KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, May 31, 2019

IBADAH RAYA MINGGU, 10 FEBRUARI 2019





IBADAH RAYA MINGGU, 10 FEBRUARI 2019

KITAB WAHYU
(Seri:84)

Subtema: "BUNYI GURUH YANG KEENAM"

Shalom saudaraku..
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Kiranya kebahagiaan sorga turun memenuhi kehidupan kita di dalam menjalankan Ibadah Raya Minggu ini lewat pembukaan firman Tuhan yang sebentar melawat kehidupan kita dan memulihkan segala sesuatu, berkat berkelimpahan bagian kita sekaliannya.
Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan, anak Tuhan bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, youtube, facebook, dimanapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita. 
Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari kitab Wahyu 10:3.

Wahyu 10:3
(10:3)dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.

Dan sesudah Ia berseru ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.”Kesimpulannya; di dalam kitab Wahyu ada tujuh kali bunyi guruh menderu terdengar, yaitu:
1. Wahyu 4:5.
2. Wahyu 8:5.
3. Wahyu 10:3.
4. Wahyu 11:19.
5. Wahyu 14:2.
6. Wahyu 16:18.
7. Wahyu 19:6.

Selanjutnya mari kita memperhatikan keberadaan dari ketujuh guruh tersebut. Bunyi guruh menderu yang pertama sampai yang kelima telah saya sampaikan, sekarang tentang bunyi guruh yang keenam. 

Tentang:BUNYI GURUH YANG KEENAM.
Wahyu 16:18
(16:18)Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.

Perhatikan kalimat dari ayat ini, yaitu; “Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh.”Berarti ini merupakan goncangan di langit. Kemudian “..terjadilah gempa bumi yang dahsyat..”ini merupakan goncangan yang dahsyat di bumi, yang belum pernah terjadi saat manusia di bumi.

Saudaraku, sekarang kita akan melihat akibat goncangan yang dahsyatdi dalam..
Wahyu 16:19
(16:19)Laluterbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagiandan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.
Akibat dari goncangan dashyat,
Yang pertama:Terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Pendeknya; kota babel terbagi menjadi tiga bagian.
-  Satu bagian untuk ular (naga).
-  Satu bagian untuk antikris.
-  Satu bagian untuk nabi-nabi palsu.
Kota itu sudah terbagi-bagi, terpecah-pecah menjadi tiga bagian.

Matius 12:25-26
(12:25)Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka:"Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan.
(12:26)Demikianlah juga kalau Iblis mengusir Iblis, iapun terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri; bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?

Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota dan rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. Pendeknya; iblis (setan) dan sekaligus pemerintahannya sudah rubuh sebab babel kota besar itu sudah terpecah-pecah.

Wahyu 18:2
(18:2)Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dania telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

Babel kota besar itu telah rubuh sebab Babel adalah tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat kediaman dari roh-roh najis. Tempat bersembunyi roh-roh najis dan tempat bersembunyi burung-burung yang najis dan yang dibenci oleh Tuhan sudah rubuh. Maka setiap orang harus menghormati nikahnya, hubungan intimnya dengan Tuhan. Artinya; setiap orang jangan menjadi tempatnya roh-roh jahat, jangan menjadi tempatnya roh najis bersembunyi, pendeknya jangan dikuasai oleh roh jahat dan jangan dikuasai oleh roh najis. Itu tanda orang menghargai dan menghormati nikahnya dihadapanTuhan. 

Matius 8:20
(8:20)Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

Kalau tubuh tanpa kepala maka tubuh menjadi; 
a. Liangnya serigala.
b. Sarangnya burung.
Inilah kehidupan yang tidak menghargai nikah (hubungan intimnya) dengan Tuhan akhirnya menjadi liangnya serigala dan sarangnya burung.

Kita lihat kedua binatang ini;
Yang Pertama: SERIGALA -> roh-roh jahat di udara. 
Pekerjaannya dalam Yohanes 10:12adalah menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba sehingga domba-domba menjadi liar dan tidak tergembala.

Ayub 39:8-9
(39:8)Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang?
(39:9)Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannyadan padang masin sebagai tempat tinggalnya.

Saudaraku, kalau tidak tergembala, tempat yang tersedia baginya;
1. Tanah dataran.
   Berarti; tidak bergunung dan tidak berlembah artinya; tidak satu di dalam pengalaman kematian dan tidak satu di dalam pengalaman kebangkitan = tetap di dalam dosanya.
  Saudaraku, kalau kita satu di dalam pengalaman kematian Yesus Kristus maka kita juga akan satu di dalam pengalaman kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
2. Padang masin-> tanah yang kering-kering.
   Artinya; tanpa persekutuan yang indah dengan Tuhan sama seperti ranting yang tidak melekat pada pokoknya, menjadi kering-kering dan tidak menghasilkan buah.
Itu tempat yang tersedia bagi mereka yang tidak tergembala. 

Ayub 39:10-11
(39:10)Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring;
(39:11)ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.

Ciri-ciri liar tidak tergembala; 
1. Menertawakan keramaian kota, artinya mengecilkan ibadah dan pelayanan. Kalau ibadah dan      pelayanan  dikecilkan maka tentu ada yang dibesarkan, tempat-tempat yang lain tentunya.
2. Tidak mendengarkan teriak si penggiring= tidak mendengarkan suara gembala = tidak dengar-dengaran.
  Saudaraku, Yesus adalah gembala yang baik. Kalau kawanan domba tidak dengar-dengaran terhadap gembala itu hal yang sangat memilukan hati gembala. Maka anak-anak Tuhan yang belum mengerti soal penggembalaan, tidak mau mendengarkan suara Tuhan. Artinya; suka mendahului kehendak Tuhan.
3. Ia menjelajah gunung-gunung pdang rumputnya.
    Artinya; beribadah di sembarang tempat (ibadah sesuka hati). 
4. Mencari apa saja yang hijau.
   Saudaraku, tidak selamanya firman yang disampaikan dari mimbar adalah kebenaran dari salib. 
   Firman yang ditambahkan; menyampaikan satu dua ayat lalu ditambahkan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, dan takhayul-takhayul. Sedangkan,
   Firman yang dikurangkan; firman salib diganti dengan dua hal; 
a.  Teori kemakmuran, artinya; orang Kristen tidak boleh miskin, harus kaya.
b. Disertai dengan tanda-tanda heran (mujizat-mujizat), tetapi salib dikecilkan, ditiadakan. Tetapi di sini kita melihat, dia mencari apa saja yang hijau padahal tidak semua firman yang disampaikan dari mimbar itu adalah kebenaran dari salib, itu yang harus ditegakkan, itu yang harus disampaikan. Inilah kekeliruan yang sering terjadi di hari-hari terakhir ini. 

Yang Kedua: BURUNG -> roh-roh najis.
Pekerjaannya; menghambat pembangunan tubuh Kristus/tidak terwujudnya kesatuan dari anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda padahal kerinduan Tuhan yang terbesar adalah supaya anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda itu menjadi satu, sama seperti Bapa dan Anak menjadi satu...Yohanes 17
Jangan sampai diantara keluarga Gpt “Betania”ada Gap, ada jurang pemisah hanya karena hal-hal yang tidak suci dan adanya roh najis. Lihat saja, dimana ada roh najis, di situ ada kekacauan sehingga menjadi penghambat dalam rangka pembangunan tubuh (kesatuan tubuh).

Matius 12:30
(12:30)Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.

Saudaraku, perhatikan pernyataan Yesus pada ayat 30; Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”

Wahyu 16:19
(16:19)Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.

Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepanya cawan murka Allah yang penuh dengan kegeraman murka-Nya.”Saudaraku, Allah tidak lupa, Allah selalu mengingat dosa-dosa Babel, Dia tidak melupakan begitu saja. Babel kota besar, tempatroh-roh najis bersembunyi dan tempat segala burung yang najis. Dosa inilah yang tidak bisa dilupakan oleh Allah begitu saja sebab dosa kenajisan adalah dosa yang paling dibenci oleh Tuhan.
Sebab itu Tuhan tidak lupa, Tuhan ingat untuk membalaskan hukuman kepada Babel yaitu cawan yang penuh dengan kegeraman murka-Nya. Cawan murka itu merupakan salah satu dari tiga penghukuman dari Allah trinitas. Penghukuman dari tujuh meterai adalah kepada orang-orang yang menolak Roh Allah, penghukuman dari tujuh sangkakala adalah kepada orang-orang yang menolak firman Allah, dan penghukuman dari tujuh cawan murka Allah adalah penghukuman dari kasih Allah bagi orang-orang yang menolak kasih Allah dan hukuman ini adalah hukuman yang terakhir.

Wahyu 18:4-5
(18:4)Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.(18:5)Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.

Jadi dosa kenajisan inilah yang tidak bisa dilupakan Allah begitu saja, Tuhan tetap ingat untuk mengadakan pembalasan. 

Wahyu 18:6-7
(18:6)Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya;(18:7)berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan,sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung. 

Pembalasan Tuhan kepada Babel adalah dua kali lipat. Kepadanya diberikan siksaan dan perkabungan sebanyak kemuliaan yang pernah dia nikmati (sebanyak dua kali lipat).
Kalau kita dilawat oleh Tuhan justru kita harus mengerti dan sadar bahwa itu merupakan perhatian dari Tuhan supaya jangan sampai pembalasan dua kali lipat menimpa kita pada hari pembalasan-Nya. 

Akibat goncangan yang dahsyat yang kedua..
Wahyu 16:20
(16:20)Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.

Semua pulau hilang lenyap dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.
Sementara penghukuman dari meterai yang keenam adalah terjadilah gempa bumi yang dahsyat sehingga bergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya, sedangkan penghukuman dari sangkakala yang ketujuh, baik pulau-pulau maupun gunung-gunung habis lenyap. Jadi penghukuman dari tujuh meterai maupun penghukuman dari tujuh sangkakala sebetulnya masih ada kesempatan untuk bertobat, tetapi penghukuman dari ketujuh cawan murka Allah sudah tidak ada lagi kesempatan bagi kita untuk bertobat.

Wahyu 6:12
(6:12)Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.(6:13)Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.(6:14)Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

Penghukuman dari meterai ke enam; terjadilah gempa bumi yang dahsyat, akibatnyatergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya. Artinya hanya sebatas bergeser saja, tidak lenyap. Dengan demikian Tuhan masih memberikan kesempatan bagi kita untuk berubah dan bertobat, meskipun kesempatan itu tinggal sedikit lagi. Sedangkan penghukuman dari cawan murka Allah yang ketujuh, gunung dan pulau-pulau akan lenyap, tidak akan ada lagi.

Yesaya 2:4
(2:4)Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsadan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

Saudaraku, hari-hari ini gempa bumi terjadi dimana-mana silih berganti sedang mengguncang tanah air Indonesia, di berbagai-bagai daerah. Itu tandanya bahwa firman Allah sudah mulai tergenapi, justru seharusnya dengan adanya tanda ini membuat kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, juga orang-orang yangmelayani sudah seharusnya semakin sungguh-sungguh supaya firman Allah di dalam Kitab Wahyu juga tergenapi, yang jahat semakin jahat, yang suci semakin suci. 

Yesaya 2:2-3
(2:2)Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,(2:3)dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Akan terjadi pada hari-hari terakhir gunung Sion, gunung tempat rumah Tuhan,berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukitsementara gunung-gunung (tempat rumah Tuhan lain)dan pulau-pulau lain digeser sampai habis lenyap sehingga nanti segala bangsa akan berduyun-duyun naik ke gunung Tuhan, gunung Sion.
Pertanyaannya bagi kita sekarang; Mengapa gunung Sion tegak berdiri?
Jawabnya adalah; Dari Sion keluar pengajaran, kegunaanya; untuk mengajar kita tentang jalan-jalan Tuhan.

Marilah sejenak kita melihat tentang jalan-jalan Tuhan;
Amsal 30:18-19
(30:18)Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: (30:19)jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.

Jalan-jalan Tuhan dimulai dari:
1. Jalan rajawali di udara-> KEWIBAWAAN Yesus sebagai RAJA.
   Saudaraku, Yesus adalah raja di atas segala raja dan kita dijadikan raja-raja kecil di bumi oleh karena pengurapan-Nya, berarti; terlepas dari perhambaan dosa. Inilah jalan-jalan Tuhan yang pertama. 
  Orang yang melayani Tuhan akan memerintah sebagai raja di bumi, berarti terlepas dari perhambaan dosa.
2. Jalan ular di atas cadas-> SENGSARA Yesus sebagai MANUSIA.
   Berarti; menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, itulah jalan kedua supaya kita hidup di dalam kemurahan Tuhan, hidup di dalam kasih karunia.
  Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung itu bagaikan berjalan di atas cadas,  tetapi itu merupakan kasih karunia dan kemurahan Tuhan. Menderita karena pukulan itu bukan kemurahan, tetapi kalau kita menderita sebagai orang yang benar itu adalah kasih karunia. 
3. Jalan kapal di tengah-tengah laut-> KEBANGKITAN Yesus sebagai HAMBA.
   Musa pernah memimpin perjalanan bangsa Israel dari Mesir. Keajaiban yang pertama melewati laut teberau -> baptisan, berarti; mati dan bangkit bersama dengan Kristus.Kalau kita satu di dalam kematian Yesus Kristus maka kita juga satu di dalam kebangkitan-Nya. 
4. Jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.
   Akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini yaitu berada dalam pesta nikah Anak Domba
  Jadi melayani Tuhan bukan soal mujizat, bukan soal berkat-berkat, tetapi perjalanan hidup rohanikita di atas muka bumi berakhir dalam sebuahpesta nikah Anak Domba/perjamuan kawin.

Inilah jalan-jalan Tuhan, maka kita yang sudah menerima Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel tetap bersyukur di dalamnya. Jadi ukuran untuk menjadi seorang Mempelai adalah Tabernakel atau pengajaran Tabernakel membawa kita menjadi Mempelai. Itu sebabnya saya katakan masih banyak orang Kristen bahkan yang melayani belum mengerti tentang jalan-jalan Tuhan, apalagi mereka yang dengan berani menolak Pengajaran Mempelai, dengan berani menolak Pengajaran Tabernakel, siap-siap menerima penghukuman dari Tuhan. Baik penghukuman dari tujuh meterai, baik penghukuman dari tujuh sangkakala, sampai penghukuman dari tujuh cawan murka Allah. 

Gunung Sion tegak berdiri di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Namun gunung-gunung lain, gunung tempat rumah Tuhan yang lain (tanpa Pengajaran Mempelai) akan digeser, saya berani mempertanggung-jawabkan yang saya katakan. Kalau tidak ada Pengajaran Mempelai dan Pegajaran Tabernakel di dalamnya nanti lenyap. Maka pemirsa (anak-anak Tuhan),hamba-hamba Tuhan yang mendengarkan firman Tuhan perhatikan sungguh-sungguh, jangan seenaknya beribadah dan jangan seenaknya melayani Tuhan, perhatikan pekerjaan Tuhan. Tanggung jawab ada di atas bahu seorang hamba Tuhan, jangan mengejar upah seperti ajaran Bileam lewat cerita isapan jempol untuk mencari keuntungan dari umat Tuhan, suatu tipuan yang begitu keji dihadapan Tuhan. 

Akibat goncangan yang ketiga..
Wahyu 16:21
(16:21)Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

Akibat goncangan yang dahsyat di sini adalah hujan es lebat seberat seratuspon jatuh dari langit menimpa manusia.Seratus pon = lima puluh kilogram. Jadi kalau hujan es semacam ini menimpa manusia maka sudah pasti tidak ada yang hidup di atas muka bumi ini.
Tidakkah saudara takut kalau nyawa ini menjadi suatu taruhan? Banyak orang kristensibuk dengan perkara-perkara lahiriah, tetapi tidak sibuk mencari perkara di atas, di mana Kristus ada di sebelah kanan Allah Bapa. Ini yang membuat saya juga tidak habis pikir. 
Kemudian, oleh karena hukuman ini (hujan es), akhirnya manusia menghujat Allah, bukannya bertobat. 

Matius 12:31-32
(12:31)Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.(12:32)Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak

Dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.

Matius 12:33
(12:33)Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.

Jika dia menentang Roh kudus, dia tidak akan diampuni baik di dunia ini, baik di dunia yang akan datangpun tidak akan diampuni, tidak akan mendapatkan keselamatan yang kekal. 
Saudaraku, jaman ini adalah jaman Roh Kudus, dalam kesempatan ini jangan lagi bermain-main. 

Kita akan melihat sejenak, 
Tentang: HUJAT
Wahyu 13:5-6
(13:5)Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.(13:6)Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

Saudaraku, mulut binatang yang keluar dari dalam laut itu menghujat tiga hal; 
1. Menghujat Allah.
2. Menghujat namanya.
3. Menghujat kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang ada di dalamnya.
Dan bagi mereka tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat.
Pada zaman Allah Bapa ada dua ribu tahun, masih ada kesempatan untuk dosa diampuni, zaman Allah Anak juga ada dua ribu tahun, masih ada juga kesempatan untuk bertobat, namun zaman Allah Roh kudus, zaman yang terakhir ini kalau kemah kediaman-Nya masih dihujat dan semua mereka yang diam di surga dengan segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya maka mereka tidak akan mendapat pengampunan. Itulah yangakan menimpabinatang yang keluar dari dalam laut (antikris) sebab mereka menghujat oleh karena segala mujizat-mujizat yang mereka perbuat dan mereka tidak sadar mereka telah menjadi sombong. 

Inilah yang terjadi, antikris akan menghujat Allah selama tiga tahun setengah, mereka berlaku sombong, hanya karena mujizat, hanya karena perkara lahiriah, yang sakit sembuh seperti di dalam ayat 3, tampak di kepalanya seperti yang kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh sehinggga seluruh dunia heran dan mengikuti binatang itu. Mereka melakukan tanda heran dan melakukan mujizat kesembuhan. Tujuannya; supaya banyak jiwa mengikuti mereka padahal binatang yang keluar dari dalam laut (antikris) merupakan satu dari trinitas dari setan, naga, serta nabi palsu. 
Saudaraku, mujizat pasti terjadi bagi anak-anak Tuhan, tetapi mujizat yang terjadi ini bukan merupakan akhir dari perjalanan ibadah kita di atas muka bumi ini, sebab akhir dari perjalanan kita di atas muka bumi ini adalah pesta nikah. Jadi kalaupun terjadi mujizat kesembuhan, tidak perlu disombongkan apalagi menghujat Allah. Itu hanyalah karunia illahi, tetapi Tuhan senantiasa memperhatikan kehidupan anak-anak Tuhan yang senantiasa menyangkal diri dan memikul salibnya, senantiasa merendahkan dirinya di bawah tangan Tuhan yang kuat.

Kita kembali membaca..
Wahyu 16:17
(16:17)Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."

Jadi goncangan yang terjadi di langit, di bumi, itu merupakan hukuman dari cawan murka Allah yang ketujuh/hukuman yang terakhir dari cawan murka Allah sehingga diakhiri dengan kata “...sudah terlaksana...” Saudaraku, di sini ada suara yang berkata“...Sudah terlaksana...”itu merupakan gema dari suara yang diserukan Tuhan Yesus Kristus di Golgota, suara itu telah naik kepada Allah dua ribu tahun yang lalu, kemudian suara itu dipantulkan kembali pada saat ini “...sudah selesai...”dalam injil Yohanes 19, setelah minum anggur asam Dia berkata “...sudah selesai...”
Jadi itu adalah gema sebab suara itu telah dinaikkan kepada Allah dua ribu tahun silam, tetapi kemudian dipantulkan kembali kepada kita pada malam ini supaya kita juga bisa merasakan kemenangan di Golgota. 
Yang disebut pengikut Tuhan bukan soal mujizat atau perkara lahiriah, tetapi yang disebut pengikut Tuhan adalah menyangkal dirinya, memikul salibnyadan mengikut Tuhan sampai pada akhirnyasemuanya sudah terlaksana yang ditandai dengantampilnya Mempelai Wanita Tuhan di dalamWahyu 21:15. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang