KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, April 8, 2022

KEBAKTIAN NATAL PPT Sesi II, 09 DESEMBER 2021


 
KEBAKTIAN NATAL PERSEKUTUAN PENGAJARAN PEMBANGUNAN TABERNAKEL (PPT) Sesi II, 09 DESEMBER 2021
 
Tema: Matius 1:23 “… Anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki …”
 
Subtema: SEORANG ANAK LAKI-LAKI SULUNG TAMPIL SEBAGAI RASUL
 
Pertama-tama tentu saja saya mengucapkan puji dan syukur ke hadirat-Nya, Allah Yang Maha Esa sesembahan kita, Raja di atas segala raja, mulia di atas yang mulia, Dialah Allah yang kita sembah, Allah yang hidup. Kita patut bergantung kepada Dia karena Dia adalah Allah yang hidup, kita tidak bisa bergantung kepada dunia dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, kita tidak boleh terlena dengan dunia ini. Keturunan dari Abraham hidup dari iman Abraham sampai mati sekalipun tetap merasa bahwa berada di atas muka bumi ini adalah sebagai pendatang, sebagai seorang asing. Oleh sebab itu, kita tidak boleh terlena di atas muka bumi ini sebab TUHAN akan gantikan langit yang pertama dan bumi yang pertama dengan langit yang baru dan bumi yang baru, Yerusalem yang baru, itulah pengantin perempuan Mempelai Anak Domba, itulah sasaran akhir perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini.
 
Oleh karena kemurahan TUHAN, pada malam ini kita memasuki sesi ke II. Saya tidak lupa menyapa sidang jemaat yang ada di Bandung, di Malaysia, umat ketebusan TUHAN dan simpatisan yang setia yang digembalakan oleh GPT “BETANIA” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia baik di dalam negeri, di tanah air, dari Sabang sampai Merauke, maupun di luar negeri, di manca negara, di tiap-tiap negara TUHAN memberkati. Teristimewa rekan-rekan hamba TUHAN yang saya kasihi dalam kasih Kristus, kasih mempelai yang juga turut bersama-sama untuk memuliakan TUHAN dalam Kebaktian Natal Persekutuan Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) pada sesi II.
 
Selanjutnya, mari kita berdoa dan kita mohonkan kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu betul-betul meneguhkan setiap kehidupan kita, juga perjamuan suci meneguhkan kehidupan kita sebentar.
 
Mari kita sambut tema yang sama; Matius 1:23 “… Anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki …”
Matius 1:23
(1:23) "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.
Anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, bukan seorang anak perempuan. Tentu ini memiliki makna yang begitu dalam.
 
Suatu rahasia sudah dinyatakan pada kemarin malam, yaitu silsilah kita sebagai bangsa kafir tidak akan terputus sebagaimana Naomi dan Rut.
-          Naomi mewakili bangsa Israel, suku Yehuda.
-          Dan Rut berasal dari bangsa Moab, mewakili bangsa kafir.
Keduanya kembali ke Betlehem dengan tangan kosong. Maka, Boas bertindak untuk menebus tanah Elimelekh yang seharusnya diwariskan kepada Mahlon. Tetapi, sayang dalam pembuangan atau pengasingan di Moab, Mahlon anak sulung yang dilahirkan Naomi bagi Elimelekh ternyata sudah mati. Ini suatu yang sangat riskan sebetulnya, tetapi puji TUHAN Boas menebus tanah Elimelekh yang seharusnya diwariskan kepada Mahlon, kemudian Boas juga turut menebus Rut perempuan Moab yang adalah bangsa kafir, dan mengambilnya untuk menjadi isteri, sesuai dengan firman para nabi Ulangan 25:5-6.
Lalu perempuan itu apabila melahirkan anak laki-laki, maka anak laki-laki itu akan dianggap menjadi anak sulung dari pada Mahlon. TUHAN Yesus Kristus adalah Boas rohani, Dia sudah menggenapi Firman TUHAN di atas kayu salib, Dia sudah mengerjakan penebusan itu di atas kayu salib supaya silsilah bangsa kafir salah satunya bangsa Indonesia tidak terputus, supaya silsilah atau nama kita ada diantara orang-orang kudus-Nya dan nama kita ditegakkan di tanah air Sorgawi sebagai milik pusaka yang diwariskan untuk selama-lamanya bagi kita. Itu sebabnya, ketika lahirlah anak dari pada Boas dari rahim Rut maka secepatnya Naomi memangku Obed, anak laki-laki yang sulung itu, lalu tetangga-tetangga yang memberikan namanya dan anak itu disebut anak Naomi bukan disebut anak Rut, walaupun itu lahir dari rahim Rut, supaya silsilah Mahlon tidak berhenti sampai di situ.
Ini adalah kemurahan yang besar bagi kita, dan inilah arti natal yang sesungguhnya bagi kita. Natal bukan sebatas Yesus lahir di kandang yang hina, maka kita merendahkan diri, tetapi begitu dalam rahasia Allah yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari keturunan ke keturunan yang harus kita simak dengan duduk rendah hati seperti Maria. Jangan sampai terlewatkan berkat yang kita terima malam ini.
 
Kemudian, untuk menegaskan Matius 1:23 kita membawa Injil Lukas 2, dengan perikop: “Kelahiran Yesus.”
Lukas 2:7
(2:7) dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
 
Status dan kedudukan dari anak laki-laki semakin diperjelas dan dipertegas, sebab anak laki-laki yang dilahirkan perawan suci adalah anak sulung, bukan anak kedua.
 
Kita baca Wahyu 12, dengan perikop: “Perempuan dan naga.” Mempelai perempuan berhadap-hadapan dengan ular naga merah padam.
Wahyu 12:1-2
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. (12:2) Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
 
Ayat 1, menunjuk gereja TUHAN yang sempurna = Mempelai TUHAN = Perempuan suci sempurna, itulah mempelai wanita TUHAN.
Singkat kata: Mempelai perempuan disebut juga perawan suci, sedang mengandung dan hendak melahirkan anak.
 
Wahyu 12:5
(12:5) Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
Akhirnya, mempelai perempuan atau disebut juga perawan suci sempurna melahirkan seorang Anak laki-laki, bukan anak perempuan.
Kemudian, kedudukan dari anak laki-laki adalah sebagai seorang yang akan menggembalakan semua bangsa.
Gembala, berarti sebagai seorang yang berjalan dan berdiri di depan kawanan domba, maka disebut juga kepala atau pemimpin. Jadi, berbicara soal Anak laki-laki sulung itu berbicara soal gembala, itulah kepala atau pemimpin.
 
Kita bersyukur kepada TUHAN karena perawan suci sempurna, mempelai perempuan TUHAN melahirkan anak sulung, Anak laki-laki, dialah yang menggembalakan semua bangsa, Dia pemimpin, Dia kepala.
Bayangkan apabila tubuh tanpa kepala, kalau berjalan di luaran sana membuat orang takut dan terheran-heran. Tetapi, puji TUHAN perawan suci sempurna, mempelai perempuan TUHAN melahirkan seorang Anak laki-laki yang menggembalakan semua bangsa, Dialah gembala, Dialah pemimpin, Dialah kepala.  Jadi, natal tidak sesederhana dengan apa yang kita pikirkan, tetapi natal memberi pemimpin, memberikan kepala atas tubuh, supaya kehidupan kita bukan jadi-jadian di dalam mengikuti TUHAN, bukan simsalabim di dalam mengikuti TUHAN. Apabila mengikutan kita tanpa kepala, seperti simsalabiM.
Terpujilah kasih karunia TUHAN karena perawan suci, mempelai perempuan TUHAN melahirkan seorang Anak laki-laki, Dialah yang menjadi kepala, Dialah yang pemimpin atas tubuh.
 
Terkait dengan “kepala atau pemimpin” dijelaskan oleh Rasul Paulus kepada orang-orang Ibrani, di dalam Ibrani 3, dengan perikop: “Yesus lebih tinggi dari Musa.”
Ibrani 3:1-2
(3:1) Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus, (3:2) yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa pun setia dalam segenap rumah-Nya.
 
Orang-orang kudus berarti satu kehidupan yang mendapatkan bagian dalam panggilan Sorgawi, semestinya senantiasa memandang kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus Kristus, Anak laki-laki, anak yang sulung. Dia pribadi yang setia kepada Allah Bapa, dan sebaliknya Allah Bapa telah menetapkan-Nya.
 
Ibrani 3:5-6
(3:5) Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian, (3:6) tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.
 
Kristus Yesus adalah Kepala rumah TUHAN yang setia. Sedangkan, rumah itu sendiri adalah kehidupan kita sebagai manusia.
 
BUKTI bahwa Yesus adalah Kepala atau pemimpin atas rumah TUHAN, yang menggembalakan bangsa-bangsa:
1.      Yesus Kristus adalah RASUL.
Kita harus terima dengan seyakin-yakinnya, dan pegang dengan mantap.
2.      Yesus Kristus adalah IMAM BESAR AGUNG.
 
Tentang: Yesus adalah RASUL.
Adapun tugas dari seorang rasul ialah untuk menyatakan wahyu, yakni:
-          Hal-hal yang akan datang atau yang akan terjadi di depan.
-          Memperlihatkan kemuliaan dari kerajaan Sorga.
 
Kitab suci terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
-          Perjanjian Lama dasarnya adalah firman para nabi. Nabi, tugasnya bernubuat berarti menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati; dosa dibongkar dengan tuntas.
-          Perjanjian Baru dasarnya adalah rasul-rasul.
 
Wahyu 1:1
(1:1) Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.
 
Wahyu sumbernya dari Allah, dikaruniakan kepada Yesus Kristus, lalu ditunjukkan kepada hamba-hamba-Nya. Namun, sebelum ditunjukkan kepada hamba-hamba-Nya terlebih dahulu diturunkan kepada para malaikat, lalu diberikan kepada Yohanes di pulau patmos. Setelah Yohanes menerima wahyu itu untuk selanjutnya dikirim kepada malaikat ketujuh jemaat, yakni gembala-gembala dari tujuh sidang jemaat di Asia kecil. Yang pasti wahyu berarti menunjukkan kepada hamba-hambanya apa yang harus terjadi atau apa yang akan terjadi di depan.
 
Jadi, kita harus memaknai natal malam ini soal Kepala atau pemimpin, Dia yang menyatakan wahyu kepada kita untuk menyatakan apa yang terjadi di depan. Oleh sebab itu, gembala jangan hanya menyampaikan diberkati, beri kemuliaan, terjadi sensasi mujizat, hal itu tidak bisa dan tidak cukup. Kalau hanya sebatas menyampaikan diberkati dan sensasi, lalu apa langkah-langkah ke Sorga? Sedangkan kerohanian ini harus terus bergerak dan tidak boleh mati rohani, maka wahyu harus ditunjukkan untuk memperlihatkan apa yang terjadi di depan.
 
Apa yang terjadi di depan? Kita tidak tahu, namun Alkitab akan memberitahukan kepada kita.
Kita baca 2 Tesalonika 2, dengan perikop: “Kedurhakaan sebelum kedatangan TUHAN.”
2 Tesalonika 2:1-3
(2:1) Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara, (2:2) supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba. (2:3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
 
Sebelum TUHAN datang kembali pada kali kedua maka hal-hal yang didepan atau hal-hal yang akan terjadi itu dahulu yang diperlihatkan, dijelaskan, diterangkan kepada sidang jemaat, kepada umat TUHAN seantero dunia ini.
Maka, saya dan saudara jangan lekas bingung dan gelisah mungkin karena sakit penyakit derita luar biasa, ekonomi merosot, keuangan merosot, pekerjaan tidak menentu, menghadapi penyakit yang tidak kunjung sembuh, sederhanaya melihat kulkas kosong. Sebab, hidup ini tidak hanya sampai di situ dan kita harus terus melihat apa yang akan terjadi. Hidup ini adalah perjuangan, itu yang harus diajarkan oleh seorang kepala, pemimpin rohani dalam sebuah rumah TUHAN.
 
Bahkan di sini dikatakan: “Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga!” Kadang kala dalam keadaan bingung mudah sekali mengambil jalan pintas, bahkan kadang-kadang bisa tinggalkan TUHAN hanya karena pekerjaan saja, lalu berpindah kepada kepercayaan yang lain. Setelah nampaknya terberkati secara lahiriah, lalu berkata “di situ ada TUHAN” tetapi pada saat terjadi resesi besar-besaran di tanah Israel itulah kelaparan yang hebat persis seperti Elimelekh dan keluarganya tinggalkan TUHAN. Padahal apa yang terjadi menimpa tanah Israel itu terjadi atas seizin TUHAN, maka tidak usah cepat gelisah dan jangan cepat ambil jalan pintas.
Itu sebabnya, bangsa Israel berjalan di padang gurun berkelok-kelok, sebetulnya dari Gosyen ke tanah Kanaan bisa hanya beberapa hari saja, namun TUHAN tidak mau jalan pintas karena kalau lewat jalan pintas sama artinya harus melewati jalan setan itulah Filistin.
Mesir merupakan gambaran dari dunia, untuk menuju kepada Kananaan Sorgawi (kebangkitan rohani) tidak boleh melewati jalan pintas itulah jalan setan (Filistin), harus melewati jalan salib yang berputar-putar sampai dilahirkan kembali.
 
2 Tesalonika 2:3-4
(2:3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
 
Sebelum TUHAN datang kembali untuk yang kedua kalinya haruslah datang dahulu atau akan nyata terlihat fenomena yang sangat mengerikan.
Apakah fenomena yang mengerikan yang akan terjadi di depan?
1.      Harus datang dahulu murtad. Murtad, berarti undur dari TUHAN.
2.      Harus dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang pada akhirnya binasa. Durhaka, berarti memberontak kepada TUHAN = Sangkali salib.
 
Orang yang murtad dan durhaka ini adalah …
-          Lawan yang meninggikan diri, berarti menyatakan diri lebih mulia dari segala-galanya.
-          Kemudian, atau yang merasa disembah sebagai Allah, berarti merasa layak disembah sebagai allah.
-          Bahkan dia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
Jelas, kita tidak ragu bahwa ini adalah antikris. Inilah orang-orang yang murtad dan mendurhaka, itulah antikris, yang akhirnya harus disembah oleh orang-orang di bumi.
 
Terkait dengan MURTAD dan MENDURHAKA dapat kita temukan dalam 1 Yohanes 2, dengan perikop: “Antikristus.”
1 Yohanes 2:18
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
Sebelum TUHAN datang ke dalam dunia ini untuk yang kedua kalinya akan bangkit banyak antikristus. Inilah yang terjadi di depan sebelum TUHAN datang dan ini harus disampaikan.
Inilah fenomena yang mengerikan itu dan yang akan terjadi di depan, maka kita tidak boleh terlena hidup di dunia ini. Kalau memang kita adalah anak Abraham yang hidup dari iman Abraham, maka sekalipun kita ada di dalam dunia ini dengan suguhan-suguhan yang luar biasa kita tidak boleh terlena bahkan sampai matipun kita harus merasa bahwa kita adalah pendatang di dunia ini, sampai matipun kita harus tetap merasa bahwa kita orang asing di unia ini, karena kita tetap melambai-lambai ke tanah air Sorgawi, kita rindu dengan tanah air Sorgawi milik pusaka untuk selama-lamanya.
 
1 Yohanes 2:19
(2:19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
 
Memang mereka berasal dari antara kita, mereka itu awalnya bagian dari anggota-anggota tubuh atau sel-sel tubuh, tetapi sel-sel tubuh ini tidak sungguh-sungguh, tidak sehat, tidak aktif memikul salib. Seandainya sel-sel anggota tubuh ini aktif di dalam tubuh Kristus, kemudian berjuang dalam memikul salibnya maka dia bukan sel-sel yang mati melainkan sel-sel yang hidup dan dia akan tetap bekerja dan berjuang menjalankan roda hidup rohaninya sampai TUHAN datang.
Karena tidak sungguh-sungguh maka digambarkan seperti sel-sel yang mati itu, dia mundur dari bagian anggota tubuh = murtad, mengundurkan diri. Kenapa mereka murtad? Karena mereka adalah sel-sel yang mati, tidak berjuang untuk menjalankan roda hidup rohani. Sedangkan, hidup ini harus dipertanggungjawabkan.
Supaya sel kita hidup biarlah darah salib yang dimasukkan dalam hidup kita. Jangan sampai ada roh jual beli yang dipaksakan masuk ke dalam rumah TUHAN. Kita tidak bisa kita lewati dunia ini dengan logika tapi harus pakai Alkitab.
 
Yohanes 6:56, 59
(6:56) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. (6:59) Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
 
Yesus mengajar di rumah TUHAN di Kapernaum dengan pengajaran salib.
Mengapa dikatakan pengajaran salib? Karena Dia mengajarkan tubuh-Nya atau daging-Nya adalah benar-benar makanan dan darah-Nya benar-benar minuman.
 
Lalu bagaimana respon orang yang mendengar pengajaran salib?
Yohanes 6:60
(6:60) Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
Pada Yohanes 6:60 ada 2 (dua) angka 6 (enam), berarti 66 (enam puluh enam) itulah adalah jumlah kitab pada Kitab Suci yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Intinya adalah kasih, yang bersumber dari pengajaan salib di Golgota.
Itulah yang harus disampaikan, bukan soal berkat, bukan soal mujizat, bukan soal gedung mewah, bukan soal hamba TUHAN itu sudah masuk TV atau tidak, sudah viral atau tidak. Tetapi yang harus difokuskan adalah menyampaikan pengajaran salib supaya sidang jemaat tahu apa yang akan terjadi ke depan.
 
Jangan paksakan yang lahiriah masuk dalam tubuh ini supaya sel-sel tubuh ini tidak mati, tetapi mereka berkata: "Perkataan ini keras” berarti, 66 (enam puluh enam) kitab katanya keras. Namun kalau dongeng nenek tua, takhayul, filsafat kosong, cerita-cerita isapan jempol dan ditambah guyon katanya bagus. Lalu kalau hamba TUHAN berusaha menyampaikan anekdot, cerita lalu ditambah dengan guyon, lalu sidang jemaat berkata “bagus pendeta itu, bagus.” Tapi kalau pengajaran salib disampaikan, justru dikatakan hamba TUHAN itu tidak bagus. Berarti, TUHAN Yesus bukan hamba TUHAN yang bagus dan lebih bagus hamba TUHAN di dunia ini yang berbicara soal dunia-dunia, tetapi kita tidak demikian.
 
Yohanes 6:61
(6:61) Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
Pada saat Yesus mengajar di rumah TUHAN di Kapernaum tentang pengajaran salib Yesus tahu bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut di dalam hatinya, sehingga Yesus berkata: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
 
Yohanes 6:62
(6:62) Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?
Kita harus memilih; membiarkan iman tergoncang atau panas hati, sakit hati dengan pengajaran salib atau melihat Yesus dalam kerajaan Sorga dan kitapun turut masuk dalam kerajaan Sorga? Pilih yang mana? Kalau saya lebih baik memilih terima pengajaran salib tanpa bersungut-sungut dan merasa tidak terguncang. Kita melihat Yesus naik ke Sorga supaya kita juga turut naik ke Sorga. Oleh sebab itu, pilih yang mana; tetap bersungut-sungut dan panas hati karena dikoreksi dosa atau mau masuk Sorga saja?
Kalau kita bijaksana dan dewasa pasti kita memilih melihat Yesus masuk ke Sorga dan kita juga masuk ke Sorga. Kita harus tegas kepada diri sendiri.
 
Yohanes 6:63
(6:63) Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
 
Pengajaran salib yang diajarkan Yesus kepada murid-murid adalah roh dan hidup, sebab darah daging tidak mewarisi kerajaan Sorga, perkara lahiriah tidak mewarisi kerajaan Sorga.
 
Yohanes 6:64-65
(6:64) Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. (6:65) Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
 
Yesus tahu siapa yang tidak percaya dan yang akan menyerahkan-Nya, dengan kata lain; TUHAN tahu siapa yang akan binasa.
Intinya: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada Yesus Kristus jika Bapa tidak mengaruniakannya kepada orang itu.
 
Syarat mengikut TUHAN, yaitu:
1.      Sangkal diri.
2.      Pikul salib.
3.      Ikut TUHAN.
Jadi, jelas sekali; tidak ada seorang dapat datang kepada Yesus Kristus, Anak laki-laki yang sulung, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepada orang itu.
Kata “karunia” terkait atau terhubung dengan SALIB DI GOLGOTA, artinya: Kalau kita diselematkan itu hanya karena kasih karunia, kemurahan hati TUHAN, itulah darah salib di Golgota. Tidak ada yang dapat diselematkan tanpa darah salib, tanpa kasih karunia. Jadi, bukan karena berkat dan keberkatan, bukan karena mujizat-mujizat kesembuhan sehingga seseorang dapat sampai ke Sorga. Dari berkat tidak ada karunia, dari mujizat kesembuhan tidak ada karunia, tetapi kasih karunia datangnya dari salib di Golgota.
 
Oleh sebab itu, di dalam Yohanes 6:2 (Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit); banyak orang mengikuti Dia karena mereka melihat mujizat kesembuhan yang diadakan kepada orang-orang sakit. Jadi, berbondong-bondong orang mengikuti TUHAN karena mujizat bukan karena salib. Kemudian, dalam Yohanes 6:14 (Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia") ini salah kaprah, sebab tugas nabi adalah mengoreksi dosa, sementara tadi kita melihat mereka tidak bisa dikoreksi. Selanjutnya, di dalam Yohanes 6:15 (Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri); TUHAN Yesus tidak tertarik atas pengikutan orang banyak yang berbondong-bondong mengikuti TUHAN, karena mereka datang hanya untuk mencari kesembuhan dan mujizat lima roti dan dua ikan. Tehadap pengikutan yang seperti ini TUHAN Yesus tidak tertarik untuk menjadi Kepala atas tubuh. Yang TUHAN mau supaya tubuh menerima kasih karunia dan diselamatkan oleh darah salib.
 
Yohanes 6:66
(6:66) Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
 
Mereka mengundurkan diri hanya karena tidak sanggup menerima pengajaran salib.
Siapa yang murtad? Mereka itu ada di dalam kisah Yohanes 6:66, angka 6 (enam) ada tiga. Itulah antikris; murtad dan mengundurkan diri.
 
Tiga angka 6 (enam) itu adalah cap meterai dari antikris;
-          Angka 6 (enam) pertama; tubuh sudah dikuasai daging.
-          Angka 6 (enam) kedua; jiwa sudah dikuasai daging.
-          Angka 6 (enam) ketiga; roh sudah dikuasai daging.
Berarti, tubuh, jiwa dan roh sudah dikuasai daging. Dan akhirnya menolak salib dan mengundurkan diri (murtad).
Inilah antikris, jatuhnya pada Yohanes 6:66. Apakah kita suci tertulis dengan kebetulan? Tidak ada kebetulan di atas muka bumi ini.
 
Kita kembali membaca 1 Yohanes 2.
1 Yohanes 2:20
(2:20) Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya.
Pertahankan minyak urapan di atas kepala. Kalau minyak urapan ada di atas kepala, kita semua ada di dalam kegiatan roh dan ada dalam pengaruh yang besar dari Allah Roh Kudus. Maka, kita harus mempunyai hati nurani yang jujur dan kita tidak mendustai hati nurani, serta kita tidak panas hati pada pengajaran salib.
Bersyukur apabila kita ada di dalam kegiatan roh, biar kiranya kita semua penuh dalam pengaruh yang besar dari Allah Roh Kudus dan sungguh-sungguh berada dalam pengaruh yang besar dari Allah Roh Kudus, sehingga kita jujur terhadap hati nurani dan tidak dusta, dan sekalipun pengajaran salib disampaikan kita tidak panas hati dan tidak mendustai hati nurani.
 
1 Yohanes 2:21-22
(2:21) Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. (2:22) Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
 
Kebenaran yang sejati berasal dari Salib Kristus. Tidak ada dusta yang datang dari kebenaran yang sejati yaitu salib.
 
Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dialah antikristus, pendusta; tidak berani mengajarkan pengajaran salib di tengah ibadah pelayanan dalam sebuah penggembalaan. Dia hanya takut kehilangan jemaat, sehingga jemaat yang kaya dijilat sampai habis seperti anjing,
 
Antikristus tidak berani menyangkali panas hatinya, tidak berani menyangkali kesombongannya, tidak berani menyangkali keangkuhannya yang bertakhta di dalam dagingnya itu. Akhirnya, dia sangkali pengajaran salib. Itulah antikris; mendurhaka, memberontak, menyangkali salib Kritus.
Jadi, sebelum TUHAN datang pada kali yang kedua sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga yang terjadi di depan adalah terlebih dahulu ada fenomena yang aneh yaitu datang dahulu murtad dan pendurhaka, itulah antikris.
Saya kira, sudah jelas sekali wahyu yang disampaikan ini sehingga kita dapat mengerti apa yang akan terjadi di depan. Jangan kita terlena dengan dunia ini, sementara kita sudah digoncang namun masih terlena dan sibuk dengan yang lahiriah, bahkan yang lahiriah dipaksakan masuk dalam rumah TUHAN. Ini bahaya sekali.
 
Matius 24:21
(24:21) Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
 
Pada masa antikris berkuasa dan memerintah di atas muka bumi ini selama 3,5 tahun atau 42 (empat puluh dua) bulan akan terjadi suatu siksaan yang dahsyat, yang tidak akan terjadi apabila antikris berlalu nanti.
 
Matius 24:22
(24:22) Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.
 
Memang hari-hari ini jelas adalah hari-hari terkahir.
Saya setiap hari merasa baru saja bangun pagi dan melaksanakan aktivitas, tau-tau sudah jam 10, jam 1 siang, jam 4 sore, dan sudah malam lagi. Hari-hari begitu saja. Berbeda dengan waktu-waktu masa saya kecil; sewaktu saya duduk di kelas 2 SD ketika saat istirahat saya ke pinggir bangunan sekolah, dan saya lihat sambil berkata dalam hati “ini ruangan kelas 2, kapan ya saya ke ruangan kelas 4 itu?” Jadi, rasanya menunggu sore itu lama sekali, tetapi berbeda dengan sekarang padahal menit detik sama saja sebetulnya.
Namun, itu adalah cara TUHAN, lalu dipersingkat demi orang-orang pilihan.
 
Matius 24:23
(24:23) Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
 
Kalau dikatakan: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Ini adalah roh kotak-kotak, roh blok-blok, roh kelompok-kelompok. Jangan ada pernah ada orang mengelompokkan diri, misalnya; saya kelompok Paulus dan kamu kelompok Apolos. Sebab, itu adalah MESIAS PALSU. Sedangkan, arah dari pengajaran Tabernakel adalah membawa kita masuk dalam kesatuan tubuh yang sempurna, itulah mempelai TUHAN.
 
Saya kira perkataan saya ini bukan karena iri atau dengki, dan kita juga menyelenggarakan kebaktian persekutuan bukan untuk mengkotak-kotakkan lalu saudara harus berada dalam Pengaran Pembangunan Tabernakel (PPT), tidak. Tetapi, ini adalah sebuah wadah supaya kita dapat bersekutu dan wadah ini sudah diakui negara, SK sudah diterima dari kemenhumham; salah satu perkumpulan yang memiliki legalitas dari negara. Jadi, saudara jangan ragu mengikuti persekutuan ini, tetapi bukan untuk mengatakan “Mesias di sini, Mesias di sana.” Tidak boleh ada blok-blok, sebab roh TUHAN satu. Kalau ada dua itu adalah ambisi dari orang itu sendiri, dan ego dari orang itu sendiri.
 
Ini akan terjadi di masa yang akan datang dan wahyu ini harus disampaikan dengan baik, disampaikan dengan cermat dan seksama oleh seorang pemimpin rumah TUHAN.
 
Matius 24:24
(24:24) Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
 
Mesias-mesias palsu atau antikris dan nabi-nabi palsu akan muncul mengadakan tanda-tanda yang dahsyat.
Jadi, ternyata; mesias-mesias palsu disebut juga dengan antikris itulah kepala ular naga merah padam dan nabi-nabi palsu itulah ekor dari ular naga merah padam, bekerja sama untuk mengadakan tanda-tanda dahsyat, mujizat-mujizat untuk menyesatkan sebanyak mungkin orang di atas muka bumi ini, bahkan sekiranya mungkin menyesatkan bintang-bintang di langit itulah hamba-hamba TUHAN yang diurapi, umat-umat pilihat.
Maka, pada Wahyu 12; sepertiga bintang di langit akan diseret oleh ekor ular naga merah padam itulah nabi-nabi palsu. Kalau bintang-bintang saja itulah hamba TUHAN, kehidupan yang diurapi, diseret oleh ekor olar naga merah padam, bagaimana nasib dari sidang jemaat?
 
Wahyu 13:1-2
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. (13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
 
Binatang pertama yang ke luar dari dalam laut itu adalah antikris, yang merupakan kombinasai tiga jenis binatang ada dalam satu tubuh binatang. Kemudian, naga merah padam memberikan kepada binatang yang ke luar dari dalam laut itulah antikris; kekuatan yang besar, takhta yang besar, kekuasaan yang besar.
Jadi, jangan heran dengan mujizat, seharusnya saudara kagum orang nakal bisa menjadi baik; penjahat, pembunuh, pendusta, pemfitnah, orang najis bisa baik. Kalau mujizat itu hanya karunia ilahi, tetapi kalau orang berubah harus diperjuangkan dan itu lebih dahsyat dari mujizat kesembuhan yang diadakan oleh seorang hamba TUHAN. Tetapi, anehnya di hari-hari terakhir ini banyak anak TUHAN tidak mengerti, seolah-olah lebih hebat mujizat kesembuhan dari pada salib yang menyelamatkan manusia dari bumi ke Sorga. Saya tidak habis pikir; di mana akal sehatnya, ko tidak terima pengajaran salib?
Mujizat kesembuhan ya puji TUHAN, tidak salah dan itu harus kita terima, diberkati juga kita terima, namun tidak ada karunia menyelamatkan di situ. Sebab, kasih karunia hanya datang dari salib. sebab, setan pun bisa menyembuhkan.
Awal saya melayani di provinsi Banten banyak terjadi mujizat, bahkan sampai kerasukan setan juga banyak dilepaskan. Tetapi itu tidak memberikan saya selamat untuk ke Sorga. Sel-sel dalam tubuh ini aktif kalau darah salib mengalir, mau dikasih serum apapun masuk dalam tubuh supaya sel-sel aktif, tidak bisa, sebab hanya darah salib yang bisa menghidupkan sel-sel dalam tubuh ini bukan mujizat.
 
Wahyu 13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
 
Satu dari antara tujuh kepala mengalami luka berat dan hampir mati, tetapi luka yang membahayakan itu sembuh, terjadi mujizat kesembuhan namun mujizat palsu.
Mengapa disebut mujizat palsu? Karena, binatang itu ke luar dari dalam laut. Laut adalah gambaran dari baptisan yang berbicara tentang pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitannya. Oleh karena lima luka Yesus di atas kayu salib, itulah yang membawa Yesus kepada kematian dan hari ketiga bangkit.
Jadi, berbanding terbalik dengan apa yang dikerjakan oleh antikris dan nabi palsu. Mereka betul mengadakan mujizat-mujizat tetapi mujizatnya palsu, untuk menyesatkan banyak orang dan sekiranya mungkin menyesatkan hamba-hamba TUHAN. Itulah perlunya wahyu dinyatakan supaya kita tahu apa yang akan terjadi di depan. Kita harus tegas membimbing sidang jemaat, sebab tanggung jawab di atas pundak, dan nanti dituntut sesuai dengan Yehezkiel 33. Untuk apa kita terlihat hebat secara lahiriah, namun Yehezkiel 33 diperhadapkan suatu hari nanti.
 
Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
Antikris mengadakan mujizat palsu sebetulnya untuk mengadakan sensasi supaya semua orang terpukau dan seluruh dunia heran, lalu mengikuti mereka. Hamba TUHAN harus jujur, mujizat boleh terjadi di Halaman; percaya, bertobat, dibaptis air, tetapi kalau sudah masuk ke dalam Ruangan Suci, maka dari asas pokok harus beralih pada perkembangan yang berikutnya, berarti sidang jemaat harus digembalakan, diajar oleh pengajaran salib. Jangan sudah tergembala terus saja bicara berkat, terus bicara soal mujizat palsu.
Penderitaan Yesus membawa sampai kepada kematian supaya hari ketiga bangkit, kalau tidak mati tidak mungkin bangkit. Kalau kita menghadapi sengsara yang membawa kematian pelayanan semacam ini adalah kebangkitan palsu. Tetapi kalau kematiannya benar maka kebangkitannya benar. Tidak mungkin ada kebangkitan dalam sebuah penggembalaan kalau kematian dari seorang pemimpin itu tidak ada. Kalaupun terlihat hebat namun tanpa salib itulah kematian, itu adalah kebangkitan palsu, dia tidak sadar maut sudah menunggu.
 
Wahyu 13:11
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
 
Binatang kedua ke luar dari dalam bumi itulah nabi-nabi palsu; tanduknya dua sama seperti anak domba tetapi kalau berbicara seperti seekor naga = Serigala berbulu domba (Matius 7:15).
Tampilannya seperti hamba TUHAN (anak domba) tetapi kalau berbicara banyak kepalsuan, itulah nabi-nabi palsu. Itulah binatang kedua yang keluar dari dalam bumi yaitu nabi-nabi palsu, ekor dari ular naga merah padam.
 
Wahyu 13:12-14
(13:12) Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh. (13:13) Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. (13:14) Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
 
Kuasa dari antikris diterima oleh nabi-nabi palsu. Jadi, jelas; kepala dan ekor ular naga merah padam itu bekerja sama.
Kemudian, nabi palsu akan mengerjakan kuasa yang diterima antikris di depan mata antikris, penguasa-penguasa di bumi. Tetapi banyak nanti orang-orang atau penduduk bumi dibawa kepada penyembahan yang salah yaitu menyembah binatang pertama yaitu antikris, bukan lagi menyembah TUHAN.
Nabi palsu juga mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Berarti, pamer atau dipertontonkan supaya orang di bumi takjub, dan setelah takjub oleh mujizat itu tujuannya untuk menyesatkan orang-orang yang diam di bumi dengan tanda-tanda heran dan mujizat-mujizat palsu.
 
Itulah yang akan terjadi di depan. Maka, saya menghimbau; betapa pentingnya seorang pemimpin, seorang kepala rumah TUHAN untuk menyampaikan wahyu, mengajarkan apa yang ada dan apa yang akan terjadi di depan. Jangan hanya mengajarkan diberkati, lalu bagaimana sidang jemaat menghadapi masa kesulitan dan penderitaan yang hebat yang akan menghadang di depan.
Daud berkata: Yesus Gembalaku. Apa tanda tergembala dengan baik? Tandanya adalah setia beribadah, tekun dalam tiga macam ibadah pokok sesuai dengan tiga alat yang ada di Ruangan Suci.
Maka, selanjutnya Daud berkata: Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya. Dia akan mampu melampaui saat antikris berkuasa selama 3,5 tahun, itulah kalau tergembala sungguh-sungguh, diajarkan padang rumput yang hijau, dituntun oleh air pengurapan yang penuh, tidak bicara soal berkat-bekat.
 
Inilah pentingnya wahyu dan inilah arti dari natal kepada kita pada malam ini. Wahyu itu harus disampaikan oleh Anak laki-laki; kepala rumah TUHAN.
 
Kita bandingkan dengan Matius 24, dengan perikop: “Siksaan yang berat dan mesias-mesias palsu.”
Matius 24:15-19
(24:15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya -- (24:16) maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan. (24:17) Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya, (24:18) dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya. (24:19) Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.
 
Apabila umat TUHAN sudah melihat fenomena yang mengerikan itu di mana pada saat antikris berkuasa dan berdiri di tempat kudus, maka tindakan kita terhadap fenomena itu adalah …
1.      Orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan, arti rohaninya: Orang-orang yang kerohaniannya masih kanak-kanak harus meningkatkan ibadahnya sampai puncak gunung itulah doa penyembahan; penyerahan diri.
2.      Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya. Anak-anak TUHAN yang sudah berada dalam kegiatan Roh dan merasakan kenikmatan kegiatan Roh, jangan biarkan rohani turun dan sibuk memikirkan perkara-perkara di bawah, perkara lahiriah. Tetapi biarlah kita berada dalam kegiatan Roh, dan jangan lagi rohani turun ke bawah hanya karena perkara di bawah.
3.      Orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya. Hamba-hamba TUHAN atau pelayan-pelayan TUHAN, imamat yang berkerajaan, itulah orang yang bekerja di ladangnya, jangan lagi kembali kepada tabiat yang lama.
Hal ini penting disampaikan bukan hanya saja kepada kita, tetapi juga kepada sidang jemaat di Bandung, di Malaysia, umat TUHAN, simpatisan yang setia untuk tekun digembalakan. Perhatikan tiga tindakan ini dan harus kita kerjakan, sehingga sel-sel darah yang ada di dalam tubuh aktif bekerja oleh karena darah salib. Perhatikan tiga hal ini tidak usah pakai metode-metode, pasti tertolong nanti. Walaupun dunia menolak kita asal TUHAN menerima, dari pada ditolak TUHAN namun diterima dunia, apa artinya. Kalau memang ditolak dunia ya sudah, yang penting sel-sel di dalam tubuh ini terus aktif oleh darah salib dan kita sadar untuk senantiasa menyangkal diri dan memikul salib, ikut TUHAN.
 
Celakalah;
1.      Ibu-ibu yang sedang hamil. Ibu = Gembala sidang, itulah hamba-hamba TUHAN yang belum mengalami kelahiran baru.
2.      Ibu yang menyusukan bayi pada masa itu. Ibu = Gembala sidang, itulah kerohanian yang masih kanak-kanak.
Inilah yang mengerikan sekali; masih mengandung berarti belum lahir baru dan masih menyusukan bayi itulah kerohanian yang masih kanak-kanak.
 
Dahulu saya punya pengerja, sekarang sudah menjadi gembala dan sepertinya gereja besar di Papua sana. Sebelum sekolah, sebelum waktunya diutus dia sudah minta diutus dan saya katakan kepada dia “ko kamu sudah minta diutus?” Dan dia menjawab “saya sudah berkobar-kobar om.” Kembali lagi saya katakan “memang hanya kamu saja yang berkobar-kobar, semua hamba TUHAN berkobar-kobar, tetapi kamu harus berisi dahulu baru kamu masuk dalam sekolah Alkitab, sungguh-sungguh dan buktikan dalam praktek di sini.” Lama sekali dia kurang bisa menerima, lalu saya katakan untuk mencari hamba TUHAN lain yang bisa mengutus dia namun dia akhirnya tidak ingin pergi, dan saya katakan “ikuti saja, saya tidak akan pernah menyesatkanmu.”
Kalau andaikata dia langsung jadi ibu atau gembala tetapi tidak punya pengertian apa-apa, hanya diberkati, selamat, sensasi mujizat. Isi pokok berita untuk menghadapi masa yang akan tidak disampaikan supaya kita bisa melewatinya. Ini tegoran TUHAN kepada saya. Biarlah kehidupan kita semua mengalami betul-betul lahir baru dan menjadi suatu kehidupan yang dewasa rohani, bukan hanya hamba TUHAN tetapi seluruh sidang jemaat.
 
Sekarang, kembali memperhatikan Wahyu 1.
Wahyu 1:1
(1:2) Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.
 
Yohanes bersaksi tentang Firman Allah yaitu segala sesuatu yang dilihatnya dari pribadi TUHAN Yesus Kristus, karena Dia adalah Firman Allah.
 
Pertanyaan: Siapakah TUHAN YESUS?
Mungkin hati saudara menjawab dan berkata Yesus adalah Juruselamat. Itu benar dan tidak salah, dan kebenarannya sempurna.
Tetapi, kemanakah tempat bagi orang yang diselamatkan? Sudah pasti jawabannya di Sorga.
Namun, pertama-tama kita harus percaya bahwa Yesus adalah Tabernakel sejati. Inilah fungsi wahyu yang kedua yaitu menceritakan pribadi dari Firman Allah, pribadi TUHAN Yesus Kristus seutuhnya. Dan kita sudah sepakat bahwa Yesus adalah Tabernakel sejati, kemah yang sempurna, Sorga yang sempurna dan Dia adalah Juruselamat.
 
Jadi, kegunaan dari wahyu yaitu setelah menceritakan apa yang terjadi di depan, selanjutnya menceritakan tentang kemuliaan dari Kerajaan Sorga.
 
Kita baca Ibrani 9, dengan perikop: “Kristus adalah Pengantara dari perjanjian yang baru.” Ini artinya, Yesus Kristus juga adalah Imam Besar Agung.
Ibrani 9:11-12
(9:11) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, -- (9:12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
Yesus adalah Tabernakel sejati, Dialah kemah yang sempurna, Dialah milik pusaka kita untuk selama-lamanya.
 
Lebih sempurna lagi di dalam Ibrani 10, dengan perikop: “Ketekunan.” Kita semua harus tekun dalam tiga macam ibadah pokok.
Ibrani 10:19-21
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, (10:21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
 
Oleh karena darah Salib -- yaitu sangkal diri dan pikul salib -- kita punya keberanian untuk terus melangkah bersama TUHAN dan melayani TUHAN; tidak takut miskin, tidak takut bangkrut, tidak takut tumpur (bahasa Medan), tidak takut bahaya, tidak takut melarat.
Semua jaminannya adalah darah salib, bukan berkat dan keberkatan, bukan sensasi mujizat palsu. Dan kita tidak perlu takut untuk berani berkorban dalam ibadah pelayanan malam ini, kita berani oleh karena darah salib bukan karena berkat yang lahiriah.
 
Sekali lagi saya katakan; Yesus adalah Tabernakel sejati dan tidak bisa dipungkiri, Dialah Sorga mulia dan milik pusaka kita untuk selama-lamanya. Maka, kita harus beribadah dan melayani dengan sistem kerajaan Sorga, Tabernakel Sorgawi, bukan dengan sistem ala-ala manusia, pengertian manusia.
Terkadang saya heran melihat pengertian manusia; dari dunia dibawah masuk ke dalam ibadah, padahal itu yang menajiskan dan mematikan sel-sel tubuh. Bukti sel tubuh mati yaitu tidak sanggup menerima pengajaran salib, langsung mundur dan panas hati.
 
Kita baca Ibrani 8, dengan perikop: “Iman Besar perjanjian baru.”
Ibrani 8:5
(8:5) Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
 
Kita tidak perlu membangun Tabenrkael secara jasmani, tetapi kita harus membangun hidup rohani kita di hadapan TUHAN, dengan cara kita datang kepada TUHAN beribadah dan melayani dengan contoh pelayanan yang sesuai dengan gambaran dari Tabernakel Sorgawi. Ibadah dan pelayanan di bumi ini harus sesuai dengan gambaran dan bayangan dari kerajaan Sorga itulah Tabernakel sejati, tidak boleh asal-asal membuat ibadah.
 
Tidak boleh asal-asal membuat ibadah, lalu kumpul-kumpul, kumpul hanya harus karena darah salib dan tidak boleh karena yang lain, tidak boleh karena filsafat, pengertian dan lain sebagainya. Sebab, ibadah di bumi harus menjadi gambaran dan bayangan dari ibadah di Sorga itulah Tabernakel Sorgawi, Tabernakel sejati.
 
Setelah memberitahukan apa yang akan terjadi, kemudian kegunaan wahyu yang kedua memberitahukan kemuliaan dari kerajaan Sorga.
Kita lihat lebih jauh tentang kerajaan Sorga, di dalam Wahyu 4, dengan perikop: “Kedua puluh empat tua-tua dan keempat binatang.”
Wahyu 4:1
(4:1) Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
 
Kegunaan wahyu yang kedua adalah memperlihatkan kerajaan Sorga, sebagaimana TUHAN memperlihatkan pintu Sorga terbuka bagi rasul Yohanes.
 
Lalu setelah diperlihatkan Tabernakel Sorgawi, kerajaan Sorgawi yang mulia itu, kita baca ayat 2.
Wahyu 4:2
(4:2) Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
 
Yang pertama kali yang dilihat Rasul Yohanes di Sorga adalah sebuah takhta terdiri di sorga, itulah takhta Allah.
Kehidupan kita memang rumah TUHAN, kemah Allah, bait Allah. Seindah-indahnya manusia oleh perkara lahiriah; karena kedudukan jabatan pangkat yang tinggi, sederet gelar di atas pundak, lalu banyak harta kekayaan uang, bisnis berhasil, kalau tidak ada takhta tidak terdiri di dalamnya dengan kata lain kalau takhta tidak terdiri di dalam kerajaan Sorga maka tidak ada artinya. Tetapi Sorga berarti, karena Allah bertakhta di dalamnya, sebab semulia-mulianya Sorga tidak ada artinya kalau Allah tidak bertakhta di dalamnya.
Manusia juga apapun kelebihannya, apapun kebolehan dan kemampuan yang dimiliki, dan mungkin ukuran dunia itu kemuliaan, tetapi kalau takhta Allah tidak ada di dalamnya maka manusia semacam ini tidak ada artinya. Oleh sebab itu, biarlah TUHAN bertakhta di hati dan di hidup kita masing-masing, jangan kepentingan diri yang bertakhta.
Biarpun saya dan saudara gembala yang lain hanya menggembalakan satu, dua atau tiga kawanan domba Allah itulah sidang jemaat tidak perlu kecut dan tawar hati, yakin saja dengan pemeliharaan TUHAN; asal ada takhta Allah terdiri dalam hati kita masing-masing.
 
Sebelum kita ada di Sorga yang sesungguhnya, maka sorga di bumi juga harus diperlihatkan; biarlah Allah bertakhta di hati ini. Jangan ada lagi diantara kita yang masih mempertahankan harga dirinya, egonya, kepentingan dirinya, keakuannya. Apapun kelebihan seseorang kalau ego dipertahakan, keakuan dipertahankan tidak mulia, demikian juga Sorga tidak mulia kalau sebuah takhta tidak terdiri di situ.
 
Wahyu 4:3
(4:3) Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
 
Di tengah jalan, saat saya masih di jalan tol ada bekas hujan, dan saya bertanya kepada TUHAN dan juga kepada isteri saya “kenapa hujan? Bukankah kita sudah berdoa? Tidak lama kemudian saya melihat ada pelangi melingkungi persis di atas gereja ini. Pelangi menjadi petunjuk bagi kita semua ternyata itu yang mau saya sampaikan malam ini.
Ternyata TUHAN memberitahukan kita suatu petunjuk itulah Tabernakel sejati, itulah kemuliaan di atas takhta melingkungi.
 
Wahyu 4:4-5
(4:4) Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. (4:5) Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
Dua puluh empat tua-tua itu adalah dua belas rasul hujan awal dan dua belas rasul hujan akhir, kalau dikaitkan dengan Tabernakel di bumi itu terkena kepada Meja Roti Sajian dengan dua belas ketul roti yang tersaji di atasnya.
Tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta, dalam Tabernakel di bumi terkena pada Pelita Emas.
Jadi, tidak perlu ragi melayani di bumi dengan gambaran dan bayangan di Sorga, sebab itu yang harus kita kerjakan di bumi ini.
 
Suatu kali ada hamba TUHAN berkata “jangan terlalu dalam-dalam nanti orang tidak mengerti.” Padahal yang tidak mengerti itu harus diberi pengertian dalam urapan supaya orang dapat terima. Dan saya juga pernah baca buku yang berkata “hamba-hamba TUHAN tidak boleh sampaikan yang sulit-sulit,” umpamanya seperti pohon yang ditanam di pinggir sungai lalu akar-akaranya merambat, tetapi saya mau sampaikan ibadah kita di bumi harus sesuai dengan patron atau gambaran dan bayangan dari Tabernakel sejati.
Sesuai dengan 1 Petrus 2:18-19, kita harus mengikuti contoh teladan yang ditinggalkan Yesus dan untuk itulah kita dipanggil supaya dalam kita nyata kasih karunia.
 
Wahyu 4:6
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
 
Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal, dalam Tabernakel di bumi jelas terkena pada Kolam Pembasuhan Tembaga.
 
Jadi, jelas; bahwa ibadah yang kita kerjakan di bumi harus menjadi gambaran dan bayangan dengan ibadah di Sorga.
 
Wahyu 4:7
(4:7) Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
 
Kemudian, ada empat makhluk;
-          Yang pertama: Sama seperti singa.
-          Yang kedua: Sama seperti anak lembu.
-          Yang ketiga: Mempunyai muka seperti muka manusia.
-          Yang keempat: Seperti burung nasar.
 
Sayangnya, di dalam Wahyu 4 tidak disampaikan tentang Mezbah Dupa Emas. Namun, dapat dibaca dalam Wahyu 8:3-4 itulah Mezbah Dupa.
Lalu di mana Mezbah Korban Bakaran? Mezbah Korban Bakaran dapat dibaca dalam Wahyu 15:1-2 “… lautan kaca bercampur api …”
Jadi, sudah sama Tabernakel di bumi dengan Tabernakel di Sorga, maka kita menjalankan ibadah harus sesuai patron gambaran dan bayangan di Sorga, tidak boleh asal-asal.
Dahulu saya waktu memulai pelayanan saya seringkali baca buku ini dan itu, bagaimana dari Korea pelipatgandaan, yang sejatinya adalah bila Anak Manusia ditinggikan di bumi ini maka Allah yang menarik jiwa manusia. Oleh sebab itu, tinggikan korban Kristus saja dan tidak usah pakai teori-teori, banyak menyembah, banyak menangis dan pikul salib masing-masing.
 
Elia satu jemaat dan satu sekolah minggu masuk Sorga, itulah salah satu empat makhluk yang naik ke Sorga. Kemudian, Musa hampir dua juta lebih jemaatnya juga masuk Sorga. Oleh sebab itu, jemaat yang satu tidak perlu gelisah dan bingung, jemaat yang jutaan tidak perlu sombong, yang pasti wahyu harus dinyatakan supaya orang bisa melihat kemuliaan dan kerajaan Sorga itulah Tabernakel sejati. Itulah arti dari pada natal malam ini bagi kita; anak dara itulah Maria perempuan suci dan sempurna, pengantin perempuan Memepelai Anak Domba melahirkan seorang Anak laki-laki, anak sulung, yang menggembalakan seluruh bangsa.
Bicara gembala itu bicara soal Kepala dan pemimpin. Apa bukti Yesus adalah Anak laki-laki, Dia gembala? Dia Rasul yang harus kita akui. Oleh sebab itu, orang-orang yang kudus yang terpanggil pandanglah kepada Dia; Rasul yang kita akui dan terima ajaran ini.
 
Saya tidak ada waktu untuk menyampaikan bukti kedua bahwa Yesus adalah Kepala yaitu Imam Besar.
Penawaran TUHAN bagi kita, jika TUHAN izinkan tanggal 29 Desember 2021 kita adakan persekutuan semacam ini supaya kita dapat melihat Anak laki-laki, Kepala, Dialah yang memimpin gereja TUHAN ke luar dari masa kesesakan nanti.
Biar kita ditolak dunia asal diterima TUHAN, untuk apa kita diterima dunia ini tetapi ditolak TUHAN. Inilah makna natal malam ini.
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang