KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, May 7, 2014

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 07 MEI 2014

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 07 MEI 2014

Tema: DARI KITAB KOLOSE
          (Seri 11)

Subtema:  HATI YANG PENUH HIKMAT DAN PENGERTIAN

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan, sekaligus mempersembahkan korban.

Sebentar kita akan merendahkan diri di bawah kaki Tuhan, namun terlebih dahulu kita dibekali oleh firman Tuhan.
Kembali kita memperhatikan sabda Tuhan dari surat Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1: 9
(1:9) Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,

Rasul Paulus berdoa dengan tidak henti-hentinya untuk sidang jemaat di Kolose supaya mereka menerima segala hikmat dan pengertian yang benar.

Sekarang kita melihat; HIKMAT dan PENGERTIAN itu.
Hikmat dan pengertian = roh hikmat dan wahyu.

1 Raja-raja 3: 12
(3:12) maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.

Tuhan memberikan hati yang penuh hikmat dan pengertian kepada Salomo.

1 Raja-raja 3: 9-11
(3:9) Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"
(3:10) Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian.
(3:11) Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum,

Oleh karena hikmat dan pengertian, maka Salomo memiliki hati yang paham menimbang perkara, dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sehingga dengan demikian Salomo dapat memberikan keputusan hukum yang benar dan yang adil.
Kalau hati penuh hikmat dan pengertian, maka seseorang paham menimbang perkara, dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.
Dahulu saya tidak mengerti hal yang demikian, tetapi oleh karena kemurahan Tuhan, oleh karena firman pengajaran mempelai, semakin paham menimbang perkara.

Yesaya 11: 4
(11:4) Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.

Yesus Kristus adalah Tunas Daud, Raja di atas segala raja, dan Dialah hikmat dan kekuatan Allah, dan Dialah hakim yang agung untuk memberi keadilan kepada yang lemah dan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas dengan kejujuran.

Sekarang kita kembali memperhatikan ...
1 Raja-raja 3: 16, 22-23
(3:16) Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal menghadap raja, lalu mereka berdiri di depannya.
(3:22) Kata perempuan yang lain itu: "Bukan! anakkulah yang hidup dan anakmulah yang mati." Tetapi perempuan yang pertama berkata pula: "Bukan! anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup." Begitulah mereka bertengkar di depan raja.
(3:23) Lalu berkatalah raja: "Yang seorang berkata: Anakkulah yang hidup ini dan anakmulah yang mati. Yang lain berkata: Bukan! Anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup."

Dua perempuan sundal menghadap raja Salomo untuk memperoleh peradilan.
Sementara pada saat mereka di hadapan raja Salomo, 2 perempuan sundal ini saling membenarkan diri dan saling mempersalahkan, sampai akhirnya raja Salomo tidak dapat mengetahui perkataan mana yang benar dari 2 perempuan sundal itu.

1 Raja-raja 3: 24-27
(3:24) Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu dibawalah pedang ke depan raja.
(3:25) Kata raja: "Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain."
(3:26) Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya terhadap anaknya itu, katanya: "Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata: "Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!"
(3:27) Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya."

Raja Salomo memberi keputusan hukum yang benar kepada perempuan sundal tersebut, sebab ia dapat membedakan yang baik dengan yang jahat, dengan kata lain, raja Salomo mengetahui ibu dari anak yang masih hidup. Itulah roh hikmat dan wahyu; dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.

Sekali lagi saya katakan; Raja Salomo memberi keputusan hukum yang benar dengan menggunakan PEDANG.

Ibrani 4: 12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Firman Allah itu lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, sehingga ia menusuk amat dalam sampai memisahkan tiga hal, yaitu;
1.    Memisahkan jiwa dan roh
-      Memisahkan jiwa, artinya; firman Allah sanggup menyelidiki, mengoreksi bahkan menyucikan dosa dari batin dan perasaan manusia.
-      Memisahkan roh, artinya; firman Allah sanggup menyelidiki, mengoreksi dan menyucikan dosa di dalam roh manusia.
Perlu untuk diketahui; roh manusia adalah motor penggerak dari tubuh. Jadi, pergerakan tubuh ditentukan oleh roh manusia itu. Kalau manusia dikuasai oleh roh jahat dan roh najis, maka pergerakannya akan bersumber dari roh jahat dan roh najis, sebaliknya kalau roh manusia dikuasai oleh Roh Tuhan, maka akan dipimpin dalam seluruh kebenaran.
Saudaraku, biasakanlah memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus.

2.    Memisahkan sendi-sendi dan sumsum
-      Memisahkan sendi-sendi, artinya; firman Allah itu menyucikan dosa yang berada di celah-celah, seperti sendi-sendi berada di antara celah-celah tubuh manusia.
-   Memisahkan sumsum, artinya; firman Allah itu menyucikan dosa yang bersembunyi dibalik kekerasan hati dan kebenaran diri sendiri, sama seperti sumsum berada dibalik tulang yang berwarna putih tetapi keras.
Tulang yang putih à kekerasan hati.

3.    Membedakan pertimbangan dan pikiran hati
-      Membedakan pertimbangan, artinya; firman Tuhan dapat menyucikan dosa atas pertimbangan-pertimbangan manusia yang cenderung mengarah pada hawa nafsu dan keinginan daging.
Manusia cenderung membuat pertimbangan yang mengarah pada hawa nafsu, jarang sekali yang lurus-lurus.
-      Membedakan pikiran hati, artinya; firman Allah sanggup menyucikan dosa yang menguasai hati dan pikiran yang tidak baik.

Sehebat apa pun seseorang, sepintar apa pun seseorang untuk menjiwai orang lain, namun ia tidak akan bisa memisahkan jiwa dan roh, memisahkan sendi-sendi dan sumsum, termasuk tidak ada yang dapat membedakan pertimbangan dan pikiran hati.
Sehebat apa pun seorang motivator untuk memotivasi orang lain, tetapi ia tidak akan bisa menyucikan dosa manusia, kecuali oleh firman Tuhan yang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun.
Barangkali kita bisa menutupi dosa dengan mengelabui mata manusia, tetapi mata Tuhan tidak dapat dikecoh.

Ibrani 4: 13
(4:13) Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Tuhan.
Ingat satu hal; setiap manusia memberi pertanggungjawaban kepada Tuhan, sebab Dia adalah hakim yang agung untuk memberikan keputusan hukum seadil-adilnya.

Mari kita lihat; PERSAMAAN FIRMAN YANG TAJAM
Yeremia 23: 29
(23:29) Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

Firman Allah yang tajam, yang menusuk amat dalam digambarkan dalam dua hal;
1.    Seperti api
Bertujuan untuk menghanguskan segala tabiat-tabiat daging.
Daging = tubuh, kaitannya dengan jiwa dan roh.
Berarti, kalau tabiat daging dihanguskan maka jiwa dan roh seseorang baik dan benar adanya.
Kalau tabiat daging seseorang belum hangus, maka kejiwaan dan rohnya pasti tidak beres.
2.    Seperti palu yang menghancurkan bukit batu
Artinya; firman Allah sanggup menghancurkan segala kekerasan hati.
Hati kaitannya dengan pikiran dan perasaan.
Kalau hati yang keras dihancurkan, maka pikiran dan perasaan seseorang pasti baik dan benar.
Kalau kekerasan hati belum dihancurkan, maka pikiran dan perasaannya tidak baik

Tabiat daging dan kekerasan hati, itulah yang membuat jiwa dan roh, pikiran dan perasaan manusia tidak beres, dan orang yang semacam ini mudah sekali stress, depresi, dan ujung-ujungnya menjadi gila.

Kembali kita memperhatikan ...
1 Raja-raja 3: 21-22
(3:21) Ketika aku bangun pada waktu pagi untuk menyusui anakku, tampaklah anak itu sudah mati, tetapi ketika aku mengamat-amati dia pada waktu pagi itu, tampaklah bukan dia anak yang kulahirkan."
(3:22) Kata perempuan yang lain itu: "Bukan! anakkulah yang hidup dan anakmulah yang mati." Tetapi perempuan yang pertama berkata pula: "Bukan! anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup." Begitulah mereka bertengkar di depan raja.

Sebelum mendapat peradilan dari raja Salomo yang penuh hikmat dan pengertian, mereka bertengkar dan berselisih, artinya; penuh dengan masalah-masalah, penuh dengan problem.
Air mata yang mengalir yang keluar dari mata, itu terjadi karena banyaknya masalah-masalah, sama halnya dalam Wahyu 5: 2-4, Rasul Yohanes menangis karena tidak ada satu pun yang dapat membuka meterai-meterai dari gulungan kitab itu, baik yang di langit, di bumi maupun di bawah bumi.
Namun pada ayat 6-7, meterai-meterai itu dapat dibuka, sehingga dapat melihat bagian dalamnya, artinya; jikalau terjadi pembukaan (penyingkapan) rahasia firman Tuhan, maka segala yang terselubung akan tersingkap = segala masalah diselesaikan, dengan kata lain Tuhan menghapus segala air mata.

Demikian halnya dengan dua perempuan sundal tersebut, setelah mendapat keputusan dari raja yang adil dengan penuh hikmat dan pengertian, masalah selesai, Tuhan menghapus segala air mata.
Dua perempuan sundal menggambarkan nikah yang hancur. Kalau nikah itu hancur, korbannya adalah anak-anak.
Untung saja, Salomo memberi keputusan yang adil, sehingga satu anak yang masih hidup itu diselamatkan, kalau tidak, anak yang hidup itu akan habis terpotong dua.
Inilah tanggung jawab gembala sidang sebagai ayah dan ibu secara rohani.
Mengapa firman Tuhan mengatakan sidang jemaat harus hormat kepada hamba Tuhan yang memberi pengajaran dua kali lipat? Karena seorang hamba Tuhan dalam mempertahankan kesucian, itu bukanlah perkara mudah. Siapa yang suka gembalanya penuh dengan kenajisan? tentu tidak ada yang suka, di situlah saudara harus hormat sehormat-hormatnya. Jadi, jangan dianggap enteng.
Kalau mediasinya kotor, maka firman yang disampaikan pasti juga kotor. Hamba Tuhan tidak mencari dosa kenajisan, tetapi dosa kenajisan berupaya mengejar untuk menjatuhkan hamba-hamba Tuhan.

Saudaraku, korban dari perang dunia pertama dan korban dari perang dunia kedua dapat dicatat dan diketahui, tetapi korban dari nikah rumah tangga yang hancur tidak terhitung jumlahnya sampai dengan sekarang oleh karena dosa kenajisan.

Kembali saya katakan;
Setelah dosa-dosa disucikan dari hidup manusia, terlebih dosa kenajisan, masalah selesai, berarti Tuhan menghapus air mata.

Dampak positif memiliki hikmat dan pengertian.
1 Raja-raja 3: 7
(3:7) Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman.

Hati yang penuh hikmat dan pengertian; sanggup menolong seorang yang muda.
Muda adalah gambaran dari orang yang belum berpengalaman, belum banyak makan asam garam.

SEDIKIT KESAKSIAN;
Ketika saya masuk sekolah Alkitab, saya termasuk orang muda, tetapi bukan secara usia, melainkan secara rohani.
Tetapi oleh karena firman pengajaran mempelai, saya diproses dengan luar biasa, sehingga hati saya dipenuhi hikmat dan pengertian. Demikian halnya firman Allah yang kita terima malam hari ini tersiar sampai ke seluruh dunia, dan anak-anak Tuhan terus mengikuti baik dalam negeri maupun luar negeri, di 5 benua, tiap-tiap negara.

Raja, berarti; imamat rajani, pelayanan yang berkuasa terhadap dosa yang ditimbulkan oleh daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya, iblis setan (roh jahat dan roh najis), dunia dengan segala arus dan pengaruhnya.
Tuhan sanggup tolong seorang raja, seorang imam yang masih minim pengalaman di tengah-tengah ibadah pelayanan, sehingga ia tertolong.
Orang yang minim pengalaman mudah terhasut, mudah terkecoh, bahkan ia suka mempengaruhi dan suka mengecoh.

1 Timotius 4: 12
(4:12) Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

Kalau hati orang muda penuh hikmat dan pengertian, tidak dianggap rendah sekalipun belum punya pengalaman yang banyak, jam terbang yang masih sedikit, karena hati yang penuh hikmat dan pengertian justru menjadi;
-      Teladan dalam perkataan
Berarti, selain berada di bawah, perkataannya membangun, menghibur, menasihati.
Sebagaimana dalam 1 Petrus 4: 11, “Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah
-      Teladan dalam tingkah laku
berarti, berperangai yang baik dan benar, tidak bertingkah yang aneh-aneh.
-      Teladan dalam kasih
Kasih menutupi banyak sekali dosa, prakteknya ada 14, sesuai 1 Korintus 13.
-      Teladan dalam kesetiaan
Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya? (Amsal 20: 6)
Di dalam kesetiaan Yesus, Anak Allah, terangkum seluruh kebenaran Allah, terangkum seluruh kehendak Allah.
-      Teladan dalam kesucian
Berarti, tidak terpengaruh dengan hal-hal yang tidak benar, tidak baik dan tidak suci

1 Timotius 4: 13
(4:13) Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.

Pesan Rasul Paulus bagi Timotius, supaya tetap bertekun dalam membaca kitab suci, dalam membangun, dalam mengajar.

1 Timotius 4: 14-15
(4:14) Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.
(4:15) Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.

Selanjutnya, jangan lalai dalam menggunakan karunia yang ada, sebab karunia-karunia yang diperoleh tiap-tiap orang, itu adalah kepercayaan Tuhan lewat nubuatan firman dan doa penumpangan tangan.
Saya selalu berdoa untuk pemakaian Tuhan terhadap sidang jemaat, terlebih imam-imam yang telah menerima karunia-karunia.
Kalau seseorang lalai menggunakan karunia adalah orang yang merasa dibutuhkan, dan orang yang merasa dibutuhkan sangat sukar untuk ditegur kesalahannya.
Oleh sebab itu, jangan lalai, perhatikanlah semua itu, hiduplah di dalamnya sampai semua nyata kepada semua orang yang dilayani.

1 Timotius 4: 16
(4:16) Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Bertekunlah dalam semua itu seperti apa yang tadi saya sampaikan, disertai dengan;
-      Awasilah dirimu sendiri
Mulai dari perkataan sikap, tingkah laku, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik diawasi, mulai dari dalam rumah, di tempat bekerja, di tempat kuliah, di sekolah, di mana saja, supaya nama Tuhan dipermuliakan, dan tidak dianggap rendah sekalipun masih muda.
-        Awasilah ajaran
Kita telah menerima firman pengajaran mempelai, apa yang kita terima, itu harus dipertanggungjawabkan, itulah yang disebut mengawasi ajaran.
Jangan sampai firman pengajaran mempelai yang begitu agung dan mulia dianggap enteng karena terlihat dari sikap yang murahan.

Selanjutnya kita kembali melihat ...
Oleh karena Salomo penuh hikmat dan pengertian, mari kita lihat; KEADAAN BANGSA ISRAEL.
1 Raja-raja 3: 28
(3:28) Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan.

Melihat hikmat dan pengertian yang ada pada diri raja Salomo, takutlah seluruh bangsa Israel.
Amsal 8: 13, takut akan Tuhan membenci kejahatan.
Sehingga dengan demikian, bangsa Israel berada dalam kebenaran dan keadilan oleh karena keputusan hakim yang adil dan benar.
Jadi, wibawa seorang raja bukan pada kekuatan (fisik), melainkan hati penuh hikmat dan pengertian.

Yesaya 9: 6
(9:6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

Yesus Kristus, Dialah hakim yang agung, Dialah Raja Damai, sedangkan dasar dari kerajaan sorga adalah kebenaran dan keadilan, sehingga damai sejahtera tidak berkesudahan.
Rasul Paulus tidak henti-hentinya berdoa supaya sidang jemaat di Kolose memiliki hikmat dan pengertian yang benar.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment