KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, November 30, 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 27 NOVEMBER 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 27 NOVEMBER 2015

“KITAB MALEAKHI”

Subtema : SENGSARA SALIB ADALAH ALASAN UNTUK MENJADI RAJA

Shalom…!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi.
Maleakhi 4:1
(4:1) Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

Kalimat yang mengatakan: “Bahwa sesungguhnya hari itu datang” , ini menunjuk kedatangan Yesus Kristus pada kali yang kedua.

Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7)Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Pada saat Yesus datang pada kali yang kedua, maka Ia akan tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.

Keterangan: TAMPIL SEBAGAI RAJA.
Matius 25:31
(25:31)"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.

Perhatikan kalimat yang mengatakan; “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya” = Yesus tampil sebagai Raja pada saat Ia datang kembali untuk kali yang kedua.
Pada saat Yesus datang pada kali yang kedua = penciptaan kembali = keadaan yang baru.

(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

”Di tengah – tengah takhta itu dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih”, artinya; Yesus tampil sebagai Raja, namun terlebih dahulu Ia mengalami penyembelihan.
-       Anak Domba à bahwa Yesus adalah Raja.
-       Telah disembelih = telah mengalami sengsara salib, berarti Yesus menjadi Raja setelah mengalami sengsara salib.
Biarlah sekiranya kita juga mengalami apa yang dialami oleh Yesus Kristus.
Kalau Yesus mengalami penyembelihan, kiranya kita juga mengalami penyembelihan sebab kalau menolak untuk disembelih maka Ia yang menjadi penyembelih.

Wahyu 5:11-12
(5:11) Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,
(5:12) katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"

“Anak Domba yang disembelih itu layak menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian karena Dia adalah Raja di atas segala raja yang duduk di atas takhta itu.”

Sebagai Raja, Yesus akan memerintah selama-lamanya sesuai dengan kitab….(Wahyu 11:15).
Sejenak kita melihat kitab Wahyu.
-       Wahyu 1: Mengenai penglihatan-penglihatan yang diterima oleh rasul Yohanes di pulau Patmos.
Selanjutnya penglihatan itu ditulis dan dikirim kepada tujuh sidang jemaat di Asia kecil.
-       Wahyu 2-3: Mengenai sidang jemaat di Asia kecil yang menjadi Kaki Dian Emas / Pelita Emas, artinya;  menjadi terang / kesaksian setelah mengalami pembaharuan.
Apa yang dilihat oleh rasul Yohanes, dituliskan untuk mengoreksi, menyelidiki tujuh sidang jemaat yang ada di Asia kecil sampai keadaan mereka berubah dan menjadi Kaki Dian Emas / Pelita Emas yang bercahaya = menjadi terang.
-       Wahyu 4: Mengenai Tuhan memperlihatkan Tabernakel surgawi kepada rasul Yohanes = keadaan baru / ciptaan baru.
Kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai disertai dengan pola Tabernakel supaya hidup rohani kita berpola sesuai dengan pola Tabernakel, itulah miniatur kerajaan sorga, ini hidup keadaan baru.
-       Wahyu 5: Mengenai Anak Domba yang telah disembelih dan takhta.

Kesimpulannya: Untuk menjadi Raja, Yesus terlebih dahulu disembelih.

Matius 27:37-38
(27:37) Dan di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi."
(27:38) Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.

Alasan Yesus menerima hukuman / sengsara salib adalah supaya Ia tampil sebagai Raja.
Tadi kita sudah melihat penampilan Yesus, Dialah Anak Domba Allah yang duduk di atas takhta, tetapi terlebih dahulu Ia mengalami penyembelihan. Di sini juga Yesus mati di atas kayu salib mengalami kehinaan, tujuannya adalah supaya Ia tampil sebagai Raja, tidak lebih dan tidak kurang.

Yesaya 9:6
(9:6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

Dasar dari kerajaan-Nya (kerajaan sorga) adalah keadilan dan kebenaran sehingga kita boleh mengalami damai sejahtera yang tidak akan berkesudahan.

Yesaya 11:4
(11:4) Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.

Ketika Yesus tampil sebagai hakim: “Yang lemah mendapat keadilan dan kebenaran.”
Ketika Yesus tampil sebagai wasit: “Yang tertindas mendapat keputusan yang jujur.”

Saudaraku, seseorang akan mengalami tekanan dan akan tertindas apabila masih menyembunyikan dosa dan terdapat kekurangan di sana - sini.
Tetapi, dasar dari kerajaan sorga itu adalah keadilan dan kebenaran dan oleh karena keadilan dan kebenaran, kita terbebas dari dosa, sehingga lepas dari tekanan dan penindasan.
Pendeknya, penyebab seseorang tertindas dan tertekan adalah dosa.

Bukti, dasar kerajaan sorga adalah keadilan dan kebenaran:
Yohanes 18:35-36
(18:35) Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?"
(18:36) Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."

Buktinya:Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan
Kalau kejahatan dibalas dengan kejahatan berada di bawah hukum Taurat.

Roma 3:25-26
(3:25) Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
(3:26) Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.

Yesus Kristus telah memperdamaikan dosa manusia di atas kayu salib, menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini. Ia menderita di atas kayu salib, supaya nyata, bahwa Ia benar sehingga Ia sanggup membenarkan orang-orang yang percaya kepada Yesus.

Roma 3:27
(3:27) Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!

Jadi tidak ada alasan untuk kita bermegah, sebab dasar dari kerajaan sorga adalah kebenaran dan  keadilan = iman, bukan karena kita hebat dan mampu.
Kalau kita menjalankan ketekunan dalam tiga macam ibadah serta dipercaya melayani di tengah-tengah ibadah tersebut bukan karena kemampuan kita, kehebatan kita.
Ayo, pengertian yang lama, yaitu; merasa diri bisa, rubah secepatnya! Itu tidak baik.

Kembali kita perhatikan….
Yohanes 18:37
(18:37) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

Sekali lagi saya sampaikan :“Yesus adalah Raja segala raja = Raja yang berkuasa. Untuk itulah Ia lahir dan datang ke dunia.”
Tujuan Yesus turun dan menjadi Raja: Memberi kesaksian tentang kebenaran = menyatakan kasih karunia.

Bandingkan pada masa hukum Taurat:
Matius 5:38
(5:38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.

Kebenaran menurut hukumTaurat:“Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.”
Artinya; kejahatan di balas dengan kejahatan.
Kesimpulannya; tidak sempurna di dalam kebenaran.
Itulah kalau berada di bawah hukum Taurat, sama seperti makan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (mengetahui yang baik tetapi tahu juga tentang yang jahat).

Matius 5:34
(5:34) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

Kebenaran menurut hukum Taurat: “Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu” = mengasihi orang  yang mengasihi dan membenci musuh = Tidak sempurna dalam kasih.
“Kasih menutupi banyak sekali dosa….” (1 Petrus 4:8).
Kasih juga mengikat, mempersatukan dan menyempurnakan….(Kolose 3:14).
Mengasihi sesama manusia dan membenci musuh = mengasihi orang yang mengasihi membenci orangyang membenci (tidak sempurna dalam kasih).

Matius 27:37
(27:37) Dan di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi."

Alasan Yesus menanggung penderitaan di atas kayu salib / aniaya karena firman adalah: supaya Ia tampil sebagai Raja, itu saja; alasannya klasik, sederhana dan tidak muluk-muluk.
Alasan kita menanggung banyak penderitaan (sengsara salib) = aniaya karena firman;
-       Supaya kita dapat beribadah = tekun dalam tiga macam ibadah pokok.
-       Supaya kita layak untuk melayani Tuhan di tengah-tengah ibadah yang Tuhan percayakan.

Ciri-ciri berada di bawah hukum Taurat.
Matius 27:38-44
(27:38) Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.
(27:39)  Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala,
(27:40)  mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!"
(27:41)  Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata:
(27:42)  "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.
(27:43) Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah."
(27:44) Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian juga.

Ciri-cirinya: Menjalankan ibadah secara lahiriah.
Menjalankan ibadah secara lahiriah:“Memuliakan Tuhan dengan bibirnya, tetapi hatinya jauh dari Tuhan  …(Matius 15:8).Artinya; mempersembahkan tubuh jasmani tetapi tidak mempersembahkan manusia batiniah kepada Tuhan = ibadah yang lahiriah.
Itu sebabnya dalam Matius 15:9 dikatakan: “Percuma mereka beribadah kepadaku”, artinya; menjalankan ibadah lahiriah adalah suatu kesia-siaan. Berarti adalah kebodohan kalau menjalankan ibadah secara lahiriah, sebab hanya merugikan diri sendiri.

Praktek ibadah lahiriah:
yang Pertama: Orang-orang yang lewatà orang yang beribadah tetapi hanya numpang lewat = ibadah tidak sepenuh hati.
Beberapa waktu lalu ada seorang pemuda, anak seorang hambaTuhan dititipkan di tempat ini, supaya dia hanya numpang lewat, ibadah dan pelayannya hanya numpang lewat, tidak sampai tiga bulan ia pulang, ia tidak kuat memikul salib, sementara alasan Yesus memikul salib supaya tampil sebagai raja, dan berkuasa terhadap dosa berarti layak untuk melayani.

Kerugian yang terjadi kalau rohani numpang lewat: “Menghujat Yesus Kristus”berarti; beribadah tetapi mencaci maki, mencela apa yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus.
Mereka harus melakukan yang sedemikian supaya ada alasan untuk melepaskan diri dari ibadah dan pelayanan yang sebenarnya, melepaskan diri dari ibadah dan pelayanan, melepaskan diri dari tiga macam ibadah pokok = melepaskan diri dari salib Kristus.
Hati-hati kalau ada dibenak seperti ini berarti sedang beribadah numpang lewat, numpang diberkati, numpang mengerti firman lalu sombong.

Wahyu 13:5-6
(13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
(13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

Selama 42 bulan = 3,5 tahun antikris akan berkuasa dan pada saat itu dengan mulut yang sombong mereka menghujat Allah.

Hal-hal yang dihujat antara lain:
-       Nama Allah.
Perlu diketahui nama Yesus adalah nama di atas segala nama, nama Yesus sangat berkuasa sesuai dengan Injil Matius 1:21, nama Yesus begitu mulia.
Oleh karena nama Yesus, kemuliaan-Nya nyata dalam kandang penggembalaan ini, oleh karena nama Yesus kita boleh datang menghadap takhta kasih karunia-Nya.
-       Kemah kediaman-Nya = menghujat Tabernakel itulah rumah Tuhan = bait Allah.
-       Menghujat mereka yang diam di sorga.
Penghuni-penghuni / makhluk sorga antara lain;
·          Para Malaikat = yang melayani Tuhan.
·          Empat mahkluk =manusia rohani, tidak terlihat tabiat-tabiat manusia daging.
·          24 tua-tua.

Selain menghujat, sambil menggelengkan kepala mereka berkata "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!"
Merubuhkan Bait Suci dan membangunnya kembali dalam tiga hari à kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kuasa kematian Yesus:Mengubur hidup lama.
Kuasa kebangkitan Yesus:Hidup dalam hidup yang baru.

Praktek ibadah lahiriah:
yang kedua:“IMAM-IMAM KEPALA, AHLI-AHLI TAURAT DAN TUA-TUA KEPALA MENGOLOK-NGOLOK DIA.”
Artinya; melayani Tuhan tetapi menjadi pengolok / pengejek = melayani tetapi masih suka menyindir.
Biasanya orang yang menyindir justru dia yang melakukan kesalahan itu.

-   Olok-olok dari imam-imam kepala: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!”” = tidak menghargai pelayanan imam besar.
-     Olok-olok dari ahli ahli Taurat: “Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.”
Ahli Taurat artinya; mengerti firman Tuhan tetapi tidak menjadi pelaku, kerugiannya; Yesus tidak menjadi Raja sehingga tidak berkuasa / bertakhta dalam hatinya.
-       Olok-olok dari tua-tua: “Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah
Pendeknya, olok-olok dari tua-tua tidak percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Tua – tua terlihat dewasa rohani tetapi sikapnya yaitu; perkataan dan perbuatannya menunjukkan kerohanian yang masih kanak-kanak.

Praktek ibadah lahiriah:
yang ketiga:“beribadah tetapi hidup dalam kejahatan” = penjahat.

Dampak positif Yesus menjadi Raja sekaligus jalan keluarnya.
Matius 19:28
(19:28) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Yesus menjadi Raja maka kita juga akan menjadi raja untuk menghakimi dosa.

Wahyu 5:9-10
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Yesus telah membayar kutuk dosa sampai lunas, membayarnya dengan darah yang mahal selanjutnya menjadikan kita raja-raja dan imam-imam bagi Allah, tujuannya;memerintahdi atas bumi ini, bukan diperintah dosa lagi = bukan hamba dosa.

Wahyu 1:5-6
(1:5) dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--
(1:6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Memerintah sebagai raja berarti dipermuliakan Tuhan, berada di tempat yang tinggi = ditinggikan setinggi-tingginya.
Suatu kedudukan yang tidak dicapai oleh kekuatan, kemampuan, uang, harta, kekayaan dan sebagainya.
Jadi, kalau saudara melayani Tuhan, bukan karena suatu kebetulan tetapi Tuhan mau menempatkan kita di tempat yang tinggi,dipermuliakan oleh Tuhan untuk selama-lamanya, supaya bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.Sebab itu kalau melayani dan beribadah jangan terpaksa.

Ciri-ciri hamba Tuhan yang mau melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Matius 27:37
(27:37) Dan di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi."

Ciri-cirinya: Rela menderita di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Sebagai imam-imam dan raja raja (pelayan), harus rela menderita, rela mengorbankan baik tenaga, pikiran waktu bahkan materi.

1 Petrus 4:13
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

Bagian yang kita dapat dalam penderitaan Yesus Kristus adalah ibadah dan pelayanan.
Berarti oleh karena ibadah dan pelayanan kita banyak menanggung penderitaan / aniaya karena firman = sengsara salib = menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung.

Matius 19:27-29
(19:27)Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"

Kalimat yang mengatakan: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau” = sangkal diri dan pikul salib.
Tujuannya: Supaya layak menjadi raja, menjadi imam, melayani Tuhan.

Pertanyaannya; Apa saja yang harus disangkal?
Matius 19:29
(19:29) Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

Antara lain:
-       Meninggalkan rumahnya” = tidak bermegah atas diri sendiri = tidak mengakui kebenaran diri sendiri.
-       Meninggalkan saudara laki-laki atau saudara perempuan“ = tidak menuruti hawa nafsu daging.
-       Meninggalkan bapa dan ibunya“à hubungan nikah yang kudus = hubungan intim antara tubuh dengan kepala.
Kejadian 2:21-23
(2:21) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
(2:22) Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
(2:23) Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Meninggalkan bapa dan ibu à kesatuan antara tubuh dengan kepala.
Sebab itu, orang tua harus mendidik anak dengan baik jangan sampai tabiat-tabiat dari orangtua mempengaruhi kehidupan rohani anak-anak. Biasanya kalau orang tua keras, anak juga keras, kesalahan apapun yang terdapat pada orang tua, terdapat pada anak.
Maka kita juga sebagai anak, kutuk itu hanya bisa dipatahkan di atas kayu salib, oleh sebab itu tetaplah mengambil bagian dalam penderitaan Yesus Kristus itulah ibadah dan pelayanan, sehingga oleh karena ibadah dan pelayanan kita banyak menanggung penderitaan, kutuk terputus.
Ajar anak dari sekarang, supaya sungguh-sungguh beribadah. Kalau anak ditegor orangtua tidak usah bersungut-sungut, tidak bagus, berarti engkau sedang membiarkan masa depan anakmu susah.

-       Meninggalkan anak-anak atau ladang.”
Artinya; tidak menaruh pengharapan kepada anak-anak dan ladang tidak menaruh hidup kepada yang lain.
Banyak orang tua salah mengerti, salah kaprah / keliru, dia mengambil hati anaknya supaya nanti pada masa tuanya diperhatikan, padahal ada ayat mengatakan:“Sampai masa tua rambut putih Aku tetap menggendong engkau”……(Yesaya 46:3-4).

Matius 19:29
(19:29) Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

“Setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal” = kerajaan sorga.
Jadi berkat buah 100 kali lipat itu hidup kekal = kerajaan sorga.

Matius 16:24
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Syarat mengikut dan melayani Tuhan: sangkal diri dan pikul salib.
-       Sangkal diri = tidak suka bermegah, berarti tidak merasa bisa dan mampu = berada dititik nol.
-       Pikul salib artinya; menanggung tanggung jawab yang harus dipikul sebagai kebenaran yang sejati.

Hal-hal yang harus diperhatikan:
Matius 16:25
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

-       “Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya”artinya; kalau tidak sangkal diri dan pikul salib di tengah-tengah ibadah pelayanan ini ia akan kehilangan nyawanya.
-       “Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.”
Kehilangan nyawa karenaAku artinya; sangkal diri dan pikul salib di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.

Lebih jauh kita lihat…
Lukas 9:22-23
(9:22) Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
(9:23) Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Di sini dipertegas kembali;"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Jadi menyangkal dirinya / memikul salibnya harus setiap hari, bukan sekali waktu.

1 Timotius 3:12
(3:12) Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang