IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 28 APRIL 2012
Tema: YUSUF
(Seri 34)
Shalom!
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh beribadah pada sore hari ini. Biarlah
kiranya Tuhan memberkati kita, lewat firman Tuhan yang akan kita terima sore
hari ini.
Kembali kita memperhatikan Kejadian 37.
Kejadian 37: 5
(37:5) Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada
saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
Yusuf bermimpi dan mimpinya itu diceritakannya kepada
saudara-saudaranya, berarti; YUSUF MENERIMA KARUNIA NABI.
Kisah Para Rasul 2: 17
(2:17) Akan terjadi pada hari-hari terakhir --
demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua
manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
Akan terjadi pada hari-hari terakhir, di mana Tuhan akan
mencurahkan Roh Kudus-Nya atas semua manusia, sehingga;
-
Anak laki-laki
dan perempuan akan BERNUBUAT.
-
Teruna-teruna
akan mendapat PENGLIHATAN-PENGLIHATAN.
-
Orang-orang
yang tua mendapat MIMPI.
Di hari-hari terakhir, sesuai dengan janji firman Tuhan, tiga
karunia tersebut akan diperoleh manusia / anak-anak Tuhan.
Mari kita bandingkan tiga karunia tersebut dengan ...
Bilangan 12: 6
(12:6) Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah
firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan,
Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.
Di dalam Kisah Para Rasul 2: 17, tiga karunia tersebut diawali dengan BERNUBUAT, sedangkan di dalam kitab Bilangan 12: 6, tiga karunia
tersebut diawali dengan karunia NABI.
Artinya; TUGAS SEORANG NABI adalah BERNUBUAT.
Tetapi, seorang nabi yang bernubuat tidak terlepas dari 2 karunia yang
lain, yaitu;
-
Karunia penglihatan = melihat
keberadaan Allah.
-
Karunia mimpi = mendengarkan
perkataan-perkataan Allah.
Berarti, seorang nabi yang bernubuat, terlebih dahulu melihat keberadaan
Allah (itulah karunia penglihatan) dan terlebih dahulu mendengarkan
perkataan-perkataan Allah (itulah karunia mimpi).
Tujuan nabi bernubuat;
-
Membangun.
-
Menghibur.
-
Menasihati
Sekarang, kembali kita perhatikan Kejadian 37.
Kejadian 37: 5-6
(37:5) Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada
saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
(37:6) Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang
kumimpikan ini:
Yusuf menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya.
Yeremia 23: 28
(23:28) Nabi yang beroleh
mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku,
biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami
dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.
Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu = nabi yang
beroleh firman Tuhan, biarlah menceritakan firman Tuhan itu dengan benar.
Kalau Yusuf menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya, itu adalah
sikap yang benar, sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, apa pun konsekuensi
yang harus diterima.
Itu sebabnya, Yusuf tidak segan-segan menceritakan mimpinya itu kepada
saudara-saudaranya.
Menceritakan firman Tuhan dengan benar, artinya; tidak menambahkan dan
tidak mengurangkan firman Tuhan yang disampaikan.
Berarti, seorang hamba Tuhan yang menyampaikan firman Tuhan, dibutuhkan
keberanian / tidak boleh takut-takut menyampaikan kebenaran firman Tuhan.
-
MENAMBAHKAN
FIRMAN TUHAN, artinya; menyampaikan firman Tuhan disertai dengan
cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, hukum-hukum
manusia, dan sebagainya.
-
MENGURANGKAN
FIRMAN TUHAN, artinya; menyampaikan firman Tuhan tanpa salib Kristus =
tanpa firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, diganti dengan teori-teori
kemakmuran dan tanda-tanda mujizat semata.
Teori-teori kemakmuran,
berarti; orang Kristen tidak boleh miskin, orang Kristen harus kaya raya, tidak
boleh serba kekurangan.
Kita perhatikan ...
Kejadian 37: 7-8
(37:7) Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu
bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu
sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu."
(37:8) Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin
menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya
karena mimpinya dan karena perkataannya itu.
Kita perhatikan di sini, sikap saudara-saudara Yusuf ketika Yusuf
menceritakan mimpinya; saudara-saudara Yusuf SEMAKIN BENCI terhadap Yusuf.
Memang, tidak banyak orang yang menyukai firman nubuatan, karena mereka
tidak suka dengan pemberitaan firman nubuatan, yang sifatnya mengoreksi,
memeriksa bahkan menyucikan dosa.
Saudara-saudara Yusuf makin benci = MENOLAK YUSUF dan MENOLAK MIMPINYA.
Matius 13: 53-58
(13:53) Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu,
Ia pun pergi dari situ.
(13:54) Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di
rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana
diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?
(13:55) Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria
dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
(13:56) Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama
kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
(13:57) Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada
mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya
sendiri dan di rumahnya."
(13:58) Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat
diadakan-Nya di situ.
Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan
di rumahnya, seperti Yusuf, memiliki karunia nabi, namun ia ditolak oleh
saudara-saudaranya.
Ada dua hal terjadi jika tidak menghormati seorang nabi;
1. MENOLAK.
Menolak setiap
perkataan-perkataan yang disampaikan oleh Yesus, sekalipun itu benar.
2. KECEWA.
= putus asa = tidak
menaruh pengharapan kepada Tuhan Yesus Kristus.
Bandingkan jika seseorang menyambut / menghormati seorang
nabi.
Matius 10: 40-41
(10:40) Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa
menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
(10:41) Barangsiapa
menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan
barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah
orang benar.
Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan MENERIMA UPAH NABI.
Jika kita mengetahui seorang hamba Tuhan dipercaya karunia nabi, biarlah
kita menyambut dia sebagai seorang nabi, sehingga kita akan menerima UPAH NABI.
Namun sebaliknya, jika kita sudah mengetahui seorang nabi namun tidak
menerimanya sebagai nabi, maka ia tidak akan menerima upah nabi.
Saudara-saudara Yusuf tidak menerima upah nabi, karena tidak menerima Yusuf
sebagai seorang nabi, ini sangat disayangkan dan sungguh berbahaya.
Tugas seorang nabi adalah bernubuat, berarti; membangun,
menghibur dan menasihati. Tetapi kalau kita tidak menyambut seorang nabi;
akan binasa / tidak menerima upah nabi.
Oleh sebab itu, saat mendengar firman Tuhan dibutuhkan kerendahan hati,
tidak boleh mengeraskan hati, juga harus memperhatikannya, sampai firman itu
mendarah daging, supaya kita menerima upah nabi.
1 Korintus 14: 39
(14:39) Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah
dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat dan janganlah melarang orang yang
berkata-kata dengan bahasa roh.
Usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia bernubuat = memperoleh upah
nabi.
Syarat memperoleh upah nabi.
1 Korintus 14: 40
(14:40) Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.
Syaratnya; harus berlangsung dengan SOPAN dan TERATUR, ini adalah syarat mutlak.
Kalau saudara mendengar firman dengan sopan dan teratur, bukan berarti
menyanjung tinggi si pembicara, melainkan menghargai firman nubuatan, supaya saudara
menerima upah nabi.
Saat mendengar firman harus dengan sopan; sikap harus sopan, cara
memperhatikan harus sopan, tidak dengan pura-pura, tidak dengan keras hati,
saat duduk harus sopan dan teratur, baik di gereja maupun dimana saja.
Kalau kita terbiasa sopan dan teratur saat mendengar firman, maka di luar pun
akan terbiasa dengan sopan dan teratur, mulai dari cara berbicara sopan dan
teratur, cara berfikir sopan dan teratur, sudut pandang sopan dan teratur, cara
melangkah sopan dan teratur, baik di rumah, di sekolah, di tempat kuliah, di
tempat bekerja, bagaikan kehidupan yang dibangun oleh para nabi.
Efesus 2: 20-22
(2:20) yang dibangun di
atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu
penjuru.
(2:21) Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait
Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
(2:22) Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman
Allah, di dalam Roh.
Bangunan yang dibangun oleh para nabi, bangunan itu akan menjadi bangunan
yang rapi tersusun, sehingga menjadi bait Allah yang kudus.
-
Para nabi = firman nubuatan.
-
Rapi tersusun = sopan dan teratur.
-
Bait Allah yang kudus = hidup
dalam kekudusan.
Tetapi bangunan yang dibangun oleh para nabi, harus dibangun di atas dasar
yang benar, yaitu pribadi Yesus Kristus.
Sebagai persamaan dari 1 Korintus 14: 39-40, kita perhatikan 1 Korintus 14:
32-33.
1 Korintus 14: 32-33
(14:32) Karunia nabi
takluk kepada nabi-nabi.
(14:33) Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.
Karunia nabi harus
takluk kepada nabi-nabi.
Artinya; untuk memperoleh upah nabi, harus takluk
kepada nabi-nabi = TAKLUK
KEPADA FIRMAN NUBUATAN.
Saudara harus bersyukur, kalau saya, sebagai gembala sidang, dipercaya
untuk menyampaikan firman nubuatan.
Firman nubuatan itu harus kita banggakan.
MENGAPA SESEORANG YANG MEMPEROLEH KARUNIA NABI HARUS TAKLUK KEPADA NABI?
Karena Allah tidak menghendaki kekacauan, melainkan Allah menghendaki damai
sejahtera, dan kita mengetahui bahwa damai sejahtera melampaui akal dan memelihara
hati dan pikiran manusia itu sendiri.
Praktek sopan dan teratur.
1 Korintus 14: 34-35
(14:34) Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus,
perempuan-perempuan harus berdiam
diri dalam
pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara.
Mereka harus menundukkan diri,
seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.
(14:35) Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya
kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara
dalam pertemuan Jemaat.
Untuk menerima karunia nabi / memperoleh upah nabi, harus sopan dan
teratur, digambarkan seperti perempuan-perempuan dalam setiap
pertemuan-pertemuan jemaat;
1.
HARUS BERDIAM DIRI.
Berdiam diri = tidak membuka mulut.
Yesaya 53: 7
(53:7) Dia dianiaya,
tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke
pembantaian; seperti induk
domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Tidak membuka mulut,
berarti; dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka
mulutnya, digambarkan seperti;
-
anak domba yang dibawa ke
pembantaian.
-
induk domba yang kelu di depan
orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
SEDIKIT KESAKSIAN;
Mengenai induk domba
yang digunting bulunya; ketika induk domba digunting bulunya, betul-betul
mulutnya tidak bersuara, tidak mengembik, berdiam diri di depan orang yang
menggunting bulunya.
MARI KITA REVIEW SEJENAK;
Mari kita perhatikan
ke belakang, bagaimana ibadah pelayanan kita di hadapan Tuhan; saat dinasihati,
dibangun, dihibur / ditegor oleh firman nubuatan, apakah mulut masih terbuka,
bersungut-sungut, ngomel, menggerutu? Padahal Tuhan menegor lewat firman
nubuatan supaya tidak lalai untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan.
Sesungguhnya, jika
kita berdiam diri dalam penindasan, maka karunia jabatan semakin dipertajam
oleh Tuhan. Kalau kehidupan muda remaja mau menerima upah nabi, harus
sungguh-sungguh; harus sopan dan teratur.
PENTING untuk
diperhatikan;
Ketika Yusuf berada di
rumah ayahnya, dia dibenci oleh 11 saudara-saudaranya, justru pada saat itulah
dia bermimpi, menerima karunia nabi. Kemudian, dia dijual oleh
saudara-saudaranya, sampai akhirnya berada di rumah Potifar. Ketika Yusuf
berada di rumah Potifar, dia hanya melayani dengan baik. Akhirnya dia difitnah
oleh istri Potifar sehingga ia dimasukkan ke dalam penjara, justru pada saat
itu Yusuf bermimpi, kembali menerima karunia nabi.
ARTINYA; SETIAP
KALI KITA MENGALAMI PROSES ANIAYA KARENA FIRMAN, TAKLUK KEPADA FIRMAN NUBUATAN,
DISITULAH TUHAN MEMPERTAJAM KARUNIA-KARUNIA DAN JABATAN YANG TUHAN PERCAYAKAN.
BERARTI, SEMAKIN KITA BERDIAM DIRI DALAM
PENINDASAN, SEMAKIN KARUNIA JABATAN DIPERTAJAM OLEH TUHAN.
Oleh sebab itu saya
sayangkan sekali, jika kehidupan muda remaja suka memberontak, ngomel dan
menggerutu, sebab dengan sikap yang demikian, dia tidak akan pernah menerima
upah nabi.
Betapa baiknya
Tuhan kepada kita; Dia menumpahkan isi hati-Nya, rencana-Nya yang mulia bagi
kita, kehidupan muda remaja.
2.
MENUNDUKKAN DIRI.
1 Petrus 3: 5-6
(3:5) Sebab
demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu
perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk
kepada suaminya,
(3:6) sama
seperti Sara taat kepada
Abraham dan menamai dia
tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut
akan ancaman.
Tunduk = TAAT, seperti Sara memanggil tuan kepada Abraham suaminya.
Taat, artinya; PATUH PADA AJARAN YANG BENAR =
takluk kepada nabi = berusaha memperoleh karunia bernubuat.
Mereka yang tunduk,
memiliki perhiasan rohani, yaitu manusia batiniah / manusia di dalam, yang
berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram = sopan dan teratur.
Sebaiknya, kita semua
hidup dengan ketundukan kepada Kristus sebagai Kepala, terlebih lagi
perempuan-perempuan secara lahiriah; jangan kasar, sebab sikap seperti itu
tidak cocok menjadi seorang perempuan.
Ketundukan seorang
perempuan bisa terlihat, jika ia taat / patuh pada ajaran yang benar dan
memiliki perhiasan rohani, yaitu manusia batiniah yang tersembunyi / manusia di
dalam, yang asalnya dari ROH YANG LEMAH LEMBUT dan TENTERAM.
1 Korintus 14: 36-37
(14:36) Atau adakah firman Allah mulai dari kamu? Atau hanya kepada kamu
sajakah firman itu telah datang?
(14:37) Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar,
bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.
Kalau kita memperoleh karunia nabi, itu sudah keharusan sesuai dengan
firman Tuhan, dan sebaliknya kalau kita memperoleh karunia nabi, kita harus
sadar bahwa itu karena KEMURAHAN TUHAN.
Kita sangat bersyukur sore hari ini kita cukup diberkati oleh Tuhan. Jangan seperti
saudara-saudara Yusuf, mereka membenci Yusuf.
Biarlah kita menerima upah nabi dengan syarat dan prakteknya adalah sopan
dan teratur.
Hasilnya.
Matius 10: 41
(10:41) Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima
upah nabi, dan barangsiapa
menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
Hasilnya; menjadi seorang yang benar, sesuai dengan firman Tuhan, sehingga
dengan demikian orang yang benar itu mampu;
-
MEMBANGUN sesamanya.
-
MENGHIBUR sesamanya.
-
MENASIHATI sesamanya.
Dengan demikian, kehidupan yang membangun, menghibur, menasihati = MENJADI KESAKSIAN, BUKAN LEWAT PERKATAAN, TETAPI LEWAT PERBUATAN YANG
BENAR.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman
Gembala Sidang: Pdt. Daniel
U. Sitohang
No comments:
Post a Comment