KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, November 30, 2021

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 30 SEPTEMBER 2021


 
IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 30 SEPTEMBER 2021
 
KITAB RUT PASAL 4
(Seri: 6)
 
Subtema: MENEMPATKAN KRISTUS SEBAGAI KEPALA UNTUK MASUK DALAM PEMBANGUNAN TUBUH KRISTUS YANG SEMPURNA
 
Segala puji, segala hormat hanya bagi Dia yang sudah memungkinkan kita untuk berada di tengah perhimpunan Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci. Saya tidak lupa menyapa sidang jemaat TUHAN yang ada di Bandung, di Malaysia bahkan umat ketebusan TUHAN yang senantiasa bersama-sama datang menghadap TUHAN dan memberikan dirinya setia dalam ketekunan Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci.
Selanjutnya, marilah kita berdoa dan kita mohonkan kemurahan TUHAN supaya kiranya TUHAN membukakan firman-Nya bagi kita malam ini dan melawat kehidupan kita dan menolong kehidupan kita, sehingga penebusan itu nyata dalam setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
 
Kita segera sambut study Rut sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab.
Rut 4:1-6
(4:1) Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk. (4:2) Kemudian dipilihnyalah sepuluh orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: "Duduklah kamu di sini." Maka duduklah mereka. (4:3) Lalu berkatalah ia kepada penebus itu: "Tanah milik kepunyaan saudara kita Elimelekh hendak dijual oleh Naomi, yang telah pulang dari daerah Moab. (4:4) Jadi pikirku: baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali engkau, dan sesudah engkau: aku." Lalu berkatalah ia: "Aku akan menebusnya." (4:5) Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya." (4:6) Lalu berkatalah penebus itu: "Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya."
 
Singkat kata; pada akhirnya Boaslah yang menjadi penebus yang sesungguhnya atau disebut penebus sejati, sebab penebusan atas tanah milik pusaka Elimelekh jatuh ke tangan Boas.
Tetapi di dalam hal penebusan atas tanah itu, Boas juga turut memperoleh Rut, perempuan Moab itu, yang merupakan menantu Naomi yang sudah menjadi janda oleh karena kematian Mahlon, suaminya, anak Naomi.
 
Pertanyaannya: MENGAPA RUT PEREMPUAN MOAB ITU TURUT JUGA DITEBUS?
Mari kita melihat jawabannya di dalam Rut 4.
Rut 4:5
(4:5) Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya."
 
Rut turut ditebus oleh Boas dengan maksud untuk menegakkan nama Mahlon di atas tanah milik pusakanya.
Mahlon ini adalah anak sulung yang dilahirkan oleh Naomi bagi Elimelekh, dialah suami Rut. Berarti, oleh penebusan yang dikerjakan oleh Boas silsilah Elimelekh tidak terputus. Dengan demikian, janji Firman TUHAN tergenapi, yakni: Kehidupan yang papah, hina, dina dan yang masih ditandai dengan dosa sebagai kelemahan mendapat kesempatan untuk memperoleh tanah air Sorgawi sebagai milik pusakanya untuk selama-lamanya.
 
Boas rohani yakni TUHAN Yesus Kristus telah mengerjakan penebusan dosa di atas kayu salib di bukit Golgota 2000 tahun yang lalu. Kita bersyukur, terpujilah nama TUHAN. Dan kita semua telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia bukan dengan barang fana itulah harta kekayaan, uang, kedudukan jabatan yang tinggi dan bukan pula dengan perak dan emas. Melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama seperti darah Anak Domba yang tidak bercacat dan tidak bernoda. Mengapa disebut sama seperti darah Anak Domba? Karena tidak bercacat dan tidak bernoda, yakni:
-          Anak domba dibawa ke pembantaian.
-          Kemudian, mulut mereka juga kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya.
Jadi baik induk domba maupun anak domba sama-sama tidak membuka mulut, sehingga digambarkan; darah Yesus adalah darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama seperti darah Anak Domba yang tidak bernoda dan tidak bercacat, sesuai dengan apa yang tertulis di dalam 1 Petrus 1:18-19.
 
Itulah sebabnya kita berada di tengah-tengah kegiatan Roh itulah ibadah pelayanan, secara khusus Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci, semua karena rahmat TUHAN, semua karena kelimpahan kasih karunia TUHAN di dalam darah-Nya.
 
Matius 20:28
(20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
 
Anak Manusia datang ke dalam dunia ini;
-          Bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani = Mengambil rupa sebagai seorang hamba.
-          Kemudian, Dia datang ke dalam dunia ini untuk memberikan atau menyerahkan nyawanya sebagai tebusan bagi banyak orang, bukan hanya bagi bangsa Israel tetapi juga bagi bangsa kafir.
Dengan demikian; penebusan yang telah dikerjakan Boas atas tanah yang dimiliki Elimelekh dan atas Rut, bangsa Moab, merupakan suatu kitab dan suatu nubuatan yang telah digenapi oleh Boas rohani yakni TUHAN Yesus Kristus di Kalvari.
Jadi kisah penebusan Boas atas tanah milik pusaka dari pada Elimelekh dan atas Rut, perempuan Moab itu, merupakan suatu nubuatan, kisah ini adalah suatu nubuatan yang telah digenapi oleh Boas rohani yakni TUHAN Yesus Kristus di Kalvari.
 
Sekarang, kita bersyukur karena TUHAN sudah mengerjakan penebusan dan pendamaian atas dosa kita sekaliannya. Itulah sebabnya kita datang menghadap TUHAN dan berada di tengah-tengah perhimpunan Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci.
 
Tindakan Boas supaya penebusan itu secepatnya terlaksana.
Rut 4:1
(4:1) Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk.
 
Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana.
Pendeknya, pintu gerbang adalah suatu kedudukan yang sangat menjanjikan bagi kita untuk mendapatkan penebusan atas dosa kita. Sebab, pintu gerbang merupakan jalan untuk masuk ke dalam kerajaan Sorga. Yesus adalah pintu gerbang Sorga.
Sedangkan, arti rohani dari pintu gerbang adalah menerima, berarti; percaya kepada Yesus sebagai Kepala lewat Injil atau lewat Firman Allah yang disampaikan.
 
Mari kita baca Yohanes 1, dengan perikop: “Firman yang telah menjadi manusia.”
Yohanes 1:12
(1:12) Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Semua orang yang menerima Yesus, berarti percaya kepada Yesus sebagai Kepala lewat Injil, lewat Firman Allah yang disampaikan malam ini = Percaya di dalam nama Yesus; tidak ada nama lain yang diberikan kepada-Nya yang mampu menyelamatkan manusia selain dari pada pribadi Yesus Kristus.
Sedangkan, Kepala adalah penyelamat atau penebus tubuh, yakni sidang jemaat, sesuai dengan Efesus 1:22-23.
 
Efesus 1:22-23
(1:22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. (1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
 
Kristus diberikan kepada jemaat sebagai Kepala. Jadi, Kristus adalah Kepala jemaat. Sedangkan, jemaat adalah tubuh-Nya sendiri yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Singkat kata, Yesus Kristus adalah Kepala, Dialah penyelamat atau penebus sidang jemaat sebagai tubuh-Nya dan Dialah yang memenuhi segala sesuatu di dalam tubuh-Nya. Jadi, tanpa Kepala kita tidak mendapat penyelamatan, tanpa Kepala, tubuh-Nya tidak mendapatkan kelepasan dan penebusan, dan tanpa Kepala kehidupan kita menjadi suatu kehidupan yang kosong.
Kristus Kepala, Dia yang memenuhkan segala sesuatu, berarti jika tanpa Kepala maka tubuh menjadi suatu kehidupan yang kosong, yang menjadi kepalanya adalah serigala dan burung. Sekalipun dia adalah suatu kehidupan yang berpangkat dan berkedudukan tinggi, sekalipun dia seseorang yang memiliki harta dan kekayaan uang yang banyak, tetapi kalau yang menjadi kepala atas tubuh adalah serigala dan burung semuanya yang dia miliki menjadi sia-sia.
 
Jadi, intinya; Kristus adalah Kepala, berarti Dialah penyelamat dan penebus tubuh, dan Dialah yang memenuhkan segala sesuatu di dalam tubuh-Nya yaitu sidang jemaat.
Tanpa Kepala (tanpa Kristus) sidang jemaat kosong, berarti hidup rohaninya tidak sampai kepada doa penyembahan, sama seperti yang dilukiskan di dalam Injil Matius;
-          sekalipun tersapu bersih oleh Firman Allah,
-          kemudian rapi teratur karena dipimpin oleh Roh TUHAN,
tetapi jika kehidupan itu tidak sampai kepada doa penyembahan itu adalah suatu kehidupan yang kosong.
Doa penyembahan merupakan wujud dari suatu kehidupan dengan ibadah yang sudah memuncak disebut Gunung Sion, itulah Mempelai TUHAN.
Jadi, inilah gereja TUHAN yang sudah dibawa masuk ke dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, berarti sudah diisi penuh oleh Kepala.
 
Gereja yang sudah dibawa masuk ke dalam pembangunan tubuh Kristus itu adalah gereja yang sudah diisi penuh oleh Kristus Kepala, itulah Gunung Sion, wujudnya adalah doa penyembahan. Sedangkan, gereja yang belum masuk dalam pembangunan tubuh Kristus berarti masih kosong, sekalipun kehidupannya bersih tersapu oleh firman dan rapi teratur karena dia dipimpin Roh TUHAN, tetapi kalau kehidupannya belum memuncak sampai kepada ibadah yang tertinggi (Gunung Sion), itulah doa penyembahan, adalah suatu kehidupan yang kosong.
 
Saya rindu menyampaikan ini kembali supaya kita mengerti bahwa memang betul-betul Kristus adalah Kepala, selain penyelamat dan penebus tubuh, Dia juga yang memenuhkan segala sesuatu di dalam kehidupan tubuh-Nya itulah sidang jemaat.
 
Sejenak kita melihat tentang “rumah yang kosong.”
Matius 12:43-44
(12:43) "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
 
Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Jadi, pekerjaan dari iblis atau setan adalah mengembara, berarti tidak ada hari perhentian. Jadi orang yang tidak tergembala = Mengembara, itu adalah tabiat dari Setan.
Kalau kita tergembala dengan baik dan benar pasti memiliki tabiat dari Yesus Anak Allah, menjadi suatu kehidupan yang taat, setia dan dengar-dengaran. Sebagaimana dalam Injil Yohanes 10:2-4, kehidupan yang tergembala itu cirinya ada dua:
1.      Mendengar suara gembala.
2.      Mengikuti gembala.
Tetapi kalau tidak tergembala alias mengembara seperti setan; kehidupannya adalah kehidupan yang liar yaitu tidak taat, tidak setia, dan tidak dengar-dengaran. Kalau anak TUHAN tidak menjadi suatu kehidupan yang tidak tergembala, pasti dia memiliki tabiat setan yaitu liar suka mengembara, tidak suka tergembala; tidak suka berdiam di dalam rumah TUHAN. Jadi, jangan biasakan liar apalagi dengan mencari alasan pergi ke sana kemari, mungkin saja alasannya benar tetapi sudah menghindarkan diri dari tiga macam ibadah pokok, itu sama dengan liar; mengembara, itu tabiat setan.
Orang yang tidak suka tergembala, tidak setia beribadah dan melayani, tabiatnya sama seperti tabiat setan. Kehidupan yang semacam ini adalah kehidupan yang kosong. Setan suka dengan kehidupan yang kosong, tabiat yang kosong.
 
Matius 12:44
(12:44) Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
 
Karena tidak ada tempat untuk perhentian lalu setan pun kembali ke rumah yang pernah ditinggalkan itu. Lalu didapati rumah itu dalam keadaan kosong, berarti tidak menempatkan Kristus Kepala. Sementara Kristus adalah Kepala, Dialah penyelamat tubuh, selain penyelamat tubuh Dia yang memenuhkan segala sesuatu di dalam tubuh-Nya.
 
Jadi, Kristus Kepala selain penyelamat atau penebus tubuh, Dia juga yang memenuhkan segala sesuatu di dalam tubuh-Nya. Tetapi, lihat; tubuh-Nya kosong = Tidak menempatkan Kristus sebagai Kepala.
Padahal di sini jelas terlihat, rumah itu:
-          Bersih tersapu oleh firman.
-          Kemudian, rapi teratur oleh pimpinan Roh TUHAN.
Tetapi anenhnya rumah itu tetap kosong, berarti tidak menempatkan Kristus Kepala. Kristus Kepala selain menebus, Dia juga yang memenuhkan segala sesuatu supaya rumah TUHAN tidak kosong.
 
Sekarang kita bandingkan; ketika rumah sudah dibangun dengan sempurna, digambarkan seperti rumah yang masuk dalam pembangunan tubuh Kristus. Kita bandingkan di dalam Efesus 4, dengan perikop: “Kesatuan jemaat dan karunia yang berbeda-beda.”
Efesus 4:10
(4:10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
 
Kristus Kepala sudah melakukan suatu perbuatan ajaib, yaitu:
-          Ia yang telah turun = Mati; pengalaman kematian Yesus.
-          Ia juga yang telah naik, berbicara tentang pengalaman kebangkitan Yesus.
 
… Jauh lebih tinggi dari pada semua langit, menunjukkan bahwa Yesus adalah Tabernakel sejati, rumah TUHAN yang sejati.
 
… Untuk memenuhkan segala sesuatu. Yesus Kristus adalah Kepala, selain penyelamat atau penebus tubuh Dia juga yang memenuhkan segala sesuatu di dalam sidang jemaat tubuh-Nya yang juga merupakan rumah TUHAN, Tabernakel. Dan Tabernakel sejati adalah Kristus Kepala, Dialah yang memenuhkan segala sesuatu.
 
Efesus 4:11-13
(4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, (4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
 
Bukti bahwa Kristus adalah Kepala yang memenuhkan segala sesuatu, yakni: Dia memberikan lima jabatan.
1.      Jabatan Rasul.
2.      Jabatan Nabi.
3.      Jabatan Penginjil.
4.      Jabatan Gembala.
5.      Jabatan Pengajar/Guru.
Tujuannya adalah untuk memperlengkapi orang-orang kudus -- itulah; imamat rajani, bangsa yang kudus, umat pilihan Allah, milik kepunyaan Allah sendiri -- bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.
 
Wujud dari pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, antara lain:
-          Kita semua mencapai kesatuan iman.
-          Kita semua mencapai pengetahuan yang benar tentang Anak Allah.
-          Kita semua mencapai kedewasaan penuh.
-          Kita semua mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Jadi, kedewasaan itu harus sesuai dengan kepenuhan Kristus, karena Dialah yang memenuhkan segala sesuatu di dalam diri kita. Intinya pembangunan tubuh harus sesuai dengan kepenuhan Kristus.
 
Kita lihat persamaannya, pada ayat 16.
Efesus 4:16
(4:16) Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Pembangunan tubuh Kristus yang sempurna berarti mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, wujudnya adalah:
-          Rapi tersusun.
-          Selain rapi tersusun, anggota-anggota tubuh Kristus yang berbeda-beda itu harus diikat menjadi satu; banyak dan berbeda-beda namun diikat menjadi satu.
 
Disebut dengan mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, dengan kata lain: terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Dengan demikian, Kristus Kepala atas tubuh-Nya.
 
Supaya sinkron dengan Matius 12:43-44, kita lihat pembangunan tubuh Kristus yang sempurna atau mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Kita lihat persamaannya di dalam Wahyu 14, dengan perikop: “Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya.”
Wahyu 14:1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
 
Anak Domba berdiri di bukit Sion bersama-sama dengan seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari atas muka bumi ini. Inilah Gunung Sion; inilah wujud dari tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus = Terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Itulah rumah TUHAN yang sudah dibangun dengan sempurna sesuai dengan kepenuhan Kristus supaya akhirnya Kristus Kepala atas mereka, dan tubuh-Nya itu tidak kosong.
 
Wahyu 14:2-3
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
 
Nyanyian baru yang tidak dapat dipelajari oleh siapapun itu adalah hubungan intim antara tubuh dengan Kepala lewat doa penyembahan.
Jadi, sudah sangat jelas; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna wujudnya adalah mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus = Kristus menjadi Kepala atas tubuh-Nya dan tubuh-Nya adalah kepenuhan-Nya. Berarti, dipenuhkan sampai kepada doa penyembahan, sehingga tidak hanya sebatas bersih tersapu karena firman dan tidak hanya sebatas rapi teratur karena dipenuhkan oleh Roh Kudus.
 
Sungguh luar biasa pengalaman gereja Rut ini. Rut adalah bangsa Moab, bangsa kafir, bukan umat pilihan tetapi setelah mengalami penebusan peningkatan rohaninya itu semakin nyata sekali sampai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, berarti tidak kosong. Itulah yang disebut pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, sebab Gunung Sion wujudnya adalah doa penyembahan, semata-mata tidak hanya tersapu bersih oleh firman dan rapi teratur oleh Roh TUHAN, tapi sudah sampai kepada kepenuhan Kristus = Tidak Kosong, berarti ada doa penyembahan.
Maka, di hari-hari ini kita harus secepatnya menyerahkan diri untuk dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Itu loh, luar biasanya gereja Rut ini.
Kalau sudah mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus berarti tidak kosong.
 
Maka kita lihat Efesus 4:14.
Efesus 4:14
(4:14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Biarlah kiranya kita dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, berarti mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus Kepala, Dialah yang akan memenuhkan segala sesuatu dan kita bukan lagi kanak-kanak yang mudah diombang-ambingkan angin-angin pengajaran palsu.
 
Ini penting harus saya beritahukan supaya jangan gagal paham di dalam hal mengikuti TUHAN: Semua nubuat-nubuat atau penglihatan yang disampaikan dari hamba-hamba TUHAN, tidak salah untuk disampaikan; baik juga mimpi maupun penglihatan maka seorang hamba TUHAN juga harus bernubuat. Tetapi, perlu untuk diketahui nubuatan terbesar adalah pembukaan Firman Allah, mengapa saya katakan demikian? Penglihatan itu memang harus dan nubuatan dari seorang hamba TUHAN itu juga harus disampaikan oleh seorang hamba TUHAN, tetapi lihat perbedaan nubuatan seorang hamba TUHAN dari pada nubuatan terbesar itulah pembukaan firman.
-          Nubuatan seorang hamba TUHAN; dia hanya menunjukkan sebuah objek “oh Sorga ini seperti ini” tetapi nubuatan hamba TUHAN yang seperti ini belum sempurna, belum melengkapi kita bahkan tidak mampu menuntun langkah-langkah kita untuk selanjutnya sampai dibawa kepada objek yang indah itu. Tetapi nubuatan seorang hamba TUHAN itu perlu.
-          Sedangkan nubuatan terbesar itulah pembukaan Firman Allah tidak hanya perlu tetapi harus. Sebab, selain menunjukkan sebuah objek yang begitu indah itulah kerajaan Sorga dalam kemuliaan yang kekal, tetapi dia juga merangkap untuk selanjutnya menuntun langkah-langkah kita untuk dibawa sampai kepada objek yang indah dan mulia.
Itulah perbedaan antara penglihatan atau nubuatan hamba TUHAN dari pada nubuatan besar lewat pembukaan firman.
 
Inilah tingkat pertumbuhan yang sudah dewasa, dia pasti menempatkan Kristus sebagai Kepala, Dia tetap menyembah sehingga tidak kosong dan tidak mudah diombang-ambingkan oleh angin-angin pengajaran palsu.
Berbeda dengan kanak-kanak, sebentar ada nubuatan dan mungkin sesuai dengan Alkitab lalu datang ke sana, ada lagi nubuat datang ke situ.
 
Itulah perbedaan antara kanak-kanak rohani dengan yang sudah mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, dia tidak kosong melainkan hidup dalam doa penyembahan, sejauh penyerahan dirinya.
Itulah pintu gerbang = Menerima, berarti percaya kepada Kristus Dialah Kepala, selain menebus Dia juga memenuhkan segala sesuatu. Berarti, terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itulah tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus = Tidak kosong, berarti sudah dewasa, tidak lagi kanak-kanak yang mudah diombang-ambingkan oleh angin-angin pengajaran palsu.
 
Efesus 4:15
(4:15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
 
Dengan teguh berpegang kepada kebenaran, dengan teguh berpegang kepada nubuatan terbesar itulah pembukaan Firman.
 
Kemudian, di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Berarti, hidup di dalam doa penyembahan. Kalau pertumbuhan itu arahnya kepada Kristus Kepala = Terwujudnya pembangunan tubuh Kristus = Tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus = Tidak kosong, berarti hidup dalam doa penyembahan.
 
Kita lihat kembali Matius 12.
Matius 12:44-45
(12:44) Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
 
Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong … Berarti, masih kanak-kanak rohani = Belum mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus = Tidak masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna -- itulah Gunung Sion, mempelai TUHAN, wujudnya adalah doa penyembahan --, sehingga kosong penyembahannya.
Padahal;
-          Bersih tersapu oleh firman.
-          Rapi teratur oleh Roh TUHAN.
 
Sudah sejauh mana penyembahan, penyerahan diri kita kepada TUHAN?
Biarpun bersih tersapu oleh firman dan rapi teratur oleh Roh TUHAN kalau belum sampai kepada doa penyembahan, kalau belum menyerahkan diri untuk kehendak TUHAN = kosong.
 
Matius 12:45
(12:45) Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."
 
Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ.
Akhirnya ia mengajak tujuh roh jahat yang lebih jahat dari padanya lalu mereka masuk dan berdiam di situ.
“Tujuh” berarti kejahatan itu sempurna. Memang begitu, kalau sudah mengerti firman dan berada dalam kegiatan Roh tetapi masih kosong atau belum sampai kepada doa penyembahan, orang yang semacam ini lebih jahat dari penjahat di dunia sana.
 
Memang nampaknya bersih tersapu karena firman dan rapi teratur karena Roh TUHAN tetapi ternyata penuh tipu muslihat, orang semacam ini lebih jahat dari manusia duniawi. Orang dunia menjadi jahat karena tidak tahu firman, dia jahat karena tidak dipimpin Roh TUHAN, dia jahat karena tidak mengenal salib yang seharusnya dipikul di atas dua pundak. Namun, bayangkan kalau kosong; nampak bersih tersapu oleh firman dan rapi teratur oleh Roh TUHAN tetapi munafik, maka kehidupan semacam ini lebih parah dari kehidupan semula, manusia duniawi.
 
Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula.
Lebih buruk;
-          Bersih tersapu oleh firman tetapi munafik.
-          Rapi teratur oleh Roh TUHAN tetapi munafik.
Ini lebih parah dari kehidupan yang semula sebelum mengenal TUHAN, termasuk manusia duniawi di luaran sana.
Itulah sebabnya saya menghimbau jangan liar, jangan mengembara, harus sungguh-sungguh tergembala supaya memiliki tabiat Kristus, yaitu taat, setia, dengar-dengaran. Itulah yang terpenting.
 
Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini. Dan itu berlaku sampai pada angkatan ini.
 
Sekarang kita sudah mengerti arti PINTU GERBANG, yaitu menerima; berarti percaya kepada Yesus, Dialah Kepala, Dialah penyelamat atau penebus tubuh sekaligus yang memenuhkan segala sesuatu di dalam tubuh, itulah sidang jemaat. Kita dipenuhkan sampai dibawa kepada pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, berarti tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus itulah Gunung Sion, wujudnya adalah doa penyembahan, berarti tidak kosong.
Itulah pribadi gereja Rut. Milikilah roh Rut dan jadilah gereja Rut diangkatan terakhir ini.
 
Kita akan buktikan bahwa arti dari pada pintu gerbang adalah menerima berarti percaya kepada Yesus Kristus, Dia Kepala, Dia yang menebus, Dia yang menyelamatkan, Dia juga yang memenuhkan segala sesuatu di dalam tubuh.
Biarlah kita menempatkan Kristus Kepala berarti sudah mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, itulah pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Maka, jangan biasakan kita memisahkan diri antara satu dengan yang lain, jangan biarkan roh egosentris itu memisahkan kita dari anggota tubuh yang lain tetapi biasakan kita dalam keadaan apapun selalu bersama-sama; sehati sepikir, berarti Kristus Kepala. Kehidupan yang seperti ini pasti hidup dalam doa penyembahan, berarti tidak kosong lagi, tidak mudah diombang-ambingkan oleh angin-angin pengajaran palsu, tidak munafik dan tidak lebih jahat.
 
Kita akan buktikan bahwa Kepala adalah penyelamat, penebus tubuh, sekaligus yang memenuhkan segala sesuatu, di dalam Keluaran 27, dengan perikop: “Mengenai pelataran.” Untuk masuk ke dalam Pelataran harus terlebih dahulu melalui Pintu Gerbang.
Keluaran 27:16
(27:16) tetapi untuk pintu gerbang pelataran itu tirai dua puluh hasta dari kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya -- tenunan yang berwarna-warna -- dengan empat tiangnya dan empat alas tiang itu.
 
Pada Pintu Gerbang ada Tirai atau kain penutup. Tirai atau kain penutup pada Pintu Gerbang terdapat empat warna, yaitu:
WARNA PERTAMA: Ungu tua, gambaran dari kemuliaan atau kewibawaan Yesus sebagai Raja.
Hal ini dilukiskan oleh Injil Matius, karena Injil Matius diawali dengan silsilah kelahiran Yesus sebagai sang Raja, Dialah Raja di atas segala raja.
WARNA KEDUA: Biru langit, gambaran dan bayangan dari kebangkitan Yesus sebagai hamba.
Hal ini dilukiskan oleh Injil Markus, itulah sebabnya Injil Markus diawali dengan pelayanan dari pada Yohanes Pembaptis; dialah yang menjadi saksi atas terang itu.
WARNA KETIGA: Kain kirmizi atau merah darah, gambaran dan bayangan dari sengsara Yesus sebagai manusia.
Hal ini dilukiskan oleh Injil Lukas, oleh sebab itu pada Injil Lukas banyak berbicara tentang manusia dan sengsaranya, termasuk Lazarus. Kisah sengsara Lazarus tidak diceritakan pada Injil Sinoptik yang lain, itulah Matius, Markus, dan Yohanes. Jadi penderitaan Lazarus hanya dituliskan dalam Injil Lukas, dan juga kisah manusia lain dan sengsaranya ditulis dalam Injil Lukas.
WARNA KEEMPAT: Lenan halus atau bisus putih merupakan gambaran dan bayangan dari keadilan dan kebenaran Yesus sebagai Anak Allah.
Hal ini dilukiskan oleh Injil Yohanes, itu sebabnya pada Injil Yohanes diawali dengan Yohanes 1:1; Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman Allah itu adalah keadilan dan kebenaran.
 
Empat warna pada Pintu Gerbang yang dilukiskan oleh Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) maka gambar diagramnya menjadi sebuah Salib, yang tidak perlu diragukan lagi.
-          Injil Yohanes; gambar dan bayangan dari keadilan dan kebenaran Yesus sebagai Anak Allah.
-          Injil Lukas; gambar dan bayangan dari sengsara Yesus sebagai manusia, itu terjadi setelah Yesus turun ke dunia. Maka Injil Yohanes atau yang menggambarkan Yesus sebagai Anak Allah sangat bertentangan dengan Injil Lukas yang menggambarkan Yesus sebagai manusia, biar bagaimanapun bertentangan, bertolak-tolakan.
-          Injil Matius; menggambarkan Yesus sebagai Raja.
-          Injil Markus; menggambarkan Yesus sebagai hamba.
Injil Matius bertolak belakang dengan Injil Markus yang menggambarkan Yesus sebagai hamba. Sebab, Raja begitu mulia sedangkan hamba begitu hina, tetapi itu semua ada di dalam satu pribadi yaitu Yesus Kristus, dengan demikian nampaklah gambar diagram sebuah salib.
 
Dengan demikian, Dia layak menjadi Kristus Kepala, Dialah pintu gerbang, Dialah Kepala, Dialah penyelamat, Dialah penebus dan Dialah yang memenuhkan segala sesuatu di dalam tubuh-Nya itulah sidang jemaat. Salib Kristus memenuhkan segala sesuatu.
Jadi, kain penutup pada Pintu Gerbang dengan keempat warnanya -- itulah pribadi Yesus dengan tabiat-tabiat-Nya -- sangat sinkron dengan Rut 4, yaitu untuk mengerjakan penebusan itu Boas sudah harus terlebih dahulu pergi ke pintu gerbang. Dengan demikian, Yesus layak menjadi pintu.
 
Kita baca Yohanes 10, dengan perikop: “Gembala yang baik.”
Yohanes 10:9,11
(10:9) Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. (10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
 
Yesus berkata: “Akulah pintu.” Yesus adalah pintu gerbang untuk menuju kerajaan Sorga.
Kemudian, barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat. Kalau melalui pintu gerbang Sorga pasti selamat, Kristus Kepala Dialah penyelamat tubuh, Dia yang memenuhkan segala sesuatu pasti selamat.
 
… ia akan masuk dan keluar, berarti ada pemeliharaan TUHAN lewat pembukaan firman.
Kalau kita masuk di dalam TUHAN, dari Dia akan keluar pembukaan rahasia Firman dan itulah yang memelihara kehidupan kita masing-masing. Jadi, jelas; Kristus Kepala Dia pintu gerbang menuju kerajaan Sorga, Dia yang memelihara kita semua, sekaligus menemukan padang rumput. Kita semua harus duduk di atas rumput yang hijau, kita semua harus berbaring di atas rumput yang hijau, dengan lain kata; kita semua harus tergembala dengan baik dalam sebuah penggembalaan dengan seorang gembala, supaya kita menjadi domba-domba yang taat, setia dan dengar-dengaran.
 
Yesus berkata: “Akulah pintu.” Kemudian, dilanjutkan dengan berkata: “Akulah gembala yang baik.”
Jadi, pintu atau gembala sidang atau penggembalaan ini adalah pintu untuk menuju kerajaan Sorga, sebab penggembalaan ini seharga dengan setetes darah salib. Yesus telah memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Jadi, domba yang tergembala dalam sebuah penggembalaan seharga dengan setetes darah salib, Dialah pintu gerbang menuju kerajaan Sorga.
 
Saudara jangan berpikir bahwa tergembala itu tidak perlu dan berpikir yang penting hanya mengerti firman saja, selanjutnya bisa menilai-nilai orang lain. Tidak berhenti sampai di situ, melainkan harus tergembala; setia beribadah dan melayani TUHAN, setia mengikuti segala sesuatu peraturan-peraturan yang ada dalam penggembalaan supaya menjadi suatu kehidupan yang taat, setia dan dengar-dengaran.
Sudah terbukti, Yesus adalah pintu. Tetapi diingat; dimana ada pintu, di situ ada jalan keluar.
 
Kita baca Yohanes 14, dengan perikop: “Rumah Bapa.”
Yohanes 14:3
(14:3) Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.
 
Sesungguhnya rencana TUHAN diadakan kepada kita dalam sebuah rencana yang begitu indah, manis dan mulia, supaya kehidupan manusia itu diselamatkan. Sebab, di sini dikatakan: “di mana Aku berada, kamu pun berada.”
Sekarang TUHAN Yesus berada di Sorga, namun Dia akan kembali untuk yang kedua kali untuk menjemput mempelai perempuan-Nya, selanjutnya dibawa ke tempat dimana Dia berada, berarti rencana-Nya begitu mulia.
 
Yohanes 14:4-5
(14:4) Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." (14:5) Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
 
Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ. TUHAN Yesus mengatakan ini karena Dia sudah membuka jalan yang baru bagi kita itulah Tirai atau Tabir sudah mengalami perobekan daging.
 
Lalu kata Tomas yang kurang percaya kepada Yesus ini: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" Inilah iman Tomas yaitu melihat baru percaya. Seharusnya iman itu percaya walaupun tidak melihat.
Berarti, Tomas belum menempatkan Kristus sebagai Kepala. Sebab, arti rohani Pintu Gerbang adalah menerima, berarti percaya Kristus Kepala; penyelamat, penebus, kepenuhan tubuh-Nya itulah sidang jemaat.
 
Yohanes 14:6
(14:6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
 
Kata Yesus kepada Tomas: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.”
Jadi, dimana ada pintu maka di situ ada jalan keluar, untuk selanjutnya membawa kita berada dalam kerajaan Sorga = Hidup kekal. Walaupun jalan itu sempit dan pintu itu sesak, tetapi itu harus kita dapati, itu harus kita lalui supaya kita dapat masuk dalam kerajaan Sorga mulia untuk selama-lamanya.
 
Mari kita membaca Matius 7, dengan perikop: “Jalan yang benar.” Pelayan TUHAN, imam-imam, hamba-hamba TUHAN harus tahu jalan yang benar, tanpa terkecuali sidang jemaat TUHAN; tubuh-Nya harus tahu jalan yang benar.
Matius 7:12
(7:12) "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
 
… perbuatlah demikian juga kepada mereka.
Kalau menginginkan hal yang baik dari sesama, maka perbuat terlebih dahulu yang baik itu. Tentu kita tidak menginginkan hal yang jahat dari sesama.
Oleh sebab itu, jika ingin yang baik maka perbuat terlebih dahulu, tetapi jangan munafik; seperti bersih tersapu oleh firman dan rapi teratur oleh Roh TUHAN tetapi munafik, itu lebih jahat dari orang jahat. Bayangkan; orang yang tulus bisa terperdaya oleh kehidupan hamba TUHAN yang semacam itu, misalnya; disuruh korban lalu korban semua, kemudian menyatakan bahwa Tuhan menyuruh hamba Tuhan tersebut untuk membangun sebuah menara padahal TUHAN tidak suruh dia membangun menara, tetapi karena dia bersih tersapu oleh firman dan rapi teratur oleh Roh TUHAN akhirnya sidang jemaat mau dibodohi. Tetapi, menara itu berhenti dan streslah yang merencanakannya. Stress itu menurut saya merupakan hajaran TUHAN, tetapi orang itu tidak mau berhenti dengan hajaran TUHAN, sampai akhirnya hamba Tuhan tersebut menikah untuk dua kali, di situlah TUHAN hajar sejadi-jadinya.
Ngeri sekali kalau hanya bersih tersapu karena firman dan rapi teratur oleh Roh TUHAN tetapi kosong. Ngeri sekali, dan sidang jemaat yang menjadi rugi.
 
Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Jadi, inti dari Firman TUHAN (hukum Taurat) adalah kasih; kalau orang lain mau mengasihi, maka kasihi dulu orang lain. Dan hamba TUHAN harus tahu ini. Jangan licik, jangan munafik, jangan menjadi lebih jahat dari suatu kehidupan yang semula sebelum dia mengenal TUHAN.
 
Oleh sebab itu, supaya Taurat itu tergenapi dan mengenali intinya, maka kita lihat ayat 13-14.
Matius 7:13-14
(7:13) Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; (7:14) karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."
 
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan … Yang anehnya banyak orang melalui jalan pintas itulah jalan lebar dan pintu lebar, tidak suka mendapati jalan sempit dan pintu sesak. Tidak banyak orang melalui jalan sempit dan pintu sesak.
 
Perlu untuk diketahui: Sesaklah pintu, sempitlah jalan menuju kepada kehidupan itulah salib.
Salib itu adalah pintu sesak dan jalan sempit, tetapi itu merupakan pintu gerbang menuju kerajaan Sorga. Hamba TUHAN harus tahu jalan yang benar, Dia harus hidup sampai kepada kepenuhan Kristus, berarti tidak kosong = Hidup dalam doa penyembahan.
Jadi, pintu sesak dan jalan sempit itu adalah merupakan satu kesatuan, karena itu adalah pribadi Kristus.
 
Selanjutnya, setelah kita melihat keadaan dari pada Pintu Gerbang sebagai langkah untuk selanjutnya terwujudnya penebusan itu. Sekarang kita lihat hal yang lain Pintu Gerbang. Mari kita membaca Rut 4.
Rut 4:1-4
(4:1) Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk. (4:2) Kemudian dipilihnyalah sepuluh orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: "Duduklah kamu di sini." Maka duduklah mereka. (4:3) Lalu berkatalah ia kepada penebus itu: "Tanah milik kepunyaan saudara kita Elimelekh hendak dijual oleh Naomi, yang telah pulang dari daerah Moab. (4:4) Jadi pikirku: baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali engkau, dan sesudah engkau: aku." Lalu berkatalah ia: "Aku akan menebusnya."
 
… Tanah milik kepunyaan saudara kita Elimelekh hendak dijual oleh Naomi. Kalau tidak mengalami penebusan, berarti baik Elimelekh maupun Mahlon dan Kilyon, kedua anak laki-lakinya itu, akan kehilangan milik pusaka.
Kalau tidak ada penebusan kita tidak akan ditegakkan di atas tanah air Sorgawi sebagai milik pusaka untuk selama-lamanya. Tetapi, Boas rohani datang dan turun ke dunia untuk mengadakan penebusan supaya kehidupan yang hina, papah, dina ini karena banyaknya dosa dan kelemahan, sehingga mendapatkan kesempatan selebar-lebarnya, karena Dia pintu gerbang yang terbuka selebar-lebarnya bagi yang mau melalui pintu sesak dan jalan sempit.
 
… yang telah pulang dari daerah Moab. Berarti, kembali setelah gagal, ini adalah tindakan yang bagus.
Kalau masih mau kembali kepada TUHAN dan menyadari kegagalan-kegagalan di masa lalu, ya puji TUHAN, jangan sampai tidak menyadari kegagalan-kegagalan karena setelah meninggalkan Betlehem, rumah roti. Kita semua harus menyadari
 
Jadi pikir ku: baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu … Tanah itulah milik pusaka yang menjadi bagian dari Elimelekh tetapi akhirnya dia mati, kemudian yang seharusnya dilanjutkan anak laki-lakinya itulah Mahlon dan Kilyon tetapi mereka juga mati di tempat perantauan, di Moab. Bagaimana akhirnya? Mau tidak mau tanah pusaka harus ditebus di atas tanah milik pusaka mereka untuk menegakkan nama-nama yang sudah mati itu, itu gambaran dari gereja TUHAN yang papah, hina, dina karena banyaknya dosa dan kelemahan.
 
Singkat kata, Boas berkata: Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di sini, di depan para tua-tua Israel dan di depan kesepuluh tua-tua yang terpilih. Jadi, penebus itu harus membeli tanah itu di depan orang-orang yang duduk di pintu gerbang, kemudian di depan para tua-tua Israel, sekaligus di depan kesepuluh orang tua-tua yang terpilih.
Pendeknya, penebusan yang dikerjakan oleh Boas disertai dengan adanya saksi-saksi, yaitu:
-          Orang-orang yang duduk di depan pintu gerbang.
-          Para tua-tua.
-          Serta kesepuluh tua-tua yang terpilih.
 
Tentang saksi juga dinyatakan di dalam:
Yang pertama: Perjanjian Lama; kalau ada dua tiga orang saksi maka suatu perkara dianggap sah.
Misalnya; ada penjahat kalau saksinya satu itu belum sah untuk dihukum sesuai dengan kejahatannya, tetapi jika ada dua saksi maka sah dan dia akan dihukum karena sudah sah dengan adanya dua saksi,
 
Yang kedua: Perjanjian Baru.
2 Korintus 13:1
(13:1) Ini adalah untuk ketiga kalinya aku datang kepada kamu: Baru dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah.
Ini adalah untuk ketiga kalinya aku datang kepada kamu, untuk ketiga kali mengunjungi sidang jemaat di Korintus.
Pertemuan ibadah ini merupakan kunjungan yang kesekian kali dari Sorga dari Allah; mengunjungi kehidupan kita sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang & Cilegon, kehidupan yang hina, dina, orang yang papah karena banyak dosa dan kelemahan. Terpujilah kemuliaan Kristus, terpujilah kasih karunia-Nya yang dinyatakan keluarga Allah sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia baik di Bandung, Malaysia maupun anak TUHAN, umat TUHAN yang senantiasa setia untuk tekun digembalakan oleh GPT “BETANIA” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat online live streaming video internet Youtube, Facebook dimanapun anda berada. Berbahagialah anda.
 
Selanjutnya, Rasul Paulus berkata kepada jemaat di Korintus terkait dengan tiga kali kunjungannya itu: Baru dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah. Maka, kedatangan TUHAN yang pertama dengan segala pengorbanan-Nya tidak akan sah jika TUHAN Yesus tidak datang untuk yang kedua kali ke bumi ini.
 
Jadi, saudara jangan bertanya-tanya “kenapa harus dua kali?”, “capek dong”, “sia sialah”, tidaklah. Tetapi, baru dengan keterangan dua saja apalagi tiga saksi suatu perkara dianggap sah. Terpujilah kemuliaan TUHAN, terpujilah kasih karunia-Nya yang diperuntukkan untuk kita.
Jadi, disaksikan oleh orang-orang yang di pintu gerbang itu, disaksikan oleh tua-tua serta kesepuluh tua-tua pilihan.
TUHAN dua kali mengunjungi bumi supaya; baru dengan keterangan dua apalagi tiga orang saksi suatu perkara dianggap sah di hadapan Allah, Bapa Sorgawi.
 
Kita berdoa tentang kesaksian ini supaya di minggu yang akan datang TUHAN bukakan, supaya kita bisa mengerti rencana TUHAN. Yang pasti malam ini TUHAN ajar kita untuk secepatnya masuk dalam pembangunan tubuh Kristus, mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, itulah Gunung Sion, wujudnya adalah doa penyembahan = Tidak kosong, supaya kehidupan kita tidak jahat, tidak lebih jahat dari yang semula.
-          Kalau bersih tersapu karena firman tetapi munafik lebih jahat dari kehidupan yang semula.
-          Rapi teratur karena Roh TUHAN tetapi munafik lebih jahat dari kehidupan yang semula sebelum mengenal TUHAN.
Ini loh pernyataan kasih TUHAN kepada kita dan semuanya itu disaksikan.
 
Baru dengan keterangan dua atau tiga orang saksi satu perkara sah, ini terkait dengan kunjungan dari pada Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Jadi, kunjungan TUHAN ke dunia ini sah, bagaikan dua kali pemecahan roti.
Pemecahan roti yang pertama untuk memberikan 5000 orang laki-laki, tidak terhitung para isteri dan anak-anak, dengan lima roti dan dua ikan.
-          Lima itu berbicara korban, itulah lima luka utama Yesus yaitu dua di tangan, dua di kaki, satu di lambung. Itulah korban Kristus.
-          Ikan itu berbicara jiwa-jiwa yang diurapi.
Tetapi kedatangan Yesus yang kedua, sama seperti pemecahan roti yang kedua yaitu tujuh roti dan beberapa ikan.
-          Tujuh berbicara sempurna.
-          Kemudian beberapa ikan berarti untuk kafir dan Israel.
Barulah dengan keterangan dua atau tiga orang saksi satu perkara sah.
Jadi apa yang dikerjakan Yesus Kristus Anak Allah sah di hadapan Bapa. Sungguh mulia kunjungan Yesus. Dua kali perbuatan Yesus sesuai dengan kunjungan-Nya itu merupakan kesaksian.
 
Kita membaca 1 Yohanes 5, dengan perikop: “Kesaksian tentang Anak Allah.”
1 Yohanes 5:6-8
(5:6) Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. (5:7) Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. (5:8) Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
 
Ada tiga yang memberi kesaksian di dalam kerajaan Sorga, yaitu:
1.      Bapa = TUHAN, tabiatnya kasih.
2.      Firman = Pribadi Yesus Kristus, Anak Allah.
3.      Roh Kudus = Kristus.
Berarti, TUHAN YESUS KRISTUS.
 
Sedangkan, ada tiga kesaksian di bumi juga:
1.      Roh.
2.      Air.
3.      Darah.
Ketiganya adalah SATU.
 
Biarlah kiranya kita mengalami tiga saksi, berarti;
-          dibaptis oleh darah,
-          dibaptis oleh air,
-          dibaptis oleh Roh Kudus,
dan ketiganya adalah satu. Kita harus mengalami ketiganya sehingga dengan pengalaman ini menjadi suatu kesaksian di bumi di hadapan Allah Bapa.
 
Sebagaimana perjalanan dari pada bangsa Israel, perjalanan mereka betul-betul dengan tiga saksi:
1.      Darah. Setelah anak domba paskah disembelih, kemudian tiang pintu dan ambang atas ditandai darah.
2.      Melewati laut Teberau, itulah baptisan air.
3.      Roh, tepatnya pada saat mereka tiba di gunung Horeb, gunung Sinai, gunung Allah.
Sebab di sanalah TUHAN memberi petunjuk kepada Musa dua kali empat puluh hari empat puluh malam untuk mendirikan Tabernakel, untuk mendirikan rumah TUHAN tempat kita beribadah kepada TUHAN sebagai kegiatan Roh.
Dan itu harus menjadi kesaksian kita di dalam perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini.
 
Jadi, apa yang dialami bangsa Israel dalam perjalanan mereka selama empat puluh tahun di padang gurun itu juga yang harus kita alami dalam perjalanan kita di bumi, untuk selanjutnya berada dalam kerajaan Sorga. Sebab ada tiga kesaksian di Sorga maka di bumi juga harus ada tiga kesaksian yang harus kita alami, maka barulah kehidupan kita ini sah di hadapan TUHAN.
Oleh sebab itu, jadilah kehidupan yang sah, jangan saudara hanya dipuaskan oleh harta kekayaan, contohnya kalau sudah kuliah baru puas tetapi tiga saksi tidak sah. Bagaimana toh jika tiga saksi ini tidak menjadi bagian kita. Biarpun saudara hebat di dunia ini tetapi jika tiga hal ini tidak menjadi kesaksian kita di hadapan TUHAN, maka tidak bisa dibawa masuk dalam kerajaan Sorga.
Jadi, darah, air dan roh sudah harus menjadi kesaksian di dalam diri kita di hadapan TUHAN supaya kita sah menjadi milik kepunyaannya. Saudara jangan anggap enteng dengan ibadah pelayanan di dalam penggembalaan ini supaya saudara jangan dientengkan oleh TUHAN, sehingga saudara jangan diserahkan kepada antikris dan selanjutnya binasa.
Sekali lagi saya tandaskan; jangan anggap enteng, sebab ibadah dan pelayanan seharga dengan setetes darah salib. Bukan pekerjaanmu, bukan study kuliah yang lebih tinggi dari ibadah ini. Ibadah ini seharga dengan setetes darah salib.
 
Sidang jemaat yang baru masuk kuliah, ibadah yang harus nomor satu. Yang sudah kuliah, ibadah nomor satu. Yang sudah bekerja ibadah nomor satu. Yang sudah bekerja juga mengucap syukur kepada TUHAN. sebab, ibadah pelayanan harus nomor satu.
Yang belum menikah ibadah nomor satu, jangan karena jodoh engkau tinggalkan ibadahmu, seperti Yudas yang menjual TUHAN.
Terpujilah kasih karunia TUHAN dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U.