KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, March 5, 2015

IBADAH RAYA MINGGU, 01 MARET 2015

IBADAH RAYA MINGGU, 01 MARET 2015

Tema:  JEMAAT DI FILADELFIA (dari Wahyu 3: 7-13)
            (Seri 26)

Subtema:  RATAP DIGANTI DENGAN TARI-TARIAN

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang & kasih setia Tuhan yang abadi.
Kita telah menaikkan puji-pujian, mempersembahkan segala korban bagi Tuhan, tiba saatnya kita memperhatikan firman Tuhan.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu tentang sidang jemaat di Filadelfia dari Wahyu 3: 7-13.
Pada malam hari ini kita akan memperhatikan ayat 13.
Wahyu 3: 12-13
(3:12) Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
(3:13) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Jemaat di Filadelfia menjadi jemaat pemenang, itu bisa kita lihat dari penampilan Yesus Kristus sebagai Yang Kudus dan Yang Benar.
Kudus, aktivitasnya; menguduskan diri dalam segala hal.
Benar; melakukan kebenaran.
Sehingga dengan demikian, mereka berkemenangan terhadap dosa yang ditimbulkan oleh 2 musuh abadi, itulah Iblis/Setan dan daging dengan segala hawa nafsunya.

Selanjutnya, oleh karena kemenangan itu terjadi, mereka memperoleh mahkota dari Tuhan, selanjutnya dijadikan sokoguru, yang adalah dasar kebenaran. Mereka itu adalah jemaat Allah, keluarga Kerajaan Allah.
Biarlah kita dijadikan sokoguru, tiang, penopang dalam kelangsungan ibadah & pelayanan dalam rumah Tuhan.
Imam-imam yang mengambil bagian dalam pelayanan, biarlah kiranya melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh & siap dipancangkan dalam Bait Allah untuk menjadi sokoguru di hadapan Tuhan, dan mereka yang menjadi sokoguru tidak akan keluar lagi dari situ, berada di dalamnya sampai selama-lamanya.

Tidak berhenti sampai di situ, “padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru”, inilah hak keistimewaan yang diperoleh jemaat di Filadelfia dari Tuhan.
Memang kalau kita lihat sepintas, nyaris tidak terlihat kesalahan, kekurangan, di dalam diri sidang jemaat di filadelfia. Jadi, wajar saja kalau akhirnya mereka memperoleh segala sesuatunya dari Tuhan.
Biarlah hal yang sama kita peroleh, kita rasakan masing-masing. Oleh sebab itu, dimulai dari kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan, harus ada kesatuan.

Sekarang kita melihat ayat 13 ...
Wahyu 3: 13
(3:13) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.
Kita masing-masing memiliki sepasang telinga, hendaklah kita menggunakan telinga ini untuk mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat, sebab kitab Wahyu ini ditulis oleh Rasul Yohanes, ia adalah seorang hamba Tuhan yang diurapi.
Kita sudah melihat keberadaan dari sidang jemaat di Filadelfia dari Wahyu 3: 7-12, biarlah kita mendengar & memperhatikan dengan baik supaya kita sama seperti jemaat di Filadelfia.

“Hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat” = mendengarkan firman yang diurapi.
Firman yang diurapi, artinya; ayat menerangkan ayat, ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain sampai akhirnya terjadi pembukaan/penyingkapan rahasia firman Allah.

Mazmur 119: 130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Bila terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, maka;
Yang Pertama: “Memberi terang”
= menerangi kegelapan, sedangkan kegelapan adalah tempat yang paling efektif untuk menyembunyikan dosa.
Bila kegelapan diterangi, maka tidak ada lagi dosa yang tersembunyi.

Mazmur 119: 105
(119:105) Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Semakin dipertegas bahwa firman Tuhan adalah pelita bagi kaki, sehingga ketika kita berjalan dalam kegelapan, langkah kita diterangi.
Kalau langkah diterangi, maka setiap langkah demi langkah yang kita langkahkan, berjalan sesuai rencana Tuhan, bukan berjalan sesuai kuasa kegelapan.

Jangan lagi pandai menyembunyikan dosa, yang pandai bersandiwara, jangan lagi pandai bersandiwara, sebab itu adalah tempatnya dosa disembunyikan (kegelapan).
Dunia ini adalah panggung sandiwara, sebab dunia ini sedang berada dibawah kuasa si jahat, oleh sebab itu janganlah turut dalam sandiwara dunia.

Yang kedua: “Memberi pengertian kepada orang bodoh”.
Sehingga tidak mengulangi kesalahan-kesalahan sebagai kebodohan di hadapan Tuhan.

Mazmur 119: 104
(119:104) Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.

Setelah memperoleh pengertian lewat pembukaan rahasia firman Tuhan, seseorang akan membenci jalan dusta.
Sebelum seseorang mendapat pengertian lewat pembukaan rahasia firman Tuhan, seseorang lebih menyukai jalan dusta.
Sama seperti seorang perokok; setelah dia melepaskan diri dari rokok, ia sangat membenci rokok, bahkan aromanya juga tidak disukai.

Lebih rinci kita melihat ...
Wahyu 5: 4-5
(5:4) Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
(5:5) Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

Ketika terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, di situlah Tuhan menghapus segala air mata dan menyingkirkan segala kesedihan hati = Tuhan menyelesaikan masalah-masalah = yang lama telah berlalu.

Wahyu 21: 4-5
(21:4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
(21:5) Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

Tuhan telah menghapus segala air mata, menunjukkan bahwa Tuhan telah menjadikan segala sesuatu baru, berarti yang lama telah berlalu, antara lain;
-      Kebodohan = kesalahan-kesalahan tidak terulang kembali.
-      Tidak menyembunyikan dosa dalam kegelapan.

Sebagai seorang gembala, saya tidak berhenti berdoa untuk sidang jemaat supaya terus bertahan, berpegang pada firman pengajaran mempelai yang besar & luar biasa ini, karena lewat firman pengajaran mempelai, Tuhan menjadikan segala sesuatu baru.

Persamaannya ...
Mazmur 30: 12
(30:12) Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,

Ratapan diubah menjadi tari-tarian, kain kabung diubah menjadi sukacita, lewat pembukaan rahasia firman Tuhan.
Dari segala kekurangan dalam hal jasmani, Tuhan tambahkan, dari yang tidak ada menjadi ada, ini adalah ratap diubah menjadi tari-tarian, kain kabung diubah menjadi sukacita.

Lebih dari pada ini, ada pengertian yang lain, pengertian yang lebih luas dari ratap diubah menjadi tari-tarian, kain kabung diubah menjadi sukacita.
Yohanes 16: 16
(16:16) "Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku."

Yesus berkata kepada 12 murid sebelum Ia diangkat naik ke sorga:
-      Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi”.
-      “Tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku”.

Apa ARTI ROHANINYA untuk kita sekarang?
Yohanes 16: 18-20
(16:18) Maka kata mereka: "Apakah artinya Ia berkata: Tinggal sesaat saja? Kita tidak tahu apa maksud-Nya."
(16:19) Yesus tahu, bahwa mereka hendak menanyakan sesuatu kepada-Nya, lalu Ia berkata kepada mereka: "Adakah kamu membicarakan seorang dengan yang lain apa yang Kukatakan tadi, yaitu: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku?
(16:20) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

Arti rohaninya; murid-murid akan menangis & meratap bahkan berdukacita, lalu pada saat itu, dunia akan bergembira, namun dukacita dari pada murid-murid kelak akan berubah menjadi sukacita, itulah arti rohani dari “Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku.

Mari kita lihat; MASA & HARI ITU TERJADI.
Matius 24: 6-8
(24:6) Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
(24:7) Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
(24:8) Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

Pada saat itu mereka mendengar deru perang sehingga bangsa bangkit melawan bangsa, kerajaan bangkit melawan kerajaan. Tidak berhenti sampai di situ, suatu saat akan terjadi kelaparan yang hebat, sesuai dengan nubuatan nabi Amos, bukan kelaparan akan makanan & bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman Tuhan, kemudian gempa bumi terjadi di berbagai tempat, tetapi itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

Matius 24: 9-12
(24:9) Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
(24:10) dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.
(24:11) Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
(24:12) Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Selanjutnya, diserahkan untuk disiksa, dibenci oleh karena nama Tuhan, dan oleh karena siksaan itu banyak orang akan murtad, mengundurkan diri dari Tuhan, kemudian saling menyerahkan, saling membenci. Banyak nabi-nabi palsu bermunculan & menyesatkan bangsa-bangsa. Kasih semakin dingin.
Itu sebabnya, bila saudara perhatikan hari ini dengan 10 tahun yang lalu, sikap/perbuatan seseorang hari ini berbeda dengan sikap/perbuatan seseorang dari 10 tahun yang lalu.
Jadi, semakin mendekat kedatangan hari Tuhan, kasih semakin dingin, perbuatan baik semakin sedikit sekali, perhatian terhadap sesama tinggal sedikit saja.

Sekarang kita melihat, puncak penderitaan yang dimaksudkan Yesus kepada 12 murid.
Matius 24: 15
(24:15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya --

Pada akhirnya, pembinasa keji berdiri di tempat kudus (Bait Suci), itulah ANTIKRIS, sesuai dengan nubuatan Daniel.
Hargailah nubuatan ini, supaya jangan hari ini bersukacita namun pada akhirnya menangis. Lebih baik hari ini kita berdukacita, menangis, tetapi nanti dukacita diganti dengan sukacita.
Sesungguhnya, gereja-gereja harus mengerti hal ini, namun fakta di lapangan, ternyata banyak gereja belum memahami hal ini, dan inilah tanggung jawab kita untuk gereja-gereja di akhir zaman ini.

Matius 24: 21, 24
(24:21) Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
(24:24) Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.

Pada saat pembinasa keji berdiri di tempat kudus, akan terjadi siksaan yang dahsyat yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang.
Mesias-mesias palsu, nabi-nabi palsu akan bermunculan, mereka bernubuat seenaknya sendiri, mereka mengadakan tanda-tanda heran, tanda-tanda yang dahsyat, mereka juga mengadakan mujizat-mujizat dengan satu tujuan; sekiranya mungkin mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Oleh sebab itu, saya tandaskan; jangan tergoda dengan pemberitaan firman yang hanya berorientasi pada mujizat semata, namun yang mengecilkan salib/korban Kristus (= menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung), sebab ada yang lebih penting lagi, yaitu keselamatan yang diberikan oleh Tuhan, lewat sengsara salib.
Kita patut bersyukur, lewat firman pengajaran mempelai yang telah menggembalakan kita sampai sejauh ini, oleh sebab itu, mari kita mengikuti geraknya firman pengajaran mempelai, kemana saja kita dibawa.

Pada tahun 2013 atas kemurahan Tuhan, kita dipercaya untuk melayani Tuhan di Kepulauan Nias selama kurang lebih satu minggu. Saya berada di pulau Nias karena mengikuti kegerakan firman pengajaran mempelai.
Kalau saja mungkin tubuh saudara tidak dapat mengikuti kegerakan dari firman pengajaran mempelai oleh karena satu dan lain hal, saudara dapat mengikuti kegerakan dari firman pengajaran mempelai, itu dapat dibuktikan lewat doa & persembahan saudara.
Pada bulan Desember tahun 2014, kita juga dipercaya untuk melayani Tuhan di Sumatera, yaitu di Riau & Medan, dalam acara KKR Natal persekutuan di tiga tempat yang berbeda, menunjukkan bahwa saya berusaha mengikuti kegerakan dari firman pengajaran mempelai. Seberapa besar harga yang harus saya bayar, selagi saya mampu, saya akan lakukan.
Kalau tubuh saudara tidak bisa mengikuti, hati saudara bisa mengikuti, asal saja jangan tutup mata dengan pekerjaan Tuhan.
Kalau saudara punya telinga, dengarlah. Kalau saudara punya mata, perhatikanlah pekerjaan Tuhan.
Sejauh ini ada di antara kita yang masih belum mengerti untuk mengikuti kegerakan dari firman pengajaran mempelai yang sudah membawa kita sampai sejauh ini.

Kemudian, di sini dikatakan: sesuai dengan nubuat Daniel.
Mari kita lihat; NUBUATAN DANIEL.
Daniel 9: 27
(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."

Pembinasa keji berdiri di tempat kudus selama 3,5 tahun (pertengahan tujuh masa), pada saat itu mereka menghentikan korban sembelihan dan korban santapan.
Malam hari ini kita menikmati korban santapan, yaitu firman Tuhan, sebagai makanan rohani dan mempersembahkan korban sembelihan kepada Tuhan di tengah-tengah ibadah & pelayanan.
Korban sembelihan di hadapan Tuhan adalah jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk (Mazmur 51: 19).
Tetapi pada masa aniaya 3,5 tahun, ketika pembinasa keji berdiri di tempat yang kudus, 2 hal ini tidak ada lagi, tidak ada lagi kesempatan untuk mempersembahkan korban sembelihan & korban santapan.

Ketika kita berjuang di tengah-tengah ibadah & pelayanan yang Tuhan percayakan dengan segala pengorbanan, sampai jiwa hancur, hati patah dan remuk, itu merupakan korban sembelihan kepada Allah.
Kemudian, ketika kita menikmati korban santapan dan hati kita dikoreksi, dimana dosa yang terselubung itu ditunjuk-tunjuk, rasanya memang sakit, inilah penderitaan yang juga harus kita tanggung untuk masa sekarang ini.
Oleh sebab itu, ikuti saja kegerakan dari firman pengajaran mempelai, inilah waktunya.
Kalau kita harus menderita itu tidak mengapa, sekalipun dunia sedang bergembira dengan segala aktivitas & kegiatan mereka. Mereka jauh dari korban sembelihan dan korban santapan.

Lebih jauh kita melihat NUBUATAN DANIEL.
Daniel 11: 31
(11:31) Tentaranya akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan.

Mereka akan menajiskan tempat kudus, itulah rumah Tuhan, sebab mereka menghapus korban sehari-hari, itulah korban sembelihan & korban santapan dan menegakkan kekejian yang membinasakan.
Mereka menajiskan tempat kudus, persis seperti Belsyazar, anak dari pada raja Nebukadnezar.

Sebagai contoh;
Daniel 5: 1-4
(5:1) Raja Belsyazar mengadakan perjamuan yang besar untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya; dan di hadapan seribu orang itu ia minum-minum anggur.
(5:2) Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu.
(5:3) Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, yang diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu;
(5:4) mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.

Belsyazar menajiskan Bait Suci, mereka mabuk anggur, mereka bersukacita dengan menggunakan alat-alat, perkakas-perkakas Bait Allah yang dibawa dari Yerusalem, pada zaman raja Nebukadnezar, ayah Belsyazar.
Saudara bisa melihat tata cara ibadah sekarang ini, mimbar digunakan seenaknya, alat-alat musik dimainkan seenaknya oleh orang-orang yang belum bertobat, pemain tamborin menggunakan pakaian yang seenaknya, perkakas-perkakas dalam Bait Suci digunakan seenaknya saja.
Kita sekarang beroleh pengertian oleh karena kemurahan Tuhan supaya nantinya ratap diganti dengan tari-tarian, dukacita diganti dengan sukacita. Oleh sebab itu, mulai dari sejak sekarang, kita harus dilatih untuk menjadi dewasa rohani.
Biarlah kita melayani hanya untuk menyukakan hati Tuhan, bukan hati manusia.

Lebih rinci lagi mengenai PEMBINASA KEJI.
Daniel 12: 11
(12:11) Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.

Lebih dipertegas lamanya pembinasa keji berada di tempat kudus, yaitu 1290 hari = ± 3,5 tahun.
Bait Suci sudah dinajiskan karena dewa-dewa kekejian ada di dalamnya, salah satunya; yang membawa/menyampaikan firman Tuhan bukan gembala sidang melainkan dengan bebas sembarang orang,  itu adalah dewa kekejian. Masih terikat dengan rokok namun telah dipercayakan untuk memainkan alat musik, itu adalah dewa-dewa kekejian. Yang tidak perlu ada, diadakan untuk menarik jiwa-jiwa, yaitu menggunakan pemanis-pemanis dengan menghalalkan segala cara, namun yang merubah tata cara ibadah dengan cara menghentikan korban sehari-hari, yaitu korban sembelihan & korban santapan.
Hati-hati, salah-salah berada di dalam suatu penggembalaan, salah-salah dengar firman, salah-salah mengartikan firman yang didengar, maka habislah seisi rumah. Kiranya hal ini dapat dipahami dengan baik.

Daniel 12: 12
(12:12) Berbahagialah orang yang tetap menanti-nanti dan mencapai seribu tiga ratus tiga puluh lima hari.

Berbahagialah orang yang menantikan Tuhan, yaitu mereka yang mencapai 1335 hari, berarti sudah melewati 3,5 tahun, artinya; sanggup menanggung penderitaan di tengah-tengah ibadah & pelayanan.
Saya tidak bosan mengatakan; bersyukurlah kalau kita mulai dididik dari sejak sekarang, karena apa yang kita alami sekarang ini bukanlah apa-apa, dan masa sekarang ini belum permulaan dari penderitaan.
Jangan heran apabila Tuhan mendidik kita mulai dari sejak sekarang, sehingga apabila saatnya pembinasa keji berada di tempat kudus dengan segala tindakan-tindakan mereka yang keji, kita tidak perlu terheran & terkejut karena kita sudah dididik dari sejak sekarang.

Sekarang kita memperhatikan; PERSAMAAN MENANGGUNG PENDERITAAN.
Yohanes 16: 21
(16:21) Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

Persamaannya; sama seperti seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi penderitaannya, karena dukacita diganti dengan sukacita.
Biarlah kita melayani penuh dengan pengorbanan ( menjadi korban sembelihan kepada Tuhan) dan memberi diri untuk dikoreksi oleh firman Tuhan (korban santapan) walaupun rasanya sakit bahkan sampai menanggung penderitaan karena dosa disingkapkan lewat penyingkapan rahasia firman Tuhan, maka suatu saat nanti dukacita itu akan berganti dengan sukacita.

Mari kita bandingkan dengan perempuan dalam kitab Wahyu 12.
Wahyu 12: 1-2
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
(12:2) Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

Mari kita lihat tanda besar di langit:
YANG PERTAMA: Seorang perempuan berselubungkan matahari, bulan di bawah kakinya, sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Ini adalah gambaran dari gereja Tuhan yang telah disempurnakan dengan kedudukannya yang sangat tinggi dan dipermuliakan, itulah suatu tanda besar di langit.
Perempuan tersebut telah memiliki tabiat dari Allah Tritunggal di dalam hidupnya, antara lain;
-      Berselubungkan mataharià Allah Bapa dengan tabiat-Nya adalah KASIH.
Kolose 3: 14
(3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Kenakanlah kasih, sebab kasih berfungsi sebagai pengikat yang mempersatukan & menyempurnakan.
Tanda bahwa seseorang mengenakan kasih (berselubungkan matahari), sesuai dengan ayat 15-16:
1.    Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu = Allah bertakhta di dalam hati.
2.  Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaan-Nya di antara kamu = menjadi saksi/terang matahari.

Matius 13: 41, 43
(13:41) Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
(13:43) Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Pada waktu itu orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari di dalam kerajaan Bapa mereka, itulah ibadah & pelayanan. Mereka itu adalah orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan dikumpulkan menjadi satu.

-      Bulan di bawah kakinyaà Allah Anak dengan tabiat-Nya: hidup dalam kebenaran (firman Tuhan).
Kebenaran yang sejati terletak pada salib/korban Kristus. Dengan demikian gereja Tuhan ditempatkan di suatu tempat yang kuat, bukan ditempatkan di tempat yang rapuh.

-      Sebuah mahkota dari 12 bintang di atas kepalanya”.
Daniel 12: 3
(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

Bintang-bintang à pemimpim-pemimpin dan guru-guru yang menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Dalam pengajaran Tabernakel 12 bintang adalah 12 rasul hujan akhir yang memimpin gereja Tuhan keluar dari celaka, dari goncangan yang besar, mereka adalah pemimpin yang bijaksana/bertanggung jawab dalam soal kebenaran.



Selanjutnya, pada ayat 2: Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
Kemudian di dalam 2 Timotius 3: 12 mengatakan: “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya”, inilah yang harus dialami gereja Tuhan di akhir zaman supaya pada akhirnya gereja Tuhan berkemenangan, sebagaimana Yesus Kristus telah meremukkan kepala ular di atas kayu salib.

Tandingan yang lain di langit; 
Wahyu 12: 3-4
(12:3) Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
(12:4) Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

Tampaklah suatu tanda yang lain di langit; seekor naga merah padam yang besar berkepala 7, bertanduk 10, dan di atas kepalanya ada 7 mahkota.
Tanda ini bukanlah tanda yang besar, tidak sebesar tanda perempuan yang ada di langit berselubungkan matahari, bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari 12 bintang di atas kepalanya.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa tanda seekor naga tersebut hanyalah akal-akalan dari ular naga tersebut, tetapi gereja Tuhan tidak boleh tertipu dengan tanda yang ada pada ular naga tersebut karena ketika di taman Eden, ular itu hanya berkepala satu, sedangkan kepala itu telah diremukkan di atas kayu salib.

Kemudian, kita melihat kegiatan dari kepala dan ekor.
Yang Pertama: kepala.
Yesaya 9: 13-14
(9:13) Maka TUHAN mengerat dari Israel kepala dan ekor, batang dan ranting pada satu hari juga.
(9:14) Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.

Kepala dari naga itu adalah tua-tua dan orang-orang yang terpandang. Hati-hati, sudah tua dalam pengajaran mempelai  namun tidak mau berubah.
Tua-tua di sini juga disebut yang dipercayakan suatu pelayanan.
Kalau kita melihat tua-tua pada waktu zaman Yesus Kristus, justru tua-tua & imam-imam kepala, yang mempengaruhi orang-orang untuk menyalibkan Yesus.
Oleh sebab itu dari awal saya katakan; tunduklah kepada firman pengajaran mempelai, lawan suara daging.
Apalagi kalau dari sejak muda digembalakan, relakan diri untuk dibentuk,kalau tidak, akan menjadi salah satu dari kepala naga.

Yang kedua: ekor.
Ekor adalah nabi-nabi palsu yang mengajarkan dusta, mereka itulah yang pelayanannya hanya berorientasi pada tanda-tanda heran, mujizat-mujizat, tidak menyampaikan pemberitaan firman yang rahasianya dibukakan.
Tidak salah jika ada mujizat, tetapi lebih dari pada itu masih ada, yaitu keselamatan yang sudah Tuhan sediakan.
Supaya ratap diubah menjadi tari-tarian, kain kabung/dukacita berubah menjadi sukacita.



Mari kita lihat nabi-nabi itu.
1 Timotius 1: 3-4
(1:3) Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain
(1:4) ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman.

Nabi-nabi palsu menyampaikan firman disertai dongeng nenek-nenek tua, cerita-cerita isapan jempol, tidak memberi jaminan keselamatan dalam iman, justru menghasilkan persoalan belaka. Ini adalah ajaran dari nabi-nabi palsu.
Dan yang diseret adalah bagian dari sidang jemaat yang paling lemah/kerohaniannya lemah. Siapakah yang kerohaniannya lemah? Mereka itulah yang suka dengan dongeng, oleh sebab itu mereka berupaya mengumpulkan nabi-nabi palsu untuk menyukakan telinga mereka.

Kita sudah melihat tanda yang pertama; mempelai perempuan yang memiliki kekuatan yang luar biasa dari Allah, seperti Allah memerintahkan bangsa Israel membuat tabut perjanjian, ada kesatuan antara tubuh dengan kepala, sehingga ia tidak sanggup ditelan oleh ular naga, sebab Kristus sebagai kepala adalah penyelamat tubuh.
Tabut perjanjian adalah gereja Tuhan/tubuh-Nya yang telah disempurnakan. Tutup-Nya adalah Yesus Kristus mempelai Pria Sorga. Dari atas tabut, Allah berbicara dari antara dua kerubium, inilah kekuatan kita.
Kekuatan dari mempelai perempuan yang berselubungkan matahari, bulan di bawah kaki, mahkota dari 12 bintang adalah firman pengajaran mempelai, untuk menghadapi naga merah padam yang besar.
Banyak anak Tuhan yang akan terseret, oleh sebab itu, jangan bermain-main. Bahkan hamba Tuhan pun akan terseret jika ia hanya menyampaikan dongeng-dongeng.



Kemudian, ekor dari ular tersebut menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit, itu menunjukkan bahwa kekuatan dari ular naga tersebut berada pada ekornya, sebagaimana beberapa reptil, kekuatannya ada pada ekornya.

Pertanyaannya; siapakah bintang-bintang tersebut? Mereka adalah orang-orang pilihan dari orang-orang yang terpilih, yang sudah dianggap rohani, sudah menerima firman pengajaran mempelai, berada di atas gunung Sion, di tempat yang tinggi.

Kemudian kita kembali memperhatikan keadaan perempuan tersebut...
Wahyu 12: 5

(12:5) Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

Perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi.
Anak laki-laki tersebut menggembalakan semua bangsa, ini bukanlah pribadi Yesus Kristus yang akan dilahirkan kembali.

Wahyu 2: 26-28
(2:26) Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
(2:27) dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku --
(2:28) dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.

Berarti, anak yang dilahirkan ini adalah anak-anak Tuhan yang telah tergembala dengan baik, berarti domba-domba mendengar suara gembala = dengar-dengaran, tidak memberontak kepada gembala, kemudian mengikuti gembala = tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan.

Wahyu 12: 6
(12:6) Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Selanjutnya, perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara 1260 hari lamanya, jauh dari mata ular, dengan demikian perempuan tersebut dibela & dipelihara oleh Tuhan, dengan kata lain Tuhan memberi kemenangan.

Syarat-syarat yang harus kita perhatikan.
Matius 24: 15-18
(24:15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya --
(24:16) maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
(24:17) Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya,
(24:18) dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.

Yang Pertama: orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan”
Artinya; kerohanian yang masih kanak-kanak harus meningkat sampai kerohanian yang dewasa, didewasakan oleh firman pengajaran mempelai. Puncaknya adalah gunung Sion, disanalah nama Allah ditegakkan. Dari gunung Sion keluar pengajaran, firman Tuhan dari Yerusalem.
Yudea adalah tempat Yesus berada, ketika masih kanak-kanak.
Tetapi kalau hanya datang, duduk diam, namun tidak mau dikoreksi, berarti hari ini bersukacita namun besok menderita. Biarlah kita menanggung penderitaan hari ini sampai Tuhan datang pada kali yang kedua.
Biarlah kita terikat dengan pelayanan, menjadi tawanan Roh, menderita bersama dengan Kristus tetapi nanti Tuhan ganti dengan sukacita.

Yang kedua: Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya”
Kalau kita sudah memandang perkara rohani, jangan lagi memandang di bawah, perkara lahiriah.
Pandangan kita tertuju pada perkara di atas, perkara di sorga, yang berkaitan dengan ibadah & pelayanan, jangan lagi memikirkan perkara di bawah, perkara jasmani.

Yang ketiga: orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.”
Artinya; orang yang melayani di ladang Tuhan, jangan kembali mengulangi dosa yang lama (pakaian lama)

Inilah syarat yang harus diperhatikan, syarat ini mutlak dan tidak boleh diabaikan.
Jangan cari ibadah yang hanya untuk menyukakan telinga. Biarlah saya dan saudara terus maju sampai ke puncak gunung Sion. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment