KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, February 28, 2018

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 16 FEBRUARI 2018

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB 16 FEBRUARI 2018

KITAB RUT
(Seri : 3)

Subtema: ALLAH MENGAJARI BANGSA ISRAEL SEPERTI SESEORANG MENGAJARI ANAKNYA.

Shalom saudaraku...
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus oleh karena kemurahan hati-Nya kita dimungkinkan untuk melangsungkan ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Saya juga menyapa umat Tuhan, anak Tuhan, hamba-hamba Tuhan di dalam dan di luar negeri yang senantiasa mengikuti live streaming, video internet, di Youtube maupun di Facebook, salam persekutuan di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Segera saja kita perhatikan, firman penggembalaan untuk ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Rut.
Rut 1:1-2
(1:1) Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.
(1:2) Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda; dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah mereka di sana.

Bagian yang harus kita perhatikan dari Rut 1:1-2, terkhusus Rut 1:1 bagian A, “Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel.”
Jadi, Israel secara keseluruhan bukan sebagian tempat tetapi secara keseluruhan mengalami kelaparan yang hebat. Ini menjadi suatu pertanyaan bagi kita, sebab kita akan melihat Ulangan 8:9-10, membandingkan dengan apa yang pernah Tuhan janjikan kepada bangsa Israel.

Ulangan 8:9-10
(8:9) suatu negeri, di mana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apa pun; suatu negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnya akan kaugali tembaga.
(8:10) Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu.

Tuhan membawa bangsa Israel ke tanah perjanjian (tanah Kanaan), suatu negeri dimana mereka makan roti sampai puas, tanpa perlu berhemat, dan tidak akan kekurangan, dan mereka akan memuji Tuhan.
Itulah tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan oleh Tuhan Allah kepada nenek moyang bangsa Israel, Abraham, Ishak, dan Yakub. Sebelum bangsa Israel berada di tanah Kanaan Tuhan sudah memberitahukan bahwa kondisi dari tanah Kanaan itu subur, juga kandungan buminya itu kaya sekali, jadi tidak mungkin mengalami kelaparan.

Ulangan 8:7
(8:7) Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung;

Kemudian, tanah Kanaan adalah suatu negeri yang baik sebab negeri dengan sungai, mata air, danau.
Tidak mungkin mengalami kekeringan karena tempat itu berlembah-lembah dan bergunung-gunung.
Berlembah dan begunung -> pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus = tanah yang penuh kemurahan Tuhan.
Pendeknya, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus itu adalah; kasih karunia.
Itu sebabnya tadi saya katakan tidak mungkin terjadi kelaparan, tapi kenyataannya tadi secara keseluruhan tanah Israel mengalami kelaparan hebat, sehingga mengandung suatu pertanyaan.

Ulangan 8:8
(8:8) suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya;

Kemudian, tanah Kanaan itu suatu negeri:
-     Dengan gandum dan jelainya.
-     Dengan pohon anggur, pohon ara, dan pohon delimanya.
-     Dengan pohon zaitun dan madunya.
Sebetulnya kalau kita melihat dari sisi geografis, tanah Kanaan (tanah perjanjian) adalah tanah yang subur dan tidak mungkin mengalami kekeringan dan kelaparan.

Timbul suatu pertanyaan: MENGAPA KELAPARAN TERJADI DI TANAH ISRAEL?
Ulangan 8:2-3
(8:2) Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
(8:3) Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.

Kita awali dulu dengan melihat perjalanan bangsa Israel di padang gurun selama 40 tahun yang adalah kehendak Tuhan, bukan kehendak bangsa Israel.
Perjalanan di padang gurun itu juga merupakan bayangan dari perjalanan gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini, sampai kita nanti tiba di tanah perjanjian (hari perhentian yang kekal).
Tujuan perjalanan di padang gurun: untuk merendahkan hati mereka (umat Israel).

Cara Tuhan merendahkan hati mereka: “Membiarkan mereka lapar dan memberi mereka makan manna yang tidak mereka kenal.”
Dulu sebelum kita terpanggil (masih jauh dari Tuhan), kita tidak kenal firman Allah, firman Allah masih asing bagi kita, dan pada waktu itu kita masih mengandalkan kekuatan, seolah-olah waktu itu bahwa manusia hidup dari roti makanan saja.
Tujuan mereka dibiarkan lapar: “Untuk merendahkan hati mereka.”
Tanda kerendahan hati: menyadari diri bahwa manusia hidup bukan dari roti, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan (firman yang keluar dari mulut Allah).

Ulangan 8:4-5
(8:4) Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini.
(8:5) Maka haruslah engkau insaf, bahwa TUHAN, Allahmu, mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya.

Tuhan mengajari bangsa Israel seperti seseorang mengajari anaknya, itu inti perjalanan di padang gurun selama 40 tahun.

Ulangan 8:6,1
(8:6) Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia.
(8:1) "Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu.

Jadi, syaratnya untuk berada di tanah Kanaan berpegang teguh kepada firman dengan setia, caranya hidup menurut jalan yanng ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Tuhan.
Takut akan Tuhan berarti benci kepada kejahatan, benci kepada kenajisan.

Mari kita lihat; jalan yang ditunjukkan Tuhan .
Ulangan 8:11-14
(8:11) Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;
(8:12) dan supaya, apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya,
(8:13) dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak,
(8:14) jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan,

Bangsa Israel diingatkan supaya hati-hati, maksudnya supaya jangan melupakan Tuhan Allah, berpegang kepada perintah, peraturan, dan ketetapan-Nya.
Praktek jangan melupakan Tuhan:
1.   Apabila sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya.
2.   Apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, jangan tinggi hati jangan sombong.
Berarti jangan lupa pertolongan Tuhan, biasanya kalau dalam kesusahan selalu ingat Tuhan, banyak menangis di kaki salib Tuhan, banyak berdoa, biasanya, itu tabiat daging.
Tapi kalau sudah makan dengan kenyang, mendirikan rumah dan mendiaminya, kemudian lembu sapi dan kambing domba bertambah banyak dan emas perak bertambah banyak, manusia daging itu lupa kepada Tuhan.
Sebab itu Tuhan ingatkan; hati-hati, agar jangan melupakan Tuhan Allah, artinya: tetap berpegang teguh kepada perintah, peraturan, ketetapan-Nya.
Tujuannya: supaya jangan tinggi hati, jangan sombong = jangan lupa bahwa semuanya itu berasal dari Allah, yang memberi pertolongan dan kekuatan sebagai kemurahan Tuhan.

Adapun pembagiannya:
-     Apabila sudah makan dan kenyang = kepuasan dari Tuhan.
-     Mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya = pemeliharaan Tuhan bagi kita.
-     Lembu sapi dan kambing domba bertambah banyak = pengorbanan mungkin besar di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini kepada Tuhan.
-     Emas serta perak bertambah banyak = dipercaya melayani Tuhan sesuai karunia-karunia Roh Kudus.
Tetap berpegang kepada perintah, peraturan, dan ketetapannya, jangan lupa kepada Tuhan, supaya jangan sombong, jangan tinggi hati.

Ulangan 8:17-18
(8:17) Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
(8:18) Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.

Tetapi harus ingat kepada Tuhan yaitu; Dialah yang memberi kekuatan, Dialah yang memberi kemampuan, untuk memperoleh segala sesuatu yang kita milki.

Kalau sudah makan dan kenyang lewat pembukaan firman (sudah paham), jangan sombong, tetap berpegang kepada perintah, peraturan, dan ketetapan-Nya.
Mendirikan rumah dan mendiaminya sebagai tanda pemeliharaan Tuhan, tetap ingat Tuhan, berpegang kepada perintah, peraturan, dan ketetapan-Nya.
Lembu sapi kambing domba semakin banyak, berarti pengorbanan kita semakin banyak dan besar di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini, jangan tinggi hati, jangan sombong, tetap ingat Tuhan.
Emas dan perak bertambah banyak, artinya dipercaya melayani Tuhan dalam ibadah dan pelayanan. Jangan sombong, jangan tinggi hati, tetap ingat Tuhan, berpegang kepada perintah, peraturan, dan ketetapan-Nya.
Maksud semuanya; untuk meneguhkan perjanjian yang diikrarkan, yang dijanjikan kepada nenek moyang mereka (bangsa Israel).

Ulangan 4:31
(4:31) Sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah Penyayang, Ia tidak akan meninggalkan atau memusnahkan engkau dan Ia tidak akan melupakan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.

Tuhan tidak akan meninggalkan, dan tidak akan memusnahkan (membiarkan binasa), sebaliknya bangsa Israel menjadi milik kesayangan-Nya itulah sumpah yang diikrarkan-nya kepada nenek moyang Israel.

Keluaran 19:5-6
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
(19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Inilah janji Tuhan yang pernah diikrarkan kepada bangsa Israel, menjadi harta kesayangan-Nya sendiri dari antara segala bangsa, yaitu; menjadi kerajaan imam dan bangsa yang kudus.

Saudaraku, yang sudah melayani Tuhan, pastikan diri sebagai milik kesayangan Tuhan, berarti menjadi imamat yang rajani, dan bangsa yang kudus = melayani Tuhan di dalam kesucian.

Resiko yang terjadi apabila melupakan perjanjian Tuhan.
Ulangan 8:19-20
(8:19) Tetapi jika engkau sama sekali melupakan TUHAN, Allahmu, dan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, aku memperingatkan kepadamu hari ini, bahwa kamu pasti binasa;
(8:20) seperti bangsa-bangsa, yang dibinasakan TUHAN di hadapanmu, kamu pun akan binasa, sebab kamu tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu."

Resiko yang terjadi, apabila tidak berpegang kepada perintah (peraturan) Tuhan; tidak tertutup kemungkinan mengikuti allah asing, beribadah kepadanya, dan sujud menyembah kepadanya.
Yang sebenarnya mengikuti, beribadah, dan menyembah, hanyalah kepada Allah yang hidup.
Mengikuti Tuhan, tandanya:
-       Beribadah.
-       Menyembah.

SUASANA IBADAH.
Matius 16:24
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Jadi, suasana ibadah itu menyangkal diri dan memikul salibnya.
Menyangkal diri berarti tidak mengakui kelebihan-kelebihan dalam diri = tidak bermegah.
Memikul salib, berarti memikul tanggung jawab di atas pundak masing-masing.
Seperti Rasul Paulus, saat diangkat ketingkat yang ketiga (ke taman Firdaus), di situ ia melihat penyataan-penyataan Allah, yang begitu hebat dan luar biasa, tetapi akan hal itu ia tidak mau bermegah, selain bermegah atas kelemahannya yaitu; menyangkal diri dan memikul salib.

2 Timotius 3:12
(3:12) Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
Suasana ibadah, mengalami aniaya karena firman, sengsara karena salib.
Tidak ada ibadah tanpa salib, kalau ibadah tanpa salib berarti itu ibadah yang harus dipertanyakan oleh anak-anak Tuhan.
Semoga umat Tuhan yang senantiasa mengikuti live streaming ini tidak dikaburkan oleh ajaran Setan.
Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.

2 Timotius 3:13
(3:13) sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.

Kalau melepaskan diri dari salib, orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, kemudian mereka akan disesatkan dan menyesatkan.
Yang menyesatkan, itulah hamba-hamba Tuhan (yang menjadi kaki tangan Setan), dengan menyampaikan firman yang ditambahkan dan dikurangkan.
Yang disesatkan, itulah anak-anak Tuhan yang pikirannya telah tumpul karena telah dibutakan oleh ilah zaman (dunia dan arusnya), dunia dan daya tariknya.

SUASANA MENYEMBAH.
Matius 4:8-11
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
(4:11) Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.

Menyembah Allah yang hidup berarti berbakti hanya kepada Dia saja bukan kepada kerajaan dunia dengan kemegahannya.
Saat ini kita berada di atas gunung yang tinggi, beribadah dan melayani Tuhan.
Tetapi ketika Setan menunjukkan kerajaan dunia dan kemegahannya, Yesus berkata dengan jelas “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Matius 16:25-26
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
(16:26) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Untuk apa seseorang memperoleh seisi dunia, kerajaan dunia dengan kemegahannya, kalau harus kehilangan nyawa. Tetapi sebaliknya kalau harus kehilangan nyawa karena sangkal diri pikul salib, dia hidup.

Dapatlah kita mengambil suatu kesimpulan bahwa kelaparan yang terjadi di tanah Kanaan secara keseluruhan bertujuan untuk mengajari bangsa Israel seperti seseorang mengajari anaknya.
Sebelum bangsa Israel memasuki tanah perjanjian, Tuhan sudah memberitahukan terlebih dahulu kondisi dan letak geografisnya, alamnya yang begitu kaya, tanahnya yang subur, juga tidak akan mengalami kekeringan karena berlembah dan bergunung.
Tuhan izinkan kelaparan di tanah Kanaan, untuk mengajari bangsa Israel seperti seseorang mengajari anaknya.

Mungkin kita mengalami keadaan seperti terdesak, terjepit, mengalami resesi hebat, , tetapi bukan berarti kita harus lari dari kenyataan meninggalkan Tuhan, itu perbuatan bodoh.
Keluarga Elimelekh, istrinya Naomi, dan kedua anaknya Mahlon dan Kilyon pada saat resesi terjadi, masa krisis, masa kesesakan, masa terjepit, mereka mengambil keputusan tanpa bertanya kepada Tuhan, mereka pergi ke Moab dan menetap di sana sebagai orang asing. Ini kesalahan besar.
Padahal Tuhan sedang mengajari mereka seperti seseorang mengajari anaknya.
Setiap orang yang diakui sebagai anak akan ditegur, kalau teguran itu diabaikan dia akan dihajar.

Wahyu 3:19
(3:19) Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Jadi, orang yang dikasihi itu pertama-tama akan ditegor apabila tidak berubah juga akan dihajar, namun hajaran itu juga merupakan tanda bahwa Tuhan mengasihi.

Ibrani 12:4-6
(12:4) Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
(12:5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
(12:6) karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."

Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya dan Tuhan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak, oleh sebab itu jangan anggap enteng didikan Tuhan, kemudian jangan putus asa apabila diperingatkan, ditegor, dihajar.
Lebih baik teguran dari pada didiamkan (tanpa tegoran).

Kita lihat; APA SEBAB TERJADI KELAPARAN?
Rut 1:1, Hakim-Hakim 1:25
(1:1) Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.
(21:25) Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.

Pada zaman hakim-hakim memerintah (tidak ada raja di antara orang Israel), artinya: “Setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya,” jadi bukan menurut pandangan yang benar dari sorga.
Di dalam kerajaan sorga ada kebenaran, sedangkan pada zaman para hakim tidak ada raja, artinya setiap orang bebas berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.

1 Korintus 10:22
(10:22) Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?

Menopang ibadah dan pelayanan berarti sepadan dengan kesucian-Nya, sepadan dengan penyerahan-Nya, sepadan dengan pengorbanan-Nya, bukan berarti lebih kuat. Karena Tuhan yang lebih kuat dari kita.
Tapi kalau dijadikan penopang, sepadanlah dalam kesucian, sepadanlah dalam penyerahan, sepadanlah dalam pengorbanan.
Saya rindu keluarga GPT “BETANIA” menjadi tiang penopang yang dipancangkan Tuhan di dalam rumah Tuhan, bukan hanya isteri saya tapi kita semua.

1 Korintus 10:23
(10:23) "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.

Segala sesuatu diperbolehkan, benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. Kemudian segala sesuatu diperbolehkan, benar, tetapi bukan berarti segala sesuatu membangun.
Yesus Raja besar, kita dijadikan raja-raja kecil, supaya kebenaran itu tetap menjadi bagian kehidupan kita masing-masing, sehingga kebenaran itu betul-betul berasal dari sorga, bukan benar menurut pandangan manusia. Sekalipun benar menurut pandangannya belum tentu berguna, sekalipun benar menurut pandangannya tapi belum tentu membangun.

1 Korintus 10:24
(10:24) Jangan seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.

Sebab itu, kita beribadah dan melayani tidak boleh mencari keuntungan sendiri, kita juga harus memperhatikan orang lain.
Pendeknya, yang sudah melayani (imam) harus memperhatikan orang lain, tidak boleh egois.

Bagi jemaat yang dikirim hamba-hamba Tuhan dari berbagai daerah kita menyediakan tempat bagi mereka, maka harus memperhatikannya, terkhusus imam, yang sudah melayani Tuhan perhatikan itu.

Sekarang, akibat kebebasan atau kebenaran menurut pandangan masing-masing.
YANG PERTAMA.
Hakim-Hakim 19. Jadi, Hakim-Hakim 21:25 itu bermula dari Hakim-Hakim 19.

Hakim-Hakim 19:1
(19:1) Terjadilah pada zaman itu, ketika tidak ada raja di Israel, bahwa di balik pegunungan Efraim ada seorang Lewi tinggal sebagai pendatang. Ia mengambil seorang gundik dari Betlehem-Yehuda.
Pada zaman Hakim-Hakim (pada saat itu tidak ada raja), di balik pegunungan Efraim ada seorang Lewi tinggal sebagai pendatang di sana, ia mengambil seorang gundik dari Betlehem-Yehuda, tapi gundiknya itu berlaku serong kepadanya dan pergi dari padanya meninggalkannya, pergi ke tempat ayahnya kembali ke Betlehem-Yehuda.

Oleh sebab itu, orang itu mengambil gundiknya itu, kemudian dalam perjalanan...
Hakim-Hakim 19:22
(19:22) Tetapi sementara mereka menggembirakan hatinya, datanglah orang-orang kota itu, orang-orang dursila, mengepung rumah itu. Mereka menggedor-gedor pintu sambil berkata kepada orang tua, pemilik rumah itu: "Bawalah ke luar orang yang datang ke rumahmu itu, supaya kami pakai dia."

Dalam perjalanan pulang orang Lewi dan gundiknya itu singgah di rumah seseorang yang ada di daerah Gibea (Benyamin).
Kemudian orang-orang dursila dari suku Benyamin, datang dan memaksa untuk mengambil gundik orang Lewi tersebut.

Hakim-Hakim 19:23-26
(19:23) Lalu keluarlah pemilik rumah itu menemui mereka dan berkata kepada mereka: "Tidak, saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat; karena orang ini telah masuk ke rumahku, janganlah kamu berbuat noda.
(19:24) Tetapi ada anakku perempuan, yang masih perawan, dan juga gundik orang itu, baiklah kubawa keduanya ke luar; perkosalah mereka dan perbuatlah dengan mereka apa yang kamu pandang baik, tetapi terhadap orang ini janganlah kamu berbuat noda."
(19:25) Tetapi orang-orang itu tidak mau mendengarkan perkataannya. Lalu orang Lewi itu menangkap gundiknya dan membawanya kepada mereka ke luar, kemudian mereka bersetubuh dengan perempuan itu dan semalam-malaman itu mereka mempermainkannya, sampai pagi. Barulah pada waktu fajar menyingsing mereka melepaskan perempuan itu.
(19:26) Menjelang pagi perempuan itu datang kembali, tetapi ia jatuh rebah di depan pintu rumah orang itu, tempat tuannya bermalam, dan ia tergeletak di sana sampai fajar.

Kemudian kita melihat orang-orang Dursila memperkosa gundik orang Lewi tersebut sampai pagi, inilah perbuatan noda di Gibea, perbuatan noda dari orang-orang Dursila dari suku Benyamin di Gibea.

Lalu pada Hakim-Hakim 20, terjadi peperangan, antara Israel (sebelas suku) melawan suku Benyamin.
Jadi sebelas suku orang Israel bersepakat melawan satu suku itulah suku Benyamin, karena noda di Gibea. Kalau tidak ada raja tidak ada kebenaran, tidak ada damai sejahtera, tidak ada sukacita, masing-masing berbuat apa yang benar menurut pandangannya saja.
Segala sesuatu benar tapi belum tentu berguna, segala sesuatu benar tapi tidak selamanya membangun. Namun kebenaran yang sejati terletak pada salib, di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
Yesus itu Raja, itu sebabnya Ia lahir dan datang ke dunia untuk membawa kebenaran dari sorga turun ke bumi, tapi di sini kita melihat pada zaman Hakim-Hakim mereka berbuat apa yang benar menurut pandangannya sehingga keadaan kacau tidak terkendali.

Kita bersyukur saat ini kita ada di dalam kerajaan sorga (di hadapan takhta Allah), di dalamnya ada kebenaran, ada damai sejahtera, ada sukacita, itu yang kita syukuri.

Hakim-Hakim 19:30
(19:30) Dan setiap orang yang melihatnya, berkata: "Hal yang demikian belum pernah terjadi dan belum pernah terlihat, sejak orang Israel berangkat keluar dari tanah Mesir sampai sekarang. Perhatikanlah itu, pertimbangkanlah, lalu berbicaralah!"

Hal seperti ini belum pernah terjadi dan belum pernah terlihat, sejak bangsa Israel keluar dari tanah Mesir.

Hakim-Hakim pasal 20, peperangan orang Israel (sebelas suku melawan bani Benyamin), akhirnya terjadi perang saudara.
Kemudian pada pasal ke 21, akhirnya suku Benyamin dapat tetap hidup, sebab sebelas suku Israel mau menerima suku Benyamin. Itulah cikal bakal Hakim-Hakim 21:25.

Akibat kebebasan atau kebenaran menurut pandangan masing-masing.
YANG KEDUA.
Hakim-Hakim 17:6-7
(17:6) Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.
(17:7) Maka ada seorang muda dari Betlehem-Yehuda, dari kaum Yehuda; ia seorang Lewi dan tinggal di sana sebagai pendatang.

Kemudian, ada seorang muda dari Betlehem-Yehuda, seorang Lewi, tinggal di pegunungan Efraim.
Peristiwa ini selalu berkaitan dengan Betlehem-Yehuda, memang kalau kita lihat sejarah, kalau kita mundur (sedikit review ke belakang) Yehuda juga Lewi, tidak terima ketika Dina adiknya, diperkosa oleh Sikhem, mereka berlaku tegas dan keras, tidak ada ampun.

Hakim-Hakim 17:10-12
(17:10) Lalu kata Mikha kepadanya: "Tinggallah padaku dan jadilah bapak dan imam bagiku; maka setiap tahun aku akan memberikan kepadamu sepuluh uang perak, sepasang pakaian serta makananmu."
(17:11) Orang Lewi itu setuju untuk tinggal padanya. Maka orang muda itu menjadi seperti salah seorang anaknya sendiri.
(17:12) Mikha mentahbiskan orang Lewi itu; orang muda itu menjadi imamnya dan diam di rumah Mikha.

Pendeknya; orang Lewi yang berasal dari Yehuda menjadi imam bagi Mikha (orang Efraim).
Itu bagus, kalau Tuhan sudah tahbiskan kita untuk menjadi imam, melayani Tuhan sesuai dengan karunia-karunia Roh Kudus, layani saja sungguh-sungguh.
Jangan pilih-pilih pelayanan, sungguh-sungguh saja layani Tuhan, apa maunya Tuhan layani saja Tuhan.

Hakim-Hakim 18:18
(18:18) Tetapi, setelah yang lain-lain itu masuk ke dalam rumah Mikha dan mengambil patung pahatan, efod, terafim dan patung tuangan itu, berkatalah imam itu kepada mereka: "Berbuat apakah kamu ini?"

Pada waktu itu, suku Dan sudah berada di tanah perjanjian, namun masih mencari-cari milik pusaka mereka, sampai akhirnya mereka tiba di Efraim di tempatnya Mikha, di situ ada patung pahatan, efod, terafim dan patung tuangan itu.

Hakim-Hakinn 18:19-20
(18:19) Tetapi jawab mereka kepadanya: "Diamlah, tutup mulut, ikutlah kami dan jadilah bapak dan imam kami. Apakah yang lebih baik bagimu: menjadi imam untuk seisi rumah satu orang atau menjadi imam untuk suatu suku dan kaum di antara orang Israel?"
(18:20) Maka gembiralah hati imam itu, diambilnyalah efod, terafim dan patung pahatan itu, lalu masuk ke tengah-tengah orang banyak.

Orang Lewi yang menjadi imam bagi Mikha, ternyata tidak setia kepada satu orang untuk seisi rumah.
Orang Lewi tersebut lebih milih kumpulan dari suku Dan untuk menjadi imam dan bapa bagi suku Dan = tidak setia pada perkara yang kecil.
Kenapa dia mengambil keputusan yang benar menurut pandangannya? Karena pada waktu itu yang memerintah adalah hakim-hakim, bukan raja. Seandainya pada waktu itu yang memerintah adalah raja , pastilah seorang Lewi melayani dengan setia, tidak melihat kuantitas, tidak melihat jumlah yang dilayani berapa banyak.
Sebab seribu hari bagi manusia = satu hari bagi Tuhan. Artinya: yang kita layani adalah Tuhan.

Imam-imam yang melayani harus berlaku setia, sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib.
Kalau tidak setia, maka apa yang dipercayakan oleh Tuhan kepada hamba-hamba-Nya akan hilang, seperti dalam Injil Matius 25:14-30.
Hamba pertama dipercaya satu talenta (sedikit sebenarnya), hamba kedua dipercaya dua talenta, hamba ketiga dipercaya lima talenta.
Hamba yang kedua mengusahakanya dan memperoleh laba dua talenta, hamba yang ketiga mengusahakannya dan memperoleh laba lima talenta, sesuai kepercayaan tuan dari hamba-hamba itu.
Tetapi hamba yang pertama dipercaya satu talenta, dia mengubur talenta itu =  tidak setia memikul tanggungjawab dalam perkara yang kecil, padahal yang dipercaya hanya satu talenta, tidak banyak.
Lalu tuan dari hamba-hamba itu mengambil talenta itu, dan memberikan talenta itu kepada hamba yang memiliki sepuluh talenta.
Maksudnya adalah; barangsiapa mempunyai kepadanya akan diberikan supaya semakin berkelimpahan.
Seharusnya menurut logika manusia, satu talenta itu diberikan kepada hamba yang kedua yang dipercayakan dua talenta, supaya semakin bertambah-tambah, namun di dalam Tuhan tidak seperti itu, kepada siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberikan supaya semakin berkelimpahan.

Puji Tuhan kita sudah mempunyai Pengajaran Mempelai dalam terang-Nya Tabernakel maka akan semakin dipercaya dalam pembukaan rahasia firman Tuhan, semoga kita juga mempunyai kesucian, sebab yang suci semakin suci, dan yang jahat akan semakin bertambah jahat, menyesatkan dan disesatkan.
Kemudian kita memiliki karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan-jabatan yang dipercayakan, kalau itu kita punya nanti kepadanya akan diberikan, supaya semakin berkelimpahan. Tetapi sebaliknya kalau seseorang tidak punya dari padanya akan diambil segalanya.
Jadi semakin kita punya, punya ini, punya itu, akan semakin diberikan supaya semakin berkelimpahan.

Tetapi di sini kita lihat orang Lewi yang menjadi imam bagi Mikha, mengecewakan hati Mikha. Sebab selain meninggikan Mikha, juga membawa Efod dan patung-patung serta terafim,
Kalau seorang gembala mengecewakan sidang jemaat = mengecewakan Tuhan, karena domba-domba adalah miliknya Tuhan, bukan miliknya gembala.
Maka seorang gembala harus setia pada perkara yang kecil, jangan bergembira hati disaat melayani yang besar, itu kesalahan, itu manusia daging.
Karena sebetulnya yang kita layani adalah Tuhan, Tuan dari hamba-hamba Tuhan adalah Yesus Kristus, yang kita layani adalah Tuhan Yesus Kristus.
Kalau kita hidup melakukan yang benar menurut pandangan sendiri, maka akan terjadi yang seperti itu, melayani menurut pemikiran manusia yaitu senang ketika melayani yang besar (yang banyak) jumlahnya.

Barulah kita lihat.
Hakim-Hakim 2:6-9
(2:6) Setelah Yosua melepas bangsa itu pergi, maka pergilah orang Israel itu, masing-masing ke milik pusakanya, untuk memiliki negeri itu.
(2:7) Dan bangsa itu beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua, dan yang telah melihat segenap perbuatan yang besar, yang dilakukan TUHAN bagi orang Israel.
(2:8) Dan Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, mati pada umur seratus sepuluh tahun;
(2:9) ia dikuburkan di daerah milik pusakanya di Timnat-Heres, di pegunungan Efraim, di sebelah utara gunung Gaas.

Pada zaman Yosua masih hidup, bangsa Israel masih tetap mengikuti dan beribadah kepada Allah yang hidup (Allah Abraham, Ishak, dan Yakub), Allah yang berkuasa, Tuhan dan juruselamat.

Sepantasnyalah kita mengikuti berarti beribadah dan menyembah kepada Dia.
Karena kita sudah melihat perbuatan-Nya yang besar, seperti bangsa Israel telah dibebaskan dari tanah Mesir, oleh darah Anak Domba. Kemudian mereka menyeberangi laut Teberau, oleh tongkat Musa, itu pengalaman  kematian dan kebangkitan = baptisan air.
Lalu tibalah mereka di gunung Sinai setelah tiga hari lamanya perjalanan. Di situlah mereka mendapatkan perintah, peraturan, dan ketetapan-Nya (sepuluh hukum Allah).

Lewat persekutuan yang begitu hebat (intim dengan Tuhan), selama 40 hari 40 malam di atas gunung Sinai, Musa mendapat pelajaran yang begitu hebat dari Tuhan, sebab ia dipercaya mengarsiteki Tabernakel, mulai dari ukuran panjang dan lebar, dan tinggi kemudian semua peralatan-peralatan yang ada di dalam Tabernakel.
Lalu dari situlah mereka diberangkatkan sesuai dengan tuntunan Tuhan, mereka mendapat komando dari dua nafiri yang ditiup oleh anak-anak imam besar Harun, dua nafiri yang ditempa dari perak.
Bilamana mereka harus berhenti, bilamana mereka harus berkumpul, bilamana mereka maju dan berperang, dan seterusnya sampai pada akhirnya mereka tiba di tanah perjanjian. Karena komando dari dua nafiri.
Mereka masuk di tanah Kanaan, alam yang begitu kaya, tanah yang begitu subur karena berlembah dan bergunung, dan sebuah sungai, air, dan danau, tidak mungkin mengalami kekeringan.
Tetapi bangsa Israel harus berpegang teguh kepada firman Tuhan, sesuai yang diikrarkan Tuhan kepada mereka, supaya mereka menjadi milik kesayangan Tuhan, imamat yang rajani, melayani dalam kekudusan.

Hakim-Hakim 2:10-13
(2:10) Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.
(2:11) Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal.
(2:12) Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN.
(2:13) Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret.

Ternyata bangsa Israel melupakan Tuhan, mereka tidak berpegang teguh kepada perintah, peraturan, dan ketetapan Tuhan, buktinya akhirnya mereka meninggalkan Tuhan, tidak lagi mengikuti Tuhan. Mereka beribadah kepada Baal dan para Asytoret. Pendeknya; mereka jatuh ke dalam penyembahan berhala.

Tadi kita sudah lihat, sebelum memasuki tanah Kanaan, Tuhan memberi nasihat; hati-hati apabila sudah makan dan kenyang, apabila membangun rumah dan mendiaminya, apabila emas dan perak bertambah banyak, apabila lembu sapi dan kambing domba bertambah banyak, jangan lupa Tuhan, jangan tinggi hati, tapi mereka lupa.
Itu sebabnya, Tuhan mengajari bangsa Israel seperti seseorang mengajari anaknya, lewat kelaparan yang terjadi di tanah Israel secara keseluruhan, bukan hanya di Betlehem-Yehuda.
Namun keluarga Elimelekh serta isterinya Naomi, dan kedua anaknya Mahlon dan Kilyon meninggalkan tanah Israel (Betlehem-Yehuda) pada saat terjadi kelaparan.
Pendeknya; mereka anggap enteng didikan Tuhan dan putus asa terhadap tegoran-tegoran-Nya, lari dari kenyataan, ini perbuatan bodoh.

Ada beberapa di antara kita yang tidak dapat bertahan di sini, ada dua tiga orang, tidak sanggup menghadapi masalah, lari dari kenyataan, tidak sanggup memikul salib, anggap enteng didikan Tuhan, putus asa ketika ditegor dan dihajar.
Padahal sentralnya ibadah dan pelayanan ini adalah salib, karena saliblah kita masuk sorga, kalau tidak ada salib tidak masuk sorga.
Tiba-tiba keluarga Elimelekh tanpa minta keputusan dari Tuhan, tinggalkan Tuhan, tinggalkan tanah Israel, tinggalkan Betlehem-Yehuda, tinggalkan rumah roti, tinggalkan ibadah dan pelayanan, seolah-olah manusia hidup dari roti makanan.
Manusia hidup bukan dari roti saja melainkan dari setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah (firman Allah).
Firman Allah itu  berkuasa, menjadikan yang tidak ada menjadi ada, yang mati dihidupkan kembali, asal saja kita mau menerima cara Tuhan mendidik, cara Tuhan menegor, jangan keluar tahkta kerajaan, sebab di dalamnya ada kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita.

Kita kembali membaca ...
Rut 1:1
(1:1) Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.

Keluarga Elimelekh, istrinya Naomi, kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, menetap di Moab sebagai orang asing.
Pengertian orang asing = orang yang tidak mengenal Allah. Sama seperti orang Moab adalah bangsa kafir tidak mengenal Allah Israel, namun kenyataannya mereka menetap di Moab sebagai orang asing, berarti sama seperti orang Moab tidak mengenal Allah Israel.

Matius 6:31-32
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
(6:32) Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

Kalau meninggalkan kerajaan sorga serta kebenaran di dalamnya, hanya karena soal makanan, minuman, dan pakaian, dapat disimpulkan mereka adalah orang yang tidak mengenal Allah = orang asing di hadapan Tuhan.

Wahyu 11:2
(11:2) Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
Bangsa-bangsa lain (antikris) akan menginjak-injak kota suci selama 42 bulan atau 3,5 tahun.
Bangsa-bangsa lain itu adalah bangsa yang tidak mengenal Allah, itulah antikris, menginjak-injak kota suci, berarti tidak menghargai ibadah dan pelayanan, tidak menghargai rumah roti, itulah bangsa asing yang tidak mengenal Allah.

1 Yohanes 4:1-3
(4:1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
(4:2) Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,
(4:3) dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.

ROH YANG BERASAL DARI ALLAH dan ROH ANTIKRIS.
Kita di sini akan melihat perbedaan antara Roh yang berasal dari Allah dan roh antikris:
-       Roh yang berasal dari Allah, mengakui pribadi Yesus yang disalibkan.
Berarti, beribadah dan melayani Tuhan disertai dengan sangkal diri pikul salib, sebagai syarat mengikuti Tuhan = meninggikan korban Kristus.
-       Sedangkan roh antikris tidak mengakui Yesus dan salib-Nya, itulah roh-roh yang berasal dari dunia.
Jadi roh-roh yang berasal dari dunia adalah roh antikris, pendeknya lebih mengutamakan kerajaan dunia dengan kemegahannya = roh antikris.

Kesimpulannya; bahwa Elimelekh dan keluarganya sedang dikuasi roh antikris. Andaikata tidak dikuasai roh antikris, tidak mungkin meninggalkan Betlehem-Yehuda, tidak mungkin meninggalkan rumah roti, tidak mungkin meninggalkan ibadah dan pelayanan.

Dari situlah kita mengetahui mana roh yang berasal dari Allah dan mana roh yang berasal dari antikris. Roh-roh yang memikirkan tentang dunia, kerajaan dunia dengan kemegahannya, (perkara lahiriah), itu roh antikris, mereka menolak pengajaran salib.
Tetapi roh yang berasal dari Allah menghargai Yesus yang disalibkan, di tengah ibadah pikul salib, sesuai dengan karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan yang dipercayakan Tuhan.

Wahyu 13:16-18     
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
(13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Roh antikris adalah roh jual dan beli. Tandanya; diberi cap 666 di dahi atau di tangan kanannya.
Berarti tubuh, jiwa, dan roh telah dikuasai oleh daging.
-         Tubuh dikuasai oleh daging, angka 6 yang pertama.
-         Jiwa dikuasai oleh daging, angka 6 yang kedua.
-         Roh dikuasai oleh daging, angka 6 yang ketiga

1 Yohanes 2:18-19
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
(2:19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

Antikris itu asalnya dari anak Tuhan, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh di dalam mengikuti dan mengiringi Tuhan, tidak sungguh-sungguh memikul salib dan menyangkal dirinya.
Andaikata mereka sungguh-sungguh memikul salib, sungguh-sungguh menyangkal dirinya niscaya ia tetap menjadi bagian anggota tubuh Kristus yang sama-sama memikul salib.

Salib yang Tuhan percayakan di pundak kita ini banyak, melayani sesuai karunia-karunia Roh Kudus, melayani sesuai jabatan-jabatan, ada yang pemimpin pujian, pembaca firman, singer, kolektan, pemain musik, guru sekolah minggu, multimedia, infokus, bendahara, sekertaris, pengetikan kotbah larut malam, pengeditan kotbah larut malam, juga mengelola buli-buli emas berisi manna yaitu firman yang diterbitkan dalam bentuk tulisan, juga memperhatikan video internet, live streaming, youtube, facebook.
Untuk memperhatikan ini semua diperlukan tenaga, pikiran, waktu, bukan hanya itu pengorbanan soal materi, uang, harta kekayaan, apapun yang kita punya, itulah salib yang harus dipikul.
Jadi, semata-mata bukan hanya sepersepuluh dan persembahan khusus, tapi untuk keperluan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dalam kandang penggembalaan harus juga dipikul bersama-sama.
Kalau tidak nanti orang itu sendiri yang akan mengundurkan diri, menunjukkan bahwa ia dikuasai roh antikris.
Saat terjadi kelaparan mereka langsung meninggalkan tanah Israel, Betlehem-Yehuda, itukan sesuatu yang tidak baik.
Berbeda dengan Yakub dan anak-anaknya saat terjadi kelaparan, mereka ke Mesir karena  mereka mendengar di Mesir terjadi kelimpahan, yang sumbernya dari salib.

Yusuf dijual dari Kanaan dari tanah Israel lalu dibawa ke Mesir, lalu dimasukkan ke dalam liang tutupan (dipenjarakan), itulah perjalanan salib.
Yesus dari sorga turun ke bumi lalu mati di atas kayu salib, itulah perjalanan salib untuk menyediakan makanan bagi kita, jadi beda persoalan yang dialami Yakub ketika terjadi kelaparan hebat, dengan persoalan yang dialami Elimelekh, itu beda.
Memang sama-sama meninggalkan tanah Israel, tetapi di Mesir ada kelimpahan yang berasal dari perjalanan salib, sedangkan Elimelekh pergi ke Moab itu bukan perjalanan salib, dia sedang menganggap enteng didikan Tuhan, putus asa saat ditegor dan dihajar Tuhan.
Coba bersabar saja saat dalam kesesakan, jangan segera dikuasai roh antikris, bersabar saja.

Saya sangat bersyukur begitu terangnya Tuhan menyatakan kebenaran kepada kita semua, jangan anggap enteng lagi didikan Tuhan, jangan putus asa, Tuhan mengajari kita seperti seseorang mengajari anaknya, kalaupun kita mengalami resesi (krisis hebat), itu adalah sengsara karena salib, aniaya karena firman, jangan putus asa, jangan langsung tinggalkan semuanya, hadapi saja, dibutuhkan kesabaran. Kalau tidak nanti roh asing menguasai di tempat yang asing, seperti keluarga Elimekh, dan akhirnya Elimelekh mati kemudian setelah sepuluh tahun menetap di Moab, Mahlon dan Kilyon mati juga, tinggal Naomi.
Persoalannya mau tidak Naomi kembali kepada Tuhan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman :
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang