KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, December 11, 2025

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 27 NOVEMBER 2025



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 27 NOVEMBER 2025

 

KITAB MALEAKHI 2:15

(Seri: 18)

 

Subtema: GAMBAR & RUPA ALLAH

 

Shalom.

Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan oleh karena rahmat-Nya kita sekaliannya dihimpunkan di atas gunung Tuhan yang kudus, kita boleh datang beribadah kepada TUHAN lewat Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci.

 

Saya juga tidak lupa untuk menyapa anak-anak Tuhan, umat ketebusan Tuhan, bahkan hamba-hamba Tuhan yang turut bergabung lewat online / live streaming atau video internet, baik dari Youtube, maupun Facebook, bahkan media sosial lainnya yang dapat diakses (digunakan).

 

Mari kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci. Namun, tetaplah berdoa dalam roh, mohon kemurahan hati Tuhan, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi kita lepas pribadi, juga diteguhkan oleh tubuh dan darah Tuhan lewat perjamuan suci. Maleakhi 2:15 yang merupakan seri-18 untuk pemberitaan Firman.

 

Maleakhi 2:15

(2:15) Bukankah ALLAH yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

 

"ALLAH yang esa menjadikan mereka daging dan roh."

Kata "mereka" –> Laki-laki dan perempuan, yakni Adam dan Hawa.

 

Kejadian 1:26-27

(1:26) Berfirmanlah ALLAH: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (1:27) Maka ALLAH menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar ALLAH diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

 

ALLAH menjadikan mereka (laki-laki dan perempuan) menurut gambar dan rupa ALLAH (teladan ALLAH).

 

Perjanjian Lama terdiri dari 39 kitab, diawali dengan Kitab Kejadian dan diakhiri dengan Kitab Maleakhi.

-    Kitab Kejadian terdiri dari 50 pasal dan 1.513 ayat.

-    Kitab Maleakhi terdiri dari 4 pasal dan 55 ayat.

Singkat kata: Dalam Kitab Kejadian manusia diciptakan menurut gambar dan rupa ALLAH (teladan ALLAH), berarti kualitas rohani dari manusia yang diciptakan ALLAH sederajat dengan ALLAH atau sama mulia dengan ALLAH.

 

Kita lihat dulu gambaran kualitas rohani sederajat dengan kualitas rohani dari ALLAH Trinitas itulah TUHAN Yesus Kristus Kepala Gereja Mempelai Pria Sorga.

Wahyu 21:9-11

(21:9) Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba." (21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari ALLAH (21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan ALLAH dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

 

Pengantin perempuan Mempelai Anak Domba, disebut juga:

a. Gunung besar lagi tinggi.

b. Kota kudus, Yerusalem baru, turun dari Sorga.

Pada ayat 11; bercahaya kemuliaan ALLAH berarti kualitas rohaninya sederajat dengan kualitas dari ALLAH Trinitas, Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga.

Itulah yang ditampilkan oleh Kitab Kejadian, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa ALLAH, menurut teladan ALLAH, bercahaya kemuliaan ALLAH dan doa penyembahan.

 

Marilah kita membahas kedua hal tersebut, diawali dengan;

Tentang: GUNUNG BESAR LAGI TINGGI.

Matius 4:8-9

(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."

 

Gunung besar lagi tinggi dari Iblis/Setan ialah: Kerajaan dunia dengan kemegahannya, dengan lain kata penyembahan tertinggi dari Iblis/Setan adalah MAMON.

Singkat kata: Mamon yang berasal dari Kerajaan dunia dan kemegahannya akan diberikan kepada setiap orang dengan satu syarat sujud menyembah kepada Iblis/Setan.

 

Wahyu 13:15

(13:15) Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

 

Perhatikan kalimat: “Patung binatang itu berbicara juga.”

Satu kali nanti patung binatang yang keluar dari dalam laut / patung antikris dapat berbicara.

Tanda-tanda patung binatang dapat berbicara sudah semakin nampak sekali. Yang sederhana saja, mata uang indonesia sebentar lagi akan berubah dari seribu menjadi satu, dari sepuluh ribu menjadi sepuluh, dari seratus ribu menjadi seratus.

Jadi dari situ saja kita sudah bisa melihat, patung binatang itu dapat berbicara dan mengatur seantero dunia.

Bisnis yang dikelola oleh setiap orang pun diatur oleh patung binatang, sampai akhirnya pertokoan di berbagai tempat (kota) tutup, mall-mall menjadi sunyi sepi, “laksana jandalah ia”, dahulu dalam keramaiannya. Kenapa? Karena patung binatang itu berbicara sekarang, saudara jangan kita sampai tidak peka.

 

“Semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.”

Pesan saya kepada kita semua, keluarga besar GPT Betania yang saya kasihi dengan kasih Agape, perhatikan nyawa masing-masing, perhatikan nyawa suami mu, perhatikan nyawa isteri mu, perhatikan nyawa anak mu, perhatikan nyawa orang tua mu, tetapi dimulai dari diri kita sendiri. Tidak mungkin kita bisa memperhatikan nyawa orang lain (di sekitar kita) kalau kita tidak terlebih dahulu memperhatikan nyawa sendiri.

Singkat kata; satu kali semua orang di atas muka bumi ini akan dipaksa untuk menyembah patung binatang / patung antikris.

 

Menyembah patung antikris = Menyembah BERHALA, menunjuk pada KEKERASAN DI HATI.

Jadi kekerasan di hati adalah penyembahan berhala. Ayat referensi: 1 Samuel 15:23 ... "Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak Firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja.”

 

-       Pendurhakaan sama seperti dosa bertenung.

Bertenung berarti; mencari petunjuk dari arwah-arwah, lewat perdukunan, dan ramalan-ramalan seorang peramal.

-       Kedegilan (kekerasan di hati) disebut juga penyembahan berhala.

 

Mengapa manusia di hari-hari terakhir ini semakin keras hati? Itu tanda bahwa roh antikris sudah mulai merajalela, mulai menguasai seantero dunia ini. Akan tetapi jangan kita hanyut di dalam penyembahan berhala tersebut.

Silahkan saja patung binatang itu mengatur seluruh perekonomian, mengatur tatanan ekonomi dan politik dalam sebuah pemerintahan, bahkan mengatur segala sesuatu yang ada di dunia ini, tetapi kita tidak akan takluk terhadap patung binatang, kita tidak akan hidup di dalam penyembahan berhala. Selama kita tekun dalam tiga macam ibadah pokok, selama itu pula kita akan lepas dari penyembahan berhala (roh kekerasan di hati).

 

Singkat kata; Roh antikris ternyata menimbulkan kekerasan di hati.

 

Satu kali nanti antikris dan nabi-nabi palsu bekerja sama, banyak hamba-hamba TUHAN bekerja sama dengan antikris. Tetapi dengan Pengajaran Tabernakel dan Pengajaran Mempelai, kita tidak akan pernah bekerja sama dengan antikris. Sebab itu percayakan hidup mu untuk digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.

 

Wahyu 13:16-17

(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

 

Kepada semua lapisan masyarakat di bumi akan diberi tanda pada tangan kanan atau pada dahi.

Kemudian, mereka yang menerima tanda tersebut, bebas untuk membeli dan menjual.

Adapun bilangan binatang itu adalah bilangan seorang manusia yaitu: 666.

-       6 pertama tubuh dikuasai daging.

-       6 kedua jiwa dikuasai daging.

-       6 ketiga Roh dikuasai daging.

 

Yang sudah menerima tanda itu, bebas untuk menjual dan membeli.

Tetapi orang yang menerima tanda atau cap meterai dari antikris, mereka adalah bagian dari tubuh antikris.

 

Tapi apa ending dari sebuah kebodohan bagi mereka yang telah menerima roh jual beli, roh mamon tadi.

Wahyu 16:1

(16:1) Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka ALLAH itu ke atas bumi."

 

Ada 21 (dua puluh satu) kali penghukuman dari ALLAH Tritunggal dibagi dalam 3 (tiga) bagian:

-    Yang pertama: Penghukuman dari 7 (tujuh) meterai ALLAH.

Hukuman ini berlaku bagi orang-orang yang menolak Roh ALLAH yang suci.

-    Yang kedua: Penghukuman dari 7 (tujuh) sangkakala.

Hukuman ini berlaku bagi orang-orang yang menolak Firman ALLAH.

-    Yang ketiga: Penghukuman dari 7 (tujuh) cawan murka  ALLAH.

Hukuman ini berlaku bagi mereka yang menolak kasih ALLAH.

 

Jadi ayat 1 ini, adalah ketujuh malaikat ALLAH diperintahkan untuk menumpahkan ketujuh cawan murka ALLAH ke atas bumi bagi mereka yang menolak kasih ALLAH.

 

Wahyu 16:2

(16:2) Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.

 

Ketika cawan murka ALLAH yang pertama ditumpahkan, yang terjadi adalah: Timbullah bisul yang jahat dan berbahaya.

Hukuman dari cawan murka ALLAH yang pertama ini berlaku atas mereka:

-    Yang menerima tanda atau cap meterai antikris.

-    Orang yang menyembah patung antikris, orang yang tetap mengeraskan hati nya, tidak mau berubah, tidak mau bertobat.

Itulah sebabnya, di hari-hari ini, TUHAN sangat gencar sekali untuk menggiring kawanan domba ALLAH sampai kepada tingkat ibadah tertinggi, sampai kepada puncak ibadah, yakni; doa penyembahan. Kalau tidak maka orang itu tidak luput dari cawan murka ALLAH yang pertama.

 

Ayo mulai dari sekarang, belajar untuk melembutkan hati, dan turun ke bawah untuk merendahkan diri, jangan keras hati lagi.

 

Wahyu 16:10

(16:10) Dan malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan,

 

Malaikat yang kelima menumpahkan cawan yang kelima ke atas takhta binatang / takhta antikris, sehingga

pada saat hukuman dijatuhkan, maka:

-    Kerajaannya menjadi gelap.

    

Apa tanda gelap gulita terjadi, itu bisa kita pelajari dengan singkat dari...

Keluaran 10:21-23

     (10:21) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit, supaya datang gelap meliputi tanah Mesir, sehingga orang dapat meraba gelap itu." (10:22) Lalu Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap gulita di seluruh tanah Mesir selama tiga hari. (10:23) Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.

    

     Yang terjadi saat gelap gulita datang adalah:

a.         Tidak ada orang yang dapat melihat temannya.

Artinya; orang tidak lagi mengasihi sesama nya.

b.         Tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari.

Artinya tidak ada lagi kegiatan Roh, ibadah dan pelayanan, tidak ada lagi kerohanian yang bangun selain tertidur.

 

-       Mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan.

Berarti tidak ada lagi suara pujian, tidak ada lagi suara pengagungan, tidak ada lagi suara penyembahan.

Lidah tidak akan bisa bergerak selama lidah itu tergigit. Mengapa mereka menggigit lidah? Karena kesakitan.

Banyak orang karena rasa jengkel kepada gembalanya, rasa jengkel dengan pembukaan Firman, tidak mau lagi datang beribadah, itu namanya gigit lidah rohani.

Mungkin saja bisa jengkel kalau gembalanya tidak benar. Tetapi kalau karena pembukaan Firman, saudara tidak beribadah, minta ampunlah kepada TUHAN, itu namanya gigit lidah rohani. Jangan sampai kita menggigit lidah secara rohani karena rasa jengkel kepada gembala dan karena pembukaan Firman. Karena tidak bisa dipungkiri, kita merasakan betapa tajam nya pembukaan Firman bahkan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, dia hidup dan kuat. Sisi satu Pengajaran Mempelai, sisi yang kedua Pengajaran Tabernakel.

-          Kata hidup berarti ada kegiatan, Dia terus bekerja mengerjakan kehidupan kita.

-          Kata kuat berarti dia kuat sampai sifat daging yang dikendalikan oleh dosa takluk kepada ketajaman Firman itu.

 

Firman itu menusuk amat dalam:

-          Memisahkan jiwa dan Roh,

-          Memisahkan sendi-sendi dan sum-sum,

-          Sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Siapa yang sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita selain Firman itu sendiri?

Mata manusia hanya melihat apa yang di depan mata, tetapi pedang Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel, dia dapat membedakan pertimbagan dan pikiran hati kita, sanggup menyucikan perasaan manusia yang terdalam sekalipun.

Sebab itu jangan kita marah dan tidak beribadah hanya karena pembukaan Firman ALLAH (pedang tajam).

Itu contoh gigit lidah rohani.

 

-    Mereka menghujat ALLAH yang di Sorga.

Artinya: Tidak menghargai kegiatan Roh itulah ibadah dan pelayanan.

     Karena penghukuman dari cawan murka ALLAH ini betul-betul membuat mereka menderita kesakitan karena bisul mereka.

     Saya berdoa, supaya jangan kita kena timpa bisul, baik bisul secara jasmani maupun bisul secara rohani. Tetapi secara gamblang saya sampaikan, bisulan itu karena tidak bersih, maka berikan diri untuk disucikan oleh Firman ALLAH pasti tidak bisulan.

Namun di sini kita melihat, sekalipun mereka kesakitan karena bisul itu, mereka tetap tidak mau bertobat dari perbuatan-perbuatan jahat itu. Tidak mau bertobat = Mengeraskan  hati, itulah penyembahan berhala tadi.

Maka jika roh antikris menguasai seantero dunia, maka di situ akan timbul kekerasan di hati.

 

Cawan murka ALLAH yang kelima sudah ditumpahkan, justru mereka mengeraskan hati, tidak mau bertobat.

Kekerasan di hati, lebih suka menyembah patung yang dapat berbicara = penyembahan berhala.

 

Memang kalau patung binatang itu berbicara dia akan memberi pengertian, contoh: “Gaji sebulan cukup untuk membayar cicilan, membeli beras, biaya nikah mu, biaya renovasi rumah, biaya perbaiki kendaraan mu.”

Dia memberi pengertian yang begitu rupa akhirnya begitu dia dan yang menerima / merespon suara dari patung berhala itu, dia akan mengeraskan hati, dan ia akan memilih jauh dari kegiatan Roh, yakni; ibadah dan pelayanan.

 

Singkat kata: Orang yang dikuasai mamon, orang yang dikuasai roh jual beli, roh antikris adalah orang yang keras hati.

Pertanyaannya: Mengapa hal itu bisa terjadi? Siapa yang mendalanginya atau siapa yang menungganginya?

 

Wahyu 17:1,3 -- Perikop: “Penghakiman atas Babel.”

(17:1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. (17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.

 

Yang menunggangi antikris adalah Perempuan Babel. Inilah yang mendalangi dan biang kerok sehingga terjadi kekerasan di hati dan tidak mau bertobat. Sehingga orang-orang di atas muka bumi ini dengan berbagai lapisan masyarakat dikuasai oleh roh jual beli, dikuasai oleh roh mamon, kenajisan percabulan dan kekejian.

 

Bagaimana dengan kita malam ini, Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel menghampiri kita, menyucikan hati kita. Apakah kita menerimanya dengan lemah lembut dan rendah hati atau semakin keras hati? Yang rugi bukan hanya diri kita sendiri, orang yang di sekitar kita pun ikut rugi.

 

Mana yang harus kita prioritaskan untuk dipertahankan, mamon atau ALLAH. Seseorang tidak akan bisa mengabdi kepada dua tuan karena di situ nanti akan tampil dua hal:

-       Setia dan tidak setia.

-       Mengasihi yang seorang dan membenci yang lain.

Artinya; hidupnya dikuasai oleh roh serampangan, satu kali dia bisa berkata ya, tetapi dalam kesempatan yang lain, dia berkata tidak. Ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

 

Mengapa oleh karena roh antikris kita menjadi keras hati? Dalangnya adalah perempuan babel, biang keroknya perempuan babel, dialah yang menunggangi ibadah dan pelayanan itu. Tetapi kita berdoa dengan sungguh-sungguh supaya TUHANlah yang menunggangi ibadah pelayanan dalam penggembalaan GPT Betania seperti menunggangi keledai, gambaran dari Bangsa Kafir untuk bersatu dengan Puteri Sion (Matius 21:5).

Jadi TUHAN mau menggabungkan kita kepada Puteri Sion, inti Mempelai TUHAN kalau TUHAN yang menunggangi ibadah dan pelayanan ini.

 

Kita berdoa lewat Kebaktian Natal Persekutuan PPT banyak hamba TUHAN menerima Pengajaran Mempelai supaya korban-korban yang kita persembahkan itu tidak menjadi sia-sia. Saya tidak merasa rugi kalau satu saja hamba TUHAN mau menerima Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel dengan hati yang bulat.

Saya tidak tahu saudara rugi atau tidak. Harga dari Pengajaran Mempelai mahal. Berapa ribu babi yang jatuh ke jurang hanya untuk menyelamatkan satu orang gila saja. Mungkin harga babi itu sudah mencapai Miliaran, tetapi tidak jadi soal untuk satu jiwa.

 

Ayo, bijaksana, miliki akal sehat, miliki akal pikiran yang diberkati oleh TUHAN. Bukankah manusia dijadikan daging dan Roh berarti memiliki akal sehat.

 

Wahyu 17:4-5

(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. (17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

 

Antikris lahir dari rahim Perempuan Babel.

Kemudian, di tangan perempuan Babel ada suatu cawan emas. Kalau kita berbicara suatu cawan emas, jelas ada kaitannya dengan doa penyembahan, sebab cawan emas itu adalah pembakaran ukupan.

Rupa-rupanya isi dari cawan emas dari perempuan babel adalah:

a. Kenajisan percabulan.

b. Kekejian.

 

Jadi jelas, penyembahan tertinggi dari Setan Tritunggal adalah kenajisan percabulan, kerajaan dunia itulah mamon.

Inilah yang mendalangi semua itu, akhirnya sama seperti si Petruk binasa, lakonnya si Semar binasa, lakonnya si Bagong binasa, si Gareng binasa, tetapi keluarga besar GPT Betania hidup, kita semua hidup karena ditunggangi oleh pribadi Yesus Kristus, TUHAN ALLAH kita, tidak ditunggangi mamon, tidak keras hati, tidak kikir. Kita bukan Petruk yang harus binasa, kita bukan Gareng yang harus binasa, kita bukan Bagong yang harus binasa, kita bukan Semar yang harus binasa, kita makhluk ciptaan ALLAH yang mulia untuk diselamatkan karena kita dijadikan daging dan Roh.

 

Coba renungkan dulu bagaimana TUHAN menciptakan kita, TUHAN menciptakan kita lebih mulia dari semua ciptaan lainnya, membuat malaikat di Sorga sampai cemburu, ada yang cemburu buta akhirnya menjadi setan.

Bahkan TUHAN rindu supaya kita menjadi anak sulung, hargailah hak kesulungan ini.

 

Sekarang kita bandingkan dengan; gunung tertinggi di dalam TUHAN di dalam...

Matius 4:10

(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

 

Gunung tertinggi atau tingkat ibadah tertinggi disebut puncak ibadah dalam Tuhan ialah DOA PENYEMBAHAN; menyembah Tuhan ALLAH saja.

Biar kita menyembah TUHAN ALLAH saja, itulah gunung tertinggi, puncak ibadah di dalam TUHAN.

 

Kalau tadi kita melihat di tangan Perempuan Babel ada suatu cawan emas, demikian juga TUHAN yang menunggangi kita, di tangannya juga ada suatu Cawan Emas.

 

Kita akan melihat hal tersebut di dalam...

Wahyu 8:3a

(8:3a) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas.

 

Malaikat lain tidak lain tidak bukan adalah pribadi Yesus Kristus, Dia tampil sebagai Imam Besar Agung, memimpin ibadah kita sampai pada Doa Penyembahan.

Kita patut bersyukur dan berterimakasih kepada ALLAH kita, karena ALLAH memberikan kita seorang Imam Besar Agung, Dia berdiri dekat Mezbah, di atas Mezbah ada Cawan Pedupaan Emas.

 

Coba saudara bayangkan, kalau seorang imam, seorang pemimpin Sidang jemaat suka berdiri di kedai kopi, di lapo tuak, di kafe-kafe, di diskotik, apa yang terjadi dengan sidang jemaat yang dilayani? Coba renungkan itu. Tiap hari keluar dari Pastori sampai tidak ada lagi jam-jam doa untuk mencari pembukaan Firman. Apa yang terjadi? Saudara renungkan supaya saudara tahu mengucap syukur dan berterima kasih kepada TUHAN bahwasanya sampai detik ini TUHAN tidak pernah dustai kita.

Belajar untuk merenung kebaikan TUHAN. Imam Besar yang kita punya adalah Imam Besar yang begitu luhur, Agung Mulia, Dia berdiri dekat Mezbah, Dia tidak berdiri jauh dari Mezbah sementara di atas Mezbah ada cawan pembakaran dari Emas.

 

Wahyu 8:3b-4

(8:3b) … Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. (8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

 

Yesus Kristus adalah Imam Besar Agung, Dia adalah pribadi yang menjadi Mezbah Dupa Besar sebab Imam Besar yang kita miliki memimpin ibadah kita sampai pada puncak ibadah, doa penyembahan sebab kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dibakar. Lalu naiklah asap kemenyan itu ke hadirat ALLAH, menembusi takhta ALLAH.

Berbeda kalau Perempuan Babel yang menunggangi ibadah, justru dikuasai oleh kenajisan percabulan, dikuasai oleh roh jual beli, dikuasai roh mamon. Kemudian dikuasai roh kekejian, menghapuskan korban sehari-hari itulah korban sembelihan dan korban santapan.

Semakin hari pengikutan kita semakin diteguhkan oleh TUHAN. Ayat Firman yang disampaikan secara berulang-ulang memberi kepastian, iman teguh, semakin kita kuat di hadapan TUHAN pada zaman akhir ini.

 

Syarat untuk sampai pada tingkat ibadah yang tertinggi, puncak ibadah (doa penyembahan)...

Matius 4:10

(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

 

Syarat sampai pada puncak ibadah: Berbakti.

Berbakti = beribadah hanya kepada TUHAN ALLAH saja.

Jadi orang yang beribadah = orang yang berbakti.

 

Kata berbakti berarti dia harus bekerja untuk TUHAN, melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN.

Kalau kita kaitkan dengan Pengajaran Tabernakel, tekun dalam tiga macam ibadah pokok.

 

Lukas 17:32-33 -- Perikop: "Kedatangan Kerajaan ALLAH."

(17:32) Ingatlah akan isteri Lot! (17:33) Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.

 

Jangan kita dikuasai oleh roh mamon itulah kenajisan percabulan seperti isteri Lot yang akhirnya menjadi tiang garam. Garam itu bagus, tetapi kalau menjadi tiang garam tidak ada bagusnya.

 

Lukas 17:34-36

(17:34) Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. (17:35) Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." (17:36) [Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.]

 

Ayat ini berbicara tentang 3 (tiga) macam ibadah pokok:

1.    Tempat tidur -> Ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan terkena pada Mezbah Dupa.

2.  Mengilang   -> Ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai Perjamuan Suci terkena pada Meja Roti Sajian.

3. Di ladang    -> Ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian Roh terkena pada Pelita Emas.

 

Saudara, perhatikan baik-baik, lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, di sini dikatakan; satu ditinggal, tetapi satu dibawa. Jadi tidak semuanya dibawa, ada yang tertinggal.

Jangan sampai kita ada dalam ketekunan tiga macam ibadah pokok, tetapi tertinggal yang walaupun memang, tidak dipungkiri syarat untuk sampai pada tingkat ibadah yang tertinggi adalah ketekunan tiga macam ibadah pokok. Tetapi kalau ketekunan tiga macam ibadah pokok dikerjakan dengan bentuk taurat, menjalankan ibadah secara lahiriah jelas dia akan tertinggal.

 

TUHAN menjadikan manusia daging dan Roh. Daging memang lemah, tetapi Roh penurut. Jadi meski tekun dalam tiga macam ibadah pokok, ada yang dibawa, tetapi ada yang tertinggal.

Namun tetaplah tekun dalam tiga macam ibadah pokok karena itu adalah syarat mutlak untuk sampai pada puncak ibadah, doa penyembahan. Tidak ada cara lain untuk sampai pada puncak ibadah, doa penyembahan selain ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.

 

Saya berharap kita semua dibawa, tidak ada satupun yang tertinggal. Bahkan seisi rumah kita dibawa, tidak ada yang tertinggal karena kita terlalu mengasihi suami kita, terlalu mengasihi isteri kita, terlalu mengasihi anak-anak kita, terlalu mengasihi orang tua kita. Karena kita sudah terlebih dahulu mengasihi TUHAN dan menghargai korban-Nya itulah ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.

 

Lukas 17:37

(17:37) Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."

 

Arti dari ayat ini; yang dibawa adalah mereka yang sudah berada pada tingkat ibadah tertinggi atau puncak ibadah itulah doa penyembahan. Itu berarti yang tertinggal nanti adalah: yang ibadahnya belum sampai pada puncak ibadah itulah doa penyembahan.

 

“Dimana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar” artinya; yang nanti dibawa adalah mereka yang sudah berada pada tingkat ibadah tertinggi, berada pada puncak ibadah. Sementara mereka yang tekun dalam tiga macam ibadah pokok, tetapi tidak sampai pada puncak ibadah (doa penyembahan) itulah yang tertinggal.

 

Jadi mereka yang menerima sayap burung nasar yang besar adalah orang-orang yang ibadahnya sudah sampai pada doa penyembahan dan sayap burung nasar inilah yang membawa dia, menerbangkan dia ke Padang Belantara (Padang Gurun) lalu dipelihara di situ selama 3,5 (tiga setengah) tahun atau 42 (empat puluh dua) bulan atau 1260 (seribu dua ratus enam puluh) hari, sementara bumi dikuasai oleh antikris.

Jadi sama seperti bangsa Israel, ada di Mesir, tetapi ditempatkan di Gosyen. TUHAN menghukum negeri Mesir, tetapi Gosyen tidak. Seperti itulah nanti gambaran TUHAN memelihara anak-anak TUHAN di Padang Belantara. Jadi kita tidak membawa lagi aset yang kita punya, rumah mewah yang ada kolam renangnya, kendaraan roda empat dan roda dua, dan uang mu yang ada di Bank itu tidak akan dibawa lagi karena TUHAN yang memelihara kita di situ dengan bangkai.

 

Jadi kita tidak perlu mempersiapkan ladang yang luas lalu kita membuat suatu lahan pertanian sebagai persediaan tiga tahun setengah, itu namanya orang bodoh, tidak yakin dengan apa yang sudah dijanjikan oleh TUHAN, tidak yakin dengan korban Kristus. Yang terpenting sekarang bagi kita adalah: bagaimana sarana ini (ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok) kita hargai lalu kita optimalkan, untuk memimpin kita sampai pada puncak ibadah, doa penyembahan.

 

Ini suatu cerita, tetapi mengajar kita untuk menghargai Pengajaran Tabernakel.

Matius 26:36 --

(26:36) Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."

 

Yesus membawa murid-murid ke Taman Getsemani. Setelah tiba di satu titik, Yesus berkata kepada mereka: "Duduklah di sini”

 

Matius 26:37-38

(26:37) Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, (26:38) lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."

 

Saudara, selanjutnya kita perhatikan di sini, Yesus memisahkan tiga murid dari titik yang pertama, dan dibawa ke titik yang kedua itulah Yakobus, Petrus, dan Yohanes. Setelah tiba pada titik yang kedua Yesus berkata kepada tiga murid tersebut; “Tinggallah di sini.”

 

Tiga murid kalau kita kaitkan dengan tiga alat di dalam Ruangan Suci maka:

-    Yakobus berbicara Iman. Bila dikaitkan dengan tiga alat di dalam Tabernakel terkena pada: Meja Roti Sajian, menunjuk ketekunan dalam Ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan Perjamuan Suci.

-    Petrus berbicara soal pengharapan. Bila dikaitkan dengan tiga alat di dalam Ruangan Suci terkena pada Pelita Emas, menunjuk ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh.

-       Yohanes murid yang dikasihi. Bila dikaitkan dengan tiga alat dalam Ruangan Suci terkena pada Mezbah Dupa, menunjuk ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

Jadi sama juga dengan susunan Alkitab, setelah Yakobus, Petrus, lalu Yohanes; iman, harap, dan kasih.

Menunjuk ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.

 


 

Jadi kita semua harus “TINGGALLAH DI SINI”. Tinggallah di sini artinya: tekun dalam tiga macam ibadah pokok.

Jadi kalau saya katakan; “Tinggallah di sini.” Saudara menjawab; “Tekun dalam tiga macam ibadah pokok.”

 

Menyerukan Yel-yel:

“Tinggallah di sini.”

“Tekun dalam tiga macam ibadah pokok.”

 

“Tekun dalam tiga macam ibadah pokok.”

“Tinggallah di sini.”

 

Ini pola Tabernakel yang sedang TUHAN ajarkan kepada murid-murid dan TUHAN juga sedang mengajarkan Pola Tabernakel ini kepada kita. Tetaplah tinggal di sini berarti tekun dalam tiga macam ibadah pokok.

 

Matius 26:39

(26:39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

 

Ia “Maju sedikit” menunjukkan bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung. Tugasnya adalah: memimpin ibadah-ibadah di bumi ini sampai kepada puncaknya, doa penyembahan.

 

Apa tanda TUHAN telah memimpin kita sampai pada puncak ibadah?

Kita bisa lihat dan dengar dari seruan-Nya kepada TUHAN; Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

Dia taat kepada kehendak ALLAH, Dia harus minum cawan ALLAH, menderita sengsara dan mati di kayu salib.

Itu tanda puncak ibadah, doa penyembahan, menderita sengsara dan mati di atas kayu salib. Sesudah mati di atas kayu salib, jadilah bangkai, jadilah mayat. “Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.”

 

Dampak positif kita dibawa sampai doa penyembahan: Sanggup menghadapi PENCOBAAN yang memuncak pada saat antikris menjadi raja. Jadi puncak ibadah berhadapan dengan puncak pencobaan.

Maka kalau kita sudah berada pada puncak ibadah = berjaga-jaga.

Hanya satu cara untuk bisa menghadapi puncak pencobaan itulah doa penyembahan, yakni: puncak ibadah.

 

Maka doa penyembahan sama artinya berjaga-jaga.

Jadi kalau kita sudah sampai pada puncak ibadah, itu sama saja dengan berjaga-jaga. Kapan saja antikris datang, kita berjaga-jaga, kapan TUHAN datang kita sudah berjaga-jaga karena sesungguhnya kita tidak tahu kapan TUHAN datang. Kedatangan TUHAN sama seperti pencuri. Tetapi kalau ibadah sudah sampai pada puncaknya = berjaga-jaga.

Singkat kata; kita sanggup menghadapi kedatangan TUHAN kembali untuk kedua kalinya sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga. Jadi jangan sampai ini diabaikan.

 

Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa… Wahyu 12:13-14. Amin.

 

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 


No comments:

Post a Comment