KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, December 10, 2017

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 06 DESEMBER2017


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 06 DESEMBER 2017
(Seri 134)
Subtema: PAULUS DIPERCAYAKAN FIRMAN PENGAJARAN MEMPELAI.

Shalom...
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekalian, salam di dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan hati-Nya kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan. Kita patut bersyukur, kiranya kasih karunia, damai sejahtera turun atas kita sampai selama-lamanya.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1:26
(1:26) yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.

Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.

Ada dua rahasia besar yaitu;
a.     Rahasia nikah (Efesus 5:32).
b.     Rahasia ibadah (1 Timotius 3:16a).

Keterangan: RAHASIA IBADAH.
1 Timotius 3:16a
(3:16a) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita:

Jadi, rahasia ibadah itu besar dan agung.

Bukti rahasia ibadah itu besar:
1 Timotius 3:16b
(3:16b)"Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Kristus diberitakan (dinyatakan) di antara bangsa – bangsa yang tidak mengenal Allah (bangsa kafir).

Roma 1:2-5
(1:2) Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci,
(1:3) tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud,
(1:4) dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.
(1:5) Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.

Tentang Yesus Kristus Anak Tunggal Bapa:
-       Menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud.
-       Menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati.
-       Hamba-hamba Tuhan menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa supaya percaya dan taat kepada nama-Nya.

Kita kembali memperhatikan...
1 Timotius 3:16b
(3:16b) "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Kalimat ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
-        Dinyatakan dalam rupa manusia à kematian Yesus Kristus.
-        Dibenarkan dalam Roh à kuasa kebangkitan Yesus Kristus.
-        Diberitakan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.
Yesus Kristus dinyatakan kepada bangsa-bangsa baik kematian-Nya, kebangkitan-Nya maupun Dia diangkat di dalam Kemuliaan.

Keterangan: Diberitakan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Pertanyaannya: Siapa yang akan memberitakan-Nya kepada bangsa-bangsa?
Roma 1:5
(1:5) Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.

Hamba-hamba Tuhan yang telah menerima kasih karunia dan jabatan rasul dipercayakan oleh Tuhan untuk menuntun semua bangsa supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.
Orang-orang yang melayani Tuhan, sesuai dengan karunia – karunia dan jabatan-jabatan, itu adalah kasih karunia, kemurahan Tuhan.

Sedikit kesaksian: saya masih ingat, waktu kita memulai pelayanan ini tidak ada satupun yang bisa dan layak dalam melayani Tuhan, baik untuk memimpin pujian, pembaca Firman Tuhan, kolektan, pemain musik.
Namun pada akhirnya, imam-imam yang melayani Tuhan diperlengkapi dengan karunia-karunia Roh Kudus, dipercayakan jabatan-jabatan, itu adalah kasih karunia. Jadi, kalau kita dipercayakan untuk melayani Tuhan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini, itu adalah kasih karunia dan kemurahan. Berarti, melayani bukan karena gagah, hebat, bukan karena keperkasaan, namun oleh karena Roh Tuhan memberi kita kemampuan.

Efesus 3:7-8
(3:7) Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya.
(3:8) Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,

Kepada rasul Paulus yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia untuk memberitakan kepada orang-orang yang bukan Yahudi (bangsa kafir) kekayaan Kristus yang tidak terduga.
Tuhan telah membawa kita dari kasih karunia yang satu kepada kasih karunia yang lain. Apa yang tidak pernah dipikirkan manusia, didengar oleh telinga dan tidak pernah timbul di dalam hati kita itu yang Tuhan berikan kepada kita. Siapa yang menyangka bahwa kita sedang berada di atas gunung Tuhan, menjalankan ibadah dan pelayanan ini di atas gunung Tuhan, tidak ada yang menyangka, tetapi oleh karena kekayaan yang tersembunyi dari abad ke abad kita memperoleh pemahaman dan pengertian yang benar, bahwa sekarang dengan yakin kita sekarang beribadah dan melayani Tuhan di atas gunung Sion.

Galatia 2:7-8
(2:7) Tetapi sebaliknya, setelah mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil untuk orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus untuk orang-orang bersunat
(2:8) --karena Ia yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, Ia juga yang telah memberikan kekuatan kepadaku untuk orang-orang yang tidak bersunat.

Kepada Paulus telah dipercayakan pemberitaan Injil untuk orang-orang yang tidak bersunat (kafir), sedangkan Petrus untuk orang-orang yang bersunat  (bangsa Yahudi).
Allah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul bagi orang-orang yang bersunat / bangsa Yahudi juga memberikan kekuatan yang sama kepada Paulus untuk menjadi rasul bagi orang-orang yang tidak bersunat / bangsa kafir. Jadi, Tuhanlah yang memberi kekuatan dan kemampuan untuk memberitakan Injil, untuk melayani Tuhan supaya tidak ada yang bermegah saat kita dipercaya untuk melayani Tuhan.

Galatia 2:9
(2:9) Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat;

Yakobus, Kefas (Petrus) dan Yohanes berjabat tangan dengan Paulus dan Barnabas sebagai tanda persekutuan supaya Paulus dan Barnabas pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka (Yakobus, Kefas (Petrus) dan Yohanes) kepada orang-orang yang bersunat. Berarti, di dalam pelayanan itu ada persekutuan yang indah oleh kesatuan Roh. Karunia berbeda, jabatan berbeda tetapi kita melayani Tuhan dengan Roh yang satu dan yang sama sehingga ada persekutuan yang indah. Kalau tidak ada kesatuan berarti pelayanan itu sumbernya dari roh yang berbeda-beda.

Kisah Para Rasul 26:16
(26:16) Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti.

Rasul Paulus telah ditetapkan oleh Tuhan untuk menjadi pelayan dan saksi tentang:
-     Segala sesuatu yang dia lihat dari Yesus Kristus.
-     Apa yang diperlihatkan Tuhan kepadanya.
Jadi, Tuhan yang menetapkan rasul Paulus menjadi pelayan dan saksi (menjadi terang) di tengah-tengah pelayanan.

Kita akan buktikan apa yang dinyatakan rasul Paulus dalam Kisah para rasul 26:16 tadi...
2 Korintus 12:1-2
(12:1) Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.
(12:2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.

Rasul Paulus diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga yang disebut juga Firdaus. Kemudian, menerima penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan dari Tuhan saat ia diangkat ke tingkat ketiga dari sorga, dan itulah yang harus diberitakan kepada bangsa kafir.
Jadi, apa yang telah dinyatakan rasul Paulus dalam Kisah Para Rasul 26:12 itu terbukti dan itu telah disampaikan kepada jemaat di Korintus setelah 14 tahun melayani Tuhan. Jadi, apa yang dia lihat dari Tuhan, itulah yang diberitakan kepada bangsa-bangsa kafir / orang-orang yang tidak bersunat.

Pertanyaannya apa yang dilihat rasul Paulus ketika diangkat ke tingkat yang ketiga?
Ibrani 9:2-4
(9:2) Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus.
(9:3) Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.
(9:4) Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,

Rasul Paulus melihat dua hal pada kemah yang pertama/bagian depan à tempat Kudus (Ruangan Suci) di dalamnya terdapat ;
-     Kaki Dian / Pelita Emas.
-     Meja Roti Sajian.
Sedangkan tempat Kudus atau Ruangan Suci (Tabernakel Musa) ada tiga alat, yaitu;
-     Kaki Dian / Pelita Emas.
-     Meja Roti Sajian.
-     Mezbah Dupa Emas.
Sepintas, apa yang dilihat oleh rasul Paulus, tentang ibadah di sorga, sepertinya bertentangan dengan ibadah di bumi / Tabernakel yang dibangun oleh Musa, sebetulnya, justru semakin meneguhkan kita pribadi lepas pribadi.

Tiga macam alat yang ada di dalam Ruangan Suci, yaitu; MEJA ROTI SAJIAN, PELITA EMAS, MEZBAH DUPA à ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
-       Meja Roti Sajian -> ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
-       Pelita Emas -> ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
-       Mezbah Dupa -> ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

Berarti, ibadah itu tidak hanya sebatas Ibadah Pendalaman Alkitab dan Ibadah Raya Minggu, namun ibadah itu harus memuncak sampai kepada Ibadah Doa Penyembahan, sebagaimana Mezbah Pembakar Ukupan itu sudah ada di dalam Ruangan Maha Suci (ibadah di sorga) sesuai dengan apa yang dilihat oleh rasul Paulus. Jadi, puncak ibadah itu bukan Ibadah Raya Minggu (seperti yang diketahui oleh orang-orang kristen pada umumnya). Jadi, di sini tidak ada perbedaan antara apa yang dilihat oleh rasul Paulus dengan Tabernakel Musa. Musa menerima jabatan nabi, Paulus menerima jabatan rasul kemudian Yakobus, Kefas, Yohanes menjadi rasul bagi orang yang bersunat sedangkan Paulus dan Barnabas menjadi rasul bagi orang yang tidak bersunat namun mereka tetap berjabat tangan / ada persekutuan, artinya; melayani Tuhan itu sumbernya dari roh yang satu dan yang sama. Penglihatanpun tidak mungkin berbeda, sekalipun sepintas terlihat beda, justru semakin menguatkan kehidupan kita, karena memberi pengertian rohani.

Wahyu 11:1
(11:1) Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

Tugas dari Elia dan Musa adalah untuk mengukur tiga hal dengan tongkat pengukur;
1.     Bait suci Allah à kebenaran dan kesucian / hidup yang telah dimurnikan.
2.     Mezbah à doa penyembahan.
3.     Mereka yang tekun beribadah di dalamnya = tekun dalam tiga macam ibadah pokok.
Jadi, yang diukur oleh Musa dengan tongkat pengukur salah satunya adalah Mezbah atau doa penyembahan, maka ibadah kita harus memuncak sampai kepada doa penyembahan, tidak berhenti hanya tekun dalam Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian dan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, namun juga tidak cukup hanya menjalankan Ibadah Doa Penyembahan dan mengabaikan dua macam ibadah yang lain (Ibadah Pendalaman Alkitab dan Ibadah Raya minggu) tetapi harus tekun dalam tiga macam ibadah pokok dan ketekunan itu harus memuncak sampai kepada doa penyembahan, tanda penyerahan diri secara total/penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, bagaikan ukupan yang naik di hadapan Tuhan.

Wahyu 12: 15-17
(12:15) Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
(12:16) Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
(12:17) Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Bumi datang menolong mempelai perempuan itu, ia datang membuka mulutnya dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.

Mari kita lihat bumi...
Kejadian 2:6
(2:6) tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu—

Dari bumi ada kabut naik ke atas à doa penyembahan. Pendeknya, ibadah yang memuncak sampai kepada doa penyembahan menyelamatkan kita dari mata ular, dan akan mengangkat kita, dan berada di dalam Ruangan Maha Suci.

Kita lihat penggenapannya dalam...
Wahyu 8:3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu
dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Asap dupa yang naik di hadapan Tuhan itulah doa penyembahan, itu yang menolong kehidupan kita / gereja Tuhan, juga menolong pengantin perempuan.

Wahyu 12:17
(12:17) Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian

Yang menjadi sasaran si ular tua naga merah padam adalah mereka yang hanya memiliki hukum-hukum Allah dan yang hanya memiliki kesaksian Yesus (firman dan Roh Kudus), artinya ibadah tidak sampai pada puncaknya, yaitu doa penyembahan.
Hukum-hukum Allah -> Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Kesaksian Yesus -> Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
Jadi, kalau ibadah kita tidak memuncak sampai kepada doa penyembahan resikonya tinggi sekali.
Itulah tentang penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang diterima oleh rasul Paulus ketika ia diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga (Firdaus), maka inilah yang harus disampaikan oleh hamba-hamba Tuhan diakhir-akhir ini. Kalau kita perhatikan waktu bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka dibawa sampai ke gunung Sinai, pada saat itu Allah turun ke atas gunung Sinai disertai dengan tiga hal, yaitu;
-     Kilat dengan bunyi guruh menderu -> Ibadah Raya Minggu.
-     Awan padat -> Ibadah Doa Penyembahan.
-     Terdengar bunyi sangkakala bahkan bunyi sangkakala itu kian lama terdengar kian keras -> Ibadah Pendalaman Alkitab.
Ini berbicara tentang ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok...Keluaran 19:16.

Jadi, ibadah di bumi adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, itu yang harus diperlihatkan, itu yang harus diberitakan oleh rasul Paulus bukan soal perkara lahiriah dan kesibukan di bumi tetapi soal ibadah yang ada di sorga.
Kesimpulannya, tiga macam ibadah pokok adalah ibadah yang berasal dari Allah, dari sorga turun ke bumi, bukan ibadah buatan tangan manusia. Hanya Paulus satu-satunya rasul yang dapat melihat suasana ibadah di sorga. Jadi, apa yang dilihat oleh rasul Paulus itulah yang di bawa turun ke bumi. Itu sebabnya di atas tadi saya sampaikan, apa yang tidak timbul di hati, apa yang tidak pernah didengar oleh telinga, serta apa yang tidak pernah dipikirkan oleh manusia, itulah yang Tuhan berikan kepada kita lewat rasul Paulus.

Tidak berhenti sampai di situ...
Ibrani 9:4
(9:4) Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,

Dibelakang tirai yang kedua / Ruangan Maha Suci, di situ terdapat:
-     Mezbah pembakaran ukupan dari emas (Mezbah Dupa).
-     Tabut perjanjian yang seluruhnya disalut dengan emas.
Yang membawa kita naik di hadirat Tuhan adalah doa penyembahan itu sebabnya di belakang tirai yang kedua / Ruangan Maha Suci, di situ telah terdapat mezbah pembakaran ukupan. Jadi, apa yang dilihat rasul Paulus tidak bertentangan dengan apa yang dilihat oleh Musa di gunung Sinai.

Kemudian, di situ juga terdapat tabut perjanjian, seluruhnya disalut dengan emas.
Arti rohani dari tabut perjanjian, ialah:
a.     Takhta Allah.
b.     Persekutuan yang indah antara tubuh / sidang jemaat dengan Kristus sebagai kepala.

Saudaraku, tentang takhta Allah:
Takhta Allah menunjukkan bahwa Yesus adalah Raja. Kemudian, persekutuan yang indah antara tubuh dengan kepala = hubungan intim  / hubungan nikah, menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah Mempelai Laki-Laki sorga. Itulah yang dilihat rasul Paulus dan selanjutnya, harus diberitakan kepada bangsa kafir / orang-orang yang tidak bersunat. Pendeknya, rasul Paulus mengusung Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel kepada bangsa kafir. Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan menetapkan rasul Paulus sebagai pelayan dan saksi dalam hal pemberitaan firman Pengajaran Mempelai dalam terang-Nya Tabernakel.
                                                          
Pengajaran  Mempelai ditemukan di Indonesia dan ini harus dibawa sampai ke Barat. Pembangunan Tabernakel di mulai dari Timur sampai ke Barat, penginjil-penginjil telah datang dari Barat ke Timur, tetapi pembangunan tubuh Kristus, Pengajaran Mempelai dimulai dari Timur sampai ke Barat, sama seperti kilat yang memancar dari Timur sampai ke Barat...Matius 24:27.
Hamba-Nya bapa pendeta Van Gessel dipakai oleh Tuhan untuk mendapatkan pengajaran yang besar dan mulia ini, beliau telah dipanggil oleh Tuhan, tetapi pengajaran yang besar ini kita lanjutkan dari Timur sampai ke Barat. Maka kita semua harus berjabat tangan, ada persekutuan yang indah dan erat yang disatukan oleh roh yang satu dan yang sama tidak boleh mengambil jalannya masing-masing. Satu Tuhan, satu pengajaran, satu baptisan yang semuanya diikat oleh kesatuan damai sejahtera, tidak boleh diikat oleh roh-roh yang lain. Kita harus mendukung, tidak mungkin saya sendiri membawa pengajaran Mempelai ini, harus ada kesatuan. Hargai apa yang telah dinyatakan Tuhan kepada kita malam ini, apa yang telah dilihat oleh rasul Paulus diberitakan kepada bangsa kafir / orang-orang yang tidak bersunat.

Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Pengajaran Mempelai ini suatu kali kelak, akan membawa kita masuk dalam kegerakan yang besar, yaitu; pesta nikah Anak Domba, sebab Dia Raja dan Mempelai Pria Sorga.
Tadi, rasul Paulus telah melihat di belakang tirai yang kedua / Ruangan Maha Suci, mezbah pembakaran ukupan, juga melihat tabut perjanjian. Arti rohani dari TABUT, yang pertama: Takhta  Allah menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah Raja, kedua, persekutuan yang indah antara tubuh dengan kepala = hubungan intim, menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah Mempelai Pria Sorga.

2 Korintus 11:2-3
(11:2) Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
(11:3) Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

Sudah jelas, bahwa rasul Paulus mempunyai kerinduan yang besar untuk membawa sidang jemaat di Korintus menjadi pengantin perempuan mempelai Anak Domba. Dalam hal ini kita tidak perlu ragu sebab itu rasul Paulus cemburu dengan cemburu Ilahi, dia takut kalau-kalau pikiran dari sidang jemaat di Korintus ini disesatkan dari kesetiaan mereka yang sejati kepada Kristus, Dialah Mempelai Pria Sorga. Rasul Paulus rindu untuk membawa jemaat di Korintus menjadi perawan suci / pengantin perempuan mempelai Anak Domba, menunjukkan bahwa rasul Paulus adalah pemberita firman Pengajaran Mempelai dalam terang-Nya Tabernakel.

Kita bersyukur, Tuhan memakai rasul Paulus menjadi pelayan dan saksi dari apa yang dilihat dari Tuhan dan apa yang Tuhan perlihatkan kepada dia. Paulus memberitakan Pengajaran Mempelai dengan kekuatan yang penuh dari Tuhan. Saudaraku, dibutuhkan kekuatan untuk memberitakan Pengajaran Mempelai karena terlalu banyak ajaran-ajaran lain yang menyesatkan sidang jemaat (gereja Tuhan) dari kesetiaan mereka kepada Kristus, seperti Hawa diperdaya oleh ular.

Ibrani 9:4
(9:4) Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,

Di dalam TABUT perjanjian itu tersimpan tiga hal;
1.     Buli-buli emas berisi manna.
2.     Tongkat harun yang pernah bertunas.
3.     Loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian.
Tiga hal tersebut bersifat permanen.
BULI-BULI EMAS BERISI MANNA = Firman Allah yang bersifat permanen.
TONGKAT HARUN YANG BERTUNAS = Roh Kudus yang bersifat permanen.
DUA LOH BATU YANG BERISIKAN 10 HUKUM = kasih yang bersifat permanen.

Galatia 1:12
(1:12) Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.

Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel diterima oleh Paulus, bukan dari manusia dan bukan manusia yang mengajarkan padanya tetapi langsung Tuhan sendiri yang mengajarkannya dan selanjutnya disampaikan kepada bangsa kafir.

Jadi, saudara tidak perlu ragu (bimbang), oleh karena ketidakpercayaan terhadap firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, dia mendapatkan ini dari Tuhan dan Tuhan yang mengajarkannya kepada dia dan selanjutnya diberitakan kepada bangsa kafir. Kita ini  adalah bangsa kafir bukan bangsa pilihan, namun kalau akhirnya bangsa kafir mendapatkan Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel itu adalah kasih karunia. Saudaraku, tidak ada lagi pengajaran yang melebihi firman Pengajaran Mempelai dalam terang-Nya Tabernakel sekalipun dia menggunakan metode ini dan itu, dengan segala ilmu pengetahuan yang dimiliki di dunia ini.

Kisah Para Rasul 26:17
(26:17) Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka,

Tuhan mengasingkan rasul Paulus dari orang-orang Yahudi dan bangsa kafir sebab Tuhan mengutus rasul Paulus kepada mereka.
Dia diasingkan, artinya; rasul Paulus dikhususkan bagi Tuhan, berarti firman Pengajaran Mempelai dalam terang-Nya  Tabernakel yang kita terima ini menunjukkan bahwa Tuhan sedang mengkhususkan kita dari bangsa-bangsa lain. Bukankah ini adalah janji yang membuat hati kita yakin untuk lebih sungguh-sungguh lagi melayani Tuhan, yakin untuk lebih sungguh-sungguh lagi menyerahkan diri kepada Tuhan tanpa ada keraguan? Betul-betul kita dikhususkan, tidak perlu ragu lagi. Maka kita tidak sia-sia menyerahkan diri kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan maupun segala apa yang kita korbankan, baik tenaga, pikiran, waktu dan uang sekalipun, yang kita korbankan tidak sia-sia karena kita telah dikhususkan bagi Tuhan, kita semua menjadi biji mata Tuhan, spesial (khusus) yang harus dipelihara dan dilindungi oleh Tuhan, jauh dari mata ular sampai pada puncak kesukaran, 3,5 tahun. Tidakkah kita bahagia mendengar jaminan semacam ini? Sampai akhirnya ucapan syukur yang begitu dalam, tidak henti-hentinya kita naikkan di hadapan Tuhan. Mungkin saja di dunia ini kita dipandang sebelah mata, tidak masuk hitungan, tetapi bagi Tuhan kita berharga, kita dijadikan biji mata Tuhan, jauh dari mata ular, maka sekalipun habis raga ini, habis hati ini untuk Tuhan tetapi apa yang kita kerjakan tidak sia-sia.

Kisah Para Rasul 26:18
(26:18) untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.

Firman Pengajaran Mempelai yang diberitakan oleh rasul Paulus berkuasa untuk:
Yang pertama:
-     Membuka mata semua bangsa supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang.
-     Supaya mereka berbalik dari kuasa Iblis kepada Allah.
Yang kedua: Supaya mereka oleh iman mereka kepada Tuhan memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dari apa yang ditentukan dari orang-orang yang dikuduskan.

Saudaraku, kita mendapat pengampunan dari Tuhan bahkan dikuduskan dan dibenarkan, itu oleh karena iman di dalam darah salib Kristus. Bangsa kafir dulu dalam kegelapan, bangsa yang tidak bersunat, artinya; hidup dalam hawa nafsu dan keinginan daging, kemudian berada dalam kegelapan yang paling gelap, tetapi akhirnya Tuhan membuka mata kita semua, berada dalam terang terlepas dari tabiat-tabiat daging, karena iman percaya kita yang dikerjakan oleh salib Kristus. Kalau kita ingat dosa kita, kita tidak pantas menerima semua ini, tetapi oleh karena darah salib kita dibenarkan oleh iman, kita yakin kita mendapat pengampunan, penebusan di dalam darah salib Kristus. Amin.

Tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pria sorga memberkati

Pemberita firman;

Gembala sidang; Pdt Daniel U. Sitohang











No comments:

Post a Comment