IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 10 OKTOBER 2019
KITAB RUT
(Seri: 68)
Subtema: NAUNGAN
SAYAP-NYA TIDAK TERLEPAS DARI PEMBUKAAN RAHASIA FIRMAN.
Shalom.
Pertama-tama
saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan, karena selayaknya Tuhan Yesus
ditinggikan, diagungkan, dimuliakan, dan biarlah itu nyata lewat ibadah
pelayanan kita di hari-hari terakhir ini. Biarlah yang suci semakin suci, yang
jahat semakin jahat, yang najis akan semakin najis, mengingat kedatangan Tuhan
sudah tidak lama lagi.
Saya juga
tidak lupa menyapa umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti
pemberitaan firman Tuhan lewat live
streaming video internet Youtube, Facebook di manapun anda berada, kiranya
Tuhan memberkati kita. Sebab itu, mari kita berdoa, memohon dengan kerendahan
hati supaya kiranya Tuhan membukakan firman-Nya bagi kita.
Segera saja
kita menyambut firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari KITAB
RUT.
Rut 2:11-12
(2:11) Boas menjawab: "Telah dikabarkan
orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada
mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan
tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau
kenal. (2:12) TUHAN kiranya membalas
perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh
TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung."
Rut mendapat
pujian dari Boas oleh karena tindakannya benar dan mulia, antara lain:
1.
Rut tetap mengasihi Naomi, mertuanya, sekalipun
suaminya telah meninggal (mati).
2.
Rut mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa,
akal budi dan kekuatannya, sebab Rut telah meninggalkan ibu bapanya, tanah
kelahirannya, dan berada di tengah-tengah bangsa Israel, dengan lain kata;
turut menyembah Allah Israel, Allah yang hidup.
Kedua
tindakan Rut di atas, menunjukkan bahwa; ia datang berlindung di bawah
sayap-Nya.
Sayap yang
sama juga pernah melindungi bangsa Israel dalam perjalanan mereka di padang
gurun.
Ulangan
32:9-10
(32:9) Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub
ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya. (32:10)
Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah
ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan
diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.
Bagian Tuhan
ialah umat-Nya. Yakub atau Israel adalah milik yang ditetapkan bagi-Nya.
Kemudian, didapati-Nya bangsa Israel di suatu negeri, di padang gurun. Adapun
suasana padang gurun digambarkan dengan dua hal:
1.
Di tengah-tengah ketandusan.
2.
Auman padang belantara.
Mari kita perhatikan
pengertian rohani dua hal di atas.
Pengertian
rohani “di tengah-tengah ketandusan”, ialah kering-kering rohani,
bagaikan ranting yang tidak melekat pada pokoknya menjadi kering dan tidak
berbuah. Kehidupan yang jauh dari Tuhan atau hidup tanpa persekutuan dengan
Tuhan akan mengalami kekeringan rohani.
Yohanes 15:4
(15:4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam
kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri,
kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak
berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Ranting
tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur. Demikian juga dengan kehidupan kita; tidak akan menghasilkan buah yang
manis, kalau tidak ada persekutuan yang indah dengan Tuhan.
Yohanes 15:6
(15:6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia
dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan
orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Tanpa
persekutuan dengan Tuhan, kehidupan rohani seseorang akan menjadi kering.
Sementara kerohanian yang kering-kering (mengalami kekeringan rohani) sudah
dekat dengan api untuk dibakar selama-lamanya, sama dengan; binasa dalam api
neraka.
Maka tentu
kita bersyukur kepada Tuhan, selayaknya Dia ditinggikan, diagungkan lewat
ibadah pelayanan ini karena lewat ibadah dan pelayanan ini kita mengadakan
suatu persekutuan dengan Tuhan, baik dengan firman-Nya, dengan Roh-Nya, dan
dengan kasih-Nya, sebagai tabiat dari Allah Trinitas itu sendiri.
Pengertian
rohani “auman padang belantara”, ialah suara daging yang digambarkan
dengan binatang buas, yang sekali waktu akan menerkam kehidupan rohani dari
pada anak-anak Tuhan.
Sebab itu,
hati-hati. Hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging yang jahat itu merupakan
musuh dalam selimut, sebab daging itu tinggal bersama-sama dengan kita. Kalau
kita tidak hati-hati, binatang buas itu akan menerkam dan menghabisi kehidupan
rohani kita masing-masing.
Saya
tandaskan dengan baik: Yang sudah melayani Tuhan jangan lagi diseret oleh keinginan
daging.
Roma 8:5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging,
memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh,
memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Hidup
menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging, ia tidak akan memikirkan
hal-hal yang dari Roh, perkara rohani, perkara di atas, itulah
kegiatan-kegiatan di tengah-tengah ibadah pelayanan. Sebab itu dengan tandas
malam ini saya sampaikan: Hati-hati dengan musuh dalam selimut, itulah hawa
nafsu dan keinginan-keinginan daging yang jahat.
Kita kembali
membaca Ulangan 32.
Ulangan
32:10-11
(32:10) Didapati-Nya dia di suatu negeri, di
padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya
dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. (32:11) Laksana rajawali
menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan
sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,
Tetapi
kenyataannya, tindakan dari Allah kepada bangsa Israel ialah “Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya,
dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.”
Mari kita
lihat 3 (tiga) perkara yang diperbuat oleh Allah kepada umat kepunyaan-Nya
(bangsa Israel):
-
Dikelilingi-Nya dia, menunjuk;
perlindungan dari Allah Bapa. Tabiat dari Allah Bapa ialah kasih.
- Diawasi-Nya
dia,
menunjuk; perlindungan dari Allah Anak, yaitu persekutuan dengan korban-Nya.
-
Dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya, menunjuk;
perlindungan dari Allah Roh-El Kudus.
Intinya,
perlindungan dari Allah Tri Tunggal ini laksana rajawali mengembangkan
sayapnya, menampung seekor dan mendukung di atas kepaknya.
Ulangan
32:12
(32:12) demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia,
dan tidak ada allah asing menyertai dia.
Demikianlah
Tuhan sendiri menuntun mereka (bangsa Israel), tidak ada allah asing yang
menyertai mereka.
allah asing,
menunjuk; penyembahan berhala. Berhala, artinya; segala sesuatu yang melebihi
Tuhan, misalnya; meninggalkan Tuhan, ibadah pelayanan karena uang, karena
pekerjaan, karena bisnis, karena perkara lahiriah lainnya.
Berhala apa
pun tidak akan mungkin membawa kita dekat sampai kepada Tuhan, baik harta,
kekayaan, uang yang banyak, kedudukan yang tinggi, jabatan yang tinggi, bahkan
pendidikan yang tinggi, semua perkara itu tidak mungkin membawa kita untuk mendekat
kepada Allah. Yang membawa dan menuntun bangsa Israel dekat kepada Allah adalah
dua kepak sayap Allah yang besar, bukan allah asing atau berhala.
Kita lihat
PERINCIANNYA.
Keluaran
19:4
(19:4) Kamu sendiri telah melihat apa yang
Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di
atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
Bangsa
Israel didukung di atas sayap rajawali untuk membawa mereka mendekat kepada
Allah.
Hal yang
senada: Gereja Tuhan di akhir zaman juga akan dilindungi dan dinaungi oleh dua
sayap Tuhan yang besar.
Wahyu 12:1-6
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di
langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan
di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas
kepalanya. (12:2) Ia sedang
mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak
kesakitan. (12:3) Maka tampaklah
suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang
besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada
tujuh mahkota. (12:4) Dan ekornya
menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas
bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu,
untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. (12:5) Maka ia melahirkan seorang
Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi;
tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya. (12:6) Perempuan itu lari ke padang
gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara
di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
Ada lima
perkara penting yang dapat kita perhatikan:
1.
Perempuan dengan tanda besar di langit.
2. Tanda
matahari, bulan dan bintang.
3. Ular naga merah
padam yang besar.
4. Anak
laki-laki yang dilahirkan.
5.
Gereja Tuhan disingkirkan selama aniaya
antikris 3.5 (tiga setengah) tahun.
Perlu untuk
diketahui: Wahyu 12 ini terjadi saat celaka yang ketiga, yaitu
penghukuman dari sangkakala yang ketujuh.
Celaka yang
pertama ada di dalam Wahyu 8, itu merupakan keempat sangkakala yang
pertama. Sesudah itu celaka yang kedua, itulah sangkakala yang ke lima dan ke
enam... Wahyu 9:1-21.
Wahyu 11:14
(11:14) Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka
yang ketiga segera menyusul.
Wahyu 12 ini berlangsung
pada saat celaka yang ketiga terjadi oleh penghukuman dari sangkakala
yang ketujuh.
Jadi, ini
adalah waktu yang penting, karena pada waktu itu kelihatan alamat-alamat
penting di langit, itulah lima perkara dalam Wahyu 12:1-6.
Kemudian, di
dalam Wahyu 12 ini, terlihat dengan
jelas KEGIATAN-KEGIATAN DARI ULAR NAGA.
Adapun ENAM
KEGIATAN ULAR NAGA yang dapat kita simak, antara lain:
1. Wahyu 12:4A, Ekornya
menyeret sepertiga bintang-bintang dan melemparkannya ke atas bumi.
2. Wahyu 12:4B, Ular itu
menelan.
3. Wahyu 12:7, Naga berperang di sorga.
4. Wahyu 12:13, Ular naga itu memburu
perempuan yang melahirkan anak laki-laki.
5. Wahyu 12:14, Berusaha untuk
menghanyutkan mempelai perempuan dengan air sebesar sungai yang keluar dari
mulutnya.
6. Wahyu 12:16, Menginjak-injak gereja
yang tertinggal.
Wahyu 12:7-9
(12:7) Maka timbullah peperangan di sorga.
Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga
itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, (12:8) tetapi mereka tidak dapat
bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. (12:9) Dan naga besar itu, si ular
tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh
dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama
dengan malaikat-malaikatnya.
Tetapi yang
pasti; terjadi peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang
melawan naga yang dibantu oleh malaikat-malaikatnya.
Pendeknya:
Naga itu dikalahkan. Oleh karena kekalahan yang dialami oleh naga dan malaikat-malaikatnya,
maka naga tidak lagi mendapat tempat di sorga, sehingga naga dilemparkan ke
bumi, sehingga naga ini akan menyesatkan seluruh dunia.
Ini adalah
hal penting yang harus kita ketahui. Bilamana nanti terjadi peperangan di
sorga, antara Mikhael dengan malaikat-malaikatnya memerangi ular naga itu
dengan malaikat-malaikatnya, yang pasti naga itu bersama dengan
malaikat-malaikatnya akan mengalami kekalahan yang besar, sehingga dia tidak
mendapat tempat lagi di sorga, dan pada saat kekalahan itu, ia dilemparkan ke
bumi, dan seluruh dunia akan disesatkan oleh naga, itulah Iblis atau Satan.
Jadi,
bagaimana mungkin kita bisa menghadapi tipu muslihat atau pekerjaan dari Iblis
Satan yang begitu luar biasa, kalau kita tidak berlindung di dalam Tuhan?
Sengaja tadi
kita membaca Wahyu 12:1-6, supaya
kita tahu lima perkara di situ. Kemudian, secara keseluruhan dalam Wahyu 12, di situ kita bisa menemukan
dan bisa melihat kegiatan-kegiatan dari ular naga, itulah Iblis atau Satan,
seluruhnya ada enam kegiatan, dan kegiatan ular naga yang terakhir nanti ialah
menginjak-injak gereja yang tertinggal.
Dengan sepak
terjang yang luar biasa dari kegiatan ular naga ini, bagaimana mungkin kita
bisa menghadapi dengan kemampuan daging, kalau kita tidak berlindung di dalam
Tuhan?
Pada minggu
yang lalu telah saya sampaikan, bahwa; kerendahan hati mendahului pujian dan
kehormatan. Sebab itu, mari kita menghadap takhta kasih karunia dengan segala
kerendahan hati kita masing-masing. Bilamana kita mau merendahkan diri, nanti
Tuhan yang akan tinggikan kita masing-masing. Tuhanlah satu-satunya tempat
perlindungan yang aman. Di luar Tuhan, kita tidak bisa menghasilkan apa-apa,
selain mengalami kekeringan rohani dan sudah dekat dengan kutuk pembakaran.
Wahyu
12:13-14
(12:13) Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah
dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak
laki-laki itu. (12:14) Kepada
perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya
ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara
jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Kegiatan
dari Iblis atau Satan yang ketiga ialah memburu perempuan yang melahirkan anak
laki-laki itu. Tetapi kepada perempuan itu diberikan sayap burung nasar yang
besar, supaya ia diterbangkan ke padang gurun atau padang belantara selama satu masa dan dua masa dan setengah masa =
3.5 (tiga setengah) tahun = satu masa, dan dua masa dan setengah = 42 (empat puluh dua) bulan = 1.260 (seribu
dua ratus enam puluh) hari.
Padang
belantara, artinya;
1.
Tempat penyingkiran atau pengasingan.
2.
Tempat pemeliharaan Tuhan selama aniaya antikris 3.5
(tiga setengah) tahun berlangsung di atas muka bumi ini.
Jadi, Tuhan
adalah tempat perlindungan kita, tempat perlindungan bagi gereja Tuhan di
hari-hari terakhir ini.
Di atas tadi
sudah saya sampaikan dengan baik dan jelas: Ketika Rut mendapat pujian dari
Boas, itu karena dia mengasihi Naomi mertuanya dan mengasihi Allah Israel,
Allah yang hidup, dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan kekuatan.
Dan itu merupakan perlindungan kepada Rut, yaitu berada di bawah naungan
sayap-Nya.
Jadi,
Tuhanlah satu-satunya tempat perlindungan kita, berlindung di bawah naungan
sayap-Nya. Tidak ada tempat yang lain lagi sebagai tempat perlindungan, sebagai
naungan yang membuat kita merasa nyaman, ada jaminan, perlindungan dan
pembelaan. Sampai akhirnya nanti, naungan sayap-Nya membawa kita dekat kepada
Tuhan.
Penyingkiran
gereja Tuhan selama 3.5 (tiga setengah) tahun, itu bukan pengangkatan gereja.
Banyak gereja salah mengerti, itu bukan pengangkatan, belum waktunya
pengangkatan. Tetapi yang pasti: Dua sayap burung nasar yang besar, itulah
naungan sayap Tuhan, itu juga nanti yang akan membawa kita mendekat sampai
kepada Tuhan.
Dua sayap burung nasar yang besar,
menunjuk; Firman Allah dan Roh Kudus, itulah dua tangan Tuhan yang kuat, yang
membawa gereja Tuhan mendekat kepada Tuhan, bukan allah asing (berhala).
MENGAPA
KEPADA PEREMPUAN ITU DIBERIKAN DUA SAYAP BURUNG NASAR YANG BESAR?
Wahyu 12:1
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di
langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di
bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas
kepalanya.
Mempelai
wanita Tuhan dinaungi oleh Allah Tri Tunggal:
1. Berselubungkan matahari, menunjuk;
KASIH dari Allah Bapa.
2. Berdiri di atas bulan, menunjuk;
berdiri di atas korban penebusan dari Anak Allah -> KEBENARAN IMAN.
3. Bermahkotakan dua belas bintang di atas
kepala, menunjuk; pimpinan dari ALLAH ROH EL-KUDUS.
Artinya;
perlindungan oleh naungan dari Allah Tri Tunggal harus nyata.
Dan itu
sebetulnya merupakan janji Tuhan kepada bangsa Israel dari sejak semula.
Keluaran
25:10-11
(25:10) "Haruslah mereka membuat tabut
dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta
lebarnya dan satu setengah hasta tingginya. (25:11) Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari
dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat
bingkai emas sekelilingnya.
Tuhan
memerintahkan bangsa Israel untuk membuat TABUT PERJANJIAN dari kayu penaga,
dan mereka harus menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar.
-
Kayu penaga, menunjuk; tabiat
dari manusia daging.
-
Emas, menunjuk; tabiat
dari kemuliaan dan kesucian dari Allah Roh-El Kudus.
Setelah kayu
penaga disalut dengan emas murni, maka tabiat daging tidak terlihat lagi karena
disalut dengan tabiat Ilahi.
Sesudah
terjadi hal yang demikian, bagian berikutnya adalah kita perhatikan ayat
17-19.
Keluaran
25:17-19
(25:17) Juga engkau harus membuat tutup pendamaian
dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta
lebarnya. (25:18) Dan haruslah
kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada
kedua ujung tutup pendamaian itu. (25:19)
Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung
sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu
di atas kedua ujungnya.
Tuhan juga
memerintahkan bangsa Israel untuk membuat TUTUP PENDAMAIAN (tutupan grafirat)
dengan kedua kerub di atasnya, seluruhnya terbuat dari emas murni. Dan
kerub-kerub itu seiras dengan tutupan grafirat, artinya; dua kerub yang terbuat
dari emas murni itu tidak ditempelkan pada tutupan grafirat, melainkan seiras
dengan tutupan grafirat.
Keluaran
25:20-21
(25:20) Kerub-kerub itu harus mengembangkan
kedua sayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian
itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah
harus menghadap muka kerub-kerub itu. (25:21)
Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam
tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu.
Kerub-kerub
itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas untuk
menudungi tutup pendamaian. Lalu tutup pendamaian itu harus diletakkan di atas
Tabut Perjanjian. Maka, tergenapilah hal naungan dari Allah Tri Tunggal.
Keluaran
25:22
(25:22) Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan
engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang
di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang
segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan
kepada orang Israel."
Selanjutnya,
dari antara kedua kerub itu Allah akan berbicara tentang segala sesuatu kepada
bangsa Israel.
Berbicara
tentang segala sesuatu, berarti tidak ada lagi rahasia, tidak ada sesuatu yang
tersembunyi, dengan lain kata; semua rahasia sorga disampaikan kepada umat
Israel, sebab memang, mereka adalah milik kepunyaan Allah yang ditetapkan
bagi-Nya, tidak ada yang lain. Maka bangsa Israel harus berbuat tepat seperti
apa yang diperintahkan oleh Tuhan.
Kita tentu
bersyukur, kalau kita menikmati pembukaan rahasia firman dalam setiap
pertemuan-pertemuan ibadah yang Tuhan percayakan ini. Kalau terjadi pembukaan
rahasia firman, maka segala rahasia yang terkandung dalam hati akan tersingkap,
dengan lain kata; dosa dibongkar dengan tuntas, tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi, tidak ada satu perkara pun yang disembunyikan, segala
sesuatunya tersingkap. Inilah keadaan dari mempelai Tuhan; transparan, tampil
apa adanya, sebagaimana Allah Tri Tunggal sebagai naungan dari Tabut Perjanjian
itu.
Dalam
kemuliaan dari Allah Tri Tunggal, demikianlah nanti mempelai wanita Tuhan,
tampil apa adanya, transparan, betul-betul dalam kemuliaan. Kalau sesuatu
perkara masih ada yang tersembunyi, ini yang memadamkan api Roh Kudus sehingga
seseorang tidak berkobar-kobar dalam hal melayani pekerjaan Tuhan, perhatikan
saja, tidak mungkin meleset apa yang saya sampaikan.
Sebagaimana
tadi Allah Tri Tunggal menjadi naungan dari gereja Tuhan yang sempurna,
demikianlah kemuliaan terpancar dari mempelai wanita Tuhan.
Tuhan akan
berbicara dari antara kedua kerub itu tentang segala sesuatu, berarti tidak ada
lagi yang disembunyikan, rahasia sorga semuanya disingkapkan, maka dosa dibongkar
dengan tuntas, sehingga mempelai wanita Tuhan tampil di dalam kemuliaan dari
Allah Tri Tunggal.
Matius 13:9
(13:9) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Ini
merupakan salah satu perhiasan rohani yang paling dikagumi oleh Tuhan, yang
membuat gereja Tuhan menarik perhatian Tuhan, yaitu dengar-dengaran.
Umpama saja
dalam kehidupan nikah sehari-hari; kalau sang suami berbicara, namun sang
isteri tidak mendengar, maka otomatis isteri tidak dengar-dengaran. Isteri yang
tidak dengar-dengaran ini sama artinya tidak memiliki daya tarik.
Jadi,
dengar-dengaran adalah salah satu perhiasan rohani yang menjadi daya tarik dari
gereja Tuhan, mempelai wanita Tuhan. Sebab itu, hal ini ada terkait dengan ayat
10-11.
Matius
13:10-11
(13:10) Maka datanglah murid-murid-Nya dan
bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam
perumpamaan?" (13:11) Jawab
Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia
Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.
Kepada orang
lain Yesus berbicara dalam bentuk perumpamaan, tetapi kepada murid-murid diberi
karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga. Tuhan berbicara rahasia
firman, sehingga pintu sorga terbuka, maka Tuhan mencurahkan segala berkat
sorgawi atas kita, atas hidup, ibadah, pelayanan, nikah dan rumah tangga,
berkat berkelimpahan menjadi bagian kita.
Sama halnya
dengan Salomo; oleh karena hikmat (itulah pembukaan rahasia firman), dia
menjadi seorang raja yang kaya raya. Sampai dengan hari ini, sampai dengan
detik ini, jumlah kekayaan dari Salomo tidak ada yang dapat menandingi.
Matius 13:12
(13:12) Karena siapa yang mempunyai,
kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa
yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
Siapa yang
mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Biarlah kita memiliki
roh dengar-dengaran, supaya kepadanya akan diberi, sehingga kita berkelimpahan.
Jadi, hal naungan tidak terlepas dari pembukaan
rahasia firman. Perlindungan Tuhan terhadap gereja mempelai tidak terlepas
dari pembukaan rahasia firman, sebab itu, miliki roh dengar-dengaran. Tidak ada
artinya kita mengikuti Tuhan, dengan lain kata beribadah kepada Tuhan, melayani
pekerjaan Tuhan, berkorban untuk pekerjaan Tuhan, (melakukan kegiatan rohani)
atas dasar kehendak sendiri. Tidak ada artinya. Itu bukan merupakan perhiasan
rohani. Perhiasan rohani yang sampai menjadi daya tarik kepada Mempelai
Laki-Laki Sorga adalah apabila kita memiliki roh dengar-dengaran. Kalau
memiliki roh dengar-dengaran, kepada yang mempunyai akan diberikan supaya
semakin berkelimpahan.
Jangan takut
memikul salib dalam melayani pekerjaan Tuhan. Baik atau tidak baik waktunya,
layani Tuhan dengan Roh yang bernyala-nyala.
Siapa yang
mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang
tidak mempunyai, yaitu roh dengar-dengaran sebagai perhiasan rohani yang
merupakan daya tarik kepada Tuhan, Mempelai Laki-Laki Sorga, maka apa pun juga
yang ada padanya akan diambil dari padanya. Langit, bumi dan segala isinya,
segala yang ada ini akan berlalu.
Tetapi kalau
kita memiliki roh dengar-dengaran, maka Tuhan akan terus membukakan rahasia
firman-Nya.
Kalau
melayani pekerjaan Tuhan sampai sangkal diri pikul salib, jangan merasa
berjasa, supaya jangan lupa diri. Kalau lupa diri; berkata-kata juga lupa,
bertingkah juga lupa akhirnya tindakannya menjadi salah.
Tetapi
ingat; karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia
berkelimpahan, oleh pembukaan rahasia firman,
kita akan berkelimpahan. Kalau kita memiliki roh dengar-dengaran, maka
kita akan terus menikmati pembukaan rahasia firman dan Tuhan memberkati dengan
limpah dari sorga, dari Allah, turun atas kita, hidup, ibadah, pelayanan, nikah
dan rumah tangga kita masing-masing.
Supaya
firman itu tumbuh, hidup, kemudian berkembang besar sampai akhirnya menjadi
sayap burung nasar yang besar yang memberi keselamatan kepada kita, maka tentu
kita harus memiliki roh dengar-dengaran. Kalau kita memiliki roh
dengar-dengaran, maka Tuhan akan terus membukakan rahasia firman. Apabila kita
hidupi rahasia firman yang kita terima dari Tuhan, maka firman itu akan hidup,
tandanya; ia akan bertumbuh, berkembang, sampai akhirnya menjadi sayap burung
nasar yang besar, dimulai dari roh dengar-dengaran. Itu sebabnya tadi saya
katakan:
DENGAR-DENGARAN
ITU TERKAIT DENGAN PEMBUKAAN RAHASIA FIRMAN, DAN PEMBUKAAN RAHASIA FIRMAN
TERKAIT DENGAN SAYAP BURUNG NASAR YANG BESAR.
Jadi,
manakala kita menikmati pembukaan rahasia firman, maka firman itu akan hidup,
tandanya apa? Dia bertumbuh. Dan kalau pertumbuhan itu terus terjadi, dia akan
berkembang dan besar, akhirnya menjadi sayap burung nasar yang besar, itulah
yang memberi perlindungan kepada gereja Tuhan.
Kita sudah
melihat apa yang terjadi dalam kehidupan pribadi Rut, bangsa Moab, bangsa
kafir. Namun ia tetap mengasihi Naomi, mertuanya, sekalipun suaminya telah
mati. Tidak berhenti sampai di situ, ia tetap berpaut kepada Naomi sampai
akhirnya berada di tengah-tengah bangsa Israel, yang notabene menyembah Allah
Israel, dengan lain kata; Rut mengasihi Allah yang hidup dengan segenap hati,
segenap jiwa, akal budi, dan kekuatan. Tanpa Rut sadari, dia sedang berlindung
di bawah naungan sayap-Nya.
Kemurahan
yang dialami oleh Rut semakin hari semakin bertambah-tambah di dalam mengikuti
Tuhan, diawali dengan;
1. Masuk
ke Betlehem, itu di awal musim menuai jelai gandum, itu adalah kemurahan.
2. Lalu
dia berada di ladang Boas, orang yang murah hati itu, yang merupakan
gambaran dari Yesus Kristus, Sang Penebus.
3. Dan
akhirnya, dia mendapat pujian dari Boas rohani, itulah Tuhan Yesus
Kristus, Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga. Di mana pujian itu soal mengasihi
Tuhan dan mengasihi sesama, yang ternyata tanpa dia sadari, ia berada di bawah
naungan sayap Tuhan.
Demikian
juga dengan kita; hari demi hari pengikutan kita ditandai dengan kemurahan yang
semakin bertambah-tambah. Itu harus kita akui. Kita bersyukur kepada Tuhan,
kemurahan demi kemurahan semakin bertambah-tambah kita rasakan.
Pertahankan
roh dengar-dengaran, sebab kepada siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi,
sehingga ia semakin berkelimpahan, dan pembukaan rahasia firman itu apabila dia
hidup, dia bertumbuh, berkembang besar, sampai menjadi sayap burung nasar yang
besar, sebab di mana ada firman, di situ Roh Allah bekerja bersama-sama. Firman
Allah dan Roh Allah, itulah naungan sayap Tuhan, perlindungan kita
masing-masing.
Mazmur
36:6-8
(36:6) Ya TUHAN, kasih-Mu sampai ke
langit, setia-Mu sampai ke awan. (36:7)
Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya
yang hebat. Manusia dan hewan Kauselamatkan, ya TUHAN. (36:8) Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak
manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.
Naungan
sayap Tuhan merupakan kasih dan setia Tuhan.
-
Kasih Tuhan itu sampai ke langit. Siapa yang
bisa mengukur jarak antara bumi dengan langit? Tidak ada. Inilah yang disebut
kasih yang tiada tara.
-
Setia Tuhan sampai ke awan. Sekalipun
ada awan padat maupun awan kelam, tetapi Tuhan tetap setia, dan itu sangat
penting dan berharga bagi kita.
Miliki roh
dengar-dengaran, supaya kepada siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi,
sehingga ia semakin berkelimpahan, firman itu hidup, tumbuh, besar, menjadi
sayap burung nasar yang besar. Betapa
berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam
naungan sayap-Mu.
Kasih setia
Tuhan tidak hanya dikatakan kepada “bangsa Yahudi”, tetapi “anak-anak
manusia”. Itu sebabnya, Rut yang adalah bangsa kafir mendapat kemurahan,
berlindung di bawah naungan sayap-Nya.
Mazmur
91:3-4
(91:3) Sungguh, Dialah yang akan melepaskan
engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. (91:4) Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi
engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya
ialah perisai dan pagar tembok.
Lebih jelas
lagi di sini dikatakan: Dengan kepak-Nya Ia menudungi kita, di bawah sayap-Nya
kita akan berlindung. Sayap Tuhan yang pernah melindungi bangsa Israel dalam
perjalanan mereka di padang gurun, maka sayap yang sama juga akan melindungi
kehidupan kita masing-masing di hari-hari terakhir ini. Itu sebabnya,
selanjutnya di sini dikatakan: “Kesetiaan-Nya
ialah perisai dan pagar tembok.” Apa buktinya?
Mazmur 91:5
(91:5) Engkau tak usah takut terhadap
kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang,
Tidak usah
takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang,
itu jelas berbicara tentang aniaya antikris selama 3.5 (tiga setengah) tahun.
Kita
bersyukur kepada Tuhan, karena kasih dan setia-Nya; kasih-Nya sampai ke langit,
setia-Nya sampai ke awan. Kasih setia Tuhan sangat berharga bagi yang
berlindung bagi Dia. Miliki roh dengar-dengaran.
Jangan
padamkan Roh, dan kalau kita perhatikan 1 Tesalonika, syaratnya pertama
kali adalah hormati pemimpin jemaat. Coba saja saudara tidak menghormati
pemimpin jemaat, pasti Roh itu padam, tidak bernyala-nyala. Kemudian junjung
pemimpin jemaat dengan kasih dari sorga.
Rut 2:12
(2:12) TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu,
dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah
Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung."
Sayap burung
nasar yang besar, itu adalah upah yang dikaruniakan kepada Rut, sebagai bangsa
kafir.
Wahyu 11:
15-19
(11:15) Lalu malaikat yang ketujuh meniup
sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga,
katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang
diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya." (11:16) Dan kedua puluh empat tua-tua,
yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah
Allah, (11:17) sambil berkata:
"Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada
dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah
mulai memerintah sebagai raja (11:18)
dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi
orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu,
nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu,
kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan
barangsiapa yang membinasakan bumi." (11:19)
Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut
perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh
dan gempa bumi dan hujan es lebat.
Pada saat
celaka yang ketujuh oleh penghukuman sangkakala yang ketujuh, terbukalah Bait
Suci Allah yang di sorga dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya yang di dalam
Bait Suci itu. Tampillah mempelai wanita Tuhan.
Kegenapan
dari Wahyu 11: 19 adalah Wahyu 12: 1.
Gereja Tuhan
atau mempelai wanita Tuhan berada dalam naungan dari Allah Tri Tunggal. Dan
mereka itulah yang berhak mendapat upah dari Tuhan, baik nabi-nabi, baik orang-orang
kudus pilihan Tuhan.
Wahyu 22:10
(22:10) Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan
memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya
sudah dekat.
Barangsiapa
yang mempunyai, itulah roh dengar-dengaran, kepadanya akan diberi supaya ia
semakin berkelimpahan. Apa yang diberi? Itulah pembukaan rahasia firman. Maka
di hari-hari terakhir menjelang kedatangan Tuhan, di sini dikatakan: “Jangan memeteraikan perkataan-perkataan
nubuat dari kitab ini”, berarti harus terjadi pembukaan rahasia firman.
Kita senantiasa memohon dalam doa dengan segala kerendahan hati, supaya
pembukaan rahasia firman terus berlangsung dalam setiap pertemuan ibadah.
Wahyu 22:11
(22:11) Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia
terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa
yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus,
biarlah ia terus menguduskan dirinya!"
Barangsiapa
yang benar, biarlah ia terus berbuat benar. Jangan berhenti melayani Tuhan,
jangan berhenti untuk terus digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai
menjelang kedatangan Tuhan.
Barangsiapa
yang kudus, tetap berada di tempat pengudusan, tekun dalam tiga macam ibadah
pokok dan melayani sesuai karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El-Kudus di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan itu. Jangan keluar, supaya jangan melanggar
kekudusan tempat kudus Allah, supaya jangan jatuh dalam berbagai dosa.
Wahyu 22:12
(22:12) "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku
membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
Sesungguhnya
Tuhan datang segera, Ia akan membawa upah-Nya. Dan upah itu merupakan
pembalasan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
Wahyu 22:13
(22:13) Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama
dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." (22:14) Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka
akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui
pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
Yesus adalah
Alfa dan Omega, itu terkait dengan membasuh jubah, sebab dari Alfa sampai
dengan Omega, yang menjadi jembatannya adalah Yesus mati di kayu salib,
darah-Nya tercurah, dan darah inilah yang kita pakai menjadi sarana untuk
mencuci jubah.
Kemudian,
mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui
pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
Biarlah kebebasan firman Allah itu bekerja dalam kehidupan kita
masing-masing, itulah pohon-pohon kehidupan. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
Dengar-dengaran terkait dengan pembukaan rahasia firman.
Pembukaan rahasia firman terkait dengan sayap burung nasar yang besar.
Naungan sayap Tuhan merupakan kasih dan setia Tuhan
|
No comments:
Post a Comment