KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, September 16, 2013

IBADAH RAYA MINGGU, 15 SEPTEMBER 2013

IBADAH RAYA MINGGU, 15 SEPTEMBER 2013

TEMA:   JEMAAT PERGAMUS (dari Wahyu 2: 12-17)
            (Seri 3)

Subtema: MEMERANGI AJARAN-AJARAN SESAT DENGAN SEBILAH PEDANG YANG TAJAM

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani kepada Tuhan.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu, dari Wahyu 2: 12-17 mengenai sidang jemaat di Pergamus.
Wahyu 2: 12
(2:12) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:

Yesus tampil sebagai firman yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua untuk memeriksa, menyucikan dosa sidang jemaat di Pergamus.

Wahyu 2: 13
(2:13) Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.

Setelah diperiksa, tampaklah keberadaan dari sidang jemaat di Pergamus, yaitu memiliki kelebihan.
Kelebihan sidang jemaat di Pergamus adalah mereka BERPEGANG PADA NAMA TUHAN dan TIDAK MENYANGKAL IMAN MEREKA, sekalipun mereka berada di tempat takhta iblis.
Berada di tempat takhta iblis, berarti; berada di antara orang-orang munafik, berada di antara orang-orang fasik, berada di antara orang-orang yang melakukan dosa kejahatan.
Namun sekalipun demikian, sidang jemaat di Pergamus tetap berpegang teguh kepada nama Tuhan dan tidak menyangkal iman mereka kepada Tuhan. Bahkan lebih dari pada itu, saksi Allah yang setia, itulah Antipas, dibunuh di hadapan mereka, namun mereka tetap berpegang teguh kepada nama Tuhan dan tidak menyangkal iman mereka kepada Tuhan, ini adalah kelebihan mereka.
Namun setan tidak kehabisan taktik untuk menghancurkan sidang jemaat di Pergamus, setan juga tidak habis taktik untuk menjatuhkan gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini.

Sehingga kalau kita perhatikan ayat 14 ...
Wahyu 2: 14
(2:14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
(2:15) Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.

Tuhan berfirman: “Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau”, sebab;
YANG PERTAMA: DI ANTARA SIDANG JEMAAT DI PERGAMUS ADA BEBERAPA ORANG YANG MENGANUT AJARAN BILEAM.
Ajaran Bileam adalah menerima upah di tengah-tengah pelayanan, dalam bentuk kedudukan, jabatan dan uang. Hal ini juga banyak diterapkan di dalam gereja-gereja, sehingga semua pelayan-pelayan mulai dari pemimpin pujian sampai pemain musik, semuanya menerima upah, barangkali upah bukan dalam bentuk uang, tetapi dalam bentuk kedudukan jabatan.

Kalau kita perhatikan ayat 14 ini, Bileam memberi nasihat kepada Balak, Raja Moab, sehingga bangsa Israel tersesat; mereka makan persembahan berhala dan berbuat jinah, itu adalah resiko kalau menerima ajaran Bileam.
Hal ini harus diperhatikan di hari-hari terakhir ini, di mana kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi.

Tuhan berfirman: “Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau”, sebab;
YANG KEDUA: DI ANTARA SIDANG JEMAAT DI PERGAMUS ADA BEBERAPA ORANG YANG BERPEGANG PADA AJARAN PENGIKUT NIKOLAUS.
Berbicara pengikut itu berbicara mengenai massa, berarti tujuan dari ajaran pengikut Nikolaus ini hanya untuk membawa massa / orang sebanyak-banyaknya ke dalam gereja.
Cara-cara yang digunakan untuk membawa massa masuk ke dalam gereja adalah;
1.    Dengan godaan
-      Godaan yang pertama dengan menggunakan ajaran Bileam (kekuatan mamon), yaitu; memberi upah kepada setiap pelayan-pelayan yang dipercayakan dalam suatu gereja dalam bentuk uang, kedudukan dan jabatan.
-      Dengan membagi-bagikan sembako.
-      Menggoda dengan pemanis, yaitu lewat pemberitaan firman Tuhan yang tidak sehat.
     Misalnya adalah ajaran Himeneus, yang menyatakan bahwa kebangkitan kita sedang berlangsung.
2.    Dengan kekerasan.

Kembali kita memperhatikan ayat 14-16 ...
Wahyu 2: 14-16
(2:14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
(2:15) Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
(2:16) Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.

Tuhan mempunyai beberapa keberatan yaitu ajaran Bileam dan ajaran pengikut Nikolaus, dua ajaran ini merupakan AJARAN SESAT, AJARAN YANG TIDAK SEHAT.

Terlebih dahulu kita perhatikan ...
1 Timotis 4: 1-2
(4:1) Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
(4:2) oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

Di waktu-waktu kemudian / di hari-hari terakhir ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan, oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Artinya ; Kalau ajaran sesat diterima, maka ajaran itu akan termeterai di dalam hati, sebagaimana nabi-nabi palsu disebut pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Dan ironisnya, kalau seseorang telah menerima ajaran sesat / ajaran setan-setan, orang semacam ini tidak pernah merasa bersalah, orang semacam ini tidak pernah menyesal bahwa ajarannya adalah salah, justru semakin percaya diri, karena ajaran sesat itu sudah termeterai dalam hati mereka (hati nuraninya memakai cap mereka).
Kalau ajaran sesat sudah termeterai, sangat sukar sekali untuk disucikan, sangat sukar sekali melepaskan diri dari ajaran itu.

2 Petrus 2: 3
(3:3) Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.

Di hari-hari terakhir ini akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya.
Sesungguhnya, mereka itu melayani namun hanya menuruti hawa nafsu saja, dan hal ini sedang terjadi, namun gereja Tuhan tidak terlalu peka terhadap perkara ini.
Ajaran yang satu mengatakan; ini yang lebih baik, ajaran lain mengatakan; ini yang lebih baik, berarti secara tidak langsung, ia sedang mengejek ajaran lain.

Banyak gereja di hari-hari terakhir ini mengkultus individukan seorang hamba Tuhan, dan anehnya lagi yang dikultuskan itu adalah seorang pendusta, tetapi sekalipun demikian, tetap saja diagung-agungkan.

1 Yohanes 2: 18
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.

Di hari-hari terakhir ini, BANYAK BERMUNCULAN ANTIKRIS, dan itu menunjukkan bahwa hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, dengan tanda: TAMPILNYA PENGEJEK-PENGEJEK YANG MEMAKAI CAP MEREKA.

Yudas 1: 18
(1:18) Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."

Pengejek-pengejek di sini, sesungguhnya mereka hidup hanya menuruti hawa nafsu dan penuh kefasikan.

Yudas 1: 19
(1:19) Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.

Kalau melayani karena hawa nafsu;
-      Mereka itu adalah pemecah belah.
-      Hidup dikuasai oleh keinginan-keinginan dunia, dengan kata lain hidup tanpa Roh Kudus.
Tetapi Tuhan masih berkemurahan bagi kita, Tuhan memberi kesempatan bagi kita untuk beribadah melayani kepada Tuhan sampai hari ini.

Jalan keluar untuk melepaskan diri dari ajaran-ajaran sesat.
Wahyu 2: 16
(2:16) Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.

Dengan tegas Tuhan berkata kepada sidang jemaat di Pergamus: “BERTOBATLAH
Artinya; tinggalkan ajaran sesat itu dan kembalilah kepada ajaran firman yang benar dan murni.

Sekali lagi saya katakan; kalau Tuhan himpunkan saya dan saudara di dalam rumah Tuhan pada malam hari ini, semua karena belas kasihan dan kemurahan hati Tuhan kepada kita di hari-hari terakhir ini, ini merupakan panjang sabar Tuhan.

Oleh sebab itu, perlu diperhatikan apa yang Tuhan tegaskan pada malam hari ini, yaitu: “bertobatlah”, sebab kalau tidak bertobat, Tuhan berkata: “Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini
Kalau tidak bertobat, AKAN DIPERANGI DENGAN PEDANG YANG ADA DI MULUT TUHAN.

Wahyu 19: 11, 13, 15
(19:11) Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
(19:13) Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
(19:15) Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.

Dari mulut-Nya keluar sebilah pedang yang tajam, yang akan memukul segala bangsa, itulah FIRMAN ALLAH.
Ia akan menghakimi dan berperang dengan adil menggunakan sebilah pedang tajam dan memukul segala bangsa.

Oleh sebab itu, kita perhatikan ...
Yesaya 55: 11
(55:11) demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Sebilah pedang yang keluar dari mulut Allah, kalau dipergunakan, tidak akan kembali dengan sia-sia, melainkan;
-      Akan melaksanakan apa yang dikehendaki oleh Tuhan
-      Akan berhasil dalam apa yang disuruhkan Tuhan
Jadi, firman Allah itu tidak pernah gagal, kalau digunakan, pasti terlaksana, pasti berhasil apa saja yang Tuhan suruh, apa saja yang Tuhan kehendaki.

Saudaraku, sesungguhnya kalau dengan rendah hati kita memperhatikan firman Tuhan, pasti ucapan syukur dari dalam hati akan meluap, karena firman Allah itu tidak pernah gagal, tidak akan kembali dengan sia-sia.
Kalau manusia hidupnya sia-sia, bukan berarti pedang yang tajam itu tidak berkuasa. Kalau seseorang melakukan perbuatan-perbuatan yang sia-sia, bukan berarti firman Allah itu tidak berkuasa, sebab firman Tuhan tidak pernah gagal.

Bukti bahwa firman Allah tidak pernah gagal.
Ibrani 4: 12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

-      Bukti yang pertama: Ia sanggup MENYUCIKAN JIWA dan ROH, SENDI-SENDI dan SUMSUM (tubuh manusia).
Sendi-sendi dan sumsum = tubuh.
Jadi, firman Allah itu sanggup menyucikan jiwa manusia, roh manusia dan tubuh manusia.
-      Bukti yang kedua:
·         Firman Allah itu sanggup menyucikan PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN / PERASAAN-PERASAAN yang salah dari manusia.
·         Firman Allah sanggup menyucikan HATI MANUSIA.
·         Firman Allah sanggup menyucikan PIKIRAN-PIKIRAN MANUSIA.
Sekalipun tiga hal ini tidak dapat dilihat oleh mata manusia, namun firman Allah sanggup menyucikan pertimbangan-pertimbangan / perasaan yang salah dari manusia, sanggup menyucikan hati manusia, dan sanggup menyucikan pikiran-pikiran manusia yang jahat.

Sebab firman Allah itu hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun, sehingga ia sanggup menusuk amat dalam, sanggup menusuk apa yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia, asalkan firman itu diterima dengan rendah hati.
.
Kalau diterima dengan rendah hati, berarti; tidak mengeraskan hati seperti Bileam.
-      Ketika Bileam hendak menemui Balak, raja Moab dengan menunggangi seekor keledai, sesungguhnya ia telah dihadang oleh Malaikat Tuhan dengan pedang yang terhunus di tangan-Nya, sehingga keledai itu menyimpang dari jalan dan masuk ke ladang (Bilangan 22:22-23).
Artinya; Tuhan berusaha untuk menyadarkan Bileam lewat kuasa ROH ALLAH.
Ladang gambaran dari pekerjaan Roh Elkudus.
Tetapi Bileam adalah nabi yang keras hati, sehingga ia tetap jalan dan mengabaikan pedang yang terhunus.
-      Selanjutnya untuk yang kedua kalinya, keledai melihat Malaikat Tuhan sehingga ditekankannyalah dirinya ke tembok sehingga kaki Beliam terhimpit kepada tembok (Bilangan 22:24-25).
Artinya; Tuhan berusaha untuk menyadarkan Bileam lewat kuasa FIRMAN ALLAH.
Tembok / dinding gambaran dari iman. Kebenaran iman = firman Allah.
      Lagi-lagi Bileam mengeraskan hati sehingga ia mengabaikan pedang yang terhunus, dan untuk 
     yang keduakalinya Bileam memukul keledainya.
-      Kemudian untuk ketiga kalinya, ketika keledai melihat Malaikat Tuhan berdiri di suatu tempat yang sempit, yang tidak ada jalan untuk menyimpang ke kanan atau ke kiri, meniaraplah keledai itu dengan Bileam masih di atasnya (Bilangan 22:26-27).
Artinya; Tuhan berusaha untuk menyadarkan Bileam lewat KASIH ALLAH.
      Meniarap gambaran dari penyembahan. Penyembahan berarti hanyut dan tenggelam dalam Kasih 
     Allah.

 Lagi-lagi Bileam mengeraskan hati sehingga ia mengabaikan pedang yang terhunus dan untuk yang 
ketiga  Kalinya dipukulnyalah keledai itu dengan tongkat.
          
Sebanyak tiga kali Bileam mengabaikan teguran Tuhan lewat tiga oknum-Nya, yaitu; mengabaikan Roh Allah, Firman Allah, Kasih Allah sebagai teguran yang pertama.
Teguran yang kedua Tuhan membuka mulut keledai itu sehingga keledai itu berkata kepada Bileam, namun Bileam tetap saja mengeraskan hati (Bilangan 22:28-29).
Sungguh tidak terbayangkan seorang nabi Tuhan mengabaikan teguran demi teguran dari Tuhan, alangkah sukarnya seorang nabi menghentikan niat-niat / keinginan-keinginan yang tidak baik.

Itu sebabnya tadi saya katakan, kalau ajaran sesat sudah termeterai, seseorang sulit untuk melepaskan diri dari ajaran sesat.
Sekeras apa hati saya dan saudara kepada Tuhan, sehingga tubuh, jiwa dan roh tidak mau disucikan oleh pedang Roh yang tajam itu?
Kalau seseorang tidak berubah, bukan berarti firman Allah itu tidak berkuasa. Kalau seseorang tidak berubah, bukan berarti firman Allah yang gagal tetapi oleh karena kekerasan hatilah penyebabnya.

Keadaan kalau disucikan oleh pedang yang tajam (firman Allah yang benar dan murni).
Wahyu 19: 11, 13, 15
(19:11) Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
(19:13) Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
(19:15) Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.

Kalau disucikan oleh pedang yang tajam, keadaan seseorang MENJADI SAMA dengan Tuhan, dalam hal;
YANG PERTAMA: YANG SETIA DAN YANG BENAR.
Orang baik belum tentu setia, tetapi orang setia pasti disebut juga yang benar, di sinilah persamaan kita dengan Allah yang pertama.
Oleh sebab itu dalam kitab Amsal 20:6 dikatakan: “Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia siapakah menemukannya?”

Mari kita lihat; KESETIAAN.
Filipi 2: 7-8
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Yesus taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib.
Taat sampai mati = setia.
Yesus diutus oleh Bapa ke dalam dunia ini untuk menyaksikan kebenaran, tetapi kebenaran itu tidak berhenti hanya sebatas mujizat, tidak hanya sebatas Yesus memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan, bukan hanya sebatas melayani dengan kesembuhan-kesembuhan, pendeknya; Yesus tidak berhenti hanya sebatas tanda-tanda atau pun mujizat-mujizat, tetapi Ia taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib.

Oleh sebab itu, gereja Tuhan tidak boleh puas hanya dengan mujizat-mujizat. Boleh saja terjadi mujizat, tetapi harus taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib = setia.
Kalau tidak setia, firman Allah tidak tergenapi. Kalau tidak setia, apa yang menjadi kerinduan Allah tidak terwujud.

Kalau hari ini saudara dikoreksi oleh firman Tuhan, itu adalah kemurahan Tuhan, namun kalau karena firman yang tajam kita undur, maka apa yang menjadi kerinduan Allah tidak terwujud.
Oleh sebab itu, apa pun yang kita alami, apa pun yang terjadi, hidup dengan Tuhan harus tetap dijalankan, “life must go on”. Kerjakan keselamatan dengan takut dan gentar.

Ibrani 5: 7-8
(5:7) Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
(5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

Sekalipun Ia adalah Anak, Ia taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib, Ia taat atas apa yang Dia derita.
Berarti, dapat kita simpulkan: DI DALAM KESETIAAN MENGIRINGI TUHAN, AKAN TERLIHAT KETUNDUKAN SESEORANG, seperti Yesus, sekalipun Ia Anak, Ia taat atas apa yang Dia derita, Ia tunduk kepada Bapa.
Ini harus kita pahami dengan baik; kalaupun harus menderita, biarlah kita tetap taat.

1 Petrus 2: 18
(2:18) Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.

Seorang hamba harus tunduk kepada tuan dalam segala perkara.
Kalau sidang jemaat taat, sekalipun harus menderita, di situ letak kebanggaan seorang gembala, bukan pada harta, bukan pada kekayaan, tetapi di dalam ketundukan.
Kalau seorang imam melayani tidak dalam ketundukan, sekalipun ia memiliki harta, sekalipun ia memiliki kedudukan, jabatan, seujung kuku pun tidak ada artinya di hadapan Tuhan.

Oleh sebab itu saya berani berkata: kebanggaan seorang gembala adalah melihat sidang jemaat kalau ia taat di dalam penderitaan, sebab akan terlihat ketundukan seorang hamba kepada tuannya.
Dan saya merindukan hal ini, supaya kita semua dipelihara oleh Tuhan, dibela oleh Tuhan, sebab firman Tuhan tidak pernah gagal. Jangan mudah putus asa dan kecewa, jangan mudah bersungut-sungut, sebab orang yang bersungut-sungut itu suka membela diri.

Titus 2: 9
(2:9) Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah,

Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala perkara, dalam segala sesuatu, sampai akhirnya berkenan kepada tuannya. Kemudian, seorang hamba tidak boleh membantah, tidak boleh memberontak.
Sebagai seorang hamba, sebagai seorang imam, buatlah diri berkenan kepada tuan. Tuan kita adalah Tuhan Yesus Kristus, oleh sebab itu jangan pernah membantah, jadilah hamba yang berkenan kepada Tuhan.

Kalau disucikan oleh pedang yang tajam, keadaan seseorang MENJADI SAMA dengan Tuhan, dalam hal;
YANG KEDUA: SEBAGAI IMAM BESAR, YESUS MEMAKAI JUBAH YANG TELAH DICELUP DALAM DARAH.
Dicelup dalam darah, artinya; mengalami sengsara salib.
Jubah adalah pakaian dari Imam Besar, sedangkan darah adalah hasil pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib (hasil dari sengsara salib).
Sengsara salib, itulah aniaya firman; menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

Wahyu 7: 9
(7:9) Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

Kumpulan besar orang banyak, yang tidak dapat terhitung banyaknya dari segala bangsa, suku, kaum, bahasa, mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, dengan memakai jubah putih.

Wahyu 7: 14
(7:14) Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Jadi, pengalaman dalam sengsara salib, pengalaman karena aniaya firman, itu adalah momen  yang tepat untuk mencuci jubah sampai putih bersih (jubah yang dicelup dalam darah), sama seperti apa yang dikatakan salah satu tua-tua kepada Rasul Yohanes: “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar ...

Sebagai seorang hamba Tuhan, saya sangat berbahagia; sebab Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup, bukan allah yang mati, yaitu allah lain, allah asing, allah yang tidak pernah menumpahkan darahnya.
Entah apa jadinya hidup manusia, jikalau tidak ada kesempatan untuk membasuh jubah.
Sesungguhnya yang benar; KESUSAHAN YANG BESAR, SENGSARA SALIB, ANIAYA KARENA FIRMAN HARUS DINIKMATI, sebab sengsara salib adalah kesempatan bagi kita untuk membasuh jubah sampai putih bersih.
Semakin besar penderitaan seseorang, semakin banyak darah itu tercurah, maka semakin leluasa untuk membasuh jubah.

Biarlah betul-betul jubah itu tercelup dalam darah, seperti apa yang dialami himpunan orang banyak dari segala bangsa, suku, kaum, dan bahasa, sebab mereka itu adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar.
Untuk masuk dalam pengalaman ini, tidak semudah seseorang berkata-kata, tidak semudah seseorang membalikkan telapak tangan, tetapi ini adalah keharusan, secara khusus imam-imam / pelayan-pelayan Tuhan.

Sekarang kita lihat; PENGIKUT-PENGIKUT PENUNGGANG KUDA PUTIH.
Wahyu 19: 14
(19:14) Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.

Semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia, kemudian mereka semua memakai lenan halus yang putih bersih.
Kalau kita disebut pengikut-pengikut Kristus, maka secara otomatis, kita semua sama seperti pasukan yang di sorga, memakai lenan halus, pakaian putih yang berkilau-kilauan karena telah dicelup dalam darah Anak Domba.
Dan akhirnya mereka meraih kemenangan demi kemenangan, sebab mereka semua adalah laskar-laskar Kristus yang memerangi tabiat-tabiat / perangai dari iblis setan yang terlihat di dalam diri manusia.
Jadilah laskar-laskar Kristus yang setia dan yang benar dan biarlah kita menjadi sama dengan Dia karena sama-sama memakai jubah yang telah dicelupkan dalam darah.Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

                                                                                                                                           

No comments:

Post a Comment