KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, December 13, 2025

IBADAH RAYA MINGGU, 30 NOVEMBER 2025




IBADAH RAYA MINGGU, 30 NOVEMBER 2025


WAHYU 19:11

(Seri: 3)


Subtema: MENGHAKIMI DENGAN ADIL


Mula pertama saya mengucapkan kepada Tuhan, oleh karena rahmat-Nya kita semua ada di gunung TUHAN yang kudus, sehingga kita boleh menghadap Dia lewat Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh.

Tuhan sudah memberi nafas hidup dan kesehatan, biarlah kita gunakan untuk dipersembahkan kepada Tuhan di atas mezbah-Nya dalam setiap ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan.


Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat ketebusan Tuhan yang turut bergabung lewat online / live streaming / video internet baik dari Youtube, Facebook atau media sosial lainnya. Kiranya Tuhan hadir di tengah-tengah kita memberi damai sejahtera, sukacita, sekaligus kebahagiaan saat kita duduk diam mendengar firman Tuhan.


Mari kita sambut KITAB WAHYU sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu

Namun, tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan Tuhan, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi.


Wahyu 19:11 -- Perikop: "Firman Allah"

(19:11) Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.


Singkat kata, Rasul Yohanes melihat "Sorga terbuka." Alangkah indahnya jika anak-anak Tuhan melihat Sorga terbuka. Kemudian, ketika Rasul Yohanes melihat Sorga terbuka, maka tampaklah: Seekor kuda putih yang ditunggangi oleh Firman Allah.


Perlu untuk diketahui: 

Kegerakan kuda putih adalah kegerakan rohani yang real (nyata), bukan ilusi / fantasi, tetapi itu terjadi dan sudah mulai terjadi di hari-hari terakhir ini. Kegerakan kuda putih dipimpin oleh aliran kerohanian yang sangat tinggi, sebab kegerakan kuda putih ditunggangi oleh Firman Allah.


Jika ibadah ditunggangi perkara lahiriah, itu bukan suatu aliran kerohanian yang tinggi, tetapi jika ibadah ditunggangi oleh Tuhan Yesus Kristus, itulah pribadi Firman Allah itu sendiri, maka disebutlah itu suatu kegerakan yang luar biasa


Terkait dengan “Firman Allah”…

Yohanes 1:1-3 -- Perikop: "Firman yang telah menjadi manusia."

(1:1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. (1:2) Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. (1:3) Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.


Pada mulanya adalah Firman Allah dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, menciptakan atau menjadikan segala sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada. Hal itu dibuktikan dalam Kejadian 1:1-30.


Kejadian 1:31

(1:31) Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.


Allah melihat segala yang dijadikan oleh Firman itu sungguh amat baik, antaralain:

  • Langit bumi dan isinya, yakni; manusia, hewan, burung-burung di udara, dan segala tumbuhan yang berbiji dan tidak berbiji

  • Laut dan isinya, yaitu; ikan-ikan yang berkeriapan di dalamnya.


Saudara, manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang termulia. Itu sebabnya, kita ada di dalam hadirat-Nya, itulah bukti bahwa manusia adalah makkluk yang termulia dari semua ciptaan-Nya. Itu sebabnya juga, kita ada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan pada malam ini.


Tetapi, apa kata nats Firman Tuhan seperti yang ditulis oleh rasul Paulus dalam..

1 Petrus 1:24-25

(1:24) Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, (1:25) tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.


Segala sesuatu yang dijadikan oleh Firman yaitu; langit, bumi dan segala isinya, serta laut dan segala isinya, di sini dikatakan: satu kali akan berlalu, tetapi Firman Allah akan tinggal tetap.

Jadi, segala yang diciptakan oleh Tuhan dengan Firman-Nya, satu kali akan berlalu, tetapi Firman-Nya akan tinggal tetap.


Padahal, kalau kita perhatikan dalam Kejadian 1:31 --- Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik --- Tetapi Paulus berkata; segala yang diciptakan satu kali akan berlalu.

Kalau kita perhatikan pada satu sisi, nampaknya Tuhan bodoh, sebab Tuhan menciptakan segala sesuatu yang ada ini dengan firman, akan tetapi satu kali nanti akan berlalu, hal itu sepertinya bodoh. Namun, Tuhan tidak bodoh, Tuhan tidak menciptakan segala sesuatu untuk dimusnahkan, Tuhan menjadikan manusia begitu sempurna; segambar dan serupa dengan Allah, diciptakan menurut teladan Allah.

Kemudian, tempat mereka juga di Taman Eden, supaya mereka mengusahakan dan memelihara taman itu. Jika diusahakan dan dipelihara maka taman Eden terpelihara sampai sekarang. Tetapi, manusia telah berbuat dosa dan dosa itu menjalar sampai sekarang dan upah dosa adalah maut (Roma 5:12-14).


Jadi, Tuhan itu tidak bodoh, Tuhan itu mulia dalam pekerjaan-Nya. Yang bodoh itu justru manusia, karena mudah sekali jatuh dalam dosanya, mudah sekali diseret hatinya hingga condong kepada hal-hal yang tidak suci. Jadi sekali lagi saya sampaikan, Tuhan kita tidak bodoh, Tuhan kita agung dan mulia dalam pekerjaan-Nya.


Kemudian, dalam kegerakan kuda putih tersebut FIRMAN ALLAH tampil untuk menghakimi dan berperang dengan adil, itulah cikal bakalnya. Tidak mungkin ada kegerakan kuda putih, kalau kelakuan manusia tidak rusak. Jadi dunia ini sudah rusak seiring dengan kelakukan manusia sebagaimana yang tertulis dalam Kejadian 6. Tetapi, setelah semua ini telah terjadi, di zaman akhir terjadilah kegerakan kuda putih yang ditunggangi oleh Firman Allah dan tampil untuk menghakimi dan berperang dengan adil.  Itulah “jalan ceritanya” sehingga terjadi kegerakan kuda putih. 


Jadi….

  • Kegerakan kuda putih pada Wahyu 19 ditunggangi oleh Firman Allah.

  • Kegerakan kuda putih pada Wahyu 6 ditunggangi oleh Roh El Kudus

Wahyu 6:1 --- Perikop: “Keenam meterai pertama dibuka”

(6:1) Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!" 


Ketika Anak Domba membuka meterai yang pertama, rasul Yohanes mendengar suara dari makhluk yang pertama dan berkata; Mari.  Makhluk yang pertama berwajah singa (Wahyu 4:7).


Wahyu 6:2

(6:2) Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.


Kegerakan kuda putih disertai dengan makhluk yang pertama. 

Jadi, kegerakan kuda putih pada Wahyu 6 bukan dari setan, sebab tidak pernah terang bekerjasama dengan gelap. Tetapi banyak sekali hamba-hamba Tuhan mengatakan bahwa kegerakan kuda putih dalam Wahyu 6:2 adalah kegerakan dari setan.


Jadi, sekali lagi saya sampaikan dengan tandas

  • Kegerakan kuda putih pada Wahyu 19 ditunggangi oleh Firman Allah.

  • Kegerakan kuda putih pada Wahyu 6 ditunggangi oleh Roh El Kudus

Sesuai dengan perikop dalam Wahyu 6 --- “Keenam meterai pertama dibuka” --- ini adalah meterai Roh Kudus yang dibuka oleh Tuhan. Berarti, kegerakan kuda putih pada Wahyu 6 ini jelas ditunggangi oleh Roh Kudus.


Pendeknya, Firman Mu dan Roh Allah yang suci itu seiring dan sejalan. Begitu juga kita, kalau diurapi oleh Tuhan, itu seiring dan sejalan dengan kebenaran yang kita punya, apa maunya Tuhan kita tahu.

Itu sebabnya, imam-imam harus banyak menyembah, supaya Firman dan Roh itu terus bersama-sama bekerja. Pemimpin pujian, pemain musik, multimedia, yang mengoperasikan sound system dan semua yang melayani perlu ada dalam penyembahan, supaya Tuhan mengurapi dan dalam urapan itu kita melakukan ketetapan-ketetapan Firman Tuhan.


Di atas tadi kita sudah melihat, kegerakan kuda putih ditunganggi oleh Firman Allah. Kemudian, Firman itu menghakimi dan berperang dengan adil. Singkat kata, dari kuda putih, kita akan mengetahui dan melihat seperti apa yang akan ditinggal tetap ---“Semuanya akan berlalu, tetapi Firman Allah akan tinggal tetap.”


Contoh “menghakimi dengan adil” …

Yehezkiel 7:1-4 -- Perikop: "Kesudahan Yerusalem tiba"

(7:1) Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku: (7:2) "Engkau, anak manusia, katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tanah Israel: Berakhir! Berakhirlah keempat penjuru tanah itu. (7:3) Kini kesudahanmu tiba dan Aku akan mencurahkan murka-Ku atasmu dan Aku akan menghakimi engkau selaras dengan tingkah lakumu dan Aku akan membalaskan kepadamu segala perbuatanmu yang keji. (7:4) Aku tidak akan merasa sayang kepadamu dan tidak akan kenal belas kasihan, tetapi Aku akan membalaskan kepadamu selaras dengan tingkah lakumu dan perbuatan-perbuatanmu yang keji akan tertimpa atasmu. Maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN.


Bumi (tanah yang kita pijak) satu kali akan berakhir sebab Tuhan akan menghakiminya selaras dengan tingkah laku dan perbuatan-perbuatan manusia yang keji.


Jadi, hati-hati saudara, jangan berlaku keji dihadapan Tuhan. Ingat kegerakan kuda putih sekarang ini sudah berlangsung, yang menungganginya adalah suatu aliran rohani yang sangat tinggi itulah pribadi Firman dan Roh. Pada saat kegerakan kuda putih, Ia menghakimi dengan adil, sertai berperang dengan adil.


Terkait dengan “keji”, kita akan telusuri di..

Amsal 28:9

(28:9) Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.


Memalingkan telinga untuk tidak mendengar Firman Allah maka doanya adalah kekejian.

Jadi, berdoa tetapi tidak suka dengar Firman Tuhan, doa semacam ini adalah doa keji. Tetapi, kenyataannya banyak orang Kristen yang tidak paham, dia pikir kalau sudah berdoa disebut sebagai orang rohani. Sesungguhnya, yang disebut dengan manusia rohani adalah orang yang suka dengar Firman, bukan doa yang minta-minta.

Alkitab berkata, sebelum kita berdoa, Tuhan sudah tahu apa yang harus Tuhan perbuat untuk kita, Tuhan tahu apa yang kita butuhkan.


Banyak orang Kristen menangis saat berdoa, tetapi anehnya, tidak mau dengar Firman Tuhan. 

Oleh sebab itu, kiranya kita mau diteguhkan oleh Firman Allah supaya doa kita bukan doa keji dan perbuatan kita juga bukan perbuatan keji.


Kita lihat lagi yang terkait dengan “keji”…

Ulangan 25:13-16 -- Perikop: "Sukatan dan timbangan yang benar."

(25:13) "Janganlah ada di dalam pundi-pundimu dua macam batu timbangan, yang besar dan yang kecil. (25:14) Janganlah ada di dalam rumahmu dua macam efa, yang besar dan yang kecil. (25:15) Haruslah ada padamu batu timbangan yang utuh dan tepat; haruslah ada padamu efa yang utuh dan tepat -- supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. (25:16) Sebab setiap orang yang melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat curang, adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."


Berbuat curang adalah kekejian bagi Tuhan.


Contoh perbuatan curang:

Yang pertama: Dua macam batu timbangan yaitu;

  • Batu timbangan yang besar ditujukan untuk perkara-perkara lahiriah

  • Sedangkan batu timbangan yang kecil diperuntukan kepada Firman Allah.


Kalau batu timbangannya kecil, maka, bobot yang ditimbang itu kecil. Tetapi, kalau batu timbangannya besar, maka, bobot yang ditimbang juga besar. Tetapi, kalau batu timbangan kecil diperuntukkan kepada Firman, sementara batu timbangan yang besar diperuntukkan untuk hal yang lahiriah, inilah yang disebut perbuatan curang dan perbuatan curang semacam ini disebut manusia keji, berbuat kekejian bagi Tuhan.


Jangan kita mengecilkan atau menimbang Firman Tuhan dengan ringan, karena itu adalah perbuatan keji, apabila kita timbang perkara lahiriah lebih berat.


Yang kedua: Dua macam efa yang besar dan yang kecil

  • Efa yang besar diperuntukkan kepada hal lahiriah.

  • Efa yang kecil diperuntukkan kepada Firman Allah.

Efa adalah sukatan / takaran.


Ini juga perbuatan keji, untuk yang lahirian takarannya dibesarkan, tetapi untuk Firman Allah takarannya terlalu kecil. Ini adalah perbuatan curang dan perbuatan curang seperti ini adalah kekejian bagi Tuhan.

Jadi, untuk Firman jangan kita gunakan timbangan yang ringan, supaya tidak membesarkan yang lahiria. Kemudian, jangan kita takar Firman dengan takaran yang kecil, supaya jangan kita gunakan takaran yang besar untuk yang lahiriah. Intinya, jangan kita menganggap ringan Firman Tuhan karena membesarkan lahiriah, itu perbuatan keji.


Di atas tadi sudah saya sampaikan, menaikkan doa, tetapi memalingkan telinganya dari Firman Tuhan, itu perbuatan keji. Jadi, Firman Allah ini sebetulnya agung dan mulia. Sebab satu kali, dalam kegerakan kuda putih, dia akan menghakimi dengan adil, karena Dialah Si penunggang kuda putih itu.


Sekarang, pertanyaannya: Siapakah pelaku keji seperti ini? Saya, saudara, atau kita semua?


Mari kita lihat dan bahas bersama-sama…

Daniel 11:31

(11:31) Tentaranya akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan.


Ayat ini menceritakan tentang perbuatan keji yang diperbuat oleh antikris. Mengapa demikian?Karena pada saat menjadi raja dan memerintah atas seantero bumi, antikris akan menghapuskan korban sehari-hari, itu sebabnya antikris disebut pembinasa keji.


Pendeknya, antikris adalah manusia keji, sebab ia telah menghapuskan korban sehari-hari yaitu; korban sembelihan dan korban santapan, sebagai mana yang tertulis juga dalam Daniel 9:27.


Daniel 9:27A

(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."


Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa


Antikris akan memerintah sebagai raja atas atas seantero dunia selama 7 tahun yang dibagi dalam 2 bagian;

3½ tahun pertama ibadah masih berjalan namun sudah semakin dipersulit.

Tandanya; Firman Allah semakin mahal; secupak gandum sedinar dan tiga cupak jelai sedinar. Namun Tuhan perintahkan "jangan rusakkan minyak dan anggur" (Wahyu 6:6)

Anggur bicara soal kasih dan kemurahan dari Tuhan. Sementara minyak berbicara tentang Roh Kudus dan aktivitasnya itulah ibadah-ibadah dan pelayanan-pelayanan.


Menurut hemat saya, meski tidak tertulis di dalam Alkitab, 3½ tahun pertama itu dimulai dari tahun 2028 sampai tahun 2030, itu menurut hemat saya. Meski tidak tertulis, tetapi tersirat, kalau kita mengacu umur Tuhan Yesus selama di bumi ini yaitu; 33½ tahun. 


Kalau dikaitkan dengan nubuatan nabi Yusuf, 7 tahun yang pertama adalah 7 tahun kelimpahan. Lalu, sesudah itu muncullah 7 tahun kelaparan yang dahsyat. Jadi, genaplah 33½ tahun. Jadi ini  harus diperhatikan dengan baik saudara. Oleh sebab itu, gunakanlah waktu yang tersisa, meski tinggal sedikit. Kalau waktu yang sedikit ini kita gunakan (optimalkan) dengan baik, tidak mustahil Tuhan akan menyatakan kemurahan dan pertolongan secara ajaib, asal jangan kita menghapuskan korban sehari-hari.


Daniel 9:27B

(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."


Jadi, yang berbuat keji di sini, tidak lain tidak bukan itulah antikris, oleh sebab itu antikris disebut pembinasa keji. Jadi, yang mengabaikan korban sehari-hari adalah orang keji. Korban sehari-hari itulah korban sembelihan dan korban santapan, kalau ini diabaikan, Alkitab berkata; dia adalah manusia keji.


Saudara, saat terjadi G30SPKI di situ ada perbuatan keji; memperlakukan 7 jendral dengan tidak semena-mena / tidak manusiawi. Lalu kita berkata “itu perbuatan sadis dan keji”, tetapi jangan lupa manakala seseorang mengabagikan korban sehari-hari, dia adalah manusia keji.


Apa itu korban sembelihan dan korban santapan?

  • Korban sembelihan 🡪 Kegiatan roh itulah ibadah dan pelayanan yang disertai pikul salib sampai berdarah-darah, itu adalah penyembelihan.

Contoh; di tengah ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan dalam kandang penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon; jelas sekali dan kita rasakan, ibadah ini selalu dihubungkan dengan memikul salib sampai berdarah-darah. Tidak dipungkiri, memang kitalah salah satu gereja yang korban persembahannya begitu banyak. Tetapi bukan untuk kantong manusia, tetapi untuk mengumpulkan harta di Sorga. “Dimana hartamu berada di situ hati mu berada” (Matius 6:21)

  • Korban santapan 🡪 Pengajaran Firman Allah yang murni dan benar, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, berarti; ayat menjelaskan ayat atau ayat satu menjelaskan ayat yang lain dari Kejadian sampai Wahyu sampai akhirnya terjadi pembukaan firman disebutlah itu Ilham Roh Kudus.

Manakala korban santapan ini diabaikan, maka orang itu adalah manusia keji, itulah yang disebut perbuatan keji. Mohon maaf, masih banyak diantara kita yang meringankan korban santapan hanya karena pesta ini dan itu.


Saudara, Tuhan mau supaya kita dipisahkan dari dosa kekejian ini, dan itulah penghakiman yang sedang berlangsung malam ini oleh Firman Allah yang menunggangi kegerakan kuda putih. Jadi, jangan ada satupun di antara kita yang mudah tersinggung, putus asa dan menjadi lemah. Maju terus di dalam Tuhan, bersama Tuhan pasti menang dalam kegerakan kuda putih, karena yang menungganginya adalah Firman Allah yang menjadi manusia. Tetapi kalau hari ini kita tolak penghakiman itu, nanti kita yang dihakimi dan binasa. Kalau hari ini kita dihakimi, kita terpisah dari dosa. Tuhan mau pisahkan kita dari dunia ini, Tuhan mau asingkan kita untuk menjadi kesaksian dalam komunitas kita, di mulai dalam nikah rumah tangga, nikah yang lebih besar; kandang penggembalaan. 


Sekarang kita sudah tahu siapa manusia keji, dan kalau kita merasa ada “roh” itu di dalam diri kita, menangislah malam ini. Katakan kepada Tuhan “Firman Mu dalam kegerakan kuda putih sudah menghakimi dosa, sehingga aku terpisah dari dunia yang menimbulkan dosa”


Kapan waktu kekejian itu terjadi?


Daniel 8:11

(8:11) Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.


Saat antikris membesarkan dirinya, pada saat itu ia mengabaikan korban sehari-hari.

Jadi pada saat kapan perbuatan keji itu nyata? Jawabannya: pada saat seseorang membesar-besarkan dirinya, pada saat itulah ia mengabaikan korban sehari-hari. Jadi, kita belajar turun ke bawah dan merendahkan diri. Karena, kalau tidak demikian, itulah yang menjadi pemicu seseorang mengabaikan korban sehari-hari.


Dahulu, sebelum saya terpanggil menjadi hamba Tuhan, saya tidak bisa mengenali pergerakan atau apa yang terjadi disekitar, yang terjadi, terjadilah.  Tetapi sekarang dengan mudah saya mengetahui keadaan disekitar. Bahkan seorang imam saja, ketika dia sudah membesarkan dirinya, maka di situ dia mengabaikan korban sehari-hari. Saya hanya bisa memandang (melihat) sebentar, berpikir sebentar dan mengambil kesimpulan.

Jadi, sekali lagi saya sampaikan, saat seseorang membesarkan dirinya, di situlah ia mengabaikan korban sehari-hari, meringankan harga dari Firman Tuhan. 


Singkat kata, pada saat seseorang membesarkan dirinya dan mengabaikan korban sehari-hari maka itu adalah zaman kerobohan rumah Tuhan.

Saudara, zaman ini adalah zaman kerobohan, rumah Tuhan sudah mengalami kerobohan, karena dia membesarkan dirinya dan mengabaikan korban sehari-hari.


Namun, barangkali rumah Tuhan sempat mengalami kerobohan, jikalau Tuhan masih memberikan kesempatan maka Tuhan akan membangun kita kembali dari kerobohan-kerobohan, sejauh mana kita mau menghargai kemurahan Tuhan, itu saja, sebab, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.


Daniel 8:12

(8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.


Ganti dari korban sehari-hari: mengadakan kebaktian fasik.

Ibadah fasik artinya; sibuk berbicara soal berhasil dan keberhasilan, dan sibuk bicara soal berkat dan keberkatan. Pendeknya, ibadah fasik sibuk berbicara soal ajaran prosperity itulah ajaran kemakmuran


Singkat kata, kalau korban sehari-hari disingkirkan, lalu ibadah itu sibuk mengadakan ajaran prosperity, itu adalah ibadah dan pelayanan keji dihadapan Tuhan. Saya melihat kegiatan semacam ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri; sibuk dengan karunia-karunia tetapi harga dari Firman Allah diringankan. Hamba Tuhan dalam pelayanan; keji, sidang jemaat Tuhan ada dalam suasana ibadah pelayanan keji. Tetapi, karena hiruk pikuk / euforia / suasana yang terjadi  oleh karena karunia yang dimiliki oleh hamba Tuhan tersebut, uma Tuhan lupa bahwa ibadah dan pelayanan itu adalah ibadah dan pelayanan keji.


Itu sebabnya sering kali saya katakan; jangan hidup dengan terbawa perasaan. Kalau terbawa perasaan, nanti mudah terseret dengan ibadah dan pelayanan semacam ini. Sabar dan tabah saja, meskipun ibadah dan pelayanan ini nampaknya kolot, lalu disertai dengan sangkal diri, pikul salib (berdarah-darah). Jangan nampak hebat tetapi tidak sadar kalau ibadah dan pelayanan itu keji. Bijaksanalah menyikapi yang ada ini, jangan terbawa perasaan.


Daniel 8:13-14

(8:13) Kemudian kudengar seorang kudus berbicara, dan seorang kudus lain berkata kepada yang berbicara itu: "Sampai berapa lama berlaku penglihatan ini, yakni korban sehari-hari dan kefasikan yang membinasakan, tempat kudus yang diserahkan dan bala tentara yang diinjak-injak?" (8:14) Maka ia menjawab: "Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar."


Manusia keji menjalankan gaya hidup dengan membesarkan dirinya kurang lebih 7 tahun lamanya.

Dua ribu tiga ratus adalah ± 7 tahun.


Jadi, tidak lama lagi kita akan menghadapi 7 tahun masa antikris. Oleh sebab itu, mulai dari sekarang sungguh-sungguh. Sisa waktu dari 7 tahun kelimpahan masih ada, gunakanlah dengan baik.

Saya kira, meskipun tidak tertulis / tertera begitu rupa di dalam Alkitab, tetapi hal ini tersirat bagi saya. Saya tidak otoriter, tetapi pengertian yang benar harus saya sampaikan, karena itu adalah tanggung jawab saya. Saya harus bertanggungjawab untuk diri saya, nikah saya dan sidang jemaat.


Daniel 11:32

(11:32) Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.


Orang yang menjalankan ibadah fasik menjadi sasaran dari antikris dengan kata-kata yang licin, hingga murtad. Berarti, dari sini kita dapat melihat ternyata antikris berkolaborasi dengan nabi-nabi palsu --- memakai mulut ular naga


Sejenak kita perhatikan…

Amsal 7:4

(7:4) Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu,


Biarlah firman Allah yang dibukakan kita jadikan saudara dan pengertian dari pembukaan firman adalah sanak (kerabat yang paling dekat).


Saudara, jika tidak ada Boas, apa jadinya keluarga Rut dan Naomi? Sementara suaminya sudah meninggal.  Tapi karena ada kerabat terdekat, dia datang menebus Rut sebagaimana dalam Rut 2:1..

Jika tidak ada kerabat terdekat itulah pembukaan rahasia Firman maka silsilah Elimelekh hanya sampai situ saja, tidak akan sampai ke Sorga.


Jadi bagaimana, apakah saudara masih menganggap ringan korban sehari-hari? Itu perbuatan keji. Kenapa saudara hanya takjub dengan karunia-karunia yang dipercayakan Tuhan kepada seorang hamba Tuhan? Kenapa saudara tidak mau mempersaudarakan hikmat dan pembukaan Firman?

Andaikata tidak ada pembukaan Firman, habislah Elimelekh, silsilahnya sampai di situ saja, karena dua Putranya yaitu; Mahlon dan Kilyon, sudah mati. Lalu, siapa yang melanjutkan silsilahnya untuk mewarisi tanah air Sorgawi, milik pusakanya? Untung ada sang mantu, orang Moab, itulah Rut yang menikah dengan Boas. Dari Rut, lahirlah Obed, dialah yang menjadi penerus dari Elimelekh sampai sekarang.


Jadi, sekali lagi saya sampaikan, jangan kita mengabaikan korban sehari-hari. Kita bersyukur, karena dalam kegerakan kuda putih Ia datang menghakimi dosa kita, agar kita terpisah dari dosa sampai kita mewarisi milik pusaka.


Amsal 7:5

(7:5) supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya.


Orang yang berjalan di jalan nabi palsu akan tergelincir karena perkataannya sangat licin.

Jadi jelas sekali bahwa antikris berkolaborasi dengan nabi-nabi palsu; kepala naga bekerja sama dengan ekor naga.

Jadi kasarnya, nanti hamba Tuhan bisa disetir oleh kekuasaan dunia ini. Dan kalau kita tidak paham maka kekuasaan itu akan masuk. 


Saudara, pengertian Firman Tuhan sudah banyak disampaikan kepada kita, tetapi banyak diantara kita menolaknya. Kenapa kita tidak jadikan pembukaan rahasia Firman sebagai saudara, kenapa lebih suka pengaruh dari luar? Hati-hati, begitu dahsyat setan menjalankan tipu muslihatnya. Tetapi, Tuhan tidak putus dalam pengharapan-Nya dan Tuhan kita tetap bersabar, Tuhan sedang mengulurkan tangan-Nya bagi kita, Tuhan sedang menantikan keubahan hidup kita. Doa saya, kiranya kata-kata yang sederhana ini sangat berkuasa mengerjakan hati kita pribadi lepas pribadi.


Jadi jangan lupa; antikris berkolaborasi dengan antikris, singkatnya begitu. Hamba-hamba Tuhan akan disetir oleh penguasa dunia ini. 


Sesudah memakai mulut nabi-nabi palsu akhirnya, dengan kata-kata licin dibujuk sampai murtad

Siapa yang dibujuk sampai murtad? Mereka yang menjalankan ibadah fasik (orang-orang yang berlaku fasik) itulah yang menjadi sasaran antikris. Jadi, ibadah fasik disebut juga ibadah laut.


Mari kita lihat ibadah fasik disebut ibadah laut…

Wahyu 17:1-2 -- Perikop: "Penghakiman atas Babel"

(17:1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. (17:2) Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."


Mereka yang menjalankan ibadah fasik (ibadah laut) akhirnya tidak sadar, sebab mereka telah mabuk dengan anggur perempuan Babel. 


Jadi, orang yang menjalan ibadah fasik adalah orang-orang yang telah mabuk anggur dari perempuan Babel. Namanya mabuk anggur berarti; terhuyung-huyung; tidak dapat lagi mengendalikan dirinya (tidak sadar) dan akhirnya dibujuk dengan kata-kata licin sampai murtad. Inilah sasaran empuk dari antikris dan nabi palsu nanti. 


Saudara, kita memang harus mabuk anggur, tetapi biarlah kita mabuk anggur dari Sorga, seperti malam ini; Tuhanlah yang mengendalikan / menunggangi gerak hidup kita.


2 Tesalonika 2:8

(2:8) pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.


Pada akhirnya antikris (si pembinasa keji / si pendurhaka) satu kali nanti akan dibinasakan oleh hembusan nafas Allah dalam kegerakan kuda putih.

Oleh sebab itu, kita harus memiliki akal budi yang sehat, supaya kita berlaku bijaksana, dan melihat apa yang terjadi di kemudian hari (tahu apa yang akan terjadi dikemudian hari). Jangan kita dihakimi dan binasa.


Kembali kita memperhatikan…

Daniel 11:32

(11:32) Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.


Dalam kegerakan kuda putih Babel dibinasakan pada hari penghakiman. Tetapi, umat yang mengenal Allah-Nya akan tetap kuat dan akan bertindak.


Mari kita membahas tentang: UMAT YANG MENGENAL ALLAHNYA AKAN TETAP KUAT

Filipi 3:10-11

(3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, (3:11) supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.


Yang dikehendaki Rasul Paulus adalah mengenal Allah secara pribadi.

Pengenalan itu dimulai dari persekutuan dalam penderitaan itulah sengsara Yesus di kayu salib. Dari persekutuan dalam penderitaan maka akan masuk dalam pengalaman kematian. Jika sudah masuk dalam pengalaman kematian maka hari ketiga akan dibangkitkan dari antara orang mati.


Jika kita bertekun dalam pengalaman kematian dan kebangkitan, satu kali kita akan dibangkitkan dari antara orang mati. Kenapa seseorang tidak bangkit-bangkit? Karena tidak satu dalam pengalaman kematian. 

Jika yang dikehendaki hanya ibadah fasik (ibadah laut) maka belum tentu mengenal Allah secara pribadi.


Filipi 3:12

(3:12) Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.


Dimulai dari pengenalan, maka dari pengenalan ini, barulah kita mengerti bahwasannya Paulus ditangkap oleh Tuhan Yesus Kristus.


1 Timotius 1:12-13 – Perikop: “Ucapan syukur atas kasih karunia Allah.”

(1:12) Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku – (1:13) aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman. 


Dahulu Paulus adalah seorang penghujat, seorang penganiaya, seorang yang ganas, namun pada akhirnya dia dikasihani. Dahulu Paulus melakukan itu tanpa pengenalannya kepada Tuhan, namun sekalipun demikian Tuhan menyatakan kasih-Nya, Tuhan menangkap Paulus.


1 Timotius 1:14

(1:14) Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. (1:15) Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.


Kita menangkap pengenalan dengan Tuhan secara pribadi, karena Paulus ditangkap oleh Tuhan dan itu karena kasih karunia Tuhan. Jadi ada hubungan timbal balik; kita ditangkap karena kita sudah mengenal Allah itu secara pribadi. Dan kalau kita dalam Daniel 11:32 di situ dikatakan; umat yang mengenal Allah akan tetap kuat.

Jadi orang yang kuat adalah orang yang mengenal Allah secara pribadi, bukan lagi karena kata orang tua, pendeta, tetapi sudah mengalaminya secara pribadi. Maka, perlu juga kita mengalami segala sesuatu yang Tuhan percayakan di tengah ibadah pelayanan, bukan karena ikut-ikutan atau karena anak, orangtua, saudara, bukan karena itu lagi.


Inilah pribadi yang kuat, sampai Tuhan datang; bebas dari penghakiman kegerakan kuda putih.


Tentang: UMAT YANG MENGENAL ALLAHNYA AKAN BERTINDAK

Apa tindakan Paulus? Tindakan Paulus setelah ditangkap, lalu diangkat ke tingkat yang ketiga dari Sorga disebutlah Firdaus. Jika dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Ruangan Maha Suci.

Jadi, apa yang dia dengar dan dia lihat, itulah yang dia lakukan = bertindak Jadi, jangan kita sudah mendengar dan melihat, tetapi berdiam. Apa yang sudah kita terima, apa yang sudah kita dengar dan kita lihat; follow up (bertindak).


Saya akan buktikan Paulus bertindak. Dalam 2 Korintus 12 Paulus melihat dan mendengar, tetapi ia tidak berdiam diri melainkan bertindak. Apa tindakannya  yang sesuai dengan ucapannya? Ada di dalam …

Ibrani 9:2-4

(9:2) Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus


Ayat ini jika dikaitkan dengan Tabernakel terkena kepada Ruangan Suci, artinya kita harus tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Ini tindakan kita sekarang.

Tekunlah dalam 3 macam ibadah pokok, karena ini adalah dasar kita untuk sampai kepada puncak ibadah itulah doa penyembahan.


Itu sebabnya, Mezbah dupa tidak lagi ditampilkan di dalam Ruangan Suci, karena…

Ibrani 9:3-4

(9:3) Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. (9:4) Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,


Pada ayat 4, di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan.

Jadi, kalau kita bertindak di Ruangan Suci, dengan lain kata tekun dalam 3 macam ibadah pokok, maka Imam Besar Agung akan memimpin hidup rohani kita sampai kepada doa penyembahan dan doa penyembahan sudah berada di Ruangan Maha Suci. Itulah namanya umat yang bertindak.


Selain ada Mezbah Dupa, di situ juga ada Tabut Perjanjian, berbicara soal 2 hal yaitu;

  1. Takhta Allah 🡪 Mempelai Tuhan

  2. Hubungan nikah antara Kristus sebagai Mempelai Laki-Laki Sorga dengan jemaat sebagai mempelai wanita-Nya berdasarkan kasih.


Dari sini kita mengetahui tindakan kita adalah memberi diri digembalakan oleh pengajaran mempelai dalam terang tabernakel yang membawa kehidupan kita sampai sempurna, itulah tindakan yang kedua. Jangan ragu dengan pengertian ini, jadikan pengertian ini sebagai sanakmu dan saudaramu.


Jadi, sekali lagi saya sampaikan; beri diri digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel supaya kita menjadi Tabut Perjanjian, sidang mempelai Tuhan yang sempurna. Inilah kehidupan yang bebas dari penghakiman oleh kegerakan kuda putih


Kita baca kembali…

Yehezkiel 7:4

(7:4) Aku tidak akan merasa sayang kepadamu dan tidak akan kenal belas kasihan, tetapi Aku akan membalaskan kepadamu selaras dengan tingkah lakumu dan perbuatan-perbuatanmu yang keji akan tertimpa atasmu. Maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN.


Di sinilah nanti kita sadar, bahwa Tuhan menghakimi. Oleh sebab itu, sebaiknya mulai dari sekarang kita semua sadar bahwa Si Penunggang Kuda Putih adalah Firman Allah yang akan menghakimi tanpa belas kasih, tidak menaruh rasa sayang, tidak perduli. Kalau saat ini Tuhan masih menaruh rasa peduli-Nya, sebab itu jangan diabaikan..


Yehezkiel 7:5

(7:5) Beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, bencana demi bencana akan datang!


Bencana-bencana akan terus datang, bukan hanya di Sumatera seperti saat ini, namun akan terus berlangsung dimanapun, pada saat kegerakan kuda putih berlangsung.

Berarti pada saat ini kegerakan kuda putih sudah berlangsung, maka kita harus mengerti dan menghidupi pengertian ini, jangan diabaikan lagi, karena Tuhan sedang menyatakan belas kasihan-Nya kepada kita semua.


Kalimat terakhir dari saya sebagaimana yang tertulis dalam Daniel 11:32 --- tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI



Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang







No comments:

Post a Comment