KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, December 20, 2013

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 DESEMBER 2013

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 DESEMBER 2013

Tema: HAL BERDOA (dari Matius 6: 5-13)
          (Seri 66)

Subtema: PERINTAH BARU UNTUK SALING MENGASIHI DALAM BENTUK PENGORBANAN.

Shalom!
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan.

Kita kembali memperhatikan “Hal Berdoa” dari Matius 6: 5-13, namun kita hanya memperhatikan ayat 13 saja.
Matius 6:13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

Kita memperhatikan sebagian dari ayat 13, yaitu: “Engkaulah yang empunya kemuliaan sampai selama – lamanya”, untuk itu kita mengatakan: “Amin

1 Petrus 4: 7-11
(4:7) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
(4:9) Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut.
(4:10) Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
(4:11) Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus, Ialah yang empunya kemuliaan + kuasa sampai selama-lamanya, untuk itu saya dan saudara berkata: “Amin.
Amin (bahasa Ibrani), artinya; sungguh, benar, pasti.

SUPAYA ALLAH DIMULIAKAN DALAM SEGALA SESUATU, ADA BEBERAPA HAL YANG HARUS KITA PERHATIKAN;
YANG KEDUA
1 Petrus 4: 8
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

Yang terutama adalah kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain.

Terlebih dahulu kita melihat; KASIH.
1 Korintus 13: 4-7
(13:4) Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
(13:5) Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
(13:6) Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
(13:7) Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Ada 14 perbuatan kasih;
1.    Sabar
8.    Tidak pemarah
2.    Murah hati
9.    Tidak menyimpan kesalahan orang lain
3.    Ia tidak cemburu
10.  Tidak bersukacita karena ketidakadilan
4.    Ia tidak memegahkan diri
11.  menutupi segala sesuatu
5.    Tidak sombong
12.  percaya segala sesuatu
6.    Tidak melakukan yang tidak sopan
13.  mengharapkan segala sesuatu
7.    Tidak mencari keuntungan diri sendiri (rela merugi demi kepentingan orang banyak)
14.  sabar menanggung segala sesuatu

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di sini;
Perkara yang pertama.
1 Korintus 13: 1
(13:1) Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

Sekalipun seseorang dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika ia tidak mempunyai kasih, itu semua tidak ada artinya, sama seperti gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing, tidak ada irama, tidak mampu mengasihi Tuhan dan sesama.

Kalau tidak memiliki kasih = GONG YANG BERKUMANDANG dan CANANG YANG GEMERINCING.
Gong yang berkali-kali dipukul akan tetap mengeluarkan suara yang sama, demikian juga canang yang gemerincing, jika berkali-kali dipukul, warna suaranya akan tetap sama, tidak ada artinya, tidak ada faedahnya.
Berbeda dengan alat musik melodis, apabila digunakan ia memiliki suara yang berbeda-beda / memiliki nada.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di sini;
Perkara yang kedua.
1 Korintus 13: 2
(13:2) Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

-      sekalipun mempunyai karunia untuk bernubuat / mengetahui rahasia sorga,
-      sekalipun memiliki seluruh pengetahuan,
-      sekalipun memiliki iman yang sempurna yang tujuannya memindahkan gunung,
tetapi semuanya itu TIADA BERARTI, TIADA BERGUNA, jikalau seseorang tidak memiliki kasih Allah di dalam dirinya.

Pemberitaan firman tentang salib adalah kasih karunia. Kalau hanya sebatas memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi tidak memiliki kasih Allah yang sempurna, itu semua tidak ada gunanya.
Banyak orang kristen yang datang kepada Tuhan, persis seperti orang Yahudi; hanya untuk mencari tanda-tanda heran ataupun mujizat-mujizat.
Juga banyak orang Kristen yang datang kepada Tuhan, seperti orang Yunani; hanya untuk mencari hikmat pengetahuan, tetapi tidak menjadi pelaku firman = ahli Taurat.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di sini;
Perkara yang ketiga.
1 Korintus 13: 3
(13:3) Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.

-      Sekalipun membagi-bagikan segala sesuatu yang ada,
-      sekalipun menyerahkan tubuh untuk dibakar,
namun jikalau tidak memiliki kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya.

Inilah pengalaman dari Rasul Paulus. Berarti, Rasul Paulus betul-betul tinggal di dalam kasih, ia memiliki kasih dan hidup oleh karena kasih, tidak karena yang lain.
Bukankah tiga perkara tadi jika dilakukan oleh seseorang merupakan sesuatu yang luar biasa?
Tetapi dengan tegas Rasul Paulus berkata, jikalau ia tidak memiliki kasih, tiga perkara di atas tidaklah berguna, tidak berfaedah dan tidak berarti. Bagi Rasul Paulus, kasih Allah adalah segala-galanya.

Seringkali jika kita memiliki sesuatu yang sifatnya lahiriah, hal itu dapat memuaskan hatinya, tetapi Rasul Paulus tidaklah demikian. Jangan puas dengan perkara lahiriah, tetapi biarlah kita memiliki keinginan supaya ibadah pelayanan terus maju.

1 Yohanes 3: 11
(3:11) Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
Berita firman dari awal, dari semula adalah SUPAYA MANUSIA SALING MENGASIHI SATU SAMA LAIN.

Sebelum Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka menikmati keindahan kasih Allah di taman Eden, sehingga sekalipun mereka tidak berpakaian namun mereka tidak menyadari bahwa mereka telanjang, itulah kasih, menutupi banyak sekali dosa.
Namun sangat disayangkan, ada berita yang lain, ada suara asing yang didengar oleh Hawa, itulah perkataan ular, di mana ular adalah gambara dari iblis setan, sehingga Hawa terpedaya oleh kelicikan dari ular, sehingga akhirnya mereka jatuh dalam dosa.
Mereka tidak memperhatikan berita yang semula, supaya mengusahakan taman Eden, dan menikmati buah-buahnya, menikmati indahnya kasih Allah.
Setelah mereka jatuh dalam dosa, mereka menyadari bahwa mereka telanjang, bukti bahwa mereka tidak tinggal dalam kasih. Kalau satu dengan yang lain saling melihat kekurangan dan kesalahan, itu bukanlah kasih. apalagi kalau menikmati kelemahan orang lain, itu bukanlah kasih.

Perhatikanlah apa yang semula Tuhan firmankan, supaya kita tidak menikmati kekurangan dan kelemahan orang lain.

1 Yohanes 3: 12
(3:12) bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
Bukan seperti Kain, sabab ia adalah seorang pembunuh, ia membunuh adiknya, Habel, itu bukanlah kasih.
Dosa pertama yang dilakukan oleh manusia adalah membunuh, yang dilakukan oleh Kain. Ia tidak memiliki kasih karena ia berasal dari si jahat.

1 Yohanes 3: 15
(3:15) Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh manusia.
Membenci saudara / sesama setara dengan dosa membunuh.
Kalau seseorang membenci, sama seperti Kain yang membunuh adiknya, Habel.

Kembali saya katakan, bahwa; berita yang semula adalah supaya manusia saling mengasihi.

Yohanes 13: 34
(13:34) Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Kain jatuh dalam dosa membunuh karena ia tidak memiliki kasih. Kemudian, membenci sesama setara dengan dosa membunuh.
Barangkali hal ini telah terjadi, tetapi Tuhan kembali memerintahkan SUPAYA MANUSIA SALING MENGASIHI.
Sebagaimana nas Firman Tuhan; Aku memberikan perintah baru kepada kamu, maksudnya adalah supaya manusia kembali saling mengasihi.

Pada zaman hukum Taurat, zaman para nabi, setiap orang yang berdosa harus mempersembahkan korban kepada Tuhan, supaya dosanya diampuni, maka seseoran harus mempersembahkan; lembu sapi, kambing domba, burung tekukur ataupun merpati (Imamat 1), tetapi di sini kita melihat perintah yang baru untuk saling mengasihi bukan lagi mempersembahkan korban dari lembu sapi, kambing domba, burung tekukur ataupun merpati, tetapi lewat pengorbanan.
Kasih Allah itu ketika Ia mengorbankan Anak-Nya yang tunggal di atas kayu salib. Jadi, kita tidak perlu mempersembahkan korban untuk mengasihi Tuhan dan sesama.

Sekiranya ada orang yang membenci, biarlah kita mengasihinya, sekiranya ada orang yang berbuat jahat, berbuat lalim, berbuat kasar, biarlah kita mengasihi dia.
Untuk mengasihi sesuai dengan perintah baru ini, dibutuhkan pengorbanan, berarti mengorbankan hati dan perasaan.

Mengapa kita harus mengasihi orang yang membenci, orang yang berbuat jahat?
Sebab dari sanalah kita belajar untuk menjadi pribadi yang kuat, teguh, tegar, sabar dan tabah, dengan kata lain menjadi pribadi yang luar biasa.

Yohanes 13: 35
(13:35) Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Semua orang akan mengetahui bahwa orang yang mengasihi adalah murid-murid Tuhan.
Sesungguhnya, untuk belajar mengasihi, jadilah murid Tuhan. Murid itu selalu belajar bukan mengajar, belajar dari pengalaman.

Yohanes 8: 31
(8:31) Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
Oleh sebab itu, seorang murid yang baik tetap berpegang teguh kepada kebenaran yang berasal dari firman Tuhan.
Jangan berpegang kepada kebenaran-kebenaran yang berasal dari yang lain-lain, apalagi kebenaran dari diri sendiri.

Yohanes 8: 32
(8:32) dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Selanjutnya, seorang murid akan mengetahui dengan baik tentang kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan seorang murid.
Merdeka, berarti; terbebas dari jajahan, terbebas dari perbudakan dosa.
Dosa-dosalah yang memperbudak manusia sehingga banyak manusia yang berbeban berat, dan setiap orang yang melakukan dosa, ia sama seperti si jahat, persis seperti Kain, ia dikuasai roh membenci, sehingga ia membunuh adiknya. Kain adalah orang yang tidak merdeka, ia tidak terbebas dari dosa.

Dalam Yakobus dikatakan; jangan mau menjadi guru yang selalu menggurui, tetapi jadilah murid.
Sudah waktunya bagi kita untuk menjadi murid yang dengar-dengaran, jangan banyak bicara, dan jangan suka menggurui. Waktu sudah semakin singkat, segala sesuatu yang bersifat lahiriah akan berlalu. Rumput menjadi kering, bunga rumput menjadi layu, tetapi firman Allah tetap sampai selama-lamanya.
Firman Allah adalah kebenaran, dan kebenaran yang berasal dari firman, itulah yang memerdekakan kita.

1 Korintus 13: 8
(13:8) Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
Nubuat akan berakhir, bahasa Roh (bahasa lidah) akan berhenti, pengetahuan akan lenyap, tetapi kasih tidak akan berkesudahan.
Saya tambahkan, segala perkara-perkara lahiriah, suatu saat akan lenyap. Emas, perak, harta, kekayaan, uang, semuanya akan lenyap, tetapi kasih Allah tidak akan berkesudahan.
Perintah baru sudah Tuhan sampaikan supaya kita saling mengasihi dalam bentuk pengorbanan bukan dalam bentuk persembahan. Dahulu mungkin kita telah jatuh dalam dosa, kita tidak mampu mengasihi sesama, tetapi perintah baru telah disampaikan supaya kembali saling mengasihi sesama dalam bentuk pengorbanan.

1 Korintus 13: 9-10
(13:9) Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
(13:10) Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.

Pengetahuan manusia tidak lengkap dan nubuat manusia tidak sempurna, namun jika yang sempurna nanti tiba, dengan kata lain jika kita memiliki kasih yang sempurna, maka yang tidak sempurna dan tidak lengkap itu akan lenyap.
Oleh sebab itu, saya sampaikan; seseorang boleh saja memiliki harta, kekayaan, emas dan perak, memiliki pengetahuan, tetapi itu semua tidak ada artinya, sebab itu tidak mampu menyempurnakan kita. Yang sanggup menyempurnakan kita adalah kasih Allah yang besar.
Kerinduan yang besar dari seorang rasul Paulus adalah supaya ia tidak terpisah dari kasih Allah.

Roma 8: 34-39
(8:34) Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
(8:35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
(8:36) Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
(8:37) Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
(8:38) Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
(8:39) atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Kerinduan Rasul Paulus adalah supaya tetap memiliki kasih Allah yang berada di dalam Kristus Yesus.
Perkataan rasul Paulus dalam 1 Korintus 13: 1-3 telah terbukt ia tidak sesumbar, dan pengikutanya tidak serampangan [ya dan tidak].
Kembali saya tegaskan, Kalau seseorang tidak memiliki kasih, semuanya tidak berguna, semuanya tidak berfaedah, semuanya tidak berarti, sesuai dengan perkataan Rasul Paulus, ssehingga sekalipun ia harus menghadapi ancaman maut sepanjang hari, ia tidak takut.
Satu hal yang harus kita pegang; Tuhan menjadi Pembala atas kita. Kita akan menjadi pemenang lebih dari orang-orang pememang karena kasih kristus lewat pengorbanan-Nya di atas kayu salib.
Rasul paulus adalah Rasul yang luar biasa, ia tidak serampangan, perkataannya terbukti asal sesumbar.

Mari kita buktikan untuk melakukan perintah baru yang telah disampaikan kembali kepada kita dalam bentuk pengorbanan, karena dengan demikian membuat kita sabar, teguh dan kuat oleh karena kasih.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment