KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, January 16, 2014

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 14 JANUARI 2014

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 14 JANUARI 2014

Tema: HAL BERDOA (dari Matius 6: 5-13)
          (Seri 67)

Subtema: MEMBERIKAN TUMPANGAN KEPADA ORANG ASING

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena belas kasihan Tuhan, kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan pada malam hari ini.

Sebelum kita membawa diri rendah di bawah kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman Tuhan dari injil Matius 6: 5-13, namun kita hanya memperhatikan ayat 13 saja.
Matius 6:13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

Bunyi sebagian dari ayat 13 ini, yaitu: “Engkaulah yang empunya kemuliaan sampai selama-lamanya”, untuk itu kita mengatakan: “Amin

1 Petrus 4: 7-11
(4:7) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
(4:9) Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut.
(4:10) Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
(4:11) Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus, Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya, untuk itu kita mengatakan: “Amin”, supaya terjadi dalam kehidupan kita semuanya.

SUPAYA ALLAH DIMULIAKAN DALAM SEGALA SESUATU, ADA BEBERAPA HAL YANG HARUS KITA PERHATIKAN;
YANG KETIGA
1 Petrus 4: 9
(4:9) Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut.

MEMBERI TUMPANGAN SEORANG AKAN YANG LAIN DENGAN TIDAK BERSUNGUT-SUNGUT.
Jadi, memberi tumpangan itu tidak boleh dengan bersungut-sungut, berarti dengan tulus ikhlas memberi tumpangan kepada orang lain, juga dalam hal perbuatan baik yang lain, tidak dengan bersungut-sungut. Itulah tanda imamat yang rajani, pelayanan yang berkuasa.

Berkaitan dengan itu, kita segera melihat ...
Roma 12: 13
(12:13) Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!

Memberi tumpangan, berarti; MEMBANTU ORANG LAIN DALAM KEKURANGAN MEREKA, sebagaimana domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan Allah, mereka melakukan itu semua (Matius 25).

Mazmur 39: 13
(39:13) Dengarkanlah doaku, ya TUHAN, dan berilah telinga kepada teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri melihat air mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang seperti semua nenek moyangku.

Selama kita ada di atas muka bumi ini (selama berada di dunia ini), kita sekaliannya adalah PENDATANG, ORANG YANG MENUMPANG KEPADA TUHAN.
Sesungguhnya kewargaan kita berasal dari Kerajaan Sorga bukan berasal dari dunia ini, .
Kemudian perlu untuk kita ketahui ; selama berada di dunia ini, tidak akan berhenti air mata mengalir sebagai tanda banyaknya kesusahan, banyaknya masalah yang dialami setiap orang.

2 Tesalonika 1: 5
(1:5) suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.

Di dalam penantian untuk kembali menjadi warga Kerajaan Sorga, kita memang banyak mengalami penderitaan, tetapi itu memang harus terjadi. Di mana ada kesusahan, air matapun tidak pernah berhenti, sesuai dengan pernyataan Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Tesalonika: “... kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.”

Sekarang kita melihat; DOMBA-DOMBA YANG DI SEBELAH KANAN MEMBERI TUMPANGAN KEPADA MEREKA YANG MEMBUTUHKAN TUMPANGAN.
Matius 25: 33, 35
(25:33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
(25:35) Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;

Domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan itu memberi tumpangan kepada orang asing (orang yang membutuhkan tumpangan).

Syarat memberi tumpangan kepada orang asing: MEMBERI MAKAN DAN MINUM ORANG YANG LAPAR DAN HAUS.
Kalau kita biasa memberikan orang makan dan minum, biarlah itu karena KEBENARAN FIRMAN yang kita terima, bukan lagi karena sebuah rutinitas, bukan karena supaya orang lain melihat perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan, tetapi biarlah itu semua karena kebenaran firman Tuhan supaya kelak nanti kita ditempatkan di sebelah kanan, sebagaimana gembala itu memisahkan domba-domba dari kambing; domba-domba ditempatkan di sebelah kanan, kambing-kambing ditempatkan di sebelah kiri.

Yohanes 6: 33, 35
(6:33) Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."
(6:35) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Yesus memberi makan dan minum orang yang lapar dan haus karena Ia adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga.
Yesus memberi makan dan minum orang yang lapar dan haus (pendatang di dunia ini), oleh sebab itu Dia harus meninggalkan sorga-Nya, turun ke bumi untuk menjangkau orang asing (pendatang di atas muka bumi ini).
Kalau dahulu, sebelum saya dipanggil untuk menjadi seorang hamba Tuhan, saya tidak mengerti tentang kebenaran ini. Yang saya tahu, kalau orang butuh, dialah yang harus datang kepada saya, tetapi sekarang lain; orang asing yang membutuhkan tumpangan harus dijangkau.

Yohanes 6: 55
(6:55) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
Daging Yesus benar-benar makanan, darah Yesus benar-benar minuman untuk memberi makan dan minum orang-orang yang lapar dan haus.

Bukti bahwa daging Yesus adalah benar-benar makanan.
Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Firman itu telah menjadi manusia, berarti; mendarah daging.
Kalau Firman mendarah daging menunjukkan bahwa daging Yesus adalah benar-benar makanan.
Sebab kalau kita menikmati makanan, maka otomatis makanan itu akan mendarah daging.

Yesus telah mempersembahkan tubuh-Nya di atas kayu salib, itulah yang disebut roti yang dipecah-pecahkan, yaitu roti tanpa ragi.
Roti tanpa ragi, berarti; tanpa keburukan dan tanpa kejahatan.

Bukti bahwa darah Yesus adalah benar-benar minuman.
1 Petrus 1: 18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
(1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Kita telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia (perbuatan yang sia-sia), bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang tak bernoda dan tak bercacat.

Oleh karena dosa, maka darah manusia itu telah tercemari dengan dosa / dosa telah mendarah daging.
Namun oleh karena darah Yesus mengalir di hidup manusia, menyatu dengan darah manusia, yang berkuasa menyucikan darah manusia yang tercemari oleh perbuatan yang sia-sia.

Sebagai kesimpulan bahwa daging dan darah Yesus adalah benar-benar makanan dan benar-benar minuman.
1 Korintus 11: 23-25
(11:23) Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti
(11:24) dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
(11:25) Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"

-      Makan roti yang dipecah-pecahkan menunjukkan bahwa daging Yesus benar-benar makanan rohani.
Roti yang dipecah – pecahkan adalah roti tanpa ragi, tanpa dosa kejahatan dan keburukan, itulah pribadi Yesus Kritsus
-      Minum dari cawan Allah menunjukkan bahwa darah Yesus benar-benar minuman.
Matius 26:42
(26:42)Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Yesus Kristus harus minum cawan Allah supaya kehendak Allah Bapa jadi.
Minum cawan Allah artinya; Yesus harus menanggung penderitaan di atas kayu salib untuk melakukan kehendak Allah.

1 Korintus 11:25
(11:25) Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu

Ketika Yesus melakukan kehendak Allah / minum dari cawan Allah, yang menjadi meterainya (capnya / tandanya) adalah darah Yesus Kristus.

Kita patut bersyukur atas tubuh dan darah Yesus, sebagai makanan dan minuman secara rohani, yang telah diberikan kepada orang yang lapar dan haus / orang asing, yang menumpang kepada Tuhan karena sebagai pendatang di dunia ini, itulah saya dan saudara yang menantikan kerjaan surga, kerajaan yang tidak tergoncangkan.

Selanjutnya, Tindakan yang harus kita perhatikan setelah member makan dan minum.
Matius 25: 36
(25:36) ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.

Selanjutnya, domba – domba yang ditempatkan disebelah kanan itu MEMBERI PAKAIAN KEPADA ORANG YANG TELANJANG.

Kita membuka ...
Kejadian 3: 21
(3:21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Tuhan memberikan pakaian dari kulit binatang kepada Adam dan isterinya.
Binatang yang dikuliti merupakan gambaran dari korban Kristus.
Berarti, untuk menutupi ketelanjangan, yaitu kekurangan dan kelemahan orang lain, maka dibutuhkan pengorbanan; rela menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung, disebut juga aniaya karena firman = sengsara salib

Sebagaimana dalam ...
2 Korintus 5: 21
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Yesus rela dikuliti supaya kita dibenarkan oleh Allah.
Ketika Yesus dikuliti, dia rela menanggung penderitaan di atas kayu salib karena dosa manusia supaya dengan demikian kita dibenarkan oleh Allah = memiliki pakaian untuk menutupi ketelanjangan.

Pengalaman ketika dikuliti adalah pengalaman yang sangat menyakitkan sekali, sebab sebagaimana korban bakaran; setelah dikuliti selanjutnya potongan-potongan daging itu dipersembahkan di atas mezbah, dibakar/dibiarkan sampai pagi sampai daging dari korban bakaran itu hangus.
Memang demikianlah orang yang mengalami sengsara salib, menghanguskan diri di hadapan Tuhan.
Secara logika hal ini memang tidak masuk akal dan tidak enak bagi daging, tetapi itu adalah suatu keharusan.

Oleh sebab itu, sebagai pengikut-pengikut Kristus, tidak boleh memilih dan berkata: “Ah Tuhan, pergumulan orang lain lebih ringan (lebih enak) dari pergumulan yang saya alami”, selanjutnya berkata: “Mengapa bukan pergumulan itu saja yang saya alami?
Memang untuk menutupi kekurangan orang lain dibutuhkan pengorbanan, ketika dikuliti adalah pengalaman yang paling menyakitkan, namun kita tidak bisa memilih-milih, sebab Tuhan tahu bagian-bagian kita, Tuhan jauh lebih tahu dari apa yang kita pikirkan, supaya kita tidak berdosa di hadapan Tuhan.
Andai saja kita memilih-milih salib, maka kita akan berdosa (banyak salah) nantinya di hadapan Tuhan.
Kalau kita dipakai Tuhan untuk menutupi kekurangan orang lain, kita tidak dapat berkata apa-apa, kita hanya tinggal siap dikuliti saja.
Justru kalau kita renungkan, kita sepatutnya bersyukur, sebab dengan pergumulan yang kita alami, proses untuk dikuliti tercapai.
Jadi, kita tinggal mengucap syukur saja dan berkata: “Terima kasih Tuhan dengan cara ini / proses ini, aku mampu untuk dikuliti.”
Sesungguhnya, kita tidak boleh menolak rencana Allah di dalam kehidupan kita sekaliannya, berarti kita tidak boleh menolak salib, sebagaimana bunyi dalam injil Matius 16: 24, “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Dampak positif memberi tumpangan kepada orang asing.
Yesaya 58: 7
(58:7) supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!

Dengan melakukan semua hal itu, berarti kita tidak menyembunyikan diri terhadap sesama/saudara = menunjukkan perbuatan baik di hadapan Tuhan.

Yesaya 58: 8
(58:8) Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.

Dampak positif;
-      YANG PERTAMA: Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, bagaikan matahari terbit dari sebelah timur, demikianlah terang itu terbit di dalam pribadi seseorang apabila melakukan hal itu semua.
Oleh karena kesalahan yang pernah saya perbuat, banyak orang dan tidak sedikit hamba-hamba Tuhan melecehkan dan mengecilkan saya, namun saya tetap setia melayani kepada Tuhan.
Sebagai seorang hamba Tuhan yang telah menerima karunia jabatan gembala, saya belajar untuk setia menggembalakan kawanan domba yang telah Tuhan percayakan, sampai pada akhirnya terang itu terbit seperti matahari terbit di sebelah timur pada waktu fajar.

-      YANG KEDUA: Lukamu akan pulih dengan segera.
Kalau luka seseorang dipulihkan, itu adalah belas kasihan Tuhan, kemurahan hati Tuhan.
Saya adalah salah seorang yang terluka, dan oleh karena pengalaman itu, tercipta satu lagu yang berkaitan dengan itu, tetapi akhirnya Tuhan pulihkan, dan itu adalah belas kasihan yang saya terima dari Tuhan.

Mari kita lihat bagaimana Tuhan menyatakan belas kasih itu
Lukas 10: 33-34
(10:33) Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
(10:34) Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.

Menolong orang yang menderita dan membalut luka-lukanya, itu karena belas kasihan Tuhan, sebagaimana orang Samaria itu menolong orang yang dipukuli sampai setengah mati.
Belas kasihan Tuhan terlihat dengan jelas; sebelum luka-luka itu dibalut, maka terlebih dahulu;
1.    Disiram dengan minyak
Untuk menghasilkan minyak zaitun, maka terlebih dahulu buah pohon zaitun itu ditumbuk untuk menghasilkan minyak zaitun.
Ketika Yesus Kristus menanggung penderitaan di atas kayu salib, itu adalah proses penumbukan.
Dialah pohon zaitun yang ditumbuk di atas kayu salib untuk menghasilkan minyak zaitun.
2.    Menyiraminya dengan air anggur
Demikian juga untuk menghasilkan air anggur yang manis, prosesnya lewat penyaliban.

Kesimpulannya; salib Kristus adalah tanda belas kasihan Tuhan.

Itu sebabnya tadi saya katakan di atas; luka-luka yang dibalut/dipulihkan itu karena belas kasihan Tuhan, tidak seorangpun manusia sanggup memulihkan luka-luka batin dalam diri orang lain, kecuali oleh karena belas kasihan Tuhan.
Kalau Tuhan tidak berbelas kasihan, luka-luka batin tidak akan bisa disembuhkan.

Saudara bisa melihat orang yang mengalami akar pahit, itu adalah orang yang belum dipulihkan, belum menerima belas kasihan Tuhan.
Akar pahit ini sangat berbahaya. Kalau akar tidak dicabut, itu akan merambat ke mana-mana, sehingga menjadi jurang pemisah antara hubungan kita dengan sesama. Kalau ada jurang pemisah dengan sesama, maka itu menjadi jurang pemisah dengan Tuhan, akibatnya;
-      Tuhan tidak mendengarkan doa / teriakan
-      Tangan Tuhan tidak terulur.
Jadi, mau tidak mau kita harus hidup oleh karena belas kasihan Tuhan.

-      YANG KETIGA: Kebenaran menjadi barisan depanmu.
Kalau kebenaran menjadi barisan depan seseorang, berarti ada rasa percaya. diri, optimisme itu timbul di dalam diri seseorang.
Tetapi sebaliknya, orang yang selalu melakukan kesalahan adalah orang yang selalu merasa tertuduh, orang yang semacam ini tidak memiliki rasa percaya diri, tidak memiliki rasa optimisme.
Perlu untuk diketahui dasar Kerajaan Sorga itu adalah kebenaran dan keadilan, sehingga Kerajaan Sorga itu  kuat dan kokoh, tidak tergoncangkan.

-      YANG KEEMPAT: Kemuliaan Tuhan barisan belakangmu.
Kita mengetahui bahwa dosa itu sama seperti si pendendam; sebelum dendam terbalaskan, maka dosa masa lalu akan terus mengejar. Tetapi kalau kemuliaan Tuhan menjadi barisan belakang kita, maka dosa masa lalu tidak akan bisa mengejar, tidak terulang kembali.

Kalau kita mau mengakui segala kekurangan / mengakui dosa masa lalu di hadapan Tuhan, maka nyatalah kemuliaan Tuhan, sebab kalau seseorang mau mengakui kesalahannya berarti akar-akar dosa telah tercabut, sebaliknya kalau seseorang berusaha membenarkan diri, bagaikan pohon yang ditebang namun akarnya belum dicabut, maka itu akan terus bercabang dan dosa itu akan terus terulang, bahkan menjadi sandungan di tengah-tengah ibadah pelayanan.

Yesaya 58: 9
(58:9) Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,
(58:10) apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.

Terang akan terbit dalam gelap, kemudian kegelapan (dosa masa lalu) akan terlupakan seperti rembang tengah hari, semakin siang akan semakin terang.
Rembang tengah hari, berarti; posisi matahari berada pada porosnya (tepat pukul 12 siang), sehingga kalau seseorang berdiri di bawah matahari, tidak akan terlihat bayangan, gambaran dan bayangan dari dosa masa lalu.

Keuntungannya: pada waktu itulah Tuhan mendengarkan, Tuhan menjawab segala doa-doa / teriakan minta tolong sebagai permohonan kepada Tuhan, Tuhan akan menyatakan diri-Nya, Tuhan memperlihatkan kemuliaan-Nya.

Mazmur 15: 1-3
(15:1) Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
 (15:2) Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
(15:3) yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya;

Kalau kita memberikan tumpangan kepada sesama, maka Tuhan juga memberi tumpangan kepada saya dan saudara; tinggal di rumah Tuhan, di gunung Sion yang kudus, berarti ada timbal balik.
Mereka yang tinggal di rumah Tuhan, di gunung Sion yang kudus, yaitu;
-      dia yang berlaku tidak bercela = tidak mencemarkan diri,
-      yang melakukan apa yang adil = berpegang pada kebenaran
-      dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya = hati yang tulus,
-      yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya = tidak dusta dan tipu tidak ada dalam mulutnya,
-      yang tidak berbuat jahat terhadap temannya = mengasihi sesama
-      dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya = menghormati orang

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment