KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, February 8, 2013

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 08 FEBRUARI 2013


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 08 FEBRUARI 2013

Subtema: MEMPERHATIKAN TIGA ALAT YANG TERSIMPAN DI DALAM TABUT PERJANJIAN

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan dalam ibadah pendalaman Alkitab, dari kitab Maleakhi.
Maleakhi 2: 6
(2:6) Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnyaDalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

Allah menyatakan tiga hal yang menjadi kelebihan dari orang-orang Lewi kepada imam-imam yang melayani di Tabernakel, yaitu;
I.     Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya.
II.    Kecurangan tidak terdapat pada bibirnya.
III.  Dalam damai sejahtera dan kejujuran, orang-orang Lewi mengikuti Tuhan.

Kita masih memperhatikan bagian yang pertama;
Keterangan:
I.     PENGAJARAN YANG BENAR ADA DALAM MULUTNYA.
Dikaitkan dengan; PELAYANAN YESUS KRISTUS.

Matius 26: 1
(26:1) Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya:
Pernyataan: “Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu”, menunjukkan bahwa; pengajaran yang benar ada di dalam mulut Yesus Kristus, dan pengajaran-pengajaran itu disampaikan kepada dua belas murid dan orang-orang banyak yang mengikuti-Nya.

Adapun pengajaran-pengajaran itu, terdapat pada INJIL MATIUS 25, antara lain;
1.    Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh (Matius 25: 1-13).
2.    Perumpamaan tentang talenta (Matius 25: 14-30).
3.    Penghakiman yang terakhir (Matius 25: 31-46).

Saudaraku, tiga pengajaran ini sudah saya sampaikan dalam tiga seri berturut-turut;
-      dimulai dari, “Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh”, dalam IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 18 JANUARI 2013,
-      kemudian, “Perumpanaan tentang talenta”, pada IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 25 JANUARI 2013,
-      dan yang terakhir, “Penghakiman yang terakhir”, pada IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 01 FEBRUARI 2013.

Namun, saya akan kembali menyampaikan tiga hal ini secara keseluruhan, karena menurut saya, hal ini penting  sekali untuk kita pahami dengan baik.

Kita melihat ...
1.    GADIS-GADIS YANG BIJAKSANA DAN GADIS-GADIS YANG BODOH
Matius 25: 1, 4
(25:1) "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
(25:4) sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.

Gadis-gadis yang bijaksana, membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli, untuk menantikan Mempelai Laki-Laki Sorga.
Lima gadis yang bijaksana adalah gambaran dari kehidupan yang diurapi oleh Roh Kudus.
Minyak -> urapan Roh Kudus.

Biarlah kita senantiasa diurapi oleh Roh Kudus, untuk menantikan kedatangan Yesus kembali sebagai Mempelai Pria Sorga, sehingga dengan demikian, kita tetap bernyala-nyala / berapi-api, di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, dengan kata lain, api tetap menyala sampai Tuhan datang pada kali yang kedua sebagai Mempelai Pria Sorga untuk menjemput mempelai perempuan-Nya.
Berarti, minyak itu sangat berguna sebagai persediaan supaya pelita tetap menyala (tidak padam) disaat menantikan Mempelai Laki-Laki Sorga.

Sekali lagi saya katakan; lima gadis yang bijaksana mewakili kehidupan anak-anak Tuhan yang DIURAPI OLEH ROH KUDUS.

2.    PERUMPAMAAN TENTANG TALENTA
Matius 25: 20, 22
(25:20) Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
(25:22) Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.

-      HAMBA YANG PERTAMA dipercaya lima talenta, lalu memperoleh laba lima talenta, sesuai dengan yang dipercayakan oleh tuannya.
-      HAMBA YANG KEDUA dipercaya dua talenta, lalu memperoleh laba dua talenta, sesuai dengan yang dipercayakan oleh tuannya.
Arti rohaninya; setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil.

Persamaannya:
Yesaya 11: 5
(11:5) Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Tidak menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, digambarkan seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Berarti; hamba yang pertama (dipercaya lima talenta) dan hamba yang kedua (dipercaya dua talenta) mewakili kehidupan anak-anak Tuhan yang tidak menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan = tetap berpegang teguh pada kebenaran firman Tuhan = HIDUP DI DALAM KEBENARAN FIRMAN TUHAN.

3.    PENGHAKIMAN YANG TERAKHIR.
Matius 25: 40
(25:40) Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan melakukan sesuatu yang baik / mengasihi salah seorang yang paling hina = mengasihi Tuhan.
Berarti, domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan, mewakili anak-anak Tuhan yang MEMILIKI / TINGGAL DALAM KASIH ALLAH.
Kalau berbicara di sebelah kanan, itu menggambarkan bahwa domba-domba tersebut memikirkan perkara-perkara yang di atas, di mana Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa = memikirkan perkara-perkara yang rohani, yaitu memusatkan hati dan pikirannya terhadap ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.

Kemudian saudaraku, kalau kita perhatikan;
-      Lima gadis yang bijaksana.
Pada akhirnya, mereka masuk ke dalam ruang perjamuan kawin bersama Mempelai Laki-Laki Sorga = MASUK KE DALAM KERAJAAN SORGA (Matius 25: 10).
-      Hamba yang pertama (dipercaya lima talenta) dan hamba yang kedua (dipercaya dua talenta).
Pada akhirnya, masuk dan turut dalam kebahagiaan tuannya = MASUK KE DALAM KERAJAAN SORGA, sebagai tempat kebahagiaan (Matius 25: 21, 23).
-      Domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan.
Pada akhirnya, menerima kerajaan yang telah disediakan sejak dunia dijadikan = MASUK KE DALAM KERAJAAN SORGA (Matius 25: 34).

Saudaraku, pada akhirnya, tiga golongan ini MASUK KE DALAM KERAJAAN SORGA.
Oleh sebab itu, biarlah kita memperhatikan tiga perkara di atas, yaitu;
-      HIDUP DI DALAM URAPAN ROH KUDUS saat menantikan kedatangan Tuhan = berjaga-jaga, seperti lima gadis yang bijaksana.
-      BERPEGANG TEGUH PADA KEBENARAN FIRMAN TUHAN, seperti hamba yang pertama dan hamba yang kedua setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil = tidak menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan.
-      TINGGAL DI DALAM KASIH, seperti domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan-Nya mengasihi salah seorang dari yang paling hina = mengasihi Tuhan.

Memperhatikan tiga perkara tersebut (Roh Kudus, Firman Allah, Kasih Allah), berarti; menyimpannya dengan baik, dengan kata lain, tiga perkara tersebut tinggal di dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi, sebab oleh karena tiga perkara tersebut, tiga golongan tadi (lima gadis yang bijaksana, hamba yang pertama dan kedua, domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan) dibawa masuk ke dalam kerajaan sorga.

Kita lihat; GAMBARAN DARI TIGA GOLONGAN TERSEBUT.
Ibrani 9: 4
(9:4) Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,

Gambaran dari tiga golongan tersebut seperti tabut perjanjian yang disalut dengan emas luar dan dalam.
Tabut perjanjian -> gereja Tuhan, di mana daging telah disalut dengan tabiat Ilahi luar maupun dalam.

DI DALAM TABUT PERJANJIAN, TERSIMPAN TIGA HAL / TIGA PERKARA, YAITU;
YANG PERTAMA: BULI-BULI EMAS BERISI MANNA.
Buli-buli emas berisi manna -> firman Tuhan, itulah gambaran dari hamba yang pertama dan hamba yang kedua, yang setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil = tidak menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan.
Saudaraku, kalau kita setia di dalam Tuhan, berarti;
-      Setia dalam segenap rumah Tuhan.
Ibrani 3: 2, 5
(3:2) yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa pun setia dalam segenap rumah-Nya.
(3:5) Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian,

Musa setia dalam segenap rumah Tuhan, berarti; setia beribadah melayani Tuhan = menjadi kesaksian.

-      Taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Filipi 2: 8
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Sebagai seorang hamba, Yesus taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib = setia memikul tanggung jawab sampai nafas terakhir.

Ini adalah gambaran dari orang yang berpegang teguh pada kebenaran firman Tuhan, sama seperti buli-buli emas berisi manna.

Keluaran 16: 32
(16:32) Musa berkata: "Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir."

Buli-buli emas berisi satu gomer manna, disimpan di dalam tabut perjanjian.

Kemudian, kalau kita kembali memperhatikan ayat 32 ini ...
(16:32) Musa berkata: "Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir."

Tuhan memberikan manna / roti yang turun dari sorga kepada bangsa Israel selama empat puluh tahun di padang gurun, bahkan oleh karena manna itu, bangsa Israel dibawa masuk ke tanah Kanaan, tanah perjanjian.

Saudaraku, hal ini sama dengan hamba yang pertama dan hamba yang kedua; karena setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, mereka masuk dan turut dalam kebahagiaan tuannya = masuk ke dalam kerajaan sorga, sebagai tempat kebahagiaan.

Kemudian, kalau kita perhatikan ayat 30.
Keluaran 16: 30
(16:30) Lalu beristirahatlah bangsa itu pada hari ketujuh.

Bangsa Israel beristirahat pada hari yang ketujuh.
Artinya; karena menikmati roti yang turun dari sorga, bangsa Israel masuk pada hari perhentian penuh, berada di rumah Bapa di sorga, sebagai tempat perhentian yang kekal.

Kembali kita perhatikan Ibrani.
Ibrani 4: 11
(4:11) Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.

Biarlah kita berusaha masuk pada hari perhentian itu.
Kalau kita berusaha masuk pada hari perhentian, berarti; tidak mengikuti contoh ketidaktaatan bangsa Israel.
Tidak taat = tidak setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil.

DI DALAM TABUT PERJANJIAN, TERSIMPAN TIGA HAL / TIGA PERKARA, YAITU;
YANG KEDUA: TONGKAT HARUN YANG BERTUNAS.
Artinya; kehidupan yang diurapi Roh-El Kudus.

Bilangan 17: 7
(17:7) Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan TUHAN dalam kemah hukum Allah.

Tongkat Harun yang bertunas diletakkan di dalam tabut perjanjian / tabut hukum Allah = dipenuhkan Roh-El Kudus.

Bilangan 17: 10
(17:10) TUHAN berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat Harun ke hadapan tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka, sehingga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya mereka jangan mati."

Tongkat Harun yang bertunas disimpan ke dalam tabut perjanjian, sehingga bangsa Israel tidak lagi bersungut-sungut di hadapan Tuhan.
Artinya; kalau dipenuhkan oleh Roh Kudus, maka daging tidak bersuara lagi = tidak hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.
Hawa nafsu dan keinginan daging = suara / tabiat-tabiat daging.

Kalau hidup menurut hawa nafsu daging, pasti binasa.
Roma 8: 6
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

Keinginan daging itu maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

Roma 8: 5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

-      Mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging.
-      Mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Roma 8: 7-8
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
(8:8) Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Kalau hidup menurut daging, menjadi seteru Allah, karena tidak takluk kepada hukum Allah.
Kemudian, kalau hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Berarti, dengan diletakkannya tongkat Harun yang bertunas di dalam tabut perjanjian, maka daging dengan tabiatnya tidak lagi bersuara = tidak menuruti hawa nafsu dan keinginan daging.
Sungut-sungut = suara daging.

DI DALAM TABUT PERJANJIAN, TERSIMPAN TIGA HAL / TIGA PERKARA, YAITU;
YANG KETIGA: LOH-LOH BATU
Loh-loh batu bertuliskan sepuluh hukum Allah.
Artinya; hidup di dalam kasih = memiliki kasih.

Ulangan 10: 5
(10:5) Lalu aku turun kembali dari atas gunung, dan aku meletakkan loh-loh itu ke dalam tabut yang telah kubuat; dan di situlah tempatnya, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadaku.
Musa meletakkan dua loh batu yang berisikan sepuluh hukum Allah ke dalam tabut perjanjian.

Adapun sepuluh hukum Allah tersebut, tertulis dalam Keluaran 20: 1-17.
-      Hukum yang pertama sampai dengan hukum yang keempat, ditulis ke dalam loh batu yang pertama.
Artinya; kasih kepada Tuhan.
-      Hukum yang kelima sampai dengan hukum yang kesepuluh, ditulis ke dalam loh batu yang kedua.
Artinya; kasih kepada sesama.

Kesimpulannya; inti dari sepuluh hukum Allah yang tertulis dalam dua loh batu adalah KASIH.

Terlebih dahulu kita melihat; KASIH.
1 Petrus 4: 8
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

Kasih menutupi banyak sekali dosa.
Oleh sebab itu, biarlah kita mengasihi sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab itulah hidup orang Kristen.

Praktek kasih.
Ulangan 10: 3-4
(10:3) Maka aku membuat sebuah tabut dari kayu penaga dan memahat dua loh batu yang serupa dengan yang mula-mula; kemudian aku mendaki gunung dengan kedua loh itu di tanganku.
(10:4) Dan pada loh itu Ia menuliskan, sama dengan tulisan yang mula-mula, Kesepuluh Firman yang telah diucapkan TUHAN kepadamu di atas gunung dari tengah-tengah api pada hari kamu berkumpul; sesudah itu TUHAN memberikannya kepadaku.

-      Tuhan kembali menuliskan sepuluh hukum Allah dengan ujung jari-Nya, ke dalam dua loh batu yang baru, yang dipahat kembali oleh Musa, itu menunjukkan KASIH ALLAH TIDAK BERKESUDAHAN.
-      Sedangkan dua loh batu yang pertama, yang dipecahkan oleh Musa, itulah gambaran dari pribadi Yesus Kristus yang dikorbankan di atas kayu salib, tubuh Yesus dipecah-pecahkan untuk kita sekalian.
Berarti, praktek dari kasih Allah itu sendiri adalah rela berkorban; satu dengan penderitaan Kristus.
Memang, kalau kita satu dengan penderitaan Kristus; jiwa hancur, hati patah dan remuk, dan itu pasti terjadi.

Roma 14: 7
(14:7) Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.

Tidak ada seorang pun yang hidup atau pun mati untuk dirinya sendiri.

Roma 14: 8-9
(14:8) Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
(14:9) Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.

Jika kita hidup atau pun mati, biarlah itu untuk Tuhan, sebab baik hidup atau pun mati, kita adalah milik Tuhan, 
oleh sebab itu, biarlah kita memperhatikan tiga perkara tadi, dengan kata lain, tiga perkara itu tinggal dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi.

Oleh sebab itulah, Yesus telah mati dan bangkit kembali supaya Ia menjadi Tuhan dan kita adalah milik ketebusan-Nya.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

2 comments:

  1. Bagimana yg kita bukan org Israel?,

    ReplyDelete
  2. Shalom. Selamat sore Bpk. Benyamin Mananora, terimakasih buat perhatiannya telah membaca Ibadah Pendalaman Alkitab 8 Februari 2013, terimakasih buat tanggapannya, namun kami kurang memahami pertanyaan dr bapak yaitu “Bagaimana yg kita bukan org Israel? “ maksudnya kita ini seperti apa pak?

    Walaupun demikian kami akan memberitahukan satu hal yaitu:
    Kita ini bangsa Israel secara rohani, biarlah kita hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, seperti:
    -Hamba yang pertama dan hamba yang kedua memikul tanggung jawab dalam perkara kecil ( tidak menyimpang dari kebenaran )
    -Gadis - gadis bijaksana ( hidup dalam urapan Roh Kudus, seperti api yang bernyala – nyala)
    -Domba – domba yang disebelah kanan mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama ( yang paling hina ).

    Sesungguhnya 3 perkara tersebut yaitu:
    1. Firman Tuhan = Allah Anak = Yesus
    2. Roh kudus = Allah Roh Kudus = Kristus
    3. Kasih = Allah Bapa = Tuhan
    Jadi 3 perkara itulah 3 okunum Allah, yaitu TUHAN YESUS KRISTUS, harus tinggal di dalam kita dan kita di dalam dia.
    Semoga jawaban kami memuaskan bapak.

    Terimakasih. Tuhan Yesus memberkati.

    ReplyDelete