KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, December 14, 2025

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 02 DESEMBER 2025




IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 02 DESEMBER 2025


SURAT YUDAS

PASAL 1:9

(Seri 3)


Subtema: MENYEMBAH PATUNG BINATANG


Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita sekaliannya dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus, kita boleh datang menghadap Dia lewat Ibadah Doa Penyembahan dan sebentar kita akan tersungkur di ujung kaki salib TUHAN tentu saja setelah diteguhkan oleh Firman ALLAH yang heran dan dahsyat.


Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, yang turut bergabung lewat online atau live streaming atau video internet, baik dari Youtube maupun Facebook, dimanapun saudara berada. 

Selanjutnya mari kita sambut Surat Yudas sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari Yudas 1:9-10. Namun jangan lupa tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan daripada TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi. 


Yudas 1:9

(1:9) Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya TUHAN menghardik engkau!" (1:10) Akan tetapi mereka menghujat segala sesuatu yang tidak mereka ketahui dan justru apa yang mereka ketahui dengan nalurinya seperti binatang yang tidak berakal, itulah yang mengakibatkan kebinasaan mereka.


Penghulu malaikat Mikhael bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa. Hal ini sudah diterangkan pada minggu yang lalu, saya kira masih jelas dalam ingatan kita. Kemudian dalam pertengkaran itu, malaikat Mikhael tidak berani menghakimi Iblis dengan kata-kata hujatan, dengan lain kata; kata-kata yang tidak baik, kata-kata yang kotor karena luapan emosi kepada Iblis / Setan selain hanya menghardik (menengking) Iblis / Setan.


Jadi kitapun harus bijaksana, dalam hal menghadapi musuh tidak perlu harus emosi lalu mengucapkan kata-kata yang tidak pantas keluar dari mulut ini, sebab kalau kita mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, kata-kata kotor terhadap musuh, terhadap orang yang menyakiti, itu sama dengan mengucapkan kata-kata hujatan. Jangan sampai kita menghujat TUHAN, kalau itu terjadi nanti ujung-ujungnya tidak tertutup kemungkinan, menghujat Roh kemuliaan, berani untuk meringankan ibadah dan pelayanan. 


Jadi dalam pertengkaran itu Mikhael tidak berani menghakimi Iblis dengan kata-kata hujatan, tetapi justru berkata; “Kiranya TUHAN menghardik Engkau”, cukup menengking, diusir saja dalam nama TUHAN. 

Akan tetapi orang yang bermimpi-mimpian justru menghujat kemah kediaman ALLAH atau menghujat Roh kemuliaan seperti binatang yang tidak berakal akibatnya mereka binasa. 

Orang yang bermimpi-mimpian itu menunjuk nabi-nabi palsu. 


2 Petrus 2:3b

(2:3) …Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.


Untuk orang yang bermimpi-mimpian itulah nabi-nabi palsu, hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda. Akan tetapi, hukuman yang sama dengan orang yang bermimpi-mimpian juga berlaku terhadap tiga golongan lainnya, antara lain:

  1. Malaikat-malaikat yang tidak taat (2 Petrus 2:4).

  2. Dunia purba -> orang-orang yang hidup pada zaman Nuh (2 Petrus 2:5).

  3. Orang-orang yang tinggal di kota Sodom dan Gomora (2 Petrus 2:6).


2 Petrus 2:10-13

(2:10) terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan ALLAH. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan, (2:11) padahal malaikat-malaikat sendiri, yang sekalipun lebih kuat dan lebih berkuasa dari pada mereka, tidak memakai kata-kata hujat, kalau malaikat-malaikat menuntut hukuman atas mereka di hadapan ALLAH. (2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar, (2:13) dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.


Di sini dijelaskan kembali, sekalipun malaikat-malaikat lebih kuat dan lebih berkuasa daripada orang yang bermimpi-mimpian, termasuk 3 (tiga) golongan lainnya, namun malaikat-malaikat ALLAH tidak memakai kata-kata hujat. Sebaliknya, orang yang bermimpi-mimpian dan tiga golongan lainnya, berani menghujat Roh kemuliaan, berani menghujat kegiatan Roh itulah ibadah dan pelayanan, berani meringankan ibadah dan pelayanan, berani meninggalkan ketekunan tiga macam ibadah pokok dengan berbagai alasan, maka mereka itu sama seperti hewan yang tidak berakal, dilahirkan untuk ditangkap dan dibinasakan. 


Jadi jangan kita sama seperti binatang yang tidak mempunyai akal sehat, berani menghujat Roh kemuliaan, berani meringankan ibadah dan pelayanan hanya karena perkara-perkara di bumi ini, dengan alasan ini itu. Tetapi marilah kita menghargai kasih dan kemurahan TUHAN, kedatangan TUHAN tidak lama lagi. Saudara harus sadar dan sadar itu harus terus, bukan hanya di malam ini, tetapi harus terus ingat Firman TUHAN yang telah kita terima, yang kita terima malam ini, dan yang akan kita terima sebelum TUHAN datang pada kali yang kedua. Jangan menjadi satu kehidupan yang murahan seperti manusia duniawi di luaran sana, murahan. 


Pada akhirnya binatang yang tidak berakal sehat adalah sama seperti orang yang bermimpi-mimpian, sama seperti tiga golongan lainnya, mereka tidak mempunyai akal sehat, karena berani meninggalkan ibadah dan pelayanan sampai pada akhirnya mereka hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. 


Wahyu 19:19 --- Perikop: "Binatang serta nabinya dikalahkan."

(19:19) Dan aku melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Penunggang kuda itu dan tentara-Nya.


Kita sudah mendapat pengertian tentang kegerakan kuda putih selama dua minggu berturut-turut dan kita diberkati oleh TUHAN. Itu sebabnya kalau mau diberkati lewat pengertian Firman TUHAN, jangan berani menghujat Roh kemuliaan, jangan berani tinggalkan ibadah hanya karena saudara sedaging, hanya karena aktivitas di bumi, itu sama seperti binatang, tidak punya akal sehat,  dilahirkan untuk ditangkap lalu dimusnahkan / dilemparkan ke dalam api neraka, jangan kita seperti itu.


Binatang yang keluar dari dalam laut dan raja-raja di bumi, serta tentara-tentara mereka, berperang melawan penunggang kuda putih dan tentara-tentaranya.

Binatang yang keluar dari dalam laut, disebut juga binatang pertama -> antikris.


Lalu setelah berperang apa yang terjadi? 

Wahyu 19:20

(19:20) Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang


Singkat kata, maka tertangkaplah binatang pertama (antikris) dan binatang kedua (nabi-nabi palsu), kemudian keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang. Ini suatu fakta kebenaran yang tidak bisa ditolak. 


Seperti yang saya sampaikan, benar sekali saya sampaikan, binatang dilahirkan hanya untuk ditangkap dan dimusnahkan karena binatang tidak mempunyai akal sehat, berani menghujat Roh kemuliaan, berani tinggalkan ibadah dan pelayanan dengan berbagai macam alasan. Maka satu kali nanti, binatang yang tidak memiliki akal sehat ini, binatang yang berani menghujat Roh kemuliaan, satu kali ditangkap lalu dimusnahkan, dilemparkan ke dalam api yang menyala-nyala oleh belerang. 


Jadi binatang pertama yang keluar dari dalam laut adalah antikris, binatang kedua yang keluar dari dalam bumi adalah nabi palsu. Kedua binatang ini akhirnya ditangkap lalu dimusnahkan, dilemparkan ke dalam api neraka, suatu fakta yang tidak bisa kita elakkan. Kalau hal itu tidak bisa kita elakkan maka sekarang ini masih ada kesempatan, dan tidak tertutup kemungkinan TUHAN akan membawa kita sampai pada kedudukan yang aman menjadi penyembah-penyembah ALLAH dalam Roh dan kebenaran, ini zona aman. Dan saya percaya dengan iman, TUHAN hadir di tengah-tengah ibadah Doa Penyembahan malam ini untuk melayani, berdoa, dan memperdamaikan dosa kita, kemudian untuk memimpin ibadah kita sampai kepada dua klimaks yaitu:

  1. Menjadi sidang Mempelai TUHAN yang sempurna.

  2. Wujudnya doa penyembahan berarti ada hubungan nikah / hubungan intim antara kepala dan tubuh lewat penyembahan disertai bahasa lidah. 

Itu namanya zona aman dan orang yang berada di sana adalah orang yang memiliki akal sehat, bijaksana, tidak bodoh seperti binatang yang tidak mempunyai akal sehat. 


Wahyu 19:21

(19:21) Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.


Selain kedua binatang itu, ada juga orang lain yang dibunuh dengan pedang dari mulut Penunggang kuda putih itulah 3 (tiga) golongan, antara lain;

  1. Malaikat yang tidak taat.

Orang yang tidak taat satu kali akan dilemparkan ke dalam api neraka.

  1. Manusia purba.

Itulah orang-orang yang hidup pada zaman Nuh, tidak menghargai berita dari gunung Sion. 

Nuh adalah pemberita kebenaran, dia adalah gambaran dari gunung Sion sebab dia mendirikan bahtera di atas gunung dengan tiga tingkat, itu berita dari gunung sion; Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Tetapi orang-orang pada zaman Nuh tidak menghargainya karena mereka sibuk dengan; makan minum dan kawin mengawinkan.

  1. Kehidupan yang tinggal di Sodom dan Gomora.

Mereka sibuk menikmati hubungan secara horizontal (LGBT), tetapi melupakan hubungan secara vertikal. 

Jadi hubungan daging saja, tanpa hubungan rohani. 


Tiga golongan semacam ini akan dilemparkan ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang bersama-sama dengan binatang pertama (antikris) dan binatang kedua (nabi-nabi palsu). 

Ini fakta kebenaran yang tidak bisa dielakkan. Itu sebabnya saya katakan selagi hari masih siang, pergunakanlah kesempatan emas untuk berada pada zona aman yaitu Imam Besar Agung memimpin kita sampai pada doa penyembahan. Ini kebenaran yang tidak bisa kita tolak, kebenaran yang hakiki, kita semestinya menghidupinya. 


Orang lain yang dibunuh dengan pedang dari mulut Penunggang kuda putih, antara lain;

- Orang-orang yang menerima tanda 666 (cap antikris).

- Orang-orang yang menyembah patung binatang itu.


Wahyu 19:20

(19:20) Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang. (19:21) Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.

 

Menyembah patung binatang berarti menyembah berhala. Tinggalkan ibadah demi kegiatan (kesibukan) di dunia, itu adalah patung binatang, penyembahan berhala, kekerasan di hati. 

Jadi orang yang menyembah berhala pasti keras hati, susah diberi pengertian. Biar dia sudah mengerti tentang ketekunan tiga macam ibadah pokok, lewat pengertian Firman, tetap saja dia tinggalkan, itu namanya menyembah patung binatang, itu penyembahan berhala, itu kekerasan di hati.

Coba lihat orang yang suka meninggalkan ibadah pasti keras hati, berani menghujat Roh kemuliaan. 


Singkat kata, baik antikris maupun nabi-nabi palsu, yang disebut juga orang yang bermimpi-mimpian itu sama seperti binatang yang tidak berakal, berani menghujat Roh kemuliaan, dengan lain kata; berani meninggalkan ibadah dan pelayanan hanya karena kesibukan-kesibukan di bumi ini.


Sekarang mari kita melihat buktinya.

Binatang pertama berani menghujat Roh kemuliaan.

Wahyu 13:1, 3-4 --- Perikop: "Binatang yang keluar dari dalam laut."

(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. (13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. (13:4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"


Antikris mengadakan mujizat kesembuhan dan oleh mujizat itu seluruh dunia heran lalu menyatakan diri menjadi pengikut-pengikut antikris, berani tinggalkan TUHAN Yesus hanya karena mujizat kesembuhan, kemudian mereka berada pada puncak ibadah tertinggi dari setan Tritunggal yaitu menyembah antikris dan menyembah naga.

Kalau sudah berada pada puncak ibadah tertinggi dari setan Tritunggal, tidak ada lagi tanda keselamatan di situ. 

Jadi jangan kita bermulut sombong hanya karena keberhasilan di bumi, hanya karena gaji besar di bumi. Itu tanda-tanda bahwa orang itu berada pada tingkat ibadah tertinggi dari setan Tritunggal. 

Jadi orang yang suka bermegah dengan keberhasilan, itu sinyal (tanda) bahwa dia sedang berada pada tingkat ibadah tertinggi dari Setan Tritunggal.


Kalau diberkati biasa saja, berhasil pun biasa saja, apa saja yang kita capai di bumi biasa saja. Kalau sempat seseorang bermegah oleh karena perkara-perkara itu, itu sebuah sinyal bahwasanya dia sedang berada pada tingkat ibadah tertinggi dari Setan Tritunggal dan saya berani berkata kehidupan semacam ini sudah sulit untuk diperbaiki karena kehidupan semacam ini tidak mau untuk dipimpin sampai tingkat ibadah tertinggi di dalam TUHAN, menyembah ALLAH yang hidup. 


Wahyu 13:5-6

(13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. (13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat ALLAH, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.


Akhirnya, nampaklah dengan jelas, binatang pertama yang keluar dari dalam laut itulah antikris, berani menghujat;

- ALLAH

- Yesus Anak ALLAH

- Kemah kediaman-Nya = menghujat Roh kemuliaan = menghujat ibadah dan pelayanan.

Ini adalah satu bukti bahwa betul-betul binatang pertama berani menghujat Roh kemuliaan.


Perlu untuk diketahui; Menghujat ALLAH Bapa; diampuni, menghujat Yesus Anak ALLAH; juga masih diampuni, tetapi menghujat kemah kediaman ALLAH; meninggalkan ibadah dan pelayanan, tidak diampuni oleh TUHAN, darah Yesus tidak berlaku atas dia.


Ibrani 10:25-26

(10:25) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari TUHAN yang mendekat. (10:26) Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.


“Sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.” Darah Yesus tidak berlaku atas orang yang berani meninggalkan ibadah apalagi seorang imam, apapun alasannya. 


Mulai sekarang ini harus tegas menjalankan roda kehidupan, jangan cengeng seperti di masa lalu, siapapun kita. Harus tegas dalam menjalankan roda kehidupan ini. Antikris menghujat Roh kemuliaan selama 3,5 tahun = 42 bulan = 1.260 hari.


Sekarang kita melihat, binatang kedua yang juga turut menghujat Roh Kemuliaan...

Wahyu 13:11-12 --- Perikop: "Binatang yang keluar dari dalam bumi."

(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. (13:12) Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.


Binatang yang keluar dari dalam bumi -> nabi-nabi palsu

Seluruh kuasa binatang yang pertama (antikris) dijalankan oleh binatang yang kedua (nabi-nabi palsu) di depan matanya.

Berarti nabi-nabi palsu ada di tengah ibadah dan pelayanan, tujuannya hanya untuk menyenangkan manusia, dunia, dan kerajaannya itulah antikris. 

Oleh sebab itu, setiap kali kita datang menghadap TUHAN, berjuanglah untuk menyenangkan hati TUHAN dan kita beribadah, tujuannya hanya satu; menyenangkan hati TUHAN, jangan yang lain. 


Nabi-nabi palsu menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuni di bumi menyembah binatang pertama (antikris) yang luka parahnya telah sembuh. 

Oleh kuasa yang diterima nabi-nabi palsu dari antikris, akhirnya penduduk bumi jatuh pada penyembahan yang salah, sebab penduduk bumi akhirnya menyembah binatang pertama itulah antikris.

Jadi kita tidak perlu heran terhadap mujizat kesembuhan / tanda-tanda heran, itu karunia dari Sorga saja. 


Wahyu 13:13-14

(13:13) Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.  (13:14) Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.


Nabi-nabi palsu dapat mengadakan:

- Tanda-tanda yang dahsyat / mujizat-mujizat yang dahsyat sama seperti antikris, bahkan

- Sanggup menurunkan api dari langit ke bumi.


Tetapi jangan salah, ini bukan lidah-lidah api dari Sorga, ini bukan lidah api Roh El-Kudus yang membakar hati manusia, ini api asing, api setan, api yang menimbulkan hawa nafsu, nafsu semakin bertambah-tambah. 

Lihatlah, dengan adanya revolusi, yaitu kemajuan di bidang teknologi yang semakin canggih, api nafsu manusia sekarang ini jauh lebih besar dari pada api nafsu di 50 tahun yang lalu, 40 tahun yang lalu, 30 tahun yang lalu. 

Sekarang, nabi-nabi palsu betul-betul sanggup menurunkan api dari langit ke bumi, sehingga nampak api-api nafsu manusia sungguh luar biasa (tidak bisa tertahankan).


Itu sebabnya, dalam setiap pertemuan ibadah, kita harus mempunyai kerelaan untuk menyerahkan diri digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Hanya ini satu-satunya cara untuk melepaskan diri dari api yang diturunkan dari langit ke bumi. Manakala Firman ALLAH dinyatakan, memberikan pengertian dan menjadi sebuah nasihat, mengajar kita untuk menghargai Roh kemuliaan, saudara jangan ngomel-ngomel, dididik dengan baik, jangan ngomel-ngomel.


Saudara, semua yang dilakukan oleh nabi-nabi palsu disaksikan oleh semua orang yang diam di bumi.

Tujuan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat:

a. Menyesatkan mereka yang diam di bumi.

b. Orang yang diam di bumi mendirikan patung binatang = menyembah patung berhala.

Alasannya: untuk menghormati antikris dengan mujizat kesembuhan yang diadakannya.


Saudara, sadar atau tidak sadar hal itu sudah terjadi sebetulnya kalau mengerti apa yang saya maksud ini. Tetapi saudara pasti mengerti apa yang saya maksud ini karena saya tidak bisa mengucapkannya secara gamblang. 


Ketika kita jatuh sakit, lalu antikris menyatakan suatu kuasa, katakanlah “jus racikan.” Sesudah terjadi luka parah itu pada tahun 2020, ada “jus racikan”, kita heran, tetapi kemudian menyusul lagi sakit yang sama, lanjut “jus racikan” sesi 2, dan seterusnya, banyak orang-orang terheran-heran. Tetapi dengan hikmat pengertian dari Sorga, kita tidak bisa terkelabui dengan semua yang terjadi ini saudara. Itu pentingnya untuk menjadi satu kehidupan domba yang tergembala; taat, setia, dengar-dengaran. 


Jadi jangan anggap enteng pembukaan Firman ALLAH, jadikan itu sanak mu, kerabat mu, melebihi sanak saudara mu yang sering engkau kunjungi itu, mereka tidak bisa menyelamatkan mu, bijaksanalah. Jangan kita sama seperti binatang, tidak mempunyai akal yang sehat. 


Jadi tujuan mengadakan tanda mujizat adalah menyesatkan mereka yang diam di bumi kemudian orang yang diam di bumi mendirikan patung berhala, alasannya untuk menghormati antikris dengan mujizat kesembuhan yang diadakannya. 


Wahyu 13:15

(13:15) Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.


Kepada nabi palsu diberikan kuasa untuk memberikan nafas hidup kepada patung antikris sehingga patung itu…

a. Dapat berbicara.

Ketika patung binatang dapat berbicara, mungkin kita akan terheran-heran, karena itu sesuatu yang mustahil. 

Tetapi, percayalah, tidak ada yang lebih heran dari salib Kristus.

Sungguh heranlah salib-Nya, sanggup menganggap harkat dan martabat kehidupan yang tidak masuk hitungan, kehidupan yang papah, kehidupan yang jauh. Maka mana yang lebih heran? Patung binatang yang dapat berbicara atau salib Kristus? Salib Kristus bukan? Jadi pertahankan Pengajaran Salib ini, jangan hati mu mau digeser kepada pengertian yang lain sekalipun sejuta kali mujizat terjadi di depan mata karena itu akan membawa seseorang kepada penghujatan seperti binatang kedua ini.


b. Bertindak begitu rupa.

Berarti, "nampaknya" dapat memahami keinginan hati manusia sama seperti seorang hamba yang taat, setia, dengar-dengaran kepada tuannya. 

Tetapi, percayalah, tidak ada yang lebih indah dan lebih manis dari kasih ALLAH. Kasih ALLAH mampu mengerti isi hati ku, isi hati mu. Ketika seorang isteri diabaikan seorang suami yang bisa memahami hati seorang isteri adalah kasih ALLAH, ketika seorang suami diabaikan seorang isteri yang bisa memahami hati seorang suami adalah kasih ALLAH. Ketika seorang anak ditinggalkan kedua orang tuanya yang bisa memahami hati seorang anak adalah kasih ALLAH, pahami ini jangan lupa.  Saya rasakan ketika dilupakan oleh ayah saya, rasanya sakit sekali hanya kasih yang sanggup membalut luka-luka di hati ini. 


Kemudian, orang yang tidak mau menyembah patung binatang yang dapat berbicara dan bertindak begitu rupa, konsekuensinya adalah dibunuh. Tetapi sekali lagi saya sampaikan dengan tandas, marilah kita memiliki sikap yang tegas mulai dari sekarang, jangan turuti hawa nafsu daging. Perhatikan cara ibadah mu mulai dari sekarang. Hati-hati dengan api yang turun dari langit ke bumi yang diturunkan oleh nabi palsu terkait dengan kecanggihan teknologi menimbulkan api nafsu yang heran.


Tetapi marilah kita mengikuti suatu teladan yang baik dan itu juga merupakan JALAN KELUAR bagi kita malam ini...

Daniel 3:1-3 --- Perikop: "Perapian yang menyala-nyala"

(3:1) Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel. (3:2) Lalu raja Nebukadnezar menyuruh orang mengumpulkan para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikannya itu. (3:3) Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu.


Nebukadnezar mendirikan patung emas di dataran Babel.

Jadi, patung emas tidak cocok didirikan di daerah yang bergunung dan berlembah, memang cocok di dataran Babel.

Bergunung dan berlembah -> Pengalaman kematian dan kebangkitan, di situ tidak ada penyembahan berhala.

Ukurannya:

- Tinggi 60 hasta.

- Lebar 6 hasta.


Setelah selesai didirikan, semua lapisan masyarakat, mulai dari rajanya, pejabat tertinggi sampai pejabat terendah, bahkan rakyat jelata, menghadiri pentahbisan patung yang didirikan itu. Bagaimana dengan kita di hari-hari terakhir ini? Masihkah tetap setia di hadapan TUHAN? Masihkah tetap tekun tiga macam ibadah pokok? 

Tetapi lihatlah orang-orang di wilayah Babel dengan semua lapisannya, turut menyaksikan pada saat patung itu ditahbiskan. Seperti apapun hebohnya dunia ini, hiruk pikuk dunia ini kalau memang kita harus berada pada jam-jam ibadah, tetaplah di situ, jangan sibuk kunjungan sana, kunjungan sini, apapun alasannya, itu tidak benar, yang benar adalah sungguh heranlah darah salib. Pikul salib sampai berdarah-darah, itu yang benar dan heran, jangan lagi seperti cara ibadah yang lama, supaya engkau berharga di mata TUHAN. Yang membuat kita bernilai tinggi adalah darah salib, bukan ide-ide manusia dan pemikiran-pemikiran manusia yang terbatas itu. 


Daniel 3:4-6

(3:4) Dan berserulah seorang bentara dengan suara nyaring: "Beginilah dititahkan kepadamu, hai orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa: (3:5) demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka haruslah kamu sujud menyembah patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu; (3:6) siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala!"


Kemudian, semua lapisan masyarakat di bumi diperintahkan untuk menyembah patung binatang tersebut. Sedangkan yang tidak menyembah patung binatang itu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. 


Lalu bagaimana sikap kita dengan konsekuensi ini?

Daniel 3:7

(3:7) Sebab itu demi segala bangsa mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka sujudlah orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, dan menyembah patung emas yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu


Lihat reaksi dari orang-orang yang diam di bumi yang datang dari berbagai suku, kaum, bangsa, dan bahasa; mereka sujud menyembah patung emas itu. Itu sebabnya, bangsa Kafir, orang-orang yang hidup di luar TUHAN, mudah sekali diseret kepada penyembahan berhala, mudah sekali diseret kepada kenajisan percabulan sebagaimana yang tertulis di dalam 1 Korintus 12:2. Tetapi kalau sudah di dalam TUHAN, Rohnya kuat, Roh yang ada pada mu lebih kuat dari roh-roh yang ada di dunia ini saudara. Jadi jangan kita disebut orang Kristen, apalagi disebut sebagai imam, tetapi lemah, dan mudah diseret kepada penyembahan berhala, itu memalukan, membuat malu nama TUHAN. Ayo miliki Roh Mempelai supaya engkau tegas ke depan. 


Daniel 3:12

(3:12) Ada beberapa orang Yahudi, yang kepada mereka telah tuanku berikan pemerintahan atas wilayah Babel, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, orang-orang ini tidak mengindahkan titah tuanku, ya raja: mereka tidak memuja dewa tuanku dan tidak menyembah patung emas yang telah tuanku dirikan."


Ini satu contoh yang baik, teladan yang patut kita teladani. Mengapa? Meskipun mempunyai satu kedudukan yang tinggi di bumi ini, mereka tidak takluk kepada penyembahan berhala seperti Sadrakh, Mesakh, Abednego, mereka tidak tunduk kepada titah Nebukadnezar yang menitahkan semua orang harus tunduk menyembah kepada patung emas yang didirikan oleh Nebukadnezar. Tetapi Sandrakh, Mesakh, dan Abednego tidak tunduk kepada titah itu, meski dipercaya kedudukan tinggi di bumi ini, di wilayah Babel. 


Jadi meskipun mungkin gaji mu sebulan lumayan, bukan itu nomor satu. Kalau engkau tinggalkan ibadah pelayanan hanya demi pekerjaan mu untuk mencapai gaji sebulan, itu tidak ada bedanya dengan patung emas yang didirikan oleh Nebukadnezar, yang tingginya 60 (enam puluh) hasta dan lebarnya 6 (enam) hasta.

 

Sadrakh, Mesakh, Abednego tidak tunduk kepada titah raja, keluarga besar GPT Betania sama seperti Sadrakh, Mesakh Abednego, tidak tunduk kepada aturan dunia, tidak tunduk kepada penyembahan berhala sekalipun memiliki kedudukan tinggi di bumi. 


Daniel 3:13-14

(3:13) Sesudah itu Nebukadnezar memerintahkan dalam marahnya dan geramnya untuk membawa Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadap. Setelah orang-orang itu dibawa menghadap raja, (3:14) berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?


Saudara, melihat Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tetap dalam pendirian yang teguh di hadapan TUHAN artinya tidak mau menyembah patung emas yang didirikan oleh Nebukadnezar. Nebukadnezar sangat marah sekali, marah dengan geram yang luar biasa, tetapi mereka tidak takut. 


Saya buktikan bahwa mereka tidak takut. 

Daniel 3:15

(3:15) Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"


Lalu dalam amarah yang besar, Nebukadnezar memberitahukan sebuah konsekuensi, apabila tiga pribadi ini tidak menyembah patung itu, mereka secepatnya dilemparkan ke dalam perapian yang bernyala-nyala. Kemudian Nebukadnezar yakin tidak ada satupun dewa yang dapat melepaskan mereka.

Antikris juga satu kali begitu, saat mereka berkuasa di atas muka bumi ini selama 3,5 (tiga setengah) tahun yang diizinkan TUHAN, mereka merampas korban sehari-hari dari tangan panglima Bala Tentara (TUHAN Yesus Kristus), mereka akan berkata; “Dewa mana yang sanggup melepaskan kamu dari kekuasaan antikris?” nanti itu akan dinyatakan kepada penduduk bumi ini dan setiap telinga pun jelas mendengarkannya.

Sekarang pertanyaannya; apakah kita takut dan gentar atau memiliki keteguhan di hati di hadapan TUHAN? Apakah kita takut dengan pernyataan Nebukadnezar, raja Antikris ini? 


Daniel 3:16

(3:16) Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.


Perkataan ini menunjukkan bahwa hati mereka tidak bisa diubah, hati mereka tetap condong kepada TUHAN, dan mereka tetap menyembah ALLAH yang hidup. Jadi percuma saja Nabukadnezar mengancam-ancam begitu. 

Ketika ada ancaman seperti ini tunjukkan bahwa hati mu kuat, teguh berdiri di hadapan TUHAN dalam penyembahan yang benar, tetap tekun dalam tiga macam ibadah pokok.  


Bagaimana nasib mu ketika nanti antikris menjadi raja, hasutan saudara sedaging mu saja tidak bisa engkau elakkan, bagaimana pada saat antikris menjadi raja? Renungkanlah Firman malam ini saudara. 

Tetapi Sadrakh, Mesakh, dan Abednego berkata; "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Karena hati mereka kuat dan teguh, tidak mau goyah dalam penyembahan kepada TUHAN. 


Daniel 3:17-18

(3:17) Jika ALLAH kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; (3:18) tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."


Apapun resikonya, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak mau menyembah patung berhala.

Mereka tahu TUHAN pasti sanggup melepaskan, tetapi seandainya pada saat itu pun mereka tidak dilepaskan dari maut, mereka tetap menyembah TUHAN ALLAH yang hidup. 

Jadi penyembahan adalah harga mati, tekun dalam tiga macam ibadah pokok adalah harga mati.


Daniel 3:19-21

(3:19) Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa. (3:20) Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu. (3:21) Lalu diikatlah ketiga orang itu, dengan jubah, celana, topi dan pakaian-pakaian mereka yang lain, dan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.


Kepada Sadrakh, Mesakh, dan Abednego disediakan perapian yang menyala-nyala, 7 (tujuh) kali lebih panas dari dapur api manapun di bumi ini, lalu mereka pun dicampakkan ke dalamnya. 

7 (tujuh) kali lebih panas artinya panasnya sempurna, tidak ada lagi tandingannya. Tetapi Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menyerahkan diri dalam keadaan diikat serta segala sesuatu yang melekat pada tubuhnya, semuanya dilemparkan ke dalam nyala api.


Daniel 3:22

(3:22) Karena titah raja itu keras, dipanaskanlah perapian itu dengan luar biasa, sehingga nyala api itu membakar mati orang-orang yang mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego itu ke atas.


Sangking panasnya api itu maka orang-orang yang melemparkan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego pun mati. Belum sampai ke dapur api, tentara yang melemparkan pun sudah mati.


Lalu bagaimana dengan kondisi Sadrakh, Mesakh dan Abednego?

Daniel 3:23-25

(3:23) Tetapi ketiga orang itu, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu dengan terikat. (3:24) Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!" (3:25) Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"


Ternyata, sekalipun Sadrakh, Mesakh, dan Abednego telah dilemparkan ke dalam api yang 7 (tujuh) kali lebih panas dari dapur api manapun di bumi ini, kepada mereka tidak terjadi apa-apa, mereka tidak terbakar (tidak hangus), justru mereka berjalan-jalan di tengah api yang panas itu, disertai dengan satu oknum sehingga Nebukadnezar melihat ada 4 (empat) di dalam api itu. 

Nebukadnezar berkata; "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Namun kenyataannya, nampak di mata mereka ada 4 (empat) pribadi dan pribadi yang keempat sama seperti Anak Dewa, istilah sekarang; Anak ALLAH, Yesus namanya, Dialah yang menyertai, Dialah yang melindungi, Dialah yang membela kita sampai akhir zaman. Jadi, tubuh, jiwa, dan roh hanya berjalan-jalan saja karena Yesus Anak ALLAH menyertai kita, Yesus namanya. 


Itu sebabnya tadi saya katakan, sekalipun ketika binatang itu diberi nafas hidup lalu bisa berbicara, memang manusia duniawi melihatnya heran, tetapi percayalah tidak lebih heran dari salib di Golgota, sekalipun bertindak begitu rupa, tidak lebih heran dari kasih ALLAH kita. 


Daniel 3:26

(3:26) Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang bernyala-nyala itu; berkatalah ia: "Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba ALLAH yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!" Lalu keluarlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari api itu.


Sadrakh, Mesakh, dan Abednego berada pada tingkat ibadah yang tertinggi, berada pada puncak ibadah; doa penyembahan. Itulah yang menyelamatkan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. 

Melihat hal itu, akhirnya Nebukadnezar melepaskan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dari perapian itu. 


Jadi, ketekunan tiga macam ibadah pokok adalah harga mati, sebab di tengah-tengah ketekunan tiga macam ibadah pokok, di situ Imam Besar Agung tampil;

- Pertama-tama; melayani, berdoa, dan memperdamaikan dosa kita.

- Yang kedua; memimpin hidup rohani kita sampai kepada dua klimaks yaitu menjadi sidang Mempelai TUHAN, gereja TUHAN yang sempurna, wujudnya doa penyembahan, itu puncak ibadah. 

Jadi ketekunan tiga macam ibadah pokok ini harga mati saudara, kita tidak boleh terpengaruh dengan suara-suara daging, tinggalkan ibadah yang lama, hidup mu berharga di mata TUHAN. 


Daniel 3:27-28

(3:27) Dan para wakil raja, para penguasa, para bupati dan para menteri raja datang berkumpul; mereka melihat, bahwa tubuh orang-orang ini tidak mempan oleh api itu, bahwa rambut di kepala mereka tidak hangus, jubah mereka tidak berubah apa-apa, bahkan bau kebakaran pun tidak ada pada mereka. (3:28) Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah ALLAHnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah ALLAH mana pun kecuali ALLAH mereka.


  • Menyembah TUHAN berarti tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan terkena pada Mezbah Dupa.

  • Menyembah Yesus berarti tekun dalam Ibadah pendalaman Alkitab disertai Perjamuan Suci terkena pada Meja Roti Sajian.

  • Menyembah ALLAH Roh Kudus berarti tekun dalam Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian Roh, terkena pada Pelita Emas. 

Jadi tekun dalam tiga macam ibadah pokok adalah harga mati. 


TUHAN pasti membela kita asalkan kita mau dibela, tekunlah tiga macam ibadah pokok.

Malam ini, katakan; “TUHAN saya mengakui bahwa Engkaulah satu-satunya ALLAH yang patut disembah.” Kalau Nebukadnezar raja setan saja mau mengakui, masakan kita manusia lemah tidak berdaya tidak mau mengakui kekuasaan ALLAH. 

Belajarlah mulai dari sekarang menghargai korban-Nya, tekunlah tiga macam ibadah pokok, TUHAN sedang menggiring kita pada satu kedudukan yang aman, yaitu; doa penyembahan. Amin.




TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI



Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang