KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, November 2, 2022

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 29 OKTOBER 2022

 

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 29 OKTOBER 2022
 
STUDY YUSUF
Kejadian 42:1-38

Subtema:
MIMPI YUSUF YANG KEDUA (SANGKAKALA KETUJUH)
 
Shalom, pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN yang sudah memungkinkan untuk berada di tengah Ibadah Kaum Muda Remaja malam ini, tentu semua karena kemurahan hati TUHAN.
Saya tidak lupa menyapa pemuda remaja di manapun anda berada, yang sedang mengikuti ibadah dan pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, dalam dan luar negeri, , salam sejahterah dan bahagia di dalam mendengarkan Firman Allah. Marilah kita berdoa kepada TUHAN, supaya kiranya, Firman yang dibukakan itu meneguhkan kita pribadi lepas pribadi.
 
Kita sambut STUDY YUSUF sebagai Firman penggembalaan Ibadah Kaum Muda Remaja.
Kita akan memperhatikan Kejadian 42:21. Namun sebelum kita melihat ayat tersebut; bermula dari Kejadian 42:16-22, dimana saudara-saudara Yusuf diuji dalam 2 (dua) tahap.
-          TAHAP PERTAMA (ayat 16-17): Dimana saudara-saudara Yusuf dimasukan ke dalam tahanan selama 3 (tiga) hari.
Hal ini menunjuk kepada pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya.
-          TAHAP KEDUA (ayat 18-20): 1 (satu) dari saudara-saudara Yusuf berada dalam tahanan, sedangkan 9 (sembilan) orang lain kembali ke tanah Kanaan untuk menjemput Benyamin, adik Yusuf, satu ibu.
1 (satu) orang ditahan à hikmat Allah yang juga berbicara tentang kemuliaan.
Pengertian dari 2 (dua) tahap ujian yang dialami oleh saudara-saudara Yusuf, sama seperti yang telah telah dinyatakan oleh Yesus kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi di dalam Matius 12:38-42.
 
Manfaat dari ujian.
Kejadian 42:21
(42:21) Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita."
 
Pada akhirnya saudara-saudara Yusuf menyadari kesalahan yang pernah mereka perbuat terhadap Yusuf 22 (dua puluh dua) tahun yang lampau.
 
Mari kita lihat kesalahan tersebut…
Kejadian 37:27-28
(37:27) Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita." Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu. (37:28) Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
 
Yusuf dijual oleh saudaa-saudaranya kepada orang Ismael yakni; saudagar-saudagar di Midian, sebesar 20 syikal perak.
Inilah kesalahan saudara-saudara Yusuf.
 
Kejadian 37:19, 23
(37:19) Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang! (37:23) Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu.
 
Yusuf dijual = saudara-saudara Yususf tidak menghargai 2 (dua) hal, yaitu:
YANG PERTAMA: Tidak menghargai MIMPI Yusuf.
Mimpi atau penglihatan disebut juga dengan nubuat TUHAN. Yang bertugas untuk bernubuat adalah; nabi.
Bernubuat artinya; menyampaikan rahasia Firman Allah (Yeremia 23:28). Apa yang dilihat, apa yang didengar dari Allah, itu harus disampaikan dengan benar.
 
Adapun mimpi Yusuf tersebut adalah…
Kejadian 367:7-9
(37:7) Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu." (37:8) Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu. (37:9) Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."
 
-          Mimpi pertama (ayat 7): Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu.
Hal ini jelas berbicara tentang GUNUNG SION. (Yesaya 2:2-3)
Jadi, gunung Sion kelak menjulang permai, dan banyak bangsa-bangsa akan naik ke gunung Sion. Bagaikan 11 (sebelas) ikat berkas gandum saudara-saudara Yusuf datang mengelilingi dan menyembah 1 (satu) berkas milik Yusuf.
 
-          Mimpi kedua (ayat 9): Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."
Intinya adalah 3 (tiga) benda penerang di langit yakni; matahari, bulan dan bintang sujud menyembah kepada Yusuf.
Hal ini merupakan nubuat yang akan DIGENAPI di akhir zaman.
 
Wahyu 12:1
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
 
Di sini kita melihat; Maka tampaklah suatu tanda besar di langit, yakni; Seorang perempuan yang;
-          Berselubungkan matahari.
-          Dengan bulan di bawah kakinya.
-          Dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Ini adalah penampilan dari gereja TUHAN yang sempurna itulah MEMPELAI PEREMPUAN TUHAN.
 
Wahyu 11:15A dengan perikop: “Sangkakala ketujuh”
(11:15) Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."
 
“Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya.”
Malaikat ketujuh meniup sangkakala yang ketujuh.
Berarti, Wahyu 12:1 merupakan salah satu berita yang harus diperdengarkan oleh sangkakalah yang ketujuh, disebut juga sangkakala yang terakhir, dengan lain kata, berita Firman yang terakhir.
Singkat kata, berita yang terakhir adalah berita tentang mempelai perempuan TUHAN.
 
“Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.”
Yesus akan merintah sebagai Raja untuk selama-lamanya. Ini adalah bunyi sangkakala yang terakhir dan ini harus disampaikan di hari-hari terakhir.
 
Pendeknya, Firman Allah yang disampaikan di hari-hari terkahir adalah  “KERAJAAN ALLAH DATANGLAH”, bukan tentang kerajaan dunia dan segala kemewahan, keindahannya, sebab itu datangnya dari Setan (Matius 4:1-10, Lukas 4:1-10).
 
Hal ini juga pernah disinggung oleh Yesus dihadapan Pilatus --- Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."---  (Yohanes 1:26)
Ini juga jawaban dari “doa Bapa kami” yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-murid --- Bapa kami yang di Surga di kuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu --- (Matius 6:9-10)
Inilah berita Firman yang semestinya disampaikan di hari-hari terakhir ini, sebab itu adalah sangkakala yang ketujuh atau sangkakala yang terakhir.
 
Wahyu 11:15 kita bandingkan dengan Wahyu 19:6-7
Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
 
Jika Yesus menjadi Raja sekaligus sebagai Mempelai Laki-Laki Surga, itu berarti mempelai perempuan sudah harus siap sedia.
Oleh sebab itu, untuk mempersiapkan mempelai TUHAN, maka berita terkahir dari malaikat sidang jemaat adalah; mengusung Firman Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakal, itulah sangkakala ketujuh. Supaya kita menjadi mempelai TUHAN, terimalah pengajaran ini dan itu mutlak.
 
Sebelum kita melihat lebih jelas mengenai Firman Pengajaran Mempelai dalam teranganya Tabernakel, kita perhatikan dahulu mengenai perjalanan bangsa Israel selama 40 (empat puluh) tahun di padang gurun:
TUHAN menemukan bangsa Israel di padang gurun. Mereka adalah suatu bangsa yang besar. Namun, untuk menebus bangsa Isael dari Mesir (dunia), maka, Anak Domba harus disembelih. Setelah disembelih, mereka harus melewati Laut Teberau, itulah pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan (bayangan dari baptisan air). Pada saat itu, banyak terjadi mujizat-mujizat; tongkat Harun berubah menjadi ular. Itu perjalanan rohani bangsa Israel tahap pertama. Tetapi mulai dari gunung Sinai, gunung Horeb, gunug TUHAN, bangsa Isarel harus memikul TABUT PERJANJIAN.
Singkat kata, yang menuntun perjalanan bangsa Isarel tahap pertama adalah tongkat Harun yang bertunas. Tetapi pada tahan kedua, perjalanan bangsa Israel dipimpin oleh Tabut perjanjian = Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel inilah berita Firman yang terakhir, untuk mempersiapkan gereja TUHAN / mempelai perempuan.
Jika kelak Yesus datang menjadi Raja dan memerintah, sekaligus menjadi Mempelai Laki-Laki Surga, maka, mempelai perempuan sudah harus siap sedia.
 
Sekarang kita lihat, sangkakala terakhir dari rasul Petrus.
2 Petrus 1:18
(1:18) Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
 
“Suara yang nyaring” itulah Firman yang disampaikan dengan jelas / terang benderang, dengan lain kata, ayat-ayat Firman yang disampaikan, dijelaskan oleh ayat-ayat lain (ayat menerangkan ayat atau ayat menjelaskan ayat) dan itu di sampaikan di atas gunung Allah yang kudus.
Jadi, kalau kita menerima “suara yang nyaring”, menunjukkan bahwa kita ada di atas gunung Allah yang kudus.
“Suara yang nyaring” tidak di terima oleh gunug-gunung lain, di tempat – tempat peribadatan yang tidak benar. Hal itu hanya disampaikan di gunung Allah yang kudus.
 
2 Petrus 1:19
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
 
Memperhatikan Firman nubuat, seperti nubuat dar Yusuf tadi, berarti:
1.      Sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing
2.      Bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
 
Tentang: Pelita yang bercahaya di tempat yang gelap         
Matius 5:14
(5:14) Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
 
“Kamu adalah terang dunia.”
Biarlah kita semua menjadi terang dunia.
Kemudian, terang dunia itu sama seperti; “Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.”
Artinya; tidak ada lagi sesuatu dosa yang disembunyikan, tidak ada lagi yang terselubung, tidak ada lagi kamar-kamar di hati untuk menyembunyikan dosa, semuanya terang benderang, luar dan dalam sama.
Itulah terang dunia.
 
Sekarang kita lihat TERANG YANG LEBIH BESAR lagi..
Wahyu 21:2
(21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
 
Kota kudus, Yerusalem baru disebut juga dengan mempelai perempuan.
 
Lebih rinci…
Wahyu 21:9-11
(21:9) Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba." (21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah. (21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
 
Ayat 9; tampilnya mempelai perempuan. Ayat 10; gunung besar lagi tinggi itulah Yerusalem baru disebut juga dengan mempelai perempuan TUHAN. Sedangkan ayat 11; adalah inti dari mempelai TUHAN (inti dari ayat 9-10).
Berarti, gunung ini lebih besar dari yang ada pada Matius 5:14.
 
Kemudian, kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti Kristal.
Artinya; terang dari mempelai perempuan itu BERCAHAYA KEMULIAAN ALLAH. Berarti, lebih besar dan lebih mulia dari gunung yang ada dalam Matius 5:14.
Cahaya dari mempelai perempuan itu, sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti Kristal.
Kristal = transparan = luar dan dalam sama, tidak ada lagi yang ditutup-tutupi , jujur, polos, tampil apa adanya.
 
Tentang: Bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Wahyu 22:16
(22:16) "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."
 
Malaikat yang ketujuh meniup sangkakala yang ketujuh, yakni, tentang pribadi TUHAN Yesus Kristus yang adalah tunas Daud, bintang Timur yang gilang gemilang.
Artinya; Yesus adalah Raja yang memerintah sampai selama-lamanya. Dia juga Mempelai Laki-Laki Surga.
 
Sekarang kita melihat, sangkakala terakhir dari rasul Paulus.
2 Korintus 11:2
(11:2) Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
 
Rasul Paulus mempertunangkan jemaat di Korintus kepada satu laki-laki.
Artinya; rasul Paulus memberitakan Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, sebagai sangkakala terakhir.
Kuasanya; membawa sidang jemaat di Korintus sebagai perawan suci kepada Kristus= Membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itulah mempelai perempuan TUHAN.
Kalau tubuh Kristus terbentuk dengan sempurna / dalam kesatuan tubuh yang utuh, disebutlah dengan mempelai wanita TUHAN.
 
Jadi, jelas, rasul Paulus juga meniup sangkakala terakhir = membawa Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
 
2 Korintus 11:1
(11:1) Alangkah baiknya, jika kamu sabar terhadap kebodohanku yang kecil itu. Memang kamu sabar terhadap aku! (11:4) Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
 
Jadi yang pertama-tama adalah sabar untuk dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itulah sangkakala terakhir yang sudah ditiup / disampaikan oleh rasul Paulus. Sabar dalam menerima Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. 
 
Kalau sabar menerima sangkakala yang terakhir (yang ketujuh), berarti; Menolak berita yang lain, antara lain:
-          Menolak ajaran tentang Yesus yang lain = menolak berita Firman yang tidak dihubungkan dengan salib.
-          Menolak roh yang lain, itulah roh jual beli (antikris).
Setiap kegiatan ada rohnya. Setiap ajaran ada rohnya. Ajaran antikris, rohnya adalah roh jual beli. Prakteknya; menjalankan ibadah laut di bumi. Apa itu ibadah laut? Bicara soal berkat-keberkatan, berhasil-keberhasilan. Kemudian sibuk dengan mujizat-mujizat, tanda-tanda heran.
-          Menolak injil yang lain, itulah injil palsu, yang tidak membawa gereja TUHAN kepada kemuliaan.
Mari kita kita bandingkan dengan…
2 Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, (4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
 
Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus adalah Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan. Inilah berita Firman yang disampaikan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Jadi, kalau ada injil lain; tolak, sebab tidak membawa sampai kepada kemuliaan Allah.
Kuasa dari cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus adalah; membawa kita sampai kepada segambar dan serupa dengan Allah = sama mulia dengan TUHAN = kualitas rohani kita sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Surga. Inilah injil yang benar.
 
Mugkin hari ini kita sibuk dengan sunggut-sungut, sibuk dengan segala keteledoran, masih ditandai dengan kelemahan, tetapi kalau kita mau membuka hati lebar-lebar kepada cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, itulah Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan, berkuasa membawa kita sampai kepada kemuliaan Allah / segambar dan serupa dengan Allah.
 
Inilah sangkakala terakhir dari rasul Paulus.
Kelak, apabila Yesus tampil sebagai Raja dan memerintah untuk selama-lamanya, disebut juga dengan Mempela Laki-Laki Surga, maka mempelai perempuan sudah harus siap sedia. Untuk mempersiapkan mempelai TUHAN, maka hamba-hamba TUHAN, malaikat sidang jemaat, pemimpin-pemimpin rohaani, harus menyampaikan Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
 
Luar biasa janji keselamatan yang TUHAN berikan kepada kita. Bodoh rasanya kalau kita mengabaikannya. Orang yang menolak cahaya Inji tentang Kristus adalah orang yang sudah dibutakan oleh ilah zaman. Mereka punya mata, tetapi tidak melihat, punya telinga tetapi tidak mendengar, sibuk dengan urusan-urusan duniawi, tetapi lepas tangan dengan pekerjaan TUHAN. Ini adalah kerugian yang besar.
Doakan lah supaya kiranya TUHAN senantiasa membukakan rahasia Firman-Nya dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah, untuk membawa kita kembali kepada wujud semula, segambar dan serupa dengan Allah = kualitas rohani kita sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Surga.
 
Ciri-ciri menjadi mempelai TUHAN.
Wahyu 12:1
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
 
Cirinya adalah;
-          Berselubungkan matahari, à kasih Allah Bapa
-          Dengan bulan di bawah kakinya  à pengorbanan dari Yesus Krisus, Anak Allah, itu yang menjadi dasar dari rumah TUHAN
-          Sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya à pengurapan dari Allah Roh Kudus
Singkat kata, TABIAT dari ALLAH TIRTUNGGAL sudah menjadi bagian dari mempelai perempuan TUHAN.
Minggu yang akan datang, jika TUHAN kehendaki kita akan melihat ciri dari mempelai TUHAN lebih jelas lagi.
 
Firman malam ini telah disampaikan dengan singkat, namun sekalipun demikian, kiranya Firman itu berkuasa dalam setiap kehidupan kita semua yang sudah mendengarkannya.
 
Sangkakala ketujuh, sangkakala yang terakhir berkuasa membawa kehidupan kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mempersiapkan mempelai perempuan TUHAN untuk masuk dalam pesta nikah Anak Domba. Sebab, saat Yesus datang sebagai Raja dan Mempelai Pria Surga, maka mempelai wanita-Nya sudah harus siap sedia.
Oleh sebab itu, saya sampaikan dengan tandas; mutlak menerima sangkakala terakhir itulah Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabarnakel . Itu bukan ajaran sesat, itu ajaran yang benar dan murni (Wahyu 19:9).
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SURGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment