KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, January 17, 2014

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 17 JANUARI 2014

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 17 JANUARI 2014

“DARI KITAB MALEAKHI”

Subtema: BANGSA ISRAEL ADALAH ISTERI MASA MUDA BAGI TUHAN ALLAH

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih dan kemurahan-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani kepada Tuhan, sekaligus mempersembahkan korban.

Kita kembali memperhatikan kitab Maleakhi.
Maleakhi 2: 13D
(2:13) Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.

Di sini kita perhatikan, bahwa Tuhan tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerima persembahan dari tangan orang Israel.

Malekahi 2: 14
(2:14) Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.

Selanjutnya, umat Israel bertanya: “Oleh karena apa?
Intinya; Israel (terlebih laki-laki dari suku Yehuda) tidak lagi setia kepada isteri masa mudanya.

SEBAGAI PEMBUKTIAN;
Maleakhi 2: 10-11, 13
(2:10) Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah satu Allah menciptakan kita? Lalu mengapa kita berkhianat satu sama lain dan dengan demikian menajiskan perjanjian nenek moyang kita?
(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.
(2:13) Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.

-      Yang pertama: bangsa Israel berkhianat satu sama lain dan menajiskan Israel dan Yerusalem karena Yehuda telah menjadi suami anak perempuan allah asing = kawin campur = menjadi pasangan yang tidak seimbang = menjadi suami dari perempuan jalang.
-    Yang kedua: bangsa Israel menutupi mezbah Tuhan dengan air mata, tangisan dan rintihan (dalam ejaan lama; berkeluh kesah).

Yeremia 2: 7-8
(2:7) Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kamu masuk, kamu menajiskan tanah-Ku; tanah milik-Ku telah kamu buat menjadi kekejian.
(2:8) Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.

Umat Israel berkhianat, mereka menajiskan Israel dan Yerusalem, dan itu merupakan perbuatan keji di hadapan Tuhan.
Oleh karena kenajisan umat Israel, dampaknya adalah;
-         PARA IMAM TIDAK LAGI BERTANYA: “DI MANAKAH TUHAN?
Berarti, tidak membutuhkan Tuhan.
Orang yang tidak membutuhkan Tuhan cenderung mengandalkan kekuatannya sendiri.
-        ORANG-ORANG YANG MELAKSANAKAN HUKUM TIDAK LAGI MENGENAL TUHAN.
Berarti, berpaling dari Tuhan.
Kalau pada awalnya saling mengenal namun kemudian tidak lagi mengenal, biasanya hal ini terjadi karena ada sesuatu yang tidak beres.
-         PARA GEMBALA MENDURHAKA TERHADAP TUHAN.
Orang yang mendurhaka adalah orang yang selalu memberontak atau disebut juga pemberontak.
-         PARA NABI BERNUBUAT DEMI BAAL.
Tidak lagi jujur dalam pemberitaan firman Tuhan. kalau tidak jujur dalam pemberitaan firman Tuhan, berarti ditambahkan dan dikurangkan. Tentu hal ini terjadi karena ada sesuatu, karena ada motivasi lain di dalamnya.
Dalam suratan Petrus dikatakan nabi-nabi palsu melayani karena upah, sama seperti para nabi bernubuat demi Baal, sehingga mereka mengikuti apa yang tidak berguna, mengikuti apa yang mendatangkan kesia-siaan.

Kembali saya katakan; BANGSA ISRAEL TIDAK LAGI SETIA KEPADA ISTERI MASA MUDANYA.

Matius 5: 31, 33
(5:31) Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.
(5:32) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.
(5:33) Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.

Kebenaran firman Tuhan: sesungguhnya seseorang tidak boleh menceraikan isterinya, dan tetap berpegang kepada sumpah/perjanjiannya di hadapan Tuhan untuk tetap sehidup semati dengan isteri masa muda, sebab apa yang telah disatukan oleh Tuhan tidak boleh dipisahkan oleh siapapun/apapun.
Kalau seseorang berkhianat / menceraikan isterinya, berarti menyebabkan isterinya berzinah di hadapan Tuhan.

Amsal 2: 16-17
(2:16) supaya engkau terlepas dari perempuan jalang, dari perempuan yang asing, yang licin perkataannya,
(2:17) yang meninggalkan teman hidup masa mudanya dan melupakan perjanjian Allahnya;

Anak perempuan allah asing disebut juga perempuan jalang, yang licin perkataannya.
Berarti, perkataannya tidak bisa dipegang = dusta / tidak hidup dalam kebenaran, itulah anak perempuan asing / perempuan jalang.

Hati-hati! jangan menjadi pasangan yang tidak seimbang, tidak ada kebenaran di dalamnya, sebab perkataannya licin, penuh dengan dusta belaka.

Untuk menguatkan ayat ini kembali kita perhatikan ...
Amsal 5: 3-4
(5:3) Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak,
(5:4) tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua.

Lebih rinci kita perhatikan, bahwa; langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak, kemudian ia pahit seperti empedu dan tajam seperti pedang bermata dua.
Kesimpulannya: kalau berpasangan dengan anak perempuan allah asing; MEMAHITKAN dan MENYAKITKAN.

Ketidak-benaran itu awalnya manis, seperti menitikkan madu, tetapi pada akhirnya memahitkan seperti empedu dan menyakitkan seperti tusukan pedang.
Ketidak-benaran itu akan berujung dengan penderitaan (tidak menghasilkan kenikmatan).

Tetapi di sini kita perhatikan, segala sesuatu yang diperbuat oleh manusia semuanya diawasi oleh Tuhan.
Amsal 5: 20-21
(5:20) Hai anakku, mengapa engkau berahi akan perempuan jalang, dan mendekap dada perempuan asing?
(5:21) Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.

-    Segala jalan orang TERBUKA DI DEPAN MATA TUHAN dan segala langkah orang DIAWASI OLEH TUHAN, sebagaimana umat Israel berahi akan perempuan jalang.
Berahi = menimbulkan cinta kasih. Berarti umat Israel mengasihi perempuan jalang, di mana tidak ada kebenaran di dalamnya.
-        Selanjutnya, mendekap dada perempuan asing.
Buah dada perempuan à dua loh batu.
Inti dari dua loh batu adalah kasih.
Berarti, mendekap dada perempuan asing, artinya; mengasihi, menyukai, bahkan menikmati ketidak-benaran.

Inilah yang terjadi ketika bangsa Israel tidak lagi setia kepada isteri masa mudanya, sehingga seperti yang sudah saya katakan di atas; tidak ada lagi orang yang mencari Tuhan, nabi bernubuat hanya untuk Baal, orang-orang yang melakukan hukum tidak lagi mencari Tuhan, tidak ada lagi keadilan, tidak ada lagi kebenaran di dalamnya, dan sebagainya.

Yehezkiel 23: 21
(23:21) Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu.

Menyukai ketidak-adilan, menikmati yang tidak benar, digambarkan seperti Mesir yang memperbudak bangsa Israel dengan kerja paksa sampai akhirnya memahitkan dan menyakitkan bangsa Israel.
Saudaraku, orang Mesir ini betul-betul tidak memiliki kebenaran.
Mesir gambaran dari dunia. Dalam 1 Yohanes 5, dunia ini berada di bawah kuasa si jahat, sama seperti Mesir, yang menjadi penguasa / rajanya adalah Firaun (gambaran dari iblis setan), tidak ada kebenaran di dalamnya.

Pendeknya; Tuhan tidak menghendaki kawin campur, Tuhan tidak menghendaki pasangan yang tidak seimbang.

2 Korintus 6: 13-14
(6:13) Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

Rasul Paulus merindukan supaya sidang jemaat di Korintus JANGAN MERUPAKAN PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG DENGAN ORANG-ORANG YANG TIDAK PERCAYA, oleh sebab itu, supaya ada timbal balik, Rasul Paulus menghimbau supaya membuka hati selebar-lebarnya untuk nasihat firman yang telah disampaikan oleh Rasul Paulus.
Sebab dalam 2 Korintus 11, Rasul Paulus berupaya untuk mempertunangkan sidang jemaat di Korintus kepada satu laki-laki sebagai perawan suci kepada Mempelai Pria Sorga.
Oleh sebab itu, kalau menjadi pasangan yang tidak seimbang, tidak akan menjadi pasangan dari Kristus, Dia yang maha mulia, dan sempurna adanya.

2 Korintus 6: 14-16
(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
(6:15) Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
(6:16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini:  "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka  dan hidup di tengah-tengah mereka,  dan Aku akan menjadi Allah mereka,  dan mereka akan menjadi umat-Ku.

Pasangan yang tidak seimbang, misalnya;
-        Kebenaran dengan kedurhakaan
KEBENARAN yang sejati berasal dari salib Kristus, di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
Sedangkan KEDURHAKAAN merupakan pemberontakan seseorang kepada kebenaran.
-        Terang dengan gelap.
TERANG hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran (Efesus 5: 9).
Sedangkan GELAP adalah tempat yang efektif untuk menyembunyikan dosa.
-        Kristus dengan Belial.
KRISTUS adalah kepala dari tiap-tiap gereja. Kristus = Allah Roh Kudus; mengajar dalam seluruh kebenaran, ajaran-Nya tidak salah, tidak ada dusta.
Sedangkan BELIAL adalah gambaran dari iblis setan. dari sejak semula ia adalah pembunuh, tidak hidup dalam kebenaran, dia adalah bapa dari segala dusta (Yohanes 8: 44)
Itu sebabnya tidak mungkin Kristus dengan Belial bersatu.
-         Orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya.
Tidak mudah untuk menjadi orang-orang percaya.
Sebagai contoh; dalam Matius 6: 33, dikatakan: carilah dahulu Kerajaan Allah serta kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan. Tetapi bagi orang-orang dunia, ayat ini tidak logis, tidak masuk akal, dengan kata lain tidak percaya dengan ayat firman Tuhan ini.
Sebab bagi mereka, pekerjaan lebih utama dari pada mengutamakan ibadah dan pelayanan karena secara logika, pekerjaan itu menghasilkan (memperoleh upah / gaji), sedangkan ibadah pelayanan, menurut mereka tidak menghasilkan apa-apa. Itu sebabnya saya katakan, tidak mudah untuk menjadi orang-orang percaya.
Itu baru satu ayat, lalu bagaimana jika harus menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung? tentu sangat sukar bagi orang-orang yang tidak percaya.
Itu sebabnya, orang yang percaya tidak ada hubungannya dengan orang yang tidak percaya.
-         Bait Allah dengan berhala.
Bait Allah itu rumah Tuhan, tempat Roh Allah berdiam. Bait Allah disebut juga rumah doa, berarti; di mana kasih Allah tinggal di dalamnya.
Biarlah kita semua disebut Bait Allah, rumah Tuhan, penuh dengan pengajaran mempelai, roh mempelai, dan kasih mempelai. Biarlah tiga hal itu tinggal di dalamnya.
Sedangkan berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.
Kekerasan hati juga berhala, kebenaran diri sendiri adalah berhala, apa saja yang melebihi dari Tuhan itu adalah berhala.

Kesimpulannya;
Jangan merupakan pasangan yang tidak seimbang, berarti;
-      hidup di dalam kebenaran,
-      hidup di dalam terang,
-      menempatkan Kristus sebagai kepala,
-      menjadi orang-orang percaya
-      dan menjadi rumah Tuhan.

Tuhan tidak menghendaki menjadi pasangan yang tidak seimbang, sekarang mari kita lihat ...
Yang Tuhan kehendaki.
Amsal 5: 15-18
(5:15) Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual.
(5:16) Patutkah mata airmu meluap ke luar seperti batang-batang air ke lapangan-lapangan?
(5:17) Biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri, jangan juga menjadi kepunyaan orang lain.
(5:18) Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu:

Yang Tuhan kehendaki supaya TETAP BERSUKACITA DENGAN ISTERI MASA MUDA, tidak boleh menceraikan isteri, sebab barangsiapa menceraikan isterinya, ia menjadikan isterinya berzinah.
Itu sebabnya di sini ada larangan; “patutkah mata airmu meluap ke luar seperti batang-batang air ke lapangan-lapangan” / menjadi milik semua orang.

Maleakhi 2: 14
(2:14) Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.

Alasan selalu bersukacita dengan isteri pada masa muda adalah bahwa;
-        ISTERI MASA MUDA, dialah TEMAN SEKUTU.
Berarti, jangan lagi bersekutu dengan yang lain supaya jangan menjadi pasangan yang tidak seimbang, supaya jangan hidup di dalam ketidak-benaran.
Jadi kalau bersukacita selalu dengan isteri masa muda, dialah teman sekutu.
Kalau bersekutu dengan isteri masa muda, berarti hidup dalam kebenaran, hidup dalam kesucian, tidak mencemarkan diri dengan ketidak-benaran, dengan ketidak-adilan.
-         ISTERI MASA MUDA, dialah ISTERI SEPERJANJIAN.
Berarti, bersama-sama dengan isteri menerima janji-janji Allah.
Janji Allah itu ya dan amin, janji Tuhan lebih teruji dari emas tua.
Kalau kita setia dengan isteri masa muda, cepat atau lambat firman Tuhan akan tergenapi.

Amsal 2: 17
(2:17) yang meninggalkan teman hidup masa mudanya dan melupakan perjanjian Allahnya;

Sebaliknya, kalau menjadi suami anak perempuan allah asing;
-      Meninggalkan tempat hidup masa mudanya
-      Melupakan perjanjian Allahnya

Maleakhi 2: 15
(2:15) Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

Kalau tetap setia dengan isteri pada masa muda (selalu bersukacita dengan isteri masa muda), kalau kesatuan itu tetap terjalin maka akan menghasilkan KETURUNAN ILAHI.
Setelah Kain membunuh Habel, maka Allah melihat tidak ada lagi keturunan-keturunan ilahi, sehingga Tuhan mengaruniakan anak kepada Adam dan isterinya, yaitu: Set. Kemudian Set memperanakkan Enos. Dari mereka itulah orang mulai memanggil nama TUHAN.
Kalau kita tetap setia dengan isteri masa muda, tentu kita tetap berpadanan dengan kebenaran firman Tuhan, tetap menjaga kesucikan, maka akan menghasilkan keturunan ilahi, membawa jiwa-jiwa kepada Allah.

Oleh sebab itu kalau kita baca ayat ini; Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu?
Yang dikehendaki Tuhan dari kesatuan daging dan roh adalah keturunan ilahi, tidak lain, tidak bukan, supaya nanti jiwa-jiwa ditarik datang kepada Tuhan.

Sebagaimana dalam Yesaya 54 ...
Yesaya 54: 6
(54:6) Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu.

Tuhan memanggil Israel kembali, sebab bangsa Israel adalah isteri dari masa muda bagi Tuhan Allah. Tuhan tidak menolak Israel.
Memang israel pernah ditinggalkan untuk sesaat lamanya, tetapi Israel dipanggil kembalii, karena Israel adalah isteri masa muda bagi Tuhan Allah.

Prakteknya.
Yesaya 54: 7-8
(54:7) Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.
(54:8) Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu.

Oleh karena kasih sayang dan kasih setia abadi Tuhan, Ia kembali mengambil bangsa Israel, mengasihani kembali bangsa Israel.
430 tahun lamanya Tuhan meninggalkan Israel, tetapi Tuhan kembali mengambil isteri masa mudanya oleh karena kasih sayang dan kasih setianya.

Kita lihat kasih setia yang abadi.
Yesaya 54: 10
(54:10) Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.

Biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia Tuhan tidak akan beranjak dari bangsa Israel sebagai isteri masa mudanya.

Bangsa Indonesia sedang dirundung duka;
-         di Sumatera Barat terjadi banjir bandang sehingga menghasilkan kerugian yang besar,
-   di kota Jakarta terjadi banjir yang besar sehingga mengakibatkan kerugian yang besar,   menimbulkan sakit penyakit,
-         kemudian di Manado juga dirundung duka oleh karena banjir bandang.
Tetapi pengalaman ini adalah pengalaman yang luar biasa. Untuk sesaat Tuhan tinggalkan, tetapi itu merupakan kasih setia Tuhan kepada bangsa Indonesia.
Apakah dengan kejadian semacam ini kita beralih kepada ketidak-benaran, kita beralih dengan perempuan jalang, kita beralih dengan perempuan asing? Tuhan mau melihat kasih setia saya dan saudara.
Di muka bumi ini ada bukit-bukit dan gunung sebagai persoalan yang besar, itu semua Tuhan ijinkan. Di jalanan ada kerikil-kerikil, itupun Tuhan ijinkan. Tetapi bukan berarti itu menjadi suatu alasan untuk beralih kepada perempuan jalang, perempuan asing yang tidak mengenal kebenaran, di mana perkataannya licin, langit-langit mulutnya lebih licin dari minyak.
Tidak ada alasan untuk berpaling pada perempuan asing, tidak ada alasan untuk berpaling pada perempuan jalang, jangan sampai karena keluh kesah sehingga menutupi mezbah Tuhan!

Sebagai suami, Tuhan telah menunjukkan, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi, Dia memanggil kembali bangsa Israel sebagai isteri masa muda-Nya.
Jadi, tidak ada alasan karena persoalan-persoalan menyebabkan seseorang semakin jauh dari Tuhan, dengan merokok, minum minuman keras, bahkan sampai melakukan perzinahan.
Tetapi Tuhan ingatkan saya dan saudara pada malam ini, bahwa betapa ketidak-adilan itu memahitkan dan menyakitkan bangsa Israel di Mesir.

Kita kembali memperhatikan dalam ...
Amsal 5: 15-17
(5:15) Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual.
(5:16) Patutkah mata airmu meluap ke luar seperti batang-batang air ke lapangan-lapangan?
(5:17) Biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri, jangan juga menjadi kepunyaan orang lain.
(5:18) Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu:

Kebenaran harus menjadi bagian kita, kebenaran harus dipegang teguh. Kebenaran tidak boleh menjadi milik orang lain, menjadi milik ketidak-benaran.
Itu sebabnya di sini dikatakan: Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual
Kulah = tempat penampungan air.
Jadilah kulah-kulah secara rohani. Kita telah menerima begitu banyak air kehidupan, itulah firman Tuhan, yang harus kita tampung dan kita nikmati sebagai kebenaran.
Saya harap jangan sampai kulah-kulah itu bocor, jangan sampai air kehidupan, itulah firman Tuhan sebagai kebenaran, masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

Kemudian, biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri, jangan juga menjadi kepunyaan orang lain.
Jangan sampai kebenaran itu dirampas oleh ketidak-benaran.
Sampai akhirnya diberkatilah kiranya sendangmu (mata air kehidupan), bersukacitalah dengan isteri masa mudamu.

Amsal 5: 19
(5:19) rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya.

Biarlah kiranya kita senantiasa menikmati kebenaran itu (yang digambarkan seperti rusa yang manis, kijang yang jelita).
Biarlah buah dadanya selalu memuaskan dan senantiasa berahi karena cintanya, artinya; cinta kasih kita timbul hanya karena firman Tuhan, hanya karena kebenaran.
Jangan berahi dengan ketidak-benaran (dengan perempuan asing / perempuang jalang), supaya segala sesuatunya tidak salah, mulai dari sikap, perkataan, tingkah laku, cara berpikir, sudut pandang, gerak gerik, semuanya menjadi salah.

Kita lihat; SUNGAI AIR KEHIDUPAN.
Wahyu 22: 1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

Sungai air kehidupan itu JERNIH, artinya; kebenaran itu menjadikan kita tidak tercemari dengan ketidak-benaran (tidak berpasangan dengan perempuan jalang / perempuan asing).
Biarlah kiranya kita senantiasa bersukacita dengan isteri masa muda, di dalamnya ada kebenaran, kita tinggal, kita hidup oleh karena sungai air kehidupan.

Kemudian, sungai air kehidupan itu digambarkan bagaikan KRISTAL, artinya; transparan, tidak ada yang tertutup-tutupi = tulus, polos, tampil apa adanya.

Dalam kitab Yehezkiel 47, ketika diukur ...
Yeheziel 47: 3-5
(47:3) Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.
(47:4) Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.
(47:5) Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

-        pada 1000 hasta yang pertama, sungai air kehidupan itu baru sepergelangan kaki.
Berarti, hanya telapak kaki saja yang bersih, selebihnya menjadi pasangan yang tidak seimbang.
-        Pada 1000 hasta yang kedua, air itu sudah sampai ke lutut.
Berarti, dari lutut sampai ke atas hidup masih dikuasai ketidak-benaran / masih menjadi pasangan yang tidak simbang.
-        Pada 1000 hasta yang ketiga, air itu sudah sampai ke pinggang.
Berarti, air kehidupan itu telah menguasai seseorang separuh hidupnya (hanya menyerahkan separuh hidupnya kepada Tuhan), sebab kebenaran itu masih separuh hidup.
-        Selanjutnya, pada 1000 hasta yang keempat, air itu tidak bisa dilewati.
Artinya; biarlah kita hidup sepenuhnya dengan kebenaran dari Allah, hidup oleh karena kebenaran firman Tuhan, tidak berpasangan dengan perempuan jalang, tidak berpasangan dengan anak perempuan allah asing = sepenuhnya hidup kita dikuasai / dikendalikan oleh kebenaran, itulah sungai air kehidupan.

Saudaraku, kita belajar dengan kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Tuhan mengambil bangsa Israel, mengasihani bangsa Israel, tidak melupakan isteri masa mudanya.

Yeremia 2: 2-3
(2:2) "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
(2:3) Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.

Bangsa Israel adalah isteri masa muda bagi Tuhan, Allah.
Menjadi pengantin di padang gurun bagi Allah, di sinilah cinta mula-mula itu tumbuh.
Itu sebabnya Israel adalah isteri masa mudah bagi Tuhan Allah.

Setelah mereka ditebus oleh anak domba paskah, kemudian mereka makan roti tidak beragi, kalau kita kaitkan dengan pola Tabernakel, tiga hari kemudian mereka harus melewati laut Teberau, itulah baptisan air.
Singkatnya; setelah tiba di gunung Sinai mereka mendirikan Tabernakel sesuai dengan petunjuk Tuhan yang diterima oleh Musa di atas gunung Sinai.
Kemudian, mereka harus memasang dan membongkar kembali Tabernakel sesuai dengan tempat perhentian yang dikehendaki oleh Tuhan, dan selanjutnya para imam harus mengangkut tabut perjanjian itu.
Kemudian bangsa Israel harus mengikuti tabut perjanjian itu supaya bangsa Israel tidak keliru, sebab bangsa Israel belum pernah melawati jalan itu.
Imam-imam yang mengangkut tabut perjanjian mengeringkan sungai Yordan sampai tiba di tanah Kanaan.
Tabut perjanjian dengan tutup pendamaian, ini adalah penyatuan antara tubuh dengan Kristus sebagai kepala dari tiap-tiap gereja.
Itu sebabnya, betul-betul bangsa Israel itu adalah isteri masa muda bagi Tuhan Allah, menjadi pengantin bagi Tuhan Allah di padang gurun.
Bangsa Israel bersukacita, mereka menuai sekalipun tidak menabur, mereka dipelihara di padang gurun, selama 40 tahun mereka makan manna, kasut mereka tidak menjadi rusak, pakaian mereka tidak menjadi usang.

Kemudian pada ayat 5 ini, ketika itulah umat Israel kudus bagi Tuhan, selanjutnya sebagai buah bungaran dari hasil tanahnya Tuhan, artinya; bangsa Israel menjadi anak sulung di antara bangsa-bangsa.
Kalau menjadi anak sulung; semua orang yang memakannya menjadi bersalah, artinya; ada pemeliharaan dari Tuhan.
Biarlah kiranya akhirnya kita menjadi anak sulung karena telah ditebus oleh darah anak domba, menjadi umat pilihan. Oleh sebab itu, jangan lagi ada orang yang tidak setia kepada isteri masa mudanya!

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment