Kepala di dalam diri kita masing-masing. “Jangan
ijinkan roh jahat dan roh najis menjadi kepala.” Dengan melakukan itu saja,
Tuhan telah dipermuliakan.
Uang
kita tidak cukup untuk membayar didikan Tuhan. Kita tidak mempunyai apa-apa.
Latar belakang kita ini dari lumpur dosa, orang miskin, hina, tidak punya
apa-apa. Tetapi Tuhan tidak lihat kita ini kaya atau orang miskin, Tuhan tidak
lihat kita ini berkedudukan sebagai orang terpandang atau tidak terpandang,
Tuhan tidak memandang muka. Tuhan tidak tuntut supaya hutang itu dibayar. Yang
Tuhan mau adalah supaya kita terlebih dahulu berada dalam kedudukan, yaitu;
menempatkan Kristus sebagai Kepala, itu saja sudah lebih dari cukup.
Yesus,
Anak Allah, telah meninggalkan Bapa-Nya, telah meninggalkan tahkta-Nya (sorga
yang mulia), Dia rela menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung,
supaya kita berada kelak di dalam kemuliaan-Nya, menjadi bagian anggota tubuh
Kristus yang sempurna, itulah papan-papan jenang yang diikat oleh lima
palang-palang. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment