KITAB RUT
(Seri: 69)
Subtema: FIRMAN ALLAH DAN ROH ALLAH YANG BESAR DAN
BERKUASA (NAUNGAN SAYAP)
Shalom.
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan, Kepala Gereja,
Mempelai Pria Sorga. Dan juga saya tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat
Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet Youtube,
Facebook di manapun anda berada. Sebab itu, kita mohon dengan rendah hati
supaya Tuhan bukakan firman-Nya bagi kita, sehingga ibadah ini betul-betul
berkuasa dan ibadah ini menjadi dupa yang berbau harum, menyukakan hati Tuhan.
Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman
Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci dari KITAB RUT. Tibalah saatnya bagi kita untuk memperhatikan Rut
2:13.
Inti dari Rut 2 ialah:
1.
Rut
memungut jelai gandum di ladang Boas (ayat 1-13).
2.
Rut membawa
jelai gandum yang berlimpah-limpah (ayat 14-23).
Memungut jelai gandum di ladang Boas, sama dengan; berada di dalam tahbisan
yang benar. Saat ini kita berada di ladang Tuhan, dan kita juga merupakan
ladang Tuhan yang harus digarap dan dikerjakan oleh firman Allah dan Roh Allah
yang besar.
Membawa jelai gandum yang berlimpah-limpah, sama dengan; hasil dari
tahbisan yang benar. Kalau tahbisannya benar, maka hasil dari tahbisan yang
benar juga akan menjadi bagian kita masing-masing. Sebab itu, biarlah kita
datang melayani pekerjaan Tuhan di dalam tahbisan yang benar, tahbisan yang
suci dan mulia, supaya kita memperoleh hasil dari tahbisan itu sendiri.
Mari kita membaca segera Rut 2:13.
Rut 2:13
(2:13) Kemudian berkatalah Rut: "Memang aku
mendapat belas kasihan dari padamu, ya tuanku, sebab tuan telah
menghiburkan aku dan telah menenangkan hati hambamu ini, walaupun aku tidak
sama seperti salah seorang hamba-hambamu perempuan."
Berkatalah Rut kepada Boas: “Memang
aku mendapat belas kasihan dari padamu, ya tuanku, sebab tuan telah
menghiburkan aku dan telah menenangkan hati hambamu ini, walaupun aku tidak
sama seperti salah seorang hamba-hambamu perempuan.”
Hal yang senada juga pernah diungkapkan oleh Rut kepada Boas di dalam Rut 2:10.
Rut 2:10
(2:10) Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai
ke tanah dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan
dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?"
Rut berkata kepada Boas: “Mengapakah
aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku,
padahal aku ini seorang asing?”
Sebetulnya, Rut adalah bangsa Moab atau bangsa kafir, seperti apa yang
diungkapkannya kepada Boas. Sedangkan kehidupan dari bangsa kafir ditandai
dengan dua hal, yakni:
1.
Hidup
dalam penyembahan berhala.
2.
Ditandai
dengan dosa kejahatan dan dosa kenajisan.
Tetapi sekalipun Rut adalah perempuan Moab (bangsa kafir), di sini kita
melihat; ia mendapat belas kasihan atau kemurahan yang besar dari Boas. Adapun
kemurahan yang dialami oleh Rut ialah:
1.
Masuk
ke Betlehem karena perkenanan Tuhan.
2.
Berada
di ladang Boas.
3.
Mengalami
penebusan dari Boas.
Dengan demikian, perjalanan hidup dari pada Rut ini, hari demi hari yang
dilaluinya ditandai oleh kemurahan Allah yang semakin meningkat. Biarlah
kiranya di dalam hal mengikuti Tuhan, kemurahan yang kita terima semakin hari
semakin meningkat. Artinya; kerohanian itu tidak boleh stuck, tidak boleh berhenti di tempat, tidak boleh berjalan di
tempat.
Rut 2:12
(2:12) TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan
kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di
bawah sayap-Nya engkau datang berlindung."
Kemurahan Allah yang semakin meningkat atau semakin besar yang dialami oleh
Rut, sama dengan; Rut datang berlindung di bawah naungan sayap Tuhan.
Sayap yang besar, menunjuk kepada;
-
Firman
Allah yang besar dan berkuasa.
-
Roh
Allah yang besar dan berkuasa.
Terlebih dahulu kita akan memperhatikan: FIRMAN ALLAH YANG BESAR DAN BERKUASA.
Wahyu 22:10
(22:10) Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan
perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.
Hari ini adalah hari-hari yang terakhir, di mana kedatangan Tuhan sudah
tidak lama lagi. Maka gereja Tuhan sudah seharusnya menerima dan menikmati
pembukaan rahasia firman Allah yang besar.
Oleh sebab itu, kita perhatikan segera ayat 11.
Wahyu 22:11
(22:11) Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia
terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan
barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa
yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"
Lewat kuasa dari pembukaan rahasia firman Allah yang besar, maka akan
terlihat keberadaan dari gereja Tuhan, yakni:
-
Yang
berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat.
-
Yang
cemar, biarlah ia terus cemar.
-
Yang
benar, biarlah terus berbuat kebenaran.
-
Yang
kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya di hadapan Tuhan.
Dan itu memang sudah terjadi; lewat pembukaan firman yang besar ini;
-
Yang
cemar terlihat semakin cemar.
-
Yang
kudus terlihat semakin kudus di hadapan Tuhan.
Wahyu 22:12
(22:12) "Sesungguhnya Aku datang segera dan
Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
Sesungguhnya Tuhan datang segera, artinya; tidak lama lagi Tuhan datang dan
kedatangan-Nya tidak akan ditunda-tunda lagi. Sebab itu, mari kita berdoa
supaya di hari-hari terakhir ini Tuhan semakin membukakan rahasia firman Allah
yang besar dan berkuasa.
Kemudian, kedatangan Tuhan untuk yang kedua kalinya adalah untuk
membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Tadi kita sudah melihat
di atas; oleh kuasa pembukaan rahasia firman yang besar dan luar biasa, maka
akan semakin terlihatlah keberadaan gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini;
yang kudus terlihat semakin kudus, yang cemar akan semakin terlihat
kecemarannya.
Kuasa dari pembukaan
rahasia firman Allah yang besar.
YANG PERTAMA.
Daniel 12:4
(12:4) Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala
firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang
akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah."
Di hari-hari ini, firman Allah semakin dibukakan rahasianya, menunjukkan
bahwa; hari-hari ini adalah hari-hari terakhir,
menjelang kedatangan Tuhan untuk yang kedua kalinya sebagai Raja dan
Mempelai Pria Sorga. Jadi, tanda bahwa hari-hari ini adalah hari-hari terakhir
adalah pembukaan rahasia firman yang besar semakin terjadi, semakin gencar
sekali.
Kuasa dari pembukaan rahasia firman ialah “pengetahuan akan bertambah”.
Maka, orang yang tidak berakal budi akan semakin bijaksana dan yang bodoh
akan semakin pandai, karena pengetahuan akan bertambah.
Efesus 4:13-14
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman
dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh,
dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, (4:14) sehingga kita bukan lagi
anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh
permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Pengetahuan yang benar tentang Anak Allah adalah pengetahuan yang terus
membawa kita kepada kedewasaan penuh, yakni tingkat pertumbuhan yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus.
Tanda kedewasaan penuh: Tidak mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa
angin pengajaran palsu.
Kalau kerohanian dari gereja Tuhan masih kanak-kanak, maka mudah sekali
diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran palsu. Berbeda dengan
kedewasaan penuh; tidak mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin
pengajaran palsu, karena memiliki pendirian yang kuat, tidak mudah dipengaruhi
oleh hal-hal yang tak suci.
Efesus 4:15-16
(4:15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di
dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus,
yang adalah Kepala. (4:16)
Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi
satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan
tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam
kasih.
Pertumbuhan rohani yang sehat ialah mengarah kepada Dia, Kristus, yang
adalah Kepala, yang mempersatukan seluruh anggota-anggota tubuh yang
berbeda-beda.
Kuasa dari pembukaan
rahasia firman Allah yang besar.
YANG KEDUA.
Daniel 12:9-10
(12:9) Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab
firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir
zaman. (12:10) Banyak orang akan disucikan
dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku
fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi
orang-orang bijaksana akan memahaminya.
Pembukaan rahasia firman Allah sudah semakin gencar, menunjukkan bahwa;
hari-hari ini adalah hari-hari yang terakhir.
Kuasa dari pembukaan rahasia firman Allah yang besar ialah banyak orang
akan mengalami tiga hal, yakni:
1.
Disucikan.
2.
Dimurnikan.
3.
Diuji.
Tentang: DISUCIKAN.
Efesus 5:26-27
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Hidup di dalam pengudusan Allah sesudah dimandikan oleh air dan firman
Allah. Berarti, pengudusan terjadi lewat air dan firman yang limpah, inilah
pembukaan rahasia firman Allah yang besar dan berkuasa.
Tujuan dari pengudusan: Untuk menempatkan sidang jemaat di hadapan diri-Nya
dengan cemerlang, tanpa cacat, atau kerut atau yang serupa itu. Pendeknya:
Sidang jemaat kudus, tidak bercela.
Lebih jauh kita melihat pembukaan rahasia firman yang limpah.
Wahyu 22:1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air
kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar
dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
“Sungai air kehidupan mengalir keluar dari takhta
Allah dan takhta Anak Domba”, menunjuk; air dan firman Allah yang limpah, sama dengan; firman Allah
yang dibukakan rahasianya.
Ciri-ciri air yang limpah: “Jernih bagaikan kristal.”
Jernih, sama dengan; tidak keruh, atau tidak ditambahkan dan tidak
dikurangkan. Jadi, yang membuat sungai air kehidupan, (air yang limpah) itu
menjadi keruh ialah apabila firman itu ditambahkan dan dikurangkan.
-
Firman
yang ditambahkan ialah apabila hamba Tuhan di dalam hal menyampaikan
satu atau dua ayat firman Allah, lalu ditambahkan dengan cerita-cerita isapan
jempol, ditambahkan dongeng-dongeng nenek tua, ditambahkan takhayul-takhayul,
ditambahkan filsafat-filsafat kosong manusia. Firman yang seperti ini tidak
jernih, sama dengan; keruh, karena sudah ditambahkan.
-
Firman
yang dikurangkan, misalnya; pengajaran salib diganti dengan dua hal:
1.
Teori
atau teologi kemakmuran,
artinya; orang Kristen tidak boleh miskin dan tidak boleh menderita, alasannya;
Yesus telah disalib dan telah menanggung semua penderitaan kita di atas kayu
salib. Ini tidak sesuai dengan kebenaran firman, ini bukan kebenaran iman.
2. Tanda-tanda heran atau tanda-tanda ajaib, misalnya; yang sakit sembuh, kemudian
mengadakan pengusiran terhadap Setan, tanda heran dan tanda ajaib. Tidak salah
jika hal itu terjadi dalam ibadah pelayanan, sebab hal itu memang akan terjadi
dalam setiap ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan. Tetapi jangan sampai tanda-tanda
ajaib dinomorsatukan, salib tidak ditegakkan, itu salah, tidak ada artinya.
Sebab biarpun sejuta kali mujizat terjadi di depan mata, kalau salib tidak
ditegakkan di tengah ibadah dan pelayanan, maka mujizat yang terjadi - lewat penumpangan tangan hamba Tuhan itu
- tidak ada artinya.
Kuasa dari jernih ialah bagaikan kristal.
Kristal, sama dengan; transparan, sama dengan; tidak ada yang
ditutup-tutupi, sama dengan; tampil apa adanya, sama dengan; luar dan dalam
sama, menunjuk; orang yang jujur. Sedangkan orang yang jujur dipimpin oleh
ketulusan hatinya.
Kemudian, berkat bagi orang yang jujur ialah memperkembangkan kota, jelas
ini menunjuk kepada; kota Yerusalem baru, yaitu mempelai wanita Tuhan.
Berkaitan dengan hal itu, kita akan melihat Wahyu 21.
Wahyu 21:9-10
(21:9) Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang
memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu
ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba." (21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa
aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota
yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Pengantin perempuan mempelai Anak Domba ialah Yerusalem baru, kota yang
kudus, yang turun dari sorga, dari Allah.
Wahyu 21:11
(21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah
dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih
seperti kristal.
Pengantin perempuan mempelai wanita Tuhan bercahaya kemuliaan Allah atau
memancarkan cahaya kemuliaan Allah, sama seperti permata yaspis, jernih seperti
kristal.
Jadi, jelas sekali bahwa; berkat orang jujur memperkembangkan kota. Kota di
sini, jelas menunjuk kepada; kota Yerusalem baru, itulah mempelai wanita Tuhan.
Tidak ada lagi yang disembunyikan, tidak ada lagi yang ditutup-tutupi.
Kalau terjadi pembukaan rahasia firman Allah;
-
Berarti;
gulungan kitab yang termerai itu telah dibukakan.
-
Maka
segala rahasia yang terkandung dalam hati akan tersingkap, tidak ada lagi yang
tersembunyi.
Sehingga tampillah pengantin perempuan mempelai Anak Domba memancarkan
cahaya kemuliaan Allah, sebab tidak ada lagi yang ditutup-tutupi, tidak ada
lagi yang tersembunyi, semuanya transparan, tampil apa adanya.
Berarti, Efesus 5:26-27 sama
dengan Wahyu 22:1.
Dan memang juga, kalau kita telusuri Efesus 5 ini; sesudah mengalami
pengudusan oleh air dan firman yang limpah, selanjutnya diakhiri dengan
terjadinya hubungan nikah, hubungan suci antara tubuh dengan Kepala. Maka, pada
ayat-ayat terakhir dari Efesus 5 itu dikatakan: “Laki-laki akan
meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya
itu menjadi satu daging.”
Hal yang senada dengan Wahyu 22:1,
“sungai air kehidupan mengalir ke luar
dari takhta Allah dan takhta Anak Domba”, ini adalah pembukaan rahasia yang
besar. Cirinya: “Jernih bagaikan kristal.”
-
Jernih, berarti; tidak keruh, tidak ditambahkan
dan tidak dikurangkan.
-
Kristal, berarti; transparan, tidak ada lagi yang
tersembunyi, karena pembukaan rahasia firman yang besar menyingkapkan segala
yang tersembunyi, dosa dibongkar dengan tuntas, sehingga tampillah pengantin
perempuan mempelai Anak Domba memancarkan cahaya kemuliaan Allah, karena tidak
ada lagi yang ditutup-tutupi, persis seperti permata yaspis.
Kristal, sama
dengan; transparan, menunjuk; orang yang jujur. Berkat orang yang jujur
memperkembangkan kota, jelas kota yang dimaksud adalah kota Yerusalem baru,
mempelai wanita Tuhan.
Kita bersyukur kepada Tuhan; pembukaan rahasia firman yang besar sedang
terjadi di hari-hari terakhir ini. Pembukaan rahasia firman yang besar sedang
gencar sekali, sehingga terlihatlah keberadaan dari gereja Tuhan; yang suci
semakin suci, yang najis semakin najis, yang cemar akan semakin terlihat
kecemarannya.
Dan kalau kita bandingan dengan Daniel
12:4,9-10 maka jelas; apabila terjadi pembukaan rahasia firman yang besar,
menunjukkan bahwa; hari-hari ini adalah hari-hari terakhir. Sementara pembukaan
rahasia firman Allah yang besar itu; menambah pengetahuan kepada kita, kemudian
tiga hal terjadi, yaitu; disucikan, dimurnikan dan diuji. Dan di sini kita
sudah melihat, bahwa kehidupan kita di hari-hari ini sedang disucikan oleh air
firman yang limpah, itulah sungai air kehidupan yang mengalir keluar dari
takhta Allah, cirinya; jernih bagaikan kristal, sebab Tuhan mau membawa kita
untuk menjadi pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.
Jadi;
-
Efesus 5:26-27 akan bermuara sampai pesta nikah Anak Domba.
-
Wahyu 22:1 akan membawa kita bercahaya kemuliaan Allah,
itulah cahaya dari pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.
Tentang: DIMURNIKAN.
Berarti, menjadi suatu kehidupan yang murni. Biarlah kehidupan kita semakin
murni di dalam melayani pekerjaan Tuhan, karena tidak sedikit orang Kristen
yang bersungut-sungut dalam mengikuti Tuhan, dalam hal beribadah dan melayani
pekerjaan Tuhan. Sebab itu, Tuhan mau murnikan kehidupan kita, Tuhan mau
kehidupan kita ini murni di dalam hal beribadah, di dalam hal melayani
pekerjaan Tuhan, mengingat kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, dan kedatangan-Nya
tidak untuk ditunda-tunda.
Lihatlah tanda akhir zaman. Jangan sampai kita bermasa bodoh, jangan sampai
kita tidak mau tahu. Jangan merugikan diri sendiri dan jangan celakakan diri
sendiri.
Ayub 11: 1-4
(11:1) Maka berbicaralah Zofar, orang Naama: (11:2) "Apakah orang yang banyak
bicara tidak harus dijawab? Apakah orang yang banyak mulut harus
dibenarkan? (11:3) Apakah orang
harus diam terhadap bualmu? Dan kalau engkau mengolok-olok,
apakah tidak ada yang mempermalukan engkau? (11:4) Katamu: Pengajaranku murni, dan aku bersih di mata-Mu.
Anjuran Zofar (sahabat Ayub) supaya Ayub ini mau merendahkan dirinya di
hadapan Allah, sebab pada saat Ayub lama menderita mulailah Ayub
bersungut-sungut, mulailah Ayub ngomel,
mulailah Ayub ngedumel, mengeluarkan
kata-kata yang tidak sewajarnya. Itu sebabnya satu dari tiga sahabat Ayub,
itulah Zofar, berkata kepada Ayub: “Apakah
orang yang banyak bicara tidak harus dijawab? Apakah orang yang banyak mulut
harus dibenarkan? Apakah orang harus diam terhadap bualmu? Dan kalau engkau
mengolok-olok, apakah tidak ada yang mempermalukan engkau?”
Sementara Ayub merasa bahwa pengajarannya murni, dan bahwa hidupnya murni,
bahkan Ayub merasa dirinya bersih di mata Tuhan.
Yang menjadi tongkat pengukur terhadap tiga perkara yang terdapat di dalam Wahyu 11: 1 adalah sebatang buluh.
Sementara pikiran dan perasaan, bahkan pandangan, dan pengertian manusia, tidak
dapat digunakan sebagai alat pengukur untuk mengukur Bait Suci Allah, mezbah
dan mereka yang beribadah di dalamnya.
Kesimpulannya: Ayub tidak murni dalam hal memikul salibnya, dia terlalu
banyak ngomel, sekalipun dia merasa memiliki pengajaran yang murni di hadapan
Tuhan, serta merasa dirinya bersih dihadapan Tuhan.
Ayub merasa bahwa pengajaran yang ia miliki itu murni, sementara Ayub
sendiri masih membenarkan dirinya dan membela dirinya dengan
perkataan-perkataan yang banyak. Ngomel
dalam memikul salib, berarti belum murni dalam hal mengikuti Tuhan, walaupun
kita merasa bahwa kita sudah murni. Pikiran dan perasaan hati, pengertian dan
pandangan manusia tidak layak untuk mengukur Bait Suci Allah dan mezbah dan
mereka yang beribadah di dalamnya, selain tongkat, itulah buluh pengukur.
Ayub 11:5-6
(11:5) Tetapi, mudah-mudahan Allah sendiri berfirman,
dan membuka mulut-Nya terhadap engkau, (11:6)
dan memberitakan kepadamu rahasia hikmat, karena itu ajaib bagi pengertian.
Maka engkau akan mengetahui, bahwa Allah tidak memperhitungkan bagimu sebagian
dari pada kesalahanmu.
Yang benar ialah firman Allah yang berkuasa untuk membenarkan dan sekaligus
memurnikan kehidupan gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini.
Dari mana datangnya akal budi dan kebijaksanaan? Jawabnya; manakala kita
menikmati pembukaan rahasia firman yang kita dengar dalam setiap
pertemuan-pertemuan ibadah kita. Pembukaan rahasia firman yang kita terima
merupakan hikmat bagi setiap orang. Mengapa demikian? Karena pembukaan rahasia
firman itu ajaib bagi pengertian.
Di mana letak keajaiban dari pembukaan rahasia
firman? Ketika terjadi pembukaan rahasia firman, kita akan mengetahui dan
memiliki pengertian bahwa; Tuhan tidak akan memperhitungkan dosa-dosa kita,
bahkan pembukaan firman itulah yang memurnikan kehidupan kita.
Bukan hanya mengetahui keberadaan kita atau pun kondisi kerohanian kita,
tetapi kalau terjadi pembukaan rahasia firman, kita juga akan mengetahui
perkara yang lebih besar yakni; rahasia Kerajaan Sorga.
Matius 13:9-13
(13:9) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (13:10) Maka datanglah murid-murid-Nya
dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam
perumpamaan?" (13:11) Jawab
Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga,
tetapi kepada mereka tidak. (13:12) Karena
siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan;
tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil
dari padanya. (13:13) Itulah
sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat,
mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak
mendengar dan tidak mengerti.
Yesus memberitahukan atau mengaruniakan rahasia Kerajaan Sorga kepada
murid-murid.
Dua hal yang harus diperhatikan di dalam hal pemurnian atau di dalam hal
menikmati pembukaan rahasia Kerajaan Sorga:
1.
Mata, berguna untuk melihat. Jangan sampai
kita mempunyai mata, tetapi tidak melihat. Di hadapan kita, Tuhan percayakan
sebuah tanggung jawab. Gunakanlah mata untuk melihat.
2.
Telinga, berguna untuk mendengar. Tuhan memberi
sepasang telinga, Tuhan tidak memberi hanya satu telinga, tujuannya adalah
supaya kehidupan kita menjadi kehidupan yang dengar-dengaran.
Dua ribu tahun yang lalu, Yesus mati di atas kayu salib. Di atas kayu
salib, Yesus berseru: "Eli, Eli,
lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?
Kita mempunyai sepasang telinga, maka kita harus mendengar apa yang
diserukan oleh Anak. Dia ditinggalkan seorang diri untuk menanggung penderitaan
di atas kayu salib, jangan sampai kita tidak mendengar itu. Jadi, manakala kita
harus menanggung penderitaan yang tidak harus kita tanggung, jangan sampai kita
tidak memperhatikan dan tidak mendengarkan itu. Inilah yang harus kita dengar
dengan baik.
Kalau kita punya telinga kita harus mendengar seruan sebagai doa penyahutan
dari Anak kepada Bapa. Apa tandanya kita sudah mendengar? Berarti, kita rela
ditinggal seorang diri untuk sesaat lamanya. Saat seseorang menanggung
penderitaan, sepertinya tidak ada orang
yang mau mengerti. Kalau kita sudah siap menjadi kehidupan yang demikian,
berarti sama artinya menjadi kehidupan yang dengar-dengaran.
Kemudian, Tuhan sudah memberi sepasang mata, berguna untuk melihat.
Mezbah itu terhubung langsung dengan salib Kristus untuk menyempurnakan ibadah
dan pelayanan yang Tuhan percayakan. Kalau melayani tetapi pelayanan itu tidak
terhubung langsung dengan salib, maka pelayanan seperti ini tidak akan
mengalami pelayanan yang sempurna. Oleh sebab itu, kalau kita mempunyai mata,
biarlah kita gunakan untuk melihat pekerjaan Tuhan yang terhubung langsung
dengan salib, karena salib berkuasa menyempurnakan pekerjaan Tuhan.
Mempunyai mata untuk melihat, mempunyai telinga untuk mendengar, maka
kepadanya dikaruniakan pembukaan rahasia firman Allah semakin limpah. Gunakan mata
untuk melihat, gunakan telinga untuk mendengar, supaya Tuhan nyatakan
pembukaan rahasia firman yang berkuasa untuk memurnikan kehidupan kita
masing-masing.
1 Petrus 1:7
(1:7) Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian
imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang
fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian
dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan
diri-Nya.
Kemurnian iman yang kita miliki jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas
fana yang diuji kemurniannya oleh api. Lewat pembukaan rahasia firman yang
besar ini, bertujuan untuk memurnikan kehidupan kita masing-masing, sebab
kemurnian iman lebih tinggi nilainya dari pada emas fana.
Kemurnian iman inilah yang membuat kita bernilai tinggi di hadapan Tuhan.
Bukan karena kecakapan, bukan karena kemampuan kita, bukan karena kelebihan
kita, bukan karena banyaknya pelayanan-pelayanan, sehingga kita bernilai tinggi
di hadapan Tuhan, tidak, melainkan oleh karena kemurnian iman itulah yang
membuat kehidupan kita bernilai tinggi di hadapan Tuhan. Jadilah kehidupan yang
bernilai tinggi dan berharga, karena memiliki kemurnian iman. Susah senang
tidak ngomel, tidak bersungut-sungut
dalam hal memikul salib.
Tanda kehidupan yang bernilai tinggi:
1.
Memperoleh
puji-pujian dari Tuhan.
2.
Memperoleh
kemuliaan dari Tuhan.
3.
Memperoleh
kehormatan dari Tuhan.
Kapan semua itu akan diperoleh? Pada saat hari Yesus Kristus menyatakan
diri-Nya.
1 Petrus 1:4
(1:4) untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat
binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang
tersimpan di sorga bagi kamu.
Kerajaan Sorga adalah kerajaan yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat
cemar, dan yang tidak dapat layu, itulah puji-pujian, itulah kemuliaan, itulah
kehormatan bagi kehidupan yang sudah bernilai tinggi, memiliki kemurnian iman,
karena dimurnikan oleh pembukaan rahasia yang besar dan luar biasa.
Tentang: DIUJI.
Tidak ada seorang pun manusia di atas muka bumi ini yang tidak mengalami
ujian. Semua orang pasti mengalami ujian. Ada ujian yang kecil, ada ujian yang
besar, dan ujian itu silih berganti. Ujian yang pertama belum selesai, muncul
lagi ujian yang kedua, terus silih berganti.
Jadi, tidak ada seorang pun yang tidak mengalami ujian, tetapi kalau kita
memiliki akal budi, kalau kita berlaku bijaksana terhadap ujian, maka kita
harus menyikapi ujian itu dengan sabar, dengan tenang, dengan rela hati, karena
tidak ada seorang pun yang naik ke level
yang lebih tinggi kalau dia tidak terlebih dahulu menghadapi ujian. Puji
Tuhan...
1 Petrus 4:12
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu
heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian,
seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
Jangan kita heran apabila kita menghadapi nyala api siksaan sebagai ujian,
dan jangan dibesar-besarkan seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi
atas kita. Kalau ujian itu sudah sampai
di leher, tidak sanggup apa-apa lagi, maka tinggal tunggu waktu untuk
menantikan hasil dari ujian itu; Tuhan akan nyatakan kemuliaan-Nya, percaya
saja.
Itu sebabnya tadi saya katakan; tidak ada seorang pun manusia, tidak ada
seorang pun insan yang tidak mengalami ujian, dan ujian itu memang perlu,
karena lewat ujian ini, level rohani kita berada di tingkat yang lebih tinggi.
Tidak mungkin level rohani kita berada di tingkat yang lebih tinggi kalau tidak
lebih dahulu mengalami ujian.
Salib tidak bisa terhindarkan lagi dari kehidupan orang-orang yang mau
hidup beribadah kepada Tuhan. Jadi, manakala kita menghadapi ujian, jangan
bersungut-sungut seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi. Jangan
dibesar-besarkan manakala menghadapi ujian. Memang firman Allah yang rahasianya
dibukakan adalah firman Allah yang besar, berkuasa untuk membawa kita kepada
suatu ujian, tetapi bukan untuk mencelakakan kehidupan kita masing-masing.
Tuhan tidak pernah mencelakakan kehidupan dari gereja Tuhan. Untuk apa
Tuhan menciptakan gereja-Nya, jika akhirnya untuk dibinasakan? Pekerjaan Tuhan
itu tidak pernah sia-sia. Manusia saja yang bekerja dengan sia-sia, sebab
memang banyak perbuatan manusia yang sia-sia.
Kalau pun menghadapi nyala api siksaan sebagai ujian, tidak perlu
dibesar-besarkan, jangan heran, karena salib tidak mungkin lagi terhindarkan
bagi orang yang mau hidup beribadah kepada Tuhan. Berbeda dengan orang Yunani;
pemberitaan salib bagi orang Yunani merupakan suatu kebodohan.
Bagi orang dunia; salib adalah suatu kebodohan, tetapi bagi kita; salib
adalah hikmat dan kekuatan. Jangan kita berkata: “Ujian itu merupakan kebodohan”, itu merupakan hikmat, itu merupakan
kekuatan bagi kita.
Jadi, pembukaan firman itu terjadi supaya kita dimampukan untuk menghadapi
ujian.
1 Korintus 3:10-13
(3:10) Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang
dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan
dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang
harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. (3:11) Karena tidak ada seorang pun
yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu
Yesus Kristus. (3:12) Entahkah orang
membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata,
kayu, rumput kering atau jerami, (3:13) sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak.
Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan
bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
Rasul Paulus adalah ahli bangunan yang cakap, dan dia telah meletakkan
dasar dari tiap-tiap bangunan. Tetapi selanjutnya, tiap-tiap orang harus
memperhatikan bagaimana ia harus membangun di atas dasar itu, tidak boleh sembarangan
membangun.
Ada dua jenis bangunan yang harus kita perhatikan di sini:
-
Jenis
bangunan dari emas, perak, permata.
-
Jenis
bangunan dari kayu, rumput kering, jerami.
Tetapi dua jenis bangunan ini harus melewati ujian oleh nyala api. Tidak
ada seorang pun manusia di atas muka bumi ini yang tidak melewati nyala api
sebagai ujian. Justru ujian itu merupakan sebuah sarana untuk berada di jenjang
/ level yang lebih tinggi.
Pendeknya: Ujian itu mendewasakan kerohanian kita.
Kalau kita mengasihi Tuhan tanpa ujian, belum terbukti. Kalau kita
mengasihi sesama tanpa ujian, juga belum terbukti. Mari kita membuktikan diri,
membuktikan kehidupan rohani kita masing-masing kepada Tuhan.
Mari kita perhatikan: Jenis bangunan dari KAYU, RUMPUT KERING, JERAMI.
Apabila jenis bangunan dari kayu, rumput kering, jerami ini mengalami
ujian, maka jenis bangunan ini akan terbakar dan hangus, dengan lain kata;
tidak sanggup menghadapi nyala api siksaan sebagai ujian.
Kalau terbakar dan hangus, berarti berubah wujud menjadi debu. Debu
merupakan keberadaan manusia yang hina karena dosanya. Dan debu merupakan
santapan bagi ular. Dalam 1 Petrus 5:8 dituliskan: Iblis sama seperti singa
yang mengaum-aum untuk mencari mangsa yang dapat ditelannya, itulah debu tanah,
kehidupan yang tidak sanggup melewati nyala api siksaan sebagai ujian, karena
sudah pasti kayu, rumput kering, jerami apabila melewati nyala api siksaan
sebagai ujian, pasti terbakar, hangus dan berubah menjadi debu.
-
Kayu, menunjuk; manusia daging dengan segala
tabiat-tabiatnya. Wajar saja dia terbakar hangus dan berubah menjadi debu
tanah.
-
Rumput kering, menunjuk; kehidupan yang jauh dari Tuhan atau
tanpa persekutuan dengan Tuhan, sama seperti ranting yang tidak melekat pada
pokoknya, menjadi kering, sudah dekat dengan pembakaran api neraka.
-
Jerami, menunjuk; kehidupan yang tidak berbuah, walaupun
terlihat berdaun hijau. Ini tidak akan sanggup menghadapi nyala api siksaan
sebagai ujian, dia akan terbakar hangus dan berubah menjadi debu.
Mari kita perhatikan: Jenis bangunan dari EMAS, PERAK, PERMATA.
Emas, berbicara tentang; kesucian dan
kemurnian dari Roh-El Kudus.
Sama seperti kerohanian dari mempelai wanita Tuhan yang digambarkan dengan
peti dari Tabut Perjanjian. Peti dari Tabut Perjanjian itu terbuat dari kayu
penaga, yang sudah dilapisi dengan emas baik luar maupun dalam, lahir maupun
batin, sehingga kualitas rohaninya sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga.
Inilah keuntungan manakala kita menghadapi ujian.
Semua ujian itu membawa kita pada level
yang tertinggi. Puncak dari pada level
yang tertinggi ialah mempelai wanita Tuhan. Jadi, jangan kita terheran-heran
dengan ujian. Memang pembukaan rahasia firman yang besar ini memberi kita
kemampuan manakala kita menghadapi ujian.
Perak, menunjuk; kehidupan yang berdiri di atas
korban penebusan Yesus Kristus.
Kalau kita berdiri di atas korban penebusan Yesus Kristus, sama dengan;
mempunyai pendirian yang kuat, tidak mudah goyah, bagaikan papan-papan jenang
dengan alas perak. Bait Suci Allah dimulai dari Ruangan Suci sampai Ruangan
Maha Suci terdiri dari dua puluh papan-papan jenang yang diikat oleh lima kayu
lintang dengan alas perak, berdiri di atas penebusan oleh korban Kristus.
Berdiri teguh, tidak mudah goyah.
Berbicara tentang batu permata,
ada 12 (dua belas) batu permata tatahan pada tutup dada baju efod imam besar.
Dua belas batu permata, menunjuk; 12 (dua belas) rasul hujan akhir yang
akan memimpin atau memerintah gereja hujan akhir untuk diangkat dalam
kemuliaan-Nya.
Jadi, 12 (dua belas) batu permata merupakan kemuliaan dari Allah Roh-El
Kudus.
Kita bersyukur kepada Tuhan, 3 (tiga) jenis bangunan yang terbuat dari emas,
perak dan batu permata, setelah melewati nyala api siksaan sebagai
ujian dengan proses yang panjang dan melelahkan, tetapi proses lewat ujian ini
justru akan terus membawa kita sampai kepada kemuliaan yang kekal sampai
menjadi mempelai wanita Tuhan.
-
Emas
yang melapisi kayu penaga
menjadi mempelai wanita Tuhan, karena telah melewati ujian dengan proses yang
panjang.
-
Perak, itulah berdiri di atas penebusan oleh
korban Kristus, bagaikan 20 (dua puluh) papan-papan jenang di Bait Suci Allah,
dari Ruangan Suci akan terus dibawa sampai kepada Ruangan Maha Suci,
kesempurnaan dari mempelai wanita Tuhan.
-
Batu
permata, berbicara
tentang 12 (dua belas) batu permata tatahan yang ada pada baju efod imam besar,
itulah 12 (dua belas) rasul hujan akhir yang akan memimpin, memerintah gereja
hujan akhir untuk diangkat sampai kepada kemuliaan.
Dan kalau kita
perhatikan, dasar dari bangunan tembok Yerusalem adalah 12 (dua belas) batu
permata.
Jadi, memang, tidak saya pungkiri dan saya tidak mengatakan bahwa ujian itu
ringan. Tetapi ujian yang kita hadapi dengan proses yang panjang ini akan terus
membawa kita sampai kepada kesempurnaan, akan terus membawa kita sampai kepada
kemuliaan.
Akhirnya, dalam Ayub 23:10, Ayub
berkata: “Seandainya Ia menguji
aku, aku akan timbul seperti emas.” Ujian dengan proses yang sangat panjang
yang dialami oleh Ayub, akhirnya membawa dia sampai kepada kemuliaan.
Kesimpulannya: Ujian itu yang membawa kita sampai kepada kemuliaan.
Kita sudah memperhatikan soal pembukaan rahasia yang besar. Kalau terjadi
pembukaan rahasia yang besar, itu merupakan tanda bahwa hari-hari ini adalah
hari-hari terakhir, dan kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi dan
kedatangan-Nya itu tidak ditunda-tunda lagi.
Itulah sebagian dari naungan sayap Tuhan, tempat perlindungan dari pada
Rut, bangsa Moab, bangsa kafir.
Sekarang kita akan memperhatikan: ROH
ALLAH YANG BESAR DAN BERKUASA.
Yesaya 11: 1-2
(11:1) Suatu tunas akan keluar dari tunggul
Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
(11:2) Roh TUHAN akan ada padanya,
roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan
takut akan TUHAN;
Oleh Roh Allah yang besar dan berkuasa ini, maka kehidupan kita;
-
Semakin
hari makin lemah lembut dan rendah hati, seperti tunas yang keluar dari
tunggul Isai.
-
Semakin
hari dalam pengikutan kita akan semakin berbuah-buah, seperti taruk yang
tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
Jangan sampai dalam pengikutan kita, makin hari makin keras hati, makin
hari makin sombong, makin hari makin tidak terlihat berbuah. Tetapi kalau kita
hidup di dalam Roh Allah yang besar, itulah tujuh Roh Allah yang dimiliki oleh
Yesus, Anak Allah, maka;
-
Makin
hari kita akan semakin lemah lembut.
-
Makin
hari kita akan semakin rendah hati.
-
Makin
hari kita akan semakin terlihat berbuah-buah, itulah sikap yang manis di
hadapan Tuhan.
Tujuh Roh Allah yang dimiliki oleh Yesus, Anak Allah, itu merupakan tujuh
Roh Allah yang besar. Inilah bagian yang lainnya dari naungan sayap di mana Rut
berlindung; Firman Allah yang besar dan Roh Allah yang besar.
Jadi, kemurahan yang dialami Rut dalam pengikutannya kepada Tuhan, hari
demi hari ditandai dengan kemurahan yang semakin meningkat.
-
Dimulai
dari, oleh perkenanan Tuhan masuk ke Betlehem.
-
Oleh
kemurahan Tuhan, dipercayakan berada di ladang Tuhan, ladang Boas.
-
Dan
sampai mengalami ketebusan.
Bagaikan berlindung di bawah naungan sayap-Nya.
Betul-betul, kalau kita masih ingat apa yang dikatakan Zofar kepada Ayub,
bahwa; pembukaan firman itulah yang menjadikan kita menjadi suatu kehidupan
yang murni. Pengertian kita tidak murni, perasaan, pandangan, kebenaran diri
sendiri tidak murni, tetapi lewat kemurnian dari pembukaan rahasia firman itu
kita semakin dimurnikan. Dan pembukaan rahasia firman itu merupakan hikmat.
Mengapa? Karena rahasia firman itu ajaib bagi pengertian. Setelah kita
menikmati pembukaan rahasia firman, terbukalah pikiran kita, terceliklah mata
rohani kita, sehingga kita bisa melihat bahwa; Tuhan sudah ampuni dosa kita.
Suatu contoh teladan yang baik dari Rut sebagai contoh dari bangsa kafir,
dan kita ini adalah bangsa kafir. Biarlah kita mengikuti contoh dari pada Rut
ini.
Kemurahan yang kita alami, kita terima dan kita rasakan, bagaikan
berlindung di bawah naungan sayap. Pembukaan rahasia firman Allah yang besar
dan Roh Allah yang besar.
Adapun tujuh Roh Allah yang besar itu:
1.
Roh
Tuhan.
2.
Roh
hikmat.
3.
Roh
pengertian.
4.
Roh
nasihat.
5.
Roh
keperkasaan.
6.
Roh pengenalan.
7.
Roh
takut akan Tuhan.
Kalau kita melihat dalam Wahyu 4:5-6,
Yesus, Anak Allah, bermata tujuh, itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke
seluruh bumi. Berarti, kalau kita dipenuhkan oleh Roh Allah yang besar, kita
akan menjadi kesaksian di manapun kita diutus di atas muka bumi ini, karena
memang kita layak untuk menjadi terang dan terang itu bercahaya oleh ketujuh
Roh Allah itu.
Semakin hari kita semakin lemah lembut, semakin hari kita semakin rendah
hati, semakin hari semakin berbuah, tentu akan menjadi suatu kesaksian yang
besar, menjadi terang, dan terang itu bercahaya, dan cahaya itu menguasai
kegelapan, sebab kegelapan tidak menguasai terang. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA
GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel
U. Sitohang
No comments:
Post a Comment