KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, May 6, 2014

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 25 APRIL 2014

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 25 APRIL 2014

“DARI KITAB MALEAKHI”

Subtema: YESUS TAMPIL SEBAGAI RAJA DAN MEMPELAI PRIA SORGA SETELAH TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN TUBUH KRISTUS (MEMPELAI WANITA TUHAN YANG SEMPURNA)

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan.
Oleh karena kemurahan Tuhan, kita dimungkinkan beribadah melayani Tuhan, sekaligus mempersembahkan korban kepada Tuhan.
Biarlah kiranya Tuhan memulihkan keadaan kita, lewat firman yang akan kita terima.

Segera kita memeriksa kitab Maleakhi.
Maleakhi 3: 8
(3:8) Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!

Bangsa Israel telah menipu Allah mengenai PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN dan PERSEMBAHAN KHUSUS.

Keterangan: “PERSEMBAHAN KHUSUS”
Persembahan khusus dipersembahkan setelah mempersembahkan sepersepuluh.
Sepersepuluh = satu dari 10, berarti masih sisa 9, dari 9 ini dapat digunakan untuk persembahan khusus.
Berarti, persembahan khusus memang harus dipersembahkan supaya kita tidak menipu Allah.

Keluaran 25: 1-2
(25:1) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
(25:2) "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.

Persembahan khusus itu harus dipersembahkan kepada Tuhan, sesuai dengan firman Allah kepada bangsa Israel.
Selanjutnya persembahan khusus itu dipersembahkan sesuai dengan dorongan hati.
Jadi, persembahan khusus itu terlaksana karena ada motor penggeraknya, yaitu hati yang terdorong, hati yang tergerak. Berarti kalau tidak ada dorongan hati, maka tidak akan terwujud persembahan khusus.
Di sini dikatakan: “... haruslah kamu pungut persembahan khusus ...”, berarti mempersembahkan persembahan khusus adalah suatu keharusan.

Selanjutnya kita perhatikan persembahan khusus yang dipersembahkan kepada Tuhan.
Keluaran 25: 3-7
(25:3) Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga;
(25:4) kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing;
(25:5) kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga;
(25:6) minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian,
(25:7) permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.

Persembahan-persembahan berupa persembahan khusus yang dipersembahkan bangsa Israel kepada Tuhan, terdiri dari 6 jenis;
JENIS YANG PERTAMA: Emas, perak, tembaga.
-     Emas adalah kemurnian, kesucian, sebagai sifat ilahi, sifat dari Allah sendiri.
Emas tidak akan pernah berubah sekalipun ia berada dan dilemparkan ke dalam lumpur, emas tetaplah emas.
Kemudian, jika emas diuji dalam nyala api, emas tidak akan berubah, justru  semakin diuji akan semakin terlihat kemurniannya.
-     Perak adalah ketebusan yang dikerjakan oleh Anak Domba Allah.
-     Tembaga adalah penghukuman atas dosa namun disertai dengan pengampunan/kemurahan.

Persembahan-persembahan berupa persembahan khusus yang dipersembahkan bangsa Israel kepada Tuhan, terdiri dari 6 jenis;
JENIS YANG KEDUA: kain ungu muda, kain ungu tua / biru laut, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing.
-     Kain ungu muda menggambarkan kewibawaan, kemuliaan Yesus sebagai raja.
Kemuliaan, kewibawaan seorang raja terletak pada kuasanya, sebab kalau seorang raja tidak memiliki kuasa, maka tidak akan terlihat kemuliaan dan kewibawaan sang raja.
Raja = imamat yang rajani, pelayanan yang berkuasa terhadap dosa, yang ditimbulkan oleh daging dengan segala hawa nafsu, iblis setan itulah roh jahat dan roh najis, dunia dengan segala arus dan pengaruhnya yang menghanyutkan anak-anak Tuhan yang membawa pada kematian rohani.
-     Ungu tua / biru laut menggambarkan pelayanan Yesus Kristus sebagai hamba.
Kalau mengambil rupa sebagai seorang hamba, berarti pemimpin menjadi pelayan dan yang terbesar menjadi yang paling muda.
Sebaliknya, kalau mengambil rupa sebagai seorang tuan, sama seperti raja – raja bangsa – bangsa yang memerintah rakyatnya.
Selagi kita masih hidup, berada di atas muka bumi ini, kita adalah hamba, nanti setelah berada dalam kerajaan 1000 tahun damai, kelak akan memerintah sebagai raja bersama dengan Kristus.
-     Kain kirmizi (warna merah) menggambarkan sengsara Yesus sebagai manusia.
Sengsara Yesus adalah sengsara salib = aniaya karena firman = menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Itu sebabnya kebenaran yang sejati terletak pada Salib, di luar Salib tidak ada kebenaran.
-     Lenan halus / pakaian putih menggambarkan keadilan, kebenaran Yesus sebagai Anak Allah.
Dalam 1 Yohanes 5:19, dunia ini sedang berada dibawah kuasa si jahat, sehingga selama manusia hidup di atas muka bumi ini, penuh dengan penderitaan dan penindasan. Itu sebabnya, Yesus Anak Allah harus turun ke bumi untuk memberi keadilan dan kebenaran kepada mereka yang lemah dan yang tertindas.
-     Bulu kambing = rambut, menggambarkan kesucian dan pengharapan.
Gereja Tuhan disebut juga tubuh Kristus = isteri.
Ketundukan dari seorang isteri terlihat dari rambut yang panjang, rambut yang tidak dikepang-kepang. Dan setiap orang yang menaruh pengharapan kepada Allah, ia menyucikan dirinya.

Persembahan-persembahan berupa persembahan khusus yang dipersembahkan bangsa Israel kepada Tuhan, terdiri dari 6 jenis;
Jenis yang ketiga: kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba (mina gajah).
Kulit adalah pemisahan dari segala tabiat daging, sebagaimana Yesus Kristus telah dikuliti di atas kayu salib untuk menutupi segala dosa kejahatan manusia, persis seperti Allah memberi pakaian untuk Adam dan Hawa dari kulit binatang untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa (Keluaran 3:21).

Persembahan-persembahan berupa persembahan khusus yang dipersembahkan bangsa Israel kepada Tuhan, terdiri dari 6 jenis;
JENIS YANG KEEMPAT: kayu penaga.
Kayu penaga ini digunakan untuk seluruh tiang pada ruangan suci dan ruangan maha suci, untuk meja roti sajian, untuk mezbah dupa, untuk papan jenang serta kayu lintangnya, dan yang terakhir adalah tabut perjanjian.
Kayu penaga adalah gambaran dari manusia daging dengan segala tabiatnya, antara lain;
·       Kayu penaga berwana hitam, gambaran dari dosa.
·       Kayu penaga keras, menggambarkan kekerasan hati manusia.
·       Kayu penaga berduri, artinya; suka menusuk dan menyakiti perasaan sesamanya.

Persembahan-persembahan berupa persembahan khusus yang dipersembahkan bangsa Israel kepada Tuhan, terdiri dari 6 jenis;
JENIS YANG KELIMA: minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian.
Minyak adalah gambaran dari urapan Roh-El Kudus, untuk memimpin, menyertai, menolong, menghibur, menguatkan, mengajar dan sebagainya.

Persembahan-persembahan berupa persembahan khusus yang dipersembahkan bangsa Israel kepada Tuhan, terdiri dari 6 jenis;
JENIS YANG KEENAM: permata krisopras dan permata tatahan.
Adalah perhiasan rohani oleh pekerjaan Roh-El Kudus.

Itulah bahan-bahan yang harus dipersembahkan sebagai persembahan khusus kepada Tuhan dan arti – arti rohaninya.

Selanjutnya...
Keluaran 25: 8-9
(25:8) Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
(25:9) Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

Persembahan khusus dipersembahkan dengan tujuan untuk mendirikan kemah sesuai dengan petunjuk Tuhan kepada Musa di atas gunung Sinai, gunung Horeb, disebut juga gunung Allah, supaya Allah bertakhta, berdiam di tengah-tengah umat-Nya.

Adapun ukuran Tabernakel yang didirikan oleh Musa sesuai dengan petunjuk Allah, yaitu;
-     Panjang Tabernakel, sisi utara dan sisi selatan adalah 100 hasta.
Angka 100 à kandang penggembalaan.
-     Sedangkan lebar dari pada Tabernakel, sisi bagian Timur dan bagian Barat adalah 50 hasta.
Artinya; penggembalaan itu dikerjakan oleh kuasa Roh-El Kudus.
Angka 50 à hari Pentakosta, hari pencurahan Roh-El Kudus.
Jadi, penggembalaan itu dibentuk karena dikerjakan oleh kuasa Roh-El Kudus bukan dikerjakan oleh keinginan daging dengan segala hawa nafsunya.
SELANJUTNYA, TABERNAKEL TERDIRI DARI 3 DAERAH.
Daerah yang pertama itulah halaman = iman.
Daerah yang kedua itulah ruangan suci = pengharapan.
Daerah yang ketiga itulah ruangan maha suci = kasih yang menyempurnakan.

Keterangan: HALAMAN = iman.
Di halaman terdapat dua alat, yaitu;
Yang pertama: mezbah korban bakaran, gambaran dari salib dimana Kristus menjadi korban.
Mezbah korban bakaran à pertobatan.
Bertobat, artinya; berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Allah yang memelihara jiwa.
Tanda pertobatan: seperti 2 tangan dan 2 kaki Yesus yang terpaku tidak dapat berbuat apa – apa, justru dari sana mengalir darah.

Yang kedua: kolam/bejana pembasuhan à baptisan air = baptisan Kristus.
Baptisan Kristus adalah baptisan di dalam kematian Yesus Kristus untuk mengubur hidup yang lama.
Jadi, setelah Yesus menanggung penderitaan di atas kayu salib, lanjut kepada kematian-Nya.

Syarat untuk berada di halaman adalah terlebih dahulu melalui pintu gerbang.
Pintu gerbang adalah gambaran dari pribadi Yesus Kristus; barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan, melainkan memperoleh keselamatan.
Kisah Para Rasul 4: 12
(4:12) Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga dibawah kolong langit ini, selain di dalam nama Yesus Kristus.

Yohanes 14: 4-6
(14:4) Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
(14:5) Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
(14:6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Yesus Kristus adalah jalan dan kebenaran dan hidup, sebab tidak ada yang sampai kepada Bapa kalau tidak melalui Dia, dan itu dikatakan kepada Tomas.
Iman Tomas; melihat dulu baru percaya, itu sebabnya Yesus menyatakan hal itu kepada Tomas.
Biarlah kiranya kita percaya, walaupun tidak melihat, itulah kebenaran karena iman.
Jadi, pintu gerbang sampai halaman itu adalah daerah iman.

Kesimpulan; Yesus telah memberikan keselamatan kepada manusia, lewat pengorbanan dan kematian-Nya.

Filipi 2: 12
(2:12) Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

Tuhan telah memberikan keselamatan itu, selanjutnya keselamatan itu harus dikerjakan dengan takut dan gentar;
-    Takut akan Tuhan membenci kejahatan.
-    Gentar berarti disertai dengan segala kerendahan hati.

Filipi 2: 13-14
(2:13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
(2:14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan telah memberikan keselamatan lewat pengorbanan-Nya, dan bagian kita adalah mengerjakan keselamatan itu dengan segala kemauan dan kerelaan, tanpa bersungut-sungut dan tanpa berbantah-bantah.
Dengarlah firman ini dengan segala kerendahan hati, supaya kita mampu mengerjakan keselamatan yang sudah Tuhan berikan.

Lukas 2: 30-32
(2:30) sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
(2:31) yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
(2:32) yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."

Simeon melihat keselamatan yang diberikan oleh Tuhan, keselamatan yang disediakan dihadapan segala bangsa.
Simeon mengucap syukur karena dia telah melihat Yesus, Anak Allah yang memberikan keselamatan bagi dunia, yaitu;
-    Terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain.
-    Menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel, umat Tuhan.

Biarlah kita melayani Tuhan dengan damai sejahtera sama seperti Simeon yang kembali ke hadapan Allah Bapa dengan damai sejahtera, karena mata rohani kita melihat bahwa Yesus Anak Allah telah memberikan keselamatan itu 2000 tahun yang silam.

Keterangan: RUANGAN SUCI = pengharapan.
Ruangan suci adalah gambaran dari kandang penggembalaan = tempat pengudusan.
Sedangkan di dalam ruangan suci terdapat 3 macam alat, yaitu;
-    Alat yang pertama: meja roti sajian.
Artinya; penuh dengan firman lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
-    Alat yang kedua; pelita emas.
Artinya; penuh dengan Roh Kudus lewat ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian.
Kegunaan dari Ibadah Raya Minggu: untuk meneguhkan karunia-karunia yang diperoleh oleh tiap-tiap orang, yang dipercayakan sebuah tanggung jawab di tengah-tengah ibadah pelayanan, sebab karunia-karunia itu bersumber dari Roh yang satu, yang sama.
-    Alat yang ketiga: mezbah dupa.
Artinya; penuh dengan kasih Allah lewat ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Syarat untuk berada di dalam ruangan suci: terlebih dahulu melewati pintu kemah.
Pintu kemah, artinya; kepenuhan atau baptisan Roh Kudus.
Pintu kemah adalah pembatas antara halaman dengan ruangan suci, sebab di halaman itu masih ada bau daging, berarti dengan pengurapan Allah Roh Kudus ini memisahkan kita dari segala bau daging.
Oleh sebab itu, biarlah kita senantiasa tetap berada dalam kandang penggembalaan, tergembala dengan baik lewat 3 macam ibadah utama supaya penuh dengan firman Allah, Roh Allah dan kasih Allah.

Imamat 21:11-12
(21:11) Janganlah ia dekat kepada semua mayat, bahkan janganlah ia menajiskan diri dengan mayat ayahnya atau ibunya.
 (21:12) Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

Jangan keluar dari tempat kudus, berarti tetap berada di dalam kandang penggembalaan, tergembala dengan baik = tekun dalam 3 macam ibadah utama.
Kelebihan bila berada di tempat kudus;
-    Tidak melanggar kekudusan tempat kudus Allah, karena tidak menajiskan diri dengan mayat.
     Mayat = manusia tanpa roh Allah = manusia daging.
-    Minyak urapan Allah berada di atas kepala, menandakan bahwa ia telah dikhususkan bagi Allah.

Tuhan telah memberikan ibadah ini, dan kita diberi kesempatan untuk melayani Tuhan di tengah-tengah ibadah ini, itu semua karena kemurahan-Nya.

Keterangan: RUANGAN MAHA SUCI (tempat kudus) = kasih.
Di dalam ruangan maha suci terdapat satu alat yaitu, tabut perjanjian.
2 Samuel 6: 2
(6:2) Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim.

Tabut perjanjian, artinya;
1.    Takhta Allah / hadirat Allah yang bertakhta di atas kerubim.
2.    Hubungan nikah secara rohani antara Kristus sebagai Mempelai Pria dengan sidang jemaat sebagai mempelai wanita-Nya, berdasarkan kasih.

Tabut perjanjian terbuat dari kayu penaga yang telah disalut / dilapisi dengan emas, bagian luar maupun dalamnya, sehingga tidak terlihat lagi segala tabiat-tabiat daging, berarti segambar dan serupa dengan Allah.

Selanjutnya pada peti / tabut perjanjian terdapat tutup pendamaian yang terbuat dari emas murni, dengan dua kerub diatasnya.
Tutup pendamaian dengan dua kerubim diatasnya adalah gambaran dari Allah tri Tunggal;
-    Tutup pendamaian à Yesus Anak Allah.
-    Kerub yang pertama à Allah Bapa.
-    Kerub yang kedua à Allah Roh kudus.

Namun supaya Allah berhadirat, bertakhta, kita tidak perlu lagi harus membuat tabut perjanjian, seperti yang berada di dalam ruangan maha suci dengan cara;
Yeremia 3: 15-17
(3:15) Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.
(3:16) Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya kembali.
(3:17) Pada waktu itu Yerusalem akan disebut takhta TUHAN, dan segala bangsa akan berkumpul ke sana, demi nama TUHAN ke Yerusalem, dan mereka tidak lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang jahat.

Yang terpenting bagi kita adalah tetap tinggal di Yerusalem, beribadah dan melayani Tuhan sambil menantikan janji Allah digenapi.
Dalam kandang penggembalaan, Tuhan telah mengangkat seorang gembala yang baik untuk menggembalakan kawanan domba yang Tuhan percayakan sesuai dengan hati Tuhan, artinya; menggembalakan kawanan domba sesuai dengan pengetahuan dan pengertian yang berasal dari Tuhan, bukan sesuai dengan filsafat-filsafat manusia.
Dalam kitab kisah para rasul 1:4-5, Tuhan berpesan kepada murid- murid-Nya supaya tidak meninggalkan Yerusalem = tidak meninggalkan ibadah dan pelayanan, sebab disanalah Allah berhadirat / bertakhta.

Syarat berada dalam ruangan maha suci (tempat kudus): Terlebih dahulu melewati tabir Bait Suci / tirai.
Ibrani 10: 19-21
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
(10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
(10:21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

Untuk berada di dalam ruangan maha suci, terlebih dahulu melalui tirai / tabir bait suci, artinya terlebih dahulu mengalami perobekan daging (menyalibkan daging).

Mari kita lihat; PROSES KETIKA TERJADI PEROBEKAN DAGING.
Matius 27: 46-51
(27:46) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
(27:47) Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia."
(27:48) Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum.
(27:49) Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia."
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
(27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

Setelah Yesus menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah, artinya; terjadi perobekkan daging.
Berarti, perobekan daging adalah satu-satunya jalan / cara supaya berada di tempat kudus / ruangan maha suci, yang disebut juga takhta Allah.

Perlu untuk diketahui; perobekkan daging, dimulai dari taman Getsemani, dimulai dari menyembah selama satu jam.

Jadi, dengan jelas bahwa doa penyembahan adalah jalan untuk merobek / menyalibkan daging.
Dimulai dari taman Getsemani Yesus telah ditinggalkan, Ia dikhianati oleh Yudas Iskariot, ditinggalkan oleh murid-murid-Nya, disangkal oleh Petrus, disangkal oleh  imam besar Kayafas, raja Herodes dan Pilatus, termasuk orang-orang Yahudi dan dua penjahat yang disalibkan bersama Yesus Kristus. Yang terakhir, Yesus dintingglakn oleh Allah Bapa untuk sesaat lamanya, Ia ditinggalkan oleh Bapa di atas kayu salib.

Kalau kita perhatikan pola Tabernakel ; posisi mezbah dupa (dalam ruangan suci), lebih maju dari dua alat yang lain, yaitu; meja roti sajian dan pelita emas. Mezbah dupa lebih dekat dengan tabir Bait suci/tirai, artinya; doa penyembahan membuat kita dekat dengan perobekan daging.

Kalau kita perhatikan pada ...
Ibrani 9: 2-4
(9:2) Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus.
(9:3) Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.
(9:4) Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,

Di dalam ruangan maha suci (tempat kudus) terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, sesuai dengan apa yang dilihat oleh Rasul Paulus ketika ia diangkat ke tingkat ketiga yang disebut juga Firdaus (2 korintus 12:2-5).
Sekilas kita melihat apa yang ditulis oleh Rasul Paulus  dalam kitab Ibrani 9:4 seolah – olah bertolak belakang dengan  kemah / Tabernakel yang didirikan oleh Musa dengan segala perabotan – perabotan di dalamnya, dimana posisi mezbah dupa berada di ruangan suci, bukan berada di ruangan maha suci sesuai dengan petunjuk yang diberikan Allah kepada Musa.
Sesungguhnya, jikalau mezbah pembakaran ukupan  dari emas berada  dibelakang tirai yang kedua / ruangan maha suci (tempat kudus), artinya adalah; doa penyembahan adalah jalan untuk membawa masuk ke dalam ruangan maha suci, bertemu dengan Allah.
Dalam hal ini kita melihat arti rohaninya, bukan pengertian secara hurufia, supaya tidak bertolak belakang antara penulisan Rasul Paulus dalam kitab Ibrani 9:4 dengan kemah yang didirikan oleh Musa sesuai dengan petunjuk Allah yang diterima di gunung Sinai / di gunung Horeb, disebut juga dengan gunung Allah.

Kita telah melihat Tabernakel, kemah suci, dengan segala pengertian-pengertian secara rohani, dimulai dari pintu gerbang sampai rangan maha suci.
Ruangan maha suci itu adalah ruangan mempelai, sama seperti tabut perjanjian dengan tutup pendamaian telah menyatu, gambaran dari mempelai wanita Tuhan yang telah disempurnakan bersanding dengan Mempelai Laki-Laki Sorga.

Wahyu 19: 6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
 (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Akhirnya, Yesus tampil menjadi raja bertakhta / berhadirat didalam kehidupan yang sempurna, itulah mempelai wanita Tuhan.
Yesus tampil sebagai Raja berarti; menjadi kepala sekaligus menjadi Mempelai Pria Sorga bagi mempelai wanita-Nya, yaitu gereja Tuhan yang telah disempurnakan melalui pembangunan tubuh Kristus, dimulai dari pintu gerbang sampai ruangan maha suci = dari timur sampai ke barat.

Perlu untuk diketahui : Yesus tidak akan pernah tampil menjadi raja  atas kehidupan yang belum sempurna (tidak masuk dalam pembagunan tubuh kristus yang sempurna).

Yohanes 6: 2-4
(6:2) Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.
(6:3) Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya.
(6:4) Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.

Ketika Yesus mengadakan mujizat-mujizat, menyembuhkan orang-orang sakit sehingga banyak orang berbondong-berbondong mengikuti Dia, pada saat itu juga Yesus langsung menyingkir.

Yesus menyingkir tujuannya; supaya orang jangan mencari Dia hanya karena mujizat – mujizat, tanda – tanda heran, ataupun karena perkara – perkara yang lahiriah. Demikian juga para imam, hamba – hamba Tuhan, jika  dipakai, dipercayakan Tuhan dengan luar biasa, segeralah menyingkir, supaya tidak terjadi penyembahan berhala sekaligus tidak terjadi kekeliruan, karena tujuan kita datang kepada Tuhan bukan untuk mencari mujizat – mujizat, tanda – tanda heran, melainkan memberi diri untuk dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus menjadi mempelai wanita Tuhan, sebagai sasaran akhir dari ibadah pelayanan di atas muka bumi ini.

Yohanes 6: 13-15
(6:13) Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
(6:14) Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."
(6:15) Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

Ketika Yesus memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan, orang-orang mengatakan bahwa Dia adalah nabi. Sesungguhnya itu adalah kekeliruan, yang benar adalah sesuai pernyataan dari pada perempuan Samaria (dalam injil Yohanes 4:19), setelah dosa kejahatan dan kenajisannya  dikoreksi oleh Tuhan, maka ia berkata; "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.

Firman para nabi berfungsi untuk; mengoreksi, menyelidiki, sampai menyucikan dosa – dosa. Sedangkan pelayanan hanya sebatas tanda – tanda heran, mujizat – mujizat, tidak mampu menyucikan dosa – dosa yang terselubung didalam hati manusia.

Oleh sebab itu, gereja Tuhan dihari-hari terakhir ini tidak boleh keliru! Andaikata ada mujizat – mujizat, tanda – tanda heran, itu tidak salah, bahkan itu sering terjadi ditengah – tengah ibadah palayanan. Namun, tujuan kita datang kepada Tuhan adalah untuk memberi diri disucikan sampai sempurna sama seperti mempelai wanita Tuhan yang disempurnakan. Dalam hal ini orang banyak  yang berbondong – bondong keliru dalam pengikutan mereka, karena motivasi yang salah.

Kemudian, orang banyak yang berbondong – bondong itu hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Ia raja. Namun dalam hal ini Yesus kembali menyingkir ke gunung, sebab Yesus tidak mengkehendaki pengikutan mereka hanya sebatas karena Yesus mengadakan mujizat kesembuhan atas orang sakit dan mujizat yang kedua; memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan.

Kesimpulanya;
Yesus hanya tampil sebagai raja atas kehidupan yang disempurnakan, yaitu; kehidupan yang dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi mempelai wanita-Nya sesuai dengan Wahyu 19:6-7.

Kiranya sidang jemaat GPT betania  Serang dan Cilegon terus memberi diri disucikan oleh firman para nabi sampai dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan, supaya Yesus tampil sebagai raja bertakhta, berdiam ditengah – tengah umat-Nya.

Oleh sebab itu, saya dan saudara harus berdoa dengan sungguh – sungguh supaya anak – anak Tuhan, gereja Tuhan dihari – hari terakhir ini juga mengenal firman para nabi, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang disebut juga firman pengajaran mempelai. Baik di dalam negeri (Indonesia) sebagai awal mula firman pengajaran ini ditemukan, sampai akhirnya kepada anak – anak Tuhan / gereja Tuhan yang ada di luar negeri, di lima benua di tiap – tiap negara. Dan nanti kita akan melihat penggenapan dari Wahyu 19:6-7, dimana gereja Tuhan yang disempurnakan itu disatukan menjadi kumpulan besar, himpunan besar orang – orang banyak yang tak terhitung jumlahnya dari empat penjuru bumi (timur, barat, utara , selatan). Dan pada saat itu akan terdengar satu seruan (bukan dua seruan), yaitu; ”Haleluya”. Seruan itu terdengar bagaikan desau air bah yang begitu hebat menggemuruh.

Itulah kegunaan dari persembahan khusus, tujuannya; untuk membangun kemah / rumah Tuhan / Tabernakel, supaya  Tuhan menjadi raja dan bertakhta, berdiam di tengah – tengah umat-Nya.
Sekiranya saudara mempersembahkan persembahan khusus tidak boleh dengan bersungut-sungut, tidak boleh dengan paksa, tetapi itu adalah suatu keharusan, supaya terwujudnya pembangunan tubuh Kristus.

Kita telah melihat lewat firman Tuhan malam ini, dimana akhirnya Tuhan duduk di atas takhta-Nya setelah terwujudnya pembangunan tubuh Kristus sesuai dengan petunjuk-petunjuk Allah yang diterima oleh Musa di atas gunung Sinai, gunung Horeb, gunung Allah.

Sekarang kita bandingkan dengan penglihatan Rasul Yohanes di pulau Patmos, sebagai kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
RUANGAN MAHA SUCI.
Wahyu 4: 1-2
(4:1) Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
(4:2) Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.

Setelah langit terbuka, Rasul Yohanes melihat dengan jelas Kerajaan Sorga, ia melihat sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang, itulah pribadi Yesus Kristus, Anak Domba Allah, Dialah Raja di atas segala raja.

RUANGAN SUCI.
Wahyu 4: 3-5
(4:3) Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
(4:4) Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
(4:5) Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

Di sekeliling takhta itu ada 24 takhta, dan di atas takhta - takhta itu duduk 24 tua – tua.
24 tua – tua yang duduk di atas 24 takhta-takhta itu kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, terkena pada meja roti sajian.

24 tua-tua à 12 rasul hujan awal dan 12 rasul hujan akhir. Berarti 12 roti di atas meja adalah bayangan dari gereja Tuhan dengan 12 rasulnya, dengan demikian kedua penglihatan tersebut (kemah yang didirikan oleh Musa sesuai dengan petunjuk – petunjuk Allah dengan penglihatan rasul Yohanes di pulau Patmos) bisa dilihat kesamaannya.
Setelah berbicara mengenai 24 tua-tua yang duduk di atas takhta-takhta itu, kemudian diikuti dengan keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, artinya; ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu à korban Kristus, wujudnya pada perjamuan suci

Kemudian, tujuh obor menyala – nyala dihadapan takhta  itulah ketujuh Roh Allah.
7 obor yang menyala – nyala dihadapan takhta itu bila dikaitkan dengan Tabernakel terkena pada pelita emas, artinya; ketekunan di dalam ibadah raya minggu disertai dengan kesaksian.

Kalau kita perhatikan pola Tabernakel secara khusus ruangan suci di dalamnya terdapat 3 macam alat, selain meja roti sajian dan pelita emas ada satu alat lagi itulah mezbah dupa, namun pada Wahyu 4 tidak terdapat (tertulis) mezbah dupa, namun itu boleh kita lihat dalam kitab Wahyu 8:3-4.

Wahyu 8: 3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Mezbah dupa bersama dengan dua alat yang lain, berada di dalam ruangan suci, sedangkan mezbah dupa gambaran dari doa-doa orang kudus.
Jadi, ketiga alat tersebut yaitu; meja roti sajian, pelita emas, mezbah dupa, berada dalam kerjaan surga / dihadapan takhta itu, sesuai dengan apa yang dilihat oleh rasul Yohanes di Pulau Patmos. Kalau kita kaitkan dengan pola Tabernakel yang didirikan Musa sesuai dengan petunjuk Allah, ketiga alat tersebut berada dalam ruangan suci.
HALAMAN.
Wahyu 4: 6
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

Di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal, itu menggambarkan kolam pembasuhan / bejana pembasuhan.
Bejana / kolam pembasuhan = baptisan air baptisan Kristus yang memberi arti 2 hal, yaitu;
1.    Di sucikan / dimandikan oleh air firman Tuhan (Efesus 5:25-27).
2.    Kematian dan kebangkitan Yesus Kristus (Roma 6:3-4).

Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel kolam / bejana pembasuhan berada di daerah halaman bersama dengan satu lagi alat lain yaitu; mezbah korban bakaran, namun pada Wahyu 4 ini tidak di tulisakan, tetapi itu bisa kita lihat di dalam Wahyu 15:2.

Satu alat lagi, yaitu mezbah korban bakaran dapat kita temukan di ...
Wahyu 15: 2
(15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.

Aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api.
Lautan kaca bercampur api menggambarkan mezbah korban bakaran.
Jadi, apa yang ada dihadapan takhta itu sesuai yang dilihat oleh rasul Yohanes juga berada di dalam Tabernakel / kemah yang didirikan oleh Musa sesuai dengan petunjuk Allah. Dengan demikian, kedua penglihatan itu ada kesamaannya.
Berarti beribadah melayani sesuai dengan pola Tabernakel sama artinya beribadah menurut gambaran dan bayangan dari apa yang ada dalam kerajaan sorga, sesuai dengan Ibrani 8:5;pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Jadi dapat kita simpulkan pola Tabernakel adalah miniatur dari kerajaan sorga, dalam hal ini kita tidak perlu ragu. Dan biarlah kiranya, ibadah – ibadah di atas muka bumi ini adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di dalam kerajaan surge, bukan ibadah buatan tangan manusia.

Kita memang harus mempersembahkan persembahan khusus seperti diatas tadi telah diuraikan, supaya terwujudnya pembangunan tubuh Kristus, di mana Dia menjadi Raja (bertakhta/berdiam) ditengah – tengah umat-Nya, sebagai raja dan Mempelai Pria Sorga.

Kembali kita membaca...
Keluaran 35: 21- 29
(35:21) Sesudah itu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk pekerjaan melengkapi Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya dan untuk pakaian kudus itu.
(35:22) Maka datanglah mereka, baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang yang terdorong hatinya, dengan membawa anting-anting hidung, anting-anting telinga, cincin meterai dan kerongsang, segala macam barang emas; demikian juga setiap orang yang mempersembahkan persembahan unjukan dari emas bagi TUHAN.
(35:23) Juga setiap orang yang mempunyai kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing, kulit domba jantan yang diwarnai merah dan kulit lumba-lumba, datang membawanya.
(35:24) Setiap orang yang hendak mempersembahkan persembahan khusus dari perak atau tembaga, membawa persembahan khusus yang kepada TUHAN itu, dan setiap orang yang mempunyai kayu penaga membawanya juga untuk segala pekerjaan mendirikan itu.
(35:25) Setiap perempuan yang ahli, memintal dengan tangannya sendiri dan membawa yang dipintalnya itu, yakni kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus.
(35:26) Semua perempuan yang tergerak hatinya oleh karena ia berkeahlian, memintal bulu kambing.
(35:27) Pemimpin-pemimpin membawa permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada,
(35:28) rempah-rempah dan minyak untuk penerangan, untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian.
(35:29) Semua laki-laki dan perempuan, yang terdorong hatinya akan membawa sesuatu untuk segala pekerjaan yang diperintahkan TUHAN dengan perantaraan Musa untuk dilakukan -- mereka itu, yakni orang Israel, membawanya sebagai pemberian sukarela bagi TUHAN.

Mereka yang mempersembahkan persembahan khusus adalah orang yang tergerak hatinya dan yang terdorong jiwanya, juga sekaligus membawa persembahan unjukan dari emas bagi Tuhan.
Jadi akhirnya, seluruh persembahan yang dipersembahkan bangsa Israel sebagai pemberian sukarela.

Memberi dengan sukarela menunjukkan bahwa seseorang terlepas dari roh kikir, sedangkan orang kikir, pemburit, anjing – anjing, sihir, tidak masuk dalam kerajaan surga (tidak masuk dalam pembangunan tubuh Kristus) = tidak menjadi mempelai wanita Tuhan.
Berarti orang kikir = dosa pemburit, suka terhadap laki-laki juga suka terhadap perempuan / menyukai dua jenis, menggambarkan orang yang mendua hati, tidak mendapat apa – apa.

Sama seperti orang muda yang kaya, dia adalah pemburit, mengasihi sesama tetapi juga mengasihi hartanya. Dia tidak mau menjual hartanya dan diberikan kepada orang miskin untuk mengikuti Tuhan.
Pemburit, kikir, banci, anjing, sihir, tidak masuk dalam pembangunan tubuh Kristus, mereka berada di luar. Oleh sebab itu, tidak boleh kikir!

Kita bersyukur, lewat pemberitaan firman Tuhan pada mala mini, kita diajar untuk membawa persemabhan khusus kepada Tuhan dengan sukarela supaya terwujudnya pembangunan tubuh Kristus, sehingga Yesus tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga bagi mempelai perempuan yang disempurnakan. Terpujilah Tuhan kekal sampai selama – lamanya.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

1 comment:

  1. puji Tuhan,,,,kok pengajarannya seperti Kabar penganten Kristus...yang di ikuti Gereja segala bangsa /GESBA ?puji Tuhan menuju gereja Tuhan yaitu satu pengajaran,,

    ReplyDelete