IBADAH
PENDALAMAN ALKITAB, 30 OKTOBER 2025
KITAB
MALEAKHI 2:15
(Seri:
15)
Subtema:
BARANGSIAPA KUDUS, BIARLAH IA TERUS MENGUDUSKAN
DIRINYA
Shalom.
Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan oleh
karena rahmat-Nya kita sekaliannya dihimpunkan di atas gunung Tuhan, sehingga
kita boleh datang beribadah kepada Tuhan lewat Ibadah Pendalaman Alkitab
disertai dengan perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat ketebusan
Tuhan yang turut bergabung lewat online atau live streaming atau
video internet baik lewat Facebook, Youtube atau media sosial lainnya yang
dapat digunakan.
Mari kita sambut KITAB
MALEAKHI sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab
disertai perjamuan suci. Tetaplah berdoa dalam roh, mohon kemurahan dari Tuhan
supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas
pribadi.
Maleakhi 2:15
(2:15) Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh?
Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu!
Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
"Allah
yang esa menjadikan mereka daging dan roh."
Kata "mereka" à Laki-laki dan perempuan, yakni Adam dan
Hawa
Kejadian 1:26-28A
(1:26) BerFirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut
dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi
dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (1:27) Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia;
laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (1:28) Allah memberkati mereka, lalu Allah berFirman kepada
mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Allah menjadikan laki-laki dan perempuan menurut gambar dan
rupa Allah, selanjutnya Allah memberkati mereka.
Kata "memberkati" merujuk kepada SALIB
KRISTUS yang sangat berkuasa untuk mempersatukan laki-laki dan perempuan.
Ayat referensi: Matius 19:5, “... laki-laki akan
meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya
itu menjadi satu daging.” Hal itu telah digenapi Yesus Kristus di atas kayu
salib 2000 tahun lalu tertulis dalam Filipi
2:5-7, Yesus harus meninggalkan Bapa-Nya dan rumah-Nya di Sorga turun ke
bumi menjadi manusia, menderita sengsara dan mati di atas kayu salib supaya
Kristus Kepala bersatu dengan jemaat tubuh-Nya.
Tanda nikah diberkati atau laki-laki dan perempuan sudah
menjadi satu ialah: Beranakcucu dan taklukan bumi, maksudnya adalah
BERKUASA atas 3 (tiga) hal:
1.
Berkuasa
atas ikan-ikan di laut.
2.
Berkuasa
atas burung-burung di udara.
3.
Berkuasa
atas segala binatang yang merayap di bumi.
Keterangan: BERKUASA ATAS SEGALA BINATANG YANG MERAYAP DI
BUMI (seri ke 11)
Wahyu 13:11 --
Perikop: "Binatang yang keluar dari dalam bumi."
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam
bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara
seperti seekor naga.
Binatang merayap atau keluar dari dalam bumi à Nabi-nabi
palsu.
Adapun tampilan binatang tersebut: Bertanduk dua seperti
anak domba, tetapi mulutnya sama seperti mulut seekor naga, berarti penuh
dengan tipu daya atau dusta.
Adapun mulut ular dan aktivitasnya di segala zaman:
-
Mulut
ular pada zaman Allah Bapa.
-
Mulut
ular pada zaman Yesus Anak Allah.
-
Mulut
ular pada zaman Allah Roh Kudus.
Keterangan: Mulut ular pada zaman Roh El Kudus (seri 4).
Wahyu 12:15
(12:15) Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar
sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
Ular naga menyemburkan dari mulutnya air sebesar sungai,
tujuannya: untuk menghanyutkan mempelai perempuan.
Pendeknya, mulut naga pada zaman Roh El Kudus berupaya
MENGHANYUTKAN atau MEMBINASAKAN gereja Tuhan.
Oleh sebab waspadalah terhadap air sebesar sungai yang
disemburkan dari mulut naga.
Perlu untuk diketahui:
Air sebesar sungai yang disemburkan dari mulut naga adalah
TANDINGAN dari air sungai kehidupan
Setan selalu berusaha membuat tandingan terhadap Tuhan;
-
Tuhan
ada Sorga -- setan juga ada sorga.
-
Tuhan
memberikan sungai air kehidupan -- setan juga mengeluarkan air sebesar sungai
dari mulutnya.
-
Tuhan
memberikan kebahagiaan abadi -- setan juga memberikan kebahagian namun sifatnya
semu atau kamuflase (tidak nyata).
Wahyu 22:1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan,
yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta ALLAH
dan takhta Anak Domba itu.
Sungai air kehidupan yang mengalir keluar dari takhta Allah
dan takhta Anak Domba: Jernih seperti kristal.
Terkait dengan "jernih bagaikan kristal."
Wahyu 21:9-11 -- Perikop: "Yerusalem yang baru"
(21:9) Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang
ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia
berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu
pengantin perempuan, mempelai Anak Domba." (21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung
yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu,
Yerusalem, turun dari sorga, dari ALLAH. (21:11)
Kota itu penuh dengan kemuliaan ALLAH dan cahayanya sama seperti permata
yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti
kristal.
Pengantin perempuan mempelai Anak Domba bercahaya kemuliaan
Allah, seperti PERMATA YASPIS; jernih seperti kristal.
KRISTAL = Transparan atau tembus pandang, arti rohaninya:
Tidak ada yang tersembunyi.
Berarti, sungai air kehidupan memiliki sifat yakni: MENYUCIKAN
dan MENGUDUSKAN hingga SEMPURNA, itulah kedudukan mempelai
wanita Tuhan bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Pendeknya, Mempelai Tuhan dikristalkan oleh sungai air
kehidupan.
Maka, hati kita juga dikristalkan oleh sungai air kehidupan
karena kita mempunyai kerinduan yang besar menjadi mempelai Anak Domba, sebab
langit pertama dan bumi pertama akan berlalu diganti dengan Yerusalem yang baru
itulah mempelai Tuhan. Dengan demikian, apabila anak Tuhan memiliki kerinduan
menjadi mempelai Tuhan berarti memiliki pandangan nubuatan atau tidak pendek
cara berpikirnya, itulah ROH MEMPELAI.
Singkat kata, ada dua jenis air yang dialirkan dalam dunia
ini:
1.
Air
sebesar sungai yang disemburkan dari mulut ular naga, tandingan dari ...
2.
Sungai
air kehidupan yang mengalir dari takhta Allah dan takhta Anak Domba.
Akan tetapi, muara dari aliran kedua sungai tersebut
BERTOLAK BELAKANG.
Semua sungai yang keluar dari gunung Tuhan turun ke bawah
dan muaranya pasti laut, tapi muara kedua aliran sungai tersebut ternyata
berbeda.
Wahyu 22:10
(22:10) Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan
perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.
“Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab
ini.” Firman Allah harus dibukakan dalam
setiap pertemuan-pertemuan ibadah.
"Sebab waktunya sudah dekat" -> Akhir dari zaman Roh El Kudus.
Jadi, di akhir zaman ini meterai dari gulungan kitab harus
dibukakan, dan menurut saya Tuhan telah membuka meterai gulungan kita bagi
jemaat GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon karena kedatangan Tuhan sudah dekat.
Persiapkan diri menghadapi kedatangan Tuhan untuk kedua kali sebagai Imamat
Rajani.
Wahyu 22:11
(22:11) Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat
jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa
yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang
kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"
Tampak dua aliran atau arus yang berbeda:
Muara ALIRAN YANG PERTAMA: “Air sebesar sungai yang
disemburkan dari mulut naga.”
-
Yang
berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat. Puncaknya: KEKEJIAN.
-
Yang
cemar, biarlah ia terus cemar, sampai pada puncak kecemaran. Puncak kecemaran:
KENAJISAN PERCABULAN.
Pendeknya: Puncak kejahatan ialah kekejian dan puncak
kecemaran ialah kenajisan percabulan (mabuk anggur dari Babel).
Tampak dua aliran atau arus yang berbeda:
Muara ALIRAN KEDUA: “Sungai air kehidupan yang mengalir
keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba, jernih seperti kristal”:
-
Yang
benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran.
Puncak
kebenaran: Dimantapkan dalam kandang penggembalaan, kandang penggembalaan jika
dikaitkan dengan Pola Tabernakel terkena kepada Ruangan Suci.
-
Yang
kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya.
Tentang: YANG KUDUS, BIARLAH IA TERUS MENGUDUSKAN
DIRINYA.
1 Petrus 1:13 -- Perikop: "Kekudusan dan kasih
persaudaraan."
(1:13) Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan
letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan
kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.
Kita perlu mempersiapkan AKAL BUDI di dalam hal menghadapi
kedatangan Tuhan Yesus Kristus untuk yang kedua kalinya.
Oleh sebab itu saya ingatkan dengan tulus disaat kita
mendengarkan Firman Tuhan upayakan dengan sungguh-sungguh dapat mengerti supaya
akal budi kita sehat dan diberkati. Maka, jangan kita menghujat Roh Kemuliaan
seperti hewan yang tidak berakal ... 2 Petrus 2:10, 12. Namun kita harus
menghargai roh kemuliaan, sebab menghujat Bapa diampuni, menghujat Anak
diampuni, tetapi menghujat Roh Allah tidak diampuni.
1 Petrus 1:14-16
(1:14) Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan
turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, (1:15) tetapi hendaklah kamu menjadi
kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah
memanggil kamu, (1:16) sebab ada
tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Anak-anak Tuhan yang taat ia tidak hidup dalam hawa nafsu,
tetapi KUDUS dalam seluruh hidup, sama seperti DIA kudus yang telah memanggil
kita.
Pendeknya, kita harus kudus seperti Tuhan adalah kudus.
Perlu untuk diketahui: Hidup dalam pengudusan bukanlah akhir
tetapi AWAL untuk sampai kepada KESEMPURNAAN. Jadi kita harus memberi diri
dikuduskan supaya kita mencapai kesempurnaan.
Biarlah firman itu beroleh tempat pada hati kita sehingga
hati kita tidak beralih kepada yang lain, Kristus Kepala. Sebab, mata manusia
tidak melihat tetapi Tuhan melihat hati. Oleh sebab itu, jangan merasa diri
paling baik dan paling benar supaya tidak menjadi angkuh dan sombong. Kalau
kita mengarahkan pandangan kepada salib maka selalu merendah.
Matius 5:8
(5:8) Berbahagialah orang yang suci hatinya,
karena mereka akan melihat Allah.
"Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka
melihat Allah."
Melihat Allah = Melihat kesempurnaan.
Berarti, kekudusan di hati bukan akhir melainkan AWAL untuk mencapai
kesempurnaan.
Contoh: PAULUS melihat kesempurnaan.
2 Korintus 12:1-4 -- Perikop: "Paulus menerima
penglihatan dan penyataan."
(12:1) Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada
faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan
dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan. (12:2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang
lampau -- entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak
tahu, Allah yang mengetahuinya -- orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang
ketiga dari sorga. (12:3) Aku juga
tahu tentang orang itu, -- entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak
tahu, Allah yang mengetahuinya – (12:4) ia
tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan,
yang tidak boleh diucapkan manusia.
Setelah 14 tahun melayani Tuhan sebagai Rasul, Paulus
menceritakan pengalamannya kepada jemaat di Korintus, yaitu: Ia diangkat ke tingkat
ketiga dari Sorga disebut juga Firdaus.
Tingkat ketiga dari Sorga jika dikaitkan dengan pola
Tabernakel terkena kepada RUANGAN MAHA SUCI.
Sedangkan, angka 14 masih menjadi misteri.
Namun, yang menurut kita misteri Tuhan akan terangkan kepada
kita.
Matius 1:17 -- Perikop: "Silsilah Yesus
Kristus."
(1:17) Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham
sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel,
dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Dalam silsilah lahirnya Yesus Kristus kita menemukan 3 kali
ANGKA 14.
-
Angka
14 PERTAMA: Abraham sampai dengan Daud.
-
Angka
14 KEDUA: Daud sampai ke pembuangan ke Babel.
-
Angka
14 KETIGA: Pembuangan ke Babel sampai Kristus lahir di bumi.
Perlu untuk diketahui:
-
Abraham
adalah pribadi yang dipanggil,
dia bapa dari semua orang beriman.
-
Daud
adalah raja Israel yang dipilih oleh
Tuhan. Sedangkan, Saul menjadi raja lewat undian.
-
Sedangkan,
Kristus adalah pribadi yang setia.
Singkat kata: Angka 14 adalah angka PENGUDUSAN, sebab
Kristus;
-
menguduskan
kehidupan yang dipanggil (Abraham),
-
dan
menguduskan kehidupan yang dipilih (Daud) terkait dengan kejatuhannya
terhadap dosa yaitu mengambil isteri Uria orang Het itulah Batsyeba.
-
Sampai
akhirnya karena dosa itu mereka dibuang ke Babel selama 70 tahun. Tetapi dari
pembuangan ke Babel sampai lahirnya Yesus Kristus (pribadi yang setia)
ada 14 keturunan.
2 Samuel 12:4-10, 13
(12:4) Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa
sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya
bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina
kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya
itu." (12:5) Lalu Daud menjadi
sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN
yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati. (12:6) Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali
lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas
kasihan." (12:7) Kemudian
berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman
TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan
Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul. (12:8) Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri
tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan
Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu
kepadamu. (12:9) Mengapa engkau
menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het
itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu,
dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon. (12:10) Oleh sebab itu, pedang tidak
akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina
Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu. (12:13) Lalu berkatalah Daud kepada
Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada
Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
Natan menyampaikan kesalahan Daud dengan 2 jenis:
1.
Dalam
bentuk perumpamaan, bagaikan hukum Taurat, tetapi Daud tidak tertolong.
2.
Kasih
karunia, Yesus mati di atas kayu salib.
Akhirnya Daud mengakui dosanya:
1.
Membunuh
Uria.
2.
Berzinah
dengan Batsyeba
Dan dua dosa ini diakui terang-terangan kepada Tuhan
dihadapan Natan.
Jadi, dosa tidak akan hilang karena lamanya waktu tanpa
pengakuan.
Mazmur 51:1-3 -- Perikop: "Pengakuan dosa."
(51:1) Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud, (51:2) ketika nabi Natan datang
kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba. (51:3)
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah
pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
Yang berkuasa menguduskan orang yang dipanggil adalah
pribadi yang setia.
Yang berkuasa menguduskan orang yang dipilih adalah pribadi
yang setia. Tuhan kita adalah pribadi yang setia.
Sekalipun kita tidak setia namun Ia tetap setia.
Mazmur 51-4-5
(51:4) Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan
tahirkanlah aku dari dosaku! (51:5) Sebab
aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Pada akhirnya Daud sadar, dan Daud bergumul berjuang melawan
dosa. Daud akui semua dosanya kepada Pribadi yang setia, yang berkuasa
menguduskan kehidupan yang dipanggil dan dipilih.
Mazmur 51:6
(51:6) Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa
dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam
putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.
Daud berdosa terhadap Tuhan dan dosanya telah diakui di
hadapan Tuhan dengan terang-terangan.
Sedangkan Tuhan:
-
Adil
dalam putusan-Nya.
-
Bersih
dalam penghukuman-Nya.
Pendeknya, disini ada keputusan yang ADIL dan ada penghukuman
akan KESALAHAN untuk membersihkan/menyucikan.
Tuhan memang mengampuni tetapi konsekuensi dari sebuah
kesalahan ada dan hal itu telah diterima dan ditanggung oleh Daud serta
keturunannya
Hukuman karena dosa Daud antara lain:
1.
Pedang
tidak akan menyingkir dari keturunan Daud sampai selamanya ... 2 Samuel
12:10.
2.
Beginilah
firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari
kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan
memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu
di siang hari ... 2
Samuel 12:11.
Jadi, ketika mengalami hal yang tidak disangka maka jangan
bingung dan heran sebab itu penghukuman dari Tuhan, namun kita harus langsung
intropeksi.
Mazmur 51:7-8
(51:7) Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa
aku dikandung ibuku. (51:8) Sesungguhnya,
Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam
Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.
Daud telah mengakui kesalahannya, sebab Daud mengetahui apa
yang berkenan bagi Tuhan, yaitu kebenaran dalam hati nurani (batin
manusia).
Karena Tuhan berkenan kepada kebenaran dalam batin, maka
kepada orang yang memiliki kebenaran dalam batin diam-diam Tuhan
memberitahukan hikmat kepadanya. Berhikmat = Memiliki AKAL yang SEHAT.
Kalau firman dibukakan maka langit atau sorga terbuka
terhadap kita, terhadap nikah kita, terhadap seisi rumah kita.
Sekalipun Daud jatuh dalam dosa namun dia juga memiliki
pandangan nubuatan atau memandang jauh ke depan terkait dengan Sorga terbuka.
Mazmur 51:9
(51:9) Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop,
maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
Sampai akhirnya Tuhan membersihkan atau menguduskan
Daud dengan HISOP.
1 Raja-raja 4:33
(4:33) Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di
gunung Libanon sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu;
ia berbicara juga tentang hewan dan tentang burung-burung dan tentang binatang
melata dan tentang ikan-ikan.
Hisop tumbuh pada dinding batu, berarti sangat lembut.
Apa kegunaan hisop?
Keluaran 12:22
(12:22) Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan
mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu
harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorang pun dari
kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.
Kegunaan dari pada hisop: Membawa darah ke ambang atas dan
kedua tiang pintu lalu disapukan ke ambang dan kedua tiang pintu.
Berarti, hisop sanggup membawa/menyerap darah
sebanyak-banyaknya.
Singkat kata, HISOP adalah pengantara, sebab hisop
sanggup menyerap darah sebanyak-banyak
1 Yohanes 2:1-2 -- Perikop: "Kristus pengantara
kita."
Iman-imam hendaklah menjadi pengantara, sekalipun melayani
Tuhan sampai berdarah biarlah itu terjadi
Dahulu saya merasa menyesal ketika harus mengalami sengsara
karena salib, namun
ibadah ini memang harus dijalankan disertai dengan memikul
salib sampai berdarah-darah.
1 Yohanes 2:1-2 -- Perikop: "Kristus pengantara
kita."
Berarti, Kristus adalah hisop sebab Dia sanggup menyerap
darah sebanyak-banyaknya. Jadi, imam-imam hendaklah menjadi pengantara,
kalaupun melayani Tuhan sampai berdarah-darah biarlah itu terjadi supaya kita
dijadikan Tuhan sebagai hisop, dijadikan sebagai pengantara berarti sanggup
menyerap darah Kristus sebanyak-banyaknya. Ibadah ini harus dijalankan disertai
memikul salib sampai berdarah-darah, baik dalam nikah dan rumah tangga, baik kita
menjalankan kehidupan dimanapun kita berada karena Tuhan mau pakai kita sebagai
hisop.
1 Yohanes 2:1
(2:1)
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat
dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang
pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
“Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya
kamu jangan berbuat dosa ...”
Firman Tuhan disampaikan dan dituliskan di hati kita supaya
kita jangan berbuat dosa. Namun, kenyataannya kehidupan yang dipanggil
(Abraham) dan kehidupan yang dipilih (Daud) juga berbuat dosa padahal sudah
tahu Firman Tuhan.
Kita tahu Firman namun kita berbuat dosa, tapi Tuhan
berkata: “... namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang
pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.” Dialah hisop rohani,
Dia sanggup menyerap darah sebanyak-banyaknya, darah-Nya sudah tercurah di atas
Kalvari supaya nanti disapukan ke diri kita yang terdiri dari tubuh, jiwa, dan
roh.
-
Ambang
atas pintu itulah tubuh.
-
Kedua
tiang pintu itulah jiwa dan roh.
Biarlah tubuh, jiwa, roh kita disapukan oleh darah salib
supaya kita berdamai dengan Bapa di Sorga. Jika kita sudah berdamai dengan Bapa
di Sorga maka nikah di bumi juga sudah berdamai antara suami dan isteri.
1 Yohanes 2:1
(2:2)
Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa
kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Yesus dijadikan oleh Bapa sebagai hisop rohani untuk
memperdamaikan seluruh dosa dunia, sehingga kita berdamai dengan Bapa. Jika
tidak ada hisop maka tidak mungkin kita dapat berdamai dengan Bapa, sebab jarak
antara langit dan bumi begitu jauh dan tidak ada yang dapat mengukurnya.
Seharusnya kita binasa karena kejahatan kita, kenajisan kita,
kesombongan dan keangkuhan kita karena merasa diri kita benar -- artinya jarak
kita dengan Tuhan sangat jauh -- namun ada hisop rohani itulah YESUS KRISTUS,
Dialah yang dijadikan pendamaian atas dosa seluruh dunia.
1 Timotius 2:5
(2:5)
Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan
manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
Satu-satunya yang menjadi Pengantara antara Allah dengan
manusia adalah pribadi Yesus Kristus, tidak ada yang lain.
Kita tidak bisa berdamai dengan Allah karena uang yang
banyak, harta, dan kekayaan, atau karena kedudukan yang tinggi, dan jabatan
serta pangkat yang tinggi. Oleh sebab itu, jangan kita fokus kepada pengantara
lain yang tidak jelas.
1 Timotius 2:6
(2:6)
yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu
kesaksian pada waktu yang ditentukan.
Yesus telah menyerahkan diri di atas kayu salib, darah-Nya tercurah
atas kita, sehingga darah itu tersapukan pada tubuh, jiwa, roh kita. Maka, hamba-hamba Tuhan di tengah pengutusan
harus menjadi pendamaian.
Saya sedih apabila hamba Tuhan di tengah pengutusan sibuk
hanya memikirkan nasibnya, sibuk hanya memikirkan cita-citanya, sibuk mengurus perutnya.
Itu sebabnya, sekalipun kita gereja kecil namun dipercayakan kepada kita satu
sarana itulah Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) yang disahkan oleh
pemerintah, KEMENKUMHAM.
Mengapa tanpa uang kita memiliki PPT? Karena Tuhan lebih tahu.
Mengapa orang lain yang banyak uang tetapi tidak memiliki
wadah seperti PPT? Karena
Tuhan yang lebih tahu.
Mungkin ada yang berpikir mengapa dalam gereja ini banyak
sekali korban sampai harus berdarah-darah? Memang itu fakta yang ada, tidak hanya jemaat yang harus
berdarah-darah namun saya juga harus terlebih dahulu berdarah-darah.
Jadi kita akan melayani Tuhan sebentar lagi di Medan tanggal
4 November, fellowship dengan 2 kali ibadah; jam 09.00 – selesai, dan jam 18.00
– selesai, semua itu kita kerjakan bukan karena kita memiliki kelebihan namun
itu semua karena darah salib, melayani Tuhan disertai pikul salib sampai
berdarah-darah. Kiranya Tuhan menolong kita di sana, Tuhan utus kita menjadi
pendamaian.
2 Korintus 5:18-19
(5:18)
Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan
kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian
itu kepada kami. (5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya
oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan
berita pendamaian itu kepada kami.
Kepada utusan tuhan dimanapun ia diutus kepadanya dipercayakan
2 hal:
1.
Pelayanan
pendamaian.
2.
Dipercayakan
untuk memberitakan berita pendamaian.
2 Korintus 5:20-21
(5:20)
Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu
dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah
dirimu didamaikan dengan Allah. (5:21) Dia yang tidak mengenal dosa
telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan
oleh Allah.
Kita akan datang ke Medan bukan karena kita bodoh tetapi
kita mau menjadi pendamaian, dan akhirnya kita yang menjadi korban.
Itulah yang dialami oleh utusan yaitu harus menjadi korban.
Jadi, jika ada jemaat yang bertanya-tanya “om kenapa kita
banyak sekali korbannya?” Ini jawabannya, karena gereja kita dipakai oleh Tuhan
untuk menjadi pendamaian, dan seorang pendamaian rela dikorbankan; darahnya
tercurah.
Setelah dikuduskan maka kita akan melihat arah atau puncak
dari pengudusan.
Matius 5:8
(5:8)
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Puncak pengudusan: MELIHAT ALLAH = Melihat
kesempurnaan
2 Korintus 12:1-- Perikop: "Paulus menerima
penglihatan dan penyataan."
(12:1)
Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun
demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan
penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.
Apa yang dilihat Paulus di tingkat ketiga dari Sorga?
Ibrani 9:1-4 -- Perikop: "Tempat kudus di bumi dan
di sorga."
(9:1)
Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah
dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia. (9:2) Sebab ada
dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat
kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. (9:3)
Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang
maha kudus. (9:4) Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas,
dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam
tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang
pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,
Ketika Paulus diangkat ke tingkat ketiga dari Sorga, dia
melihat dua hal:
1.
Mezbah
Pembakaran ukupan dari emas.
2.
Tabut
Perjanjian.
TABUT PERJANJIAN, berbicara tentang dua hal:
1.
Takhta
Allah -> Sidang mempelai Tuhan.
2.
Hubungan
nikah, antara Kristus sebagai mempelai Pria Sorga dengan jemaat sebagai
mempelai wanita, berdasarkan kasih.
Inilah yang dilihat Rasul Paulus ketika diangkat ketiga dari
Sorga, dia sudah melihat pesta nikah Anak Domba yang tertulis dalam Wahyu
19:6. Tetapi Ibrani ini adalah tulisan Rasul Paulus yang dikhususkan kepada
orang Ibrani.
Sedangkan, MEZBAH PEMBAKARAN UKUPAN dari emas -> Doa
penyembahan.
Jadi, wujud dari mempelai wanita Tuhan adalah hubungan intim
atau hubungan kasih dalam doa penyembahan.
Penyembahan artinya penyerahan diri sepenuhnya untuk taat
kepada kehendak Allah.
Ketika ada ketaatan barulah terwujud penyerahan diri
sepenuhnya, barulah hubungan itu nikmat sekali dengan Tuhan, kita merasakan
kasih-Nya, kita merasakan pertolongan-Nya setiap hari di dalam kesusahan dan
kesulitan sekalipun.
Inilah pengudusan yang membawa kepada KESEMPURNAAN. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang