KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, March 31, 2019

IBADAH NATAL KAUM MUDA REMAJA, 22 DESEMBER 2018



IBADAH NATAL KAUM MUDA REMAJA, 22 DESEMBER 2018

Tema: “...bahwa Yesuslah Mesias...”

Subtema: PELAYAN YANG RENDAH HATI.

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita boleh mengadakan atau mengusahakan Ibadah Natal Pemuda Remaja Serang dan Cilegon di tahun 2018 ini, semua tentu karena kemurahan Tuhan dan ibadah ini kiranya bukan suatu kebetulan sebab itu kita berdoa supaya kiranya Tuhan membukakan rahasia firman-Nya untuk melawat setiap kehidupan yang hadir malam ini, seberapa saja yang hadir.
Saya juga tidak lupa menyapa anak Tuhan, umat Tuhan, terkhusus pemuda remaja yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streamig, video internet, Youtube, Facebook dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita malam ini. Dan kita mohonkan kemurahan Tuhan lewat doa, permohonan kita kepada Tuhan, supaya Tuhan membukakan firman-Nya kepada kita malam ini.

Kita lihat tema yang terpampang di depan ini; “...bahwa Yesuslah Mesias...”
Inilah tema natal ditahun ini, dari natal Sekolah Minggu tanggal 14 yang lalu juga kita sudah melihat tema ini dan kami juga melayani persekutuan hamba-hamba Tuhan di Medan dengan tema yang sama, tanggal 18 pagi di Binjai kemudian malam hari di kota Medan (Lau Chi) dan nanti kami juga akan kembali ke Medan terkhusus di Paropo (danau Toba).
Kiranya Tuhan memberkati kita malam ini, bersama-sama kita memperhatikan firman Tuhan, dengan segala kerendahan hati dalam menyambut pemberitaan firman Tuhan, kita buka hati selebar-lebarnya untuk firman Tuhan, ijinkan firman Tuhan bekerja dalam setiap kehidupan kita masing-masing dan itu sudah dinyatakan di dalan Kejadian 2:8-9.

Yohanes 20:31
(20:31) tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Kalimat dari ayat ini yang harus kita perhatikan adalah “bahwa Yesuslah Mesias” berarti tidak ada lagi mesias yang lain. Kalau ada pengakuan bahwa dirinya adalah mesias itu adalah mesias palsu.

Saudaraku karena momen ini adalah momen natal maka kita kaitkan dengan KELAHIRAN MESIAS.
Matius 2:1-4
(2:1) Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem (2:2) dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." (2:3) Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. (2:4) Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.

Kesimpulan dari ayat 1 sampai dengan ayat 4; menceritakan tentang kelahiran Mesias.
Kemudian lahirnya Mesias pada zaman Herodes, hal ini semakin memberi suatu pengertian yang jelas bagi kita tentang Mesias.

Matius 2:5-6
(2:5) Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: (2:6) Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

Mesias adalah seorang pemimpin, sesuai dengan apa yang tertulis pada ayat 6; “karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin.”
Jadi dengan lahirnya Mesias pada zaman Herodes memberi suatu pengertian bahwa Mesias adalah seorang pemimpin, berarti disini ada dua pemimpin, dimana pemimpin sedang berhadapan dengan pemimpin. Tetapi tadi sudah diawali dalam Yohanes 2:31; ”bahwa Yesuslah Mesias.”

Lebih rinci kita memperhatikannya dalam ...
Matius 23:10
(23:10) Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.

Karena hanya satu pemimpin yaitu Mesias, tidak ada yang lain. Berarti Dialah pemimpin di atas pemimpin, Dialah pemimpin sejati.

Matius 23:11-12
(23:11) Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. (23:12) Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Tanda bagi mereka yang mengakui bahwa hanya satu pemimpin yaitu Mesias adalah orang yang rendah hati, sesuai dengan ayat 11; “Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”
Kalau tidak rendah hati tidak akan mau mengakui bahwa Yesus adalah pemimpin. Sebab itu mari kita satu dengan yang lain saling merendahkan diri di hadapan Tuhan baik perkataan selalu berada di bawah, baik sikap, perbuatan, gerak-gerik selalu berada di bawah.

Lukas 22:24
(22:24) Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.

Terjadi pertengkaran antara murid-murid Yesus karena satu dengan yang lain berlomba-lomba menjadi yang terbesar, tidak berjuang untuk saling merendahkan diri satu dengan yang lain.
Jadi satu dengan yang lain masing-masing berusaha untuk ingin diakui oleh orang lain, sebab itu mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang terbesar. Kalau berlomba-lomba untuk menjadi yang terbesar disitu pasti terjadi perselisihan, pertengkaran, dan disitu ada keributan, ada masalah.

Lukas 22:25
(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.

Selanjutnya Yesus berkata kepada murid-murid, yaitu;
-    Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka.
-    Orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung
Inilah ukuran pemimpin di dalam dunia. Memang orang dunia berlomba-lomba menjadi yang terbesar, ingin selalu diakui keberadaannya, tetapi justru disitu terjadi pertengkaran.

Sekarang bandingkan pemimpin di dalam Tuhan ...
Lukas 22:26
(22:26) Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.

Sekarang kita bandingkan dengan pemimpin di dalam Tuhan yaitu;
-    Yang terbesar menjadi yang paling muda.
-    Pemimpin sebagai pelayan Tuhan.
Dua belas murid ini belum mengerti tentang kepemimpinan di dalam Tuhan, sebab itu mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang terbesar.

Mari kita lihat MUDA dan PELAYAN, diawali dari MUDA ...
Muda sinonimnya minim pengalaman, artinya; senantiasa ingin diajar. Jangan sampai kita orang muda merasa sudah tua, senior, sehingga tidak mau diajar. Praktek muda:
1 Petrus 5:4-5
(5:4) Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. (5:5) Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

Dimulai dari orang-orang muda tunduk kepada orang-orang yang tua, kemudian satu dengan yang lain saling merendahkan diri, karena Allah sangat menentang orang yang congkak (sombong), tinggi hati.

1 Petrus 5:6
(5:6) Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

Merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat berarti jangan meninggi-ninggikan diri, ketika seseorang meninggi-ninggikan diri disitu ada gejolak, siapa yang sanggup meninggikan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat? Tidak ada yang bisa.
Kita berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini menunjukkan bahwa kita berada di bawah tangan Tuhan yang kuat. Oleh karena itu pada saat kita melayani dengan kesombongan disitu ada gejolak yang hebat, sebab itu orang muda memang harus merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat, selalu rindu untuk diajar.
Orang muda sinonimnya minim pengalaman, kalau menyadari diri bahwa kita minim pengalaman berarti masing-masing saling merendahkan diri di bawah dua tangan Tuhan yang kuat supaya tidak ada gejolak.
Setiap kehidupan yang mau merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat maka dia akan ditinggikan pada waktunya, jadi kita tidak perlu meninggi-ninggikan diri karena nanti Tuhan yang akan meninggikan kita, tinggal tunggu waktu-Nya saja.
Jadi kalau mau menjadi yang terbesar hendaklah menjadi yang paling muda, berarti senantiasa merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat supaya tidak ada gejolak, ijinkan Tuhan yang akan meninggikan kita pribadi lepas pribadi.

Kita belajar dari firman Tuhan, tidak salah belajar dari kehidupan orang lain, tetapi saya lebih suka menyampaikan firman ayat menjelaskan ayat karena kesaksian Yesus adalah Roh dan nubuat jauh lebih kuat dari pada kesaksian manusia siapapun dia, sekalipun dia terkenal, sekalipun dia orang hebat.
Sekali waktu manusia bisa hidup benar, suci, rendah hati hari ini, besok belum tentu. Sebab itu kesaksian Yesus adalah Roh dan nubuat, pasti tergenapi, sedangkan kesaksian manusia belum tentu. Sebab itu jarang sekali saya menyampaikan ilustras-ilustrasi atau menceritakan tentang kebenaran manusia siapapun itu entah itu pejabat tinggi, siapa saja.

Sekarang kita akan melihat tentang PELAYAN ...
Pelayan berarti menjadi hamba. Praktek pelayan:
1 Korinstus 4:1-2
(4:1) Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. (4:2) Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

Jadi yang dituntut dari seorang hamba Tuhan, dari seorang pelayan Tuhan adalah dapat dipercaya.
Jadilah kepercayaan Tuhan, pasti dipercaya orang, sebaliknya kepercayaan manusia belum tentu dapat dipercaya Tuhan.

Titus 2:9-10
(2:9) Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah, (2:10) jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

Seorang hamba hendaklah TAAT kepada tuannya dalam segala hal, dalam segala perkara, selanjutnya BERKENAN kepada tuannya.
Hamba yang taat dan berkenan cirinya ada dua;
1.   Jangan membantah.
Walaupun sulit dan sukar, jangan memberontak walaupun sulit, walaupun sakit, walaupun tidak enak jangan sesekali membantah. Itulah hamba yang taat dan berkenan kepada tuannya.
Saya sudah saksikan di Medan kalau misalnya tujuan saya datang ke Medan untuk mencari uang maka tentu saya akan mencari pelayanan yang lebih besar disini, tetapi karena Tuhan yang utus saya ke Medan apapun resikonya, berapapun biaya, berapapun harga yang harus saya bayar, belajar untuk tidak membantah karena Tuhan yang utus.
2.   Jangan curang.
Jangan berlaku curang berarti jujur dan adil di hadapan Tuhan. Masih banyak diantara kita yang berlaku curang, untuk pekerjaan Tuhan tidak seberapa tetapi menuntut banyak untuk keinginannya dan kepentingannya, itu namanya curang.
Jadi supaya kita berkenan kepada tuan dari segala hamba-hamba Tuhan yaitu Tuhan Yesus Kristus syaratnya jangan membantah dan jangan curang berarti jujur, adil, tidak ada dusta.

Sebaliknya seorang hamba hendaklah dalam keadaan;
1.   Tulus.
2.   Setia.
Tulus berarti melayani Tuhan dengan hati, bukan dengan kepentingan diri. Orang bisa melayani pekerjaan Tuhan tanpa hati, itu dengan pikiran berarti dia berkerja hanya karena aturan. Orang yang tulus pasti dia bekerja dari hatinya, orang yang bekerja dari hati pasti tulus, tapi kalau bekerja karena aturan belum tentu dari hati, belum tentu tulus.
Setia berarti bertanggung jawab. Hamba yang tidak setia adalah hamba yang tidak bertanggung jawab, apa yang sudah percayakan di atas pundak kita masing-masing pikulah itu dengan setia.
Kita sudah mendapat pelajaran dari Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Rut, di tengah perjalanan Naomi berbicara kepada kedua menantunya yang sama-sama janda; kembalilah kepada bangsamu dan kepada allahmu, untuk yang pertama kali mereka masih tetap bertahan. Kemudian untuk yang kedua kali Naomi berkata yang sama kepada Rut dan Orpa namun kedua menantunya tetap mengikuti Naomi, untuk yang ketiga kali akhirnya Orpa mengundurkan diri di tengah jalan, ia kembali kepada bangsanya dan kepada allahnya tetapi Rut tetap berpaut kepada Naomi, dia setia.
Kita juga bertanggung jawab terhadap keselamatan jiwa kita masing-masing, jangan berhenti di tengah jalan, belajarlah untuk menjadi kehidupan muda remaja yang setia di hadapan Tuhan berarti bertanggung jawab. Yang sudah melayani sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus belajar setia, berarti bertanggung jawab.

Kembali kita membaca ...
Lukas 22:27
(22:27) Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.

Kesimpulannya; Yesus adalah pemimpin sejati, Dia telah merendahkan diri-Nya serendah-rendahnya sesuai dengan pernyataan ini; “Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.” Yesus adalah pemimpin terbesar, pemimpin sejati di sepanjang sejarah.
Kalau mau menjadi yang terbesar hendaklah menjadi yang paling muda, kalau mau menjadi pemimpin layani Tuhan dengan sungguh-sungguh, Yesus adalah Mesias Dialah pemimpin sejati, tidak ada yang lain.

Sekarang kita melihat contoh seorang hamba Tuhan yang rendah hati:
Yohanes 1:19-20
(1:19) Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" (1:20) Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."

Beberapa imam dan orang-orang Lewi yang di utus oleh orang-orang Yahudi dari Yerusalem bertanya kepada Yohanes pembaptis; "Siapakah engkau?" Lalu Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya; "Aku bukan Mesias." Ini pengakuan yang jujur.

Yohanes 1:21-22
(1:21) Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" (1:22) Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"

Orang-orang utusan itu bertanya kembali dan berkata; "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab; "Bukan!"
Kemudian; "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab; "Bukan!" Tetapi dia didesak; "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"

Jawab Yohanes pembaptis kepada utusan-utusan orang Yahudi itu ...
Yohanes 1:23
(1:23) Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
Jawab Yohanes pembaptis: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun…”
Bagi Yohanes pembaptis yang terpenting adalah menyeruakan hati Tuhan, menyampaikan firman Tuhan dengan baik, dengan benar, dengan pengakuan yang jujur tidak berdusta. Bagi seorang hamba Tuhan adalah menyuarakan atau menyampaikan firman Tuhan, menyampaikan isi hati Tuhan yang paling dalam, bukan soal yang lain-lain.

Ayo sampaikan suara hati Tuhan, britakan salib dimanapun anda berada, pikulah salib itu, perkataan selalu di bawah, sikap perbuatan selalu di bawah, bukan soal siapa yang terbesar, bukan itu. Tapi yang terpenting bagi seorang muda adalah menyampaikan isi hati Tuhan, memberitakan salib dimanapun anda berada.

Persis seperti apa yang diucapkannya dalam Injil Matius ...
Matius 3:6-7
(3:6) Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan. (3:7) Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?

Luruskanlah jalan bagi Tuhan berarti yang berliku-liku seperti ular harus diluruskan.
Kita tidak boleh melarikan diri seperti apa yang dikatakan oleh Yohanes pembaptis kepada orang Farisi dan Saduki; “Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?”
Kita tidak akan bisa melarikan diri dari penghukuman, apa yang kita tabur itu juga yang akan kita tuai nantinya, sebab itu luruskanlah jalan bagi Tuhan, kehidupan yang berliku-liku seperti ular menjalar di darat itu harus diluruskan, dengan apa? Dengan berita salib itu yang harus disampaikan untuk meluruskan ular yang berliku-liku.
Ular hanya bisa diluruskan dengan sepotong kayu salib ditusuk dari mulut sampai ekor barulah dia lurus, hanya salib yang bisa meluruskan ular. Terimalah berita salib, telanlah itu supaya kehidupan kita diluruskan...Haleluya!!

Kemudian ...
Yohanes 1:24
(1:24) Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. (1:25) Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" (1:26) Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, (1:27) yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."

Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."
Untuk menjadi kehidupan yang sepasang, (kehidupan yang disatukan) maksudnya satu dengan yang lain itu menyatu, itu adalah pekerjaan dari kasih Allah, itu bukan pekerjaan dari seorang pendeta atau hamba Tuhan.
Pengakuan dari Yohanes pembaptis tersebut menunjukkan rendah hati.
Supaya kita menjadi satu itu adalah pekerjaan dari kasih Allah itu bukan pekerjaan dari seorang hamba Tuhan, pekerjaan dari Yohanes pembaptis adalah membaptis dengan air tetapi untuk menjadi sepasang yang disatukan itu pekerjaan dari kasih Allah. Pengakuan tersebut bukti kerendahan hati dari Yohanes pembaptis.

Kolose 3:13-14
(3:13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. (3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Pekerjaan dari kasih Allah adalah sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Jadi ibadah ini pekerjaan dari kasih Allah, ini bukan pekerjaan dari manusia.
Saudara ada disini supaya kita bersatu (supaya kita menjadi satu). Jadi pemuda remaja pun yang belum menikah ijinkan kasih Allah bekerja dalam kehidupan saudara jangan sampai salah pilih pasangan.

Ayo ijinkan kasih Allah menyatukan kita satu dengan yang lain, lihat ketika satu dengan yang lain terpisah sakitnya bukan hanya di kepala tetapi di dalam hati, kemudian disitu ada gejolak, disitu ada selisih sebab itu ijinkan kasih Allah bekerja untuk mempersatukan kita satu dengan yang lain.

Yohanes 17:11
(17:11) Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

Kerinduan Tuhan yang terbesar adalah supaya kita menjadi satu, sama seperti Bapa dengan Anak Sulung. Memang Yesus sudah naik dan dipermuliakan tetapi Ia sudah menyerahkan kehidupan kita kepada Allah Bapa, supaya kita selama di dunia ini tetap menjadi satu, tidak terpisah dan tidak saling menyakiti, supaya kita tetap menjadi satu.

Yohanes 17:14
(17:14) Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.

Kita ini bukan dari dunia, kita hanya penumpang di dunia ini, kita ada di kemah tubuh kita ini hanya sementara nanti akhirnya kita beralih kepada kemah yang sejati.
Kita dibenci dan banyak menderita, karena kita bukan dari dunia ini. Sebab itu jangan kita tiru cara dunia.
Sampai hari ini Tuhan Yesus Kristus tidak berhenti bekerja, Dia sedang bekerja untuk mempersiapkan rumah bagi kita itulah yang disebut bangunan tubuh Kristus yang sempurna yaitu; menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Yohanes 17:15
(17:15) Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.

Kita diserahkan kepada Allah Bapa supaya kehidupan kita dipelihara sampai nanti tiba kedatangan-Nya kembali untuk yang kedua kali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.

Yohanes 17:20-21
(17:20) Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; (17:21) supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Kalau kita satu dunia akan melihat bahwa Allah telah mengutus Yesus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia ini.
Yohanes pembaptis adalah hamba Allah yang rendah hati dengan bukti, Yohanes berkata;
1.   Aku bukan Mesias.
2.   Aku bukan Elia.
3.   Bukan nabi yang akan datang.
Kemudian Yohanes pembaptis berkata; membuka tali kasut-Nya saja aku tidak layak Kalau kita satu maka dunia akan mengetahui Allah mengutus anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia.
Jadi sudah jelas hanya satu pemimpin yaitu Mesias, tidak ada lagi yang lain…Haleluya…
Kalau kita satu seperti Anak dengan Bapa (Bapa di dalam Anak, Anak di dalam Bapa) merasakan apa yang dirasakan orang lain, sebaliknya, tidak menjadi onak dan duri, tidak saling menyakiti, tidak menusuk. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang