IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 12 OKTOBER 2019
STUDY YUSUF
(Seri: 169)
Subtema: MEMPELAI
PEREMPUAN MANIS SIKAPNYA, ELOK PARASNYA.
Shalom.
Pertama-tama
saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan; oleh karena pertolongan-Nya, kita
berada dalam rumah Tuhan untuk mengusahakan Ibadah Pemuda Remaja.
Saya tidak
lupa menyapa anak-anak Tuhan, pemuda remaja, hamba-hamba Tuhan yang sedang
mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live
streaming video internet Youtube, Facebook di manapun anda berada.
Segera kita
memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pemuda Remaja tentang STUDY YUSUF.
Kejadian
41:50-52
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu,
lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak
Potifera, imam di On. (41:51) Yusuf
memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya:
"Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku
dan kepada rumah bapaku." (41:52)
Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah
membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."
Sebelum
datang tujuh tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki.
-
Yang sulung bernama Manasye.
-
Anak yang kedua bernama Efraim.
Selanjutnya,
mari kita menyimak arti rohani kedua nama anak laki-laki Yusuf tersebut,
dimulai dari yang sulung, yakni Manasye.
MANASYE, artinya;
Allah telah membuat Yusuf lupa sama sekali terhadap dua perkara.
1.
Yusuf lupa kepada kesukarannya.
2.
Yusuf lupa kepada rumah bapanya.
Dalam hal
ini kita masih memperhatikan tentang: KESUKARAN YUSUF.
Adapun
kesukaran Yusuf dibagi dalam tiga fase.
-
Fase yang pertama: Yusuf tinggal bersama
saudara-saudaranya (Kejadian 37).
- Fase yang
kedua: Ketika Yusuf tinggal di rumah Potifar (Kejadian 39).
-
Fase yang ketiga: Ketika Yusuf berada di dalam
penjara (Kejadian 40).
Sekarang
kita masih memperhatikan, Fase yang kedua: Yusuf tinggal di rumah Potifar.
Kejadian
39:6A
(39:6) Segala miliknya diserahkannya pada
kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur
apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya
dan elok parasnya.
Yusuf telah
menjadi berkat yang besar di rumah Potifar.
Berarti,
Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel akan membantu kehidupan muda
remaja di dalam hal memenuhi segala keperluan dan segala yang kita butuhkan
dari Tuhan. Yusuf adalah gambaran dari firman Pengajaran Mempelai.
Biarlah
kehidupan muda remaja di hari-hari terakhir ini berserah kepada Pengajaran
Mempelai, berarti mengijinkan hikmat sorgawi mengurus segala sesuatu yang kita
perlukan, mengurus segala sesuatu yang kita butuhkan. Hanya satu yang penting
untuk kita perhatikan, yaitu mengurus makanan kita masing-masing. Makanan
rohani kita itulah firman Allah.
Sementara
segala keperluan, segala yang kita butuhkan, biarlah Pengajaran Mempelai yang
mengurusnya, biarlah Pengajaran Mempelai turut campur dengan segala apa yang
kita perlukan, turut campur dengan segala apa yang kita butuhkan.
Kejadian
39:6B
(39:6) Segala miliknya diserahkannya pada
kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa
pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok
parasnya.
Adapun Yusuf
itu manis sikapnya dan elok parasnya, atau cantik wajahnya.
Hal ini
merupakan ketentuan (ukuran) firman Tuhan terhadap mempelai Tuhan, yakni; manis
sikapnya dan elok parasnya. Mengapa demikian? Sebab mempelai perempuan Tuhan
tidak boleh ada cacat celanya.
Efesus
5:26-27
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat
atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak
bercela.
Ketentuan
firman Allah terhadap sidang mempelai Tuhan adalah untuk menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
pendeknya; supaya jemaat kudus, tidak bercela.
Kolose
1:21-22
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari
Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari
perbuatanmu yang jahat, (1:22)
sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya,
untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat
di hadapan-Nya.
Menempatkan
sidang jemaat menjadi kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya,
juga merupakan ketentuan dari korban Kristus. Jadi, oleh karena korban Kristus
itulah sidang jemaat menjadi kudus dan tidak bercela dan tidak bercacat di
hadapan-Nya.
Biarlah
kiranya kehidupan muda remaja betul-betul telah menyatu dengan korban Kristus,
sebab ketentuan dari korban Kristus ialah gereja Tuhan, pemuda remaja menjadi
kudus, tidak bercela. Jadi, jangan pernah mempersalahkan ketika kita
diperhadapkan dengan sengsara karena salib, aniaya karena firman, karena
ketentuan dari korban Kristus itu ialah supaya kehidupan muda remaja, gereja
Tuhan, menjadi kudus, tidak bercela dan tidak bercacat.
Kolose 1:23
(1:23) Sebab itu kamu harus bertekun dalam
iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan
Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di
bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.
Yang
terpenting di sini ialah memperhatikan dua hal:
1.
Bertekun
dalam iman,
berarti; tetap teguh dan tidak bergoncang, sekalipun menghadapi ujian,
pergumulan silih berganti. Sehingga manakala menghadapi suatu pergumulan atas
seijin Tuhan; tidak perlu bersungut-sungut, tidak perlu ngomel, tidak perlu uring-uringan, tidak perlu panas hati, tidak
perlu menggerutu, tidak perlu mempersalahkan situasi, kondisi, keadaan, bahkan
tidak perlu mempersalahkan segala sesuatu yang ada. Tetaplah bertekun dalam
iman, sebab ketentuan dari korban Kristus adalah kehidupan muda remaja menjadi
kudus dan tidak bercela dan tak bercacat.
2. Jangan mau digeser dari pengharapan Injil yang telah
kita dengar.
Pengharapan Injil,
menunjuk; Pengajaran Mempelai yang berkuasa membentuk kehidupan muda remaja
menjadi mempelai Tuhan. Pengharapan Injil itu bagaikan sauh yang kuat, dimulai
dari Ruangan Suci, selanjutnya melabuhkan kehidupan kita sampai kepada Ruangan
Maha Suci, menjadi mempelai perempuan Tuhan yang kudus, tak bercacat, dan tak
bercela. Apapun yang terjadi, jangan mau
digeser dari pengharapan Injil.
Jadi, kita
dapat menarik suatu kesimpulan, bahwa: Rasul Paulus adalah pelayan Tuhan di
dalam hal memberitakan Pengajaran Mempelai. Kita tidak perlu ragu dalam hal
ini.
Sebagai
bukti.
2 Korintus
11:2
(11:2) Sebab aku cemburu kepada kamu dengan
cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu
laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Rasul Paulus
telah mempertunangkan sidang jemaat di Korintus kepada satu laki-laki, yaitu
Mempelai Laki-Laki Sorga. Maka, tugas dari Rasul Paulus ini tidak ringan, sebab
Rasul Paulus harus membawa sidang jemaat di Korintus ini sebagai perawan suci
kepada Kristus, Dialah Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorgawi.
Di tengah
pelayanan seorang hamba Tuhan yang kepadanya dipercayakan suatu karunia
penginjilan, biasanya akan terjadi demonstrasi yang luar biasa, sehingga dalam
pelayanan itu yang sakit sembuh, terjadi mujizat, terjadi pengusiran setan.
Tetapi tugas dari Rasul Paulus tidak hanya sebatas pengusiran setan, melainkan membawa
sidang jemaat di Korintus kepada satu Laki-Laki, itulah Mempelai Laki-Laki
Sorga, sebagai perawan suci. Perawan suci, berarti; tidak pernah ternodai
dengan dosa kejahatan dan dosa kenajisan.
Ini bukan
tugas ringan, melainkan tugas berat yang diemban oleh Rasul Paulus. Kalau
bicara soal berkat, semua orang bisa menerima kotbah apabila hamba Tuhan itu
berbicara: “Saudara diberkati”, lalu
sidang jemaat akan berkata: “Amin”.
Tetapi manakala sidang jemaat itu dibawa kepada pengudusan, dan dari pengudusan
dilabuhkan sampai kepada kesempurnaan, itu hal yang tidak mudah, perlu
perhatian khusus.
Tetapi
sekalipun demikian, kita patut bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan
mempercayakan kepada kita; Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel.
Walaupun ini bukan tugas yang mudah untuk kita pikul bersama-sama, tetapi yang
pasti kita sudah berada di jalur, di track
yang benar. Barangkali hari ini kita masih terdapat kekurangan di sana sini,
tetapi yang pasti; kita sudah berada di jalur yang tepat. Berbeda dengan orang
yang berbuat baik, beramal soleh, tetapi dia tidak ada di jalur yang benar,
maka semuanya sia-sia.
Siapa yang
merindu untuk dibawa menjadi perawan suci, maka biarlah kehidupan yang sudah
ternodai minta ampun malam ini sejadi-jadinya. Jangan membangkitkan berahi
sebelum waktunya, itu namanya sakit asmara. Saya berharap dalam nama Yesus,
firman ini berkuasa dalam kehidupan kita.
Pendeknya:
Rasul Paulus adalah pelayan Tuhan untuk memberitakan PENGAJARAN MEMPELAI.
2 Korintus
12:1-4
(12:1) Aku harus bermegah, sekalipun memang hal
itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan
penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan. (12:2) Aku tahu tentang seorang
Kristen; empat belas tahun yang lampau -- entah di dalam tubuh, aku tidak tahu,
entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- orang itu
tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. (12:3) Aku juga tahu tentang orang itu,
-- entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang
mengetahuinya -- (12:4) ia tiba-tiba
diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan,
yang tidak boleh diucapkan manusia.
Rasul Paulus
diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. Dalam susunan Tabernakel, tingkat
yang ketiga dari sorga menunjuk; Ruangan Maha Suci.
Pendeknya:
Rasul Paulus adalah pelayan Tuhan di dalam hal memberitakan PENGAJARAN
TABERNAKEL.
Kesimpulannya:
Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel berkuasa untuk
membawa gereja Tuhan masuk di dalam pembentukan tubuh Kristus, yakni menjadi
mempelai wanita Tuhan.
Efesus 1:3-4
(1:3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat
rohani di dalam sorga. (1:4) Sebab
di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya
kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Menjadi
suatu kehidupan yang kudus dan tidak bercacat cela di hadapan-Nya, itulah
orang-orang pilihan Allah, yang dipilih sebelum dunia dijadikan, inilah berkat
rohani yang besar, berkat sorgawi dari Allah. Sungguh heran berkat Allah yang
dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus... Puji Tuhan..
Dari sinilah
kita semakin mengerti, bahwa ternyata; pribadi atau kehidupan anak-anak Tuhan
yang mau menerima Pengajaran Mempelai adalah kehidupan yang benar-benar
dipilih. Tidak sembarangan, betul-betul 100% (seratus persen) dipilih oleh
Tuhan untuk menjadi milik kepunyaan-Nya. Sebelum kita ada, sebelum dunia ada,
Dia sudah tahu siapa orang-orang pilihan-Nya.
Jangan sampai
kita sudah menerima berkat rohani yang besar ini, yang menjadikan kita sebagai
orang pilihan yang tidak bercacat, tidak bercela, tetapi justru bermasa bodoh dan anggap enteng di dalam hal beribadah dan di dalam hal melayani Tuhan, ini
adalah suatu kesia-siaan besar.
Kidung Agung
4:1-7
(4:1) Lihatlah, cantik engkau, manisku,
sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik
telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun
dari pegunungan Gilead. (4:2) Gigimu
bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat
pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada. (4:3) Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu,
dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik
telekungmu. (4:4) Lehermu
seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai
tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya. (4:5) Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar
kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung. (4:6) Sebelum angin senja berembus dan
bayang-bayang menghilang, aku ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan. (4:7) Engkau cantik sekali, manisku,
tak ada cacat cela padamu.
Mempelai
Laki-Laki Sorga memuji-muji mempelai perempuan-Nya.
Dalam
kesempatan Ibadah Pendalaman Alkitab, dalam Rut 2: 11, Rut mendapat pujian dan penghormatan dari Boas rohani,
Tuhan Yesus Kristus, Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga. Kerendahan hati
mendahului pujian dan kehormatan. Biarlah kiranya kehidupan muda remaja menjadi
suatu kehidupan yang rendah hati.
Di dalam
pujian itu terdapat kata: “Lihatlah,
cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau.”
Cantik, sama
dengan; elok parasnya, berarti; tidak terdapat cacat cela pada mempelai
perempuan tersebut, yang merupakan ketentuan firman Tuhan dan ketentuan dari
korban Kristus.
Adapun
pujian-pujian dari Mempelai Laki-Laki kepada mempelai perempuan, tentang:
1.
Mata yang indah.
2. Rambut yang indah.
3. Gigi yang indah.
4. Bibir yang indah.
5. Mulut yang indah.
6. Pelipis yang indah.
7. Leher yang indah.
8.
Buah dada.
Kita kembali
memperhatikan Kejadian 39.
Kejadian
39:6B
(39:6) Segala miliknya diserahkannya pada
kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa
pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok
parasnya.
Yusuf
memiliki sikap yang manis dan elok parasnya.
Tentang:
SIKAP YANG MANIS.
Sikap yang
manis adalah hasil dari suatu persekutuan yang indah dengan Tuhan. Jadi, oleh
karena persekutuan yang indah dengan Tuhan, maka kita memiliki sikap yang
manis.
Yohanes
15:1-5
(15:1) "Akulah pokok anggur yang benar
dan Bapa-Kulah pengusahanya. (15:2)
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang
berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. (15:3) Kamu memang sudah bersih
karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. (15:4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama
seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak
tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak
tinggal di dalam Aku. (15:5) Akulah
pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam
Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-apa.
Sikap yang
manis adalah buah yang dapat dicicipi dan dinikmati oleh Tuhan. Sedangkan buah
atau sikap yang manis, itu merupakan hasil dari persekutuan yang baik dengan
Tuhan, seperti ranting yang melekat pada pokok anggur yang benar.
Yesus adalah
pokok anggur yang benar, kitalah ranting-ranting-Nya. Kalau ranting melekat
pada pokok anggur yang benar, maka ranting akan menghasilkan buah anggur yang
manis, yang benar.
Ada buah
anggur yang lain; sepertinya manis, tetapi bukan hasil dari persekutuan dengan
Kristus (Kepala), itulah buah anggur yang manis tetapi palsu, karena bukan
hasil persekutuan dengan Tuhan.
-
Sikap yang manis, misalnya; rendah hati, tetapi kalau
pura-pura, itu manis tapi palsu.
-
Berbuat sesuatu untuk dilihat orang, itu adalah sikap
manis tapi palsu.
Tetapi kalau
persekutuan itu betul-betul di dalam persekutuan yang benar, maka akan
menghasilkan sikap yang manis, yang benar dari sorga, bukan yang pura-pura.
Dengar firman dengan tulus, itu sikap yang manis. Lahir batin tulus, itu sikap
yang manis, karena ada persekutuan yang indah dengan pokok anggur yang benar.
Yohanes 15:2
(15:2) Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah,
dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia
lebih banyak berbuah.
Di dalam
persekutuan kita dengan Tuhan; senantiasa memberi diri disucikan oleh firman
Allah. Tidak ada penyucian tanpa persekutuan dengan firman Allah.
Kemudian,
apabila ranting itu selalu dibersihkan, maka ranting-ranting akan menghasilkan
buah yang lebih banyak lagi. Semakin ranting disucikan oleh firman, semakin
menghasilkan banyak buah anggur yang manis.
Supaya
menghasilkan buah yang banyak dan manis, maka rantingnya harus terus
dibersihkan dari benalu-benalu rohani; harga diri yang melekat, egosentris,
keakuan, kepentingan diri, itu semua harus dibersihkan oleh firman, supaya
ranting itu menghasilkan buah yang banyak. Semakin memberi diri disucikan oleh
firman, akan semakin menghasilkan banyak buah anggur yang manis, banyak berbuat
kasih.
Kalau kita
melihat perempuan yang berbuat dosa, ia banyak berbuat kasih, itu karena dia
banyak diampuni dosanya. Tetapi orang yang dosanya tidak pernah diampuni, ia
tidak akan pernah berbuat kasih.
Yohanes 15:7
(15:7) Jikalau kamu tinggal di dalam Aku
dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu
kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Tinggal di
dalam Tuhan, berarti; menyatu dengan firman Allah, dengan lain kata; firman
Allah telah mendarah daging.
Dampak
positif firman Allah mendarah daging: Apa saja yang kita minta, maka kita akan
menerimanya dari Tuhan. Tetapi tentu, sesuai dengan kehendak Tuhan, bukan untuk
hal-hal yang tidak baik. Maka jangan salah gunakan segala berkat yang ada;
-
Paras yang cantik jangan gunakan untuk hal yang najis.
-
Berkat uang, gaji, upah, jangan salah gunakan kepada
hal yang tidak baik.
Sebab semua
yang sudah kita terima, itu hasil dari doa.
Jadi, apa
saja yang kita minta dalam doa, Tuhan beri, kita terima dari Tuhan. Tidak usah
ragu di situ. Sejauh mana firman mendarah daging, sejauh itu nanti kuasa doa
terjadi.
Yohanes 15:8
(15:8) Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan,
yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah
murid-murid-Ku."
Banyak
berbuat kasih, berarti; Tuhan dipermuliakan. Orang yang banyak berbuat kasih
adalah orang yang dosanya banyak diampuni oleh Tuhan. Sedikit berbuat kasih,
berarti dosanya sedikit diampuni Tuhan.
JIKA
SAYA BERBUAT SESUATU DI LUAR PEMIKIRAN MANUSIA, ITU BUKAN KARENA KEMAUAN SAYA.
BAYANGKAN, BERAPA KALI KITA KUNJUNGAN PELAYANAN KE LUAR DAERAH DALAM SATU
TAHUN, BERAPA BANYAK BIAYA YANG DIBUTUHKAN, ITU SEMUA DI LUAR PEMIKIRAN
MANUSIA. NAMUN SEMUA ITU DILAKUKAN SUPAYA NAMA TUHAN DIPERMULIAKAN.
KITA
BERDOA, JIKA TUHAN IJINKAN PERTENGAHAN JANUARI 2020, KITA KE LAMPUNG UNTUK
MELANGSUNGKAN KEBAKTIAN NATAL PERSEKUTUAN PENGAJARAN PEMBANGUNAN TABERNAKEL
(PPT) SELAMA DUA HARI DI SANA, TUJUANNYA; SUPAYA NAMA TUHAN DIPERMULIAKAN.
BANYAK
BERBUAT KASIH, SUPAYA NAMA TUHAN DIPERMULIAKAN. SIAPA ORANG YANG BANYAK BERBUAT
KASIH? ADALAH SINYAL BAHWA DOSANYA
BANYAK DIAMPUNI. JADI, KALAU ORANG BERBUAT SEDIKIT, INI ADALAH TANDA BAHWA DIA
TIDAK MENGALAMI PENGAMPUNAN DOSA.
AYO,
BERLOMBA-LOMBA UNTUK BERBUAT YANG BANYAK KEPADA TUHAN, ITULAH BUAH ANGGUR YANG
MANIS, SIKAP YANG MANIS YANG DAPAT DICICIPI DAN DINIKMATI OLEH TUHAN, SUPAYA DI
ATAS SEGALANYA NAMA TUHAN DIPERMULIAKAN.
Kesimpulannya:
-
Yohanes
15:1-8,
berbicara tentang persekutuan antara carang dengan pokok anggur =persekutuan
antara tubuh dengan kepala.
-
Yohanes
15:9-17,
berbicara tentang persekutuan antara seorang dengan yang lain, disebut dengan
persekutuan antara carang dengan carang =persekutuan dengan sesama.
Yohanes
15:17, 12-14
(15:17) Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah
seorang akan yang lain. (15:12)
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku
telah mengasihi kamu. (15:13) Tidak
ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya
untuk sahabat-sahabatnya. (15:14)
Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan
kepadamu.
Saling
mengasihi satu dengan yang lain, sama dengan; persekutuan antara seorang dengan
yang lain, sama dengan persekutuan antara carang dengan carang.
Tuhan
memerintahkan supaya kita saling mengasihi, berarti; bukan saling membenci,
bukan saling menyakiti. Mengasihi dengan kasih Agape, bukan dengan kasih fileo,
apalagi kasih eros (keinginan laki-laki dengan perempuan).
Dampak positif
saling mengasihi antara satu dengan yang lain ialah menjadi sahabat Yesus
Kristus. Siapa yang rindu menjadi sahabat Kristus, berarti saling mengasihi
satu dengan yang lain.
Kalau di
bumi ini saja, adalah suatu kebanggaan apabila seseorang menjadi sahabat dari
seorang pejabat tinggi, menjadi suatu kebanggaan apabila seseorang bersahabat
dengan orang besar, orang tenar, orang terkenal. Tetapi orang besar di bumi,
orang terkenal di bumi, segala yang berasal dari bumi, tidak melebihi dari
Kristus, yang lebih besar dari yang ada di bumi.
Kita bangga
menjadi sahabat Kristus. Sahabat Kristus mengerti keberadaan sahabat nya.
Amsal 17:17
(17:17) Seorang sahabat menaruh kasih
setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
Seorang
sahabat menaruh kasih setiap waktu, setiap saat, bukan hanya pada saat mendapat
keuntungan. Dan seorang sahabat menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
Yesus
Kristus adalah sahabat kita. Dia menaruh kasih setiap waktu dan menjadi seorang
saudara dalam setiap pergumulan-pergumulan kita. Tuhan mengerti kita, karena
kita menjadi sahabat Kristus.
Jadi, jangan
salah memilih sahabat. Jangan sembarangan dalam bersahabat. Tetapi biarlah kita
menjadi sahabat Kristus, karena kita memang dengan tulus ikhlas mengasihi
seorang dengan yang lain dengan kasih Agape.
Yohanes 3:29
(3:29) Yang empunya mempelai perempuan, ialah
mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri
dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara
mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
Sahabat
mempelai laki-laki memiliki sukacita mempelai, dan sukacita itu adalah sukacita
penuh, berarti sukacita itu kekal. Sukacita yang kekal itu sumbernya dari
sorga, bukan dari uang yang banyak, bukan karena perkara lahiriah yang kita
dapat di bumi.
Sukacita
mempelai, sukacitanya penuh, tidak terbatas dengan ruang dan waktu, tidak
dibatasi oleh situasi kondisi. Sekalipun kita di tengah pergumulah besar, biarpun
kita menghadapi kesulitan besar, tetapi kalau kita menjadi sahabat Kristus;
sukacita kita penuh. Sementara kita dalam memikul salib, tetapi di sisi lain;
sukacita mempelai betul-betul menguasi kehidupan kita.
Kita
bersyukur, inilah persekutuan antara ranting dengan ranting.
Yohanes
3:32-33
(3:32) Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya
dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun yang menerima
kesaksian-Nya itu. (3:33) Siapa yang
menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar.
“Ia memberi kesaksian tentang apa yang
dilihat-Nya dan yang didengar-Nya.”
Kepada
sahabat mempelai diberikan kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan apa yang
didengar-Nya dari Bapa. Jadi, segala sesuatu disampaikan kepada sahabat
mempelai.
Maka, sekali
lagi saya katakan: Kita patut bersyukur, lewat Pengajaran Mempelai dan
Pengajaran Tabernakel, semua rahasia Kerajaan Sorga dikaruniakan kepada kita.
Apa yang didengar dari Bapa dan apa yang dilihat dari Bapa, itu yang
disampaikan kepada kita. Itulah kelebihan dari pada orang-orang yang menerima
Pengajaran Mempelai, maka sudah barang tentu, sukacita itu tetap penuh, full of happiness, setiap hari,
sepanjang hari.
Jangan mau
digeser dari pengharapan Injil. Jangan mau digeser dari Pengajaran Mempelai
yang sudah kita terima dari Tuhan, supaya sukacita kita tetap penuh.
Tentang:
ELOK PARASNYA.
Elok
parasnya atau cantik wajahnya, berarti; mempunyai pandangan nubuatan, sama
dengan; memandang jauh ke depan.
Perjalanan
rohani kita di atas muka bumi ini berakhir dalam perjamuan malam kawin Anak
Domba, itulah sasaran akhir dari ibadah pelayanan di atas muka bumi ini.
Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan
besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat,
katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja. (19:7) Marilah
kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Sasaran
akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini bermuara pada pesta
nikah Anak Domba. Kalau kita senantiasa mengarahkan pandangan kepada hal ini,
berarti sama dengan; memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke depan.
Kelebihan
orang yang memiliki pandangan nubuatan:
- Tidak
mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang tak suci, sehingga tidak mudah jatuh dalam
dosa.
- Tidak
berpikir sempit, tidak tumpul.
- Tidak
berpikir pendek.
Karena
Kerajaan Sorga yang suci itu tidak sesempit dan sependek pemikiran manusia.
Sekali lagi
saya tandaskan: Elok parasnya atau cantik wajahnya, berarti memiliki pandangan
nubuatan, memandang jauh ke depan.
Wahyu 21:1-2
(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi
yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan
laut pun tidak ada lagi. (21:2) Dan
aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari
Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk
suaminya.
Yerusalem
yang baru, yang turun dari sorga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin
perempuan yang berdandan untuk suaminya = elok parasnya, berarti; memiliki
pandangan nubuatan, memandang jauh ke depan, itulah perjamuan malam kawin Anak
Domba.
Siapa yang
berhak masuk dalam pesta nikah Anak Domba? Pengantin perempuan mempelai Anak
Domba, itulah Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, berhias
bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya = elok parasnya.
Tuhan Yesus
baik kepada kita semua. Tuhan banyak memberi pengertian kepada kita, karena
Tuhan terlalu mengasihi kita. Namun kita terkadang tidak peduli, tetapi malam
ini kita belajar untuk dewasa, berlaku bijaksana, menyikapi semua kemurahan
Tuhan yang telah dinyatakan kepada kita dengan limpah luar biasa.
Kidung Agung
6:4-5
(6:4) Cantik engkau, manisku,
seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala
tentara dengan panji-panjinya. (6:5)
Palingkanlah matamu dari padaku, sebab aku menjadi bingung karenanya.
Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari Gilead.
Pengantin
perempuan mempelai Anak Domba senantiasa mengarahkan pandangan kepada Mempelai
Laki-Laki Sorga. Betul-betul ia memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke
depan. Itu sebabnya Mempelai Laki-Laki berkata: “Juita seperti Yerusalem.” Juita adalah kekasih, buah hati. Mempelai
wanita Tuhan adalah kekasih dari Mempelai Laki-Laki Sorga, buah hati dari
Mempelai Laki-Laki Sorga.
Dan di sini
kita melihat, Mempelai Laki-Laki berkata: “Palingkanlah
matamu dari padaku, sebab aku menjadi bingung karenanya”, berarti sudah
jelas; mempelai perempuan ini terus mengarahkan pandangannya kepada Mempelai
Laki-Laki Sorga, tidak kepada yang lain hati.
Itulah
mempelai perempuan elok parasnya, berarti; memiliki pandangan nubuatan.
Mengarahkan pandangan jauh ke depan, yaitu pesta nikah Anak Domba. Itulah yang
kita rindukan. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
Sikap yang manis adalah hasil dari persekutuan yang indah dengan Tuhan
karena senantiasa memberi diri disucikan oleh Firman Allah
No comments:
Post a Comment