KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, October 29, 2018

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 28 AGUSTUS 2018



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 28 AGUSTUS 2018

KITAB KOLOSE
(Seri:137)

Subtema: UJILAH ROH ITU.


Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya. Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, ataupun hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti live streaming, video internet, youtube, maupun facebook, di dalam negeri maupun di luar negeri, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya. Puji Tuhan.

Sebelum kita membawa hidup kita rendah di kaki salib Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose, dan  saat ini kita masih berada di dalam Kolose 2:8.
Kiranya Tuhan membawa hidup kita semakin dekat kepada Dia, dua tangan Tuhan terulur kepada kita, hari ini dan  seterusnya kita bisa menikmati kemurahan Tuhan lewat doa penyembahan ini.

Kolose 2:8
(2:8) Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.

Rasul paulus berkata kepada jemaat di Kolose lewat tulisannya; “Hati-hatilah” maksudnya di sini adalah agar jemaat di Kolose jangan sampai ditawan oleh filsafat yang kosong dan palsu yaitu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia.
Pendeknya; filsafat kosong dan palsu berbicara tentang dua ajaran, yaitu:
1.   Ajaran turun-temurun.
2.   Roh-roh dunia.

Sekarang kita akan memperhatikan tentang ROH-ROH DUNIA, sebab pada minggu yang lalu kita sudah memperhatikan ajaran tentang turun-temurun yang dikaitkan dengan orang-orang Farisi dengan adat-istiadat mereka.

Sekarang tibalah saatnya kita memperhatikan keterangan yang kedua yaitu;
Tentang: ROH-ROH DUNIA.
1 Yohanes 2:16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia

Semua yang ada di dalam dunia ini, yaitu:
-   Keinginan daging.
-   Keinginan mata.
-   Keangkuhan hidup.
Keinginan daging, keinginan mata, keangkuhan hidup itu roh-roh yang berada di dalam dunia, roh-roh yang berasal dari bumi dari bawah bukan berasal dari Bapa dari sorga.

1 Yohanes 2:15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Jikalau orang mengasihi dunia maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
Kita bersyukur kepada Tuhan, oleh karena perkenanan-Nya kita diijinkan berada di dalam rumah Tuhan, kita berada dalam kegiatan Roh, beribadah dan melayani Tuhan, mengusahakan dan memeliharakan 3 macam ibadah pokok, berarti senantiasa pandangan kita diarahkan kepada perkara di atas bukan perkara di bawah (perkara di dunia). Itu sebabnya jikalau orang mengasihi dunia maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal…Yohanes 3:16.

Lebih jauh kita perhatikan perbedaan antara KASIH ALLAH DAN AJARAN DARI ROH-ROH DUNIA ...
1 Yohanes 4:1
(4:1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.

Perhatikan kalimat pada ayat ini; “Janganlah percaya pada setiap roh, tetapi ujilah setiap roh-roh itu.” Tujuannya, untuk mengetahui apakan mereka berasal dari Allah atau dari dunia ini.
Karena barangsiapa mengasihi dunia dengan segala yang ada di dalamnya maka kasih Allah tidak ada di dalam diri orang itu. Sedangkan kasih Allah dibuktikan dengan mengorbankan Anak-Nya yang tunggal, hamba Tuhan di tengah ibadah dan pelayannnya perlu juga kita tahu apakah dia berasal dari Allah atau berasal dari dunia ini. Sebab dunia sekarang ini sudah dipenuhi oleh nabi-nabi palsu, saya tidak ragu untuk mengatakan ini.

1 Tesalonika 5:19-21
(5:19) Janganlah padamkan Roh,
(5:20) dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.

Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik, syaratnya ada dua, yaitu:
1.   Janganlah padamkan roh.
Berarti tetap berada di dalam kegiatan roh (berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan) beribadah dan melayani, membawa korban dan mempersembahkannya.
2.   Janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.
Tugas dari seorang nabi adalah bernubuat, berarti menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati. Kalau rahasia firman terbuka maka segala yang terselubung akan tersingkap, dosa dibongkar dengan tuntas.
Maka hamba Tuhan tidak boleh sibuk  hanya berbicara tentang perkara lahiriah.

Sebab itu ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Kita harus tahu apakah seorang hamba Tuhan itu berasal dari Tuhan atau dari dunia ini.

Kita kembali lagi memperhatikan..
1Yohanes 4:2-3
(4:2) Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,
(4:3) dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.

Untuk mengetahui roh Allah dan roh antikris maka;
-   Mengakui dan menerima ajaran salib Kristus, itu adalah Roh Allah.
-   Menolak ajaran salib Krisus, itu adalah roh antikris.
Jadi kalau hanya berbicara, perkara di bawah saja, tetapi salib tidak ditegakkan di tengah ibadah dan pelayanan itu roh antikris.

Kalau sidang jemaat hanya suka mendengar firman yang ditambahkan dan firman yang dikurangkan menunjukkan bahwa dia sedang dikuasai oleh roh antikris.
Firman yang ditambahkan yaitu; menyampaikan satu dua ayat kemudian ditambahkan dengan cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, filsafat kosong, silsilah-silsilah yang tiada putus-putusnya.
Firman yang dikurangkan yaitu; firman tentang salib diganti dengan dua hal:
1.   Firman Tuhan diganti dengan teori kemakmuran, berarti orang kristen tidak boleh miskin harus kaya.
2.   Firman tentang salib diganti dengan tanda-tanda heran ataupun mujizat-mujizat.
Jadi salib tidak ditegakkan di tengah ibadah dan pelayanan itu.

Dari situlah kita mengerti mana hamba Tuhan yang dikuasai oleh roh Allah dan mana hamba Tuhan yang dikuasai oleh antikris. Mengakui pengajaran salib itu roh yang berasal dari Allah, tetapi menolak pengajaran salib itulah roh antikris.
Di dalam Kolose 2:8 tadi; Rasul Paulus mengingatkan dengan tegas kepada jemaat di Kolose; “hati-hatilah” maksudnya supaya jangan ditawan oleh filsafat kosong dan palsu, yaitu ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia.

1 Yohanes 2:18
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.

Jadi sudah banyak bangkit antikristus dan mengusai dunia ini. Itulah tandanya bahwa waktu ini adalah benar-benar adalah waktu yang terakhir.

1 Yohanes 2:22
(2:22) Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.

Saudaraku, kalau tidak menyampaikan ajaran salib berarti dia adalah seorang pendusta dan itu adalah roh antikristus.
Salib Kristus harus ditegakkan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, tidak boleh tidak. Kalau meyangkal Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel yang sudah diperciki darah berarti dia adalah seorang pendusta. Tidak usah ragu dan tidak usah takut dalam hal itu.

Praktek menyangkal salib Kristus dalam kehidupan sehari-hari..
Matius 26:69-74
(26:69) Sementara itu Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu."
(26:70) Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud."
(26:71) Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu."
(26:72) Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu."
(26:73) Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata: "Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu."
(26:74) Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam.

Pendeknya; Petrus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali.
Penyangkalan Petrus yang pertama; “Aku tidak tahu apa yang engkau maksud.”
Banyak anak Tuhan sudah tau pekerjaan Tuhan yang harus dia kerjakan dan dia sudah melihat pekerjaan Tuhan itu, tetapi pura-pura tidak tahu. Itu praktek penyangkalan yang pertama terhadap salib Kristus.

Penyangkalan Petrus yang kedua; “Aku tidak kenal orang itu.”
Pengkalan Petrus yang kedua ini lebih parah daripada penyangkalan yang pertama, sebab Petrus berakata; “Aku tidak kenal orang itu.” Berarti tidak mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat, tidak mengakui Yesus sebagai Guru Agung bagi seorang murid.
Saya punya alasan untuk mengatakan Petrus tidak tau diri. Bukankah dia awalnya adalah seorang penjala ikan lalu dijadikan sebagai murid dan pada akhirnya nanti menerima jabatan rasul. Bukankah itu suatu penyangkalan yang sangat luar biasa?
Dari orang yang tidak ada apa-apa menjadi kehidupan yang luar biasa, tetapi dia berkata aku tidak kenal orang itu. Sudah menerima ajaran, didikan siang dan malam, dan dia sudah tahu kehidupan Yesus luar dan dalam, tetapi dengan berani dia meniadakan Yesus dan berkata aku tidak kenal orang itu.
Kalau misalnya kita menyingkir dari seorang penjahat, terpisah dari orang-orang berdosa, itu lumrah, itu firman Tuhan, tetapi kalau kita tidak mengakui orang yang jelas-jelas kita tahu kehidupannya luar dan dalam, saleh, tidak ada noda, tidak ada dosa, terpisah dari orang-orang berdosa, lebih tinggi dari tingkat-tingkat sorga, tetapi dengan berani berkata aku tidak kenal orang itu, sungguh terlalu menyedihkan, tidak tau diri, dari penjala ikan lalu berani meniadakan Tuhan.

Penyangkalan yang Petrus yang ketiga; Petrus berkata untuk yang kedua kali, “Aku tidak kenal orang itu”, tetapi penyangkalan yang ketiga ini diawali dengan mengutuk dan bersumpah. Jadi penyangkalan Petrus yang ketiga ini lebih parah lagi dari penyangkalan yang kedua.
-   Mengutuk; berarti rela menjadi orang yang terkutuk.
Kita patut bersyukur Yesus rela menjadi orang yang terkutuk karena Dia rela digantung di atas kayu salib.
Tetapi tadi sebelum Petrus berkata aku tidak kenal orang itu diawalinya dengan mengutuk berarti rela menjadi orang yang  terkutuk.
Untung kita berada di tengah ibadah dan pelayanan ini, memikul salib sehingga segala dosa kutuk nenek moyang terputuskan. Kalau tidak ada salib maka kutuk nenek moyang tidak putus. Maka kalau seseorang jauh dari tengah ibadah dan pelayanan dan tidak  tahu tentang pelayanan dan memikul salib sampai kapanpun kutuk nenek moyang tidak akan terpatahkan.
Jadi bersyukur saja kalau seorang imam, seorang hamba Tuhan banyak dipercayakan tanggung jawab dalam ibadah dan pelayanan, bersyukur saja jangan bersungut-sungut, justru dengan itu kutuk nenek moyang dipatahkan. Tetapi justru ada beberapa diantara kita setelah dia menderita mungkin di tengah ibadah dan pelayan ini justru dia malah turun. Tidak mungkin dia bisa memutuskan kutuk nenek moyang kalau dia tidak memikul salibnya. Persis seperti Simon Petrus tadi, mengutuk.
-   Bersumpah.
Anak Tuhan sebetulnya tidak boleh bersumpah sebab perjanjian yang pertama itu sudah dibatalkan itulah hukum taurat karena Yesus sudah menegakkan perjanjian yang kedua.

Matius 5:33-36
(5:33) Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
(5:34) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,
(5:35) maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;
(5:36) janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun.

Saudaraku, Yesus berkata; “Janganlah sekali-kali bersumpah baik demi langit, demi bumi, Yerusalem, bahkan demi kepala sendiri.” Anak-anak Tuhan tidak perlu bersumpah.

Matius 5:37
(5:37) Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Ibadah kita bukan lagi ibadah taurat/ibadah lahiriah, mulutnya memulikan Tuhan, tetapi hatinya jauh dari Firman Tuhan. Di dalam hukum taurat boleh bersumpah, tetapi hukum yang pertama sudah dibatalkan, Yesus sudah menegakkan hukum yang kedua, Dia sudah mempersembahkan diri-Nya sebagai korban cukup satu kali untuk selamanya.  

Sekarang kita kembali membaca..
1 Tesalonika 5:21
(5:21) Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.

Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Kita sudah menerima Pengajaran Salib, pengajaran Mempelai dalan terangnya Tabernakel yang sudah diperciki oleh darah salib maka pegang terus, jangan lepaskan, jangan terima ajaran roh-roh dunia karena nanti arahnya penyangkalan terhadap salib.
Mengajarkan ajaran lain, menolak salib berarti hamba Tuhan pendusta.

1 Yohanes 4:5
(4:5) Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka.

Antikris berasal dari dunia itu sebabnya mereka berbicara tentang hal-hal duniawi. Persis seperti Kolose 2:20-22; masih sibuk dengan ajaran roh-roh dunia padahal itu berbicara soal perkara lahiriah yang sifatnya sementara saja.

Bolehlah kita baca di dalam..
Kolose 2:20-22
(2:20) Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia:
(2:21) jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini;
(2:22) semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.

Roh-roh dunia itu hanya berbicara soal perkara lahirah sementara perkara lahiriah sifatnya sementara tidak kekal.
Kita tidak selamanya di dunia ini, justru kita sedang menantikan dunia yang lain. Dari sorga kita menantikan dunia yang lain; itulah takhta kasih karunia, maka dari itu terimalah pengajaran salib. Kalau berbicara soal perkara lahiriah itu sifatnya sementara padahal kita tidak selamanya di dunia ini.
Itulah antikris, berasal dari roh dunia. Apa buktinya? Berbicara/ajarannya hanya soal-soal yang duniawi saja, tidak lebih tidak kurang.

Pertanyaannya; Mengapa antikris berbicara tentang hal-hal di dunia? 
Wahyu 13:16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
(13:17) dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Saudaraku, antikris dikuasai oleh roh jual-beli, itu sebabnya mereka hanya berbicara tetang hal-hal yang duniawi saja.  Roh jual-beli itu bukan roh Allah itu roh antikris.  Jadi supaya mereka dapat membeli, dapat menjual, mereka harus menerima cap antikris, di dahi ataupun di tangan kanan mereka. Adapun ajaran antikris dengan cap mereka itu adalah enam ratus enam puluh enam (666);
Enam yang pertama        -> Tubuh sedang dikuasai oleh daging.
Enam yang kedua    -> Jiwa sedang dikuasai oleh daging.
Enam yang ketiga    -> Roh telah dikuasai oleh daging.
Sebab bilangan mereka adalah bilangan manusia (bilangan daging). Tubuh, jiwa, dan roh mereka dikuasai oleh daging.

Tanda kalau rumah Tuhan sudah menjadi tempatnya roh jual-beli di dalam..
Matius 21:12
(21:12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati.

Tanda bahwa rumah Tuhan telah dikuasai oleh roh jual-beli:
1.   Di dalamnya terdapat meja-meja penukar uang.
Berarti hatinya terikat akan uang = cinta akan uang = loba = serakah = tamak. Seharusnya hati ini tempatnya  firman Tuhan.
2.   Adanya bangku-bangku pedagang merpati.
Ini berbicara tentang kedudukan, ke-akuan yang telah menguasai seluruh kehidupannya, tubuh, jiwa, dan rohnya. Ketika Herodes mempertahankan dirinya sebagai raja, korbannya terjadi pembunuhan pada anak-anak berumur dua tahun di Betlehem.
Itulah tanda kalau Bait Allah/rumah Tuhan sudah dikuasai oleh roh jual-beli.

JALAN KELUARNYA:
1 Yohanes 4:4
(4:4) Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.

Perhatikan kalimat; “Roh yang ada di dalam kamu lebih besar dari roh yang ada di dalam dunia ini.”
Itulah roh yang berasal dari Pengajaran Salib.
Seringkali orang kristen salah mengartikan ayat ini, seringkali ini digunakan untuk mengusir setan.
Jadi roh yang ada padamu lebih besar dari roh yang ada di dalam dunia ini, artinya kita harus menerima Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel yang sudah diperciki dengan darah salib sesuai dengan Ibrani 9.
Kalau kita lebih mengutamakan salib daripada perkara lahiriah maka roh kita lebih besar dari roh dunia ini.
Maka dari itu terimalah Pengajaran Salib, Pengajaran Mempelai dalam terangnya Taebernakel yang sudah diperciki oleh darah salib.

Kita lihat dulu Pengajaran salib..
Yohanes 6:53;63
(6:53) Sesungguhnya jikalu kamu tidak makan daging Anak manusia dan minum darahNya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
(6:63) Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Jadi untuk memperoleh hidup kekal terimalah pengajaran salib, tubuh, dan darah yesus.
Roh yang ada padamu lebih besar daripada roh yang ada di dunia ini. Dari mana sumbernya? Karena kita terima pengajaran salib, bukan dari mana-mana. Jadi jangan salah dimengerti.
Yang pertama ayat tadi bukan semata-mata digunakan untuk mengusir setan, yang kedua bukan karena badannya seperti body guard atau seperti Aderai maka roh yang ada pada dirinya lebih besar, bukan. Yang membuat roh kita lebih besar di dunia ini adalah karena kita terima Pengajaran Salib dan karena Pengajaran Salib adalah roh dan hidup.

Yohanes 6:66
(6:66) Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

Orang yang mengundurkan diri dari Pengajaran salib, Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel yang diperciki darah salib akhirnya menjadi antikris.
Yohanes 6:66, berarti tiga angka enam, ini bukan suatu kebetulan Tuhan menyusun ayat ini, dan Yohanes juga menulis kitab ini oleh Roh Kudus sepenuhnya.

Yakobus 4:4
(4:4) Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Perhatikan kalimat; “Barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Yakobus 4:5
(4:5) Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!"

Tuhan sangat mendambakan roh yang ditempatkan-Nya di dalam diri kita sebagai umat Tuhan, diingini-Nya dengan cemburu, jadi jangan sampai terima ajaran lain, tolak ajaran roh-roh dunia. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




Saturday, October 27, 2018

IBADAH RAYA MINGGU, 26 AGUSTUS 2018



IBADAH RAYA MINGGU, 26 AGUSTUS 2018

KITAB WAHYU
(Seri:67 )

Subtema: SEORANG MALAIKAT LAIN YANG KUAT.


Shalom saudaraku.
Selamat sore, salam sejahtera, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, kita bersyukur kepada Tuhan kita diijinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu semua karena kemurahan hati Tuhan.
Segera kita memasuki firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari kitab Wahyu 10, namun saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube maupun Facebook di dalam negeri maupun di luar negeri, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita bersama-sama sekaliannya.

Saudaraku kitab Wahyu  dalam susunan Tabernakel terkena kepada Tabut Perjanjian, sedangkan Wahyu 10 ini itu terkena kepada tutup pendamaian, pada minggu yang lalu kita telah memperhatikan pemaparan dari tutup pendamaian ini secara singkat, mungkin masih jelas dalam ingatan kita masing-masing.
Maka tutup pendamaian inilah yang menjadi dasar yang kuat untuk kita menyelidiki ayat satu dan ayat seterusnya.

Langsung saja ...
Wahyu 10:1-3
(10:1) Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.
(10:2) Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi,
(10:3) dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.

Terlebih dahulu kita memperhatikan kalimat; “seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga.”
Tanpa ragu saya mengatakan malaikat ini adalah pribadi dari Tuhan Yesus Kristus sendiri, kita tidak perlu ragu dalam hal ini.

Ada beberapa alasan untuk membuktikan bahwa malaikat yang kuat ini adalah Tuhan Yesus Kristus:
Alasan pertama: Malaikat ini disebut malaikat yang kuat, sebab Ia telah mengalami tujuh kali percikan darah.
Yesus Kristus Dialah tutup pendamaian yang telah turun dari sorga untuk memperdamaikan dosa manusia, karena tugas seorang Imam Besar adalah untuk mengadakan pendamaian terhadap dosa. Itulah malaikat lain yang kuat yang turun dari sorga.
Saudaraku perlu untuk diketahui; tidak ada kekuatan lain yang dapat mengalahkan dan membuat Dia jatuh ke dalam berbagai-bagai dosa

Ibrani 7:24
(7:24) Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.
“Imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.” Tugas untuk pendamaian dosa tidak diwakilkan dan tidak dapat diwakilkan oleh siapaun selain Dia kerjakan sendiri.

Ibrani 7:25
(7:25) Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
Dia sanggup menyelamatkan semua orang dengan sempurna, selanjutnya membawa mereka datang sampai kepada Allah sebab Dia hidup senantiasa untuk menjadi pengantara manusia. Pengantara berarti memperdamaikan dosa manusia kepada Allah di atas kayu saib.

Ibrani 7:27
(7:27) yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
Sekarang kita akan memperhatikan imam besar Harun ( imamat lewi) : setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya dan untuk dosa umat Tuhan.
Setiap hari berarti menunjukkan bahwa imamat lewi masih ditandai dengan kelemahan, itu sebabnya hari mempersembahkan korban setiap hari untuk dosanya dan untuk dosa umatnya.
Yesus Kristus telah melakukannya satu kali untuk selama-lamanya sebagai Imam Besar Dia telah mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban. Dari sinilah kita bisa mengeetahui bahwa Yesus sebagai Imam Besar tidak terdapat kelemahan-kelemahan dalam diri-Nya.

Ibrani 7:26
(7:26) Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
Keadaan Yesus sebagai Imam Besar;
-      Yang saleh.
-      Tanpa salah.
-      Tanpa noda.
-      Terpisah dari orang-orang berdosa.
-      Lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga.
Jadi masuk akal sebagai Imam Besar Ia telah menyerahkan diri-Nya cukup satu kali untuk selama-lamanya.
Dialah malaikat lain yang kuat, dari sorga, turun ke bumi untuk memperdamaikan dosa manusia.
Sedagkan imam besar yang lain berulang-ulang mempersembahkan korban persembahan kepada Tuhan karena dosanya dan karena dosa umat Tuhan. Berulang-ulang mempersembahkan korban, berarti  masih diliputi kelemahan.

Ada satu hal yang tidak kalah penting untuk kita perhatikan yaitu  lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga.

Ibrani 9:11
(9:11) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
Perhatikan kalimat pada ayat ini; “Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia.” Kalimat ini sama dengan Ibrani 7:26….lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga.

Ibrani 9:12
(9:12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
Dia tidak membawa darah domba jantan Dia tidak membawa darah anak lembu melainkan membawa darah-Nya sendiri.
Jadi jelas sangat sinkron dengan Ibrani 7:26, lebih tinggi dari tingkat-tinggkat sorga, sebab Ia telah melewati kemah yang lebih besar dan lebih sempurna yang bukan buatan tangan manusia.

Ibrani 4:15
(4:15) Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
“Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.”  Karena Dia adalah Imam Besar yang telah mengalami tujuh kali percikan darah. Dialah malaikat yang kuat turun dari sorga untuk mengadakan pendamaian dosa. Dia sangat mengerti kelemahan manusian dan Dia sangat merasakan kelemahan manusia, bahkan Dia sama seperti manusia, hanya perbedaannya dengan manusia daging adalah ketika Ia dicobai, Ia tidak berbuat dosa, berarti kuat, tidak lemah.

Matius 4:3-8
(4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
(4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
(4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
(4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
(4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Disini kita melihat Yesus menghadapi ujian atau pencobaan namun Yesus telah mengalahkan cobaan demi cobaan.
1.    Yesus telah mengalahkan daging dengan segala keinginannya.
Sebab Yesus berkata; “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Bukankah roti atau makanan tersambung dengan daging manusia? Dalam hal ini Yesus telah mengalahkan daging dengan segala keinginannya.
2.    Yesus telah mengalahkan dunia dengan kerajaan dunia.
Saudaraku di dalam dunia ini ada keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup, tiga perkara ini berasal dari dunia bukan dari Allah. Barangsiapa mengasihi dunia berarti kasih Allah tidak ada dalam dirinya, dan dia akan binasa bersama dengan dunia dan keinginannya.
Dunia ini mempunyai daya tarik tetapi Yesus telah mengalahkan kerajaan dunia  dan kemegahan dunia, berarti lepas dari daya tarik bumi. Dunia  ini punya arus yang sangat kuat untuk menghanyutkan kerohanian anak-anak Tuhan tetapi Yesus telah mengalahkan dunia.
Kalau daging dengan keinginannya sudah dikalahkan, maka dunia dengan arus yang kuat juga sudah dikalahkan.
3.    Yesus telah mengalahkan setan.
Sebab Yesus adalah Mezbah Dupa yang besar, Dia hidup dalam doa penyembahan yang besar. Sehingga terlepas dari berhala-berhala termasuk tidak menyembah kepada setan, Dia sudah mengalahkan setan.
4.    Yesus telah mengalahkan maut dan kerajaannya.
1 Korintus 15:24-26
(15:24) Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.
(15:25) Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
(15:26) Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

Musuh yang terakhir yang Ia kalahkan adalah maut dan kerajaannya.
Ia menyerahkan kerajaan kepada Allah Bapa sesudah Ia menyerahkan pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.
Inilah Imam Besar yang kita dambakan, Imam Besar yang kita harapkan.

DAMPAK POSITIF KEMENANGAN YESUS SEBAGAI IMAM BESAR:
Yang pertama.
1 Korintus 15:55-56
(15:54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
(15:55) Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
(15:56) Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.

Sebagai Imam Besar Yesus telah berkemenanganterhadap empat perkara di atas tersebut, sehingga oleh kemurahan itu tanpa ragu kita berkata; “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
Perlu untuk diketahui; sengat maut ialah dosa sedangkan kuasa dosa adalah hukum Taurat, artinya setiap orang yang hidup di dalam dosa dan hidup menurut daging, ia terjual di bawah hukum Taurat.

Sengat maut ialah dosa, tetapi kalau sengat maut itu menguasai manusia dari ujung rambut sampai ujung kaki manusia pasti binasa.
Kemudian kuasa dari dosa ialah hukum Taurat, berarti berada dibawah hukum Taurat.
Ciri-cirinya; mata ganti mata gigi ganti gigi Artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan, kemudian mengasiihi sesama tetapi musuh dibenci, itu ibadah Taurat.
Itu sebabnya oleh karena kemenangan yang diberikan oleh Yesus sebagai Imam Besar kita berani berkata; “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
Karena memang sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa adalah hukum Taurat.

Ibadah Taurat bersifat lahiriah, tidak ada artinya seperti orang Farisi dan ahli-ahli Taurat serta imam-imam kepala, mereka mengajar orang lain tetapi mereka sendiri tidak melakukannya, mengajarkan orang lain untuk berkorban tetapi mereka sendiri tidak berkorban. Kemudian apa yang mereka lakukan semuanya untuk dilihat manusia bukan untuk menyukakan hati Tuhan.  
Tetapi puji Tuhan, Tuhan Yesus telah berkemenangan dan oleh kemenangan itu sekali lagi saya tandaskan kita dapat berkat; “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" Karena musuh telah dibinasakan itulah maut dan kerajaan maut. Dialah Imam Besar yang saleh tanpa noda, tanpa salah, terpisah dari orang-orang berdosa, inilah malaikat yang kuat yang turun dari sorga untuk memperdamaikan dosa manusia.

Yang kedua.
Ibrani 10:19-21
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
(10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
(10:21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

Yang kedua; oleh darah Yesus sekarang kita penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, sebab kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala rumah Allah yang mengepalai rumah Tuhan, itulah kehidupan kita.
Berada di rumah Tuhan, beribadah dan melayani Tuhan tetapi di tengah-tengah ibadah itu tidak tampak kehadiran Imam Besar sebagai kepala rumah Tuhan, bukankah itu ibadah rutinitas, ibadah yang sia-sia?
Tanda hadirnya seorang Imam Besar di dalam rumah Tuhan; terdengar bunyi giring-giring itulah bahasa asing, bahasa lidah, bahasa roh. Sebab itu dalam setiap kali kita mendengar firman Tuhan perhatikan dengan sungguh-sungguh, perhatikanlah cara kamu mendengar firman Tuhan supaya nanti apabila pemberitaan firman Tuhan selesai disampaikan kita dengan segenap hati tersungkur di kaki salib-Nya, tanpa sadar nanti mulut bibir kita ini tiada henti-hentinya senantiasa mengagungkan dan memuliakan Tuhan, itu sudah tanda bahwa Imam Besar hadir di tengah-tengah ibadah, mengepalai rumah Tuhan.

Segala sesuatu yang kita perbuat, yang kita kerjakan semuanya diperhitungkan oleh Tuhan sehingga otomatis kita mempunyai keyakinan dan keberanian untuk menghampiri takhta kudus, beribadah melayani kepada Tuhan, mempersembahkan segenap hidup, sebagai korban kepada Tuhan.

Ibrani 3:6
(3:6) tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.

Kristus setia sebagai anak yang mengepalai rumah-Nya dan rumah-Nya adalah kita, jika kita sampai pada akhirna teguh berpegang kepada kepercayaan, teguh berpegang kepada pengharapan yang kita megahkan.
Yang kita megahkan itu kepercayaan dan pengharapan kita kepada Tuhan. Berpegang teguhlah kepada kepercayaan dan pengharapan kita megahkan.

Ibrani 7:21-22
(7:21) tetapi Ia dengan sumpah, diucapkan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Tuhan telah bersumpah dan Ia tidak akan menyesal: Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya" --
(7:22) demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat.

Tuhan telah bersumpah dan Ia tidak akan menyesal untuk menjadikan anak-Nya yang tunggal sebagai Imam Besar untuk selama-lamanya, hal itu sudah terbukti sesuai dengan penjelasan di atas tadi. Saya juga terlalu yakin mengatakan bahwa setiap imam yang melayani Tuhan, bertanggung jawab dengan apa yang dipercayakan oleh  Tuhan, supaya Tuahn tidak menyesal terhadap panggilan dan plihan-Nya.
Sebagai manusia ada kalanya menyesal tetapi Tuhan tidak menyesal, Allah Bapa tidak menyesal untuk menjadikan Yesus anak-Nya yang Tunggal sebagai Imam Besar untuk selama-lamaya.
Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat Dialah malaikat lain yang kuat yang turun dari sorga, Dia telah mengalami tujuh kali percikan darah, sehingga Ia memiliki kekuatan oleh kuasa yang sempurna.

Kita sudah melihat contoh teladan yang baik, Yesus Anak Tunggal Bapa adalah Imam Besar yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, terpisah dari orang-orang berdosa, yang tidak kalah penting lebih tinggi dari tingkat-tingkat sorga.

Ibrani 3:1
(3:1) Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,

Yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui yaitu Yesus Kristus, artinya: belajar mengikuti teladan yang Ia tinggalkan, pandang terus seperti Tabut Perjanjian. Sementara suku Lewi memikul Tabut Perjanjian bangsa Israel terus mengikutinya, arah pandangannya tidak pernah lari dari Tabut Perjanjian karena jalan yang mereka tempuh itu belum pernah mereka lalui.
Tidak ada seorangpun yang pernah masuk dalam kerajaan sorga selain Yesus sendiri yang tela turun ke bumi, pandang saja Dia supaya dimana Dia berada disitupun kita berada, jangan pandang yang lain supaya jangan sesat di tengah jalan.

Ibrani 3:2-5
(3:2) yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa pun setia dalam segenap rumah-Nya.
(3:3) Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.

Ia sebagai Imam Besar dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, karena Yesus sebagai Imam Besar setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya sebagai Imam Besar.
Arah pandangan kita terus terarah kepada Yesus sebagai Rasul dan Imam Besar yang setia mengepalai rumah Tuhan.
Melayani Tuhan tidak boleh serampangan, tidak boleh ya dan tidak, sebab itu senantiasa mengarahkan pandangan kepada Yesus. Pandangan kita terarah kepada Dia karena Dia setia supaya kita juga setia.

Alasan-alasan itu telah diuraikan kiranya diperhatikan sungguh-sungguh, itu sebabnya tadi saya katakan Wahyu 10: 1-11 terkena kepada Tabut Perjanjian dan ini dasar kita untuk memasuki ayat demi ayat.

Ada beberapa alasan untuk membuktikan bahwa malaikat ini adalah Tuhan Yesus Kristus sendiri:
Alasan kedua.
Wahyu 10:1-3
(10:1) Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.
(10:2) Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi,
(10:3) dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.

Ada tujuh tanda di dalam diri Yesus Kristus;
1.    Berselubungkan awan.
2.    Pelangi ada di atas kepala-Nya.
3.    Muka-Nya sama seperti matahari.
4.    Kaki-Nya bagaikan tiang api.
5.    Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka.
6.    Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi.
7.    Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum.
Itulah tujuh tanda yang di dalam diri Yesus Kristus dan dari tujuh perkara tersebut sudah memberi kekuatan bahwa malaikat lain yang kuat yang turun dari sorga itu adalah pribadi Yesus Kristus.

Kemudian tujuh perkara tersebut dibagi menjadi dua bagian;
Bagian pertama: satu sampai dengan yang keempat;
1.    Berselubungkan awan.
Wahyu 1:13
(1:13) Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Ada seorang serupa Anak Manusia berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki = berselubungkan awan.

2.    Pelangi ada di atas kepala-Nya.
Wahyu 4:3
(4:3) Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

Suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

3.    Muka-Nya sama seperti matahari.
Wahyu 1:16
(1:16) Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

4.    Kaki-Nya bagaikan tiang api.
Wahyu 1:15
(1:15) Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.
Bagian yang pertama satu sampai empat itu adalah sifat yang sudah melekat di dalam diri-Nya.

Bagian kedua; lima sampai dengan yang ketujuh;
5.    Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka
6.    Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi.
7.    Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum.
Tiga perkara ini adalah hasil dari sebuah tindakan atau apa yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus Kristus. Satu sampai empat tadi itu adalah sifat Yesus Kristus yang sudah mendarah daging (tanda-tanda yang sudah melekat), sedangkan lima sampai yang ketujuh adalah hasil dari sebuah tindakan, hasil dari sebuah perbuatan.
Adapun perbuatan tersebut;
5.    Ia memegang sebuah kitab kecil yang terbuka.
Saudaraku, Wahyu 1-5 gulungan kitab dengan tujuh meterai yang belum terbuka, sebab itu Rasul Yohanes dalam penglihatannya di pulau Patmos menangis sejadi-jadinya karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak membuka gulungan kitab dan ketujuh meterainya.
Kalau gulungan kitab dan tujuh meterainya tidak terbuka ini mendatangkan kerugian yang besar bagi manusia.
Sebaliknya kalau gulungan kitab dan tujuh meterainya terbuka maka berkuasa untuk menyingkapkan segala yang terselubung berarti dosa dibongkar dengan tuntas.

Wahyu 5:1
(5:1) Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

Gulungan kitab dengan tujuh meterai (belum terbuka), kerugiannya tidak dapat melihat tulisan disebelah dalam dan sebelah luarnya.
Tulisan yang di sebelah dalam itulah isi hati Tuhan, sedangkan tulisan yang di sebelah luar itulah karya Allah yang terbesar, itulah salib Kristus yang Ia kerjakan dua ribu tahun yang lalu.
Saudaraku kalau di tengah-tengah ibadah tidak terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, seseorang bisa saja menangis karena mujizat, karena tanda-tanda heran, tetapi belum tentu menangis karena dosanya yang besar itu dikoreksi.

Wahyu 5:2-4
(5:2) Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"
(5:3) Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
(5:4) Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

Rasul Yohanes menagis karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya, baik yang ada di sorga, yang di bumi, atau yang di bawah bumi untuk membuka gulungan kitab itu.
-      Yang di sorga -> para malikat, dua puluh empat tua-tua, dan empat makhluk tidak sanggup membuka gulungan kitab.
-      Yang di bumi -> hamba-hamba Tuhan dengan lima jabatan; rasul, nabi, penginjil, gembala, dan guru, termasuk saya sendiri kalau Tuhan tidak membukakan rahasia firman-Nya.
-      Yang di bawah bumi -> alam berzah tempat roh-roh jahat, roh najis atau setan-setan disembunyikan untuk sementara waktu.
Kalau firman Tuhan tersingkap maka segala yang terselubung akan tersingkap, dosa dibongkar dengan tuntas. Sebaliknya kalau tidak terjadi pembukaan rahasia Firman, masalah tidak terselesaikan, sehingga yang sakit tetap sakit, yang susah tetap susah, yang jahat tetap jahat.

6.    Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi.
Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi, artinya; berkuasa untuk menahan kuasa dari antikris, kaki kiri menginjak bumi berarti berkuasa menahan kuasa dari nabi-nabi palsu.
Sesuai dengan Wahyu 13:1, binatang yang keluar dari dalam laut itu adalah antikris, sedangkan binatang yang keluar dari dalam bumi itu adalah nabi-nabi palsu...Wahyu 13:11.
Berarti saat ini Tuhan masih memberikan kesempatan kepada kita untuk mengusahakan dan memelihara ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan ini, tandanya kaki kanan-Nya menginjakkan laut dan kaki kirinya menginjak bumi sehingga kita terlepas dari ajaran antikris itulah roh jual beli dengan cap meterainya enam ratus enam puluh enam (666). Kaki kiri menginjakkan bumi berarti berkuasa menahan ajaran dari nabi-nabi palsu dengan segala ajaran yang palsu antara lain firman yang ditambahkan dan firman yang dikurangkan.
Kalau kita bebas dari ajaran nabi palsu ini berarti kaki kiri-Nya menginjakkan bumi dan itu sudah nyata oleh karena perbuatannya ini nyata dalam kehidupan kita sampai saat ini.

7.    Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum.
Yesus Kristus adalah singa dari suku Yehuda.
Kalau singa sudah mengaum siapa yang tidak takut? Kalau Tuhan telah berfirman siapa yang tidak takut dan gentar?
Yang menyadari dirinya berdosa dia akan takut dan gentar saat singa dari suku Yehuda mengaum, saat firman Allah disampaikan dengan jelas dan tegas.

Jadi sudah terbukti dengan dua alasan ini, alasan yang pertama Dia kuat, Dia Imam Besar yang tidak diliputi dengan kelemahan. Alasan yang kedua dengan tujuh perkara dibagi menjadi dua bagian kita yakin malaikat yang kuat yang turun dari sorga tidak lain tidak bukan adalah pribadi Tuhan Yesus Kristus sendiri. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang