KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, November 18, 2011

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB , 18 NOVEMBER 2011


Shalom
Selamat malam, Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih Nya besar, kita boleh beribadah melayani Tuhan malam hari ini dan biarlah Tuhan menyatakan kasih Nya pada malam hari ini

Kembali kita periksa Maleakhi 1: 8
Maleakhi 1: 8
(1:8) Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.

Saudaraku, imam-imam yang mengambil bagian dalam pelayanan di rumah Tuhan, berlaku jahat di hadapan Tuhan sebab mereka membawa binatang yang BUTA, TIMPANG, dan SAKIT sebagai korban persembahan kepada Tuhan.
Sebab itu Allah menyatakan suatu perumpamaan dan berkata “Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik?”, kalau kita melayani bupati dengan perbuatan yang jahat, itu tidak berkenan, apalagi mempersembahkan binatang yang buta, timpang dan sakit kepada Tuhan.

Ulangan 17: 1
(17:1) Janganlah engkau mempersembahkan bagi TUHAN, Allahmu, lembu atau domba, yang ada cacatnya, atau sesuatu yang buruk; sebab yang demikian adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."

Saudaraku, mempersembahkan binatang, baik itu lembu atau domba, yang cacat sebagai korban persembahan kepada Tuhan, yang demikian adalah KEKEJIAN bagi Tuhan.
Kekejian berarti melebihi dari perbuatan yang jahat.

Ada 3 hal perbuatan / persembahan yang setara dengan KEKEJIAN
1.   Amsal 28: 9
(28:9) Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.

Saudaraku, memalingkan telinga untuk tidak mendengarkan hukum / tidak mendengarkan firman Tuhan, doa orang seperti ini merupakan kekejian bagi Tuhan .
Oleh sebab itu, biarlah kita semua malam ini, DENGAR-DENGARAN kepada firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.

Dengar-dengaran:
-          Dengar yang pertama, mendengar firman Tuhan
-          Dengar yang kedua, melakukan firman Tuhan

2.   Amsal 21: 27
(21:27) Korban orang fasik adalah kekejian, lebih-lebih kalau dipersembahkan dengan maksud jahat.

Korban orang fasik adalah kekejian bagi Tuhan
Saudaraku, fasik = dosa kesombongan, berarti kalau melayani Tuhan dengan kesombongan / tinggi hati, persembahannya itu adalah kekejian bagi Tuhan, apalagi kalau melayani dengan maksud-maksud jahat, yaitu melayani tidak dengan tulus hati dan melayani dengan motivasi-motivasi yang lain / supaya dilihat orang lain.
Hati-hati dengan dosa kesombongan!

3.   Amsal 11: 20
(11:20) Orang yang serong hatinya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang tak bercela, jalannya dikenan-Nya.

Orang yang serong hati adalah kekejian bagi Tuhan.
Serong hati = hati menyimpang dari kebenaran-kebenaran firman Tuhan. Tetapi orang yang tidak bercacat cela, yaitu tidak mempersembahkan binatang yang buta, timpang, sakit, jalannya dikenan oleh Tuhan, apa saja yang dipersembahkannya, semua itu berkenan di hadapan Tuhan.

Imamat 22: 19-20
(22:19) maka supaya TUHAN berkenan akan kamu, haruslah persembahan itu tidak bercela dari lembu jantan, domba atau kambing.
(22:20) Segala yang bercacat badannya janganlah kamu persembahkan, karena dengan itu TUHAN tidak berkenan akan kamu.

Saudaraku, supaya Tuhan berkenan kepada ibadah pelayanan saya dan saudara, janganlah membawa binatang yang bercacat cela, yaitu buta, timpang dan sakit, karena dengan demikian, Tuhan tidak berkenan.

Imamat 22: 21-22
(22:21) Juga apabila seseorang mempersembahkan kepada TUHAN korban keselamatan sebagai pembayar nazar khusus atau sebagai korban sukarela dari lembu atau kambing domba, maka korban itu haruslah yang tidak bercela, supaya TUHAN berkenan akan dia, janganlah badannya bercacat sedikit pun.
(22:22) Binatang yang buta atau yang patah tulang, yang luka atau yang berbisul, yang berkedal atau yangberkurap, semuanya itu janganlah kamu persembahkan kepada TUHAN dan binatang yang demikian janganlah kamu taruh sebagai korban api-apian bagi TUHAN ke atas mezbah.

Lebih rinci lagi, binatang yang bercela, yaitu butatimpang dan sakit, jangan dipersembahkan kepada Tuhan sebagai korban api-apian di atas mezbah, sebab baunya tidak akan menyenangkan hati Tuhan.

Roma 12: 1
(12:1) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Saudaraku, oleh karena kemurahan Tuhan, lewat ibadah pelayanan, biarlah kita persembahkan tubuh kita ini seutuhnya kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidupkudus dan yang berkenan kepada Tuhan = tidak mempersembahkan binatang yang bercacat cela di hadapan Tuhan, karena semuanya itu adalah ibadah yang sejati, ibadah yang hakiki, bagaikan mengunjungi janda-janda dan yatim piatu.
  
Ada 3 hal persembahan yang jahat kepada Tuhan
Maleakhi 1: 8
(1:8) Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.

3 hal persembahan sebagai perbuatan yang jahat kepada Tuhan:
1.      Mempersembahkan binatang yang timpang
2.      Mempersembahkan binatang yang buta
3.      Mempersembahkan binatang yang sakit

Sekarang tiba saatnya kita melihat keterangan yang kedua
Keterangan
2.      Mempersembahkan binatang yang buta
Yohanes 9: 35-39
(9:35) Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
(9:36) Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."
(9:37) Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
(9:38) Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
(9:39) Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta."
(9:40) Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: "Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?"
(9:41) Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu."

Saudaraku, orang buta seperti orang Farisi ini, tidak menyadari diri kalau dirinya sedang berada di dalam kegelapan dosa.
Kalau saudara tutup mata, pasti semuanya gelap, seperti orang buta, yang tidak bisa melihat keadaannya.
Kalau seseorang tidak buta, dia pasti bisa melihat cermin / bercermin  terhadap firman Tuhan melihat keadaannya dan kekurangannya.

Matius 6: 22-23
(6:22) Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
(6:23) jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Saudaraku, mata adalah pelita, tetapi kalau mata sudah gelap, maka gelaplah seluruh tubuh / berada dalam kegelapan dosa.

Bandingkan dengan Mazmur 119: 105
Mazmur 119: 105
(119:105) Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Firman itu pelita yang menerangi jalan.
Berarti, suadaraku, kalau tidak memiliki firman = buta di hadapan Tuhan.
Oleh sebab itu, kalau kita mendengar firman Tuhan, perhatikan sungguh-sungguh sampai kita memiliki firman, sampai firman menjadi daging.
Kalau tidak hidup sesuai dengan firman Tuhan, sekalipun sudah beribadah melayani Tuhan bertahun-tahun, tetaplah buta di hadapan Tuhan, sama seperti orang-orang Farisi yang selalu duduk paling depan di dalam rumah Tuhan tetapi mereka tetap buta di hadapan Tuhan.

Sebagai contoh
  1. Matius 23: 16-19
(23:16) Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.
(23:17) Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
(23:18) Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
(23:19) Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?

Kesimpulannya saudaraku, orang-orang Farisi melayani Tuhan di rumah Tuhan tetapi terikat dengan perkara-perkara yang lahiriah. Inilah yang membuat orang-orang Farisi disebut pemimpin buta = orang buta.
Kalau MELAYANI TUHAN MASIH MENOMOR SATUKAN HAL-HAL LAHIRIAH, inilah yang disebut ORANG BUTA.
Biarlah kita melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, bukan dengan pura-pura, bukan karena hal-hal lahiriah, sebab yang demikian adalah orang buta, dan apa yang dipersembahkan bukanlah kepada Tuhan melainkan kepada setan.

Saduaraku, sesungguhnya yang benar adalah
-          Menjadi Bait Allah yang suci untuk menguduskan hal-hal yang lahiriah termasuk emas yang ada di Bait Suci
-          Hidup di dalam doa penyembahan untuk menguduskan segala sesuatu yang kita persembahkan kepada Tuhan

Matius 23: 22
(23:22) Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.

Saudaraku, menjadi Bait Allah yang suci dan hidup dalam doa penyembahan = bersumpah demi sorga, demi takhta Allah dan bersumpah demi Dia yang bersemayam di atasnya.
Itulah yang benar.

Ciri-ciri orang buta:
Matius 23: 23
(23:23) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

Inilah ciri-ciri melayani tetapi dalam kebutaan: mengembalikan milik Tuhan yaitu sepersepuluh, tetapi yang terpenting dalam hukum taurat diabaikan.
Apa itu yang terpenting dalam hukum taurat?
1.      Keadilan
2.      Belas kasih
3.      Kesetiaan
Seharusnya, yang benar adalah mengembalikan sepersepuluh, tetapi yang terpenting dalam hukum taurat, yaitu keadilan, belas kasih dan kesetiaan tidak diabaikan.

Di dalam, 1 Yohanes 1: 8-10, keadilan dan kesetiaan itu adalah kemurahan Tuhan, karena lewat kesetiaan dan keadilannya, maka setiap orang yang berdosa mendapat pengampunan.

  1. Matius 23: 24
(23:24) Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.

Nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.
Artinya: MEMBERSIHKAN DIRI DARI DOSA-DOSA YANG KECIL TETAPI MENUTUPI DOSA-DOSA YANG BESAR.

Matius 28: 11-12
(28:11) Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
(28:12) Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
(28:13) dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
(28:14) Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."
(28:15) Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Saudaraku, imam-imam kepala dan tua-tua / orang-orang terkemuka, MENUTUP-NUTUPI TENTANG KEBANGKITAN YESUS KRISTUS kepada orang-orang banyak, dengan jalan memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu, yaitu yang menjaga kuburan Yesus Kristus.
Saudaraku, memberi sejumlah uang yang besar = suap / imam-imam kepala dan tua-tua menyuap serdadu-serdadu

Keluaran 23: 8
(23:8) Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar.
Suap membuat mata orang-orang benar yang melihat menjadi buta = memutar balik perkara-perkara orang benar.
Yang benar adalah Yesus sudah bangkit, tetapi imam-imam kepala dan tua-tua menutup-nutupi dengan jalan suap.
Dengan demikian, nyatalah bahwa, imam-imam kepala buta, tua-tua buta, termasuk serdadu-serdadu buta.

Itu sebabnya, orang-orang buta, tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Oleh sebab itu, orang-orang yang di dunia, yang tidak hidup di dalam Tuhan semuanya buta, yang benar menjadi salah, yang salah menjadi benar (1 Yohanes 2:11)

Akibatnya:
Matius 28: 12-14
(28:12) Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
(28:13) dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
(28:14) Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."

Akibatnya: menjadi saksi dusta
Bayangkan kalau melayani Tuhan, tetapi menutup-nutupi dosa-dosa yang besar, itu adalah dusta besar / saksi dusta.

Yesaya 9: 14
(9:14) Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.
Tua-tua itulah kepala naga, imam-imam / nabi-nabi yang bersaksi dusta itulah ekor naga, dan ini sangat merugikan.
Sebab itu, saya sangat bersyukur sekali kita digembalakan oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, bukan denga firman yang lucu-lucu, cerita-cerita isapan jempol, dan dongeng-dongeng nenek tua.
Janganlah menjadi kepala dari naga dan jangan menjadi ekor naga.

Mari kita lihat ekor naga
Wahyu 12: 1-4
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
(12:2) Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
(12:3) Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
(12:4) Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

Saudaraku, kehidupan yang diurapi bagaikan bintang-bintang di langit, juga turut diseret oleh ekor naga.
Saudaraku, kalau kita melayani tetap dengan dusta, maka kita akan turut diseret oleh ekor naga.
Bintang-bintang yang di langit adalah mereka yang sudah melayani, bagaikan bintang-bintang yang di angkat setinggi-tingginya.
Yang menyeret bintang-bintang adalah ekor naga, itulah nabi-nabi yang berdusta.
Jadi, janganlah kita merasa diri sudah suci, dengan menyucikan dosa yang kecil-kecil tetapi dosa yang besar ditutup-tutupi.
Karena nabi-nabi palsu, menyebabkan banyak orang yang murtad dari Tuhan, banyak yang berpaling dari Tuhan hanya karena hal-hal yang lahiriah, pada akhirnya mereka akan diseret oleh ekor naga.

Wahyu 12: 5
(12:5) Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

Anak yang dilahirkan adalah firman pengajaran, yang menggembalakan dengan keras oleh gada besi, ditolong, dibawa masuk ke dalam kerajaan sorga.
Berbeda dengan bintang-bintang yang tidak memiliki firman pengajaran, yang hanya memiliki dongeng-dongeng dari nabi-nabi palsu, sepertiga dari bintang-bintang itu diseret oleh ekor naga.

Praktek melayani dengan kebutaan
Matius 28: 11-13
(28:11) Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
(28:12) Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
(28:13) dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.

Prakteknya: tidak mengakui kuasa kebangkitan Yesus Kristus
Kuasa kebangkitan Yesus Kristus: hidup dalam hidup yang baru = menjadi manusia baru
Berarti kalau tidak mengakui kuasa kebangkitan Yesus Kristus, melayani dalam bentuk yang lama, yaitu melayani tetapi mempertahankan hidup yang lama.

Jalan keluar supaya dilepaskan dari segala kebutaan
Yohanes 9: 35-39
(9:35) Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
(9:36) Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."
(9:37) Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
(9:38) Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
(9:39) Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta."

Jalan keluarnya adalah
  1. Percaya, kemudian bertobat dan satu dalam kematian dan kebangkitan Kristus
= berada di halaman / pelataran

-          PERCAYA kepada Anak Manusia, seperti pengakuan dari pada orang yang dicelikkan matanya dari kebutaan sejak lahir
Saduaraku, percaya berarti berada di daerah halaman, melalui PINTU GERBANG
Yesus adalah pintu gerbang

-          BERTOBAT
Terkena pada MEZBAH KORBAN BAKARAN
Arti rohaninya: berhenti berbuat dosa dan jangan berbuat lagi, seperti 2 tangan 2 kaki yang terpaku

-          SATU DALAM KEMATIAN DAN KEBANGKITAN KRISTUS
Terkena pada BEJANA PEMBASUHAN = dibaptis air
Artinya: menjadi manusia baru

  1. Mendengarkan perkataan Yesus, kemudian melihat Yesus, setelah itu sujud menyembah
= berada di ruangan suci / kandang penggembalaan

-          MENDENGARKAN PERKATAAN YESUS
Terkena pada MEJA ROTI SAJIAN
Artinya: tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, disertai dengan perjamuan suci
Jadi setiap kita berada dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, itu bagaikan mendengarkan Yesus berkata-kata kepada kita

-          MATA MELIHAT YESUS
Terkena pada PELITA EMAS, sebab mata adalah pelita
Artinya: tekun dalam Ibadah Raya Minggu, disertai dengan kesaksian

-          SUJUD MENYEMBAH
Terkena pada MEZBAH DUPA
Artinya: tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan

Jadi orang yang dicelikkan tadi, bukan hanya percaya kepada Yesus tetapi juga dia masuk dalam kandang penggembalaan, setia dalam 3 macam ibadah, inilah penyerahan seratus persen / penyerahan hidup sepenuhnya pada Tuhan.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

No comments:

Post a Comment