KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, June 28, 2011

IBADAH DOA PENYEMBAHAN , 28 juni 2011


YA ABBA, YA BAPA (seri 10)

Shaloom..!
Salam sejahtera dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Oleh karena kasih Nya yang besar kita dapat kembali beribadah pada malam hari ini

Roma 8: 14-15
(8:14) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
(8:15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Oleh Roh itu kita dapat berseru, “Ya Abba, Ya Bapa”.
“Ya Abba, Ya Bapa” adalah seruan dari anak-anak Tuhan kepada Allah sebagai Bapa yang baik.
Abba artinya: Bapa yang baik, yang memelihara anak-anak Nya.
Banyak bapa di muka bumi ini tetapi hanya satu Bapa yang baik , Dialah Allah yang hidup, Allah yang berkuasa, Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya.

Ada seruan dari orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya
Wahyu 7: 9-10
(7:9) Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
(7:10) Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"

Orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya ini berseru "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!". Itulah yang mereka serukan, yaitu keselamatan.
Kalau berseru keselamatan bagi Allah, ini menunjukkan bahwa orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, yaitu dari 4 penjuru bumi, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, adalah orang-orang yang diselamatkan.
Biarlah di hari-hari terakhir ini kita dapat berseru kepada Tuhan/menyerukan nama Tuhan, sebab tidak ada keselamatan di luar Allah kita, Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 7: 11-12
(7:11) Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,
(7:12) sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"

Oleh karena seruan dari orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, membuat para malaikat, 24 tua-tua, dan keempat makhluk turut memuji Tuhan, menyembah tersungkur di hadapan takhta Allah, takhta Anak Domba.
Biarlah kitapun menjadi salah satu dari orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, yang berseru kepada Allah, bukan kepada yang lain, merendahkan diri di hadapan Allah yang hidup, sehingga orang lainpun dapat turut menyembah Allah.

Ciri-ciri orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya:
Wahyu 7: 9
(7:9) Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

Ciri mereka adalah memakai pakaian putih

Wahyu 19: 8
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Pakaian putih adalah perbuatan-perbuatan benar dari orang-orang kudus
Inilah ciri mereka, yaitu orang kudus yang perbuatannya benar.

Wahyu 19: 9
(19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Pakaian putih juga disebut pakaian pesta.
Sebab, mereka yang masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba, adalah mereka yang mengenakan pakaian pesta, itulah pakaian putih = pakaian yang baru.

Contoh kehidupan orang benar:
Kejadian 6: 9-12
(6:9) Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.
(6:10) Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet.
(6:11) Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.
(6:12) Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.

Contohnya adalah pribadi Nuh, yang hidupnya tidak terdapat cacat cela di hadapan Allah, di zamannya, bagaimana dengan kita zaman sekarang? dimana kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi dan alkitab menuliskan bahwa di akhir zaman sama seperti zaman Nuh sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawiknkan sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera (Matius 24: 37-38).

Kalau Nuh hidup benar, itu karena Nuh selalu bergaul dengan Allah.

Kejadian 7: 1
(7:1) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.

Pada zaman itu, di mata Tuhan hanya Nuh lah yang hidupnya paling benar, sehingga istri, 3 anak, dan 3 menantu pun hidup benar. Oleh karena Nuh dan keluarganya hidup benar, sehingga mereka terlepas dari air bah.
Biarlah kehidupan kita pun benar di mata Tuhan, sehingga keluarga, teman, sahabat kita pun bisa menjadi benar, dan kita pun bisa terlepas dari kesukaran yang besar yang akan terjadi, seperti Nuh.

Proses untuk memperoleh pakaian putih
Wahyu 7: 13-14
(7:13) Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
(7:14) Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Untuk memperoleh pakaian putih, mencucinya dalam darah Anak Domba, sehingga tampak putih di hadapan takhta Allah dan takhta Anak Domba.
Ada 3 proses supaya pakaian putih terwujud:
1.      Roma 8: 35
(8:35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
(8:36) Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."

Proses yang pertama adalah saat kita tinggal/berada di dalam kasih Allah atau tidak terpisah dengan kasih Allah
Praktek tinggal di dalam kasih/tidak terpisah dengan kasih Allah, ada 7:
-          Penindasan
-          Kesesakan
-         

Kalau 7 hal ini menjadi praktek dalam hidup kita = berada dalam bahaya maut sepanjang hari dalam ibadah pelayanan = menjadi domba sembelihan
 
Penganiayaan
-          Kelaparan
-          Ketelanjangan
-          Bahaya
-          Pedang
Janganlah heran kalau dalam ibadah pelayanan kita tertindas, karena itu merupakan proses pencucian.
Kalau sudah tersembelih, pasti ada darah yang tercurah/mengalir, dan saat itulah berlangsung proses pencucian, yaitu pakaian yang kotor dicuci sehingga menjadi pakaian yang putih bersih.

2.      Yesaya 53: 7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Proses kedua adalah saat mulut tidak terbuka/kelu, artinya: daging tidak lagi bersuara = tidak hidup menurut keinginan-keinginan daging itu sendiri.

Prakteknya:
Ø  Anak Domba ditindas/dianiaya dan dibawa kepada pembantaian, dan induk domba digunting bulunya, tetapi mulutnya tetaplah kelu.
Bila mulut kita tertutup/daging tidak lagi bersuara, saat itulah terjadi proses pencucian pakaian, sebab pada saat itulah darah mengalir/tercurah.
Domba berbeda dengan kambing. Kalau domba, tetap berada dalam kawanannya, tidak berpencar, dan tidak bersuara ketika disembelih.

3.      Mazmur 51: 19
(51:19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Proses yang ketiga adalah saat jiwa kita hancur kemudian hati patah dan remuk
Saat itulah terjadi penyembelihan darah mengalir = pakaian sudah dicuci sampai bersih

Darah Anak Domba yang tersembelih menghapus dosa-dosa kehidupan kita dengan 3 proses yang di atas.
Biarlah kehidupan kita senantiasa berseru kepada Tuhan, dan janganlah berulang-ulang mengaku kesalahan/kelemahan yang sama walaupun Allah adalah Allah yang setia dan adil.

Wahyu 7: 14
(7:14) Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Orang yang berpakaian putih adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan.
Sebab itu janganlah kita merasa aman, berada di zona kenyamanan/mengeraskan hati, tetapi biarlah kita seperti domba sembelihan walaupun tertindas, namun sedang mencuci pakaian sampai putih, sehingga kita keluar dari kesusahan dan memakai pakaian putih di hadapan Allah. Kalau tidak keluar dari zona kenyamanan, maka suatu saat nanti tidak akan keluar dari kesusahan dan tidak akan memakai pakaian putih.

Wahyu 7: 15
(7:15) Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.

Dengan kasih karunia, mereka berdiri di hadapan takhta Allah, takhta Anak Domba.
Jika kita dipercaya dalam pelayanan yang luar biasa siang dan malam, maka Tuhan akan membentangkan kemah Nya , sehingga ada perlindungan/pemeliharaan/pembelaan dari Tuhan = ada masa depan.
Biarlah kita senantiasa berseru “ya Abba, ya Bapa”, sehingga tidak hidup dalam penyembahan berhala dalam bentuk apa pun. Biarlah nama Tuhan dipermuliakan di bumi seperti di sorga.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI.

Friday, June 24, 2011

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB , 24 juni 2011


Shaloom...!
Salam sejahtera dalam nama Tuhan Yesus Kristus, oleh kasih Nya yang besar kita dapat beribadah malam hari ini
Semoga kita dapat diberkati oleh Tuhan pada malam hari ini

Maleakhi 1: 3
(1:3) tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun."

Tuhan membenci Esau dan kalau Tuhan membenci Esau, tentu ada alasannya.
Oleh karena kebencian Tuhan, maka tanah pusaka Esau dijadikan padang gurun oleh Tuhan.
Jangan sampai juga kita mengalami seperti yang dialami Esau karena ini sangat merugikan kehidupan kita, terutama kerohanian kita.
Padang gurun = tanah gersang/kering = tandus

Yeremia 49: 17
(49:17) Edom akan menjadi ketandusan; setiap orang yang melewatinya akan merasa ngeri dan bersuit karena segala pukulan yang dideritanya.

Ø  Edom, pegunungan Esau, akan menjadi ketandusan dan setiap orang yang melewatinya akan merasa ngeri karena pukulan yang dideritanya.
Ketandusan adalah penderitaan karena pukulan.

Mikha 6: 13
(6:13) Maka Aku pun mulai memukul engkau, menanduskan engkau oleh karena dosamu.
Jadi, ketandusan adalah pukulan dari Tuhan sampai membuat seseorang mengalami penderitaan.

Mari kita lihat sebagai gambaran, bahwa ketandusan merupakan pukulan dari Allah sehingga membuat seseorang mengalami penderitaan
Lukas 10: 30
(10:30) Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.

Saudaraku, tadi saya katakan bahwa ketandusan itu adalah pukulan dari Allah sampai mengalami penderitaan, dan itu digambarkan seperti seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho.
Turun dari Yerusalem ke Yerikho = meninggalkan Yerusalem
Jika meninggalkan Yerusalem, maka akan menderita oleh karena pukulan.
Meninggalkan Yerusalem, artinya:
a.      Meninggalkan ibadah pelayanan
Kalau jauh dari ibadah pelayanan, sudah pasti kita mengalami ketandusan/kerohanian yang kering-kering, karena tidak mungkin kita meninggalkan ibadah pelayanan tetapi diurapi Roh Kudus dan hidup dalam kebenaran.
Sebab itu, kita harus bersyukur jika hari-hari terakhir ini, kita dipenuhkan dengan ibadah pelayanan, dan ibadah pelayanan itu menjadi suatu kebiasaan kita, sehingga ibadah pelayanan menjadi kerinduan bagi kita.
Akan tetapi, jika dalam ibadah seseorang justru mengalami kering (datang kering, pulang kering), serta susah membuka mulut untuk memuji Tuhan, itu perlu dipertanyakan. Datang kering, pulang kering = tidak ada gairah untuk melayani Tuhan.
b.      Yesaya 2: 3
(2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Meninggalkan Yerusalem, berarti meninggalkan kebenaran Firman = jauh dari kasih karunia
Oleh sebab itu, janganlah kita meninggalkan Yerusalem, karena  yang hanya bisa membenarkan kita adalah Yesus, Anak Allah, yang penuh dengan kasih karunia dan kebenaran.

Mazmur 137: 5-6
(137:5) Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
(137:6) Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak sukacitaku!

·         Jika meninggalkan Yerusalem, maka tangan kanan menjadi kering.
Artinya: Tidak ada lagi perbuatan yang benar di hadapan Tuhan.
Meninggalkan Yerusalem bagaikan ranting yang kering tidak melekat pada pokok anggur
Yohanes 15: 4-6
(15:4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
(15:5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
(15:6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

Anak-anak Tuhan yang meninggalkan ibadah pelayanan/meninggalkan Yerusalem seperti ranting yang kering, tidak dapat berbuah, berarti tidak dapat berbuat apa-apa, kemudian ranting dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api untuk dibakar, demikian juga kehidupan yang kering, yaitu kehidupan yang tidak menghasilkan buah karena meninggalkan Yerusalem akan dicampakkan ke dalam api neraka/menjadi binasa.

·         Jika meninggalkan Yerusalem, maka lidahku melekat pada langit-langitku
Artinya: Tidak dapat memuji dan memuliakan Tuhan = tidak mengalami sukacita.

Ciri-ciri menderita karena pukulan
Lukas 10: 30
(10:30) Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.

Cirinya: keadaan/kerohanian setengah mati = tidak sadarkan diri = bernafas satu-satu/mengap-mengap
Jika menderita karena pukulan, yang terjadi adalah, kerohanian menjadi setengah mati (tidak hidup tetapi juga tidak mati)

Yeremia 14: 1-6
(14:1) Firman TUHAN yang datang kepada Yeremia mengenai musim kering.
(14:2) Yehuda berkabung, pintu-pintu gerbangnya rebah dan dengan sedih terhantar di tanah; jeritan Yerusalem naik ke atas.
(14:3) Pembesar-pembesarnya menyuruh pelayan-pelayannya mencari air; mereka sampai ke sumur-sumur, tetapi tidak menemukan air, sehingga mereka pulang dengan kendi-kendi kosong. Mereka malu, mukanya menjadi merah, sampai mereka menyelubungi kepala mereka.
(14:4) Pekerjaan di ladang sudah terhenti, sebab hujan tiada turun di negeri, maka petani-petani merasa kecewa dan menyelubungi kepala mereka.
(14:5) Bahkan rusa betina di padang meninggalkan anaknya yang baru lahir, sebab tidak ada rumput muda.
(14:6) Keledai-keledai hutan berdiri di atas bukit gundul, mengap-mengap seperti serigala, matanya menjadi lesu, sebab tidak ada rumput.

Ø  Inilah keadaan/kerohanian yang setengah mati, yaitu mengap-mengap/nafasnya satu-satu, artinya tidak hidup di dalam doa penyembahan yang benar, matanya lesu berarti pandangannya tidak lagi terarah pada pribadi Yesus, kehidupannya menjadi kosong berarti Allah Tri Tunggal tidak tinggal diam di dalam Nya, yaitu Tuhan Yesus Kristus/Bapa, Anak, Roh Kudus, sehingga seseorang menjadi kecewa, bersungut-sungut, putus asa.
Oleh sebab itu, janganlah jauh dari ibadah pelayanan supaya tidak menderita karena pukulan

Akibat ketandusan/kekeringan:
Yeremia 49: 17-18
(49:17) Edom akan menjadi ketandusan; setiap orang yang melewatinya akan merasa ngeri dan bersuit karena segala pukulan yang dideritanya.
(49:18) Seperti pada waktu ditunggangbalikkannya Sodom dan Gomora dan kota-kota tetangganya -- firman TUHAN -- maka seorang pun tidak akan diam lagi di sana dan seorang manusia pun tidak akan tinggal lagi di dalamnya.

Akibatnya: ditunggangbalikkan, seperti pada waktu ditunggangbalikkannya Sodom dan Gomora.

Mari kita lihat peristiwa Sodom dan Gomora
Kejadian 18: 23-33
 (18:23) Abraham datang mendekat dan berkata: "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik?
(18:24) Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu?
 (18:26) TUHAN berfirman: "Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka."
 (18:28) Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?" Firman-Nya: "Aku tidak memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana."
(18:29) Lagi Abraham melanjutkan perkataannya kepada-Nya: "Sekiranya empat puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian karena yang empat puluh itu."
(18:30) Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian, jika Kudapati tiga puluh di sana."
(18:31) Katanya: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang dua puluh itu."
(18:32) Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu."
(18:33) Lalu pergilah TUHAN, setelah Ia selesai berfirman kepada Abraham; dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.

Ø  Abraham berdoa syafaat untuk Sodom dan Gomora sebanyak 6 kali, supaya Sodom dan Gomora mendapat keadilan dari Tuhan, tetapi pada akhirnya Sodom dan Gomora ditunggangbalikkan karena tidak memenuhi standartnya Allah. Abraham memohon kepada Tuhan dimulai dari 50 orang sampai akhirnya 10 orang, tetapi tidak ditemukan orang-orang benar di dalamnya, sehingga Sodom dan Gomora ditunggangbalikkan, Sodom dan Gomora menjadi sunyi sepi dan tanah gersang, seperti itulah keadaan tanah pusaka Edom.
50 -> hari pentakosta = pencurahan Roh Kudus
10 -> 10 hukum Allah = Firman Allah
Jadi, standartnya Allah adalah hidup menurut pimpinan Roh Kudus dan kebenaran Firman Allah.

Kalau seseorang mengalami kering gersang/tandus, sehingga jauh dari kebenaran, tidak ada pujian kepada Tuhan, berarti itu adalah pukulan dari Tuhan
Oleh sebab itu, biarlah kita berada dalam ibadah pelayanan karena tidak ada orang rohani yang diurapi Roh Kudus tetapi meninggalkan ibadah pelayanan. Demikian juga , seperti 120 orang yang berada di loteng Yerusalem, dipenuhkan oleh Roh Kudus karena ada persekutuan dan tidak meninggalkan Yerusalem
Biarlah di hari-hari terakhir ini menjelang kedatangan Tuhan, kita merindukan ibadah pelayanan bukan merindu seperti pesta ulang tahun, pesta-pesta atau acara-acara dunia lainnya.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI





Tuesday, June 21, 2011

IBADAH DOA PENYEMBAHAN , 21 juni 2011


YA ABBA YA BAPA (Seri 9)
Shaloom...!
Salam sejahterah di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, oleh karena kemurahan kita boleh beribadah malam ini dalam Ibadah Doa Penyembahan. Mari kita segera melihat tentang “ya Abba ya Bapa!”

Roma 8:14-16
(8:14) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah
.(8:15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
(8:16) Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

“Ya Abba, Ya Bapa” adalah seruan dari anak-anak Tuhan kepada Allah sebagai Bapa yang baik.
Abba artinya: Bapa yang baik, yang memelihara anak-anak Nya.
Banyak bapa di muka bumi ini tetapi hanya satu Bapa yang baik , Dialah Allah yang hidup, Allah yang berkuasa, Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya.

Yesaya 46:5-7
 (46:5) Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?
(46:6) Orang mengeluarkan emas dari dalam kantongnya dan menimbang perak dengan dacing, mereka mengupah tukang emas untuk membuat allah dari bahan itu, lalu mereka menyembahnya, juga sujud kepadanya!
(46:7) Mereka mengangkatnya ke atas bahu dan memikulnya, lalu menaruhnya di tempatnya; di situ ia berdiri dan tidak dapat beralih dari tempatnya. Sekalipun orang berseru kepadanya, ia tidak menjawab dan ia tidak menyelamatkan mereka dari kesesakannya.

Allah sebagai Bapa yang baik tidak bisa disamakan dengan allah manapun, sekalipun orang membuat allah dari patung emas/perak tetapi allah itu tidak bisa menjawab atau berbuat apa-apa, bahkan tidak dapat menyelamatkan.
Mempertuhankan harta kekayaan adalah sebuah kekeliruan yang besar, biarlah dihari-hari terakhir ini kita hanya berseru kepada Allah yang hidup, jangan berseru kepada allah-allah yang lain, dengan kata lain tidak hidup di dalam penyembahan berhala.

Sebagai contoh:
Kisah Para Rasul 3:1-7
(3:1) Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
(3:2) Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
(3:3) Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
(3:4) Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
(3:5) Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
(3:6) Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
(3:7) Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.

Ø  Sekalipun ada orang yang membuat allah dari patung, tetapi patung tersebut tidak dapat berbuat apa-apa.
Ada seorang lumpuh yang berharap pada Petrus, tetapi Petrus berkata dengan tegas, “emas dan perak tidak ada padaku”, karena Petrus menyembah Allah yang hidup.
Emas/perak aku tidak punya artinya Petrus tidak menyembah kepada allah yang lain yaitu emas dan perak, melainkan menyembah Allah yang hidup.

(3:6) Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"

Petrus tidak punya emas dan perak, lalu apa yang ia punya?
Petrus hanya mempunyai Yesus Kristus, orang Nazaret, di dalam hidupnya.

Akibat tidak ada seruan “ya Abba, ya Bapa”/berseru kepada allah lain:
Yesaya 46:6-7
(46:6) Orang mengeluarkan emas dari dalam kantongnya dan menimbang perak dengan dacing, mereka mengupah tukang emas untuk membuat allah dari bahan itu, lalu mereka menyembahnya, juga sujud kepadanya!
(46:7) Mereka mengangkatnya ke atas bahu dan memikulnya, lalu menaruhnya di tempatnya; di situ ia berdiri dan tidak dapat beralih dari tempatnya. Sekalipun orang berseru kepadanya, ia tidak menjawab dan ia tidak menyelamatkan mereka dari kesesakannya.

Akibatnya : Hidup di dalam kesesakan, bagaikan mengangkat patung emas dan perak di atas bahu dan memikulnya dan tidak dapat memberi jawaban atau tidak dapat memberi jalan keluar atas beban-beban karena masalah-masalah yang sedang dihadapi.
Berarti kesesakan, bagaikan memikul beban yang berat di atas pundak = berbeban berat.

Ciri-ciri jika tidak berseru “ya Abba, ya Bapa”/berseru kepada allah lain :
Kisah Para Rasul 3:2
(3:2) Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.

Ø    Ciri-cirinya adalah mengalami kelumpuhan seperti seorang laki-laki yang duduk di dekat pintu gerbang Bait Allah.
Demikian juga jika seseorang tidak berseru kepada Allah, ya Abba ya Bapa atau tidak hidup di dalam doa penyembahan akan mengalami kelumpuhan rohani.
Lumpuh artinya:
  1. Tidak dapat berdiri dihadapan Tuhan = tidak berdiri di atas kebenaran
  2. Tidak dapat berjalan atau tidak mengikuti jejak Kristus = Menyimpang ke kiri atau ke kanan/banyak penyimpangan-penyimpangan di hadapan Tuhan

Prakteknya :
Kisah Para Rasul 3:2-5
(3:2) Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
(3:3) Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
(3:4) Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
(3:5) Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.

Ø    Orang lumpuh tersebut meminta sedekah kepada setiap orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
Meminta sedekah artinya: Menaruh harapan pada manusia = mengharapkan uluran tangan manusia.
Kalau meminta sedekah atau menaruh pengharapan kepada manusia atau uluran tangan manusia, berarti tidak mengharapkan uluran tangan Tuhan
Kita tidak tahu apa yang terjadi hari esok, tetapi kesusahan hari ini biarlah untuk hari ini, kesusahan hari esok untuk hari esok, oleh sebab itu, biarlah kita senantiasa berseru “ya Abba ya Bapa” menyembah Allah yang hidup saja, supaya tidak ada seruan kepada allah lain/tidak hidup di dalam penyembahan berhala.

Posisi jika tidak berseru ya Abba ya Bapa/berseru kepada allah lain
Kisah Para Rasul 3:2
(3:2) Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.

Ø  Posisi/keberadaan orang lumpuh tersebut diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah.
Kalau posisi/berada dekat pintu gerbang Bait Allah, berarti tidak berada di dalam Bait Allah, melainkan berada di luar Bait Allah = berada di luar Tuhan

Yohanes 15: 5-6
(15:5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
(15:6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

Di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa, tidak berbuah/tidak menghasilkan buah yang manis, buah yang menyenangkan hati Tuhan yang dapat dicicipi dan dinikmati, seperti ranting yang tidak melekat pada pokoknya, yaitu Yesus Kristus, menjadi kering kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Jangan sampai kehidupan saya dan saudara mengalami hal yang sama seperti orang lumpuh tersebut, oleh sebab itu, biarlah kita mengharapkan uluran tangan belas kasih Tuhan, sebab hanya Tuhan yang mampu menolong kehidupan kita sehingga terlepas dari kelumpuhan rohani yang sangat merugikan kita, baik untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang.

Jalan keluar:
Kisah Para Rasul 3:5-7
(3:5) Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
(3:6) Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
(3:7) Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.

Petrus memegang tangan kanan orang lumpuh tersebut
Petrus memegang tangan kanan orang lumpuh = menerima uluran tangan belas kasih Tuhan
Oleh sebab itu, biarlah kehidupan kita mendapatkan/menerima uluran tangan belas kasih Tuhan untuk menolong, menguatkan kerohanian kita yang lumpuh.

Mari kita lihat kasih Yesus Kristus, orang Nazaret itu?
Kasih Tuhan Yesus Kristus orang Nazaret:
Yohanes 19: 18-20
(19:18) Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah.
(19:19) Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi."
(19:20) Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani.

Ø  Kasih Yesus orang Nazaret itu ialah Ia rela disalibkan sama seperti dua orang penjahat di sebelah menyebelah.
Yesus rela berkorban bahkan rela mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia, termasuk dosa lumpuh, baik bagi orang Yahudi/Israel maupun bagi orang kafir.
Pengorbanan Yesus Kristus, orang Nazaret itu untuk orang kafir dan orang Israel, buktinya, tulisan di atas kayu salib itu ditulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani.
Ibrani -> orang Israel
Yunani -> di luar Israel/bangsa kafir

Bila kita satu dalam pengorbanan Yesus/rela menderita berarti ada tanda darah.

Hasilnya:
Kisah Para Rasul:3:7-9
(3:7) Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
(3:8) Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
(3:9) Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah,

Ø  Orang lumpuh tersebut dapat berdiri setelah menerima uluran tangan belas kasih Tuhan, seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang lumpuh tersebut, ia berlonjak-lonjak serta memuji Tuhan. Kalau kita sudah mendapatkan kasih dari Yesus Kristus orang Nazaret lewat pengorbanan Yesus di kayu Salib, maka dipulihkan/disembuhkan dari kelumpuhan, sehingga menjadi kesaksian bagi setiap orang.

Memuji Allah berarti ada seruan “YA ABBA, YA BAPA”, dengan kata lain, tidak hidup di dalam penyembahan berhala.

Roma 8:15-17
(8:15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
(8:16) Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
(8:17) Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Roh Kudus bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah, artinya: menjadi kesaksian di manapun kita berada, sehingga orang lain pun turut memuj Tuhan.
Kalau kita menderita bersama-sama dengan Yesus, maka kita menjadi ahli waris di dalam kerajaan sorga = dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Biarlah kita selalu berseru “Ya Abba, Ya Bapa”, artinya: hidup di dalam penyembahan, tidak lagi berharap kepada harta kekayaan dan yang lain-lain, sebab Yesus Kristus, orang Nazaret itu, adalah Allah yang hidup, yang lebih besar dari allah lain, oleh sebab itu, biarlah Dia terlebih besar di dalam hidup kita, di dalam segala sesuatu, Dia yang memelihara hidup kita sampai selama-lamanya. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI.