KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, March 24, 2019

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 15 DESEMBER 2018


IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 15 DESEMBER 2018

STUDY YUSUF
(Seri:149)

Subtema: DOA PENYAHUTAN KEPADA ALLAH BAPA DAN ROH KUDUS.

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita diijinkan untuk mengusahakan dan memelihara Ibadah Pemuda Remaja sebagaimana biasanya. Kiranya kasih dan kemurahan Tuhan nyata di tengah perhimpunan Ibadah Pemuda Remaja ini sehingga kehidupan kita semakin hari semakin merasakan kemurahan Tuhan, pertolongan, penyertaan, pembelaan Tuhan di hari-hari terakhir ini, dimana keadaan dunia sudah tidak menentu, kasih sudah semakin dingin, yang jahat semakin jahat, tetapi lewat Ibadah Pemuda Remaja kita dipelihara oleh Tuhan.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook dimanapun anda berada terkhusus pemuda remaja kiranya Tuhan memberkati kita. Sebab itu marilah kita mohonkan kemurahan Tuhan supaya Tuhan membukakan rahasia firman-Nya bagi kita malam ini.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja dari study Yusuf.
Kejadian 41:50-52
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On. (41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku." (41:52) Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."

Sebelum datang tujuh tahun kelaparan itu lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki; yang sulung bernama Manasye, anak yang kedua bernama Efraim.

Selanjutnya kita akan memperhatikan arti rohani dari nama kedua anak laki-laki Yusuf, dimulai dari anak yang sulung yaitu MANASYE.
Manasye artinya; Allah membuat Yusuf lupa sama sekali terhadap dua perkara:
1.   Yusuf lupa sama sekali kepada kesukarannya.
2.   Yusuf lupa kepada rumah bapaknya.

Mari kita perhatikan ...
Tentang: YUSUF LUPA SAMA SEKALI KEPADA KESUKARANNYA.
Saudaraku kesukaran Yusuf pada masa mudanya terdiri dari tiga fase;
Fase pertama: ketika Yusuf tinggal bersama-sama dengan saudara-saudaranya.
Kisah Yusuf dan saudara-saudaranya tertulis di dalam Kejadian 37 yang terdiri atas:
a.   Ayat 1 sampai ayat 11; Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya.
b.   Ayat 12 sampai ayat 36; Yusuf dijual ke tanah Mesir.

Sekarang mari kita membaca kisah Yusuf dengan saudara-saudaranya di dalam ...
Kejadian 37:13-16
(37:13) Lalu Israel berkata kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa." (37:14) Kata Israel kepadanya: "Pergilah engkau melihat apakah baik keadaan saudara-saudaramu dan keadaan kambing domba; dan bawalah kabar tentang itu kepadaku." Lalu Yakub menyuruh dia dari lembah Hebron, dan Yusuf pun sampailah ke Sikhem. (37:15) Ketika Yusuf berjalan ke sana ke mari di padang, bertemulah ia dengan seorang laki-laki, yang bertanya kepadanya: "Apakah yang kaucari?" (37:16) Sahutnya: "Aku mencari saudara-saudaraku. Tolonglah katakan kepadaku di mana mereka menggembalakan kambing domba?"

Yakub menyuruh Yusuf ke Sikhem untuk melihat apakah baik keadaan saudara-saudaranya dan kambing domba yang digembalakannya itu, lalu kabar tentang itu dibawa kembali kepada Yakub. Dengan demikian Yusuf menjadi pengantara atau menggambarkan sebagai seorang imam besar.

1 Yohanes 2:1-2
(2:1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. (2:2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

Tugas dari seorang imam besar adalah untuk memperdamaikan dosa manusia kepada Allah.

Segera kita memperhatikannya ...
Ibrani 7:24-25, 27
(7:24) Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. (7:25) Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. (7:27) yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.

Saudaraku pada ayat 24; “imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.” Sedangkan pada ayat 25; “Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara.” Pada ayat 27; “Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.”
Kesimpulannya; sebagai Imam Besar Yesus rela menjadi korban untuk memperdamaikan dosa manusia.
Inilah tugas seorang imam dimanapun kita diutus senantiasa membawa berita pendamaian, rela berkorban demi kelemahan, demi kekurangan, demi kejahatan, kenajisan orang lain. Itulah syarat untuk menjadi seorang imam.
Saudaraku Yesus adalah Imam Besar atau pengantara untuk pendamaian terhadap dosa dunia, dalam susunan Tabernakel terkena pada tutup pendamaian dengan tujuh kali percikan darah.

Imamat 16:2-3, 14-16
(16:2) Firman TUHAN kepadanya: "Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian. (16:3) Beginilah caranya Harun masuk ke dalam tempat kudus itu, yakni dengan membawa seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran. (16:14) Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali. (16:15) Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu. (16:16) Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.

Sebagai Imam Besar Yesus telah mengalami tujuh kali percikan darah untuk memperdamaikan dosa manusia, baik karena dosa kenajisan, baik karena dosa kejahatan, bahkan seluruh dosa-dosa.

Selanjutnya perhatikan, sebagai saksi bahwa Yesus adalah Imam Besar yang telah mengadakan pendamaian terhadap dosa adalah: dua kerubium yang ada di atas tutup pendamaian tersebut.
Yang menutupi tabut perjanjian adalah tutup pendamaian, di atas tutup pendamaian itu ada dua kerubium.
Tabut perjanjian terdiri dari dua bagian yaitu;
1.   Tabut atau peti -> gereja Tuhan/sidang mempelai wanita Tuhan.
2.   Tutup pendamaian dengan dua kerub di atasnya -> Allah Trinitas, dengan perincian;
-   Tutup pendamaian -> Yesus Anak Allah.
-   Kerub pertama -> Allah Bapa.
-   Kerub kedua -> Allah Roh El Kudus.

Mari kita sesuaikan dengan pribadi Yusuf di dalam Kejadian 37.
Di dalam Kejadian 37 dua kali Yusuf mengadakan penyahutan;
1.   Ayat 13
2.   Ayat 15-16

Sekarang mari kita ikuti pemaparan demi pemaparan yang berikut ini ...
YANG PERTAMA.
Kejadian 37:13
(37:13) Lalu Israel berkata kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa."

Perhatikan kalimat; Lalu Yakub berkata kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka.”
Sesudah Yakub memerintah Yusuf, lalu sahut Yusuf; “Ya Bapa.”  Inilah penyahutan yang pertama dari Yusuf, ini adalah gambaran dari penyahutan Yesus Kristus kepada Bapa.

Mari kita lihat penyahutan Yesus Kristus kepada Bapa ...
Matius 27:45-48
(27:45) Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. (27:46) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (27:47) Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia." (27:48) Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum.

Sebagai Imam Besar Yesus Kristus telah menaikkan doa penyahutan kepada Allah Bapa, di dalam doa penyahutan itu Yesus berkata; "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Kemudian Dia diberi minum anggur asam, artinya; Yesus telah menanggung semua dosa kejahatan, kenajisan dan semua pelanggaran yang telah dibuat umat-Nya. Dia telah bawa, Dia telah naikkan itu semua kepada Bapa, Dia tanggung dosa itu lalu dinaikkan sebagai doa penyahutan kepada Allah Bapa.
Dia tidak membalas kejahatan, tidak membalas pelanggaran, tidak menghukum orang yang berbuat najis, tidak menghukum orang yang berbuat jahat, tidak menghukum orang yang berbuat pelanggaran-pelanggaran, Dia tanggung di atas kayu salib, selanjutnya dalam doa, Dia naikkan atau membawa semua perkara itu kepada Allah Bapa.
Anggur asam -> dosa dan pelanggaran-pelanggaran dari umat-Nya.

Bukti bahwa Yesus bertanggung jawab sebagai Imam Besar.
Matius 27:50-53
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. (27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, (27:52) dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. (27:53) Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang. (27:53) Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.

Setelah menyerahkan nyawa-Nya, kuburan-kuburan terbuka sehingga orang-orang kudus yang telah meninggal bangkit lalu masuk ke dalam kota kudus, sebab tabir bait suci terbelah dua dari atas ke bawah.
Pendeknya; sebagai Imam Besar, Ia telah membuka jalan yang baru bagi kita dan yang hidup, untuk memberi hidup. Betapa sucinya, betapa salehnya kehidupan Yesus sebagai Imam Besar sehingga Ia layak membuka jalan yang baru setelah membangkitkan orang-orang kudus.

Ibrani 9:11-12
(9:11) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, -- (9:12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

Oleh darah Yesus (bukan darah domba janta dan bukan darah lembu jantan) kita sekarang penuh dengan keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir yaitu diri-Nya sendiri.
Tabir bait suci telah terbelah dua yaitu perobekan daging yang dialami Yesus di atas kayu salib, sehingga dengan demikian Dia membuka jalan yang baru, jalan yang memberi hidup bagi kita sekaliannya.
Jadi bukan dengan darah lembu jantan, bukan dengan darah domba jantan, tetapi dengan darah-Nya sendiri. Kita patut bersyukur atas kasih dan kemurahan Tuhan besar kepada kita.

Kemudian ...
Ibrani 10:19-20
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir yaitu diri-Nya sendiri, Ia telah mengalami perobekan daging di atas kayu salib atau tabir bait suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Sehingga kita oleh karena darah salib inilah kita berada di tengah-tengah perhimpunan Ibadah Pemuda Remaja, di tengah-tengahnya kita melayani pekerjaan Tuhan sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus, oleh karena darah salib, darah yang mahal, darah yang suci karena hidup-Nya saleh, hidup-Nya terpisah dari orang berdosa.

Matius 27:54
(27:54) Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."

Kepala pasukan sesudah melihat semua apa yang sedang terjadi dimulai dari penyerahan diri-Nya, kematian-Nya, kemudian tabir bait suci terbelah dua, lalu kuburan terbuka, lalu orang-orang kudus bangkit masuk ke kota kudus. Melihat semua itu kepala pasukan berkata; "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."
Dengan perkataannya itu maka menunjukkan bahwa Yesus sebagai Imam Besar juga bertanggung jawab atas jiwa-jiwa bangsa kafir, kepala pasukan tentara romawi itu bangsa kafir bukan bangsa Israel. Jadi darah-Nya yang tercurah itu bukan hanya untuk menebus dosa bangsa Israel tetapi juga untuk menebus dosa bangsa kafir yang diwakili oleh kepala pasukan tentara romawi.
Bukankah kita ini adalah bangsa kafir? Noda kekafiran adalah kenajisannya seperti anjing dan babi yang terus mengulangi dosanya dan terikat dengan berhala-berhalanya, tetapi sekalipun demikian Ia tetap bertanggung jawab terhadap dosa yang diperbuat semua manusia termasuk bangsa kafir.
Ini kemurahan, kemurahan ini harus kita junjung tinggi lewat memikul salib yang Tuhan percayakan di atas pundak masing-masing, jangan ada orang panas hati dan bersungut-sungut lagi, sebab apa yang kita korbankan tidak sebanding dengan korban Kristus.

Lukas 23:44-46
(23:44) Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, (23:45) sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. (23:46) Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.

Doa penyahutan Yesus sebagai Imam Besar kepada Allah Bapa adalah Ia bertanggung jawab atas dosa dunia, bukan hanya dosa Israel bangsa pilihan tetapi juga dosa yang diperbuat oleh bangsa kafir. Ia tanggung lalu Ia sampaikan kepada Allah Bapa, kiranya doa itu di dengar, karena kehidupan Dia saleh pasti doa-Nya didengar oleh Tuhan.
Saya didoakan, yang jahat, yang najis, yang berada dalam pelanggaran semua didoakan supaya kehidupan kita diselamatkan.

Sekarang kita lihat penyahutan yang kedua ...
YANG KEDUA.
Kejadian 37:15-16
(37:15) Ketika Yusuf berjalan ke sana ke mari di padang, bertemulah ia dengan seorang laki-laki, yang bertanya kepadanya: "Apakah yang kaucari?" (37:16) Sahutnya: "Aku mencari saudara-saudaraku. Tolonglah katakan kepadaku di mana mereka menggembalakan kambing domba?"

Kemudian disini kita perhatikan seorang laki-laki yang bertanya kepada Yusuf; "Apakah yang kaucari?" Sahutnya: "Aku mencari saudara-saudaraku.” Kemudian Yusuf kembali berkata; “Tolonglah katakan kepadaku di mana mereka menggembalakan kambing domba?"
Ini merupakan gambara dari doa penyahutan Yesus Kristus sebagai Imam Besar kepada Allah Roh El Kudus.

Yohanes 14:16-17
(14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, (14:17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

Tuhan mengirim seorang penolong yang lain yaitu Roh Kebenaran untuk menyertai kita, menyertai imam-imam yang melayani Tuhan, melayani pekerjaan Tuhan di dalam kesusahan mereka, di dalam kesulitan mereka, di dalam menanggung beban atau tanggung jawab.

Roma 8:26
(8:25) Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. (8:26) Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Roh Kudus itu membantu kita dalam kelemahan kita, dalam segala kesusahan yang kita alami, dalam segala kesulitan-kesulitan yang sedang kita alami, sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa, kita tidak tahu bagaimana harus menaikkan doa-doa lagi kepada Tuhan karena begitu beratnya beban yang di atas pundak, karena begitu banyaknya kesulitan-kesulitan yang kita alami. Hanya air mata yang mengalir dari mata ini, hanya air mata yang membasahi dua mata dan segenap wajah kita, hanya bisa menangis.
Seorang imam tidak bisa menghakimi, tidak boleh membalas kejahatan, hanya bisa menangis saja, air mata tidak bisa lagi dibendung membasahi kelopak mata, hanya bisa menangis saja, tidak ada lagi doa yang bisa dinaikkan kepada Tuhan selain hanya bisa menangis dan menangis karena melihat dosa umat-Nya, kenajisan dalam batin umat-Nya, melihat pelanggaran-pelanggaran umat-Nya hanya bisa menangis saja.
Roh Kudus itu membantu saya, menguatkan saya di dalam kelemahan, di dalam kesusahan saya, di dalam kesulitan oleh karena banyaknya pemberontakan, kejahatan, pelanggaran, kenajisan, saya hanya bisa menangis dan Roh Kudus lah yang menaikkan doa-doa dan keluhan-keluhan dalam hati ini, itulah sikap seorang imam yang benar.
Tidak tau lagi doa apa yang harus dinaikkan, karena begitu banyaknya meihat pelanggaran, si A malas, si B banyaknya pelanggaran yang dilakukannya, si C kenajisannya, sudah tidak tahu lagi apa yang harus dinaikkan.
Tetapi Roh Kudus sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan, itulah yang disampaikan oleh Yusuf kepada seorang laki-laki yang lain.
Pertemuan dia dengan laki-laki itu bukan diatur, dan bukan suatu kebetulan seorang laki-laki hadir dan tampil di padang gurun, itulah penolong yang lain. Di dalam kesusahannya penolong yang lain datang menolong Yusuf dan disitu dia menaikkan doa penyahutan kepada penolong yang lain atau Roh EL Kudus. Karena seorang imam tidak mungkin lagi mengadu kepada orang lain, mengadu kepada pembesar, mengadu kepada pemerintah, kepada bodyguard, selain kepada Roh Kudus, penolong yang lain.
Tidak mungkin saya mencari seorang yang bisa menghajar orang yang berdosa, itu sesuatu yang, saya hanya bisa menaikkan doa dan permohonan kepada Roh EL Kudus.

Roma 8:27
(8:27) Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Perlu untuk diketahui; bahwa Allah menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud roh itu sendiri, Tuhan tau bahasa tetesan air mata.
Saya hanya bisa menangis banyak pelanggaran yang saya lihat, di depan mata sendiri berbuat najis sampai dia kebingungan seperti lingkaran setan, saya hanya bisa menangis; Tuhan tolong dia, Tuhan bantu dia menghargai korban-Nya. Baik dengan sengaja malas, baik dengan sengaja memberontak, Tuhan tolong Dia. Ini pekerjaan Tuhan, ini bukan pekerjaan manusia sehingga tidak semudah itu memecat.

Yohanes 14:!7
(14:17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

Dunia tidak dapat menerima Dia yaitu Roh EL Kudus, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia.
Tidak melihat Roh Kudus menunjukkan bahwa matanya telah ditutupi oleh selaput daging, perkara lahiriah.
Kemudian tidak mengenal Dia karena dia tidak merasakan kebaikan dan kemurahan Tuhan, karena kenal maka sayang, karena tidak kenal maka tidak sayang.
“Tetapi kamu mengenal Dia.” Siapa kamu? Yaitu orang-orang yang melayani pekerjaan Tuhan, orang-orang yang memikul tanggung jawab di atas bahu masing-masing.
Pendeknya; tanda milik kepunyaan Allah itu adalah Roh El Kudus.

2 Korintus 1:21-22
(1:21) Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, (1:22) memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.

Allah yang telah mengurapi berarti memeteraikan tanda miliknya.
Pertahankan pegurapan yang ada dalam dirimu, oleh karena banyaknya pengorbanan atau salib yang engkau pikul disertai dengan kesucian, dari situ pengurapan itu akan terus berlangsung dalam kehidupan kita.

Oleh sebab itu saya tambahkan jangan keluar dari tempat kudus, berarti jaga hati dari segala kesucian, kemudian tetap bertahan bertekun di dalam memikul salib masing-masing, dengan pengurapan semacam ini Allah telah memeteraikan tanda milik-Nya.
Selanjutnya Allah memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita, sungguh Tuhan Yesus baik bagi kita. Kaum muda yang belum menikah disediakan oleh Tuhan tetapi perhatikan firman Tuhan sungguh-sungguh, yang belum memuaskan hati perhatikan firman Tuhan ini. Sebab itu Roh Kudus yang diberikan ke dalam hati kita itu jaminan dari semua yang akan disedikan bagi kita. Pertahankan Roh Kudus jangan karena sesuatu yang tidak suci maka Roh Kudus undur maka jaminanpun tidak menjadi bagian kita. Hati-hati, sungguh-sungguh, yang kuliah terus kuliah sungguh-sungguh, yang bekerja sungguh-sungguh, yang melayani Tuhan tetap sungguh-sungguh, Tuhan mengurapi tanda milik kepunyaan-Nya itu meterai, kemudian Allah memberikan Roh Kudusnya dalam hati yang adalah jaminan dari segala semua yang akan disediakan bagi kita. Jangan hanya karena sesuatu, engkau nanti kehilangan segalaya.

Efesus 4:30-32
(4:30) Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. (4:31) Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. (4:32) Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Kehidupan yang telah dimeteraikan harus memperhatikan dua hal:
1.   Segala kepahitan, segala kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah dan segala kejahatan di buang jauh-jauh dari antara kita.
2.   Hendaklah kamu;
-   Ramah seorang terhadap yang lain.
-   Penuh kasih mesra.
-   Saling mengampuni, karena Tuhan telah mengampuni kejahatan dan kenajisan kita sekaliannya.
Itulah yang saya kerjakan di hadapan Tuhan.

Kejadian 37:17
(37:17) Lalu kata orang itu: "Mereka telah berangkat dari sini, sebab telah kudengar mereka berkata: Marilah kita pergi ke Dotan." Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu dan didapatinyalah mereka di Dotan.

Lalu kata orang itu: "Mereka telah berangkat dari sini (Sikhem), sebab telah kudengar mereka berkata: Marilah kita pergi ke Dotan." Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu dan didapatinyalah mereka di Dotan.
Artinya; Roh Kudus akan memberikan jawaban dari segala persoalan, dari segala kesulitan-kesulitan yang sedang menghimpit seorang imam, seorang pelayan Tuhan.
Maka kalaupun di dalam kesusahan, di dalam kesulitan naikkanlah doa penyahutan kepada Roh El Kudus, penolong yang lain, jangan mengadu kepada si A dan kepada si B, tidak memberi jalan keluar. Tetapi Roh Kudus akan memberikan jalan keluar dari setiap masalah, dari setiap kesulitan, dari setiap kesusahan yang kita hadapi, dan Roh Tuhan memberi kekuatan kepada kita, memberi kekutan bagi saya sampai nanti Tuhan memberi jalan keluar bukan hanya kepada saya tetapi juga kepada kita semua.

Akhirnya Yusuf menemukan saudara-saudaranya, memang saudara-saudara Yusuf adalah gambaran dari gembala-gembala yang mengembara, yang tidak memiliki ketetapan di hati.
Yakub tau bahwa saudara-saudara Yusuf mengembalakan ke Sikhem, tetapi kenyataannya saudara-saudara Yusuf tidak menggembalakan di Sikhem justru mereka menggembalakan di Dotan. Tetapi sebagai hamba Tuhan yang bertanggung jawab Yusuf harus mencari saudara-saudaranya, menacari yang tidak mempunyai ketetapan hati, yang mendua hati, yang kehilangan jati dirinya, yang suka kebingungan, yang suka panas hati dan lain sebagainya, itu harus dijangkau.
Kesimpulannya; Sikhem artinya bahu, ini ada kaitannya dengan suatu beban yaitu tanggung jawab.

Kejadian 37:15
(37:15) Ketika Yusuf berjalan ke sana ke mari di padang, bertemulah ia dengan seorang laki-laki, yang bertanya kepadanya: "Apakah yang kaucari?"

Yusuf ketika tiba di Sikhem ia tidak melihat saudara-saudaranya, tetapi ia tidak segera pulang melainkan Yusuf berjalan kesana kemari di Padang, artinya; ia berusaha mencari kehidupan yang mengembara di dalam penggembalaan, kehidupan yang tidak punya ketetapan di hadapan Tuhan, yang tidak setia di hadapan Tuhan. Ia tidak putus asa, sampai hari ini saya tidak putus asa di dalam melihat kehidupan yang suka mengembara, di dalam kehidupan yang tidak memiliki ketetapan hatinya.
Seperti Tuhan memberikan kesempatan kepada saya, kemurahan yang sama harus juga saya tampilkan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini supaya sidang jemaat juga sebagai kawanan domba Allah juga merasakan yang sama apa yang saya rasakan dari Tuhan.

Kejadian 37:16-17
(37:16) Sahutnya: "Aku mencari saudara-saudaraku. Tolonglah katakan kepadaku di mana mereka menggembalakan kambing domba?" (37:17) Lalu kata orang itu: "Mereka telah berangkat dari sini, sebab telah kudengar mereka berkata: Marilah kita pergi ke Dotan." Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu dan didapatinyalah mereka di Dotan.

Akhirnya saudaraku karena Yusuf tidak menemukan saudara-saudaranya di Sikhem dan ia pun mendapat jawaban dari seorang yang lain tadi, dia segera ke Dotan, iapun menemukan saudara-saudaranya di Dotan.
Dotan artinya; pesta double atau kasih Allah yang melimpah. Berarti dibalik sengsara salib Allah menyatakan kemuliaannya.

Bukti bahwa Dotan adalah pesta double: waktu Yesus memberi tujuh perumpamaan kepada murid-murid dan kepada orang-orang Yahudi, orang-orang Israel, sesuai yang tertulis dalam Injil Matius 13. Kepada orang lain Yesus memberi perumpamaan itu, tetapi kepada murid-murid Yesus memberikan rahasia dari tujuh perumpamaan itu.

Mari kita baca ...
Matius 13:9-11
(13:9) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (13:10) Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" (13:11) Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.

Kepada orang lain Yesus berbicara hanya bersifat perumpamaan tetapi kepada murid-murid diberikan harunia untuk mengetahui rahasia kerajaan sorga, berarti diberi pengertian dari tujuh perumpamaan tersebut.
Kalau kita boleh menikmati pembukaan rahasia firman Tuhan berarti langit dan sorga terbuka atas kita semua.

Markus 13:12
(13:12) Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

Siapa yang mempunyai kepadanya akan diberi sehingga ia berkelimpahan. Sebaliknya yang tidak mempunyai apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

Matius 25:29
(25:29) Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

Biarlah kiranya kita betul-betul memikul tanggung jawab itu, kita mempunyai bahu kanan dan baru kiri, biarlah kiranya apa yang kita punyai itu kita gunakan untuk memberi suatu pertanggungan jawab kepada Tuhan.
Kepada mereka diberi karunia rahasia kerjaan sorga, gunakan bahu, Sikhem artinya bahu, gunakan bahu untuk memikul tanggung jawab supaya kepadanya diberikan semakin berkelimpahan, Tuhan bukakan kerajaan sorga. Tetapi kepada mereka yang tidak mau memikul tanggung jawab hanya sebatas perumpamaan saja, itu sebabnya lewat pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel kita diberi banyak pegertian.
Lewat pengertian ini kita semakin hari semakin menghargai kemurahan Tuhan, semakin hari semakin bertanggung jawab memikul tangggung jawab di atas pundak kita masing-masing, supaya kita semakin berkelimpahan, kita layak masuk di dalam kerjaan sorga.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment