KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, March 2, 2019

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 01 DESEMBER 2019



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 01 DESEMBER 2019

STUDY YUSUF
(Seri:147)

Subtema: YUSUF MENJADI PENGANTARA.

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita diijinkan untuk mengusahakan Ibadah Pemuda Remaja sebagaimana biasanya semua karena kemurahan Tuhan, pertolongan Tuhan. Selanjutnya marilah kita berdoa, kita memohon kemurahan Tuhan supaya kiranya Tuhan hadir di tengah ibadah ini sebagai imam besar melayani, berdoa, memperdamaikan dosa kita lewat pembukaan rahasia firman Allah yang akan kita terima.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat video internet, live streaming, Youtube, Facebook, baik di dalam maupun di luar negeri, dimanapun kita berada, kiranya Tuhan memberkati kita malam ini.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja tentang study Yusuf.
Kejadian 41:50-52
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On. (41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku." (41:52) Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."

Sebelum datang tujuh tahun kelaparan itu lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki; anak yang sulung bernama Manasye, anak yang kedua bernama Efraim.

Selanjutnya kita akan memperhatikan arti nama kedua anak laki-laki Yusuf diawali dengan anak yang sulung yaitu; MANASYE.
Manasye artinya; Allah telah membuat Yusuf lupa sama sekali terhadap dua perkara;
1.   Yusuf lupa sama sekali kepada kesukarannya.
2.   Yusuf lupa kepada rumah bapanya.

Sekarang kita akan mengikuti penjelasan arti rohani dari Manasye ...
Tentang: YUSUF LUPA SAMA SEKALI KEPADA KESUKARANNYA.
Kesukaran Yusuf pada masa mudanya terdiri dari tiga fase:
Fase pertama: KETIKA YUSUF TINGGAL BERSAMA-SAMA DENGAN SAUDARA-SAUDARANYA.
Saudaraku kisah Yusuf dengan saudara-saudaranya ditulis dengan jelas di dalam Kejadian 37, sedangkan Kejadian 37 terdiri atas;
a.   Ayat 1-11; Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya.
b.   Ayat 12-36; Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya.
Ayat 1-11 telah disampaikan dan kita telah diberkati oleh Tuhan.

Sekarang mari kita memperhatikan ...
Kejadian 37:12-14
(37:12) Pada suatu kali pergilah saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem. (37:13) Lalu Israel berkata kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa." (37:14) Kata Israel kepadanya: "Pergilah engkau melihat apakah baik keadaan saudara-saudaramu dan keadaan kambing domba; dan bawalah kabar tentang itu kepadaku." Lalu Yakub menyuruh dia dari lembah Hebron, dan Yusuf pun sampailah ke Sikhem.

Yakub menyuruh Yusuf kepada kakak-kakaknya untuk melihat apakah baik keadaan sauadara-saudaraya itu dan keadaan kambing dombanya. Di sisi lain Yusuf harus membawa kabar itu kembali kepada Yakub ayahnya, menunjukkan bahwa Yusuf adalah seorang pengantara.

1 Yohanes 2:1-2
(2:1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. (2:2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

Saudaraku kita mempunyai pengantara kepada Allah Bapa yaitu Yesus Kristus, Ia adalah pendamaian untuk segala dosa yang diperbuat oleh manusia.
Pengantara tugasnya untuk pendamaian terhadap dosa, berarti kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Yusuf adalah gambaran dari seorang Imam Besar.

Ibrani 7:25, 27
(7:25) Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. (7:27) yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
Sebagai pengantara Tuhan Yesus Kristus telah mempersembahkan diri-Nya sebagai korban untuk memperdamaikan dosa manusia.

Ibrani 7:24, 26
(7:24) Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. (7:26) Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
Imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain atau tidak diwakilkan oleh siapapun, menunjukkan dua hal yaitu;
1.   Ia seorang Imam Besar yang bertanggung jawab.
Imam-imam yang sudah dipercaya melayani Tuhan harus bertanggung jawab dengan pekerjaannya, kita harus mengetahui bahwa kedudukan dari seorang imam-imam berada pada posisi yang sangat tinggi dan sangat istimewa. Maka kalau seorang imam bertanggung jawab dalam melayani pekerjaan Tuhan itu adalah posisi yang sangat tinggi dan istimewa.
Kalau kita saja mau bertanggung jawab atas pekerjaan ditempat kita bekerja, juga dalam hal perkara lahiriah lainnya, seharusnya lebih lagi dalam hal melayani pekerjaan Tuhan.
2.   Ia seorang Imam Besar dalam keadaan:
-   Yang saleh.
-   Tanpa salah.
-   Tanpa noda.
-   Terpisah dari orang-orang berdosa atau tanpa ikatan dosa -> imam-imam yang terlepas dari kutuk nenek moyang.
-   Lebih tinggi dari tingkat-tingkat sorga.

Berkaitan dengan lebih tinggi daripada tingkat-tingkat sorga ...
Ibrani 9:11
(9:11) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
Jadi saudaraku Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik, yang akan datang, Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, artinya yang tidak termasuk ciptaan ini. Dengan demikian, Ia lebih tinggi daripada tingkat-tingkat sorga.
Kalau kita perhatikan pola Tabernakel yang dibangun oleh Musa terdiri dari tiga daerah dengan lain kata terdiri dari tiga tingkat;
1.   Daerah HALAMAN inilah tingkat kerohanian yang pertama.
2.   Daerah RUANGAN SUCI inilah tingkat kerohanian yang kedua.
3.   Daerah RUANGAN MAHA SUCI inilah puncak dari pada tingkat kerohanian.
Tapi disini kita perhatikan Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, (Tabernakel yang dibuat oleh Musa), artinya; yang tidak termasuk ciptaan ini.

Ibrani 9:12
(9:12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

Sebagai Imam Besar, Ia telah mempersembahkan korban yaitu darah-Nya sediri. Rela berkorban untuk memperdamaikan dosa manusia.

Ibrani 7:25
(7:25) Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
Sebagai Imam Besar, Ia sanggup menyelamatkan dengan sempurna semua orang tanpa terkecuali yang oleh Dia datang kepada Allah.
Kejadian 37:12
(37:12) Pada suatu kali pergilah saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem.

Pada suatu kali pergilah saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem, artinya saudara-saudara Yusuf:
1.   Tidak mau kena mengena dengan Yusuf.
2.   Menjauh dari Yakub.

Perhatikan pengertian rohani TIDAK MAU KENA MENGENA DENGAN YUSUF.
Berarti tidak mau menerima (menolak) pelayanan dari firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel sebab hati mereka tidak bersih.
Hati mereka;
-   Penuh kebencian (Kejadian  37:4-5).
-   Penuh kejahatan (Kejadian 37:2).
-   Penuh dengan iri hati (Kejadian 37:11).
Sedangkan, Yusuf -> Firman Pengajaran Mempelai.

Kejadian 37:13
(37:13) Lalu Israel berkata kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa."

Yakub menyuruh Yusuf kepada saudara-saudaranya. Sebetulnya Yakub tau persis bahwa anak-anaknya yang lain benci kepada Yusuf, tetapi apapun yang terjadi bahkan dengan harga yang mahal sekalipun harus dibayar asal rencana Allah terlaksana.

Banyak orang Kristen, anak-anak Tuhan, pemuda remaja hanya karena pergumulan sedikit, hanya karena penderitaan sedikit rencana tidak terlaksana olehnya. Apalagi imam-imam yang sudah melayani pekerjaan Tuhan jangan sampai hanya karena nilai setitik rencana Allah gagal.

Yohanes 3:16
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, Ia rela mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, Anak satu-satunya, supaya setiap yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Jadi demi rencana yang mulia ini dari Allah maka apapun resikonya, sebesar apapun harga yang harus dibayar bahkan Ia rela mengorbankan anak-Nya tunggal.

Yohanes 3:17
(3:17) Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Yesus diutus ke dalam dunia ini bukan untuk menghakimi dunia melainkan untuk menyelamatkannya oleh anak-Nya yang tunggal.
Yakub mengutus Yusuf kepada anak-anaknya yang lain sekalipun dia tau bahwa anak-anaknya yang lain itu tidak menyukai Yusuf, tapi dia harus mengambil keputusan sekalipun harus membayar harga yang mahal.

Sekarang kita kembali membaca ...
Kejadian 37:13
(37:13) Lalu Israel berkata kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa."

Yakub berkata; “Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa."
“Ya bapa” artinya; Yusuf tidak menolak Yakub sekalipun ia sadar bahwa ia dibenci dan tidak disukai oleh saudara-saudaranya.
Saudaraku dalam Injil Yohanes 15; Tuhan Yesus memberitahukan kepada murid-murid-Nya tentang kebencian dunia terhadap-Nya, berarti Dia tau kebencian dunia terhadap-Nya tetapi sebagai Anak Ia tidak menolak ketika Ia diutus ke dunia ini, sebagai Anak Ia berkata; “ya Bapa.” Sebagaimana Yusuf tadi berkata kepada Yakub “ya bapa.”
Tuhan telah mengutus kita di bumi provinsi Banten ini maka dalam pengutusan ini tidak ada kata-kata penolakan selain kata “ya Bapa.”

Matius 26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Sebagai Anak Yesus berkata; "Ya Bapa-Ku” artinya; Yesus harus meminum cawan Allah, Ia harus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib, dengan demikian kehendak Allah terlaksana  (rencana Allah terlaksana oleh-Nya).
Yesus berkata pada ayat ini; “cawan ini tidak mungkin lalu,” artinya; kehendak Allah atau rencana Allah tidak mungkin terlaksana kalau Yesus tidak menanggung penderitaan di atas kayu salib. Jadi kehendak Allah terlaksana kalau Yesus menanggung penderitaan di atas kayu salib.

Yohanes 6:38
(6:38) Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Jadi Yesus diutus ke dalam dunia ini bukan untuk melakukan kehendak-Nya melainkan untuk melakukan kehendak Allah, dengan kata lain Dia harus menanggung penderitaan di atas kayu salib supaya rencana Allah terlaksana.

Jadi kita kembali lagi memperhatikan ...
Matius 16:21-23
(16:21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. (16:22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." (16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Yesus harus pergi ke Yerusalem dan menanggung penderitaan dari tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Semuanya itu Dia ceritakan kepada murid-murid-Nya dengan gamblang sebab tidak ada pilihan lain selain menanggung penderitaan di atas kayu salib.
Ia memikirkan apa yang dipikirkan oleh Bapa yaitu rencana penyelamatan manusia, penyelamatan terhadap dosa dunia.

Yohanes 15:18
(15:18) "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.

Dia sadar bahwa Dia dibenci oleh dunia, Dia sadar bahwa Dia ditolak oleh dunia, namun sekalipun Dia dibenci dan ditolak oleh dunia, Dia tidak menolak kehendak Allah dan rencana Allah yaitu penyelamatan terhadap dosa dunia.

Yohanes 15:23
(15:23) Barangsiapa membenci Aku, ia membenci juga Bapa-Ku.

Yesus memberitahukan kepada murid-murid, yaitu; “barangsiapa membenci Aku, ia membenci juga Bapa-Ku.”

Yohanes 15:25
(15:25) Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.

Dia diutus ke dalam dunia ini untuk menggenapi hukum Taurat.
Dia dibenci namun Dia tetap memberi diri diutus kepada saudara-saudaranya dengan sadar, menunjukkan bahwa ia layak sebagai Imam Besar.

Tadi di dalam Injil Yohanes 15 Yesus menceritakan kepada murid-murid-Nya bahwa dunia membenci Dia, sebanyak tiga kali pada ayat 18, 23, dan 25. Dengan menceritakan itu Dia sadar bahwa Dia dibenci (ditolak) tetapi Ia tetap memberi diri diutus, Ia tetap melayani pekerjaan Tuhan, dengan demikian Dia layak sebagai pengantara, Dia layak sebagai Imam Besar.
Dia sadar bahwa Dia dibenci dan ditolak tetapi Dia tetap sangkal diri pikul salib menunjukkan standart kelayakan seorang imam. Kalau melayani Tuhan bagian yang enak belum menjadi suatu ukuran walaupun banyak pemberiannya, tetapi kelayakan menjadi seorang imam adalah sangkal diri dan pikul salibnya dengan sadar, itu standart kelayakan untuk seorang imam di hadapan Tuhan.

Untuk menguatkan hal itu ...
Ibrani 5:1-2
(5:1) Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. (5:2) Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan,

Saudaraku setiap Imam Besar Ia ditetapkan sebagai pengantara dengan mempersembahkan diri-Nya sebagai korban untuk memperdamaikan dosa manusia, dosa sesamanya.
Menjadi pendamaian berarti rela berkorban dengan sadar, dia harus menjadi korban, supaya dia layak menjadi seorang imam. Kalau melayani tanpa korban sekalipun banyak memberi suatu pemberian itu belum suatu ukuran, tetapi ukuran kelayakan seorang imam adalah menjadi korban untuk memperdamaikan dosa.
Maka seorang imam harus mengerti;
1.   Orang-orang yang jahil.
2.   Orang-orang yang sesat.
Begitu banyaknya kejahatan, begitu banyaknya pelanggaran disana sini, pemberontakan, kesombongan, keangkuhan, kefasikan, tetapi Tuhan sampai pada saat detik ini, sampai malam ini Tuhan masih menerima keberadaan kita, itu menunjukkan bahwa sebagai Imam Besar Dia mengerti orang jahil, Dia mengerti orang-orang sesat. Jadi bukan karena kebaikan kita ada malam ini.

Tadi Yakub menyuruh Yusuf kepada saudara-saudaranya bukan berarti Yakub tidak mengerti, bukan berarti Yakub tidak mengetahui keberadaan anak-anaknya yang lain, Yakub tau bahwa anaknya yang lain benci kepada Yusuf tetapi harus bayar harga, dia harus mengorbankan anaknya yang dilahirkan pada masa tuanya, itu sisi Yakub.
Sisi Yusuf ketika ia diutus, sahut Yusuf “ya bapaku,” Yusuf juga tau bahwa dia dibenci (dia ditolak) oleh saudara-saudaranya tetapi dia harus dengar-dengaran kepada bapa.
Yesus dalam Injil Yohanes 15 tiga kali menceritakan kebencian dunia terhadap diri-Nya tetapi Dia mau diutus kedalam dunia ini supaya rencana Allah terlaksana, kehendak Allah terlaksana, Yesus sendiri berkata “cawan ini tidak mungkin lalu, kalau Aku tidak meminumnya,” dengan demikian kehendak Allah terlaksana oleh-Nya. Dia sadar bahwa Dia ditolak tetapi Dia harus memberi diri diutus sebab Dia sangat mengerti orang-orang jahil, Dia sangat mengerti orang-orang sesat.
Biasanya kebanyakan orang kalau dia ditolak dia tidak akan mau diutus, itu hukum Taurat. Tapi Yesus tidak seperti itu, Dia sendiri menceritakan tentang kebencian dunia, tetapi Dia mau diutus, karena Dia sangat mengerti orang-orang jahil, Dia sangat mengerti orang-orang sesat.
Kita ini orang jahil, kita ini orang sesat, Dia sangat mengerti kita, jadi bukan suatu kebetulan kita ada malam ini karena Dia mengerti kita.

Pengertian:
-    Orang-orang jahil -> orang bodoh yang tidak mengerti tentang kebenaran dari salib.
-    Orang-orang sesat -> orang-orang yang tidak tergembala.
Tanda tidak tergembala;
·   Mengambil jalannya masing-masing.
·   Menuruti apa yang menjadi keinginan hatinya.
Seandainya Dia menolak untuk diutus ke dunia, apa jadinya tentang orang-orang yang jahil? Apa jadinya tentang orang-orang sesat? Apa akhir hidup dari orang-orang jahil? Apa akhir hidup dari orang-orang sesat?

Ibrani 2:16-17
(2:16) Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. (2:17) Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

Yesus harus menjadi manusia supaya Ia menjadi Imam Besar, supaya Ia menjadi pengantara antara Allah dan manusia, sebagai Imam Besar satu sisi Ia menaruh belas kasihan kepada sesama, kepada orang jahil, orang sesat dan satu sisi lain yang setia kepada Allah Bapa untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Saudaraku kita telah dipercayakan firman Pengajaran Mempelai ini tanggung jawab kita untuk membawanya supaya seluruh bangsa mengenal Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Ayo setia melayani pekerjaan Tuhan dan harus ada belas kasih, itu tugas imam. Jadi imam itu bukan hanya berdiri di altar tetapi harus menaruh belas kasih, kemudian yang setia juga mengutus kita supaya bangsa-bangsa selamat, mengenal Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.

Kejadian 37:14
(37:14) Kata Israel kepadanya: "Pergilah engkau melihat apakah baik keadaan saudara-saudaramu dan keadaan kambing domba; dan bawalah kabar tentang itu kepadaku." Lalu Yakub menyuruh dia dari lembah Hebron, dan Yusuf pun sampailah ke Sikhem.

Yakub menyuruh Yusuf untuk melihat apakah baik keadaan saudara-saudaranya dan keadaan kambing dombanya, artinya; Allah sangat memperhatikan penggembalaan, Allah tidak akan membiarkan penggembalaan yang sifatnya tidak sehat yaitu menyimpan kebencian. Selanjutnya kabar tentang hal itu harus dibawa kembali kepada Yakub.
Jadi Yesus diutus ke dalam dunia sebagai tanda perhatian Tuhan Allah, kemudian selanjutnya Dia harus membawa kabar tentang keadaan penggembalaan itu kembali kepada Bapa, karena Dia seorang pengantara.

Mari kita lihat ...
Matius 27:45-46
(27:45) Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. (27:46) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

"Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Dia sudah menaikkan kabar tentang penggembalaan ini kepada Bapa, masih ada yang jahil, masih ada orang yang sesat, Dia sampaikan kabar itu, ini doa penyahutan Anak kepada bapa.
Dia sudah memberitahukan kabar tentang kemalasan kita, Dia sudah memberitahukan kabar tentang kejahatan kita, Dia sudah memberitahukan tentang kenajisan kita, kebobrokan kita, kejahilan kita sudah disampaikan kepada Bapa, semuanya sudah disampaikan, ketika kita mengambil jalannya masing-masing sudah disampaikan. Keadaan dari pada saudara-saudaranya dan domba-dombanya, gembala dan domba semuanya sudah disampaikan kepada Bapa, itulah doa penyahutan Anak di atas kayu salib, Dia sangat bertanggung jawab.

Ibrani 5:7
(5:7) Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.

Hanya untuk membawa kabar itu kembali kepada Bapa Dia harus banyak menanggung penderitaan, di dalam doa penyahutan itu kita bisa mengerti betapa hebatnya pergumulan karena dosa manusia yang Ia tanggung di atas kayu salib, tetapi kadang-kadang kita anggap enteng dengan doa penyahutan ini. Apa buktinya kita anggap enteng? Kembali lagi mengulangi dosa yang sama.

Ibrani 5:8
(5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

Sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah di derita-Nya, Ia tidak mengundurkan diri sekalipun Dia banyak menanggung penderitaan.
Kita bersyukur kita mempunyai seorang Imam Besar yang saleh, tanpa noda, tanpa salah, terpisah dari orang-orang berdosa, yang lebih tinggi dari tingkat-tingkat langit.

Kita kembali memperhatikan ...
Yohanes 7:7
(7:7) Dunia tidak dapat membenci kamu, tetapi ia membenci Aku, sebab Aku bersaksi tentang dia, bahwa pekerjaan-pekerjaannya jahat.

Perkataan Yesus kepada saudara-saudara-Nya; “Dunia tidak dapat membenci kamu, tetapi ia membenci Aku, sebab Aku bersaksi tentang dia, bahwa pekerjaan-pekerjaannya jahat.”
Kebencian dari saudara-saudara Yusuf diawali dari jubah yang maha indah dan oleh karena mimpinya itu, Yusuf diutus kepada saudara-saudaranya lalu tersingkaplah segala kekurangan mereka.
Kalau firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel disampaikan tersingkaplah kekurangan-kekurangan kita, tetapi dengan demikian Ia dapat memberitahu segala sesuatu keadaan kita, kejahilan, kesesatan manusia semuanya telah disampaikan, Dia tidak perduli sekalipun dunia membenci, Dia tidak peduli dengan perasaan-Nya, tidak peduli dengan diri-Nya, asal kehendak Allah terlaksana.
Yusuf adalah gambaran dari firman Pengajaran Mempelai, ketika dia diutus terlihat segala kekurangan-kekurangan dari saudara-saudaranya dan kekurangan ini harus dibawa kembali, dan oleh karena itulah dia dibenci tapi ia tidak perduli.

Bagaimana dengan kita masih sibuk dengan perasaan? Masih sibuk dengan keinginanmu? Yesus sibuk dengan hatimu, pikiranmu, hidupmu, masa depanmu. Kenapa kita tidak sibuk memikirkan rencana Allah yang besar? Rencana Allah dalam penyelamatan? Tapi kita sendiri tidak sibuk memperhatikan keselamatan jiwa kita, kita sendiri tidak perhatikan bagaimaan kita memperhatikan orang jahil dan orang sesat, itu sesuatu yang tidak mungkin.
Dalam Injil Yohanes 15 Yesus menceritakan sebanyak tiga kali tentang kebencian dunia terhadap Dia, Dia sadar tetapi Dia tetap rela diutus dalam keadaan dunia membenci. Karena memang ketika Dia diutus untuk menyampaikan kabar mempelai supaya dosa terlihat.
Lebih baik kita ditolak dunia asal Tuhan tidak menolak kehidupan kita semua. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang






No comments:

Post a Comment