KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, May 17, 2014

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 10 MEI 2014


Tema:  STUDY YUSUF (Kejadian 37: 1-36, Kejadian 39)
(seri 74)                                         

Subtema: KEBERHASILAN YUSUF OLEH KARENA KASIH KARUNIA

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita diperkenankan untuk menjalankan ibadah ini, supaya kita boleh merasakan kasih Tuhan lewat pemberitaan firman Tuhan, segala sesuatu dipulihkan.

Kita kembali memperhatikan PRIBADI YUSUF pada kitab Kejadian 39.
Kejadian 39: 3
(39:3) Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,

Untuk beberapa lama Yusuf tinggal di rumah Potifar, dan Potifar melihat keberhasilan dari pada Yusuf, melihat segala sesuatunya bahwa Tuhan menyertai Yusuf dan Tuhan membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakan Yusuf.
Demikian halnya anak-anak Tuhan (kehidupan muda remaja), orang lain akan melihat, orang lain akan menyaksikan, dan memperhatikan segala keberhasilan yang dicapai anak-anak Tuhan, kaum muda remaja.
Orang-orang akan melihat penyertaan Tuhan, dan mereka juga akan mengetahui bahwa Tuhanlah yang membuat kita berhasil, sehingga menjadi kesaksian bagi setiap orang yang melihat, sebagaimana Potifar melihat segala sesuatu yang terjadi kepada Yusuf.

Kisah Para Rasul 7: 9-10
(7:9) Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
(7:10) dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.

Dalam pembelaannya, Stefanus menceritakan pribadi Yusuf di tanah Mesir, di mana Allah menyertai Yusuf dan melepaskan dari segala penindasan, bahkan Tuhan menganugerahkan kepada Yusuf dua hal, yaitu KASIH KARUNIA dan HIKMAT. Inilah yang membuat Yusuf berhasil.

Keterangan: KASIH KARUNIA
Kasih karunia = kemurahan Tuhan = yang tidak layak menjadi layak.

Terlebih dahulu kita melihat ...
1 Petrus 2:19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung adalah kasih karunia pada Allah.
Sebaliknya, kalau menderita karena pukulan, karena kesalahan, itu bukanlah kasih karunia, itu adalah akibat dosa.
Sekali lagi saya katakan; kasih karunia itu adalah karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Sebagai Anak Tunggal Bapa, Yesus Kristus penuh kasih karunia dan kebenaran, sehingga kita telah melihat kemuliaan Yesus Kristus sebagai Anak tunggal Bapa.
Setelah Yesus mati, Ia bangkit pada hari yang ketiga, selanjutnya Ia naik, dipermuliakan, dan kita telah melihat, menyaksikannya, dan kita telah merasakan apa yang kita lihat dalam pribadi Yesus Kristus di dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan.

Yohanes 1: 16
(1:16) Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;

Kasih karunia demi kasih karunia telah kita peroleh dari kepenuhan Yesus Kristus.

Sekarang kita lihat; KASIH KARUNIA KARENA KEPENUHAN KRISTUS.
Kolose 1: 19-22
(1:19) Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,
(1:20) dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
(1:22) sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Yesus Kristus telah memperdamaikan dosa saya dan saudara, dosa seluruh manusia di atas kayu salib, semua karena kasih karunia demi kasih karunia oleh kepenuhan Kristus.
Sebagai yang telah menerima kasih karunia, di mana dosa kita telah diperdamaikan, yang dahulu kita memusuhi Allah lewat hati dan pikiran yang jahat, biarlah kita menjadi pendamaian di manapun kita berada, memperdamaikan dosa sesama kepada Allah Bapa lewat pelayanan, jangan menimbul-nimbulkan dosa, sehingga orang lain yang melihat perbuatan-perbuatan baik itu akan turut memuliakan Bapa di sorga.
Kepenuhan Kristus = kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

Sekarang kita melihat; PRIBADI YANG MERASAKAN KASIH KARUNIA.
Yohanes 8: 4-10
(8:4) Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
(8:5) Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
(8:6) Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
(8:7) Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
(8:8) Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
(8:9) Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
(8:10) Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"

Yesus menyatakan kasih karunia kepada perempuan yang kedapatan berzinah di pagi hari.
Sesungguhnya, menurut hukum Musa/hukum Taurat yang diterima oleh Musa, orang yang kedapatan berzinah akan dilempari sampai mati, tetapi di sini kita melihat bahwa akhirnya perempuan ini dibebaskan dari hukuman mati, dibebaskan dari hukum Taurat.

Tuhan membebaskan perempuan yang kedapatan berzinah ini dengan cara membungkuk dan akhirnya bangkit, dan Yesus melakukannya sebayak dua kali.
Membungkuk dan bangkit = mati dan bangkit.
Setiap kali Yesus membungkuk, Ia menulis dengan jari-Nya di tanah, artinya; lewat kematian Yesus Kristus, Ia menyatakan kasih karunia demi kasih karunia kepada perempuan yang kedapatan berzinah di pagi hari.

Syarat untuk hidup dalam kasih karunia
Yohanes 8: 11
(8:11) Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Ada dua kata yang perlu kita perhatikan dari pernyataan Yesus Kristus kepada perempuan yang kedapatan berzinah di pagi hari:
1.    Pergilah
Berarti, meninggalkan tempat di mana ia melakukan dosa.
Perlu juga untuk diketahui; kalau kita mengetahui tempat itu akan menimbulkan dosa, segera tinggalkan.
Kalau tempat itu mungkin dapat memberi pengertian secara lahiriah, juga seolah-olah memberi kesan yang baik, namun kalau tempat itu merusak kerohanian, membuat miskin rohani, tinggalkan saja, jangan bertahan di situ, sebab tidak ada satupun manusia yang tahan terhadap ujian dan cobaan.

Saya perhatikan, banyak orang yang bertahan di satu tempat karena persoalan perut, sekalipun ia dengan sadar mengetahui bahwa tempat itu menimbulkan dosa bagi dirinya, bahkan merusak dan membuat miskin secara rohani.
Tetapi saya sampaikan malam hari ini; kalau tempat itu menimbulkan dosa, membuat miskin kerohanian, tinggalkan saja, karena Tuhanlah yang memelihara hidup saya dan saudara.

2.    Jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang
Mulai dari sejak meninggalkan kehidupan yang lama, jangan berbuat dosa lagi = tidak ada keinginan-keinginan terhadap dosa.

Tadi kita telah melihat kasih karunia, selanjutnya ...
Yohanes 1: 16-17
(1:16) Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Setelah menerima kasih karunia demi kasih karunia lewat kepenuhan Kristus, selanjutnya DIBENARKAN.
Itu sebabnya pada ayat 14 dinyatakan bahwa Yesus Kristus, Anak Tunggal Bapa penuh kasih karunia dan kebenaran yang sejati.

Matius 15: 22-28
(15:22) Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
(15:23) Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
(15:24) Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
(15:25) Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
(15:26) Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
(15:27) Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
(15:28) Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Perempuan Kanaan menerima kasih karunia demi kasih karunia, dengan bukti; anaknya telah disembuhkan dari kerasukan setan.
Perempuan Kanaan gambaran dari bangsa kafir, namun ia mendapat kasih karunia demi kasih karunia = kemurahan = yang tidak layak menjadi layak, dan selanjutnya ia dibenarkan, sesuai dengan perkataan Yesus.

Praktek dibenarkan: seperti anjing makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya, sesungguhnya Yesus berkata: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing
Setelah Yesus mengatakan semua itu, kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya
Perkataan “benar” dari perempuan Kanaan ini menunjukkan bahwa ia mengakui segala dosa kekafirannya.
Remah-remah adalah gambaran dari firman Tuhan, sebagai kebenaran = makanan rohani.
Remah-remah = ayat-ayat firman Tuhan dan pasal demi pasal dari firman Tuhan yang kita terima.

Sekali lagi saya katakan; perempuan Kanaan tersebut bukan hanya menerima kasih karunia demi kasih karunia, namun selanjutnya ia dibenarkan.

Mari kita lihat mengenai ANJING gambaran dari dosa-dosa bangsa kafir.
Ciri-ciri anjing;
1.    2 Petrus 2: 21-22
(2:21) Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
(2:22) Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

“Anjing kembali menjilat muntahnya”, artinya; kembali mengulangi dosa, mengulangi kesalahan-kesalahan masa lalu.
Setelah mengenal Yesus, kemudian melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran, namun berbalik dari perintah kudus, kembali mengulangi kesalahan-kesalahan, persis seperti anjing yang kembali menjilat muntahnya.

2.    Lukas 16: 19-21
(16:19) "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
(16:20) Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
(16:21) dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.

“Anjing menjilat borok”, artinya; sangat menyukai kelemahan-kelemahan orang lain.
Orang yang suka dengan kelemahan-kelemahan orang lain, digambarkan seperti tukang gossip, yang terus menerus menceritakan kekurangan-kekurangan orang lain, seperti anjing yang menjilat borok sampai bersih.
Kalau kita perhatikan Amsal 26:17, dikatakan: “Orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain adalah seperti orang yang menangkap telinga anjing yang berlalu”, berarti; orang yang menyukai kekurangan sesamanya, tidak mau diusik.

3.    Yohanes 10: 12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Anjing hutan = serigala, sedangkan pekerjaan anjing hutan (serigala): menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba.
Ia hanya bisa merusak sistim penggembalaan yang benar, merusak domba-domba yang sedang tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan.
Anjing hutan/serigala adalah gambaran dari roh jahat.

Sedikit kesaksian;
Pada waktu saya masih berstatus pengerja di suatu daerah, hari-hari di mana saya akan meninggalkan tempat itu, ada 3 tua-tua sidang meminta kepada saya untuk membuka penggembalaan yang baru, dan yang menjadi jaminannya adalah tua-tua sidang itu sendiri, membawa jiwa-jiwa dari tempat saya menjadi pengerja.
Tetapi sebelum saya menjadi seorang pengerja (masih berada di Lempin-El), melayani di tempat itu, saya telah dibekali oleh kebenaran firman dari setiap guru yang masuk; sebagai seorang pengerja, sebagai seorang hamba, tidak boleh memberontak terhadap gembala, tidak boleh melawan gembala, sekalipun kelihatan tidak dapat berbuat apa-apa, tetap saja dengar-dengaran.
Jadi, sekalipun saya diminta menjadi gembala, saya tetap menolak permintaan 3 tua-tua sidang itu, sebab saya tidak mau merusak kandang penggembalaan, saya tidak mau menjadi anjing hutan.
Ibadah pelayanan dalam kandang penggembalaan itu berdiri karena darah Anak Domba.
Andai saja saya menerima permohonan mereka, maka Tuhan tidak memberikan kesempatan kepada saya untuk menggembalakan sidang jemaat di Serang dan Cilegon, bahkan mungkin hidup saya akan lebih susah lagi karena saya merusak kandang penggembalaan, namun oleh karena kemurahan Tuhan, kita bersama-sama digembalakan oleh firman pengajaran mempelai dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan di Serang dan Cilegon.

Kita kembali memperhatikan perempuan Kanaan dalam ...
Matius 15: 26-27
(15:26) Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
(15:27) Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

Perempuan Kanaan menempatkan diri seperti anjing, dan dia mengakui diri bagaikan anjing, artinya; ia mengakui dosa kesalahan, mengakui kekafirannya di hadapan Tuhan, namun ia dibenarkan sama seperti anjing yang makan remah-remah dari meja tuannya.
Sesungguhnya kita ini adalah bangsa kafir, dan kalau akhirnya kita boleh menikmati firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, semua karena kasih karunia demi kasih karunia, untuk membenarkan saya dan saudara.

Ketika saya dan saudara dibenarkan ...
Matius 15: 28
(15:28) Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Seketika itu juga, anak perempuan Kanaan ini sembuh.
Kebenaran Tuhan sanggup memulihkan segala sesuatu, kebenaran Tuhan menyembuhkan penyakit-penyakit kita semua, baik jasmani terlebih rohani.
Alangkah besarnya kasih Tuhan kepada saya dan saudara, kita hidup oleh karena kasih karunia demi kasih karunia lewat kepenuhan Kristus.
Tidak berhenti sampai di situ, selanjutnya kita dibenarkan oleh firman Allah yang kita terima, lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah, termasuk ibadah kaum muda remaja pada saat malam hari ini.

Kalau kita mengingat masa-masa yang lalu sebelum menerima firman pengajaran, hidup kita ini sama seperti anjing, gambaran dari bangsa kafir, jauh dari kasih karunia, tidak mengerti tentang kebenaran.
Namun malam hari ini kita patut bersyukur, sebab Tuhan baik kepada saya dan saudara.

Kebaikan Tuhan tidak berhenti sampai di sini, kita kembali membaca ...
Matius 15: 24
(15:24) Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

Sesungguhnya Yesus diutus hanya untuk menggembalakan domba-domba, menggembalakan Israel, umat Tuhan, dan mencari yang terhilang dari antara umat Israel (domba-domba yang terhilang).
Kalau perempuan Kanaan ini menerima kasih karunia demi kasih karunia dan selanjutnya dibenarkan, berarti ia terhitung dalam kawanan domba, itulah umat Israel.

Yohanes 10: 11
(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Yesus adalah Gembala yang baik, buktinya: Ia telah menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib à pengorbanan Yesus Kristus = sengsara salib = aniaya karena firman.

Yohanes 10: 15-16
(10:15) sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.
(10:16) Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

Kafir dan Israel akan menjadi satu kawanan di hadapan Allah, yang akan digembalakan oleh Gembala yang baik, Yesus Kristus, ini semua karena kasih karunia demi kasih karunia.

Saya tandaskan malam hari ini; tetaplah tergembala dengan baik, berada dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan, supaya kasih karunia demi kasih karunia dan kebenaran Allah menjadi bagian kita semua, sebab di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa.

Imamat 21: 12 mengatakan “Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN
Jangan keluar dari tempat kudus, artinya; tergembala dengan baik dengan satu gembala dalam satu kandang penggembalaan.

Kelebihan bila tergembala;
-      Tidak melanggar kekudusan tempat kudus Allah = tidak menajiskan diri dengan mayat.
Mayat = tubuh tanpa roh = manusia daging, seperti binatang dengan segala tabiat-tabiatnya yang menajiskan.
-      Minyak urapan Allah ada di atas kepala, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan bagi Allah.

Yohanes 10: 2-4
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Kalau penggembalaan ini berdiri di bumi provinsi Banten itu oleh karena darah Anak Domba, pendeknya karena kemurahan hati Tuhan.

Kalau domba-domba tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan, maka yang terlihat jelas dari kawanan domba itu ada dua hal, yaitu;
1.    Domba-domba mendengar suara gembala = dengar-dengaran.
Berarti, tidak mengambil jalannya masing-masing dan tidak menuruti kata hati = tidak mendengarkan suara daging

Keuntungan dengar-dengaran:
Yohanes 10: 3, 26-27
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:26) tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
(10:27) Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

Kalau domba-domba dengar-dengaran, selanjutnya dikenal = nama terdaftar di sorga.
Terdaftar di sorga, berati nama kita tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba, nama masuk dalam register.

Matius 7: 22-23
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Kalau ibadah pelayanan/pengikutan kita hanya sebatas bernubuat demi nama Tuhan”, “mengusir setan demi nama Tuhan, “mengadakan banyak mujizat demi nama Tuhan”, itu tidak akan membuat nama kita terdaftar di sorga, dengan kata lain tidak dikenal.
Tetapi kalau kita tergembala dengan baik, setia beribadah melayani Tuhan dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan, itulah yang membuat nama kita terdaftar di sorga, Tuhan mengenal saya dan saudara.
Sekali lagi saya katakan; kalau pengikutan kita hanya sebatas tanda-tanda heran/hanya menghendaki mujizat-mujizat semata, bahkan sekalipun kita berseru demi nama Tuhan, menyebut nama Tuhan, tetapi kalau tidak tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan, nama tidak akan terdaftar di sorga.

2.    Mengikuti gembala = mengikuti geraknya firman penggembalaan.
Firman penggembalaan dalam kandang penggembalaan adalah firman pengajaran mempelai yang membawa kita masuk dalam pembentukan tubuh Kristus, menjadi mempelai wanita Tuhan sebagai sasaran akhir dari ibadah pelayanan di atas muka bumi ini.

Jadi, dapat kita simpulkan; keuntungan yang besar akan dirasakan oleh anak-anak muda remaja jikalau tergembala dengan baik dan benar dalam satu kandang penggembalaan, sebab Tuhan sendiri yang menggembalakannya.
PERLU UNTUK DIKETAHUI; bukti bahwa Yesus sendiri yang menggembalakan dalam satu kandang penggembalaan adalah kalau gembala itu masuk melalui pintu, tidak memanjat tembok.
Memanjat tembok, sama seperti pencuri gambaran dari gembala upahan, melayani karena uang = serigala yang buas.
Dengan jaminan ini kita tidak perlu ragu lagi untuk memberi diri digembalakan.

Setelah menerima kasih karunia, selanjutnya dibenarkan.
Bukti seseorang dibenarkan.
Roma 10: 4-5
(10:4) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
(10:5) Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya."

Kebenaran akan diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
Adapun kebenaran yang dimaksud di sini adalah kebenaran karena iman, bukan karena melakukan hukum Taurat.

Roma 10: 6-7
(10:6) Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
(10:7) atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.

Kebenaran karena iman, berarti; percaya atas kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kematian dan kebangkitan Yesus Kristus adalah kepenuhan Kristus, sehingga tiap-tiap orang yang hidup karena iman, tidak perlu ragu atas masa depan, tidak perlu bingung akan hari esok, tidak perlu bingung soal makan, minum dan pakaian, sebab Tuhan yang menanggung, memikul dan memelihara.

Saya heran dan sangat heran, betul-betul heran, jika oleh karena pekerjaan, anak Tuhan harus meninggalkan kandang penggembalaan, meninggalkan firman pengajaran mempelai.
Seolah-olah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus tidak sanggup memenuhi segala sesuatu, padahal kepenuhan Allah itu ada di dalam Kristus, lewat kematian dan kebangkitan-Nya, ini harus dipahami dengan baik, CAMKAMLAH.
Oleh sebab itu, kita yang telah dibenarkan, biarlah lanjut untuk masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kalau kita mengatakan kebenaran iman, namun tidak lanjut pada kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, itu bukanlah kebenaran iman.
Sesungguhnya, kebenaran karena iman itu tidak jauh, sangat dekat, sebab ia ada di dalam dua hal;
-      Di mulut, berarti mulut mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan. tidak ada nama lain yang memberi keselamatan selain nama Yesus Kristus, Dialah Jalan Kebenaran dan hidup.
-      Di dalam hati, berarti hati percaya bahwa Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati, dengan demikian maut dikalahkan.
Dengan kebangkitan Yesus Kristus kita dapat berkata, seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 15: 55, “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” Sesungguhnya sengat maut adalah dosa, dan kuasa dosa adalah hukum Taurat, namun itu semua telah dikalahkan karena kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus

Oleh sebab itu, ada baiknya sidang jemaat dengar-dengaran, supaya kita memperoleh segala sesuatu lewat kepenuhan Kristus, yaitu masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Di dalam kandang penggembalaan ini, kita telah digembalakan oleh Yesus Kristus, oleh sebab itu biarlah kita dengar-dengaran, mengikuti suara firman penggembalaan, menggembalakan umat-Nya sesuai dengan pengertian dan pengetahuan yang berasal dari Tuhan, itulah firman pengajaran mempelai/firman pengajaran yang rahasianya dibukakan dalam pemberitaan ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain, tidak ditambahkan, tidak dikurangkan = firman yang murni = firman Kristus/firman yang diurapi yang menimbulkan iman.

Yohanes 1: 18
(1:18) Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Setelah saya dan saudara menerima kasih karunia, kemudian dibenarkan, tidak berhenti sampai di situ, namun lanjut SAMPAI MENGENAL ALLAH BAPA/melihat Allah = berada di rumah Bapa di sorga.
Saat ini kita hanya melihat Dia secara samar-samar, sesuai dengan pernyataan Rasul Paulus, tetapi nanti kita akan melihat-Nya dengan jelas.

Yohanes 14: 4-6
(14:4) Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
(14:5) Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
(14:6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Kita boleh berada di dalam rumah Allah Bapa dan mengenal Allah Bapa karena Yesus adalah “Jalan, Kebenaran dan hidup.”
Yesus sudah membuka jalan, itulah kasih karunia demi kasih karunia yang kita peroleh, kemudian dibenarkan, dan bukti kebenaran itu adalah hidup benar karena iman, sampai akhirnya kita memperoleh hidup yang kekal di dalam Kerajaan yang kekal, rumah Bapa di sorga.
Semua itu dinyatakan Yesus kepada Tomas, karena iman Tomas; melihat dulu baru percaya.

Yohanes 14: 7-9
(14:7) Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
(14:8) Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
(14:9) Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
(14:10) Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.

Kalau akhirnya kita mengenal Bapa, itu melalui kepenuhan Yesus Kristus, lewat pekerjaan-pekerjaan yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus, selama 3,5 tahun di atas muka bumi ini, dan Tuhan menyatakan itu kepada Filipus.
Bukan hanya Filipus saja yang mengenal Allah Bapa, tetapi kita juga mengenal Allah Bapa lewat pekerjaan Yesus Kristus selama 3,5 tahun. Pekerjaan Yesus tidak berhenti hanya sebatas mengusir setan demi nama Tuhan atau tanda-tanda heran/mujizat-mujizat semata, namun sampai puncaknya yaitu Ia mati bahkan sampai mati di atas kayu salib = SETIA.
Di dalam kesetiaan Yesus, Anak Tunggal Bapa, terangkum seluruh kebenaran, terangkum seluruh kehendak Allah Bapa.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment