KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, December 17, 2021

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 02 OKTOBER 2021


 
IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 02 OKTOBER 2021
 
STUDY YUSUF
(Seri:253)
 
Subtema: TERGEMBALA DENGAN BAIK DAN BENAR
 
Shalom, segala puji, segala hormat, hanya bagi Dia yang sudah memungkinkan kita untuk berada ditengah perhimpunan ibadah pemuda remaja sebagaimana biasanya. Kita bersyukur kepada TUHAN dan selanjutnya kita menaikkan doa permohonan kepada TUHAN supaya firman itu keluar, yakni terjadi pembukaan rahasia firman yang akan meneguhkan setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
 
Tidak lupa saya menyapa anak-anak TUHAN, umat Tuhan yang senantiasa setia dalam ketekunan ibadah pemuda remaja lewat live streaming, video internet, youtube, facebook, baik di dalam negeri, di tanah air, maupun di luar negeri, dimanapun anda berada TUHAN Yesus kiranya menyatakan kasih dan kemurahan-Nya bagi kita semua.
 
Selanjutnya mari kita sambut study Yusuf sebagai firman penggembalaan untuk ibadah pemuda remaja…
Kejadian 41:53-54
(41:53) Setelah lewat ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir itu, (41:54) mulailah datang tujuh tahun kelaparan, seperti yang telah dikatakan Yusuf; dalam segala negeri ada kelaparan, tetapi di seluruh negeri Mesir ada roti.
 
Singkat kata, kalimat dari ayat firman yang harus kita perhatikan adalah; setelah lewat tujuh tahun kelimpahan datanglah tujuh tahun kelaparan.
Berarti tepat seperti apa yang telah dikatakan oleh Yusuf kepada Firaun.
Pendeknya, Yusuf adalah seorang nabi TUHAN, sebab semua perkataannya tergenapi dan TUHAN sangat menghendaki kejujuran dan ketulusan dari seorang nabi di dalam hal menyampaikan firman nubuatan, sesuai dengan Yeremia 23:28.
 
Soal kelaparan yang hebat Ini juga dinubuatkan oleh Nabi Amos…
Amos 8:11
(8:11) "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
 
Intinya disini, akan datang suatu waktu dimana TUHAN mengirimkan kelaparan hebat atas negeri ini. Namun bukan soal kelaparan akan roti atau makanan dan bukan soal kehausan akan air minuman, melainkan lapar dan haus akan mendengarkan firman TUHAN
 
Saat ini kita dengan bebas menikmati makanan dan minuman rohani sebagai hidangan surgawi, itulah firman Allah yang kita terima malam ini. Tentu saja oleh karena kemurahan hati TUHAN, karena kelimpahan kasih karunia TUHAN, karena rahmat TUHAN.
 
Amos 8:12
(8:12) Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
 
Pada saat terjadi kelaparan yang hebat itu nampaklah dua tindakan keliru:
-          Mengembara dari laut ke laut
-          Menjelajah dari Utara ke Timur
Kedua tindakan ini merupakan tindakan yang keliru dari orang-orang yang bodoh. Namun kita semua tidak bodoh, itu sebabnya kita datang menghadap TUHAN lewat ibadah pemuda remaja. Ini suatu kesempatan emas, kesempatan yang terindah, yang tidak boleh dilewatkan, diabaikan begitu saja.
 
Selanjutnya, marilah kita mengikuti penjelasan tentang dua tindakan keliru tersebut.
YANG PERTAMA: Mengembara dari laut ke laut.
Soal mengembara ini kita akan pelajari dari apa yang pernah dinubuatkan atau dituliskan oleh satu dari lima nabi besar itulah nabi Yeremia.
Yeremia 50:6
(50:6) Umat-Ku tadinya seperti domba-domba yang hilang; mereka dibiarkan sesat oleh gembala-gembalanya, dibiarkan mengembara di gunung-gunung, mereka berjalan dari gunung ke bukit sehingga lupa akan tempat pembaringannya.
 
Kehidupan yang terhilang dan tersesat mengembara di gunung-gunung.
Singkat kata mengembara artinya; berada di gunung-gunung atau berada di setiap rumah-rumah TUHAN, sama artinya beribadah disembarang tempat atau beribadah dengan sesuka hati saja,  datang atau tidak datang tergantung moodnya. Kemudian pengertian yang lain; sesuka hati, sesudah beribadah di satu tempat, beribadah di tempat yang lain, terus-menerus mencari tempat sesuai dengan selera daging, itu artinya beribadah dengan sembarang tempat.
Inilah gambaran dari suatu kehidupan yang mengembara.
Alasan mereka untuk mengembara adalah; yang penting memuji TUHAN dan mendengarkan firman TUHAN, di mana saja boleh, kapan saja dan mau apa saja boleh, itu alasan mereka, biasanya begitu.
 
Akibat mengembara atau berada di gunung-gunung atau beribadah disembarang tempat.
Yeremia 50:6
(50:6) Umat-Ku tadinya seperti domba-domba yang hilang; mereka dibiarkan sesat oleh gembala-gembalanya, dibiarkan mengembara di gunung-gunung, mereka berjalan dari gunung ke bukit sehingga lupa akan tempat pembaringannya.
 
Akibat mengembara atau beribadah disembarang tempat / sesuka hati: lupa akan tempat pembaringannya.
Berarti; tidak tergembala dengan baik dan benar dalam sebuah penggembalaan.
Sebagai seorang hamba TUHAN yang sudah menerima jabatan gembala dan sudah mendapatkan pengertian tentang penggembalaan, dengan tandas saya sampaikan; tergembalalah dengan baik dan benar dalam sebuah kandang penggembalaan, jangan liar, jangan mencari tempat peribadatan sesuka hati, alasannya; bebas beribadah dimana saja, bebas mencari firman TUHAN di mana saja. Sepintas alasan ini benar, kalau kita tidak mengerti aturan penggembalaan.
 
Keadaan kehidupan yang tidak tergembala.
Ayub 39:8-11
(39:8) Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang? (39:9) Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat tinggalnya. (39:10) Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring; (39:11) ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.
 
Keadaan liar tidak tergembala atau tidak terikat dengan suatu penggembalaan
a.    “Menertawakan keramaian kota”, artinya; mengecilkan / memandang rendah ibadah dan pelayanan dalam sebuah penggembalaan.
Hati-hati jangan terlena dengan apa yang ada di dalam diri masing-masing, jangan terlena dengan kerajaan dunia dengan segala sesuatu yang disuguhkan oleh dunia, yang ada ini sifatnya sementara, hati-hati itu pesan saya.
Hati-hati jangan terlena dengan apa yang ada di dalam diri masing-masing, jangan terlena dengan kerajaan dunia dengan segala sesuatu yang disuguhkan oleh dunia, yang ada ini sifatnya sementara, hati-hati itu pesan saya.
b.    “Tidak mendengar teriak si penggiring”, artinya; tidak mendengar suara gembala atau tidak mendengarkan firman penggembalaan yang menuntun langkah-langkah kita sampai kepada perjalanan akhir rohani kita Yerusalem Baru.
Orang yang tidak mau mendengarkan suara si
Orang yang tidak mau mendengarkan suara si penggiring, tidak mau mendengar suara gembala, biasanya orang semacam ini mendengar suara asing yaitu; suara daging dan suara Setan (roh jahat dan roh najis).
c.    “Ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya” artinya; beribadah di setiap rumah-rumah TUHAN dengan satu alasan untuk mencari firman TUHAN . Dimana saja bebas beribadah dimana saja bebas cari firman TUHAN kira-kira begitu. Sebetulnya itu sudah liar, ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, artinya; beribadah di setiap rumah-rumah TUHAN dengan alasan mencari firman TUHAN, sepintas benar tetapi kenyataannya tidak benar.
d.   “Mencari apa saja yang hijau” artinya; menerima firman TUHAN dengan sembarangan.
Hati-hati, tidak semua firman TUHAN adalah makanan sehat. Firman TUHAN itu makanan sehat, tetapi kalau yang disampaikan itu menyesatkan, itu makanan yang mematikan racun yang mematikan.
Saya kasih bukti firman TUHAN bagus, tetapi kalau yang menyampaikannya itu menyesatkan itu racun mematikan.
Matius 12:43-44
(12:43) "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. (12:44) Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.

Bersih tersapu tapi kalau munafik; lebih jahat dari orang dunia. Selain itu rapi teratur oleh karena kuasa Roh TUHAN, tapi kalau munafik; lebih jahat dari orang-orang dunia.
Firman TUHAN itu baik, tapi kalau yang menyampaikannya kosong, tidak memiliki kasih, tidak hidup dalam doa penyembahan, tidak hidup dalam penyerahan diri, tidak hidup di dalam kehendak Allah, maka; lebih jahat dari orang jahat. Kalau orang dunia sudah ketahuan jahat, tetapi kalau munafik; terlihat rapi, bersih tersapu oleh firman, tapi munafik, kemudian terlihat rapi teratur, berada dalam kegiatan Roh, tapi munafik, lebih jahat dari orang jahat.
Jadi kita tidak boleh menerima firman TUHAN dengan sembarangan, kalau yang menyampaikannya kosong itu menyesatkan sekali, padahal roh-roh itu harus diuji untuk mengetahui apakah firman TUHAN yang disampaikan oleh seorang hamba TUHAN, dari TUHAN atau dari dunia…? Sesuai dengan 1 Yohanes 4:1.
 
Kidung Agung 1:7
(1:7) Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?
 
Singkat kata, kehidupan yang liar tidak tergembala, tidak terikat dengan sebuah penggembalaan, dia itu digambarkan hanyalah sebatas teman-teman seperjalanan saja.
 
Lebih rinci kita melihat mengenai teman-teman yang dikaitkan dengan seruling dan kidung duka...
Matius 11:16-17
(11:16) Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: (11:17) Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung.
 
Berarti teman-teman ini adalah kehidupan yang tidak taat, tidak setia dan tidak dengar-dengaran.
Disini kita melihat, anak-anak di sini jelas → anak-anak TUHAN  / anak-anak kerajaan surga, mereka itu duduk di pasar. Pasar adalah tempat untuk menjual dan membeli.
Pendeknya, dunia ini adalah tempat kita untuk menjual kehidupan yang lama, yang buruk, dan membeli Injil yang disuarakan dan membeli Injil yang disampaikan. Sebab itu, setiap firman disuarakan, kebenaran firman yang disampaikan harus dihargai, harus dibeli dengan sungguh-sungguh, apapun harganya bayar saja, entah kita harus berjuang dengan segala daya upaya, dengan segala korban tenaga, pikiran, waktu beli saja.
 
Kemudian anak-anak ini berseru kepada teman-temannya.
Teman-teman → orang-orang Kristen yang belum mengenal TUHAN / kehidupan seseorang yang sifatnya duniawi, bisa saja dia orang Kristen tetapi belum tentu dia mengenal TUHAN.
Sebagai anak-anak TUHAN atau anak-anak kerajaan surga, kita harus berdoa untuk manusia duniawi, untuk mereka yang belum mempercayakan dirinya kepada TUHAN, supaya mereka pada akhirnya mau menerima suara kebenaran firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel atau pengajaran pembangunan tubuh Kristus, sebab mereka itu merupakan teman-teman seperjalanan kita menuju kerajaan sorga.
Oleh sebab itu tentu saja kita tidak boleh egois, tidak boleh juga berdiam diri, tidak boleh bermasa bodoh kepada manusia duniawi, namun kita harus berjuang menyuarakan kebenaran itulah;  pengajaran pembangunan Tabernakel.
 
Saya ulangi untuk menyampaikan….
Adapun kegiatan dari anak-anak TUHAN; berseru kepada teman-temannya / menyuarakan kebenaran firman TUHAN itulah pengajaran pembangunan Tabernakel antara lain;
a.       Menyuarakan nyanyian kidung duka, tetapi sayangnya teman-teman tidak mau berkabung.
Kidung duka →  pengajaran tentang sengsara dan kematian Yesus Kristus di kayu salib.
Perjanjian Lama sebetulnya juga merupakan kidung duka, sebab dalam hukum Taurat ada sembilan kali kata; “jangan”, kalau dilanggar akan dihukum, itu juga kidung duka. Kemudian di dalam perjanjian lama banyak kali dikatakan; “celakalah kamu” sesuai dengan Yesaya 30.
Tetapi kidung duka sudah disampaikan, itulah pengajaran salib, Yesus harus menerima hukuman / kutukan diatas kayu salib, tetapi sayangnya mereka tidak mau berkabung, padahal kidung duka itu berbicara tentang pengajaran tentang sengsara kematian Yesus di atas kayu salib.
Jadi kidung duka itu firman perjanjian lama atau firman para nabi atau disebut juga hukum Taurat, karena di situ banyak sekali duka yang mematikan, celaka, kemudian ada kata jangan sembilan kali dalam hukum Taurat, kalau dilanggar mati. Tetapi Yesus sudah menerima hukuman mati, supaya secepatnya kita berkabung, merendahkan diri serendah-rendahnya.
b.      Meniup seruling, tetapi sayangnya teman-teman tidak mau menari.
Suara seruling itu kalau ditiup dengan baik dan benar oleh ahlinya maka akan mengeluarkan nada-nada indah, nada-nada yang memberikan kesukaan yang besar dan hanyut dihisap di dalam kasih-Nya.
Sebenarnya, bila orang berdosa menerima dan mendapatkan suara seruling ini, maka tentu saja ia akan mendapatkan / menerima kesukaan yang meluap-luap didalam dirinya.
 
Intinya disini adalah; teman-teman atau manusia dunia menolak mentah-mentah kedua suara di atas, baik kidung duka maupun suara seruling. Perlu untuk diketahui:
-          Andai saja dunia ini mau menerima kidung duka, yaitu; pengajaran tentang salib atau kematian Yesus di atas kayu salib, tentu saja dunia ini mau berkabung mau bertobat.
-          Andai saja dunia ini mau menerima suara seruling, yang berbicara tentang kelimpahan kasih karunia Allah, itulah di perjanjian baru, tentu saja dunia ini akan meluap-luap dalam kesukaan yang besar oleh kelimpahan kasih karunia yang sudah digenapkan lewat penggenapan Yesus atas hukum Taurat di atas kayu salib.
Itu kelimpahan kasih karunia, bagaikan nada-nada yang dikeluarkan oleh suara seruling.
 
Sekarang persamaan dari dua pengajaran di atas (sinkronisasinya).
Matius 11:18-19
(11:18) Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. (11:19) Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."
 
Pertama Yohanes pembaptis tampil dalam bentuk kidung duka dan berpuasa (tidak makan tidak minum) saat menyampaikannya.
Adapun suara firman yang disampaikan oleh Yohanes di padang gurun; “bertobatlah sebab kerajaan sorga sudah dekat”, sesuai dengan Injil Matius 3:1-3.
Itulah suara yang disampaikan Yohanes pembaptis; berita pertobatan = kidung duka, tetapi teman-teman tidak mau berkabung tidak mau bertobat. Tetapi untuk berita yang disampaikan oleh Yohanes pembaptis, teman-teman menanggapi dan berkata; “ia kerasukan setan.”
Kalau TUHAN tuntut kita untuk bertobat lewat suara firman yang disampaikan oleh seorang gembala, jangan saudara marah-marah, lalu berkata; “hamba TUHAN apa ini”, diajar jujur sepersepuluh tidak usah marah-marah dan berkata; “hamba TUHAN kerasukan Setan” hidupmu saja dari TUHAN, kok marah-marah, pekerjaanmu dari TUHAN kok marah-marah.
Hati-hati, saudara bisa saja terlihat sehat hari ini, tetapi besok hati-hati, hidup ini perjalanannya ada hari esok bukan hari ini saja, yang kita pikirkan hari esok bukan ini hari saja.
 
Sekarang TUHAN Yesus Kristus tampil sebagai Anak Manusia yang membawa berita kesukaan, yakni tentang pengampunan dosa dan kesembuhan berbagai-bagai macam penyakit. Sampai pada akhirnya, suara pengajaran ini akan membawa kita masuk dan pesta nikah Anak Domba, suatu kumpulan yang meriah atau kesukaan besar yang dialami oleh himpunan besar sesuai dengan Wahyu pasal 19: 6.
 
Tetapi untuk berita yang disampaikan ini, untuk berita seruling ini, teman-teman menanggapi dan berkata; “Ia seorang pelahap dan peminum sahabat pemungut cukai dan sahabat orang berdosa.” Masa kita salahkan TUHAN mengampuni dosa, masa kita salahkan TUHAN mengampuni pemungut cukai, masa kita salahkan pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel membawa kita masuk pesta nikah Anak Domba, makan minum
Kita tidak boleh salahkan TUHAN karena menyembuhkan orang sakit, mengampuni dosa orang berdosa, mengampuni dosa pemungut cukai, sampai akhirnya kehidupan yang ditebus ini dibawa masuk dalam pesta nikah Anda domba.
Inilah teman-teman, ini adalah kehidupan yang mengembara. Tetapi kita dalam pengikutan kepada TUHAN tidak digambarkan sebagai teman-teman.
Doa saya; kita semua digambarkan sebagai anak-anak yang duduk di pasar, anak-anak TUHAN, anak-anak kerajaan yang senantiasa menyuarakan dua suara tadi; kidung duka dan nada-nada yang keluar dari bunyi Seruling
 
Akibat mengembara.
Yeremia 14:10
(14:10) Beginilah firman TUHAN tentang bangsa ini: "Mereka sangat senang mengembara dan tidak menahan kakinya. Sebab itu TUHAN tidak berkenan kepada mereka; tetapi sekarang Ia mau mengingat kesalahan mereka dan mau menghukum dosa mereka."
 
Disini kita melihat, mereka sangat senang mengembara / tidak tergembala dan tidak menahan kakinya di tempat penggembalaan (tidak menetap dalam sebuah penggembalaan), oleh sebab itu TUHAN tidak berkenan, tidak menyukai mereka.
 
Kemudian, kepada orang yang tidak disukai itu TUHAN tetap ingat kesalahan, mau menghukum karena dosa.
Saya balikkan, kalau andaikata mereka tidak mengembar, mereka dapat menahan kakinya, tetap tergembala / terikat dalam sebuah penggembalaan, maka jelas; ada pengampunan dosa, tidak diingat kesalahan, kemudian lepas dari penghukuman karena dosa.
 
Yeremia 14:11-12
(14:11) TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah engkau berdoa untuk kebaikan bangsa ini! (14:12) Sekalipun mereka berpuasa, Aku tidak akan mendengarkan seruan mereka; sekalipun mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian, Aku tidak akan berkenan kepada mereka, melainkan Aku akan menghabiskan mereka dengan perang, dengan kelaparan dan dengan penyakit sampar."
 
Pembuktian dari ayat 10 ada pada ayat 11-12: andaikata tidak mengembara pasti diampuni, tapi karena mengembara, tidak diampuni / dosa diingat,  lalu dihukum, sekalipun yang tidak tergembala itu mengadakan suatu tindakan yang terlihat benar antara lain;
-          Berpuasa = tidak makan tidak minum = menghukum daging tapi TUHAN tidak mendengar doa puasa mereka.
-          Sekalipun mempersembahkan korban bakaran, tanda penyerahan diri kepada TUHAN sampai hangus, tetap saja TUHAN tidak mendengarkan persembahan mereka.
-          Sekalipun mereka mempersembahkan korban sajian, korban makanan roti, termasuk roti bundar, termasuk roti tipis, kemudian roti tanpa ragi, TUHAN berkata; Aku menolaknya, tidak menerimanya.
 
Tergembala, jangan liar, harus terikat dalam sebuah penggembalaan, itu yang terpenting.
Sekalipun mereka membawa tiga korban persembahan di atas tadi, TUHAN berkata; aku tidak berkenan kepada mereka, melainkan TUHAN menghabisi mereka dengan:
a.       Perang.
Jadi suatu kali nanti akan terjadi peperangan bangsa melawan bangsa dan kerajaan bangkit melawan kerajaan, sesuai dengan Matius 24. Dalam peperangan itu, mereka yang tidak tergembala mati di situ.
Jadi suatu kali nanti akan terjadi peperangan bangsa melawan bangsa dan kerajaan bangkit melawan kerajaan, sesuai dengan Matius 24. Dalam peperangan itu, mereka yang tidak tergembala mati di situ.
Perang dunia kedua sudah, perang dunia ketiga juga nanti ada; perang harmagedon, dalam perang itu mereka mati tidak terlindungi, tidak terpelihara. Jadi penggembalaan ini jelas pemeliharaan jiwa, domba-domba terpelihara jasmani rohani, lahir dan batin
 
b.      Kelaparan.
Satu kali nanti TUHAN akan mengirimkan kelaparan yang hebat selama tujuh tahun, tepatnya pertengahan tujuh tahun yaitu; ketika pembinasa keji itulah antikris berdiri di tempat kudus.
Satu kali nanti TUHAN akan mengirimkan kelaparan yang hebat selama tujuh tahun, tepatnya pertengahan tujuh tahun yaitu; ketika pembinasa keji itulah antikris berdiri di tempat kudus.
 
c.       Dihabisi oleh penyakit sampar.
Corona saat ini sudah ada, kalau anda mendengar firman ini dengan dewasa, lalu sembuh dari corona; bertobat, banyak menangis bersyukur, sudah disembuhkan masih bertingkah juga, itu doa Imam Besar, hargai.
Imam Besar; melayani, berdoa, memperdamaikan dosa, jangan pikir karena kekuatanmu.
Yang sudah mengalami kesembuhan, itu doa Imam Besar, disembuhkan dari sampar, penyakit apapun Selain corona, itu karena doa Imam Besar, camkan itu, jangan menganggap tidak peduli dengan kebaikan TUHAN.
 
Akibat mengembara berikutnya.
Yeremia 14:2
(14:2) Yehuda berkabung, pintu-pintu gerbangnya rebah dan dengan sedih terhantar di tanah; jeritan Yerusalem naik ke atas. (14:3) Pembesar-pembesarnya menyuruh pelayan-pelayannya mencari air; mereka sampai ke sumur-sumur, tetapi tidak menemukan air, sehingga mereka pulang dengan kendi-kendi kosong. Mereka malu, mukanya menjadi merah, sampai mereka menyelubungi kepala mereka. (14:4) Pekerjaan di ladang sudah terhenti, sebab hujan tiada turun di negeri, maka petani-petani merasa kecewa dan menyelubungi kepala mereka. (14:5) Bahkan rusa betina di padang meninggalkan anaknya yang baru lahir, sebab tidak ada rumput muda. (14:6) Keledai-keledai hutan berdiri di atas bukit gundul, mengap-mengap seperti serigala, matanya menjadi lesu, sebab tidak ada rumput.
 
Keadaan rohaninya atau kualitas rohaninya menjadi kering-kering ini.
 
Kehidupan yang kering-kering itu tentu saja terlihat nampak dari sikap perbuatannya, antara lain;
1.      Pintu-pintu gerbangnya rebah, tidak lagi percaya kepada TUHAN.
Banyak anak TUHAN oleh karena kesalahannya kering-kering, lalu oleh karena kesalahannya dia tidak percaya kepada TUHAN. Dia yang berbuat salah dia yang salahkan TUHAN.
2.      Tidak mendapatkan kepuasan dari pembukaan rahasia firman, akhirnya mendapat malu karena dosanya tidak pernah diperbaiki.
3.      Pekerjaan di ladang berhenti.
Ladang TUHAN dan segala pekerjaan di ladang TUHAN berhenti. Kalau pekerjaan di ladang TUHAN berhenti, yang kecewa pasti penggarap-penggarap ladang TUHAN / hamba-hamba TUHAN.
4.      Rusa betina di padang meninggalkan anaknya yang baru lahir.
Gembala-gembala tidak peduli lagi dengan anak-anak rohani yang baru lahir / yang baru dilahirkan kembali  (yang baru dibaptis).
5.      Keledai-keledai hutan berdiri di atas bukit gundul, mengap-mengap seperti serigala, matanya menjadi lesu sebab tidak ada rumput.
 
Inilah gambaran dari kehidupan yang tidak berdaya.
 
Kita kembali membaca..
Amos 8:12
(8:12) Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
 
Mengembara dari laut ke laut untuk mencari firman TUHAN tetapi tidak mendapatkannya.
Artinya; kehidupan yang tidak tergembala, liar tidak terikat dalam penggembalaan, mereka akan menemukan ajaran antikris.
 
Wahyu 13:1-3
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
 
Binatang yang keluar dari dalam laut → antikris
Wujud dari pada antikris (binatang pertama);
-          Bertanduk 10.
-          Berkepala tujuh.
-          10 mahkota di atas tanduk-tanduk.
-          Pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Ini ajaran yang menyesatkan, memisahkan tubuh dengan kepala.
 
Lihat; 10 + 7 + 10 = 27, ini menggambarkan Injil perjanjian baru atau Injil.
Injil itu dibagi dua;
-          Injil sinoptik itulah; Matius, Markus, Lukas, Yohanes, menceritakan Yesus sebagai kepala.
-          Injil yang kedua itulah dari Kisah Para Rasul sampai dengan Kitab Wahyu, ini membicarakan tentang keadaan sidang jemaat atau gereja TUHAN sebagai tubuh dari kepala (tubuh Kristus).
Jadi seolah-olah menceritakan antara tubuh dengan kepala, tetapi sebaliknya, karena ternyata pada kepala-kepala itu tertulis nama-nama hujat. Inilah ajaran yang akhirnya ditemukan oleh mereka yang liar, tidak terikat dalam penggembalaan.
 
Wahyu 13:2
(13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
 
Jadi binatang pertama yang keluar dari dalam laut itulah antikris, merupakan kombinasi dari tiga jenis binatang dalam satu tubuh, itulah ; macan tutul, beruang, singa.
 
Wahyu 13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
 
“Tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh” berarti; mujizat kesembuhan terjadi.
Tujuannya; supaya seluruh dunia heran lalu mengikut binatang itu.
Kesembuhan terjadi tetapi mengabaikan sengsara salib, ini ajaran palsu dari antikris. Sebetulnya mereka keluar dari dalam laut, itu bayangan dari baptisan air → tentang pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya. Tetapi kenyataannya, luka yang berbahaya atau sengsara derita tidak lanjut kepada kematian, justru mengadakan mujizat kesembuhan, kenapa? supaya dunia heran lalu mengikuti antikris, bukannya dibawa / digiring untuk mengikuti TUHAN.
Ini ajaran Setan, ajaran antikris, inilah yang ditemukan oleh orang-orang yang mengembara, oleh orang-orang yang tidak mau tergembala / liar / tidak terikat dalam sebuah penggembalaan.
 
Semakin dewasa dalam mengikuti TUHAN saudara, jangan terlena hanya hari ini, ingat hari esok. Kalau juga keras hati dengan pemahaman yang murni seperti ini, nanti yang menuai diri sendiri, bukan siapa-siapa. Tetapi saya hamba TUHAN bertanggung jawab, tetapi kalau juga tidak peduli ya sudah mau bilang apa lagi.
 
Yeremia pasal 50:7
(50:7) Siapa pun yang menjumpai mereka, memakan habis mereka, dan lawan-lawan mereka berkata: Kami tidak bersalah! Karena mereka telah berdosa kepada TUHAN, tempat kebenaran, TUHAN, pengharapan nenek moyang mereka!
 
Singkat kata, kehidupan yang mengembara / tidak tidak tergembala, dimakan habis oleh antikris tanpa merasa bersalah sedikitpun. Alasan mereka menghabisi kehidupan yang tidak tergembala itu dibuktikan dengan pernyataan mereka; “kami tidak bersalah!”, karena mereka telah berdosa kepada TUHAN sebagai Gembala, tempat kebenaran, tempat pembaringan, TUHAN pengharapan nenek moyang mereka.
Artinya; kehidupan yang mengembara itu bebas dihabisi oleh antikris, karena mereka sudah tidak lagi setia kepada TUHAN, tidak lagi menjadi domba-domba yang tergembala.
Jadi antikris tidak merasa bersalah, tidak merasa tertuduh, ketika menghabisi kehidupan yang tidak bergembala. Intinya tiada berharga di mata TUHAN.
 
Kita bersyukur ada dalam sebuah penggembalaan, kita bagaikan berada di tengah-tengah pasar.
Memang dunia ini pasar; tempat menjual kehidupan yang lama untuk membeli Injil itulah suara firman yang disampaikan. Untuk berita ini kita harus beli berapa besar harganya, berapa besar tenaga, pikiran dan korban yang harus kita persembahkan, kita harus bayar dengan itu semua, kalau tidak inilah akibatnya; tadi sudah saya sampaikan.
 
Mazmur 10:2
(10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
 
Orang tertindas → orang-orang yang ada di tengah ibadah, orang-orang yang melayani TUHAN, tetapi tidak hidup di dalamnya / tidak tergembala sungguh-sungguh.
Inilah yang menjadi sasaran dari kecongkakan dari antikris, pada akhirnya mereka binasa.
 
Mazmur 10:3
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.
 
Orang-orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, ini ciri antikris.
 
2 Korintus 10:18
(10:18) Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.
 
Antikris itu orang fasik, suka memuji diri, itu sebabnya mereka tidak tahan uji.
Apa buktinya tidak tahan uji? Mereka menyangkal salib, tidak memikul salib, sesuai dengan 1 Yohanes 2:18-19.
Orang yang tahan uji itu adalah orang yang dipuji TUHAN, prakteknya; sangkal diri, pikul salib, tetapi antikris tidak tidak tahan uji, mereka tidak mau menyangkali diri, ia tidak mau memikul salibnya, justru menyangkali salib.
 
Mazmur 10:3
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.
 
Antikris ini loba, cinta uang, melayani karena uang, itulah ajaran antikris, itulah ibadah laut, selanjutnya; mengutuki dan menista TUHAN itulah Wahyu 13:5-7.
 
Mazmur 10:4
(10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
 
Berbicara dengan menaikkan batang hidung ke atas itu ciri orang sombong.
Kalau berbicara tidak usah dinaikkan apapun, alis, batang hidung, bicara biasa saja, supaya kemurnian kepolosan itu tampil, apa yang keluar berasal dari dalam hati.
Itulah keadaan dari kehidupan yang tidak tergembala tidak terikat dengan penggembalaan
 
Jangan pikir kalau sudah mengerti firman lalu terlepas dari antikris, tidak cukup, harus tergembala, terikat dengan sebuah penggembalaan. Antikris sudah ada di depan mata jangan bermain-main
 
Mazmur 107:4
(107:4) Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan;
 
Kalau tidak tergembala, tidak akan sampai kepada tujuan hidup; kota kudus Yerusalem Baru, itulah pengantin perempuan mempelai Anak Domba sesuai dengan Wahyu 21:2,9-11.
 
Mazmur 107 : 5
(107:5) mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka.
 
Tidak ada semangat, tiada harapan untuk hidup kekal.
Intinya, kehidupan yang mengembara adalah kehidupan yang tidak terikat dalam sebuah penggembalaan. Singkat kata pada akhirnya binasa lenyap.
 
Jalan keluarnya.
Matius 11:19
(11:19) Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."
 
Jadi hikmat Allah itu tidak dibenarkan oleh perkataan seseorang, tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.
Banyak orang pandai di dunia dan berusaha membenarkan diri dengan perkataan itu, keliru, jangan kita retorika tetapi yang benar adalah: hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.
 
Jadi jangan kita berkata; kita pandai, kita berhikmat, tetapi hanya di mulut saja.
Hamba TUHAN juga tidak cukup hanya sebatas memberitakan firman, itu lip service, tetapi hamba TUHAN sebagai gembala sidang / pemimpin rohani harus tampil dalam sebuah contoh yang baik, benar, suci dan mulia, untuk menuntun domba-domba sampai masuk kota kudus Yerusalem baru, pengantin perempuan mempelai Anak Domba.
 
Kita hubungkan...
Wahyu 13:16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. (13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
 
Pada akhirnya, kepada mereka diberi tanda pada tangan kanan atau pada dahi oleh nabi-nabi palsu.
Dahulu kalau orang demam, untuk mendapatkan suhu badan, maka diambillah alat pengukur, alat itu ditaruh di mulut, dijepit di ketiak. Kalau sekarang dengan termogan; di tangan atau dahi, bukan di lidah, bukan di ketiak. Saya hanya bicara sedikit soal panas /demam.
 
“Tidak seorangpun yang dapat membeli dan menjual.”
Beberapa waktu lalu, sambil menantikan anak kami yang kedua Mark Mikha pulang sekolah, saya ajak ibu rohani untuk masuk ke sebuah mall yang terdekat, karena dekat sekali di kota Cilegon. Begitu kami turun ke parkiran (basement), lalu masuk ke pintu bawah, di situ security sudah menghadang, lalu bertanya.
Kita semua harus menjadi kehidupan yang tunduk kepada pemerintah. Mereka yang menerima tanda itu bebas nanti untuk menjual dan membeli.
 
Yang penting disini ialah hikmat, tadi di Mazmur 11:19: “Hikmat dibenarkan oleh perbuatannya” maka untuk menghadapi persoalan yang terjadi di dalam Wahyu 13:16-17 yang merupakan pekerjaan dari antikris, yang dilanjutkan oleh nabi palsu, yang terpenting adalah hikmat.
 
Hikmat kalau diisi di dalam akal akan menjadi orang bijaksana. Orang yang berhikmat, yang berakal budi dan bijaksanaan, baiklah ia menghitung, hitunglah bilangan itu jangan tutup mata, hitunglah bilangan itu dengan mata yang terbuka, bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, yakni 666, itu bilangan antikris.
6 pertama → tubuh dikuasai daging.
6 kedua →  jiwa dikuasai oleh daging.
6 ketiga → roh sudah dikuasai oleh daging.
Kalau tubuh, jiwa, roh sudah dikuasai oleh daging, dikuasai oleh roh jual-beli, menghadapi ini adalah hikmat, dengan mata yang terbuka.
 
Akal ini sudah diisi oleh hikmat menjadi bijaksana, dengan demikian kita bisa menghitung bilangan antikris  666. Kalau tubuh dikuasai daging, masih ada kesempatan untuk terselamatkan, tetapi kalau jiwa dikuasai daging, roh juga dikuasai daging, tidak ada lagi kesempatan untuk selamat, sama seperti; jiwa mereka letih lesu tidak ada lagi pengharapan.
Roh mereka juga sudah dikuasai daging, dikuasai oleh jual dan beli, berarti tidak lagi menghargai ibadah dan pelayanan,
tidak ada lagi roh yang berkobar-kobar untuk beribadah dan melayani TUHAN.
 
Wahyu 17:8-9
(17:8) Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi. (17:9) Yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk,
 
Kalau kita memiliki hikmat itulah gambaran dari orang bijaksana, kita dapat melihat ibadah itu sudah ditunggangi antikris atau tidak. Kalau sudah ada roh jual dan beli, berarti; tujuh gunung, ibadah itu sudah  ditunggangi oleh perempuan Babel antikris.
Kalau di dalam gereja rumah TUHAN sibuk bicara soal jual dan beli, soal pasar tunggal, bicara lahiriah, ibadah laut, soal berkat-berkat, loba, lalu nampaknya membenarkan pelayanannya dan mempersalahkan seorang hamba TUHAN yang mengajarkan salib, hati-hati.
 
Praktek hikmat
Kidung Agung 1:7
(1:7) Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?
 
Yesus Mempelai Laki-Laki surga adalah jantung hati mempelai perempuan TUHAN.
Sidang jemaat, kaum muda remaja, siapa jantung hatimu? Soal jual dan membeli, pasar/market,  mujizat, soal yang lahirnya, soal berkat?
Intinya, mempelai perempuan mencari tempat untuk berbaring, rindu untuk menjadi suatu kehidupan yang tergembala, terikat dengan sebuah penggembalaan dengan seorang gembala, itu orang yang berhikmat. Dia menolak untuk tidak tergembala, menolak untuk jauh dari TUHAN. Ini praktek hikmat.
 
Untuk mengenali cap meterai dari antikris 666 yang ditempelkan di dahi atau di tangan, harus tergembala, sehingga kita dapat menghitung hari-hari, dapat menghitung bilangan binatang itu, sebab bilangan binatang itu adalah bilangan manusia daging. Tetapi teman-teman tidak bisa menghitung bilangan binatang itu.
 
Daud dalam Mazmur terbesarnya itulah Mazmur 23, berkata; “TUHAN gembalaku” berarti; dia domba yang tergembala, takkan kekurangan aku. Selanjutnya Daud berkata; “ia membaringkan aku di padang rumput”
Jelas Daud adalah suatu kehidupan yang tergembala, mencari tempat untuk berbaring. Lalu akhirnya dia dipelihara, buktinya; “sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman aku tidak takut bahaya.”
Satu kali nanti dunia ini menjadi gua singa, antikris berkuasa selama 3,5 tahun, namun sekalipun demikian seperti pengakuan Daud tadi, juga dengan Daniel 6; iya tidak takut bahaya, sekalipun berjalan dalam lembah kekelaman.
Dirinya tidak takut bahaya, sekalipun dilemparkan ke dalam dua singa, dia tetap takut kepada TUHAN, tiga kali sehari memuji TUHAN, menyembah TUHAN. Inilah kehidupan yang tergembala tidak mengembara
 
Ayub 15 :17-19
(15:17) Aku hendak menerangkan sesuatu kepadamu, dengarkanlah aku, dan apa yang telah kulihat, hendak kuceritakan, (15:18) yakni apa yang diberitakan oleh orang yang mempunyai hikmat, yang nenek moyang mereka tidak  sembunyikan, (15:19) ketika hanya kepada mereka negeri itu diberikan, dan tidak ada seorang asing pun masuk ke tengah-tengah mereka.
 
Pembukaan rahasia firman itu hikmat Allah, kepada bangsa Israel diberikan suatu pengharapan, diberikan suatu tempat itulah tanah Kanaan yang dijanjikan, itulah tanah air surgawi.
Jadi, oleh hikmat kita dituntun sampai kepada tanah air surgawi sebagai milik pusaka, tidak ada yang lain yang bisa masuk ke sana. Yang terpenting hikmat, itulah pembukaan rahasia firman Allah.
 
Daniel 12:3
(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
 
Hikmat itu akal budi kebijaksanaan, itu menuntun banyak orang kepada kebenaran. Dalam Ayub 15:17-19; sampai dibawa ke tanah air surgawi, sebagai milik pusaka. Yang menolak hikmat tidak akan dibawa sampai kepada kerajaan sorga, maka harus tergembala.
 
Daniel 9:23
(9:23) Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu!
 
Kalau TUHAN membukakan firman-Nya bagi kita, itu tanda TUHAN mengasihi kita. Kalau kita dituntun oleh pembuka rahasia firman, dituntun oleh hikmat, tanda bahwa TUHAN mengasihi kita.
Jangan berhenti mendoakan supaya terjadi pembuka rasa firman, itu hikmat, menuntun sampai kepada kerajaan surga.
Sebab itu di dalam Amsal 7:4-5: kerabat yang terdekat, saudara yang terdekat, sahabat terdekat; hikmat yang datang lewat pembukaan rahasia firman, sebagaimana yang dimohonkan oleh Daniel kepada TUHAN. Itulah hikmat.
 
Hikmat dibenarkan oleh perbuatannya, tergembala dengan baik dan benar itu tanda berhikmat. Kalau hanya lip service, tetapi tidak tergembala itu bukan hikmat, tetapi hikmat yang datang dari surga dibenarkan oleh perbuatannya, tidak mengembara (tergembala dengan baik). Kalau hanya bisa menyampaikan khotbah / menyampaikan firman tapi tidak tergembala itu bukan hikmat. Yang TUHAN mau supaya kita terselamatkan sampai mewarisi kerajaan surga adalah; tergembala dengan baik.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
 

No comments:

Post a Comment