KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, November 28, 2017

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 25 NOVEMBER 2017



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 25 NOVEMBER 2017

“STUDY YUSUF”
(Seri 124)

Subtema: DUA USUL YUSUF KEPADA FIRAUN.

Shalom...
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pemuda Remaja dari Study Yusuf dalam kitab Kejadian 41.

Kiranya kita boleh merasakan kasih karunia dan damai sejahtera lewat Ibadah Pemuda Remaja saat ini.
Kejadian 41: 33-34
(41:33) Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir.
(41:34) Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.

Dua usul Yusuf kepada Firaun, yaitu:
a.     Mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana.
b.     Menempatkan penilik-penilik atas negeri Mesir dalam ketujuh tahun kelimpahan itu.

Keterangan: MENCARI SEORANG YANG BERAKAL BUDI DAN BIJAKSANA.
Daniel 12: 3
(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Orang-orang bijaksana menuntun banyak orang kepada kebenaran, seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

Matius 2: 1-2
(2:1) Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
(2:2) dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

Orang-orang Majus tiba di Yerusalam karena dituntun oleh bintang Timur.

Matius 2: 9-11
(2:9) Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.
(2:10) Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
(2:11) Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Orang-orang Majus dituntun oleh bintang Timur hingga sampai kepada tujuan, yaitu tempat Yesus dilahirkan.
Kemudian, mereka mempersembahkan tiga hal, yaitu; emas, kemenyan dan mur.
Kesimpulannya, yang menuntun orang Majus hingga tiba di tempat tujuan, yaitu tempat Yesus dilahirkan adalah bintang Timur.

Wahyu 1: 20
(1:20) Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
Ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat atau gembala-gembala dari ketujuh sidang jemaat yang ada di Asia kecil untuk menuntun ketujuh sidang jemaat.
Kesimpulannya; kata menuntun ada kaitannya dengan penggembalaan.

Yohanes 10: 3-4
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Gembala menuntun domba-dombanya, berarti gembala berjalan di depan untuk memberi contoh teladan.

Kita memperhatikan CONTOH TELADAN, dalam Perjajian Lama.
Kejadian 1: 31
(1:31) Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Kejadian 2: 1-2
(2:1) Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
(2:2) Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.

Enam hari lamanya Allah bekerja menyelesaikan langit dan bumi, namun pada hari ketujuh Allah berhenti dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.

Keluaran 20: 9-11
(20:9) enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
(20:10) tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
(20:11) Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Enam hari lamanya bekerja namun hari ketujuh adalah hari Sabat, hari perhentian bagi Tuhan Allah, maka pada hari ketujuh tidak boleh melakukan suatu pekerjaan = mengikuti contoh teladan dari Allah.

Ulangan 5: 13-15
(5:13) Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
(5:14) tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang mana pun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga.
(5:15) Sebab haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.

Orang yang menguduskan hari Sabat (hari perhentian) terlepas dari segala perbudakan dosa, seperti bangsa Israel.
Jadi, firman ini dituliskan supaya mengingat bahwa bangsa Israel, dahulu pernah diperbudak di tanah Mesir dengan kerja paksa. Perlu untuk diketahui, pengalaman hidup adalah guru yang terbaik.

Keluaran 1: 11-14
(1:11) Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.
(1:12) Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu.
(1:13) Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja,
(1:14) dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.

Kalau seseorang diperbudak dosa tanpa hari perhentian, akan memahitkan hidup seseorang.
Jadi, Tuhan menyediakan hari ketujuh supaya kita berhenti dari segala aktivitas, sehingga dengan demikian terlepas dari segala perbudakan dosa.

Ibrani 4: 10-11
(4:10) Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.
(4:11) Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.

Barangsiapa menguduskan hari sabat (hari ketujuh) ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah.
Biarlah kita berjuang untuk masuk ke dalam perhentian itu (hari ketujuh), supaya jangan seorang pun di antara kita jatuh, karena mengikuti contoh ketidaktaatan bangsa Israel.
Bangsa Israel adalah contoh bangsa yang tidak taat kepada Tuhan oleh karena kekerasan hati mereka.

Ibrani 4: 7-8
(4:7) Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"
(4:8) Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain.

Masuk ke dalam hari perhentian, hari ketujuh (hari Sabat), dibutuhkan suatu perjuangan, dengan segala kerelaan hati.

Sekarang kita lihat CONTOH TELADAN, dalam perjanjian Baru.
1 Petrus 2: 19-21
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, itulah contoh teladan yang ditinggalkan Yesus Kristus bagi kita dan yang harus kita ikuti.
Tapak demi tapak yang ditinggalkan oleh Yesus terus kita ikuti, supaya tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri.

1 Petrus 2: 22-23
(2:22) Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
(2:23) Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

Adapun teladan yang ditinggalkan Yesus Kristus, yaitu:
a.     Ia tidak berbuat dosa = hidup di dalam kebenaran firman.
b.     Tipu tidak ada di dalam mulutnya, menunjukkan bahwa Yesus Kristus hidup dalam kuasa Roh-El Kudus.
c.     Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil, menunjukkan bahwa Yesus Kristus hidup dalam kasih. Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan berarti mengasihi.

1 Petrus 4: 8
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

Kegunaan kasih adalah menutupi atau mengampuni banyak sekali dosa.

Yohanes 13: 14-15
(13:14) Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;
(13:15) sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Contoh teladan yang diberikan Yesus kepada murid-murid, yaitu: supaya saling membasuh kaki, artinya; saling mengampuni = kasih.
Kegunaan kasih: menutupi banyak sekali dosa, kemudian dalam hal mengasihi harus dengan sungguh-sungguh, bukan dengan pura-pura.

Yohanes 13: 4-5
(13:4) Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
(13:5) kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

Tanda orang yang mengasihi: seperti kain lenan yang terikat pada pinggang Yesus.

Yesaya 11: 5
(11:5) Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang, artinya; tidak menyimpang dari kebenaran dan tidak menyimpang dari kesetiaan. Itulah tanda orang yang mengasihi.

Yohanes 13: 4-5
(13:4) Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
(13:5) kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

Menanggalkan jubah dan mengikatkan kain lenan pada pinggang-Nya menunjukkan bahwa Yesus adalah hamba Tuhan, raja dan imam = imamat rajani = hamba Tuhan.
Hamba Tuhan atau pelayan Tuhan yang tidak menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, ia sanggup mengampuni dan menutupi banyak sekali dosa.

Yohanes 13: 16-17
(13:16) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.
(13:17) Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.

Kalau kita menyadari diri sebagai hamba Tuhan (pelayan Tuhan) berarti melayani Tuhan dengan segala kerendahan hati (mengasihi dengan sungguh-sungguh), maka hamba Tuhan seperti ini akan berbahagia oleh perbuatannya.
Perlu untuk diketahui; seorang hamba tidak lebih tinggi dari pada tuannya ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.

1 Petrus 2: 24
(2:24) Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Seorang hamba Tuhan yang bertanggung jawab ia rela memikul salibnya dan menyangkal dirinya.
Memikul salib, berarti mati terhadap dosa, supaya ia hidup di dalam kebenaran sampai pada akhirnya mengalami kesembuhan oleh kuasa bilur-bilur-Nya.

Jadi, ibadah itu memberi kesembuhan, asal saja kita sungguh-sungguh bertanggung jawab, asal kita sungguh-sungguh memikul salib yang Tuhan percayakan di atas pundak kita ini.

1 Petrus 2: 25
(2:25) Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Dahulu kita sesat seperti domba tetapi sekarang kita kembali kepada gembala, Dialah yang memelihara jiwa kita semua.

Dalam Lukas 4: 5, satu dari 100 domba tersesat di padang gurun. Berarti satu domba yang tersesat ini karena ia berada di padang gurun. Padang gurun -> dunia.
Kalau saja kita tetap berada di kandang penggembalaan, kita tidak mungkin tersesat, sebab di padang gurun tidak ada alamat yang dituju. Maka, jika sudah tersesat, akan sangat susah sekali untuk kembali.
Tetapi Yesus Kristus sebagai Gembala yang baik berusaha mencari yang hilang, yang tersesat di padang gurun, apabila Ia menemukannya, domba itu diletakkan di atas bahu-Nya dengan gembira...Lukas 15:5.
Diletakkan di atas bahu = dipikul.
Oleh sebab itu jangan mengasihi dunia dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya, itulah yang menyebabkan domba tersesat.
Perlu untuk diketahui, segala sesuatu yang ada di dalam dunia adalah; keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup...1 Yohanes 2:15.

Kita mengetahui, Setan membawa Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi, kemudian memperlihatkan kerajaan dunia dengan segala kemegahannya, artinya dunia ini mempunyai arus, mempunyai magnet yang sangat kuat, sehingga banyak jiwa-jiwa tersesat di dalamnya, karena di padang gurun tidak ada alamat yang dituju.
Tetapi kalau kita tergembala, alamat yang dituju itu jelas, yaitu; Yerusalem yang baru.
Kembalilah kepada gembala yang memelihara jiwa, sebab Dialah yang menuntun domba-domba yang dipercayakan.

Dampak positif jika domba-domba dituntun oleh gembala yang baik.
Yohanes 10: 3-4
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Dampak positif jika domba-domba tergembala, ada dua:
YANG PERTAMA: “Mendengarkan suara gembala = dengar-dengaran kepada gembala.
Kalau mendengar suara gembala berarti tidak mendengar suara asing, yaitu suara daging dan suara Setan.
Kelebihan orang yang dengar-dengaran: gembala memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya = nama dikenal = nama terdaftar di sorga = tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba...Wahyu 3:5.
Jadi, jangan pernah merasa rugi untuk menjadi pribadi yang dengar-dengaran. Tepis harga diri, tepis gengsi, tepis rasa malu, egois, dan lain sebagainya.
Ada kalanya untuk menjadi pribadi yang dengar-dengaran kita malu dan terpaksa. Tuhan tidak terpaksa menulis nama kita dalam kitab kehidupan Anak Domba. Dengan kerelaan dan dengan kasih Dia menulis nama kita.
Seperti Yesus menulis dengan ujung jari-Nya ke tanah sebanyak dua kali untuk menolong perempuan yang kedapatan berzinah di pagi hari. Kalau Yesus saja rela berkorban untuk perempuan yang kedapatan berzinah, masa kita tidak rela untuk dengar-dengaran? Supaya nama kita tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.

YANG KEDUA: “Domba-domba mengikuti gembala.”
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel untuk membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba sebagai sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan di atas muka bumi ini. Biarlah kita terus mengikuti geraknya Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel, yaitu: dalam rangka pembangunan tubuh Kristus yang sempurna untuk menjadi pengantin perempuan Mempelai Anak Domba.

Inilah dampak positif kalau domba-domba dituntun oleh gembala.

Keterangan: MENEMPATKAN PENILIK-PENILIK ATAS NEGERI MESIR.
Kejadian 41: 34
(41:34) Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.

Usul Yusuf yang kedua kepada Firaun adalah supaya menempatkan penilik-penilik atas negeri Mesir.
Penilik berarti pengawas.
Tuhan mengawasi hidup kita masing-masing. Cara hidup kita diawasi, juga ibadah dan pelayanan yang kita kerjakan. Hingga sampai malam ini, Tuhan mengawasi kita semua.
Kalau seseorang tidak berada dalam pengawasan, maka dia bebas melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri.
Tetapi kita bersyukur, Dia tidak tertidur, Dia tidak terlelap, Dia sedang memperhatikan kita, Dia sedang mengawasi kita semua.

Wahyu 5: 6
(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Di tengah-tengah takhta itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah imam besar.
Tugas dari imam besar adalah untuk memperdamaikan dosa manusia kepada Allah, Dialah yang menjadi pengantara antara Allah dengan manusia.

Kemudian di sini, selain bertanduk tujuh, juga bermata tujuh itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Itu menunjukkan bahwa Yesus betul-betul mengawasi segala sesuatu yang kita kerjakan saat ini.
Pakaian dari imam besar terdiri dari tiga bagian: (1) baju efod, (2) gamis baju efod, (3) lenan halus atau pakaian dalam berjala-jala berbentuk mata.
Ketika imam besar Harun masuk ke dalam tempat kudus untuk mengadakan pendamaian dosa, Dia hanya mengenakan lenan halus, pakaian dalam berjala-jala berbentuk mata.
Demikian juga Yesus telah naik ke sorga, dipermuliakan, duduk di sebelah kanan Allah Bapa, hanya mengenakan lenan halus atau pakaian dalam berjala-jala, berbentuk mata. Berarti, dari sorga Dia sedang mengamat-amati ibadah dan pelayanan kita saat ini.

Zakharia 3: 9
(3:9) Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan kepada Yosua -- satu permata yang bermata tujuh -- sesungguhnya Aku akan mengukirkan ukiran di atasnya, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan Aku akan menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja.

Perhatikan kalimat: “Satu permata yang bermata tujuh”, itulah pribadi Yesus Kristus, Dialah Imam Besar yang bermata tujuh itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi, menunjukkan bahwa Ia sedang mengawasi ibadah dan pelayanan kita masing-masing.

Ibrani 4: 13
(4:13) Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Perhatikan dengan baik: tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Dengan kita membaca ayat ini, maka kita tidak boleh lagi menjalankan ibadah pelayanan ini dengan sembarangan. Atau mengerjakan pekerjaan yang Tuhan percayakan hanya sebatas rutinitas. Atau melayani dengan pakaian kotor, bukan dengan pakaian pesta.

Ketika saya mulai tidak menunaikan tugas yang sepatutnya harus saya persembahkan kepada Tuhan, saya merasa tertuduh sekali.
Kita tidak memberikan pertanggungjawaban kepada manusia, melainkan kepada Tuhan Yesus. Karena semuanya jelas terbuka, tidak ada yang tertutup di hadapan Tuhan. Segala sesuatu terlihat dengan jelas di mata Tuhan.
Maka sebetulnya kita tidak boleh bersandiwara lagi untuk hidup beribadah melayani di hadapan Tuhan, tidak ada artinya kita hidup benar, manis di mata manusia tetapi tidak di mata Tuhan, sia-sia semuanya itu.
Saya mau beritahu satu rahasia; kalau seseorang transparan, artinya tidak ada lagi dosa yang ditutup-tutupi, maka dari wajahnya terpancar kemuliaan (terang bercahaya dari wajahnya). Sebaliknya, selama dia masih menutup-nutupi dosanya, terang tidak bercahaya atau tidak terpancar dari wajahnya.

Ingat; kita semua memberi pertanggungjawaban kepada Tuhan, bukan kepada manusia. Tidak ada artinya kita berpura-pura baik kepada manusia.
Maka sangat betul sekali usul Yusuf kepada Firaun supaya mengangkat penilik-penilik atas seluruh negeri Mesir. Kalau ada penilik (pengawas), hidup kita terawasi. Ibadah, pelayanan, segala tindak tanduk terawasi. Karena mata Tuhan mengawasi kita semua.

Kolose 3: 22
(3:22) Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.
Jadi hamba-hamba taatlah kepada tuan yang ada di dunia ini dalam segala hal.
Jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.
Siapa hamba Tuhan yang taat kepada tuannya? Dia adalah hamba Tuhan yang takut akan Tuhan, yang memberi pertanggungjawaban kepada Tuhan = hamba Tuhan yang tulus hati.

Juga seorang anak harus taat kepada orang tuanya itulah tanggung jawab seorang anak kepada Tuhan, itulah yang indah di dalam Tuhan. Juga bapa-bapa jangan menyakiti hati anak, supaya anak tidak tawar hati.
Anak taat kepada orangtua berarti tidak mendurhaka = memiliki kebenaran. Bapa mengasihi anak, itu juga tanggung jawab kepada Tuhan. Dan itu semua dikerjakan dengan tulus kepada Tuhan.

Efesus 6: 5-6
(6:5) Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus,
(6:6) jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah,

Kalau seorang hamba taat kepada tuannya di dunia seperti kepada Kristus, maka dia tidak hanya berbuat baik di depan untuk menyenangkan hati tuannya.

Tujuan mengangkat penilik-penilik atas negeri Mesir.
Kejadian 41: 34
(41:34) Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.

“Memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.” Maka sebagai anak-anak Tuhan, wajib menyerahkan segenap hati kepada Tuhan.
Seperlima sama dengan dua kali sepersepuluh (1/5 = 2 X 1/10).

Kita lihat; SEPERLIMA.
Keluaran 16: 22-23
(16:22) Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
(16:23) Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."

Tuhan memelihara bangsa Israel di padang gurun selama 40 tahun.
Pada hari keenam bangsa Israel memungut roti itu dua kali lipat banyaknya atau dua gomer untuk tiap-tiap orang.

Kejadian 16: 35-36
(16:35) Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.
(16:36) Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.

Adapun segomer ialah sepersepuluh efa, berarti dua gomer = dua kali sepersepuluh efa.

Hari keenam -> hari terakhir, maka hari-hari ini kita harus mengumpulkan manna, roti yang turun dari sorga dua kali lipat banyaknya. Konsekuensi mengumpulkan dua gomer (seperlima) adalah; memikul tanggung jawab di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini dua kali lipat, koreksi terhadap dosa juga dua kali lipat, penyucian juga dua kali lipat, persembahan korban kepada Tuhan juga dua kali lipat, penyerahan diri kepada Tuhan juga dua kali lipat. Segala sesuatu yang kita kerjakan dua kali lipat. Jadi, seperlima ini = dua kali sepersepuluh.

Mari kita lihat; dua kali sepersepuluh (1/5).
YANG PERTAMA.
Keluaran 32: 18-19
(32:18) Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan -- bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."
(32:19) Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

Musa melemparkan dua loh batu yang berisi 10 hukum di tangannya pada kaki gunung itu.
Inilah sepersepuluh yang pertama telah dipecahkan oleh Musa oleh karena bangsa Israel jatuh dalam dosa penyembahan berhala yaitu menyembah patung anak lembu emas tuangan.
Inti dari 10 hukum hanya satu, yaitu: kasih. Kasih kepada Tuhan (loh batu yang pertama) dan kasih kepada sesama (loh batu yang kedua).
Hukum 1 sampai dengan 4 ditulis pada loh batu yang pertama = kasih kepada Tuhan. Kemudian, hukum yang 5 sampai dengan 10 ditulis pada loh batu yang kedua = kasih kepada sesama.

Keadaan yang terjadi pada saat bangsa Israel menyembah patung anak lembu emas tuangan:
Bangsa Israel “Menyanyi berbalas-balasan”, artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan. Kalau berbalas balasan berarti tidak ada yang menang, tidak ada yang kalah.
Kita ini beribadah melayani Tuhan itu sama seperti tentara Tuhan yang sedang berjuang (berperang) untuk mengalahkan musuh, sebab Tuhan di pihak kita, dan jaminannya adalah darah salib Kristus, pasti kita menang, musuh dikalahkan.
Tetapi yang terdengar di sini, bunyi nyanyian berbalas-balasan, berarti tidak ada yang menang, dan tidak ada yang kalah. Mengapa bisa terjadi? Karena masih membalas kejahatan dengan kejahatan.

Sepersepuluh yang pertama kita sudah lihat; oleh karena kesalahan bangsa Israel, dua loh batu yang pertama dipecahkan oleh Musa. Oleh karena penyembahan berhala (kesalahan yang diperbuat oleh bangsa Israel) Yesus Kristus rela menjadi korban di atas kayu salib.
Perlu untuk diketahui; orang yang sibuk dengan perkara dunia = penyembahan berhala, dan orang yang keras hati itu juga berhala.
Pendeknya, keadaan bangsa Israel ketika menyembah patung anak lembu emas tuangan, persis seperti berada di bawah hukum Taurat: “Mata ganti mata, gigi ganti gigi”, artinya kejahatan dibalas dengan kejahatan.

Pada saat dua loh batu yang pertama dipecahkan maka yang menjadi korban adalah Yesus Kristus untuk menutupi dosa penyembahan berhala dari bangsa Israel.
Kasih menutupi banyak sekali dosa...1 Petrus 4:8. Juga sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan...Kolose 3:14.

Mari kita lihat; dua kali sepersepuluh (1/5).
YANG KEDUA.
Kita lihat satu per sepuluh yang kedua.
Keluaran 34: 4-7
(34:4) Lalu Musa memahat dua loh batu sama dengan yang mula-mula; bangunlah ia pagi-pagi dan naiklah ia ke atas gunung Sinai, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, dan membawa kedua loh batu itu di tangannya.
(34:5) Turunlah TUHAN dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa serta menyerukan nama TUHAN.
(34:6) Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya,
(34:7) yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat."

Satu per sepuluh yang kedua adalah; TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa. Itulah satu sepersepuluh (1/10) yang kedua.
Tuhan meneguhkan, kasih setia-Nya kepada orang-orang yang mengampuni sesamanya.

Tetapi ingatlah;
1.     Tuhan Allah penyayang, pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya.
2.     Yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa tetapi hukuman berlangsung kepada orang yang melakukan dosa. Tuhan mengampuni dosa dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya.
Tetapi konsekuensinya kita harus memberi diri dibentuk, memberi diri digarap, dikerjakan oleh firman dengan segala kerelaan, seperti Musa yang memahat dua loh batu yang kedua supaya sama seperti dua loh batu yang pertama, artinya; kembali pada kasih mula-mula, berarti bernyala-nyala, berkobar-kobar di dalam melayani Tuhan dengan segala kerelaan hati.

Kejadian 41: 35-36
(41:35) Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya.
(41:36) Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu."

Tujuan mengangkat penilik: mengumpulkan segala bahan makanan dalam tujuh tahun kelimpahan, menjadi persediaan atas negeri Mesir dalam tujuh tahun kelaparan yang akan terjadi.

Kejadian 41: 37
(41:37) Usul itu dipandang baik oleh Firaun dan oleh semua pegawainya.

Usul itu dipandang baik oleh Firaun dan semua pegawainya.
Bagaimana di pemandangan saudara? Apakah usul ini baik atau tidak? Saya kira usul ini baik untuk kita terima, kita alami, dalam hidup. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang