IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 25 FEBRUARI 2011
"Silahkan
mengikuti Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab MALEAKHI dari pasal 1 - pasal 4 (ayat demi ayat)"
Maleakhi adalah
kitab yang terakhir dalam Perjanjian Lama, dimana Perjanjian Lama terdapat 39
kitab.
Dalam Perjanjian
Lama, ada 5 kitab nabi besar dan 12 kitab nabi kecil. Maleakhi adalah salah
satu dari 12 kitab nabi kecil.
Dengan adanya kitab
Maleakhi, berarti Maleakhi menjembatani antara Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru =
sebagai jembatan untuk masuk Perjanjian Baru.
Sedangkan jarak
antara Maleakhi dan Matius adalah 400 tahun lamanya sebelum Yesus hadir di bumi
ini.
Maleakhi artinya
adalah utusan Allah.
Biarlah kita juga
menjadi utusan Allah seperti Maleakhi.
Roma 10: 14-15
(10:14) Tetapi
bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada
Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar
tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang
memberitakan-Nya?
(10:15) Dan
bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada
tertulis: "Betapa indahnya kedatangan
mereka yang membawa kabar baik!"
Ada tertulis;
"betapa indahnya kedatangan mereka
yang di utus membawa kabar baik".
Kedatangan seorang
yang diutus oleh Allah untuk membawa kabar baik, ini adalah hal yang indah; indah di hadapan Tuhan, di hadapan sesama, dan indah bagi yang diutus.
Oleh sebab
itu, kedatangan seorang yang diutus sungguh dinantikan.
Tugas seorang utusan adalah;
untuk memberitakan pribadi Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat = memberitakan
tentang salib Kristus.
2 Korintus 5: 20-21
(5:20) Jadi kami ini
adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami;
dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan
Allah.
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya
menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Allah menasihati sidang jemaat di Korintus, lewat perantaraan-Nya / utusan
Kristus, yaitu Rasul Petrus.
Itu sebabnya, memberitakan pribadi Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat
/ salib
Kristus, itu adalah berita
pendamaian.
Berita pendamaian,
dimana Yesus disalibkan adalah; Dia yang benar dijadikan berdosa supaya kita yang
berdosa dibenarkan sampai mendapatkan keselamatan.
1 Korintus 1: 17
(1:17) Sebab Kristus
mengutus aku, tetapi untuk memberitakan Injil;
dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi
sia-sia.
Memberitakan injil;
bukan untuk memberitakan baptisan dan
teori kemakmuran semata, tetapi memberitakan
injil adalah
memberitakan salib Kristus, supaya salib
Kristus tidak menjadi sia-sia.
Kita diselamatkan hanya oleh pengorbanan Kristus, lewat salib-Nya, karena
salib Kristus lah yang mampu memperdamaikan manusia dengan Allah.
Oleh sebab itu, jangan
abaikan salib Kristus, jangan
tertarik mendengar firman tentang teori-teori
berkat / kemakmuran
semata,
supaya salib Kristus tidak sia-sia.
1 Korintus 1: 18
(1:18) Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan
bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi
kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Bagi mereka yang akan binasa, pemberitaan tentang salib Kristus adalah suatu kebodohan.
Tetapi bagi kita yang menginginkan keselamatan, salib Kristus adalah kekuatan dalam hidup kita.
Salib adalah
kekuatan kita,
untuk akhirnya diselamatkan, sebab tidak ada lagi
kekuatan yang lain,
melebihi kekuatan salib Kristus.
1 Korintus 1: 22-24
(1:22) Orang-orang
Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
(1:23) tetapi kami
memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu
sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu
kebodohan,
(1:24) tetapi untuk
mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus
adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Bagi orang yang memiliki hikmat dan kepandaian dari dunia, salib adalah
suatu kebodohan.
Namun, bagi orang yang mau diselamatkan, salib Kristus adalah kekuatan dan
hikmat dari Allah.
Oleh sebab itu, supaya memiliki hikmat, kita harus mau menerima salib
Kristus.
Kegunaan hikmat dan kekuatan dari Allah.
-
Hikmat dari Allah.
Kegunaannya; supaya dapat membedakan
mana yang baik dan mana yang jahat.
Tujuan
hikmat dari salib Kristus.
Wahyu 13: 16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada
semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi
tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
(13:17) dan tidak seorang pun yang dapat
membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama
binatang itu atau bilangan namanya.
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena
bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus
enam puluh enam.
Dengan hikmat; kita
mampu mengenal dan mengetahui cara kerja antikris, dimulai dari roh jual-beli. Dengan
demikian, kita tidak akan menerima tanda 666 di dahi dan di tangan kanan. Sebab
hanya orang yang berhikmat yang bisa mengatasi pergerakan antikris.
-
Kekuatan dari Allah.
Kegunaannya; ketika kita lemah, kita memperoleh kekuatan dari Allah. tetapi ketika kita merasa hebat dan
kuat, disitulah letak kelemahan kita.
Tujuan
Kekuatan salib Kristus:
2 Korintus 12: 10
(12:10) Karena itu aku senang dan rela di
dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan
dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika
aku lemah, maka aku kuat.
Tujuannya adalah ketika kita lemah, di situ
lah letak kekuatan kita.
1 Korintus 1:
25,27
(1:25) Sebab yang bodoh dari Allah lebih
besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari
pada manusia.
(1:27) Tetapi apa yang bodoh bagi dunia,
dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah
bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
Karena salib Kristus;
yang lemah dalam Tuhan, lebih kuat dari pada manusia yang
berhikmat di dunia, sebab manusia daging yang
hanya mengandalkan kekuatannya yang tidak seberapa.
Kekuatan kita bukan
berasal dari uang, ijazah, harta, kekayaan, logika dan lain sebagainya, tetapi
kekuatan kita berasal dari salib Kristus.
Hikmat dan kekuatan yang dimiliki oleh manusia daging terbatas, tetapi
hikmat dan kekuatan dari Salib Kristus tidak terbatas.
Biarlah kehidupan
kita menjadi pribadi yang diutus, yang sangat dinantikan
oleh Allah dan juga oleh sesama.
Contoh pribadi yang mau diutus.
Yesaya 6: 8
(6:8) Lalu aku
mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah
yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka
sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
Yesaya mendengarkan panggilan Allah,
selanjutnya memberi diri untuk diutus.
Kesimpulannya;
Yesaya dipanggil Allah untuk diutus.
1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi kamulah
bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan
Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari
Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Allah memanggil kita
keluar dari kegelapan dosa, kemudian diutus,
untuk memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar.
Syarat untuk diutus:
Yesaya 6: 4-7
(6:4) Maka
bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah
itu pun penuhlah dengan asap.
(6:5) Lalu kataku:
"Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang
yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir,
namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
(6:6) Tetapi seorang
dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang
diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
(6:7) Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta
berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah
dihapus dan dosamu telah diampuni."
Syaratnya adalah bibir
yang najis disucikan.
Yang membuat bibir menjadi najis adalah perkataan yang sia-sia, yang tidak
berarti.
Supaya menjadi utusan Allah; segala perkataan yang sia-sia dan tidak
berarti, terlebih dahulu disucikan.
Alat untuk menyucikan bibir yang najis:
Yesaya 6:5
(6:5) Lalu kataku:
"Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah
bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN
semesta alam."
(6:6) Tetapi seorang
dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas
mezbah.
Najis bibir disucikan dengan bara
api yang berasal dari atas mezbah.
Yeremia 23: 29
(23:29) Bukankah
firman-Ku seperti api, demikianlah firman
TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?
Bara api adalah Firman Tuhan.
Jadi, terlebih
dahulu bibir yang najis disucikan dengan bara api yang berasal dari atas mezbah, itulah Firman Tuhan.
Jika bibir yang
najis sudah disucikan oleh Firman Tuhan , maka Firman itu sendiri melekat pada
bibir.
Disucikan oleh
Firman, berarti; Firman sudah melekat pada bibir yang najis,
sehingga tidak ada lagi kenajisan.
Maleakhi 2: 6
(2:6) Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan
kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia
mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
(2:7) Sebab bibir
seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya,
sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.
Pengajaran keluar dari; mulut / bibir yang tidak terdapat kecurangan, karena
mulut /
bibir seorang yang diutus ada pengajaran yang dicari-cari oleh orang-orang.
Kuasanya: banyak orang
berbalik dari kesalahan.
Ulangan 30: 11-14
(30:11) "Sebab
perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh.
(30:12) Tidak di
langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah
yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya
kepada kita, supaya kita melakukannya?
(30:13) Juga tidak
di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi
kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
(30:14) Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk
dilakukan.
Firman Tuhan tidak susah untuk ditemukan dan dilakukan, sehingga berkata;
- Siapakah yang akan naik ke langit
untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
- Siapakah yang akan menyeberang ke
seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita,
supaya kita melakukannya?
Tetapi Firman Tuhan berada sangat dekat, yakni di dalam mulut yang sudah
disucikan oleh Firman Tuhan, untuk dipraktekkan.
Yakobus 3:1-3
(3:1)
Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru;
sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang
lebih berat.
(3:2) Sebab kita
semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa
tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
(3:3) Kita
mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan
jalan demikian kita dapat juga mengendalikan
seluruh tubuhnya.
Barangsiapa tidak
bersalah dalam perkataan, ia sempurna di hadapan Tuhan, sebab dengan mulut / biibr lidah, kita bisa mengendalikan tubuh.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman;
Gembala
Sidang: Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment