IBADAH RAYA
MINGGU, 09 JUNI 2019
KITAB WAHYU
(Seri: 97)
Subtema: PERINTAH
UNTUK MENGAMBIL GULUNGAN KITAB (YANG TERBUKA)
Shalom.
Selamat sore, salam sejahtera dan bahagia kiranya
memenuhi setiap kehidupan kita yang hadir pada saat ini.
Saya tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan,
bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming (video internet),
Youtube, Facebook di manapun anda berada.
Dan selanjutnya, mari kita berdoa, memohon dengan segala
kerendahan hati, supaya kiranya Tuhan membukakan firman-Nya bagi kita sore ini.
Di hari-hari ini, kita harus semakin sunguh-sungguh
menghargai pembukaan firman Tuhan. Hari-hari ini adalah hari-hari yang
terakhir, berarti kesempatan yang tersisa tinggal sedikit. Maka waktu yang
tersisa, yang tinggal sedikit ini, mari kita hargai dengan baik.
Umur manusia di tangan Tuhan. Selagi masih ada
kesempatan, kita hargai pembukaan firman Tuhan. Jangan kita tolak, apalagi
menjadi batu sandungan di tengah pemberitaan firman, merusak suasana yang ada.
Mari kita berlaku bijaksana. Semakin hari semakin
dewasa menyikapi apa yang Tuhan percayakan di hari-hari terakhir ini.
Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Raya Minggu dari KITAB WAHYU.
Setelah kita menikmati pembukaan firman dari ayat
5-7, selanjutnya kita akan memeriksa ayat 8.
Sekedar mengingatkan;
- Pada ayat
5: “malaikat yang berdiri di atas laut dan di atas bumi mengangkat
tangan kanannya ke langit.”
- Kemudian
penekanan pada ayat 6: “Tidak akan ada penundaan lagi.”
- Oleh sebab
itu, pada ayat 7: “Malaikat yang ketujuh meniup sangkakala yang
ketujuh, maka akan genaplah keputusan rahasia Allah, seperti yang telah
diberitakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi.”
Keputusan rahasia Allah, persis seperti Efesus 5,
itu berbicara soal rahasia nikah.
Maka nanti perjalanan rohani kita akan berakhir pada
pesta nikah Anak Domba atau perjamuan malam kawin Anak Domba. Sesudah itu,
barulah malaikat yang ketujuh meniup sangkakala yang ketujuh, dengan demikian
genaplah keputusan rahasia Allah, yaitu di mana Tuhan mengangkat tangan, tetapi
di sisi lain pedang yang diasah, pedang yang tajam itu akan membalas
orang-orang yang membenci kepada Dia.
Selagi Tuhan masih mengulurkan dua tangan, itu
merupakan kesempatan, kemurahan yang luar biasa untuk kita gunakan sebaik
mungkin. Jangan kita lekas patah semangat, kecewa dan putus asa, oleh karena
situasi kondisi yang sedang kita hadapi di hari-hari ini. Tetapi berpikirlah
dan pandanglah jauh ke depan, di mana Tuhan sedang menyediakan keselamatan
kekal (abadi) bagi kita sekaliannya. Berpikir panjang, jangan berpikir pendek.
Biasanya orang yang berpikir pendek mudah sekali
dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak suci, mudah dipengaruhi oleh situasi
kondisi yang ada di sekitarnya. Tetapi orang yang berpikir panjang (memandang
jauh ke depan); tidak mudah dipengaruhi oleh situasi, kondisi, keadaan yang
ada, itulah yang harus kita terapkan di hari-hari ini; tidak lagi menggunakan
perasaan manusia daging di dalam hal melayani pekerjaan Tuhan.
Maka imam-imam yang sudah mendapat kesempatan untuk
melayani Tuhan, manfaatkan kesempatan yang ada ini dengan baik. Hari-hari ini
kita harus semakin kompetitif satu dengan yang lain.
Sekarang, kita akan memeriksa ayat 8.
Wahyu 10: 8
(10:8)
Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya:
"Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat,
yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
Perhatikan kalimat: “Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang
berdiri di atas laut dan di atas bumi itu” Ini adalah suatu perintah yang
harus dikerjakan oleh Rasul Yohanes.
Gulungan kitab yang terbuka, menunjuk; pembukaan
rahasia firman atau rahasia firman yang telah dibukakan.
Memang inilah yang menjadi kebutuhan dari sidang jemaat
di hari-hari ini.
Mengapa saya mengatakan, bahwa; pembukaan rahasia
firman menjadi kebutuhan dari sidang jemaat di hari-hari ini? Kalau kita
kaitkan dengan pembagian dari kitab Wahyu
1-22
- Pasal 1, Penampilan
Tuhan Yesus Kristus sebagai Imam Besar, Raja dan Mempelai Pria Sorga bagi
sidang mempelai wanita-Nya.
- Pasal 2-5, Dua tahun
kesempatan bagi bangsa kafir untuk masuk dalam kesatuan tubuh Kristus.
- Pasal 6-7, Penyucian
terjadi bagi bangsa Israel untuk masuk dalam bilangan, yaitu inti dari
mempelai, disertai dengan penghukuman dari ketujuh meterai, itulah penghukuman
dari Allah Roh-El Kudus.
- Pasal 8-12, Gereja
Tuhan mengandung selama 9 (sembilan) bulan, sebagai mempelai wanita Tuhan,
berada dalam puncak kasih. Itu merupakan hubungan kasih dengan Tuhan, hubungan
intim gereja Tuhan, sebagai mempelai wanita, dengan Mempelai Pria Sorga.
Sementara mempelai wanita mengandung,
sebagai puncak dari hubungan kasih, yang dinaungi oleh Tuhan Yesus, sebagai
Mempelai Pria Sorga, sedangkan dunia dihantar oleh penghukuman dari 7 (tujuh)
sangkakala, yang merupakan penghukuman dari Allah Anak.
- Pasal 13-19, Mempelai
wanita mengungsi ke padang belantara, sedangkan dunia dalam aniaya antikris
selama 3.5 (tiga setengah) tahun. Lalu sesudah itu, disertai dengan penghukuman
dari 7 (tujuh) cawan murka Allah Bapa terhadap orang yang tidak menghargai
kasih.
- Pasal 20,
1-6,
berbicara tentang: Kerajaan 1000 (seribu) tahun damai di bumi.
- Pasal 21-22, Langit
yang baru dan bumi yang baru, itu berbicara kesempurnaan.
Kembali saya tandaskan: Wahyu 8-12 adalah masa
kandungan 9 (sembilan) bulan yang dialami oleh gereja Tuhan , sebagai mempelai
wanita, berada dalam puncak kasih, dinaungi oleh Tuhan Yesus, sebagai Mempelai
Pria Sorga, sementara dunia dihantam oleh penghukuman dari 7 (tujuh)
sangkakala, itulah penghukuman dari Allah Anak.
Jadi, sekarang ini adalah masa-masa di mana gereja
Tuhan harus mengandung dari benih Ilahi, yaitu firman Allah yang rahasianya
dibukakan. Gereja Tuhan harus berada dalam puncak kasih, hubungan intim dengan
Tuhan. Itulah yang harus dikerjakan oleh Rasul Yohanes dalam kesempatan
penglihatan di pulau Patmos, yang juga harus dikerjakan oleg gereja hujan
akhir; harus berada pada masa puncak kasih (hubungan intim), supaya nanti
mengandung dari benih Ilahi, yaitu firman Allah yang rahasianya dibukakan.
Itu sebabnya tadi saya berdoa kepada Tuhan; supaya di
hari-hari ini kita semakin menghargai pembukaan rahasia firman. Supaya hubungan
kita berada dalam hubungan puncak kasih, semakin kita merasakan betapa kita
sedang mengandung benih Ilahi, yaitu firman Allah yang rahasianya dibukakan.
2 Korintus 4: 2
(4:2)
Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak
berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami
menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk
dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
Rasul Paulus menolak segala perbuatan tersembunyi yang
memalukan, sebab ia tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah.
Hari-hari ini Setan begitu gencar memalsukan firman
Allah, dengan cara menambahkan dan mengurangkan firman Tuhan
dalam setiap pemberitaan yang disampaikan.
- Menambahkan, artinya;
menyampaikan satu dua ayat saja, lalu ditambahkan cerita-cerita isapan jempol,
sepertinya kesaksian tetapi sebetulnya sedang memamerkan, sedang bermegah
dengan hidupnya. Lalu ditambahkan takhayul-takhayul, dongeng nenek-nenek tua,
filsafat-filsafat kosong, dan lain sebagainya.
- Mengurangkan, artinya;
pemberitaan firman tentang salib diganti, (dikurangkan) dengan 2 (dua) hal,
yaitu:
1. Teori kemakmuran, artinya; orang
Kristen tidak boleh miskin, harus kaya.
Kalau pemberitaan firman Tuhan
diimingi-imingin semacam ini, otomatis orang dunia yang tidak punya pengalaman
dengan salib akan tertarik. Tetapi kalau kehidupan anak Tuhan yang sudah punya
pengalaman dengan salib, dia akan berlaku bijaksana, akan menganggap bodoh
berita iming-iming semacam itu.
2. Tanda-tanda heran atau pun mujizat-mujizat, misalnya;
yang sakit sembuh, terjadi pelepasan, dan lain sebagainya. Tetapi perlu untuk
diketahui; sejuta kali terjadi mujizat di depan mata, tidak ada artinya kalau
berita salib tidak ditegakkan di tengah ibadah pelayanan itu.
Berkat-berkat termasuk demon-demon untuk
mengadakan mujizat di tengah-tengah ibadah pelayanan, t idak
bisa mengubahkan hidup seseorang. Yang mengubahkan kehidupan seseorang adalah
pemberitaan firman tentang salib, itu sebabnya Yesus datang ke dunia ini: Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin,
sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
2 Korintus 4: 3-4
(4:3)
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk
mereka, yang akan binasa, (4:4)
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan
oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang
kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Jika Injil yang diberitakan masih tertutup juga, maka
ia tertutup (tidak terbuka rahasia firman) bagi mereka yang akan binasa.
Pertanyannya: Injil yang tertutup berlaku kepada siapa?
1. “orang-orang yang tidak percaya”
Yesus telah mengerjakan keselamatan itu
2000 (dua ribu) tahun yang lalu di atas kayu salib, tetapi bagi orang-orang
yang tidak percaya, mereka lebih peduli dan percaya terhadap yang lain, yakni;
harta, kekayaan, uang, serta kedudukan yang tinggi, dan lain sebagainya.
Pendeknya; “Mereka tidak peduli dengan pekerjaan keselamatan yang dikerjakan
oleh Yesus 2000 (dua ribu) tahun yang lalu, bahkan mereka tidak butuh pembukaan
rahasia firman.”
2. “yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah
zaman ini”
Ilah zaman, menunjuk; tuhan-tuhan kecil di
bumi, itu bisa saja tentang kemajuan zaman ini, di mana tekhnologi semakin
canggih dan mutakhir, dan oleh ilah zaman ini, pikiran bisa dibutakan.
Akibat dua perkara di atas, mereka tidak melihat cahaya
injil tentang kemuliaan Kristus, itulah rahasia firman Allah yang dibukakan.
Kita lihat; PERSAMAANNYA.
2 Korintus 3: 14
(3:14)
Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung
itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama
itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
Pikiran mereka telah menjadi tumpul atau menjadi
sempit, penyebabnya adalah ilah zaman ini.
Orang yang berpikir pendek, orang yang berpikir sempit,
tidak akan memandang jauh ke depan, dia tidak akan dapat melihat Kerajaan
Sorga. Kerajaan Sorga itu tidak sependek, dan tidak sesempit pikiran manusia.
Bukalah hati selebar-lebarnya kepada pemberitaan
firman. Jangan berpikir sempit. Jangan pikiran tumpul, karena kerajaan Sorga
itu luas, tidak sesempit pikiran manusia, tidak sesederhana pikiran manusia,
tidak sependek pikiran manusia yang bodoh.
Akibat
pikiran tumpul: “selubung itu
masih tetap menyelubungi mereka”, sama artinya; dosa yang terselubung itu
belum tersingkap. Masih menyembunyikan, masih mempertahankan dosa di dalam hati
dan pikiran, karena mungkin dia hidup dari situ, menikmati kesenangan dari
situ, tidak dapat lagi menikmati kesenangan dari Kristus, Kepala, Sang Suami.
Karena mereka tidak melihat cahaya injil tentang
kemuliaan Kristus, maka selubung itu tetap menyelubungi hati mereka, dosa belum
terbongkar dengan tuntas. Mengapa? Karena pikiran mereka tumpul, pikiran mereka
sempit, cara berpikir mereka pendek.
Pendeknya: Hanya Kristus saja yang dapat
menyingkapkannya (membukakan rahasia firman), itulah yang disebut “cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus.”
Kalau kita menyadari, bahwa hanya Kristus saja yang
dapat membukakan rahasia firman, maka sudah selayaknya kita menghargai korban
Kristus, menghargai kemurahan Tuhan, menghargai kesempatan yang masih
dipercayakan Tuhan, menghargai pemberitaan firman yang rahasianya dibukakan.
Praktek menghargai pembukaan rahasia firman: Tidak akan
kembali kepada tabiat lama, tidak mempertahankan sifat manusiawi (tidak kembali
mengulangi dosa yang sama).
Wahyu 5: 3
(5:3)
Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi
atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang
dapat melihat sebelah dalamnya.
“Tidak ada seorang pun baik yang di sorga, atau yang di
bumi, atau yang di bawah bumi yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang
melihat sebelah dalamnya.”
- Di sorga, menunjuk; semua
malaikat-malaikat yang di sorga.
- Di bumi, menunjuk;
hamba-hamba Tuhan yang telah menerima 5 (lima) jabatan, termasuk saya sendiri,
tidak akan sanggup membukakan rahasia firman dengan kemampuan, pengetahuan saya
sendiri.
- Di bawah bumi, menunjuk;
arwah-arwah atau Setan-Setan yang terkutuk.
Sebab hanya Kristus saja yang dapat membukakan rahasia
firman...Puji Tuhan..Haleluya..
Maka kalau Tuhan menyatakan kemurahan-Nya kepada kita
lewat pembukaan rahasia firman, sekali lagi saya tandaskan: Mari kita junjung
tinggi korban Kristus, menghargai kemurahan itu, karena sesungguhnya, tiada
seorang pun yang sanggup membuka gulungan kitab itu (tiada yang sanggup membuka
rahasia firman itu).
Tetapi kalau dalam setiap kesempatan pertemuan ibadah
kita mendapat pembukaan rahasia firman, itu adalah kemurahan. Sebab, ketika
terjadi pembukaan rahasia Firman, maka segala pintu-pintu yang tertutup akan
terbuka. Dengan demikian, kemurahan Tuhan besar bagi kita; yang tidak layak,
menjadi dilayakkan.
Sebab i tu;
biarlah oleh karena kemurahan itu, kita didorong untuk melakukan pekerjaan yang
lebih besar lagi. Pelayan-pelayan Tuhan, hari demi hari harus semakin
sungguh-sungguh di dalam melayani Tuhan.
Kesempatan masih ada. Jangan bermain-main dengan
kebodohan lagi. Jangan pertahankan sifat manusiawi, itu tidak baik, karena
merugikan diri sendiri.
Lihat, resiko
yang dialami oleh manusia kalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman.
Wahyu 5: 4
(5:4)
Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang
pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat
sebelah dalamnya.
Kalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman, maka
tentu segala yang terselubung itu tidak tersingkap, dosa yang ditutup-tutupi
tidak mungkin tersingkap.
Akibatnya; manusia menderita sengsara dengan amat
sangat dan penderitaan itu akan menimbulkan tangisan, seperti Rasul Yohanes
menangis sejadi-jadinya, karena tidak ada yang dianggap layak untuk membuka
gulungan kitab itu.
Dosa yang terselubung, dosa yang belum tersingkap, itu
yang membuat manusia menderita dengan sangat dan menimbulkan tangisan, air mata
tidak bisa dibendung, hari-hari menangis.
Wahyu 5: 5
(5:5)
Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau
menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud,
telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka
ketujuh meterainya."
“Singa dari suku Yehuda, yaitu Tunas Daud telah menang,
sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya”, dengan lain
kata; terjadi pembukaan rahasia firman atau rahasia firman dibukakan.
Yang sanggup membukakan rahasia firman adalah Singa
dari suku Yehuda, yaitu Tunas Daud, tidak ada yang lain.
Mazmur 119: 130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi
terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
Kuasa dari pembukaan rahasia firman:
1. “memberi terang”, berarti; manusia tidak
tinggal di dalam kegelapan dosa, dengan lain kata tidak lagi menyembunyikan
dosanya, tidak lagi mempertahankan dan tidak lagi menikmati dosa yang
tersembunyi itu.
2. “memberi pengertian kepada orang-orang bodoh”,
sehingga orang-orang bodoh tidak lagi melakukan perbuatan-perbuatan yang bodoh.
Kalau kita sudah memperoleh pengertian yang
benar tentang Anak Allah, maka otomatis kita tidak lagi melakukan
perbuatan-perbuatan yang bodoh, yang menyakiti, yang memilukan hati Tuhan,
melainkan berlaku bijaksana, tidak dengan terpaksa beribadah dan melayani,
dengan rela hati mem ikul salib di tengah-tengah ibadah itu
sendiri.
1 Korintus 14: 24-25
(14:24)
Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang
baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua; (14:25) segala rahasia yang terkandung
di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah
dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."
Kuasa dari pembukaan rahasia firman ialah: Segala
rahasia yang terkandung di dalam hati akan tersingkap, sama artinya; dosa
dibongkar dengan tuntas.
Kalau dosa telah dibongkar dengan tuntas dari kehidupan
seseorang, selanjutnya di sini kita perhatikan; orang itu akan datang menyembah
kepada Tuhan, tidak lagi menyembah kepada ilah zaman, seperti orang yang
pikirannya tumpul, pikiran pendek (sempit).
Kalau hari ini kita boleh mengusahakan Ibadah Raya Minggu,
itu karena Tuhan telah menyatakan pembukaan rahasia firman bagi kita
sekaliannya, sehingga kita boleh datang menyembah dengan merendahkan diri di
kaki salib, dengan serendah-rendahnya kita mengerjakan ibadah pelayanan yang
Tuhan percayakan ini, bukan lagi dengan kesombongan, bukan lagi dengan ambisi,
bukan lagi karena keinginan-keinginan manusiawi, bukan lagi untuk bermegah.
Itulah yang terjadi kalau kita sudah menikmati pembukaan rahasia firman.
Beda dengan orang yang melayani tanpa pembukaan rahasia
firman; ia melayani karena ada kepentingan diri, ada sesuatu yang dia inginkan,
dia ingin bermegah, dan menonjolkan diri. Tetapi orang yang sudah menikmati
pembukaan rahasia firman; dia datang sujud menyembah kepada Allah, melayani
dengan rendah hati, beribadah dengan rendah hati, tidak ada lagi
kepentingan-kepentingan pribadi.
Pendeknya: Penduduk bumi akan datang menyembah kepada
Tuhan, melayani Tuhan dengan rendah hati.
Itulah penyembahan di bumi.
Kita lihat; PENYEMBAHAN DI SORGA, juga ada kaitannya
dengan pembukaan rahasia firman.
Wahyu 5: 7-8
(5:7)
Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia
yang duduk di atas takhta itu. (5:8)
Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat
makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu,
masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan:
itulah doa orang-orang kudus.
Ketika Ia mengambil gulungan kitab, maka “keempat
makhluk dan dua puluh empat tua-tua tersungkur di hadapan Anak Domba itu.”
Pendeknya: Penyembahan di sorga terjadi, juga kaitannya
oleh karena pembukaan rahasia firman.
Jadi, jangan ada di antara kita yang mengecilkan
pembukaan rahasia firman, sebab itulah yang membawa kita datang menyembah
kepada Tuhan, melayani dengan segala kerendahan hati. Demikian juga dengan
keempat makhluk dan dua puluh empat tua-tua, mereka tersungkur di hadapan
takhta Anak Domba, itu semua karena kuasa pembukaan rahasia firman.
Maka apa yang sudah diperintahkan oleh Tuhan kepada Rasul
Yohanes, yaitu untuk mengambil gulungan kitab dari malaikat yang berdiri di
atas laut dan di atas bumi, itu juga yang harus kita kerjakan di hari-hari
terakhir ini. Jangan pernah berhenti untuk mendoakan supaya selalu terjadi
pembukaan rahasia firman dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita.
Yesus Kristus, Anak Domba Allah, yang telah disembelih,
Ia telah membukakan rahasia firman, dan Tuhan sudah menyatakan kemurahan itu
kepada kita. Sungguh luar biasa tentunya.
Jumlah kita tidak seberapa, belum mencapai ratusan
jiwa, tetapi kemurahan Tuhan lebih dari pada ratus-ratus jiwa. Kita harus sadar
sesadar-sadarnya, jangan tidak sadar.
Wahyu 5: 8-9
(5:8)
Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk
dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu,
masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan:
itulah doa orang-orang kudus. (5:9)
Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak
menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah
disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari
tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Kalau kita datang menyembah dalam tanda kesucian,
seperti empat makhluk dan dua puluh empat tua-tua, di situ akan terjadi
nyanyian baru atau logat ganjil, yaitu suatu kata-kata yang tak terkatakan,
yang tidak boleh diucapkan oleh siapapun. Ini adalah suatu keuntungan besar
yang selanjutnya kita alami.
Nyanyian baru, logat ganjil (bahasa Roh), disebut juga
bahasa lidah adalah hasil dari hubungan intim antara tubuh dengan kepala,
hubungan antara gereja Tuhan, sebagai mempelai wanita-Nya, dengan Kristus,
sebagai Kepala, Mempelai Pria Sorga, berdasarkan kasih, yakni: Doa Penyembahan.
Sebab itu; siapapun kita, mari kita masing-masing
menghormati nikah, hubungan intim dengan Tuhan, jangan dinodai dengan hal-hal
yang tidak suci. Jangan bermain-main lagi. Berlakulah bijaksana. Dewasalah
secara rohani. Jangan berpikir tumpul, sebab Kerajaan Sorga itu luas, tidak
sesempit pemikiran kita.
Tuhan tidak sedang bermain-main membukakan rahasia
firman-Nya bagi kita. Tuhan tidak sedang bermain-main mempercayakan ibadah
pelayanan ini kepada kita. Oleh sebab itu, hargai kemurahan yang Tuhan
nyatakan, sebab Tuhan berkemurahan kepada siapa Ia berkemurahan. Jangan anggap
enteng hal ini. Kalau saudara tidak sungguh-sungguh, kerohanian saudara tidak
maju, maka saudara akan digilas oleh ilah zaman ini.
Kita harus bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan baik. Kasih
setia-Nya kekal sampai selama-lamanya.
Dari pembagian kitab Wahyu ini, sudah sangat jelas,
bahwa yang harus kita kerjakan saat ini adalah menghargai pembukaan rahasia
firman, menerima gulungan kitab dari malaikat yang kuat itu yang berdiri di
atas laut dan di atas bumi.
Pada saat kapan kita bisa menghargai pembukaan rahasia
firman? Saat kita melangsungkan hubungan intim, menghargai nikah kita dengan
Tuhan, menghormati hubungan intim kita dengan Tuhan.
Kalau kita betul-betul menghormati hubungan nikah
dengan Tuhan, maka di situ kita akan mengerjakan apa yang Tuhan mau, yaitu
menghargai pembukaan rahasia firman.
Orang yang tidak dapat menghormati nikahnya, hubungan
intimnya dengan Tuhan, orang semacam ini tidak akan pernah menghargai pembukaan
rahasia firman, itulah cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang berkuasa
menyingkapkan segala rahasia yang terkandung dalam hati.
Di hari-hari ini kita diajar untuk lebih lagi
menghargai pembukaan rahasia firman. Semakin dewasa dan bijaksana dalam hal
bersikap, tidak lagi dengan sikap yang murahan, arogansi.
Setelah kita mengerjakan apa yang diperintahan Tuhan,
seperti apa yang diperintahkan Tuhan kepada Rasul Yohanes, nanti pada ayat
9-10, di situ akan terjadi suatu reaksi ketika dia mengambil gulungan kitab
itu.
Sebab itu kita berdoa, supaya Tuhan terus membukakan
rahasia firman-Nya, sehingga kita boleh mengalami penyucian demi penyucian;
penyucian yang satu terjadi, maka Tuhan akan bawa kita kepada penyucian yang
lain, seterusnya, sampai kita sempurna, kembali pada wujud semula.
2 Korintus 4: 3-4
(4:3)
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk
mereka, yang akan binasa, (4:4) yaitu
orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman
ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus,
yang adalah gambaran Allah.
“Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus” atau
pembukaan rahasia firman, selanjutnya akan membawa kita kembali kepada wujud
semula, segambar serupa dengan Allah, sama mulia dengan Tuhan.
Maka apabila Dia datang dalam kemuliaan-Nya, Ia akan
bersemayan dan bertakhta di atas takhta kemuliaan-Nya, bersama-sama dengan
orang-orang yang layak untuk berada dalam kemuliaan itu. Siapa mereka? Mereka
itu adalah orang-orang yang senantiasa menghargai pembukaan rahasia firman.
Orang yang menghargai pembukaan rahasia firman, mereka
akan dibawa kembali kepada wujud semula, segambar serupa dengan Allah, sama
mulia dengan Tuhan, reformed.
Kalau kita perhatikan kitab Kejadian 1, Allah
membentuk manusia itu dari segumpal tanah liat dengan kedua tangan-Nya, mulai
dari ujung kepala sampai ujung kaki, semua dibentuk segambar serupa dengan Allah.
Selanjutnya dihembuskan nafas hidup melalui lubang hidung, lalu manusia itu
hidup, dan hidup itu adalah terang, dan terang itu berkuasa terhadap kegelapan,
sehingga kegelapan tidak lagi berkuasa atasnya.
Mari kita lihat; KETIKA BERADA DALAM WUJUD SEMULA.
Kejadian 1: 26-28
(1:26)
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan
rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung
di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata
yang merayap di bumi." (1:27)
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar
Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (1:28) Allah memberkati mereka, lalu
Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi."
Kalau kita kembali kepada wujud semula, segambar serupa
dengan Allah, sama mulia dengan Allah, maka berkuasa atas tiga perkara, yaitu;
1.
Ikan-ikan di laut, itu gambaran
dari ANTIKRIS, di mana rohnya ialah roh jual beli, cinta kepada Mamon (cinta
uang , tidak cinta kepada Tuhan.
2.
Burung-burung di udara, itu
gambaran dari ROH-ROH JAHAT dI UDARA dengan segala tipu dayanya.
3.
Segala binatang yang merayap di bumi,
itu gambaran dari NABI-NABI PALSU dengan segala kelicikan manusia.
Itulah keadaan kalau kita dibawa kembali kepada wujud
semula, segambar serupa, sama mulia dengan Tuhan, maka kemuliaan Tuhan itu
menaklukkan segala sesuatu.
Kalau manusia penuh dengan kemuliaan Allah, dia
berkuasa atas Tri Tunggal dari setan, itulah naga, antikris, dan nabi palsu.
Maka, jangan pernah sia-siakan firman Pengajaran
Mempelai dalam Terang Tabernakel, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan
dalam terang Roh-El Kudus, karena pembukaan rahasia firman terjadi oleh karena
ilham Roh Kudus, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain.
Jangan mau lagi dibodoh-bodohi oleh ajaran setan, itu
tidak akan membawa kita kembali kepada wujud semula. Saya tidak bosan untuk
mengatakan: Kalau kembali kepada wujud semula, maka dia penuh dengan kemuliaan,
dan kemuliaan itu menaklukkan segala sesuatu yang ada, baik itu naga, antikris,
dan nabi palsu.
Saya tidak menyesal untuk berpegang pada Pengajaran
Mempelai dalam Terang Tabernakel. Justru di hari-hari terakhir ini saya semakin
terharu oleh karena kemurahan Tuhan begitu luar biasa dilimpahkan di
tengah-tengah ibadah pelayanan dalam kandang penggembalaan GPT “BETANIA” Serang
Cilegon.
Hargai ibadah pelayanan. Kalau kita datang menyembah
Tuhan dalam tanda kesucian, maka ada hubungan intim yang menghasilkan nyanyian
baru. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala Sidang;
Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment