KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, December 30, 2023

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 30 DESEMBER 2023



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 30 DESEMBER 2023 STUDY YUSUF

Kejadian 43:1

(Seri: 1)

Subtema: IBADAH SAMPAI SUMBER KEBUTUHAN


Pertama-tama saya ucapkan puji syukur kepada TUHAN yang sudah membawa kita sampai sejauh ini, dan memungkinkan kita untuk berada di atas gunung TUHAN yang kudus di dalam rumah TUHAN; beribadah lewati Ibadah Kaum Muda Remaja malam ini.


Saya tidak lupa juga menyapa anak-anak TUHAN, pemuda remaja yang sedang bergabung dengan GPT “BETANIA” lewat live streaming; YouTube, Facebook, baik saudara yang ada di dalam negeri, di luar negeri, dimanapun berada, kiranya TUHAN ada di tengah-tengah saudara sebagai Gembala, Raja yang mempimpin, Imam Besar yang melayani, berdoa dan memperdamaikan dosa kita kepada Bapa. 

Kiranya juga, TUHAN ada di tengah-tengah yang mengikuti secara tatap muka.


Selanjutkan kita berdoa, kita mohon kepada TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.


Malam ini adalah malam yang terakhir untuk Ibadah Kaum Muda Remaja di tahun 2023. Tetapi, di malam ini TUHAN akan menyediakan berkat yang baru bagi kita sekalianya dari STUDY YUSUF sebagai Firman penggembalaan untuk kaum muda remaja.


Dengan berakhirnya Kejadian 42:37-38 yang telah disampaikan pada minggu yang lalu, maka berakhir pulalah KEJADIAN PASAL 42. Sekarang, kita akan masuk kepada berkat yang baru, yaitu KEJADIAN PASAL 43.

Namun sebagai pendahuluan, KEJADIAN PASAL 42-44 bila dikaitkan dengan pola Tabernakel, terkena kepada Mezbah Dupa = doa penyembahan.

Doa penyembahan adalah tingkat ibadah yang tertinggi, disebut juga sebagai puncak ibadah. Sebab, doa penyembahan = penyerahan diri sepenuh untuk taat hanya kepada kehendak Allah saja.


Yesus Kristus sudah berada pada tingkat ibadah yang tertinggi, disebut juga dengan puncak ibadah, itulah doa panyembahan, yang berbicara tentang penyerahan diri sepenuh untuk taat hanya kepada kehendak Allah saja.

Ibrani 5:7-8

(5:7) Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. (5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,


Yesus berada dalam penyerahan diri sepenuh untuk taat hanya kepada kehendak Allah saja.

Jadi, sekalipun Yesus adalah Anak, Ia tetap belajar menjadi taat dari apa yan telah diderita-Nya.


Ibrani 5:7-8 dihubungkan dengan Matius 27:50

Matius 27:50

(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.


Yesus berseru dengan suara nyaring: "Eli, Eli lama sabakhtani." Seruan ini setingkat atau setara dengan doa penyembahan.


Sesudah Yesus berseru: “Lalu.. Ia menyerahkan nyawa-Nya.

Itu berarti, doa penyembahan = penyerahan diri sepenuh untuk taat hanya kepada kehendak Allah saja.
Inilah yang sedang terjadi pada Kejadian pasal 42-44. Berarti, Matius 27:50 = Ibrani 5:7-8.

Matius 27:51

(27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,


Setelah mencapai tingkat ibadah yang tertinggi, disebut juga dengan puncak ibadah yakni; doa penyembahan, terlihatlah; tabir bait suci terbelah dua / robek dari atas sampai kebawah = mengalami perobekan daging / terpisah dari daging.


Posisi atau kedudukan dari Mezbah Dupa; sudah sangat dekat dengan Tabir Bait Suci.

Sesudah mencapai puncak ibadah tertinggi itulah doa penyembahan, selanjutnya terlihatlah Tabir Bait Suci terbelah dua / robek dari atas sampai ke bawah.


Kemudian, kejadian berikutnya ialah; terjadilah gempa bumi.

Sebenarnya, gempa bumi telah terjadi menimpa seantero dunia pada tahun 2020, secara khusus di Indonesia jatuh pada bulan ketiga (Maret). Dunia ini digoncang oleh Covid-19, banyak orang yang mati, banyak mayat terhampar dibelahan bumi ini, lalu mayat-mayat itu dikubur begitu saja tanpa ada penghormatan, tanpa penyertaan dari keluarga masing-masing. 


Tidak berhenti sampai disitu, akibat goncangan yang terjadi:

  • Dunia politik di dalam satu negara / bangsa; digoncang.

  • Ekonomi mengalami goncangan.

  • Kalau ekonomi dan politik digoncang dalam suatu negara, akibat selanjutnya; nikah-nikah mengalami goncangan, sehingga pada saat itu banyak nikah-nikah yang hancur.

Inilah dampak dari gempa bumi; menggoncang seantero dunia.


Goncangan yang menimpa seantoero dunia adalah tanda kehancuran dan kebinasaan bagi dunia, tetapi bagi anak-anak TUHAN yang sudah mencapai ibadah yang tertinggi itulah doa penyembahan, itu adalah tanda kelepasan dari kungkungan dunia ini.


Yesaya 9:14

(9:14) Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.


Tritunggal dari Setan ialah;

  1. Naga.

  2. Antikris (kepala naga; tua-tua yang terpandang).

  3. Nabi-nabi palsu (ekor naga).

Satu kali, mereka akan memerintah sebagai raja atas seantero dunia, dengan kata lain; akan mengendalikan bangsa-bangsa atas dunia ini, dan pada saat itu dunia menjadi kacau.
Itu artinya, gempa bumi / goncangan yang terjadi saat ini, jelas ada kaitannya dengan antikris, yang sedang mengacaukan seisi dunia ini.

Kalau kita tahu itu ada kaitannya dengan antikris, maka sebaiknya ibadah kita sudah seharusnya mencapai tingkat ibadah yang tertinggi itulah doa penyembahan.

Sebagaimana dalam Wahyu 8:1; itu berbicara tentang doa penyembahan, dalam suasana ketenangan yang sangat tinggi dan damai sejahtera yang amat sangat. Maka pada Wahyu 8:3-4; di situ kita melihat, Yesus tampil sebagai Imam Besar Agung, memimpin ibadah-ibadah di bumi ini untuk mencapai tingkat ibadah yang tertinggi itulah doa penyembahan, bagaikan asap dupa kemenyan naik ke hadirat Allah, membubung tinggi, sampai menembusi takhta Allah.

Berarti dari sini kita dapat melihat, apabila seseorang sudah mencapai pada tingkat ibadah yang tertinggi atau puncak ibadah itulah doa penyembahan, pasti ia sudah mengalami yang namanya perobekan daging / terpisah dari daging. Perobekan daging adalah jalan untuk menuju kerajaan Sorga, menembusi takhta Allah.


Barulah pada Wahyu 8:5, terjadi pelemparan api ke bumi, dan saat itu terjadi ledakan, bunyi guruh, halilintar dan gempa bumi menimpa seantero dunia.

Singkat kata; di Sorga ada ketenangan (karena ada doa penyembahan), tetapi berbanding terbalik di bumi; terjadi pelemparan api dari Mezbah, terjadi ledakan-ledakan, bunyi guruh, halilintar yang sangat menakutkan, mengguncang dunia ini.


Jadi, mau tidak mau, setuju tidak setuju, ibadah kita sudah harus memuncak sampai kepada doa penyembahan.


Terkait dengan gempa bumi ini, marilah kita melihat….

Kejadian 43:1

(43:1) Tetapi hebat sekali kelaparan di negeri itu.

Kelaparan yang terjadi menimpa seantero duni ini; hebat sekali, termasuk menimpa negeri Kanaan. Inilah salah satu gempa bumi yang akan terjadi menggoncang seantero dunia.

Kita tahu, Firaun bermimpi sebanyak 2 (dua) kali dalam Kejadian 41:17-24.

Mimpi pertama: Dari sungai Nil keluar 7 ekor lembu gemuk badannya dan indah bentuknya. Kemudian muncul 7 ekor lembu yang lain; sangat buruk bangunnya dan kurus badannya. Lembu yang kurus dan buruk itu memakan 7 ekor lembu yang gemuk itu.

Mimpi kedua: Ada 7 bulir gandum yang berisi dan bernas, sesudah itu, muncullah 7 bulir gandum yang kosong dan tidak bernas, lalu 7 bulir gandum yang kosong dan tidak bernas menelan 7 bulir gandum yang berisi dan bernas itu.


Itulah mimpi Firaun, namun kedua mimpi itu mengandung arti yang sama, yakni; akan terjadi 7 tahun kelimpahan, sesudah itu, terjadilah 7 tahun kelaparan yang sangat dahysat meliputi seanteoro dunia.


Demikian juga negeri Kanaan, mengalami kelaparan yang hebat.

Kanaan berbicara tentang kegerakan-kegerakan rohani. Misalnya; terjadi tanda-tanda heran, perbuatan-perbuatan ajaib, mukjizat-mukjizat, yang sakit disembuhkan, pengusiran setan terhadap orang yang kerasukan setan. Kemudian, kegerakan-kegerakan rohani selanjutnya; diberkati, baik berkat jasmani maupun rohani. Berbicara soal berkat; berbicara soal teori kemakmuran. Itu adalah Kanaan. Akan tetapi akan datang waktunya, dimana TUHAN akan menyatakan sesuatu hal yang lebih penting dari pada kegerakan rohani.


Kejadian 43:2

(43:2) Dan setelah gandum yang dibawa mereka dari Mesir habis dimakan, berkatalah ayah mereka: "Pergilah pula membeli sedikit bahan makanan untuk kita."

Setelah gandum yang didapat dari Mesir itu habis dimakan sampai kepada butir-butir gandum yang terakhir, barulah Yakub menyuruh anak-anakya pergi ke Mesir untuk membeli sedikit bahan makanan.


Itu berarti, keluarga Yakub; hidup mereka sangat tergantung kepada gandum yang ada di Mesir. Dengan lain kata, ternyata; hidup mereka tidak tergantung pada kegerakan-kegerakan rohani, maupun berkat-berkat semata; baik berkat jasmani maupun berkat rohani.

Dari sini kita melihat, goncangan yang menimpa seantero dunia itu diizinkan TUHAN terjadi supaya kita tahu, nilai dari sebuah Firman TUHAN itu lebih dari segala-galanya. Jadi, satu kali kelaparan itu akan terjadi atas seizin Tuhan, menimpa orang-orang Kristen, supaya dalam diri mereka timbul rasa kebutuhan yang besar terhadap Firman Allah.

Semakin hebat kelaparan itu terjadi, maka, kebutuhan akan gandum (Firman Allah) juga akan semakin bertambah-tambah. Semakin lapar seseorang, maka kebutuhkan akan Firman Allah juga akan semakin bertambah. Di dalam Alkitab berkata: “bagi orang yang lapar rasa pahit menjadi manis” (Amsal 27:7)


Kalau kebutuhan kita hanya sampai kegerakan-kegerakan rohani, hanya sampai kepada berkat-berkat jasmani, satu kali semuanya itu akan habis lenyap, sirna. Oleh sebab itu, kebutuhan kita harus sampai kepada sumbernya itulah Firman Allah.

1 Timotius 6:8; “Asal ada makanan, minuman, cukuplah”. Kemudian. 1 Timotius 6:7; “ibadah yang disertai dengan rasa cukup, akan memberi keuntungan yang besar.” Inilah sumber kebutuhan.

1 Petrus 1:24

(1:24) Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, (1:25) tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.


Semua ini satu kali akan berlalu, kegerakan-kegerakan rohani juga akan berlalu, berkat-berkat secara jasmani maupun rohani, satu kali akan berlalu, tetapi Firman TUHAN TETAP untuk selama-lamanya.


Dari mana kita tahu? Pada ayat berikutnya, 1 Petrus 1:25, di situ dikatakan: "....Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu."

Firman yang disampaikan secara khusus adalah Injil sinoptik yakni: Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.

Injil sinoptik secara khusus menceritakan pengalaman Yesus dimulai dari Sorga turun ke bumi, kemudian menjadi manusia melalui proses kelahiran (natal), kemudian Yesus mati di atas kayu salib namun bangkit pada hari ketiga. Kemudian, setelah 40 hari di bumi, Yesus naik dan dipermuliakan. Inilah Firman yang disampaikan Injil sinoptik.


Jadi, kita harus percaya, bahwasanya ibadah ini harus sampai kepada sumber kebutuhan yaitu; Firman Allah.


Yohanes 6:25

(6:25) Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"


Kata Rabi berarti, menandakan bahwa mereka mengakui Yesus adalah Guru, Bapa, sekaligus juga pemimpin.

Memang kita harus mengakui Yesus; Dia adalah TUHAN, Dia juga adalah Rabi. Tetapi, pengakuan itu jangan hanya berada pada mulut, bibir dan lidah.


Yohanes 6:26

(6:26) Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.


Pada dasarnya, orang-orang yang berbondong-bondong mencari Yesus; hanya untuk perut saja.
Demikian juga, banyak anak-anak TUHAN beribadah kemudian ditengah-tengah ibadah itu ia melayani, tetapi hanya untuk mencari kepentingannya sendiri = hanya untuk perut saja, disebut juga dengan pelayanan yang terhubung dengan perut


Yohanes 6:27

(6:27) Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."


Melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, dengan kata lain, pelayanan tidak terhubung dengan perut, tetapi pelayanan kita ini terhubung dengan kerajaan Sorga, itulah hidup kekal. Sumbernya adalah; Anak Manusia, Yesus Kristus, Ia telah memecah-mecahkan segenap hidup-Nya di atas kayu salib. Berarti, Yesus adalah Roti Hidup, Roti yang turun dari Sorga.


Dari sini kita dapat melihat; ibadah dan pelayanan ini harus sampai kepada sumber kebutuhan itulah Roti hidup yang diberikan oleh Anak Manusia.


Yohanes 6:29

(6:29) Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."


Jadi, kita harus sampai kepada sumber kebutuhan itulah gandum yang turun dari Sorga, itulah pribadi Yesus yang telah memecah-mecahkan hidup-Nya di atas kayu salib untuk kita semua.

Itulah tujuan kita untuk beribadah dan melayani TUHAN: sampai sumber kebutuhan.


Ibrani 5:13-14

(5:13) Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. (5:14) Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.


Anak kecil tidak memahami ajaran tentang kebenaran, karena dia masih memerlukan susu.
Singkat kata, Firman Allah dalam bentuk makanan keras (gandum yang turun dari Sorga) adalah sumber kebutuhan bagi orang dewasa.

Pendeknya, makanan keraslah yang dapat mendewasakan saya dan saudara.


Kita bandingkan dengan…

Ibrani 6:1-2

(6:1) Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,(6:2) yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.


Asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus adalah kegerakan-kegerakan rohani; yang sakit sembuh, terjadi pengusiran terhadap yang kerasukan setan, berkat-berkat jasmani maupun rohani.

Tetapi, kita semua harus beralih kepada PERKEMBANGANNYA YANG PENUH, berarti; harus sampai kepada sumber kebutuhan, itulah gandum yang turun dari Sorga, Firman Allah yang sudah dipecahkan di atas kayu salib, disebut juga dengan pengajaran salib.

Intinya; ibadah harus sampai kepada sumber kebutuhan, berarti; ibadah itu juga harus disertai dengan sengsara salib.  Jadi, sengsara Yesus di atas kayu salib, itulah yang menghubungkan bumi dengan Sorga.

Percayalah, bilamana gempa bumi terjadi lalu menggoncang dunia, itu terjadi atas seijin TUHAN. Bagi orang-orang dunia itu tanda celaka, kebinasaan, tetapi bagi anak-anak TUHAN itu tanda kelepasan dari kungkungan dunia ini, dengan catatan; asal ibadah kita sudah mencapai tingkat tertinggi itulah doa penyembahan.

Malam ini kita sudah melihat bahwasanya negeri Kanaan (Yakub); sangat membutuhkan gandum yang ada di Mesir pada saat kelaparan hebat menimpa atas dunia. Sebab itu, anak-anak TUHAN tidak boleh berpuas diri pada asas-asas pertama, tidak boleh berpuas diri pada kegerakan rohani.


Biarlah kiranya Firman Allah yang singkat ini memberi kepastian atas kehidupan kita masing-masing; iman teguh tidak lagi digoyahkan terhadap pengaruh-pengaruh yang tidak sehat.


Ada kalanya, saat ada tiupan-tiupan angin pengajaran palsu, hati ini gundah gulana, tidak tenang, tetapi; doa saya, kita semua berpegang teguh pada pengajaran salib. Itu artinya, ibadah dan pelayanan ini harus sampai kepada sumber kebutuhan kita.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang