KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, January 29, 2012

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 28 JANUARI 2012


Tema:  YUSUF
            (Seri 24)

Shalom!
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, oleh karena kasih-Nya besar, kita dapat beribadah sore hari ini, semua karena kemurahan Tuhan.

Kita masih berada di pintu tirai atau yang disebut tabir Bait Suci.

Segera kita membuka kitab Keluaran
Keluaran 26:31-33
(26:31) Haruslah kaubuat tabir dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.
(26:32) Haruslah engkau menggantungkannya pada empat tiang dari kayu penaga, yang disalut dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan empat alas perak.
(26:33) Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kau bawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat kudus dan tempat maha kudus.

Pintu tirai / tabir Bait Suci dibuat dari;
·         Kain Ungu Tua = biru Laut
·         Kain Ungu Muda
·         Kain Kirmizi = warna merah
·         Lenan Halus = warna putih berkilau-kilauan

Pada tabir Bait Suci terdapat 4 tiang, sedangkan 4 tiang tersebut -> 4 pribadi yang sudah mengalami perobekan daging, sehingga dengan tubuh kemuliaan, mereka diangkat dibawa masuk ke dalam kerajaan sorga, berada di dalam takhta kerajaan Allah.
Sedangkan tabir Bait Suci itu sendiri digantungkan pada 4 tiang tersebut, sehingga tabir Bait Suci menjadi pemisah antara ruangan Suci dan ruangan Maha Suci.

4 tiang -> 4 pribadi yang sudah mengalami perobekan daging
Adapun 4 pribadi tersebut adalah
1.    Henokh
2.    Musa
3.    Elia
4.    Yesus Kristus

4 pribadi ini sudah mengalahkan maut, sehingga dengan tubuh kemuliaan mereka dibawa masuk kerajaan sorga.

4 tiang tersebut dibuat oleh Musa sesuai dengan petunjuk yang dia terima dari Allah di atas gunung Sinai.

Ibrani 8: 5
(8:5) Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

Musa mendirikan kemah, itu sesuai dengan petunjuk yang dia terima dari Allah di atas gunung Sinai.
Artinya: ibadah pelayanan di bumi adalah gambaran dan bayangan dari ibadah pelayanan yang ada di dalam kerajaan sorga.

Jadi ibadah kita ini, bukanlah ibadah yang dibuat-buat. Kalau kita beribadah dalam ibadah kaum muda remaja, itu karena kebutuhan dari kaum muda remaja, karena keadaan dunia sudah semakin gelap, karena dosa sudah semakin memuncak.  

Lalu mengapa ada 3 macam ibadah, sesuai dengan 3 macam alat yang ada di ruangan suci? Sebab itu adalah gambaran dan bayangan dari ibadah yang ada di sorga.

Mengapa ibadah pelayanan kita harus sama dengan ibadah pelayanan di sorga? Supaya ibadah pelayaan kita berkuasa di hadapan Tuhan.

Mari kita lihat sebagai perbandingan dari 4 tiang tersebut
Wahyu 4: 6
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
(4:7) Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Ada 4 makhluk di hadapan takhta Anak Domba Allah, yang penuh dengan mata di sebelah muka dan di sebelah belakang.
4 makhluk ini tidak nampak dagingnya sebab 6 sayap sudah menutupi seluruh tubuhnya, sehingga yang terlihat hanyalah mata, artinya: sifat tabiat daging tidak terlihat, baik dalam tubuh, roh dan jiwa masing-masing.

Mari kita perhatikan 4 makhluk dengan 4 rupa yang berbeda, yaitu:
1.    Makhluk yang pertama, sama seperti singa
Menggambarkan kemuliaan Yesus sebagai Raja.

Berbicara raja, itu berbicara tentang kuasa dan otoritas.

Wahyu 1: 6
(1:6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Untuk memperoleh kuasa dan otoritas, berarti menjadi imam-imam bagi Allah.
Imam-imam = imamat yang rajani = suatu kerajaan bagi Allah.

Jadi untuk memiliki kuasa dan otoritas, harus menjadi imamat rajani, menjadi suatu kerajaan Allah.
Tidak mungkin kita berkuasa sementara kita jauh dari ibadah pelayanan, sebab kuasa terletak dari seorang raja, itulah imamat rajani, imam-imam bagi Allah / pelayan-pelayan Tuhan.

1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Tujuan menjadi imamat rajani adalah supaya memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah.

Kalau kita beribadah melayani, inilah yang disebut imamat yang rajani, bangsa yang terpilih, umat kepunyaan Allah.
Tidak mungkin kita melakukan perbuatan Allah yang besar sementara kita jauh dari Tuhan, itu tidaklah mungkin.

Syarat menjadi imamat yang rajani
Keluaran 19: 5-6
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
(19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Syarat menjadi imam-imam bagi Allah: mendengar firman Tuhan dan berpegang pada perjanjian firman Tuhan = mendengar dan  melakukan firman Tuhan.

2.    Makhluk yang kedua sama seperti anak lembu
Menggambarkan kebangkitan Yesus sebagai seorang hamba

Filipi 2: 7-9
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
(2:9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

Sebagai seorang hamba, Yesus telah mengosongkan diri-Nya sendiri.
Kosong = tidak merasa diri hebat, tidak merasa lebih baik, tidak merasa lebih dari yang lain dalam segala sesuatu.

Kalau kita sebagai seorang hamba, berarti harus mengosongkan diri, kalau tidak demikian, maka perumpamaan dunia akan berlaku dalam diri kita, yaitu tong kosong, nyaring bunyinya. Jangan biarkan perumpamaan ini berlaku, melainkan biarlah kita menghambakan diri dalam setiap pelayanan yang Tuhan percayakan.

3.    Makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia
Menggambarkan sengsara Yesus, sebagai manusia

Mari kita lihat sengsara Yesus
2 Korintus 5: 21
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Inilah sengsara Yesus Kristus di atas kayu salib, Dia yang benar dijadikan dosa, supaya kita yang berdosa dijadikan benar.

1 Petrus 2: 19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

Sengsara Yesus adalah sengsara salib, sengsara salib adalah Dia yang benar dijadikan dosa, dan kita yang berdosa dijadikan benar = menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Dan untuk itulah saya dan saudara dipanggil, yaitu supaya mengikuti jejak-Nya.

4.    Makhluk yang keempat sama seperti burung nasar
Menggambarkan kebenaran, keadilan dan kesucian Yesus sebagai Anak Allah

Matius 17: 1-8
(17:1) Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
(17:2) Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
(17:3) Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
(17:4) Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
(17:5) Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
(17:6) Mendengar itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan.
(17:7) Lalu Yesus datang kepada mereka dan menyentuh mereka sambil berkata: "Berdirilah, jangan takut!"
(17:8) Dan ketika mereka mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri.

Yesus sebagai Anak Allah;
-       “Inilah Anak yang Ku kasihi”
Artinya: sebagai Anak, yang hidup dalam kebenaran dan keadilan, memperoleh kasih dari Allah Bapa

Roma 9: 12-15
(9:12) dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,"
(9:13) seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
(9:14) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!
(9:15) Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."

Tuhan mengasihi Yakub tetapi membenci Esau.
Mengasihi Yakub berarti menaruh belas kasih = Tuhan bermurah hati.

-       “Kepada-Nyalah Aku berkenan”
Artinya: sebagai Anak, yang hidup dalam kebenaran dan keadilan, tinggal dalam Tuhan dan Tuhan tinggal dalam kita, sebagai anak-anak Tuhan yang berkenan.

Jadilah anak-anak Tuhan, kita pasti memperoleh kasih dari Allah, serta kita di dalam Dia dan Dia di dalam kita.

Inilah 4 rupa dari 4 makhluk tersebut.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Friday, January 27, 2012

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 27 JANUARI 2012


Shalom,
Selamat malam, salam sejahtera,.
Oleh karena kasih-Nya besar, kembali kita beribadah malam hari ini dalam Ibadah Pendalaman Alkitab

Masih kelanjutan dari pemberitaan firman pada minggu yang lalu.
Pemberitaan firman diawali dari Maleakhi 1: 10, dimana imam-imam yang melayani di Tabernakel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, karena membawa binatang yang buta, timpang dan sakit sebagai korban api-apian di atas mezbah korban bakaran, dan baunya tidak berkenan kepada Tuhan.
Itu sebabnya, Tuhan menghimbau supaya pintu Tabernakel ditutup, supaya tidak menyalakan api mezbah korban bakaran dan tidak mempersembahkan korban api-apian yang baunya tidak menyenangkan bagi Tuhan.

Menutup pintu Tabernakel adalah kemurahan Tuhan bagi kita semua, sebagaimana dikaitkan dengan bahtera Nuh untuk menyelamatkan nikah Nuh dan nikah anak-anaknya, Tuhan memerintahkan Nuh membuat bahtera, lalu bahtera itu dipakal dari luar dan dari dalam.
Pakal -> kasih.

Kemudian panjang dari bahtera itu sendiri adalah 300 hasta.
300 hasta, bagian yang kedua dikaitkan dengan 300 prajurit yang terpilih
Untuk menemukan 300 prajurit yang terpilih, harus melalui seleksi.
Seleksi pertama adalah siapa yang takut dan gentar, mereka boleh pulang. Pada waktu itu yang pulang adalah 22000 orang, sehingga tersisa 10000 orang, tetapi karena jumlah mereka masih terlalu banyak bagi Tuhan, Tuhan mengadakan seleksi yang kedua kalinya.
Lewat penyaringan / seleksi yang kedua ini, maka di dapati 300 orang yang terpilih.

Setelah terjadi seleksi yang kedua, maka ditemukanlah 300 prajurit yang terpilih
Hakim-hakim 7: 5-6
(7:5) Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum."
(7:6) Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air.
(7:7) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat kediamannya."

Setelah melalui dua seleksi, didapatilah 300 orang, sebagai prajurit yang terpilih untuk bersama-sama dengan Gideon untuk memerangi orang Midian.
300 prajurit yang terpilih, inilah kehidupan yang berkenan kepada Tuhan = persembahan yang berkenan kepada Tuhan, persembahan yang menyenangkan hati Tuhan.

Mari kita lihat persembahan yang berkenan kepada Tuhan, dalam Perjanjian Baru
Yohanes 12: 1-5
(12:1) Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
(12:2) Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
(12:3) Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
(12:4) Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
(12:5) "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"

Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya, dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Bau minyak semerbak di seluruh rumah = persembahan yang berbau harum
Persembahan yang berbau harum ini, seharga 300 dinar = upah buruh satu tahun di Israel, sebab upah sehari adalah sedinar, sedangkan 1 tahun ada 365 hari, dipotong hari Minggu, dan hari-hari yang lain.
Inilah persembahan yang berbau harum kepada Tuhan.

2 hal yang perlu kita perhatikan dari minyak narwastu yang dipersembahkan oleh Maria
1.    Minyak narwastu tersebut MURNI adanya
Murni = tanpa campuran

Wahyu 14: 1-4
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
(14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

Ada 144000 orang bersama-sama dengan Anak Domba, berdiri di bukit Sion.
Keadaan 144000 orang adalah murni di hadapan Tuhan, sama seperti perawan.

144000 orang yang mengikuti Anak Domba disebut murni, karena tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan.
Arti rohaninya adalah tidak mencemplungkan diri ke dalam dosa, oleh karena perbuatan-perbuatan / keinginan-keinginan hawa nafsu daging.
Perempuan-perempuan -> perbuatan-perbuatan / keinginan-keinginan hawa nafsu daging.

Wahyu 14: 5
(14:5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Di dalam mulut 144000 orang, tidak terdapat dusta = tidak terdapat tipu muslihat = mulut yang selalu memuji memuliakan Tuhan lewat perkataan-perkataan.

Itulah keadaan minyak narwastu yang dipersembahkan kepada Yesus.

2.    Minyak narwastu tersebut MAHAL HARGANYA
Jadi yang dipersembahkan oleh Maria adalah minyak yang mahal harganya, bukan yang murahan.

Jadilah pribadi-pribadi yang berharga / pribadi yang mahal di hadapan Tuhan, jangan murahan!
Baik dalam perkataan, baik dalam sikap tingkah laku, gerak gerik, cara berfikir, sudut pandang, mengambil keputusan, dalam segala sesuatu jangan murahan, jadilah pribadi yang mahal dan berharga.

Saya banyak sekali menemukan gerak-gerik, sikap dan tingkah laku yang murahan, kemudian asal bicara, sampai tidak menyukakan hati Tuhan. Padahal seleksi untuk mendapatkan 300 prajurit yang terpilih sangat ketat sekali, lalu dikaitkan dengan minyak narwastu yang mahal harganya, yang dipersembahkan oleh Maria.

Sebagai contoh:
Mangga, yang didorong-dorong oleh si penjual di sepedanya, mungkin saja manis rasanya, harum baunya dan murah, tetapi itu disepelekan banyak orang.
Berbeda dengan mangga yang ditaruh di etalase di supermarket, lebih mahal dan lebih berharga.
Jadilah pribadi yang mahal dan berharga, supaya seluruh kehidupan kita berkenan kepada Tuhan.

Tentu saya punya alasan mengapa saya menghimbau untuk menjadi kehidupan yang mahal dan berharga.

1 Petrus 1: 18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
(1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Saudaraku, kita telah ditebus dari cara hidup kita yang sia-sia yang diwarisi dari nenek moyang, bukan dengan emas dan perak, tetapi dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang tak bernoda dan tak bercacat, sehingga kehidupan saya dan saudara terlepas dari dosa yang diwarisi nenek moyang.

Murahan itu hanya ditemukan di pasar-pasar. Pasar murahan tidak boleh ditemukan di Bait Allah.

Saya sampaikan ini, bukan untuk menyinggung perasaan, tetapi supaya betul-betul kita berharga karena menghargai darah yang mahal, yang lebih mahal dari emas dan perak.
Kadang untuk menebus seseorang dari penjara pun sangat sukar, karena tidak memiliki uang.
Tetapi malam ini kita bersyukur, karena kita telah ditebus dengan darah yang mahal, tak bernoda dan tak bercacat, yang lebih berharga dari emas, perak dan dari uang tebusan.

Ciri-ciri kehidupan yang mahal / berharga di mata Tuhan
Hakim-hakim 7: 6
(7:6) Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air.

300 orang, sebagai prajurit yang terpilih, menghirup air dengan membawa tangannya ke mulutnya.
Artinya: saat menerima / mendengarkan firman Tuhan, sebagai air kehidupan, lewat ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan, selalu menggunakan tangan untuk melayani Tuhan.

1 Korintus 4: 12-13
(4:12) kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar;
(4:13) kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.

Rasul Paulus memberi kesaksian kepada jemaat di Korintus, yaitu “melakukan pekerjaan tangan yang berat”.
Melakukan pekerjaan tangan yang berat = melayani Tuhan / mengerjakan pekerjaan Tuhan, sekalipun berat, dengan menggunakan tangan.

Tanda melakukan pekerjaan tangan yang berat;
-    Kalau kami dimaki, kami memberkati.
-    Kalau kami dianiaya, kami sabar.
-    Kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah.

Apapun yang Tuhan percayakan lewat ibadah-ibadah, biarlah kita menggunakan 2 tangan ini untuk melayani Tuhan, sebab kita bukanlah raja yang berkuasa, sebab di dalam Tuhan tidaklah demikian, mereka yang disebut pemimpin menjadi seorang pelayan, yang terbesar menjadi yang termuda, sehingga dengan demikian melepaskan diri dari 2 hal;
1.  Menghirup air dengan lidah seperti anjing menjilat.
Arti rohaninya: terlepas dari sifat tabiat anjing, yaitu mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama.
2.  Terlepas dari orang yang berlutut untuk minum air.
Artinya: terlepas dari dosa malas.
Malas = kehidupan yang jahat dari seorang hamba (Matius 25: 26)

Praktek mempersembahkan persembahan yang berbau harum
Yohanes 12: 3
(12:3) Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.

Maria meminyaki kaki Yesus, dan menyekanya dengan rambutnya.
Menyekanya dengan rambutnya artinya: segala puji hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan

Saat kita mempersembahkan apa yang bisa kita persembahkan sebagai korban persembahan kepada Tuhan, bukanlah untuk diperlihatkan kepada orang lain, sehingga kita terlihat lebih baik / lebih hebat / lebih suci dari pada yang lain, melainkan apa yang kita persembahkan kepada Tuhan, biarlah segala puji hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan, dan itu harus digaris bawahi di dahi kita semua.
Rambut di atas kepala -> mahkota kemuliaan dari seorang perempuan

Kalau Maria dapat menyeka kaki Yesus, itu karena rambutnya panjang, tetapi rambut yang pendek tidak bisa untuk menyeka, menggosok membersihkan debu pada kaki Yesus.

Biarlah kita semua memiliki mahkota kemuliaan di atas kepala, bagaikan seorang perempuan yang memiliki rambut panjang, sekaligus menunjukkan ketundukan seorang perempuan / gereja Tuhan kepada Kristus sebagai kepala.
Inilah yang harus kita perhatikan, supaya terlepas dari sifat tabiat anjing dan terlepas dari dosa malas.

Wahyu 14: 1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

Saat berada di bukit Sion, beribadah melayani Tuhan di rumah Allah Yakub, hanya ada nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya.
Artinya: di dalam pikiran ini, segala puji hormat dan kemuliaan hanya kepada Tuhan Yesus Kristus, lewat ibadah yang Tuhan percayakan bagi kita semua.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Thursday, January 26, 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 24 JANUARI 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 24 JANUARI 2012

Shalom,
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam nama Tuhan Yesus Kristus, oleh karena kasih-Nya kita boleh beribadah lewat ibadah doa penyembahan malam hari ini.


Kembali kita memeriksa Filipi 4

Filipi 4: 4-7

(4:4) Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!

(4:5) Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!

(4:6) Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

(4:7) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.


Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.


Supaya kebaikan hati diketahui semua orang, mari kita perhatikan kitab Efesus.


Efesus 5: 9

(5:9) karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,


Supaya kebaikan hati diketahui semua orang, terlebih dahulu saya dan saudara hidup dalam terang / berada dalam terang, karena kebaikan adalah buah dari terang.


Matius 5: 14-16

(5:14) Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

(5:15) Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.

(5:16) Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."


Kamu adalah terang dunia, inilah yang menjadi kerinduan dari pada Tuhan.


Untuk menjadi terang dunia, dikaitkan dengan pelita, yang diletakkan di atas kaki dian, sehingga dengan demikian, menerangi semua orang di dalam rumah itu.


Wahyu 1: 20

(1:20) Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."


Dalam kitab Wahyu ini, sesuai dengan penglihatan Rasul Yohanes di pulau Patmos, bahwa ketujuh kaki dian, itulah ketujuh sidang jemaat di Asia kecil.


Berarti, 7 sidang jemaat yang ada di Asia kecil menjadi terang dunia, bagaikan pelita yang diletakkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.


Dan biarlah sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon menjadi terang dunia dimanapun kita berada, sehingga menerangi semua orang di sekeliling kita, jangan menjadi sandungan.


Syarat menjadi kaki dian:

Yesus menyatakan diri-Nya kepada 7 sidang jemaat di Asia kecil, lewat firman Tuhan.


Sebagai berikut 7 sidang jemaat di Asia kecil

1.   Wahyu 2: 1

(2:1) "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.


Kepada sidang jemaat di Efesus, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.


2.   Wahyu 2: 8

(2:8) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:


Kepada sidang jemaat di Smirna, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali.


3.   Wahyu 2: 12

(2:12) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:


Kepada sidang jemaat di Pergamus, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua.


4.   Wahyu 2: 18

(2:18) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:


Kepada sidang jemaat di Tiatira, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga.


5.   Wahyu 3: 1

(3:1) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!


Kepada sidang jemaat di Sardis, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu.


6.   Wahyu 3: 7

(3:7) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.


Kepada sidang jemaat di Filadelfia, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud.


7.   Wahyu 3: 14

(3:14) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:


Kepada sidang jemaat di Laodikia, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah.


Tujuan Yesus menyatakan diri-Nya lewat firman Tuhan adalah :
untuk mengoreksimenyucikan segala kekurangan-kekurangankelemahan-kelemahan / dosa kejahatan yang terdapat pada ketujuh sidang jemaat tersebut.


Ibrani 10: 22

(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.


Hati nurani yang jahat dan perbuatan-perbuatan yang sia-sia telah disucikan oleh air firman Tuhan, sehingga dengan demikian, menghadap Allah dengan;

-    Hati yang tulus ikhlas

Dalam ibadah pelayanan tulus ikhlas, mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan tulus ikhlas


-    Keyakinan iman yang teguh.

Keyakinan iman yang teguh berarti iman yang tidak dapat digoyahkan oleh apapun = tidak rapuh, kuat terhadap dosa apapun.


Praktek hati sudah disucikan dari segala dosa kejahatan

1 Yohanes 1: 8-9

(1:8) Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

(1:9) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.


Prakteknya: mengaku dosa kejahatan.
Kalau kita mengaku dosa kejahatan, maka Ia adalah Allah yang adil dan setia, sehingga dengan demikian, Ia akan menyucikan segala dosa kejahatan kita.


Oleh sebab itu, jangan membiarkan dosa bersembunyi di dalam hati, dosa sekecil apapun.

Selama kita tidak mengakui dosa kejahatan, selama itu hati nurani yang jahat tidak disucikan, dan dari perbuatan yang sia-sia tidak disucikan.


Mengapa sering kali terjadi perbuatan yang sia-sia? Mengapa tidak tulus ikhlas dalam melayani Tuhan? Dan mengapa tidak memiliki iman yang teguh? Karena dosa kejahatan belum disucikan sampai kepada akar-akarnya, dengan praktek; dosa kejahatan belum diakui = akar dosa belum dicabut.


Saya sedikit bersaksi:

Seorang hamba Tuhan berkata “ jika seseorang mengaku dosa, maka Tuhan membuka tingkap-tingkap langit”. Saya merasakan perkataan itu sekarang, betapa Tuhan membukakan rahasia firman-Nya, setelah saya mengakui kekurangan-kekurangan.


Maukah saudara malam ini mengakui dosa kejahatanmu, supaya Tuhan tidak lagi melihat perbuatan sia-siamu?

Semoga Tuhan berkemurahan, supaya kita memiliki keberanian untuk mengakui segala dosa kejahatan.


1 Yohanes 1: 7

(1:7) Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.


Setelah menjadi kaki dian / hidup di dalam terang, maka ada persekutuan seorang dengan yang lain.

Persekutuan seorang dengan yang lain = orang lain melihat perbuatan-perbuatan yang baik dari hidup kita.


Jadi saudaraku, untuk menjadi kaki dian itu, memang harus mengakui dosa, supaya hati nurani yang jahat disucikan, seperti 7 sidang jemaat, setelah dikoreksi oleh firman Tuhan, menjadi kaki dian, menjadi terang untuk menerangi semua orang di sekitar kita.


Ciri-ciri hati disucikan

Efesus 5: 9

(5:9) karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,


Cirinya:

1.   Hidup dalam KEADILAN


Yesaya 11: 3-4

(11:3) ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

(11:4) Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.


Hidup dalam keadilan itulah pribadi Yesus, Raja Damai.

Ia tidak menghakimi dengan sekilas pandang / tidak menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

Menurut kata orang = menggunakan ukuran dengan kebenaran manusia.

Kalau menggunakan ukuran menurut manusia, tidak ada keadilan di muka bumi ini.


Yesus, Raja Damai, Dia hakim yang adil sehingga

-    Menghakimi orang yang lemah dengan keadilan

-    Menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas dengan kejujuran


Seringkali kita mengambil keputusan menurut kebenaran sendiri, tidak sesuai dengan pengajaran yang benar = domba-domba yang tidak dengar-dengaran.

Orang yang tidak adil, dia mengadili dengan memandang sebelah mata dan menurut kata orang, bukan kata firman.

Jika seorang hamba Tuhan tidak adil, ia akan memandang yang seorang karena keberadaannya, dan sekilas pandang kepada seseorang yang kecil / ekonomi lemah.


2.  Hidup dalam KEBENARAN


Yohanes 17: 17

(17:17) Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.


Hidup dalam kebenaran berarti hidup sesuai firman Tuhan / berpadanan dengan firman Tuhan, sebab firman Tuhan adalah kebenaran.


Jangan berpadanan dengan yang lain!

Misalnya: kalau kita menonton acara talkshow, adu debat untuk menunjukkan kebenaran partai dan sebagainya, itu adalah kebenaran dunia.


Hasil menjadi terang dunia

1.   Zakaria 4: 2, 10

(4:2) Maka berkatalah ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku: "Aku melihat: tampak sebuah kandil, dari emas seluruhnya, dan tempat minyaknya di bagian atasnya; kandil itu ada tujuh pelitanya dan ada tujuh corot pada masing-masing pelita yang ada di bagian atasnya itu.

(4:10) Sebab siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil, mereka akan bersukaria melihat batu pilihan di tangan Zerubabel. Yang tujuh ini adalah mata TUHANyang menjelajah seluruh bumi."


Hasil yang pertama: menjadi biji mata Tuhan.

Kalau kita menjadi terang dunia, menjadi biji mata Tuhan, dipelihara dan dijaga oleh Tuhan.

Menjelajah seluruh bumi = terang dunia.


Zakaria 2: 6-8

(2:6) Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.

(2:7) Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!

(2:8) Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu -- sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya --:


Biji mata Tuhan, dipelihara dan dijaga oleh Tuhan, asal saja kita melepaskan diri dari tanah utara dan Babel.

Meninggalkan tanah utara dan Babel artinya: meluputkan dan melepaskan diri dari dosa kejahatan-kejahatan dan kenajisan-kenajisan.

-    Utara adalah tempatnya roh jahat, roh najis, dimana Luziver bertakhta (Yesaya 14: 12-14)

-    Babel adalah tempat bersembunyinya roh jahat, roh najis. (Wahyu 18: 2)


Ada jaminan terhadap biji mata Tuhan, dijaga, dipelihara oleh Tuhan.

Mengapa kita tidak menjadi terang dunia, supaya dijaga dipelihara oleh Tuhan, dari daging dan semua keinginannya, iblis setan / roh jahat di udara yang menimbulkan dosa.


2.   Wahyu 1: 4

(1:4) Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia KecilKasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,


Setelah disucikan oleh firman Tuhan, maka 7 sidang jemaat menjadi kaki dian emas / terang dunia / mata Tuhan yang menjelajah seluruh bumi, sehingga hasilnya: kasih karunia dan damai sejahtera menyertai 7 sidang jemaat yang ada di Asia kecil.


saya merindukan kita semua menjadi biji mata Tuhan, dijaga dipelihara oleh Tuhan, bahkan tidak sehelai rambutpun dibiarkan jatuh dari kepala, dan kasih karunia, damai sejahtera selalu menyertai kita semua. Amin


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pembicara Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang