KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, September 23, 2017

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 15 SEPTEMBER 2017

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 15 SEPTEMBER 2017

KITAB MALEAKHI

Subtema: API YANG DARI MULUT NABI.

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua. Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, dan bersama dengan kita ada Bapa Pdt. Tondang dari Medan, Tembung.

Mari kita bersama-sama menikmati firman Allah malam hari ini. Firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi.

Maleakhi 4: 5
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.

Perhatikan kalimat: “Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat.
Dari pembacaan ayat ini, Tuhan menunjukkan kemurahan hati Tuhan kepada kita semua, sebab hari Tuhan itu besar dan dahsyat.

Yohanes Pembaptis pernah berkata kepada orang Farisi dan orang Saduki: “hai kamu keturunan ular beludak, siapakah yang mengatakan kepada kamu bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang.
Oleh sebab itu Yohanes diutus terlebih dahulu, menjelang datangnya hari Tuhan, yang besar dan dahsyat.

Matius 11: 11-14
(11:11) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
(11:12) Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.
(11:13) Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes
(11:14) dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu.

Perhatikan kalimat: “Jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu.
Elia yang akan datang -> pribadi Yohanes Pembaptis.

Markus 9: 11-12
(9:11) Lalu mereka bertanya kepada-Nya: "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?"
(9:12) Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan?

Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu.

Lukas 1: 16-17
(1:16) ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

Bukti terjadi pemulihan: “Ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan Allah mereka”, antara lain;
-       Membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya.
-       Membuat hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar.

Dengan adanya pemulihan ini, maka Yohanes Pembaptis menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.

Maleakhi 4: 6
(4:6) Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

Perhatikan kalimat: “...supaya jangan aku datang memukul bumi sehingga musnah.”
Jadi pada akhirnya, umat yang layak, yang sudah dipulihkan tadi, terlepas dari penghukuman yang membinasakan, inilah tujuan dari pada Tuhan mengutus nabi Elia terlebih dahulu.

Jadi kita bersyukur, hari-hari ini kita boleh menikmati pelayanan dari firman para nabi, firman pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan, dengan kuasa Elia. Dengan satu tujuan; untuk mengadakan suatu pemulihan. Kehidupan yang dipulihkan menjadi suatu umat yang layak, sehingga pada saat Tuhan datang, terlepas dari penghukuman yang membinasakan.

Maleakhi 3: 16
(3:16) Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya."
Umat yang layak yaitu kehidupan yang sudah dipulihkan, mereka itu adalah:
-       Orang-orang yang takut akan Tuhan.
Takut akan Tuhan membenci kejahatan, secara khusus: benci kesombongan (tinggi hati), benci kecongkakan (keangkuhan), benci kepada tingkah laku yang jahat, benci kepada mulut tipu muslihat (dusta). Itu orang yang takut akan Tuhan sesuai Amsal 8: 13.
-       Mereka itu adalah orang-orang yang menghormati nama-Nya.
Kita belajar untuk menghormati nama-Nya, kita buktikan lewat ibadah dan pelayanan ini.

Kemudian, hubungan mereka dengan sesama: Saling mendorong, saling membangun sesamanya, dengan kata lain satu dengan yang lain saling memperhatikan.
Ada di antara kita yang baru datang, saudara Ronald dan saudara Adi, tidak punya sepatu dan tidak punya baju, kita belajar untuk memperhatikannya.
Itu tanda pemulihan. Itu umat yang layak di hadapan-Nya.

Bukti bahwa mereka saling memperhatikan sesama? Mereka berkata:
-       “Tuhan memperhatikan dan mendengarnya” = Tuhan maha tahu.
Tuhan tahu orang-orang yang mengasihi Dia, Tuhan tahu orang-orang yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, Tuhan tahu orang-orang yang sungguh-sungguh beribadah melayani Tuhan. Sebaliknya, Tuhan tahu orang yang tidak sungguh-sungguh mengasihi Dia, Tuhan tahu orang yang pura-pura mengasihi. Jadi saudara tidak perlu menunjukkan kebenaran, kebaikan di hadapan saya, tunjukkanlah itu kepada Tuhan.
Jadi saya sendiripun harus berkata; Tuhan mendengar, Tuhan memperhatikan, artinya Tuhan maha tahu.
-       “Sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan Tuhan dan orang-orang yang menghormati.”
Artinya; Tuhan itu ingat orang-orang yang takut akan Tuhan dan ingat juga orang-orang menghormati nama-Nya.
Apa bukti Tuhan ingat orang yang takut dan yang menghormati nama-Nya? Nama mereka ditulis dalam kitab peringatan Tuhan. Dan kita semua harus mengatakan itu.

Maleakhi 3: 17
(3:17) Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.
Sampai pada akhirnya, kehidupan yang dipulihkan (umat yang layak) menjadi milik kesayangan Tuhan.
Kalau kita semua menjadi milik kesayangan-Nya berarti juga disebut menjadi harta kesayangan-Nya. Harta kesayangan-Nya berarti menjadi alat kemuliaan-Nya. Kita bukan lagi digunakan menjadi senjata kelaliman, sebab kita sudah menjadi milik kesayangan-Nya.

Maleakhi 3: 18
(3:18) Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Dan akhirnya, kita dapat melihat perbedaan:
-       Antara orang benar dengan orang fasik.
-       Antara orang yang beribadah dengan orang yang tidak beribadah kepada Tuhan.

Itulah kehidupan yang dipulihkan, kehidupan yang layak, terlepas dari penghukuman yang membinasakan.
Kita bersyukur kepada Tuhan, Tuhan baik kepada kita.

Pertanyaannya: MENGAPA YOHANES PEMBAPTIS DISEBUT ELIA YANG AKAN DATANG?
Lukas 1: 17
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Yohanes Pembaptis berjalan mendahului Tuhan dalam dua hal, yaitu:
1.     Berjalan dalam Roh.
2.     Berjalan dalam kuasa Elia.

Itu sebabnya Yohanes Pembaptis disebut dengan Elia yang akan datang.
Tidak usah bingung mengapa Yohanes Pembaptis disebut Elia yang akan datang.

Kita akan melihat, tentang: Kuasa Elia menjelang kedatangan Tuhan.
Wahyu 11: 1-2
(11:1) Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
(11:2) Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Tuhan memberi tugas kepada dua saksi Allah (salah satunya Elia).
Yang Pertama: mengukur tiga hal, yaitu;
1.    Bait Suci Allah.
Dalam pelajaran Tabernakel, Bait Suci itu terkena pada Ruangan Suci. Ruangan Suci semuanya telah dilapisi dengan emas...Matius 23:16-17. Berarti berbicara tentang Bait Suci, itu berbicara tentang iman yang telah dimurnikan. Iman yang dimurnikan itu lebih tinggi nilainya dari pada emas fana yang telah dipanaskan tujuh kali di dalam api...1 Petrus 1:7.
Kehidupan yang tahan uji lebih berharga dari emas yang fana, lebih berharga dari segala-galanya.
2.     Mezbah -> doa penyembahan.
Doa penyembahan = penyerahan diri secara total kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan.
Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan.
3.     Mereka yang beribadah di dalamnya.
Di dalam Ruangan Suci terdapat tiga macam alat -> ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Alat yang pertama: meja roti sajian -> ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
Alat yang yang kedua: pelita emas -> ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian.
Alat yang ketiga: mezbah dupa -> ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

Tetapi pelataran Bait Suci sebelah luar, itulah halaman, itu tidak masuk dalam ukuran, sebab telah diserahkan kepada bangsa-bangsa lain, telah diserahkan kepada antikris, untuk diinjak-injak selama 3.5 tahun.

Sekarang kita fokus memperhatikan tugas yang kedua kepada dua saksi Allah, salah satunya Elia.
TUGAS YANG KEDUA.
Wahyu 11: 3
(11:3) Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Tugas yang kedua; Bernubuat dan berkabung selama 1.260 hari” = 42 bulan = 3.5 tahun.
Inilah tugas yang kedua.

Tentang: BERNUBUAT.
Bernubuat, artinya; menyampaikan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan (disingkapkan); firman yang dibukakan.

1 Korintus 14: 24-25
(14:24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."

Kuasa dari firman nubuat; menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati = menyingkapkan segala yang terselubung = dosa dibongkar dengan tuntas.
Inilah tugas yang kedua dari nabi Elia menjelang datangnya hari Tuhan supaya nanti terjadi pemulihan. Berdoa terus supaya kita boleh menikmati firman nabi di setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita sehingga dosa dalam segala bentuk dibongkar dengan tuntas supaya nanti kita terlepas dari penghukuman yang membinasakan.
Hari Tuhan, besar dan dahsyat, tidak ada orang yang dapat lari dari situ. Itu sebabnya Tuhan terlebih dahulu mengutus nabi Elia.

Mari kita dengan rendah hati menikmati firman nabi dengan kuasa Elia. Jangan menolak firman nabi, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, dengan kuasa Elia.

2 Petrus 1: 19
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Sampai pada akhirnya hati kita diteguhkan oleh firman para nabi, karena dosa telah dibongkar dengan tuntas.
Kita mengikuti Tuhan bukan lagi karena mujizat, bukan karena perkara lahiriah, bukan karena gereja besar dan mewah, tetapi karena hati kita telah diteguhkan oleh firman para nabi.

Perlu untuk diketahui; memperhatikan firman para nabi (nubuatan) = Memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap.
Malam ini kita perhatikan firman nubuatan. Itu sama dengan memperhatikan pelita yang bercahaya di tengah-tengah kegelapan.

Pada saat pelita bercahaya di tempat yang gelap, dua hal terjadi:
Yang Pertama: “Sampai fajar menyingsing.” Artinya; dilepaskan dari gelap, dihantar ke dalam terang.

1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Dilepaskan dari gelap, diantar kepada terang -> bangsa yang terpilih (imamat rajani, bangsa yang kudus, disebut juga umat kepunyaan Allah). Itu orang-orang yang melayani Tuhan.

Jadi setelah dipanggil, kemudian dipilih untuk melayani Dia.
-       Dipanggil -> orang-orang yang telah ditebus oleh darah Anak Domba.
-       Dipilih -> orang-orang yang melayani Tuhan.
Itu orang yang dilepaskan dari gelap, dihantar dalam terang. Bangsa yang terpilih.
Jadi kalau belum mengerti pelayanan, orang yang seperti itu belum tentu disebut orang yang lepas dari kegelapan dihantar ke dalam terang.

Orang yang melayani Tuhan, pikiran dan hatinya tidak tumpul. Apa yang bisa kita perbuat, kerjakanlah semua itu untuk Tuhan.

Wahyu 5: 9-10
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Selanjutnya, orang-orang yang melayani Tuhan (imamat rajani) memerintah sebagai raja di bumi.
Memerintah, berarti bukan diperintah dosa atau tidak diperbudak oleh dosa.

Wahyu 1: 5-6
(1:5) dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --
(1:6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Sampai pada akhirnya, bagi Dialah kemuliaan, bagi Dialah kuasa sampai selama-lamanya.
Jadi kita melayani Tuhan untuk hormat dan kemuliaan bagi Dia, bukan untuk mencari kehormatan, bukan untuk mencari pekerjaan, tetapi untuk hormat, kemuliaan dan kuasa bagi Dia sampai selama-lamanya.

Pada saat pelita bercahaya di tempat yang gelap, dua hal terjadi:
Yang Kedua: Bintang Timur Terbit Bersinar di Dalam Hati.
Daniel 12: 3
(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Bintang Timur -> orang-orang yang bijaksana, yang menuntun banyak orang kepada kebenaran.

Jadilah bintang Timur, sampai selama-lamanya bercahaya di antara orang-orang yang bengkok hatinya. Orang yang bijaksana tidak sama dengan orang pandai di dunia. Orang pandai di dunia bisa saja dia pandai di suatu bidang, atau bidang-bidang yang lain, tetapi belum tentu bijaksana, buktinya apa? Banyak melakukan dosa, banyak melakukan kesalahan. Tetapi orang bijaksana, selain pandai, dia bijak, dia dapat menuntun banyak orang kepada kebenaran, dan di sinilah kita harus mengerti.

Jadilah bintang-bintang di cakrawala, menuntun banyak orang kepada kebenaran.

Matius 2: 1-2, 9-11
(2:1) Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
(2:2) dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
(2:9) Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.
(2:10) Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
(2:11) Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Di sini kita melihat, Bintang Timur menuntun orang-orang majus sampai kepada kebenaran.
Yesus adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Ketika orang majus sampai kepada kebenaran, selanjutnya mereka sujud menyembah.
Orang-orang  yang dituntun kepada kebenaran selanjutnya akan sujud menyembah kepada Tuhan, mau merendahkan diri serendah-rendahnya. Dulu kita ini orang sombong, angkuh, tidak tahu diri. Tidak tahu apa-apa dan merasa diri bisa dan mampu dan sebagainya.
Tetapi setelah bintang timur menuntun orang majus sampai tiba kepada kebenaran itu, selanjutnya, mereka mengambil sikap sujud menyembah kepada Tuhan.

Orang benar bukan dilihat dari perkataannya, orang benar dilihat dari sikap penyembahannya. Jadi jangan saudara merasa kalau seseorang, pandai bicara tentang firman, itu bukan ukuran suatu kebenaran.
Orang benar dilihat dari penyembahannya, yaitu: penyerahan diri kepada Tuhan, semakin merendah.
Banyak bicara tidak merendah, tidak ada artinya.

Bukti hidup dalam penyembahan: orang-orang majus mempersembahkan persembahannya kepada Tuhan berupa emas, kemenyan dan mur.
Kita ikuti satu per satu.
Yang pertama: EMAS.
Berbicara tentang iman yang telah dimurnikan = tahan uji, tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang tak suci.
Emas tetaplah emas sekalipun dilempar ke dalam lumpur, ia tidak akan berubah menjadi lumpur.
Jadi emas itu berbicara tentang kemurnian (tahan uji), tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang tak suci.

Yang Kedua: KEMENYAN.
Kemenyan -> doa penyembahan.
Wahyu 8: 3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Lewat doa penyembahan, kita berjumpa dengan Allah di dalam kasih-Nya seperti asap dupa kemenyan naik di hadirat Tuhan.

Begitu kemenyan dibakar, asapnya naik di hadirat Tuhan, artinya; lewat doa penyembahan berjumpa dengan Allah di dalam kasih-Nya.

Yang ketiga: MUR.
Ini berbicara tentang kehidupan yang diurapi oleh Roh Kudus.
1 Yohanes 2: 27
(2:27) Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Kehidupan yang diurapi, tidak perlu diajar oleh orang lain, karena Roh itu sendiri akan mengajar dia tentang segala sesuatu, dan Pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta. Pendeknya, kehidupan yang diurapi rapi tersusun. Perkataan rapi tersusun, sikap rapi tersusun, tindakan rapi tersusun, tidak lagi asal bicara. Tidak asal bertindak, bertingkah laku, karena Roh Kudus yang mengajar. Semua tersusun dan rapi, dan ajarannya benar, tidak salah. Sama seperti belalang, salah satu binatang yang terkecil tetapi sekalipun tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur...Amsal 30:27. Persembahkanlah minyak mur kepada Tuhan.

Hal-hal yang terjadi pada saat dua saksi termasuk Elia bernubuat.
Wahyu 11: 5-7
(11:5) Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.
(11:6) Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.
(11:7) Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka.

Pada saat Elia bernubuat, lima hal yang terjadi.
1.     Keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka
2.     Jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu
3.     Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan.
4.     Mereka mempunyai kuasa atas segala air, untuk mengubahnya menjadi darah.
5.     Mempunyai kuasa untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka.

Kita lihat hal yang pertama: KELUARLAH API DARI MULUT MEREKA MENGHANGUSKAN SEMUA MUSUH MEREKA.
2 Raja-raja 1: 9-12
(1:9) Sesudah itu disuruhnyalah kepada Elia seorang perwira dengan kelima puluh anak buahnya. Orang itu naik menjumpai Elia yang sedang duduk di atas puncak bukit. Berkatalah orang itu kepadanya: "Hai abdi Allah, raja bertitah: Turunlah!"
(1:10) Tetapi Elia menjawab, katanya kepada perwira itu: "Kalau benar aku abdi Allah, biarlah turun api dari langit memakan engkau habis dengan kelima puluh anak buahmu." Maka turunlah api dari langit memakan dia habis dengan kelima puluh anak buahnya.
(1:11) Kemudian raja menyuruh pula kepadanya seorang perwira yang lain dengan kelima puluh anak buahnya. Lalu orang itu berkata kepada Elia: "Hai abdi Allah, beginilah titah raja: Segeralah turun!"
(1:12) Tetapi Elia menjawab mereka: "Kalau benar aku abdi Allah, biarlah turun api dari langit memakan engkau habis dengan kelima puluh anak buahmu!" Maka turunlah api Allah dari langit memakan dia habis dengan kelima puluh anak buahnya.

Seorang perwira dengan lima puluh anak buahnya dimakan habis oleh api.
Demikian juga dengan perwira yang kedua dengan lima puluh anak buahnya.
Perwira -> seorang pelayan Tuhan.
Lima puluh anak buah -> kehidupan yang berada di tengah-tengah kegiatan Roh Kudus.
Tetapi kalau tidak menghargai seorang nabi yang sedang bernubuat, maka ia akan dimakan (dihanguskan) oleh api. Tugas seorang nabi adalah bernubuat untuk menyingkapkan segala rahasia yang terkandung dalam hati maka seorang raja, pemerintah, seorang pemimpin, penguasa di negeri ini tanpa terkecuali harus takluk kepada nabi yang sedang bernubuat (firman para nabi).
Banyak orang kristen mengalami hal yang sama, tidak mau menghargai firman para nabi/nubuatan firman, dengan bukti (emosi) dan panas hati saat dosanya dikoreksi = dimakan api. Kalau hal ini dibiarkan, pada akhirnya akan binasa.
Bukti bahwa perwira yang pertama dan kedua serta kelima puluh anak buah mereka tidak menghargai seorang nabi, dilihat dari perkataan mereka.
Perwira yang pertama berkata: “Hai abdi Allah, raja bertitah: turunlah”, sedangkan perwira yang kedua berkata: “Hai abdi Allah, beginilah titah raja: segeralah turun.”

Di sini kita melihat, baik perwira, maupun lima puluh anak buahnya, mati dimakan api. Biarpun seseorang adalah pelayan Tuhan, dan berada di tengah kegiatan Roh Kudus, kalau ia tidak menghargai seorang nabi yang sedang bernubuat, akan mati, dimakan oleh api.

Raja Daud saja setelah dosa, perzinahannya dituding oleh nabi Natan, dia langsung tersungkur, tetapi Ahazia dengan dua perwira yang diutus dan lima puluh anak buahnya tidak menghargai nabi yang bernubuat, sehingga mati (binasa).

Jadi baik raja, baik pemimpin, penguasa, pemerintah-pemerintah, besar kecil, laki-laki dan perempuan harus takluk kepada firman para nabi, tidak boleh mengecilkan firman nubuatan.
Siapa perwira? Dan kelima puluh anak buah mereka?  Apabila tidak menghargai firman nubuatan akan mati (hangus).
Seperti yang tertulis: “Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirikUlangan 25:4.
Saudara masih ingat waktu Daud dituding dosa perzinahannya? Daud langsung tersungkur. Seorang nabi tidak takut kepada siapapun persis seperti jari telunjuk menunjuk dosa (dosa dituding-tuding). Seorang nabi tidak takut kepada siapapun pada saat ia bernubuat, sebab firman Allah harus dinyatakan.
Apapun kita adanya, latar belakang kita dari mana, siapapun kita, tetap harus takluk kepada nabi yang bernubuat.

Seperti apa sikap kita menghargai seorang nabi yang sedang bernubuat?
Kita lihat utusan yang ketiga ...
2 Raja-raja 1: 13-14
(1:13) Kemudian raja menyuruh pula seorang perwira yang ketiga dengan kelima puluh anak buahnya. Lalu naiklah perwira yang ketiga itu dan sesudah sampai, berlututlah ia di depan Elia, serta memohon belas kasihan kepadanya, katanya: "Ya abdi Allah, biarlah kiranya nyawaku dan nyawa kelima puluh orang hamba-hambamu ini berharga di matamu.
(1:14) Bukankah api sudah turun dari langit memakan habis kedua perwira yang dahulu dengan kelima puluh anak buah mereka? Tetapi sekarang biarlah nyawaku berharga di matamu."

Yang patut kita contoh malam ini adalah utusan yang ketiga, seorang perwira yang juga membawa kelima puluh anak buahnya.
Sikap yang perlu kita contoh malam hari ini adalah:
1.    Lalu naiklah perwira itu.
ini berbicara tentang kedewasaan. Semakin kita dewasa, berarti kerohanian pun semakin naik.
2.     Berlutut -> orang yang rendah hati, merendahkan diri saat dengar firman para nabi, merendahkan diri saat dengar firman nubuatan. Ini sikap yang Tuhan mau. Kerohanian harus semakin meningkat, naik.

Berbeda dengan utusan pertama dan kedua, pada saat dia naik ke gunung, dia berkata: hai hamba Allah, turunlah. Ini adalah suatu perintah. Bagaimana mungkin kita bisa mengatur firman nubuatan sesuka hati lalu kita setir hamba Tuhan untuk menyampaikan firman yang enak-enak.
Tetapi yang benar; naik (kerohanian semakin meningkat), kemudian berlutut, merendahkan diri saat dengar firman Tuhan. Nyawa orang yang seperti ini berharga di mata Tuhan. Jadikan hidupmu berharga di mata Tuhan.
Hargai firman nubuatan, siapapun engkau, dari golongan apapun engkau, hargai firman nubuatan, sehingga nyawa kita berharga di mata Tuhan.

Hal yang kedua: JIKALAU ADA ORANG YANG HENDAK MENYAKITI MEREKA, MAKA ORANG ITU HARUS MATI SECARA ITU
2 Raja-raja 1: 15-17
(1:15) Maka berfirmanlah Malaikat TUHAN kepada Elia: "Turunlah bersama-sama dia, janganlah takut kepadanya!" Lalu bangunlah Elia dan turun bersama-sama dia menghadap raja.
(1:16) Berkatalah Elia kepada raja: "Beginilah firman TUHAN: Oleh karena engkau telah mengirim utusan-utusan untuk meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron, seolah-olah tidak ada Allah di Israel untuk ditanyakan firman-Nya, maka sebab itu engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur, di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati."
(1:17) Maka matilah raja sesuai dengan firman TUHAN yang dikatakan oleh Elia. Maka Yoram menjadi raja menggantikan dia dalam tahun kedua zaman Yoram bin Yosafat, raja Yehuda, sebab Ahazia tidak mempunyai anak laki-laki.

Akhirnya Ahazia mati secara itu juga. Bagaimana dia memberontak kepada seorang hamba Tuhan, kepada seorang nabi yang sedang bernubuat, demikian dia mati secara itu juga.

Minggu depan kita akan melihat dua hal yang terjadi berikutnya saat seorang nabi bernubuat. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment