KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, September 15, 2018

IBADAH KAUM MUDA, 28 JULI 2018



IBADAH KAUM MUDA, 28 JULI 2018

STUDY YUSUF
(Seri:134)

Subtema: “ORANG-ORANG BIJAKSANA (BINTANG-BINTANG DI CAKRAWALA)”

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, kita patut bersyukur kita kembali diijinkan untuk mengusahakan dan memelihara Ibadah Pemuda Remaja.
Kiranya malam ini Tuhan melawat kehidupan kita, memulihkan keadaan kita, ibadah pelayanan kita di atas segalanya nama Tuhan dipermuliakan, sehingga ibadah dan pelayanan kita semakin berkenan bahkan bagaikan dupa yang berbau harum.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, terkhusus pemuda remaja yang sedang mengikuti live streaming, video internet, Youtube, maupun Facebook dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita malam ini dan nama Tuhan dipermuliakan.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja dari Kejadian 41:46.
Kejadian 41:46
(41:46) Yusuf berumur tiga puluh tahun ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.

Perhatikan kalimat pada ayat ini secara khusus; “lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.”
Kalimat ini menunjukkan bahwa Yusuf sedang menjalankan sebuah tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya.

Kejadian 41:47-48
(41:47) Tanah itu mengeluarkan hasil bertumpuk-tumpuk dalam ketujuh tahun kelimpahan itu,
(41:48) maka Yusuf mengumpulkan segala bahan makanan ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir, lalu disimpannya di kota-kota; hasil daerah sekitar tiap-tiap kota disimpan di dalam kota itu.

Kemudian datanglah tujuh tahun kelimpahan maka Yusuf mengumpulkan bahan makanan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu, inilah hasil dari sebuah tanggung jawab yang dipikul oleh Yusuf.

Kejadian 41:49
(41:49) Demikianlah Yusuf menimbun gandum seperti pasir di laut, sangat banyak, sehingga orang berhenti menghitungnya, karena memang tidak terhitung.

Demikianlah Yusuf menimbun gandum sebagai bahan makanan seperti pasir di laut, sangat banyak dan tidak terhitung sehingga orang berhenti menghitungnya.
Kesimpulannya; bahwa mimpi Fiaraun telah tergenapi dan penggenapan ini ada kaitannya dengan Yusuf.

Sekarang kita mundur sedikit ke belakang ...
Kejadian 41:
(41:22) Selanjutnya dalam mimpiku itu kulihat timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang berisi dan baik.
(41:23) Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir yang kering, kurus dan layu oleh angin timur.
(41:24) Bulir yang kurus itu memakan ketujuh bulir yang baik tadi. Telah kuceritakan hal ini kepada semua ahli, tetapi seorang pun tidak ada yang dapat menerangkannya kepadaku."
(41:25) Lalu kata Yusuf kepada Firaun: "Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama. Allah telah memberitahukan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya.

Yusuf memberitahukan arti kedua mimpi Firaun, adapun arti kedua mimpi Firaun ialah:
1.    Akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir.
2.    Kemudian sesudah itu akan timbul tujuh tahun kelaparan.
Itulah arti kedua mimpi Firaun dan telah diartikan Yusuf dan artinya itu telah tergenapi, tadi sudah kita lihat dalam Kejadian 41:46-49.

Jadi arti kedua mimpi Firaun adalah akan datang tujuh tahun kelimpahan, setelah tujuh tahun kelimpahan muncul tujuh tahun kelaparan yang hebat sampai mengurus keringkan seluruh tanah Mesir.
Dampak negatif tujuh tahun kelaparan: tujuh tahun kelimpahan dilupakan sebab tujuh tahun kelaparan itu mengurus keringkan seluruh tanah Mesir bahkan tujuh tahun kelimpahan itu tidak terlihat bekas-bekasnya. Akibat yang ditimbulkan manusia akan binasa.

Sekarang jalan keluarnya supaya manusia tidak binasa oleh karena tujuh tahun kelaparan tersebut.
Kejadian 41:33-36
(41:33) Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir.
(41:34) Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.
(41:35) Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya.
(41:36) Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu."

Yusuf memberi pandangan–pandangan atau masukan-masukan kepada Firaun supaya manusia jangan binasa oleh karena tujuh tahun kelaparan yang hebat yang akan terjadi.
Adapun pandangan-pandangan atau masukan-masukan Yusuf kepada Firaun, antaralain:
a.    Mengangkat seorang yang berakal budi dan bijaksana, menjadi kuasa atas tanah Mesir.
b.    Menempatkan penilik-penilik atas seluruh tanah Mesir.
Itu sebabnya tadi di atas saya sampaikan penggenapan mimpi Fiarun itu ada kaitannya dengan Yusuf.

Sekarang kita kan memperhatikan tentang ...
Tentang: SEORANG YANG BERAKAL BUDI DAN BIJAKSANA.
Daniel 12:3
(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Orang-orang bijaksana menuntun banyak orang kepada kebenaran, seperti bintang-bintang yang bercahaya di cakrawala.

Wahyu 1:20
(1:20) Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
Jadi pemimpin-pemimpin dan guru-guru dalam rumah Tuhan itulah orang bijaksana, tugas mereka adalah menuntun ketujuh sidang jemaat kepada kebenaran.
Ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat itulah pemimpin-pemimpin dan guru-guru kebenaran di dalam rumah Tuhan yang disebut juga orang-orang bijaksana untuk menuntun orang-orang kepada kebenaran.

Sejenak kita melihat Matius 2:1-2.
Matius 2:1-2
(2:1) Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
(2:2) dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

Datanglah orang-orang majus dari timur ke Yerusalem sebab mereka dituntun oleh bintang Timur itu.

Matius 2:9-11
(2:9) Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.
(2:10) Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
(2:11) Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Bintang Timur menuntun orang-orang majus sampai tiba di tempat dimana Yesus dilahirkan.
Kita bersyukur dengan kemurahan Tuhan kita diberikan akal budi dan kebijaksanaan untuk menuntun kita sampai tiba di tempat yang Tuhan tentukan bagi kita sekaliannya.

Tadi malam telah kita dengar firman Tuhan ada baiknya untuk memberi penghormatan dua kali lipat kepada mereka yang berjerih payah dalam mengajar dan berkotbah, maka ketika orang bijaksana menuntun orang-orang kepada kebenaran dibutuhkan keterbukaan dibutuhkan kejujuran untuk mengakui akal budi kebijaksnaan yang dikirim oleh Tuhan dari sorga untuk kita semua.
Kita tidak bisa berdiri sendiri, kita tidak akan sampai ke tujuan kalau tidak dituntun oleh orang-orang bijaksana, tidak boleh bergantung kepada harta dan kekayaan, kedudukan, jabatan, kepada uang, kepada apa saja yang ada di atas muka bumi ini, pendeknya tidak boleh sombong di hadapan Tuhan.
Dalam kesombongannya Belzazar menyembah berhala-berhala, emas, perak, tembaga, kayu dan batu, oleh karena kesombongannya, Daniel berkata kepada Belzazar “apakah engkau lebih kuat dari Tuhan?”
Tidak boleh bergantung pada perkara-perkara lahiriah, harus bebas dari berhala-berhala.

Setelah mereka (orang-orang majus) tiba di tempat yang mereka tuju, orang-orang majus mempersembahkan tiga perkara yaitu:
1.    Emas
2.    Kemenyan
3.    Mur

Sekarang kita akan memperhatikan ...
Tentang : EMAS -> kesucian dan kemurnian.
1 Petrus 1:2
(1:2) yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.

Orang-orang pilihan dikuduskan oleh Roh Tuhan, tujuannya:
a.    Supaya taat pada Yesus Kristus.
b.    Supaya menerima percikan darah-Nya.
Percikan darah berarti sengsara yang dialami oleh gereja Tuhan atau anak-anak Tuhan untuk membawa sampai kepada kesempurnaan = menanggung penderitaan yang tidak harus ia ditanggung.
Tujuannya; untuk menyucikan anak-anak Tuhan sampai kepada kesempurnaanya.

1 Petrus 1:6-7
(1:6) Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
(1:7) Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Oleh karena percikan darah itu harus menanggung banyak penderitaan dan harus berdukacita, sebetulnya maksud semua itu ialah untuk membuktikan kemurnian iman.
Sedangkan kemurnian iman lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana sekalipun telah diuji kemurniannya dengan api. Jadi yang membuat kehidupan anak-anak Tuhan menjadi bernilai tinggi adalah kemurnian, bukan karena harta, bukan karena kekayaan, bukan karena uang, bukan karena pekerjaan.
Apa yang membuat anak Tuhan bernilai tinggi? Kemurnian imannya yang lebih tinggi nilainya lebih berharga dari pada emas yang fana sekalipun ia telah diuji oleh dapur api.

Wahyu 14:4
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
Seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari antara manusia dijadikan sebagai korban-korban sulung di hadapan Tuhan, sebab mereka murni sama seperti perawan, mereka tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan.
Perempuan-perempuan -> Daging dengan segala keinginan-keinginannya sebagai kelemahan.

Itulah kerinduan Tuhan itu juga yang menjadi kerinduan saya supaya gereja tidak rusak karena pekerjaan dari roh najis yang menghambat pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, jangan sampai kita menjadi batu sandungan di tengah-tengah ibadah pelayanan dalam kandang penggembalaan ini.
Di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa, berarti kita tidak akan bisa mempertahankan kesucian dan kemurnian iman kita masing-masing, sipapaun dia.

Tentang: KEMENYAN.
Kemenyan itu berbicara tentang doa penyembahan.
Wahyu 8:3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Asap dupa kemenyan yang naik di hadirat Tuhan itu -> doa penyembahan dari orang-orang kudus.
Jadi kegiatan dari orang-orang kudus, bangsa pilihan salah satunya adalah hidup di dalam doa penyembahan.

Wahyu 8:4
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Perhatikan kalimat; “Maka naiklah asap kemenyan.” Artinya; hidup di dalam doa penyembahan, dengan demikian terlepas dari daya tarik bumi.
Saudaraku bumi ini punya daya tarik (magnit) buktinya adalah semua benda apabila dilemparkan ke atas akan jatuh ke bawah, hanya satu perkara yang terlepas dari daya tarik bumi itulah asap dupa kemenyan, doa penyembahan dari orang-orang kudus.

Matius 4:8
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Jadi kegiatan dari orang-orang kudus (bangsa yang terpilih) adalah hidup dalam doa penyembahan.
Apa buktinya jikalau seseorang hidup dalam doa penyembahan? Terlepas dari daya tarik bumi, terlepas dari kerajaan dunia dengan segala kemuliaan dan kemegahannya.
Menyembah banyak tetapi masih terikat dengan perkara di bawah itu bukan penyembahan yang benar, itu hanyalah rutinitas saja untuk mengisi kekosongan barangkali supaya terlihat rohaniawan diantara orang-orang yang ada disekitar, sehingga menjadi kemunafikan.

Tentang: MUR.
Mur itu bebricara tentang kuasa Roh El Kudus.
Wahyu 5:6
(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Bermata tujuh itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi artinya; kehidupan yang diurapi oleh Roh Kudus diutus ke seluruh bumi untuk menjadi kesaksian, untuk menjadi terang dunia.

Wahyu 4:5
(4:5) Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

Kesaksian dari orang-orang yang diurapi oleh Tuhan adalah kesaksian yang dahsyat dan luar biasa.
Kita sudah mengetahui dengan jelas zaman Nuh pernah terjadi air bah melanda dunia ini sehingga matilah segala yang hidup, yang bernafas baik segala binatang bahkan merusak segala pohon-pohonan kecuali pohon zaitun. Artinya; kehidupan yang diurapi Roh Kudus terlepas dari dosa kenajisan itu adalah kesaksian yang dahsyat sehingga pada saat burung merpati itu membawa daun zaitun di paruhnya dari situlah Nuh mengetahui bahwa air itu sudah kering dari atas bumi, menjadi kesaksian menjadi contoh teladan.
Bagaimana dengan kesaksian kita? Sementara kita sedang berada di hadapan takhta kasih karunia, kesaksian kita diluaran sana seperti apa? Apa kesaksian yang dahsyat dan luar biasa sehingaa menjadi terang di dunia ini?

Jadi sekali lagi inilah tugas dari orang-orang bijaksana untuk menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Di dalam kerajaan sorga ada kebenaran disitulah nanti orang-orang kudus itu mempersembahkan tiga perkara;
1.    Emas.
2.    Kemenyan
3.    Mur.
Itu yang Tuhan nantikan, itu sebabnya Tuhan mengutus orang bijaksana supaya menuntun banyak orang kepada kebenaran. Setelah tiba di tempat kebenaran disitulah nanti orang-orang benar mempersembahkan tiga perkara, hal itu yang Tuhan nanti-nantikan, sambutlah Yesus dengan tiga perkara tersebut.
Sebab itu dalam injil Matius barangsiapa menyambut anak kecil sama dengan menyambut Aku.
Maulah menjadi pribadi-pribadi yang kecil dan rendah hati karena mempersembahkan tiga perkara ini adalah pekerjaan dari orang yang kecil dan rendah hati bukan pekerjaan orang yang sombong.

Kita bersyukur Tuhan utus orang bijaksana itulah cara Tuhan untuk melepaskan anak-anak Tuhan nanti dari tujuh tahun kelaparan yang hebat.
Tujuh tahun kelaparan mengurus keringkan seluruh negeri akibatnya binasalah nanti manusia, tetapi Tuhan utus Yusuf ke Mesir mendahului saudara-saudaranya supaya nanti ada kelangsungan hidup. Allah telah mengutus anak-Nya yang tunggal ke bumi supaya ada kelangsungan hidup.

Syarat menjadi bintang-bintang di cakrawala atau menjadi orang-orang bijaksana:
Filipi 2:12-15
(2:12) Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
(2:13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
(2:14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
(2:15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

Di sini kita lihat bintang-bintang bercahaya diantara angkatan yang bengkok hatinya dan sesat.
Jadi orang-orang bijaksana itu bercahaya diantara orang yang bengkok hatinya dan sesat.

Tentang: BENGKOK HATINYA.
Allah telah menuntun bangsa Israel di padang gurun selama empat puluh tahun lamanya dengan kata lain  mereka didukung di atas dua kepak sayap burung rajawali untuk membawa mereka kepada Tuhan, bagaikan dua tangan Tuhan yang kuat terulur untuk membawa mereka mendekat kepada Tuhan, tetapi setelah mereka tiba di tanah Kanaan tanah perjanjian mereka lupa dengan dua tangan yang kuat membawa mereka, sebab pada akhirnya mereka jatuh dalam penyembahan berhala dan dikuasai oleh roh najis, inilah gambaran dari angkatan yang bengkok hatinya.

Tentang: SESAT.
Sama seperti satu ekor domba yang tersesat di padang gurun berarti tidak berada di dalam kandang penggembalaan, liar, dia mengambil jalannya sendiri, menjadi sesat di padang dunia ini. Sementara padang gurun disitu tidak ada jalan sehingga kita tidak tau arah tujuan dan juga untuk kembali kepada penggembalaan.
Yesus adalah gembala yang baik, Dia yang memelihara jiwa, sebab Dia telah menyerahkan nyawa-Nya dosa dan kesesatan kita, dipikul, ditanggung di atas kayu salib.
Itu sebabnya orang-orang bijaksana harus menjadi bintang-bintang yang bercahaya untuk menuntun banyak orang kepada kebenaran yaitu angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat itu harus dituntun kepada kebenaran, itu tugas kita masing-masing.

Perhatikanlah firman ini dengan sungguh-sungguh, maka tidak boleh egois, kita diajar untuk memperhatikan kemurahan Tuhan.
Kalau kita sudah memperhatikan kemurahan yang kita terima maka sama dengan memperhatikan orang lain yaitu angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat, sebab itu saya katakan jangan egois perhatikan kemurahan yang sudah kita terima dari Tuhan.

Untuk menjadi orang bijakasana berarti harus;
a.    Taat.
b.    Mempunyai kemauan dan kerelaan yang dari Tuhan.

Sekarang perhatikan ...
Tentang: TAAT
Taat artinya; patuh pada ajaran yang benar. Adapun ajaran yang benar disini adalah mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar disertai dengan tulus hati. Tulus hati itu berarti tidak saja berbuat baik saat dilihat orang lain, tetapi juga berbuat baik saat tidak dilihat oleh orang lain, di depan di belakang terlihat baik, di depan dan di belakang tetap setia.  
Dan dalam jeadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati…” Filipi 2:8.

Ibrani 5:8
(5:8) Sebagai Anak Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritan-Nya

Tentang: MEMPUNYAI KEMAUAN DAN KERELAAN YANG DARI TUHAN.
Tandanya; melakukan segala sesuatu kegiatan-kegiatan dalam rumah Tuhan tanpa bersungut-sungut dan tanpa berbantah-bantah, semuanya keadaan tertib dan kondusif, inilah kemauan yang datang dari Tuhan.
Ada dua jenis kemauan:
1.    Kemauan yang berasal dari manusia.
2.    Kemauan yang berasal dari Tuhan.
Kalau kemauan itu datangnya dari Tuhan maka tandanya melakukan segala sesuatu tanpa bersungut-sungut dan tanpa berbantah-bantah. Saya kira kita tidak perlu bersungut-sungut di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini, sebesar apapun yang harus kita korbankan.

Tujuan taat dan memiliki kemauan yang dari Tuhan:
Filipi 2:14-15
(2:14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
(2:15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

Tujuan taat dan memiliki kemauan yang dari Tuhan: supaya tidak beraib dan tidak bernoda sehingga tidak bercela diantara orang-orang yang bengkok hatinya dan sesat.
Dengan demikian orang-orang yang bijaksana  tampil bagaikan bintang-bintang yang bercahaya menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Sebab itu harus ditandai dengan taat (patuh pada ajaran yang benar) yaitu menegerjakan keselamatan dengan takut dan gentar disertai dengan tulus hati.
Yang kedua: mempunyai kemauan yang datang dari Tuhanuntuk mengerjakan segala pekerjaan Tuhan tidak bersungut-sungut tidak berbantah-bantah.
Tujuannya dari kedua hal itu supaya tidak beraib tidak bernoda sehingga tidak bercela di antara orang-orang yang bengkok hatinya dan sesat, untuk menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang Timur menuntun orang-orang majus sampai kepada tempat yang mereka tuju dan mendapat kesempatan untuk mempersembahkan tiga perkara.
Ayo Tuhan masih memberi kesempatan bagi kita untuk mempersembahkan tiga perkara itu seluas-luasnya manfaatkan kesempatan ini, supaya nanti manakala tujuh tahun kelaparan yang dahsyat terjadi kita bebas dari sana, jadi jangan anggap enteng didikan Tuhan dan juga jangan putus asa kalau ditegor, jangan menjadi tawar hati dengan tegoran-tegoran firman yang bertujuan untuk menyucikan kita dari dosa-dosa yang kita perbuat, dan juga melepaskan kita dari dosa-dosa yang akan menghadang kehidupan kita di depan.
Cara Tuhan menolong kehidupan kita jelas, arah kita digembalakan dalam kandang penggembalaan ini jelas, tujuaannya, jadi bukan hanya kumpul kumpul tidak jelas arahnya seperti orang-orang yang hanya sibuk  berbicara mujizat, bicara perkara lahiriah, berbicara berkat-berkat tidak jelas arahnya.
Patutlah bersyukur karena akal budi dan kebijaksanaan dikirim di dalam kandang penggembalaan, ini tidak ada kaitannya dengan kesombongan tetapi syukur kepada Tuhan. Amin.



TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment