IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 07
SEPTEMBER 2019
STUDY YUSUF
(Seri:
166)
Subtema:
RAHASIA NIKAH (BERKAT
ORANG JUJUR)
Shalom.
Selamat
malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita malam ini.
Segera
kita sambut pemberitaan firman penggembalaan untuk Ibadah Pemuda Remaja tentang
STUDY YUSUF.
Kejadian
41: 50-52
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan
itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh
Asnat, anak Potifera, imam di On. (41:51)
Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya:
"Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada
rumah bapaku." (41:52) Dan
kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya:
"Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."
Sebelum
datang 7 (tujuh) tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak
laki-laki.
-
Yang sulung bernana Manasye.
-
Anak yang kedua bernama Efraim.
Selanjutnya,
kita akan menyimak arti rohani kedua nama anak laki-laki Yusuf tersebut,
dimulai dari anak yang sulung, yaitu; MANASYE.
Manasye,
artinya; Allah telah membuat Yusuf lupa sama sekali terhadap dua perkara,
yaitu:
1.
Yusuf lupa kepada kesukarannya.
2.
Yusuf lupa kepada rumah
bapanya.
Kita
masih memperhatikan tentang; KESUKARAN YUSUF.
Adapun
kesukaran Yusuf dibagi dalam 3 (tiga) fase.
- Fase
yang pertama: Ketika Yusuf tinggal bersama-sama dengan saudara-saudaranya (Kejadian
37).
- Fase
yang kedua: Pada saat Yusuf tinggal di rumah Potifar (Kejadian 39).
-
Fase yang ketiga: Ketika Yusuf berada di
dalam penjara (Kejadian 40).
Kita
masih berada pada FASE YANG KEDUA, yaitu: Pada
saat Yusuf tinggal di rumah Potifar.
Kejadian
39: 4-5
(39:4) maka Yusuf mendapat kasih
tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas
rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf. (39:5) Sejak ia memberikan kuasa dalam
rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang
Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala
miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
Sejak
Potifar memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf,
maka Tuhan memberkati Potifar dengan berkat yang luar biasa. Berkat Tuhan ada
atas segala milik Potifar, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
Berarti,
jika Pengajaran Mempelai dibiarkan turut campur dalam urusan rumah tangga dan
kehidupan nikah (yaitu hubungan intim dengan Tuhan), maka firman Allah, yaitu hikmat sorgawi yang mengatur semuanya,
sehingga berkat Tuhan yang besar ada atas milik kita sekaliannya, baik yang di
rumah maupun yang di ladang.
Pendeknya:
Rumah dan ladang diberkati oleh Tuhan dengan berkat yang luar biasa.
-
Rumah,
menunjuk; nikah yang diberkati.
Tandanya:
Ada suatu persekutuan yang indah dengan Tuhan, disebut dengan; hubungan intim
antara sidang jemaat dengan Kristus, Kepala Gereja, inilah yang disebut dengan
nikah suci.
- Ladang,
menunjuk; ibadah pelayanan yang diberkati oleh Tuhan.
Tandanya:
Ada sukacita dan sorak-sorai kemenangan.
Yusuf
adalah gambaran dari Pengajaran Mempelai yang harus dipikul oleh para imam dan yang harus diikuti oleh gereja
Tuhan (sidang jemaat), bagaikan Tabut
Perjanjian yang dipikul oleh para imam, yang memang suku Lewi, sehingga
gereja Tuhan diberkati dengan luar biasa, diberkati dengan berkat yang besar
dari Allah, dari sorga.
2
Samuel 6: 11-12
(6:11) Tiga bulan lamanya tabut Tuhan
itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom
dan seisi rumahnya. (6:12)
Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi
rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut
Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah
Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.
Tiga
bulan lamanya tabut itu tinggal di rumah Obed-Edom, maka selama itu pula Tuhan
memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala miliknya dengan berkat yang luar
biasa.
Itu
sebabnya, di atas tadi saya katakan: Biarlah kiranya Pengajaran Mempelai dan
Pengajaran Tabernakel turut campur di dalam hal mengurusi segala milik kita,
baik yang ada di rumah maupun yang ada di ladang, supaya kehidupan kita
diberkati dengan berkat yang luar biasa.
Tabut
Perjanjian terdiri dari dua bagian:
1.
Peti,
menunjuk; gereja Tuhan yang sempurna atau mempelai wanita Tuhan.
2. Tutup pendamaian
dengan dua kerub di atasnya, menunjuk; Allah Trinitas, yakni Tuhan Yesus
Kristus.
- Tutup
pendamaian, sama dengan; Yesus, Anak Allah.
- Kerub
(pertama), sama dengan; Allah Bapa.
- Kerub
(kedua), sama dengan; Allah Roh Kudus.
2
Samuel 6: 2
(6:2) Kemudian bersiaplah Daud, lalu
berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk
mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta
alam yang bertakhta di atas kerubim.
Arti
rohani dari Tabut Perjanjian ialah:
1.
Takhta
Allah, menunjuk; ibadah pelayanan.
Ibadah
pelayanan ini adalah takhta Allah, di tengah-tengah ibadah ini Allah
berhadirat. Kemudian, dalam nats yang
lain berkata: “di mana dua atau tiga
orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka”
Biarlah
kehidupan kita ini menjadi takhta-Nya Allah karena kita senantiasa mengikuti
geraknya Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel.
2.
Hubungan
nikah, berarti; hubungan antara Kristus (sebagai Mempelai Pria Sorga)
dengan gereja Tuhan (sebagai mempelai wanita-Nya) berdasarkan kasih Agape.
Kesimpulannya:
Memikul Tabut Perjanjian atau mengikuti Firman Pengajaran Mempelai dalam Terang
Tabernakel, sama artinya; memperhatikan dua perkara besar, yaitu ibadah dan
nikah, di mana kedua-duanya merupakan rahasia
besar.
1.
Ibadah atau takhta.
2.
Nikah atau hubungan intim antara Kristus
dengan jemaat.
Dua
hal ini yang harus kita pikul, seperti para imam, yang memang suku Lewi,
memikul Tabut Perjanjian, dan bangsa Israel mengikuti geraknya dari Tabut
Perjanjian itu.
Mari
kita perhatikan: RAHASIA IBADAH.
1
Timotius 3: 16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah
rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa
manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada
malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Perhatikan
kalimat; “Dan sesungguhnya agunglah
rahasia ibadah kita”
Jadi,
kita harus menghargai dan menjunjung tinggi ibadah dan pelayanan yang Tuhan
percayakan kepada kita, melebihi dari yang lain, sebab sesungguhnya agunglah
rahasia ibadah kita ini.
Sebagai
bukti bahwasanya agunglah rahasia ibadah kita ini? Lewat ibadah pelayanan yang
Tuhan percayakan ini, kita boleh mengenal Yesus Kristus;
-
di dalam tanda pengalaman kematian
dan pengalaman kebangkitan-Nya,
-
di dalam tanda kemuliaan-Nya.
Yesus
mati terbunuh di atas kayu salib,
hari ketiga Ia bangkit, kemudian
setelah empat puluh hari di atas bumi ini, selanjutnya Dia dipermuliakan saat Dia naik terangkat ke sorga, dan sekarang Yesus,
Anak Allah, duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
Dari
ibadah inilah kita boleh mengenal Tuhan Yesus Kristus dalam tanda pengalaman
kematian, dalam tanda pengalaman kebangkitan dan kemuliaan-Nya.
Jadi,
betul-betul; agunglah rahasia ibadah ini. Oleh sebab itu, sekali lagi saya
tandaskan; mari kita menjunjung tinggi ibadah pelayanan ini lebih dari
segala-galanya.
Tiga
tanda tersebut dibenarkan dan disaksikan oleh:
1.
dibenarkan oleh Roh Allah.
2.
disaksikan oleh para malaikat-malaikat-Nya,
terkhusus dua belas murid atau rasul-rasul, dan yang terakhir kepada Rasul
Paulus.
Jadi,
sudah sangat jelas; agunglah rahasia ibadah kita ini, sebab lewat ibadah ini
kita boleh mengenal Tuhan Yesus Kristus dalam tanda pengalaman kematian-Nya,
dalam tanda pengalaman kebangkitan-Nya, dalam tanda kemuliaan-Nya
pada saat Dia naik terangkat ke sorga.
Sekali
lagi; biar kita junjung tinggi ibadah pelayanan ini lebih dari segala-galanya,
lebih dari yang ada di bumi ini, sebab agunglah rahasia ibadah kita ini.
Kemudian,
kita akan memeriksa rahasia besar yang kedua, yakni: RAHASIA NIKAH.
Efesus
5: 32
(5:32) Rahasia ini besar,
tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
“Rahasia ini besar”, yang dimaksud oleh
Rasul Paulus ialah rahasia nikah, yakni hubungan antara Kristus, sebagai
Mempelai Pria Sorga, dengan sidang jemaat, sebagai mempelai wanita-Nya,
berdasarkan kasih.
Kita
akan melihat; KASIH KRISTUS.
Efesus
5: 25
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu
sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan
diri-Nya baginya
Kristus
telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya bagi jemaat.
Efesus
5: 26-29
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah
Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
(5:27) supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28) Demikian juga suami harus mengasihi
isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya
mengasihi dirinya sendiri. (5:29)
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya
dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
Praktek dari kasih Kristus ada
dua.
YANG
PERTAMA: Kristus menguduskan sidang
jemaat dengan memandikannya dengan air dan firman.
Berbicara
tentang mandi, berarti; dibutuhkan firman yang limpah, supaya kehidupan rohani
kita bersih dan suci.
Kita
tidak mungkin bersih dan suci jika hanya menerima satu dua ayat firman Allah,
tetapi harus dengan limpah atau mandi air firman.
Mari
kita lihat; AIR FIRMAN YANG LIMPAH.
Wahyu
22: 1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai
air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar
dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Sungai
air kehidupan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba, inilah
air firman yang limpah.
Ciri
air firman yang limpah: Jernih bagaikan
kristal.
Yehezkiel
36: 25
(36:25) Aku akan mencurahkan kepadamu
air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari
semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.
Air
yang jernih itu berkuasa untuk mentahirkan dan membersihkan, serta menyucikan
kita dari segala kenajisan dan dari semua berhala-berhala.
Kita
bersyukur, dengan air yang limpah yang jernih bagaikan kristal, itu berkuasa
untuk mentahirkan, berkuasa untuk membersihkan dan menyucikan kita dari segala
kenajisan dan dari semua berhala-berhala di atas muka bumi ini.
-
Pekerjaan dari kenajisan: Menghambat
pembangunan tubuh, dengan lain kata; kesatuan tubuh tidak terwujud (terhambat).
Kalau
pemuda remaja punya sifat yang salah dan bodoh seperti ini, jangan pertahankan
lagi, karena itu merusak gereja Tuhan, merusak pembangunan tubuh, menghambat
kesatuan tubuh.
- Pekerjaan
dari berhala-berhala: Menghalangi kita untuk beribadah dan melayani Tuhan, sama
artinya; liar, tidak tergembala.
Berhala
ialah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, misalnya;
Ø Kekerasan
hati.
Ø Meninggalkan
ibadah dan pelayanan karena pekerjaan dan kesibukan-kesibukan yang ada di dunia
ini, itulah berhala.
Ø Meninggalkan
ibadah dan pelayanan karena harta, kekayaan, dan uang, itu adalah berhala.
Jadi, berhala ini menghalangi kita untuk beribadah, menghalangi
kita untuk melayani Tuhan.
Tetapi
kita bersyukur kepada Tuhan, sampai malam ini Kristus menguduskan kita dengan
air firman yang limpah, itulah sungai air kehidupan yang mengalir keluar dari
takhta Allah dan takhta Anak Domba, cirinya; jernih bagaikan kristal.
Puji
Tuhan, air yang limpah itu jernih, sehingga berkuasa untuk menyucikan dan
membersihkan kehidupan kita dari kenajisan dan berhala-berhala. Sebaliknya, air
yang tidak jernih, itulah firman yang ditambahkan dan firman yang dikurangkan, tidak
berkuasa membersihkan dan menyucikan kita dari dosa kenajisan dan dosa
berhala-berhala.
Yehezkiel
36: 26-27
(36:26) Kamu akan Kuberikan hati
yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan
menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. (36:27) Roh-Ku akan Kuberikan diam di
dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku
dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. (36:28) Dan kamu akan diam di dalam
negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi
umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.
Tuhan
akan memberikan “hati yang baru” dan “roh yang baru” kepada kita,
itulah kuasa dari air firman yang limpah, cirinya jernih.
-
Hati
yang baru ialah hati yang taat, berarti; tidak keras hati.
- Roh yang baru
ditaruh di dalam batin kita, tujuannya; untuk membuat kita;
1. Hidup
menurut segala ketetapan Tuhan dan melakukannya.
2. Berdiam
di negeri. Negeri yang dimaksud itulah ibadah dan pelayanan sebagai milik
pusaka yang telah diwariskan kepada
kita.
Kita
dapat melihat contoh, itulah kebun anggur Nabot. Nabot seorang yang setia,
untuk berdiam di negeri. Sekalipun ada tawaran dari raja Ahab untuk;
-
Menggantikan kebun anggurnya dengan kebun
yang lebih baik dari pada itu, yang lebih luas dan lebih besar,
-
Bahkan raja Ahab akan membayar harganya
kepada Nabot dengan uang,
Tetapi
Nabot tetap mempertahankan milik pusaka yang diwariskan oleh nenek moyangnya.
Biarlah
kiranya kita semua berdiam di negeri, itulah ibadah pelayanan, sebagai milik
pusaka yang Tuhan percayakan dan yang harus kita pertahankan.
Siapa
yang bisa bertahan, siapa yang bisa berdiam di negeri? Itulah mereka yang sudah
memiliki roh yang baru, yang ditaruh oleh Tuhan di dalam batin kita
masing-masing.
Kembali
kita memperhatikan Wahyu 22.
Wahyu
22: 1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku
sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar
dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Sungai
air kehidupan yang mengalir keluar dari takhta Allah, sama dengan air yang
limpah. Dan air yang limpah itu “jernih bagaikan kristal.”
Kristal,
sama dengan; transparan, sama dengan; tampil apa adanya, berarti luar dan dalam
sama, tidak ada yang ditutup-tutupi, ini menunjuk kepada; orang yang jujur.
Dalam
Kolose 3: 9 dituliskan: “Jangan
lagi kamu saling mendustai” satu dengan yang lain. Biarlah kita berlaku
jujur di hadapan Tuhan, bagaikan kristal; transparan, tampil apa adanya, tidak
ada lagi yang disembunyikan.
Mazmur
50: 23
(50:23) Siapa yang mempersembahkan
syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur
jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan
kepadanya."
Siapa
yang jujur jalannya, maka keselamatan yang dari Allah akan diperlihatkan
kepadanya.
Dengan
jujur saja, Tuhan akan memperlihatkan
keselamatan itu. Berarti sebaliknya, kalau tidak jujur, tidak akan pernah
melihat keselamatan.
Oleh
sebab itu, di atas tadi saya sudah katakan: Jangan saling mendustai satu dengan
yang lain. Biarlah kita tampilkan hati dengan hati yang jujur, maka dengan
demikian Tuhan akan memperlihatkan jalan keselamatan kepada kita.
Kita
tidak perlu terlihat baik di depan manusia. Kita perlu kejujuran di hadapan
Tuhan. Mata manusia hanya melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat
hati / batin manusia.
Tanda orang jujur:
Senantiasa memuliakan Tuhan dengan mempersembahkan syukur sebagai korban kepada
Tuhan.
Mazmur
119: 7
(119:7) Aku akan bersyukur
kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang
adil.
Orang
yang bersyukur kepada Tuhan adalah tanda kejujuran hati seseorang.
Kalau
seseorang tidak jujur, orang semacam ini sangat sukar memuliakan Tuhan dengan
mempersembahkan syukurnya sebagai korban kepada Tuhan. Sebaliknya, orang yang
tidak jujur suka bersungut-sungut. Orang yang tidak jujur suka ngomel, ngedumel di belakang.
Amsal
11: 11
(11:11) Berkat orang jujur
memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.
Penting
untuk kita ketahui: Berkat orang jujur
memperkembangkan kota.
Sudah
sangat jelas yang dimaksud di sini ialah kota
Yerusalem baru, tidak mungkin kota-kota yang lain.
Wahyu
21: 2
(21:2) Dan aku melihat kota yang
kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias
bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Kota
kudus, Yerusalem baru, turun dari sorga, dari Allah dalam keadaan; berhias
bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Inilah berkat
orang jujur memperkembangkan kota, menjadi
mempelai wanita Tuhan.
Inilah
kota idam-idaman, inilah yang kita dambakan, sebab sasaran akhir dari ibadah
pelayanan kita ini adalah perjamuan malam, pesta nikah Anak Domba.
Sebaliknya,
jika tidak jujur, maka tidak akan menjadi mempelai wanita Tuhan.
Wahyu
21: 1
(21:1) Lalu aku melihat langit yang
baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang
pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
Berkat
orang jujur melebihi dari segala yang ada di bumi ini, sebab langit yang
pertama dan bumi yang pertama akan berlalu, bahkan laut pun tidak ada lagi.
Segala yang ada di bumi ini adalah kesia-siaan.
Jadi,
arah dari ibadah pelayanan ini tidak berakhir pada berkat-berkat dunia, tetapi
pesta nikah Anak Domba.
Wahyu
21: 10-11
(21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa
aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku
kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah. (21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan
Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata
yaspis, jernih seperti kristal.
Adapun
kota Yerusalem baru bercahaya kemuliaan Allah, sama seperti permata yang paling
indah, yaitu permata yaspis. Dan permata yaspis ini jernih seperti kristal.
Mempelai wanita Tuhan adalah
permata hati Tuhan yang paling indah. Biarlah
kita semua digambarkan seperti kota Yerusalem baru, kota mempelai, permata hati
Tuhan yang paling indah.
Kemudian,
permata yaspis itu jernih seperti kristal, itu menunjuk kepada orang jujur.
Berkat orang jujur adalah memperkembangkan kota.
Efesus
5: 26
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah
Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan
jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau
yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Kristus
menguduskan sidang jemaat dengan memandikannya dengan air dan firman,
tujuannya; untuk menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dalam keadaan cemerlang
tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, sama dengan; jemaat kudus, tidak
bercela, itu menunjuk kepada; mempelai wanita Tuhan.
Biarlah
pemuda remaja menjadi suatu kehidupan dengan pribadi yang jujur, sehingga
segala berkat yang akan kita terima melebihi dari apa yang ada di bumi ini.
Tidak
lama lagi Tuhan datang menjemput mempelai wanita-Nya di awan nan permai. Kita
lihat keadaan dunia sudah tidak menentu, keadaan dunia sudah tidak lagi jelas.
Kasih sudah semakin dingin. Yang jahat semakin jahat, dan yang suci semakin suci.
Itulah
berkat orang jujur, yaitu; menjadi mempelai wanita Tuhan, Yerusalem baru,
permata hati yang paling indah, jernih seperti kristal.
Amsal
11: 3
(11:3) Orang yang jujur
dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh
kecurangannya.
Orang
yang jujur dipimpin oleh ketulusan hatinya, tetapi pengkhianat dirusak oleh
kecurangannya (ketidakjujurannya), dirusak oleh dustanya.
Menjadi
kehidupan muda remaja yang jujur, dipimpin oleh ketulusan hati. Jangan
pura-pura, jangan munafik.
Itulah
praktek kasih Kristus yang pertama.
Praktek dari kasih Kristus ada
dua.
YANG
KEDUA: Kristus mengasuh dan merawati
sidang jemaat.
Tentang:
MENGASUH.
Berarti;
memberikan didikan, supaya kehidupan anak-anak Tuhan, kehidupan orang Kristen,
khususnya pemuda remaja, memiliki hikmat sorgawi, sebab kegunaan dari hikmat adalah
dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.
Ibrani
12: 5
(12:5) Dan sudah lupakah kamu akan
nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah
anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau
diperingatkan-Nya;
Syarat
untuk menerima didikan dari Tuhan:
-
Jangan
anggap enteng terhadap didikan Tuhan, berarti; menghargai
firman Allah yang sifatnya mendidik dan mengajar, supaya kita memiliki hikmat
sorgawi untuk dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.
Dahulu
kita tidak mengerti membedakan mana yang baik, mana yang jahat, semuanya sama,
karena masih terbawa perasaan, tetapi lewat didikan ini kita boleh menerima
hikmat sorgawi yang berguna untuk membedakan mana yang baik dan mana yang tidak
baik. Oleh sebab itu, hargai didikan firman saat kita diajar oleh firman Tuhan.
-
Jangan
putus asa apabila kita diperingatkan oleh Tuhan. Kalau
memang kita salah, lalu ada peringatan dari Tuhan, jangan putus asa, sebab
peringatan itu pasti sakit, tidak mungkin enak. Ada banyak cara Tuhan untuk
memperingatkan kita; sekali waktu bisa saja kita boleh terjatuh dan terpeleset
(keseleo) mengalami celaka, atau bisa saja sakit, bisa saja bangkrut, bisa saja
kehabisan uang karena kesalahan-kesalahan, sebagai tanda peringatan Tuhan bagi
kita, tetapi apabila itu terjadi; jangan segera putus asa.
Ibrani
12: 6-7
(12:6) karena Tuhan menghajar
orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai
anak." (12:7) Jika kamu
harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah
terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
Perlu
untuk diketahui:
1.
Tuhan
menghajar orang yang dikasihi-Nya.
Hajaran
itu berlaku hanya untuk orang yang dikasihi-Nya. Siapa yang rindu untuk tetap
dikasihi oleh Tuhan, belajar untuk menghargai didikan Tuhan, jangan putus asa
kalau ada peringatan-peringatan walaupun peringatan itu sakit.
2. Tuhan menyesah orang yang
diakui-Nya sebagai anak.
Didikan
itu hanya berlaku bagi orang yang diakui-Nya sebagai anak. Kalau dia bukan
anak, dia tidak akan mendapat didikan dari Tuhan. Hanya orang yang diakui anak
yang mendapat didikan dari Tuhan.
Pemuda
remaja semuanya adalah anak-anak rohani saya. Kalau pemuda remaja merasa diri
sebagai anak rohani, maka harus mau menerima didikan dan hajaran dan teguran.
Dan saya juga hanya mengajar orang yang mau dikasihi dan mau diakui anak. Dan
orang yang tidak mau diakui anak, tidak akan mendapat didikan, sehingga
hidupnya berjalan seenaknya saja dengan maunya sendiri. Kalau sudah itu engkau
rasakan, hati-hati, nanti akan berada di tepi maut.
Ayub
5: 17
(5:17) Sesungguhnya, berbahagialah
manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak
didikan Yang Mahakuasa.
Yang
benar adalah berbahagialah apabila manusia ditegur oleh Allah. Oleh sebab itu,
jangan tolak apabila engkau dididik oleh Tuhan.
Itulah
soal mengasuh, berarti; menerima didikan dari Tuhan. Dengan didikan ini, kita
memiliki hikmat sorgawi, kegunaannya; dapat membedakan antara yang baik dan
yang jahat. Kalau kita sudah dapat membedakan itu, pasti kita berjalan dengan
baik, berbuat dengan baik, hidup benar di hadapan Tuhan.
Tetapi
perlu saya tambahkan sedikit lagi: DUA KALI ALLAH MENAMPAKKAN DIRI KEPADA
SALOMO.
Ketika
Allah pertama kali menampakkan diri-Nya, Salomo menerima hikmat dari
sorga, dari Allah, tujuannya; supaya dia dapat menyelesaikan semua perkara dari
umat Israel. Tuhan mengabulkan permintaan Salomo untuk memiliki hikmat, karena
Salomo tidak meminta kekayaan, umur panjang, dan tidak meminta nyawa musuh,
dan itu baik di mata Tuhan, maka Tuhan memberikannya.
Kemudian,
kalau kita perhatikan pernyataan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus:
Sengsara Yesus (sengsara salib), menanggung penderitaan yang tidak harus
ditanggung, itulah hikmat Allah dan kekuatan Allah...1 Korintus
1:22-24.
Dua
loh batu yang berisikan sepuluh hukum Allah sudah dipecahkan oleh Musa, karena
bangsa Israel jatuh dalam penyembahan berhala. Dua loh batu yang dipecahkan,
itu berbicara tentang; pribadi Yesus yang telah menyerahkan segenap hidup-Nya
untuk dipecah-pecahkan di atas kayu salib. Jadi, sengsara salib itu adalah
hikmat Allah dan kekuatan Allah.
Kemudian,
untuk yang kedua kali Allah menampakkan diri kepada Salomo, setelah
Salomo selesai mendirikan Bait Allah, rumah Tuhan. Salomo pun mengangkut Tabut
Perjanjian Allah lalu ditempatkan di Ruangan Maha Suci, sehingga Bait Allah itu
penuh dengan kemuliaan Allah. Adapun isi dari Tabut Perjanjian adalah dua loh
batu yang baru, yang dipahat oleh Musa, yang sama dengan yang pertama. Jadi,
kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa hikmat itulah yang akan membawa
kehidupan kita untuk sampai kepada kemuliaan, itulah pesta nikah Anak Domba.
Haleluya...
Kesimpulannya:
Syarat untuk mendapatkan hikmat adalah terima didikan, jangan anggap enteng
didikan, jangan putus asa kalau ada teguran, karena Tuhan hanya menghajar dan
mendidik orang yang diakui-Nya sebagai anak dan yang dikasihi-Nya.
Tidak
diakui anak, tidak dikasihi, maka tidak akan mendapat didikan. Tetapi kalau
kita merasa aman dan nyaman karena tidak ada didikan dari Tuhan, sama artinya
engkau sedang berada di tepi maut, tidak sampai kepada kemuliaan.
Kita
bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan Yesus baik. Dia Bapa yang kekal.
Tentang:
MERAWATI.
Berarti;
yang sakit disembuhkan.
Ayub
5: 18
(5:18) Karena Dialah yang melukai,
tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang
tangan-Nya menyembuhkan pula.
Pernyataan
yang benar dan patut diterima;
-
Dia yang melukai, tetapi juga
yang membebat.
-
Dia yang memukuli, tetapi
tangan-Nya juga menyembuhkan.
Banyak
dosa kejahatan, banyak dosa kenajisan terjadi, tetapi malam ini pedang Roh,
itulah firman Allah, datang untuk melukai daging kita dan sakit rasanya, tetapi
juga yang membebat (membalut luka) yang kita alami.
Saat
firman menunjuk dosa, berarti daging dilukai dengan pedang Roh, terluka karena
firman, dan itu sakit bagi daging, tetapi saat itu Tuhan akan menyembuhkan.
Kalau kita tidak dilukai terlebih dahulu oleh pedang Roh (firman Allah), kita
tidak akan mengalami kesembuhan dari sakit penyakit; tidak sembuh dari dosa
kenajisan, tidak sembuh dari dosa kejahatan, tidak sembuh dari dosa-dosa yang
lain, tetapi Dia yang melukai dengan pedang Roh, Dia juga nanti yang
menyembuhkan.
Kita
bersyukur kepada Tuhan, tiada kasih yang sebesar kasih Allah.
Siapa
yang bisa mengobati luka-luka di batin ini? Siapa yang bisa melepaskan kita
dari sakit penyakit, yaitu dosa kejahatan, dosa kenajisan? Selain hanya dengan
pedang Roh. Dia mengerti kita walaupun sakit bagi daging, tetapi akhirnya;
segala sakit disembuhkan.
Oleh
sebab itu, saya tidak berlebihan mengatakan: Kita ini adalah orang-orang
pilihan, karena kita sudah menerima Firman Pengajaran Mempelai dalam Terangnya
Tabernakel. Kita memikul tabut dan mengikuti geraknya Pengajaran Mempelai ke
mana saja kita dibawa.
Biarkanlah
firman Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel mengurusi semua apa yang
kita miliki, mengurusi nikah (hubungan intim dengan Tuhan), mengurusi segala
sesuatu yang ada di luar. Berkat dari Pengajaran Mempelai ini sampai kepada
pemerintahan, sebab Potifar adalah pejabat tinggi di Mesir. Jadi, di manapun
kita berada akan menjadi berkat, bahkan sampai di tempat di mana kita bekerja.
Yesus
telah dilukai di atas kayu salib, Dia telah dipukuli di atas kayu salib, tetapi
sesungguhnya dosa kita yang ditanggung-Nya. Kalau Yesus mengalaminya di atas
kayu salib, maka biarlah kita juga menerimanya, mengalaminya, lewat ibadah ini,
sebab firman Allah, yaitu pedang Roh, datang untuk melukai hati kita supaya
akhirnya kita boleh mengalami kesembuhan dari sakit penyakit, itulah dosa
kejahatan dan dosa kenajisan.
Efesus
5: 31
(5:31) Sebab itu laki-laki
akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Kasih
Kristus itu dinyatakan kepada sidang jemaat sebab Yesus, Mempelai Laki-Laki
Sorga, telah meninggalkan sorga yang mulia, Dia turun ke dunia yang paling hina
ini untuk mengangkat kehidupan kita dari kehinaan ini dan selanjutnya membawa
kita ke dalam kemuliaan.
Kita
harus hargai pengorbanan Kristus; Dia telah meninggalkan sorga yang mulia, Dia
turun ke dunia untuk menjemput gereja-Nya, mengangkat gereja-Nya dari kehinaan,
untuk dibawa di dalam kemuliaan, menjadi milik kepunyaan Allah, harta
kesayangan-Nya sampai selama-lamanya.
Itulah
wujud dari kasih Kristus. Oleh sebab itu, hargailah
pengorbanan. Apa yang telah Dia korbankan, biarlah kita hargai. Jangan
bersungut-sungut manakala kita diajar untuk berkorban, manakala dididik untuk
berkorban. Jangan berhitung-hitung, karena Yesus, sebagai Anak Domba Allah,
telah dipersembahkan sebagai korban bakaran; potongan daging itu dibiarkan di
atas mezbah sampai pagi, sampai hangus.
Dia
yang kaya rela menjadi miskin supaya kita yang miskin menjadi kaya oleh karena
kemiskinan-Nya. Kelak kita akan dipermuliakan bersama dengan Dia sampai
selama-lamanya.
Sekali
lagi: Biarlah kita beri kuasa kepada Firman Pengajaran Mempelai untuk mengatur
segala milik kita, mengatur segala hidup kita. Biarlah hikmat sorgawi mengatur
kehidupan kita.
Kejadian
39: 5-6
(39:5) Sejak ia memberikan kuasa
dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati
rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala
miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang. (39:6) Segala miliknya diserahkannya
pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur
apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis
sikapnya dan elok parasnya.
Kalau
kita memberikan kesempatan kepada Pengajaran Mempelai untuk mengurusi segala
milik kita, maka kita diberkati oleh Tuhan dengan berkat yang besar, dan kita
tidak perlu repot mengurusi segala sesuatunya, kita tidak perlu pusing
mengurusi biaya untuk membeli sepatu, kita tidak perlu pusing mengurusi membeli
pakaian, kita tidak perlu pusing mengurusi untuk biaya kendaraan, tidak perlu
pusing mengurusi kebutuhan-kebutuhan yang lain, karena Pengajaran Mempelai
sudah menyediakan segala sesuatu, melakukan segala perkara yang besar, sehingga
kita hanya sibuk mengurusi makanan kita, itulah Firman Allah, sebagai santapan
rohani kita, sebagai kebutuhan pokok kita di hari-hari terakhir ini.
Semakin
hari, kita semakin diberi pengertian untuk semakin hari tenang saja di dalam
Tuhan. Ijinkan saja hikmat sorgawi mengurusi segala sesuatu, maka semuanya akan
disediakan-Nya, tidak perlu repot, tidak perlu kita urusi apa yang menjadi
kebutuhan kita, semua milik kita diberkati sebab Pengajaran Mempelai sudah
memberkati.
Ijinkan
Pengajaran Mempelai untuk mengurusi segala sesuatu, dan segala sesuatu akan
diberkati oleh Tuhan dengan berkat yang besar. Yang perlu kita urusi hanya
satu, yaitu; soal makanan, itulah Firman Allah, sebagai makanan rohani kita.
Yang
kuliah sudah diberkati oleh Pengajaran Mempelai. Yang masih duduk di bangku
SMP, SMA sudah diberkati oleh Pengajaran Mempelai. Yang belum mendapat
pekerjaan telah disediakan pekerjaan oleh Tuhan, diberkati oleh Pengajaran
Mempelai. Masalah jodoh dan masa depan, sudah diberkati oleh Pengajaran
Mempelai. Jangan repot soal perkara lahiriah.
Yang
penting adalah sibuk mengurus makanan, yakni; Firman Pengajaran Mempelai.
Jangan tolak Pengajaran Firman Allah dengan sifat manusiawi, tetapi ijinkan
Pengajaran Mempelai hidup dalam hidupmu, ijinkan Pengajaran Mempelai berkuasa,
beri kesempatan kepada Pengajaran Mempelai, maka engkau akan diberkati dengan
luar biasa oleh Tuhan.
Hanya
satu yang perlu kita urusi, yaitu soal makanan, itulah Pengajaran Mempelai,
nikmati saja.
Jangan
sampai sibuk dengan pekerjaan, lalu tinggalkan Pengajaran Mempelai, jauh dari
ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan, sama dengan bunuh diri. Jangan kita putar
balik firman Tuhan.
Kita
hanya harus sibuk dengan mengurusi firman, sebagai makanan rohani. Soal yang
lain, nanti Pengajaran Mempelai memberkati segala milik kita; di rumah dan di
ladang, di dalam dan di luar, sampai kepada pusat pemerintahan, karena Potifar
seorang pejabat tinggi di Mesir. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment