KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, January 14, 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 14 JANUARI 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 14 JANUARI 2015

TemaDARI KITAB KOLOSE
          (Seri 27)

Subtema: DIDIKAN MENGHASILKAN HIKMAT

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan Tuhan, kita boleh melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan untuk yang pertama kali dalam tahun 2015.

Kembali kita memperhatikan surat Paulus kepada jemaat di KOLOSE.
Kolose 1: 17
(1:17) Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
Kristus terlebih dahulu dari segala yang ada, baik dari langit dan bumi, bahkan dari para malaikat sekalipun.

Amsal 8: 23-26
(8:23) Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada.
(8:24) Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air.
(8:25) Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir;
(8:26) sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran yang pertama.

Pada mula pertama, pada zaman purbakala, ia telah dibentuk, ia telah diciptakan sebagai yang pertama.
Pada mula pertama, berarti;
-      Sebelum bumi ada
-      Sebelum air samudera ada
-      Sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air
-      Sebelum gunung-gunung tertanam
-      Sebelum Allah membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran yang pertama.

Untuk menguatkan ayat ini ...
Yohanes 1: 1, 14
(1:1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Pada mulanya adalah firman, selanjutnya Firman itu telah menjadi manusia supaya manusia melihat kemuliaan-Nya yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak tunggal Bapa.

Ada hal yang penting yang tidak boleh kita lewatkan dalam Yohanes 1: 1, di sini dikatakan: FIRMAN ITU BERSAMA-SAMA DENGAN ALLAH.

Amsal 8: 27-30
(8:27) Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya,
(8:28) ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras,
(8:29) ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi,
(8:30) aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya;

Sebagai Anak Tunggal, Yesus selalu bersama-sama dengan Allah Bapa
-      Ketika Allah mempersiapkan langit
-      Ketika Allah menggariskan kaki langit pada permukaan air samudera raya
-      Ketika Allah menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras
-      Ketika Allah menentukan batas kepada laut
-      Ketika Allah menetapkan dasar-dasar bumi
Kristus Anak Tunggal Bapa selalu bersama-sama dengan Allah Bapa.

Pertanyaannya: MENGAPA ANAK SELALU BERSAMA-SAMA DENGAN BAPA?
Kolose 1: 17
(1:17) Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

Jawabnya adalah karena “segala sesuatu ada di dalam Dia”.
Jadi, kunci sebagai penentu adalah, pribadi Yesus Kristus, Anak Tunggal Bapa.

Ibrani 1: 3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Di sini dikatakan: “menopang segala yang ada dengan firman-Nya.
Yesus Kristus adalah firman Allah yang penuh kekuasaan. Firman Allah menopang segala yang ada.

Yohanes 1: 2-3
(1:2) Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
(1:3) Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

Tanpa Dia, tidak ada satupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Itu sebabnya Yesus Kristus anak tunggal Bapa selalu bersama-sama dengan Allah Bapa ketika Allah Bapa menjadikan segala sesuatu.
Biarlah kita selalu berpegang pada firman, sebab dia menopang segala sesuatu.

Kata kuncinya ...
Roma 4: 17
(4:17) seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.

Allah menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.
Jadi apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah karena kuasa firman.

Bukti bahwa firman menopang segala sesuatu.
Kejadian 1: 1-2
(1:1) Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
(1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi tetapi pada mulanya keadaan bumi;
-      Belum berbentuk
-      Kosong
-      Gelap gulita menutupi samudera raya
-      Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air
4 perkara ini menunjukkan bahwa keadaan bumi belum sempurna adanya.
Namun untuk menyempurnakan ciptaan-Nya itu, Allah berfirman sebanyak 9 kali, dimulai dari Kejadian 1: 3-31.
Allah berfirman 9 kali:
Yang pertama
:
Jadilah terang
Yang kedua
:
Jadilah cakrawala
Yang ketiga
:
Jadilah darat dan laut
Yang keempat
:
Tanah menumbuhkan tumbuh-tumbuhan di bumi
Yang kelima
:
Jadilah benda-benda penerang di cakrawala
Yang keenam
:
-     Dalam air berkeriapan makhluk hidup
-     Burung berterbangan di atas bumi/udara melintasi cakrawala
Yang ketujuh
:
-     Bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup
Yang kedelapan
:
Allah menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan menurut gambar dan rupa Allah
Yang kesembilan
:
Allah memberi makanan bagi manusia dan hewan

9 kali berfirman menunjuk kepada firman Kristus, firman yang diurapi. Oleh sebab itu, seorang hamba Tuhan harus menyampaikan firman Kristus, firman yang diurapi untuk menghasilkan iman yang adalah dasar untuk berharap kepada Tuhan dan percaya walaupun tidak melihat. Dalam Ibrani 11:3  "Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat." 

Praktek supaya ciptaan Allah menjadi sempurna.
Amsal 8: 32-33
(8:32) Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku.
(8:33) Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya.

Mendengar didikan supaya menjadi bijak, oleh sebab itu JANGAN MENGABAIKAN DIDIKAN.
Malam hari ini kita dididik oleh Tuhan, dan kita selalu dididik oleh Tuhan lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah utama. Tuhan mendidik kita, ketika Tuhan berfirman kepada kita sekaliannya.
Oleh sebab itu, jangan mengabaikan, jangan mengecilkan setiap firman yang kita dengar.

Amsal 8: 10-11
(8:10) Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan.
(8:11) Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya.

Ada 3 hal yang harus kita perhatikan;
-      Terimalah didikan Tuhan karena didikan Tuhan lebih berharga dari perak
-      Terimalah pengetahuan dari Tuhan sebab pengetahuan Tuhan lebih berharga dari emas pilihan
-      Terimalah hikmat Tuhan sebab hikmat Tuhan lebih berharga dari permata, lebih berharga dari segala-galanya, hikmat Tuhan tidak ada yang dapat menyamainya

Tidak salah mendengar seorang motivator sebagai masukan, tetapi dengan catatan harus mengarah kepada hal yang positif, tetapi perlu diketahui didikan, pengetahuan dan hikmat Tuhan lebih dari segala-galanya.

Ibrani 12: 5-6
(12:5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
(12:6) karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."

Sikap kita saat menerima didikan:
-      “janganlah anggap enteng didikan Tuhan”
Berarti, jangan mengecilkan firman yang disampaikan lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah utama dan ibadah-ibadah yang lain.
-      “janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya”
Jangan putus asa, berarti;
a.     jangan sakit hati, jengkel, marah, bersungut-sungut.
b.    Jangan kecil hati ketika dididik Tuhan.

PERLU DIKETAHUI:
Ibrani 12: 7-8
(12:7) Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
(12:8) Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.

Didikan/ganjaran Tuhan menunjukkan bahwa Tuhan memperlakukan kita sebagai anak-anak Tuhan.
Tidak ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya. Kalau ada anak yang bebas dari ganjaran yang merupakan didikan dari Tuhan, yang sifatnya penderitaan, maka itu bukanlah anak Tuhan, melainkan anak gampang, anak murahan, anak yang lahir di luar nikah.

Untuk apa beribadah melayani kepada Tuhan tetapi berusaha menghindari nasihat yang sifatnya ganjaran yang adalah didikan dari Tuhan. Ganjaran menunjukkan bahwa Tuhan sedang memperlakukan kita sebagai anak-anak Tuhan.
Kita harus bisa membedakan mana anak gampangan, mana anak Tuhan. Kalau dia adalah anak gampangan, ia bebas dari ganjaran, tidak mau dididik, tidak mau dinasihati, tidak mau diingatkan. Jadi, untuk apa beribadah bahkan sampai berjuang melayani Tuhan tetapi tidak mendapat sebutan anak Tuhan karena tidak mau menerima ganjaran.
Kesalahan itu terjadi karena kita seringkali melupakan nasihat firman.

Ibrani 12: 9-10
(12:9) Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
(12:10) Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

Di sini kita melihat; “...dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati ...”, lebih lagi kepada Bapa segala roh, itulah Bapa di sorga.
Berbicara bapa, ada 3 bapa;
-      Bapa jasmani
-      Bapa rohani
-      Bapa di sorga

Bapa jasmani mendidik dalam waktu yang pendek menurut apa yang mereka anggap baik, tetapi Allah menghajar kita lewat didikan yang kita terima untuk kebaikan kita dengan tujuan supaya kita memperoleh bagian dalam kekudusan-Nya.

Mari kita lihat; SEORANG PRIBADI YANG MENERIMA GANJARAN.
2 Samuel 12: 7-9
(12:7) Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.
(12:8) Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.
(12:9) Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.

Nabi Natan menunjuk dosa kejahatan dari pada Daud, antara lain;
-      Membiarkan Uria, orang Het itu terbunuh lewat peperangan = dosa kejahatan.
-      Mengambil Batsyeba, isteri Uria = dosa kenajisan.

Oleh karena kesalahan, Tuhan mendidik Daud dengan ganjaran-ganjaran.
Mari kita lihat GANJARAN-GANJARAN tersebut.
2 Samuel 12: 10-12
(12:10) Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.
(12:11) Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.
(12:12) Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."

Ada 3 ganjaran yang merupakan didikan Tuhan yang harus diterima Daud:
1.    “pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya”
Pedang berbicara tentang perang dan keributan. Berarti selalu ada kekacauan.
2.    “malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri”
Malapetaka menimpa atas Daud, sementara malapetaka itu datang dari keluarga Daud sendiri, antara lain;
-      anak perempuan Daud diperkosa oleh anaknya sendiri dari isteri yang lain.
-      Absalom mengadakan suatu kudeta, mengambil alih takhta kerajaan secara paksa
-      anak Daud membunuh saudaranya sendiri (anak dari isteri Daud yang lain)
3.    “Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.”
Saya tidak bisa membayangkan hal ini. Kalau seorang suami melihat isterinya berzinah dengan orang lain dihadapannya, betapa pahitnya hal itu.

Tetapi itu adalah ganjaran yang harus diterima Daud, Tuhan sedang mendidik Daud. Didikan itu sakit, tidak enak. Oleh sebab itu, tadi sudah diawali: JANGAN PUTUS ASA KETIKA DIDIDIK OLEH TUHAN. Jangan menganggap rendah didikan Tuhan, sebab didikan Tuhan melebihi dari pengetahuan, kemampuan manusia.

BAGAIMANA SIKAP DAUD TERHADAP GANJARAN YANG MERUPAKAN DIDIKAN TUHAN?
2 Samuel 12: 13
(12:13) Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

... berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN."
Ini menunjukkan bahwa Daud mengakui segala kejahatan, kenajisannya kepada Tuhan.
Mengakui kesalahan berarti menerima didikan Tuhan, walaupun pahit rasanya, dalam hal ini; Daud memiliki hati yang mulia dengan tulus ikhlas menerima ganjaran yang merupakan didikan dari Tuhan.
Inilah kelebihan Daud, ia mudah sekali mengakui kesalahan, ia bukanlah orang yang keras hati. Orang yang keras hati sukar dididik, sukar dibentuk, sukar dinasihati, sekalipun ia bersalah.

Seperti apapun didikan Tuhan dalam kandang penggembalaan, terima saja.
Kalau Daud saja seorang raja mau menerima didikan, lebih lagi kita, karena sesungguhnya kesalahan kita lebih besar dan lebih banyak dari Daud.
Kita bukan siapa-siapa di mata Tuhan, lalu mengapa menganggap kecil didikan Tuhan, melupakan didikan Tuhan, sama seperti orang Ibrani sehingga Rasul Paulus dengan tegas berkata: “... sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak ...”(Ibrani 12:5).

Dampak positif menerima didikan Tuhan.
Ibrani 12: 11
(12:11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Ganjaran tidak mendatangkan sukacita tetapi dukacita, namun ganjaran itu menghasilkan kebenaran, kita dibenarkan karena menerima ganjaran yang merupakan didikan dari Tuhan.
Seorang ibu, juga ayah, ternyata sangat penting menerima ganjaran, mau menerima didikan dari Tuhan, supaya nantinya menghasilkan kebenaran, di mana buah kandungan itu menjadi buah kandungan yang benar di mata Tuhan.
Kemudian buah kebenaran itu memberi damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
Jadi, ganjaran Tuhan, selain disebut didikan, juga merupakan kita sedang dilatih oleh Tuhan.

Amsal 8: 10-12
(8:10) Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan.
(8:11) Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya.
(8:12) Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan.

Oleh karena didikan Tuhan, maka melahirkan HIKMAT.

Daud telah menerima ganjaran, didikan Tuhan, walaupun pahit rasanya, tetapi akhirnya Daud menghasilkan buah kebenaran, Tuhan memberikan anak kepada Daud, itulah Salomo, dari Batsyeba isterinya.
Selanjutnya Salomo memiliki hikmat Tuhan, dan hikmat itu berguna untuk membedakan mana yang baik, mana yang jahat, sehingga terjadi 3 perkara besar;
1.    Dapat menyelesaikan segala perkara, termasuk perkara dari 2 perempuan sundal.
2 perempuan sundal à nikah yang hancur. Sehancur-hancurnya nikah dapat dibereskan oleh hikmat   Tuhan.          
2.    Salomo memiliki hikmat yang luar biasa. Hikmat adalah kekayaan.
3.    Oleh karena hikmat Tuhan, Salomo membangun kemah Daud, rumah Tuhan, Tabernakel.

Pada akhirnya, oleh karena hikmat Tuhan, kita dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi PENGANTIN PEREMPUAN.

Hikmat tidak datang dari mana-mana, hikmat hanya datang dari didikan Tuhan.
Sekarang kita bandingkan dengan anak gampangan.
2 Samuel 12: 18A
(12:18) Pada hari yang ketujuh matilah anak itu. Dan pegawai-pegawai Daud takut memberitahukan kepadanya, bahwa anak itu sudah mati. Sebab mereka berkata: "Ketika anak itu masih hidup, kita telah berbicara kepadanya, tetapi ia tidak menghiraukan perkataan kita. Bagaimana kita dapat mengatakan kepadanya: anak itu sudah mati? Jangan-jangan ia mencelakakan diri!"

Anak gampangan berujung pada kebinasaan. Oleh sebab itu saya sampaikan malam hari ini; lebih baik menerima didikan, supaya kita menjadi anak-anak Tuhan.
Dalam Ibrani 12: 9-11 ...
(12:9) Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
(12:10) Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
(12:11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Menerima ganjaran yang adalah didikan dari Tuhan;
-      Supaya kita boleh hidup
-      Supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
-      Supaya kita hidup dalam damai sejahtera.
Tetapi anak gampangan berujung pada kematian. Anak yang lahir di luar nikah adalah mereka yang tidak mau menerima didikan, ganjaran, hajaran dari Tuhan, sehingga beribadah melayani Tuhan sesuka hati, tanpa menerima didikan.
Berbeda dengan ANAK TUHAN/mereka yang menerima didikan; beroleh hidup, beroleh kekudusan, damai sejahtera.
Tidak ada seorang ayah/bapa yang merasakan damai kalau anaknya tidak dengar-dengaran.

2 Samuel 12: 18-20
(12:18) Pada hari yang ketujuh matilah anak itu. Dan pegawai-pegawai Daud takut memberitahukan kepadanya, bahwa anak itu sudah mati. Sebab mereka berkata: "Ketika anak itu masih hidup, kita telah berbicara kepadanya, tetapi ia tidak menghiraukan perkataan kita. Bagaimana kita dapat mengatakan kepadanya: anak itu sudah mati? Jangan-jangan ia mencelakakan diri!"
(12:19) Ketika Daud melihat, bahwa pegawai-pegawainya berbisik-bisik, mengertilah ia, bahwa anak itu sudah mati. Lalu Daud bertanya kepada pegawai-pegawainya: "Sudah matikah anak itu?" Jawab mereka: "Sudah."
(12:20) Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke dalam rumah TUHAN dan sujud menyembah. Sesudah itu pulanglah ia ke rumahnya, dan atas permintaannya dihidangkan kepadanya roti, lalu ia makan.

Daud tidak menyesali didikan Tuhan, dia tidak mencelakakan diri, justru sebaliknya;
1.    Daud mandi, berarti menyucikan diri.
2.    Daud berurap (hidup dalam pengurapan).
3.    Daud bertukar pakaian (melepaskan pakaian lama, mengenakan pakaian baru).

Pilih mana: diakui menjadi anak Tuhan sekalipun konsekuensinya menerima ganjaran, dari pada anak-anak gampangan yang bebas dari ganjaran, sekalipun ia beribadah dan melayani Tuhan?
Biarlah kita mengerti dengan pasti apa yang harus kita kerjakan ke depan. Kalau kita mengerti dengan pasti tetapi tidak mau mengerjakan apa yang harus kita kerjakan ke depan, berarti ia adalah anak gampangan, yang berujung pada maut.

Ibrani 12: 12-13
(12:12) Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;
(12:13) dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.

Yang menerima ganjaran yang merupakan didikan dari Tuhan;
-      Menguatkan tangan yang lemah dan lutut yang goyah.
Jadi jangan mengadakan konspirasi yang tidak baik = putus asa, tidak suka dinasihat firman.
-      Luruskanlah jalan bagi kakimu = berjalan di jalan yang lurus, sehingga yang pincang jangan terpelecok melainkan menjadi sembuh.

Saya tambahkan sedikit lagi ...
Amsal 8: 12
(8:12) Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan.

Di sini kita melihat; hikmat tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, hikmat dimiliki oleh orang yang smart, bukan orang bodoh, sedangkan orang bebal/orang yang menolak didikan membesar-besarkan kebodohannya.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment