KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, January 22, 2014

IBADAH RAYA MINGGU, 19 JANUARI 2014

IBADAH RAYA MINGGU, 19 JANUARI 2014

Tema: JEMAAT DI SARDIS (Wahyu 3: 1-6)
           (Seri 01)

Subtema: KUASA DARI KESAKSIAN MENGHANGUSKAN DAN MENJADIKAN BARU

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk beribadah, melayani sekaligus mempersembahkan segala korban di tempat yang Tuhan pilih, itulah rumah Allah Yakub, gunung Sion.
Jalan Tuhan adalah jalan kebenaran. Firman Allah adalah kebenaran, pelita bagi kaki dan terang bagi jalan-jalan kita. Biarlah kiranya kebenaran itu menjadi barisan depan kita dan kemuliaan Allah menjadi barisan belakang kita.

Tiba saatnya bagi kita untuk memperhatikan sidang jemaat di Sardis, sidang jemaat yang kelima yang dikoreksi oleh Tuhan, dari tujuh sidang jemaat yang berada di Asia kecil dari Wahyu 3: 1-6, namun kita hanya membaca bagian ayat yang pertama saja.

Wahyu 3: 1
(3:1) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!

Kepada sidang jemaat di Sardis, Yesus tampil sebagai;
-      Yang memiliki ketujuh Roh Allah
-      Yang memiliki ketujuh bintang

Pertama-tama kita akan melihat penampilan Yesus sebagai yang MEMILIKI KETUJUH ROH ALLAH.
Yesaya 11: 2
(11:2) Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
Tunas Daud yang keluar dari tunggul Isai, itulah pribadi Yesus Kristus, penuh dengan tujuh Roh Allah, yaitu;
-      Roh Tuhan                                      - Roh Keperkasaan
-      Roh Hikmat                                                - Roh Pengenalan        
-      Roh Pengertian                              - Roh Takut Akan Tuhan
-      Roh Nasihat
Itulah tujuh Roh Allah.

Berkaitan dengan itu, kita memperhatikan ...
Wahyu 4: 5
(4:5) Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

Tujuh obor atau tujuh pelita yang menyala-nyala di hadapan takhta itu, itulah ketujuh Roh Allah.
Sebaliknya, tujuh Roh Allah, itulah ketujuh obor atau ketujuh pelita di atas kaki dian.
Berarti, penuh dengan tujuh Roh Allah menunjuk bahwa Yesus adalah terang dunia.

Lebih rinci kita melihat DI MANA YESUS ADALAH TERANG DUNIA.
Wahyu 5: 6
(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Anak Domba yang telah disembelih bermata tujuh, itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Berarti, Yesus betul-betul terang dunia, sebab dalam Matius 6: 22 dikatakan bahwa mata itu adalah pelita, dan pelita itu adalah terang dunia.
Pendeknya; Yesus adalah terang dunia.

Yohanes 8: 12
(8:12) Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Yesus adalah terang dunia, sesuai dengan judul dan sesuai dengan pengakuan Yesus sendiri, kata-Nya: “Akulah terang dunia
Oleh sebab itu, barangsiapa mengikuti Dia, maka seseorang tidak akan lagi berjalan dalam kegelapan / tidak akan berada dalam kegelapan = tidak akan menyembunyikan dosa di tempat yang gelap, bahkan dosa kenajisan tidak lagi berkuasa, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.

Mari kita lihat; TERANG HIDUP.
Yohanes 1: 4
(1:4) Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.

Di dalam Yesus Kristus ada hidup dan hidup di dalam Yesus Kristus adalah terang dunia.
Saya balik; kalau hidup di dalam terang, itulah yang disebut hidup yang sesungguhnya.
Itu sebabnya Yesus Kristus adalah hidup dan hidup itulah terang manusia.

Lebih jauh kita perhatikan ayat 5...
Yohanes 1: 5
(1:5) Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Selanjutnya terang itu akan bercahaya di dalam kegelapan. Terang itu akan menguasai kegelapan, sebaliknya kegelapan tidak akan menguasai terang.
Jadi, mulai malam ini kita harus mengerti arti hidup yang sebenarnya.

Di dalam Dia ada hidup, dan hidup di dalam Yesus Kristus itulah terang manusia.
Kalau kita hidup di dalam terang, itulah hidup yang sebenarnya, sebaliknya kalau tidak hidup dalam terang berarti kita tidak hidup.
Itu sebabnya tadi saya katakan; mulai malam hari ini kita harus mengerti arti hidup.

Kita kembali memperhatikan di mana Yesus mengakui bahwa Dia adalah terang dunia.
Yohanes 8: 13
(8:13) Kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar."
Namun orang-orang Farisi TIDAK MENGAKUI KESAKSIAN YESUS KRISTUS, itu sebabnya mereka berkata kepada Yesus: “Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar”, menunjukkan bahwa orang-orang Farisi ini BERADA DALAM KEGELAPAN DOSA, TINGGAL DALAM KEGELAPAN DOSA = menyembunyikan dosa di tempat yang gelap, sebab kegelapan adalah tempat yang efektif untuk menyembunyikan dosa, tidak ada orang yang menyembunyikan dosa di tempat yang terang, sebab terang itu menelanjangi segala sesuatunya.
Sebab ragi Farisi adalah kemunafikan, artinya; di luar dan di dalam tidak sama. Di luar terlihat baik, benar, tetapi di dalamnya penuh dengan kejahatan. Kelihatannya orang-orang Farisi ini hidup dalam terang, namun sesungguhnya tidak, sesungguhnya mereka tinggal dalam gelap oleh karena kemunafikan.

Hati-hati dengan dosa kemunafikan, terlebih imam-imam yang telah dikaruniakan karunia-karunia dan jabatan-jabatan, sebab karunia jabatan kita terima lewat kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Jadi, jangan anggap enteng pelayanan.
Hentikan segala dosa kemunafikan, di luar dan di dalam kiranya harus sama. kalau tidak, itulah yang menyebabkan orang Farisi tidak tinggal dalam terang.
Sesungguhnya orang farisi adalah golongan / kaum intelektual pada zaman itu, tetapi sekalipun mereka adalah kaum bangsawan, jika hidup dalam kemunafikan, maka tidak akan menjadi terang.

Sebagai bukti;
Yohanes 8: 15
(8:15) Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorang pun,
Orang-orang Farisi menghakimi sesamanya menurut ukuran manusia.
Kalau menghakimi menurut ukuran manusia, berarti menghakimi menurut logika, menurut kebenaran yang berasal dari manusia, sebagaimana ahli-ahli Taurat dan orang Farisi, ketika mereka melihat seorang perempuan yang kedapatan berzinah di pagi hari, mereka hendak membunuh / merajami dengan batu sampai mati, itu adalah ukuran manusia.
Tidak sedikit anak-anak Tuhan, bahkan yang telah dipercaya melayani suka menghakimi sesamanya, merajam dengan batu, melontar dengan kata-kata keras, tanpa memikirkan apakah kata-kata itu melukai hati Tuhan atau tidak.
Sangat disayangkan, golongan bangsawan, kaum intelektual tetapi memiliki sikap picisan / murahan.

Bandingkan kesaksian yang menjadi terang manusia.
Yohanes 8: 16-18
(8:16) dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku.
(8:17) Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah;
(8:18) Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku."
Di sini kita melihat tentang penghakiman yang berasal dari Yesus itu adalah benar, sebab didukung oleh DUA SAKSI.
Jadi, apa yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus sebagai terang dunia didukung oleh dua saksi.
Ayat firman Tuhan berkata, dua tiga orang saksi adalah sah.

1 Yohanes 5: 7
(5:7) Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

Ada tiga yang memberikan kesaksian di dalam sorga;
-      Yang pertama: Bapa
Tabiat-Nya adalah KASIH, Dialah Tuhan Allah.
Kita patut bersyukur dengan kasih ALLAH BAPA, Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang berdosa beroleh hidup yang kekal.
Bayangkan, andaikata saja Allah tidak mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, tidak menyatakan kasih-Nya, maka dunia dan seisinya tidak beroleh hidup yang kekal, dunia dan seisinya caruk maruk, penuh dengan kekacauan, menyatakan hakim / kebenarannya sendiri, saling mempersalahkan, saling menuduh, saling membela diri.
Sebaiknya kalau dunia ini menghakimi dengan ukuran manusia, hal itu tidak perlu disahut, tidak perlu panas hati.
-      Yang kedua: Firman
Firman adalah KEBENARAN yang dikerjakan oleh Yesus Kristus, Dialah Anak Allah, penuh dengan kebenaran.
Yesus telah melakukan kehendak Allah, Dia telah minum cawan Allah, berarti menanggung penderitaan di atas kayu salib, sehingga dengan demikian jadilah kehendak Allah.
Ketika Dia disalibkan, Dia diremukkan dengan kesakitan, oleh karena itu kehendak Allah jadi, itulah kebenaran, itulah firman Tuhan yang telah dikerjakan oleh Yesus, ANAK ALLAH.
-      Yang ketiga: Roh Kudus
Pekerjaan dari Roh Kudus; memimpin kita dalam seluruh kebenaran, menolong kita saat kita lemah, saat kita tidak mampu, saat kita tidak kuat, menghibur kita tatkala kita dalam kesusahan, kesedihan, kepedihan hati, sekaligus mengajar kita di dalam kebodohan saya dan saudara, dan ajaran-Nya itu semuanya benar, tidak dusta.
Roh Kudus = Kristus

Jadi, dengan tegas, dengan tidak ragu-ragu Yesus berkata kepada orang banyak, terkhusus kepada orang-orang Farisi: Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku.
Kesaksian dari sorga adalah Bapa, firman dan Roh Kudus.
Kalau kita menerima kesaksian dari sorga, selanjutnya akan nyata TIGA KESAKSIAN DI BUMI.

1 Yohanes 5: 8
(5:8) Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Ada tiga yang memberi kesaksian di bumi / di bawah,
-      Yang pertama: baptisan Roh
Kalau kita kaitkan dengan pola Tabernakel, terkena pada pintu kemah.
Pintu kemah memisahkan antara ruangan suci dari halaman / pelataran, sebab daerah  pelataran masih ada bau daging yaitu; daging binatang yang dipersembahkan sebagai korban kepada Tuhan di atas mezbah korban bakaran, supaya kita boleh berada di dalam ruangan suci, di dalam pengudusan, dengan kata lain MANTAP DI DALAM KANDANG PENGGEMBALAAN, tergembala dengan baik di dalam satu kandang penggembalaan.

Sedangkan di dalam ruangan suci mulai dari tiang – tiangnya, papan jenangnya dan kayu lintangnya serta meja roti sajian dan mezbah dupa semuanya terbuat dari kayu penaga yang telah disalut dengan emas.
Emas adalah gambaran dari tabiat Ilahi
Kayu penaga à manusia daging dengan segala tabiat – tabiatnya
Adapun kayu penaga itu;
-      Warnanya hitam kecoklat – coklatan, gambaran dari dosa
-      Berduri, menggambarkan bahwa manusia itu menusuk dan menyakiti perasaan orang lain
-      Keras, menggambarkan kekerasan hati manusia
Namun semuanya itu telah disalut dengan emas

Oleh sebab itu, tidak boleh melayani / berada di ruangan suci jikalau masih terlihat perbuatan daging (bau daging). Sesungguhnya,  seseorang yang baru bertobat, tidak boleh melayani Tuhan, terlebih dahulu harus tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan, dengan kata lain tekun dalam 3 macam ibadah utama, disaat itulah Roh Tuhan memberikan karunia – karunia sesuai dengan yang dikehendaki-Nya kepada tiap – tiap orang.

-      Yang kedua: baptisan air.
Baptisan air disebut juga dengan 2 hal.

YANG PERTAMA: BAPTISAN KRISTUS
Roma 6: 3-4
(6:3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Dibaptis dalam Kristus, berarti; telah dibaptis di dalam kematian-Nya.
Baptisan Kristus; satu di dalam kematian & kebangkitan Kristus, sebab barangsiapa telah mati bersama dengan Kristus, maka ia juga satu di dalam kebangkitan-Nya.

Roma 6: 5
(6:5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.

Kalau kita satu di dalam kematian Yesus Kristus, maka tentu juga kita satu di dalam kebangkitan-Nya.
-      Kuasa kematian Yesus; mengubur hidup yang lama.
-      Kuasa kebangkitan Yesus Kristus; hidup dalam hidup yang baru, yang lama telah berlalu.
Dalam bahasa Yunani, baptisan disebut dengan baptizo, yang artinya; ditenggelamkan.

Baptisan air disebut juga dengan 2 hal.
YANG KEDUA: PERMANDIAN AIR
Efesus 5: 26-27
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Baptisan air = permandian air, berarti; dimandikan, disucikan dengan air dan firman.
Kalau disucikan, berarti dimandikan. Orang yang mandi supaya bersih, tidak cukup dengan dua tiga gayung air, melainkan harus dengan air yang banyak, itu sebabnya di sini dikatakan; dimandikan dengan air dan firman.

Dengan demikian, Ia menempatkan sidang jemaat di hadapan-Nya dengan cemerlang, tanpa cacat cela atau kerut atau yang serupa itu = jemaat kudus dan tidak bercela.
Air yang banyak, firman yang limpah mampu menyucikan hati nurani yang jahat, juga membasuh kita dari perbuatan yang sia-sia.
Kalau hanya dua tiga ayat firman Tuhan disampaikan, tidak mungkin dapat menyucikan hati nurani yang jahat, dan tidak mungkin dapat dibasuh dari perbuatan yang sia – sia. Itulah yang dimaksud dengan baptisan air.
Baptisan air kalau dikaitkan dengan pola tabernakel terkena pada kolam pembasuhan.

-      Yang ketiga: darah
Sebetulnya, kesaksian yang ketiga ini boleh juga disebut dengan baptisan darah, tetapi rupa-rupanya, banyak orang Kristen tidak menerima kalau disebut dengan baptisan darah, sebab anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan, tandanya selain air adalah darah.
Kalau air dapat disebut baptisan air, mengapa darah tidak dapat disebut dengan baptisan darah?
Semakin kita berlumuran darah, maka akan semakin terlihat tanda pertobatan.
Tetapi banyak orang tidak memahami hal ini, mereka hanya memahami baptisan air, juga baptisan Roh.
Sesungguhnya, tidak salah kalau saya sebut baptisan darah, dan saya sudah siap menerima resiko jika ada seseorang yang mencela hal ini, sebab ini bukan ajaran sesat.
Semakin kita berlumuran darah dari ujung kepala sampai ujung kaki, berarti seluruh anggota tubuh benar-benar bertobat.
Bertobat artinya; berhenti berbuat dosa dan tidak mengulanginya lagi, seperti 2 tangan dan 2 kaki yang terpaku tidak dapat berbuat apa – apa, justru dari sanalah darah itu mengalir.

Kalau kita kaitkan dengan pola Tabernakel, baptisan darah terkena pada mezbah korban bakaran.
Mezbah à salib, sedangkan yang dipersembahkan di atas mezbah (kayu salib) adalah pribadi Yesus Kristus, Dialah Anak Domba Allah yang disembelih, darah-Nya tercurah (mengalir), sehingga tidak ada tubuh Yesus yang tidak berlumuran darah.

Saudaraku, darah adalah meterai dari perjanjian baru.
Yesus telah membatalkan perjanjian yang lama. Yesus telah minum dari cawan Allah, Dia menanggung penderitaan di atas kayu salib, Dia diremukkan dengan kesakitan, Dia ditikam karena pemberontakan dan kejahatan kita, seluruh badan Yesus dilumuri oleh darah, supaya dengan demikian setiap anggota tubuh manusia berhenti melakukan dosa.

Luka yang terakhir lambung Yesus ditombak, satu dari lima luka utama Yesus.
Artinya; segala dosa yang tersembunyi, yang masih bercokol di dalam hati, telah disucikan oleh darah Yesus.
Siapa yang mampu menyucikan dosa yang bercokol di dalam hati, kalau bukan darah Yesus?
Saudara mungkin terharu ketika melihat gambar Yesus disalibkan, tetapi pada saat saudara menangis, apakah itu benar-benar mengalami pertobatan atau tidak? Kalau menangis tanpa pertobatan, itu hanyalah luapan hati saudara, itu hanyalah perasaan saudara.
Biarlah hal ini dimengerti dengan baik. Kiranya daging / seluruh tubuh semuanya dilumuri oleh darah / mengalami baptisan darah sebagai salah satu kesaksian di bumi.

Sekarang, kita kembali memperhatikan ...
Yohanes 8: 18-19
(8:18) Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku.
(8:19) Maka kata mereka kepada-Nya: "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku."

Orang banyak, terkhusus orang-orang Farisi, tidak mengenal Bapa karena tidak menerima kesaksian yang dikerjakan oleh Yesus sebagai terang dunia (tidak menerima kesaksian dari surga).
Berarti, jikalau tidak menerima kesaksian Yesus / kesaksian dari Surga, maka seseorang tidak akan menjadi kesaksian di bumi = tidak mengalami baptisan Roh, air dan darah.
Tidak ada yang sampai kepada Bapa di sorga, kalau tidak melalui Anak. Yesus Kristus Anak Allah, Dialah terang dunia, Dialah jalan, kebenaran dan hidup.

Barangkali kita sering berkata dan mengaku bahwa : “Tuhan Allah adalah Bapa”, apalagi di dalam pergumulan dengan cepat kita berkata: “Bapa, inilah anaku”, tetapi tidak menerima kesaksian Yesus, bagaimana mungkin doanya dikabulkan / diterima oleh Bapa di sorga? Karena kita sendiri tidak mengenal Bapa di surga karena tidak menerima kesaksian Yesus sebagai terang dunia, sama seperti orang farisi.

Yohanes 8: 20
(8:20) Kata-kata itu dikatakan Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Dan tidak seorang pun yang menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba.
Semua yang dikatakan oleh Yesus, dikatakan Yesus DEKAT PERBENDAHARAAN yang ada di dalam Bait Allah (ruangan suci).
Perbendaharaan berada di dalam rumah Tuhan, dan ini ada kaitannya dengan sepersepuluh.
Dalam kitab Maleakhi 3:10 dikatakan: bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendarahaan supaya ada persediaan makanan di rumah Tuhan.

Biarlah kita sekaliannya menjadi terang dunia karena mau menggembalikan apa yang  menjadi miliknya Tuhan yaitu membawa persembahan sepersepuluh, supaya ada persediaan makanan di rumah Tuhan.

Kita telah menerima tiga kesaksian dari sorga dan tiga kesaksian dari bumi, dan biarlah itu menjadi pengalaman hidup kita semua.

Dampak positif menjadi terang dunia.
Wahyu 5: 6
(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Bermata tujuh, itulah ketujuh Roh Allah, yang diutus ke seluruh bumi.
Artinya; apabila menjadi terang akan menjadi kesaksian di atas muka bumi.

Zakharia 4: 6, 10
(4:6) Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
(4:10) Sebab siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil, mereka akan bersukaria melihat batu pilihan di tangan Zerubabel. Yang tujuh ini adalah mata TUHAN, yang menjelajah seluruh bumi."
Ketujuh mata Tuhan menjelajah seluruh bumi, artinya; apabila anak-anak Tuhan menjadi terang, maka akan menjadi kesaksian di atas muka bumi, di manapun saya dan saudara menjelajah, di manapun saya dan saudara berada duduk dan berdiri.

Sekarang, kita lihat ayat 11 ...
Zakharia 4: 11-14
(4:11) Lalu berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti kedua pohon zaitun yang di sebelah kanan dan di sebelah kiri kandil ini?"
(4:12) Untuk kedua kalinya berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti kedua dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang menyalurkan cairan emas dari atasnya itu?"
(4:13) Ia menjawab aku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?" Jawabku: "Tidak, tuanku!"
(4:14) Lalu ia berkata: "Inilah kedua orang yang diurapi yang berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi!"

Yang berdiri di sebelah kanan dan kiri kaki dian, itulah kedua pohon zaitun, pribadi yang diurapi yang menjadi kesaksian di atas muka bumi. Kalau saya dan saudara menjadi terang maka kita akan menjadi kesaksian.
Jika pada awalnya Zakharia tidak memahami apa yang dia lihat, akhirnya Tuhan memberi pengertian.

Biarlah kita betul-betul hidup di dalam terang, terang itulah hidup manusia, supaya saya dan saudara menjadi kesaksian, artinya; hidup menjadi berarti di manapun kita berada, baik di Yerusalem, di Yudea,  di Samaria, sampai ke ujung bumi.
Saya kira kita rindu supaya orang yang jauh, orang yang belum mengenal Yesus Kristus percaya kepada Dia dan mengenal Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Sekarang kita lihat; DUA POHON ZAITUN YANG MENJADI KESAKSIAN.
Wahyu 11: 3-6
 (11:3) Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
(11:4) Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.
(11:5) Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.
(11:6) Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.

Dua pohon zaitun; MUSA dan ELIA, nantinya akan menjadi kesaksian selama 1260 hari lamanya.
Kemudian saudaraku, jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka (Elia), kemudian segala air menjadi darah, itulah yang diperbuat oleh Musa, sebagaimana tulah pertama dari sepuluh tulah yang diperbuat oleh Musa untuk membebaskan bangsa Israel dari Mesir.

Bayangkan, kalau kita menjadi kesaksian, tabiat daging, perbuatan daging dihanguskan oleh karena kesaksian hidup. Tidak perlu banyak bicara akan menghanguskan tabiat daging dengan segala keinginan-keinginannya.

Air berubah menjadi darah, itu adalah baptisan air; satu dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, menjadi manusia baru.
Orang lain berubah menjadi baru, yang lama berlalu. Jangan membangkit - bangkitkan dosa terhadap orang lain, tetapi jadilah pohon zaitun, jadilah kesaksian, supaya tabiat daging orang-orang yang di sekitar kita dihanguskan, dan orang yang di sekitar kita berubah menjadi manusia baru dan bertobat. Air dan darah adalah tanda kelahiran baru.
Jangan lagi menggunakan cara yang lama; melayani tetapi tidak menjadi terang, tidak menjadi kesaksian, sehingga menimbulkan hawa nafsu dosa bagi orang lain.

Dalam kitab Ulangan 25:4 dikatakan; “jangan engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik”.
Saat ini kita sedang dalam pengirikan, supaya gandum terpisah dari sekam lalu dikumpulkan di dalam lumbu-Nya. Oleh sebab itu, jangan tolak firman Tuhan terlebih pada malam ini dan jangan bersungut-sungut bila menerima nasihat dan terguran firman Tuhan. Lembu-lembu telah disembelih sebagai korban penghapus dosa, jangan memberangus lembu yang sedang mengirik.
Perkataan dari Elia menghanguskan tabiat daging, perbuatan dari Musa merubah orang lain menjadi baru. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment