IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 07 NOVEMBER 2024
KITAB MALEAKHI PASAL 2
Maleakhi 2:8-9
(Seri 25)
Subtema: API YANG TIDAK PERNAH BERKATA CUKUP (Part 2)
Salam sejahtera bagi kita semua, salam di dalam kasihNya TUHAN kita Yesus Kristus yang telah menghimpunkan kita untuk selanjutnya berada di atas gunung TUHAN yang kudus beribadah lewat ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, saudara saudari yang terkasih, bapak, ibu yang terkasih dimanapun saudara berada yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT “BETANIA” lewat live streaming atau video internet atau online dimanapun saudara berada. Kiranya damai sejahtera dari Sorga turun memenuhi kehidupan kita sekaligus memberikan sukacita dan satu kebahagiaan saat kita duduk diam mendengarkan firman TUHAN di dekat kaki TUHAN.
Mari kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Namun sebelum kita masuk dalam penjelasan firman Allah tetaplah berdoa dalam Roh mohonlah kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi sehingga ibadah ini tidak menjadi percuma, tidak menjadi sia-sia untuk kita kerjakan di hadapan TUHAN. Mari kita kembali untuk membaca Maleakhi 2:8-9.
Maleakhi 2:8-9 Perikop: Murka TUHAN terhadap para imam.
(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam. (2:9) Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.
Intisari dari ayat 8-9; Para imam (pemimpin umat Israel) menyimpang dari jalan (ayat 8), karena para imam tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan (ayat 9), sehingga para imam memandang bulu dalam pengajarannya, maksudnya memperhatikan sidang jemaat yang kaya (orang yang beruang) tetapi mengabaikan sidang jemaat yang miskin (tidak punya harta/tidak punya apa-apa). Nabi Yesaya turut menceritakan hal sama di dalam Yesaya 56:10-11.
Yesaya 56:10-11 dengan perikop: "Pemimpin-pemimpin yang fasik"
(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja; (56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.
Para pemimpin umat Israel: “mengambil jalannya sendiri” ( ayat 11), itu berarti; mereka tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan, dengan lain kata para imam menyimpang dari jalan TUHAN, sehingga mereka disebut: “orang-orang buta”. Andaikata mereka terus mengikuti jalan TUHAN, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan maka TUHAN tidak menyebut para pemimpin umat Israel sebagai orang-orang buta, tetapi karena mereka menyimpang dari jalan TUHAN, tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukan akhirnya para pemimpin umat Israel disebut sebagai orang-orang buta rohani.
Orang-orang buta artinya:
Tidak tahu apa-apa.
Perlu untuk diketahui apabila seorang imam tidak tau apa-apa memimpin jemaat yang tidak tahu apa-apa satu kali akan jatuh dalam lobang yang sama, itulah yang disebut lobang jurang maut berarti menjadi bagian dari tubuh antikris (keluar dari bilangan TUHAN).
Anjing-anjing bisu tidak tahu menyalak.
Artinya sebagai seorang pemimpin jemaat tidak memiliki keberanian untuk menyampaikan firman pengajaran yang murni dan benar, karena resikonya ada; jemaat akan tersakiti. Kalau firman itu disampaikan dengan murni dan benar pasti jemaat terlukai, pasti jemaat akan tersakiti, karena firman Allah itu disebut pedang dia menusuk amat dalam sehingga sidang jemaat tersakiti dan terlukai, orang kaya yang masih mempertahankan harga diri akan mundur dari ibadah dan pelayanan itu.
Resiko menyampaikan pengajaran firman Allah yang murni dan benar itu besar, ada yang terlukai:
Jemaat akan terlukai.
Orang kaya yang masih mempertahankan harga diri akan mundur dari tengah-tengah ibadah dan pelayanan itu, itu sudah pasti, sedangkan orang yang tidak punya uang saja (orang miskin) terlukai juga, apalagi orang kaya yang masih mempertahankan harga diri akan mundur dari tengah ibadah dan pelayanan.
Berbaring melamun dan suka tidur saja.
Menunjukan bahwa para pemimpin umat Israel adalah pemalas.
Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang.
Malam ini kita masih membahas tentang; Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang.
Keterangan; ANJING-ANJING PELAHAP TIDAK TAHU KENYANG.
Istilah lain pelahap tidak tahu kenyang: rakus dan tamak, serba kekurangan; sudah diberkati dengan berkelimpahan tetapi masih merasa tidak cukup, itulah yang disebut rakus dan tamak.
Amsal 30:15-16
(30:15) Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!" (30:16) Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"
Si lintah mempunyai dua anak perempuan yaitu: untukku dan untukku. Anak perempuan pertama bernama untukku, dan anak perempuan kedua juga bernama untukku.
Untukku dan untukku menunjukan bahwa si lintah adalah pelahap yang tidak tahu kenyang = rakus dan tamak, padahal Alkitab berkata; asal ada makanan dan pakaian cukuplah.
Makanan → firman Allah yang benar dan murni sebagai kebutuhan pokok, supaya manusia hidup, karena manusia bukan hidup dari roti (makanan) tetapi manusia hidup dari setia firman Allah yang keluar dari mulut Allah. Kemudian kalau kita sudah dikenyangkan oleh makanan pokok itulah firman Allah, kita tidak mungkin lagi jajan-jajan di luaran sana, cari-cari khotbah motivasi, cari khotbah guyon-guyon, cari khotbah firman yang ditambahkan dan dikurangkan, cari khotbah-khotbah pidato dan lain sebagianya.
Pakaian → kasih, berkuasa untuk menutupi banyak sekali dosa (ketelanjangan yang memalukan).
Jadi inilah yang terpenting; Asal ada makanan dan pakaian cukuplah, tidak dikatakan asal rakus dan rakus terus, biar sudah diberkati tetap masih kekurangan, tetapi yang benar adalah asal ada makanan dan pakaian cukuplah, maka di ayat 1 Timotius 6:6: Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
Jadi ibadah yang disertai rasa cukup berarti asal ada makan dan pakaian ibadah yang seperti inilah ibadah yang memberi keuntungan besar. TUHAN tidak pernah berkata kalau kamu kaya, kamu diberkati harta kekayaan, uang yang banyak, kalau memiliki kedudukan, jabatan, pangkat yang tinggi pekerjaan yang bagus, bisnis yang bagus kamu datang beribadah, ibadah itu memberi keuntungan yang besar, TUHAN tidak pernah berkata seperti itu, tetapi ibadah dengan rasa cukup, asal ada makanan dan pakaian memberi keuntungan yang besar.
Jadi singkat kata untukku, dan untukku adalah:
1. Dunia orang mati.
2. Rahim yang mandul.
3. Bumi yang tidak pernah puas dengan air.
4. Api yang tidak pernah berkata cukup.
Hal 1-hal 3: hal yang tidak pernah mengenal kata kenyang walaupun sudah berkelimpahan, sementara hal 4 adalah hal yang tidak pernah berkata cukup. Hal 1 sampai hal 4 sudah kita bahas bersama-sama, tentu kita sudah diberkati. Sekarang kita akan membahas hal 4: Api yang tidak pernah berkata cukup.
Tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan ini meneguhkan setiap hati kita.
Keterangan; API YANG TIDAK PERNAH BERKATA CUKUP.
Arti API (menurut KBBI): PANAS dan CAHAYA, sedangkan sumber cahaya adalah dari sesuatu yang terbakar.
Pendeknya, panas dan terbakar itulah sifat api yang tidak pernah berkata cukup.
Selanjutnya kita aka melihat pribadi yang memiliki karakter (sifat) api. Kita akan temukan itu di dalam Bilangan 16:1-2.
Bilangan 16:1-2 Perikop: Pemberontakan Korah, Datan dan Abiram.
(16:1) Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang (16:2) untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.
Korah beserta 3 orang lainnya, yakni; Datan, Abiram dan On mengajak 250 orang Israel untuk memberontak (mendurhaka) melawan terhadap Musa.
Jangan kita mengajak orang lain untuk memberontak di hadapan TUHAN dalam penggembalaan ini. Saudara apabila ada seseorang suka menggerutu, suka memberontak dengan kebijakan-kebijakan yang TUHAN nyatakan di tengah ibadah dan pelayanan ini, jangan manfaatkan dia, jangan ajak dia untuk memberontak di hadapan TUHAN. Tujuan kita datang menghadap TUHAN hanya satu; memuji dan memuja sebab hanya kepada TUHAN saja kita berbakti. Jadi kalau tujuan ini kita ketahui maka keinginan-keinginan yang busuk tidak mungkin kita tunjukan di hadapan TUHAN. Jadi ingat, dari rumah kita datang menghadap TUHAN tujuannya 1 memuji, memuja, dan berbakti kepada TUHAN.
BIODATA (Riwayat hidup singkat) dari:
Korah, berasal dari suku Lewi.
Datan, Abiram dan On adalah suku Ruben.
250 orang Israel pemimpin-pemimpin yang dipilih melalui rapat, mereka adalah orang-orang kenamaan.
Bilangan 16:3
(16:3) Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"
Korah dan kumpulannya mengerumuni Musa dan Harun serta berkata: sekarang cukuplah itu!
Pendeknya Korah dan kumpulannya menuduh Musa dan Harun memiliki " karakter (sifat, tabiat) yang tidak pernah berkata cukup seperti api, padahal sebetulnya Musa dan Harun tidak rakus (tidak tamak) kepada kedudukan, jabatan dan pangkat, tapi lihatlah Korah dan kumpulannya justru menuduh Musa dan Harun memiliki sifat api yang tidak pernah berkata cukup, seolah-olah Musa dan Harun ini gila hormat.
Dasar dari tuduhan ini dapat dilihat dari pernyataan Korah berikutnya di Bilangan 16:3: Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"
Jadi maksud Korah dan kumpulannya tabiat Musa ini persis seperti api yang tidak pernah berkata cukup.
Jadi dasar tuduhan ini dapat dilihat dari pernyataan berikutnya; Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?" karena mereka berprinsip bahwa jemaat TUHAN ini adalah orang-orang kudus, kemudian jemaat TUHAN ini di tengah-tengahnya TUHAN ada.
SIKAP MUSA TERHADAP TUDUHAN KORAH DAN KUMPULANNYA:
SIKAP PERTAMA:
Bilangan 16:4
(16:4) Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia.
Sujudlah Musa. Sikap Musa ini menunjukan bahwa dia adalah pribadi yang lemah lembut dan rendah hati.
Sebetulnya dari sikap pertama ini dapat diketahui bahwa Musa tidak memiliki sifat api, sedangkan orang yang memiliki sifat api, apabila mendengar tuduhan-tuduhan seperti tuduhan Korah kepada Musa maka secepatnya ia akan panas dan terbakar hatinya mendengar tuduhan itu, tapi sikap Musa tidak, justru sujudlah dia, menunjukkan dia adalah pribadi yang lemah lembut dan rendah hati.
Banyak juga dari antara orang Kristen kalau ditegur oleh firman tidak terima. Kalau memang kita tidak melakukannya (tidak hidup seperti itu) tidak akan rasa, tapi dasar tidak mau berubah apalagi memiliki sifat api yang tidak pernah mengenal kata cukup akan terbakar hatinya, akan panas hatinya, tapi Musa tidak. Ini adalah satu teladan yang pantas kita teladani dari malam ini, besok, sampai TUHAN datang.
Kita lihat dulu Bilangan 12:3 sudah disinggung minggu lalu, tetapi tidak apa-apa bila kita singgung kembali, ini hanya jembatannya saja. Kita lihat juga pemberontakan Miriam dan Harun kepada Musa. Jadi pemberontakan Korah itu pemberontakan berikutnya, karena Miriam dan Harun sebelumnya pernah memberontak kepada Musa.
Bilangan 12:3 perikop: Pemberontakan Miryam, dan Harun
(12:3) Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.
Musa adalah seorang yang sangat lemah lembut dan rendah hati dan tidak ada orang yang melebihi kelemahlembutan dan kerendahan hati Musa di atas muka bumi ini, bahkan sampai detik ini, mungkin sampai kapan pun. Jadi betapa lemah lembut dan rendah hatinya dia, karena memang dia tidak memiliki sifat api, sehingga sekalipun ada tuduhan, sekalipun Miriam dan Harun memberontak kepada Musa ia tetap menunjukan sikap yang lemah lembut dan rendah hati di hadapan TUHAN, dia tidak lantas panas hati dan terbakar hatinya, sebab Musa ini adalah pribadi yang lemah lembut dan rendah hati dan tidak ada kerendahan hati manusia yang melebihi kerendahan hati Musa di atas muka bumi ini, sampai detik ini saya bicara, alkitab yang mengatakannya.
Bilangan 12:6-7
(12:6) Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. (12:7) Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku.
Selain lemah lembut dan rendah hati, Musa juga setia dalam segenap rumah TUHAN, hal ini dikatakan langsung (diakui) oleh TUHAN kepada Harun dan Miriam, bukan manusia yang mengatakannya.
Jadi TUHAN sendiri yang mengakuinya bukan manusia, kalau manusia belum tentu terbukti karena apa yang dilihat manusia belum tentu apa yang dilihat TUHAN. Manusia hanya melihat apa yang didepan mata, tetapi TUHAN melihat hati, sebagaimana dalam 1 Samuel 16:7b: Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
Satu kali seseorang terlihat lemah lembut dan rendah hati dan mata manusia bisa melihat karena di depan matanya, tapi ingat mata manusia hanya bisa melihat bagian luarnya, bagian dalam belum tentu. Jadi sekali lagi saya sampaikan dengan tandes tujuan kita menghadap TUHAN hanya satu yaitu; memuji, memuja, dengan lain kata berbakti kepada TUHAN. Kalau kita tau tujuan ini, maka tidak ada maksud-maksud lain ketika kita datang menghadap TUHAN, apalagi mencuri kemuliaan TUHAN. Jadi kerendahan hati itu biarlah datang dari mulut TUHAN, jangan lagi kita pura-pura, apalagi main trik-trikan, tidak perlu lagi itu, tidak baik, sudah ketinggalan zaman, tidak seperti itu lagi cara kita datang menghadap TUHAN.
Jadi singkat kata Musa tidak hanya lemah lembut dan rendah hati melainkan juga setia dalam segenap rumah TUHAN, hal itu juga diajarkan Rasul Paulus kepada orang Ibrani.
Ibrani 3:1-6 Perikop: Yesus lebih tinggi dari Musa.
(3:1) Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus, (3:2) yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa pun setia dalam segenap rumah-Nya. (3:3) Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya. (3:4) Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah. (3:5) Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian, (3:6) tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.
Kita yang terpanggil di dalam TUHAN biarlah berpadanan dengan panggilan itu berarti kita semua ditandai dengan darah. Kita dipanggil (ditebus) oleh darah Kristus bukan dipanggil oleh maunya sendiri, oleh sebab itu mari berpadanan dengan panggilan TUHAN (darah Kristus) jangan berpadanan dengan kehendak sendiri di tengah ibadah dan pelayanan, berpadananlah dengan kehendak Allah (ibadah pelayanan dengan tanda darah) Imam-imam pandanglah kepada TUHAN Yesus, disini dia disebut sebagai Imam Besar Agung, juga disebut sebagai Rasul, sesungguhnya Yesus disebut juga Nabi.
yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa pun setia dalam segenap rumah-Nya.
Jadi bukan hanya TUHAN yang mengakui, Rasul Paulus mengakui pribadi Musa, bayangkan saudara.
Dalam Ibrani 3:1-6 jelas disitu dikatakan Musa setia dalam segenap rumah TUHAN, sebab Musa telah membangun rumah TUHAN yakni Tabernakel sampai selesai, disebutlah itu pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Pendeknya Musa adalah gambaran dan bayangan dari pribadi TUHAN Yesus Kristus kepala gereja dan Mempelai Pria Sorgawi yang kita nanti-nantikan.
Paulus adalah Rasul yang luar biasa dipakai TUHAN di tengah ibadah dan pelayanannya di hadapan TUHAN, tetapi ia juga mengakui bahwa Musa adalah hamba TUHAN yang lemah lembut dan rendah hati serta setia dalam segenap rumah TUHAN. Kita juga harus setia dalam segenap rumah TUHAN, tapi biarlah pengakuan itu datang dari TUHAN, jangan kita bikin-bikin sendiri. Kalau kita melayani TUHAN dengan tulus maka pemakaian TUHAN itu sangat luar biasa, tapi kalau kita melayani TUHAN dengan pura-pura baik, pura-pura rendah hati, pura-pura lemah lembut supaya diakui orang lain cepat atau lambat akan terlihat semuanya, saya berani mengatakan itu karena saya punya pengalaman dengan itu. Jadi mulai sekarang berpadananlah hai imam-imam (pelayan-pelayan TUHAN) terhadap panggilan TUHAN dan setialah dalam segenap rumah TUHAN. Jangan kita dipanggil (jadi imam) tapi karakter kita seperti orang duniawi, tidak ada tanda darahnya, disuruh tidur jam sepuluh, jam setengah sebelas untuk mempersiapkan dirinya untuk beribadah ngeyel, pura-pura tidur sepuluh menit, tetapi setelah pengawas pergi main hp lagi sampai pagi, ini tidak boleh diteruskan.
Pendeknya Musa adalah gambaran dan bayangan dari TUHAN Yesus Kristus Kepala Gereja dan Mempelai Pria Sorga.
FAKTA KEBENARANNYA
Matius 11:29
(11:29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Yesus adalah pribadi yang lemah lembut dan rendah hati, ini teladan yang patut kita teladani dan Musa sudah meneladaninya (mengikuti) teladan TUHAN Yesus Kristus, sebab beribu tahun sebelum Yesus lahir pun dia sudah tau karakter Yesus Kristus, karena Musa tau Yesus adalah Allah itu sendiri, itu sebabnya sebelum Musa lahir dia bisa menuliskan apa yang tidak pernah dia lihat itulah kitab Kejadian. Sementara Musa sendiri lahir ditulis dalam Keluaran pasal yang kedua. Jadi dia sudah tau seperti apa pribadi Allah di dalam nama TUHAN Yesus Kristus.
Jadi Yesus adalah pribadi yang lemah lembut dan rendah hati.
Kemudian FAKTA KEBENARAN BERIKUTNYA…
Filipi 2:8
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Lemah lembut dan rendah hati serta taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib = setia.
Jadi jelas Musa mengikuti teladan TUHAN Yesus sebagai pribadi yang lemah lembut, rendah hati, serta setia.
DAMPAK POSITIF SETIA…
Yohanes 19:30, 32, 33 Perikop: Yesus mati
(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
(19:32) Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; (19:33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
Yesus berkata: SUDAH SELESAI, artinya: Yesus telah selesai mengerjakan pekerjaan-Nya, yakni; membangun rumah TUHAN, itulah yang disebut dengan tubuh Kristus yang sempurna atau sidang mempelai wanita TUHAN yang sempurna, mengapa? sebab tidak ada satupun dari tulang-tulangnya atau anggota tubuh Kristus yang dipatah-patahkan, berarti dengan kematian TUHAN Yesus Kristus, tubuh Kristus tetap dalam keadaan satu kesatuan yang utuh.
Dalam KBBI utuh itu artinya sempurna seperti sediakala berarti tidak ada yang kurang. Dampak positif, setia dalam segenap rumah TUHAN, terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Inilah Musa, maka sangat lucu rasanya kalau Miriam dan Harun mengata-ngatai Musa serta Korah dan kumpulannya menuduh Musa sebagai pribadi yang tidak pernah mengenal kata cukup seperti api, sebaliknya berani memberontak ( melawan ) kepada Musa, sementara Musa ini setia dalam segenap rumah TUHAN, sebagaimana Yesus taat sampai mati di atas kayu salib, setia dalam segenap rumah TUHAN, sehingga pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Kita semua adalah anggota tubuh Kristus, (tubuh itu satu) dan anggotanya banyak, serta berbeda-beda fungsinya, tetapi lihatlah dampak positif setia tidak ada satupun dari anggota tubuh yang terpisah, tangan tidak terpisah dari tubuh, kaki tidak terpisah dari tubuh, tulang kaki juga tidak terpisah dari tubuh, itulah yang disebut pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, tubuh Kristus yang sempurna, gereja TUHAN yang sempurna, itulah sidang Mempelai wanita TUHAN.
Jadi inilah kerinduan TUHAN supaya kita menjadi tubuh Kristus yang sempurna, tidak ada yang terhilang dari tubuhNya, tidak ada yang cacat dari tubuhNya, tidak ada yang dipatahkan dari tubuhNya, berarti sempurna. Oleh sebab itu biarlah kita setia dalam segenap rumah TUHAN, Haleluya.
1 Korintus 12:12-17 Perikop: Banyak anggota, tetapi satu tubuh
(12:12) Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. (12:13) Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. (12:14) Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. (12:15) Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? (12:16) Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? (12:17) Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?
Singkat kata tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan berbeda-beda pula sebab ada kaki, ada tangan, telinga, mata, hidung dan sebagainya, tetapi sekalipun anggota tubuh banyak merupakan satu tubuh itulah tubuh Kristus yang sempurna.
Singkat kata oleh kematian Yesus diatas kayu salib tidak ada satupun dari anggota-anggota tubuh itu yang dipatah-patahkan atau tidak ada satupun dari anggota tubuh Kristus yang terpisah dari tubuh, semuanya tetap dalam satu kesatuan yang utuh disebutlah itu tubuh Kristus yang sempurna itulah sidang mempelai wanita TUHAN untuk menjadi kepunyaan Allah sendiri, inilah sasaran akhir dari perjalanan gereja TUHAN di atas muka bumi ini.
Sasaran akhir dari perjalanan hidup rohani gereja TUHAN adalah masuk dalam perjamuan malam pesta kawin Anak Domba, sebab pengantinnya sudah siap sedia, itulah gereja TUHAN yang sempurna.
Jadi sasaran akhir dari gereja TUHAN bukan soal berkat-keberkatan, berhasil keberhasilan, atau kedudukan jabatan pangkat yang tinggi yang dicapai setiap orang, bisnis berhasil, dagang berhasil, ini itu berhasil, bukan itu sasaran akhir dari perjalanan ibadah dan pelayanan, tetapi sasaran akhir dari ibadah pelayanan di atas muka bumi ini adalah supaya gereja TUHAN sempurna, itulah disebutlah mempelai TUHAN berarti milik kepunyaan Allah itu sendiri, disebutlah itu jemaat sulung.
Tapi tidak bisa kita pungkiri kita juga masih butuh pekerjaan (uang) dan sebagainya, tetapi bukan itu sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan, sasaran ibadah dan pelyanan adalah kesempurnaan dari sidang mempelai wanita TUHAN dengan lain kata untuk menjadi milik kepunyaan TUHAN berarti satu kali berada dalam perjamuan malam pesta kawin Anak Domba. Lewat pemberkatan nikah dua menjadi satu, itu sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Ayat referensinya; Wahyu 19:6-9. Jadi muara ibadah-ibadah di bumi bukan soal berkat keberkatan, berhasil keberhasilan, bukan juga soal kedudukan dan jabatan dan pangkat yang tinggi, kemudian bukan soal bisnis yang berhasil, bukan soal usaha yang berhasil, namun untuk menyelesaikan pekerjaan Allah yakni terbentuknya tubuh Kristus yang sempurna yang dibutuhkan adalah SETIA.
Jadi selain lemah lembut dan rendah hati kita juga harus setia supaya pekerjaan Allah selesai dengan lain kata terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna itulah sidang mempelai TUHAN.
Jangan hanya membawa atau mencari jiwa-jiwa tetapi yang terpenting adalah mengikuti teladan TUHAN lemah lembut dan rendah hati serta setia dalam segenap rumah TUHAN, layak masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, bukan soal membawa jiwa-jiwa.
Ya puji TUHAN kalau banyak jiwa, tapi apa artinya kalau tidak lemah lembut dan rendah hati, munafik, apalagi tidak setia. Jadi pikirkan dulu diri ini dan katakanlah kepada TUHAN saya ini mau lemah lembut, rendah hati, serta setia, titik itu yang terpenting. Engkau pikirkan orang lain masuk dalam rumah TUHAN tetapi engkau sendiri tidak lemah lembut, tidak rendah hati, munafik, engkau juga tidak setia, diri ini dulu dipikirkan, itu yang benar. Jadi jangan dirubah pola pikiran ini, ayo kita menang kan jiwa, betul, saya pun setuju, kita harus memenangkan jiwa tetapi kita harus lemah lembut dan rendah hati, juga setia dalam segenap rumah TUHAN, (masuk dalam pembangunan tubuh Kristus) menjadi mempelai TUHAN, bukan soal jumlah yang banyak.
Saya juga senang sekali banyak jiwa, saya rindu, tetapi yang terutama saya harus lemah lembut dan rendah hati, dan setia dalam segenap rumah TUHAN, jangan diputar balik. Kemudian supaya terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna yang dibutuhkan adalah setia, setialah dalam segenap rumah TUHAN.
1 Korintus 12:13
(12:13) Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
Kita telah dibaptis menjadi satu tubuh, artinya; lewat kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, kita semua menjadi satu tubuh, sekalipun anggota itu banyak dan berbeda-beda, itulah yang disebut dengan tubuh Kristus yang sempurna. Babtisan air itu berbicara soal pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus, jadi lewat kematian dan kebangitan Yesus Kristus kita semua menjadi tubuh Kristus yang sempurna, menjadi mempelai TUHAN.
Ulangan 34:5-7
(34:5) Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN. (34:6) Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini. (34:7) Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang.
Jadi singkata kata Ulangan 34:5-7 Musa mati di tanah Moab, sesuai dengan Firman TUHAN. Apa tandanya mati sesuai firman TUHAN
Berumur 120 tahun
Matanya belum kabur
Kekuatannya belum hilang
Kita kaitkan dengan Yudas 1:9
Yudas 1:9
(1:9) Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"
Mayat Musa diperebutkan oleh malaikat Mikhael dan pengikut-pengikutnya, juga diperebutkan oleh setan dan pengikut-pengikutnya.
Merebut kerajaan Sorga itu tidak seperti orang yang menghujat, yang merebut kerajaan Sorga itu harus dengan caranya TUHAN, melayani dengan sopan, jangan ada kata-kata hujat; ayo kita rebut sorga dengan sangkal diri pikul salibnya.
Tadi kita melihat Musa sudah mati dan kuburnya tidak ada yang tau, bahkan Mikael dan setan memperebutkan mayat Musa ini. Lalu kita akan jumpai keadaan yang berbeda di dalam Matius 17:3.
Matius 17:3
(17:3) Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
Musa dan Elia sedang berbicara dengan Yesus di atas gunung yang tinggi (berada dalam kemuliaan), itu berarti, Musa telah bangkit walaupun tidak ada yang mengetahui dan melihat mayatnya. Musa itu sudah mati, tetapi dari ayat ini kita melihat ternyata Musa sudah bangkit. Jadi semakin jelas bagi kita bahwa Musa adalah gambaran dan bayangan dari TUHAN Yesus Kristus.
Ada 3 yang diangkat hidup-hidup:
Henokh bayangan dari pribadi Allah Bapa
Musa gambaran dari Yesus Anak Allah, Dialah sang Firman, kepadaNya dipercayakan 10 hukum.
Elia adalah gambaran dari Allah Roh EL-Kudus.
Inilah yang disebut dengan manusia ilahi.
Jadi singkat kata Musa telah mati namun kenyataannya dia bangkit pada Matius 17 jelas ini gambaran dan bayangan dari pribadi Yesus Kristus, demikian juga sifat dan tabiat dan karakternya lemah lembut dan rendah hati dan setia, tidak sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Korah dan konco-konco (kumpulanya) yang menuduh tabiat Musa api yang tidak pernah mengenal kata cukup, itu sebabnya Korah dan konco-konco mengatakan Musa meninggi-ninggikan diri, mentang-mentang pemimpin, kira-kira begitu, itukan menuduh Musa memiliki sifat api yang tidak pernah mengenal kata cukup, padahal tidak demikian, TUHAN yang mengatakannya kepada Miriam dan Harun.
Matius 17:4-5
(17:4) Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." (17:5) Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
Oleh karena kebahagian yang meluap Petrus mau bangun rumah TUHAN; satu untuk TUHAN Yesus, satu untuk Musa dan satu untuk Elia, tetapi dalam kemuliaan awan, Allah berfirman: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
Singkat kata yang membangun rumah TUHAN adalah; Yesus Kristus pribadi yang berkenan kepada Allah Bapa, sebab selain lemah lembut dan rendah hati, dia juga setia mengepalai rumah TUHAN. Sedangkan petrus ketika Yesus ditangkap dia kabur, apakah itu bentuk kesetiaan, lalu tiba-tiba berkata; aku mau membangun tubuh Kristus (rumah TUHAN/Tabernakel. TUHAN langsung stop; bukan kamu yang membangun, tetapi Anak sebab Dia setia mengepalai rumah TUHAN, itu yang terpenting
Ayo jangan rubah pola pikir, mungkin dihasut-hasut, lalu tanpa sadar, oleh karena kebahagian yang meluap engkau mulai ambisi, hati-hati, ingat mulut ini bicara. Jadi kesaksian dari pendeta tondang tidak ada satu orangpun yang sampai kepada TUHAN kalau tidak menggunakan pola Tabernakel; tekun tiga macam ibadah pokok. Di tempat lain engkau nanti bertentangan dengan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel ujung-ujungnya berantem. Coba lihat mereka yang mundur dari Pengajaran mempelai apakah bisa membawa Pengajaran Mempelai dalam penggembalaannya? tidak bisa, dia harus ikuti aturan aturan organisasi itu, kan kasihan sudah. Jangan ikuti yang begitu, belajarlah, belajar dari kesalahan. Pengalaman adalah guru yang terbaik loh saudara, kok tidak mau gunakan pengalaman itu, mau menangis lagi sampai tangisan itu membawa ke neraka? tangisan penyesalan kalau masih ada kesempatan adalah tangisan yang akan mengubahkan hidup sampai sempurna, yang terpenting ikuti teladan TUHAN Yesus Anak Allah untuk berkenan kepada Bapa; lemah lembut, rendah hati setia mengepalai rumah TUHAN masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itu jauh lebih baik, untuk apa sibuk dengan dasi ini, ayo jangan rubah cara pikir, tempelkan cara pikir yang ada pada diri Yesus di dahi ini, itulah Roh mempelai.
Singkat kata, Musa setia dalam segenap rumah TUHAN, dengan demikian Musa tidak terbukti memiliki sifat (karakter) yang tidak berkata cukup, sebab dia tidak meninggi-ninggikan diri di atas jemaat TUHAN, sebaliknya dia adalah pribadi yang lemah lembut dan rendah hati (sujud) serta setia dalam segenap rumah TUHAN.
SIKAP MUSA TERHADAP TUDUHAN KORAH DAN KUMPULANNYA
SIKAP KEDUA
Bilangan 16:5
(16:5) Dan ia berkata kepada Korah dan segenap kumpulannya: "Besok pagi TUHAN akan memberitahukan, siapa kepunyaan-Nya, dan siapa yang kudus, dan Ia akan memperbolehkan orang itu mendekat kepada-Nya; orang yang akan dipilih-Nya akan diperbolehkan-Nya mendekat kepada-Nya.
Salah satu pekerjaan Allah yang tidak boleh diambil alih oleh manusia; menghakimi, tapi kita harus menyerahkan segala perkara kepada TUHAN sebab Dia Hakim yang dapat menyelesaikan segala perkara dengan adil di atas muka bumi ini. Ini satu dari tiga perkara yang tidak bisa dikerjakan oleh manusia, salah satunya menghakimi, itu sebabnya Musa menyerahkan perkaranya kepada TUHAN, karena TUHAN adalah Hakim yang adil, Dia dapat menyelesaikan segala perkara.
Yakobus 4:12
(4:12) Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?
Musa tidak berani menghakimi Korah dan kumpulanya sebab Musa menyadari hanya ada satu pembuat hukum dan hanya ada satu hakim yaitu Allah yang hidup, Dialah yang berhak menyelamatkan dan membinasakan.
Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat (Mazmur 7:11)
Pendeknya, mengapa harus menyerahkan segala perkara kepada Allah? jawabnya …
Bilangan 16:5
(16:5) Dan ia berkata kepada Korah dan segenap kumpulannya: "Besok pagi TUHAN akan memberitahukan, siapa kepunyaan-Nya, dan siapa yang kudus, dan Ia akan memperbolehkan orang itu mendekat kepada-Nya; orang yang akan dipilih-Nya akan diperbolehkan-Nya mendekat kepada-Nya.
Dengan menyerahkan segala perkara kepada Allah, maka akan segera diketahui, siapakah yang disebut:
Bangsa yang terpilih (Imamat rajani).
Bangsa yang kudus (umat kepunyaan Allah sendiri).
Maksudnya yang berhak mendekat kepada Allah;
Untuk melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN di dalam rumah TUHAN (Tabernakel)
Untuk mengadakan pendamaian atas dosa umat Israel.
Kita akan melihat SIAPA YANG BERHAK MELAYANI TUHAN DI TABERNAKEL MUSA DAN HARUN ATAU KORAH DAN KUMPULANNYA?
Bilangan 16:6
(16:6) Perbuatlah begini: ambillah perbaraan-perbaraan, hai Korah, dan kamu segenap kumpulannya, (16:7) bubuhlah api ke dalamnya dan taruhlah ukupan di atasnya, di hadapan TUHAN pada esok hari, dan orang yang akan dipilih TUHAN, dialah yang kudus. Cukuplah itu, hai orang-orang Lewi!"
Untuk mengetahui siapa yang layak melayani di Tabernakel; terlebih dahulu mengambil perbaraan (Bokor api) lalu di atasnya di taruh ukupan, nanti dari situ kelihatan asapnya naik atau tidak naik.
Bagaimana kita melihat asap itu naik sampai kepada Allah atau tidak?
Bilangan 16:16-18
(16:16) Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Engkau ini dengan segenap kumpulanmu harus menghadap TUHAN, engkau dan mereka dan Harun, pada esok hari. (16:17) Baiklah kamu masing-masing membawa perbaraannya membubuh ukupan di atasnya, lalu kamu mempersembahkan masing-masing perbaraannya ke hadapan TUHAN, dua ratus lima puluh perbaraan; juga engkau ini dan Harun masing-masing harus membawa perbaraannya." (16:18) Maka mereka masing-masing membawa perbaraannya, membubuh api ke dalamnya, menaruh ukupan di atasnya, lalu berdirilah mereka di depan pintu Kemah Pertemuan, juga Musa dan Harun.
Korah dan kumpulannya telah membawa perbaraan lalu membubuhkan ukupan di atasnya, Harun juga membawa perbaraan dengan ukupan di atasnya, mereka sedang menantikan jawaban dari TUHAN di depan pintu kemah pertemuan, demikian juga waktu Miriam dan Harun di adili di depan pintu kemah pertemuan Bilangan 12:5: Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya.
Pendeknya di depan pintu kemah pertemuan di situ mereka menantikan jawaban dari TUHAN.
Bilangan 16:19
(16:19) Ketika Korah mengumpulkan segenap umat itu melawan mereka berdua di depan pintu Kemah Pertemuan, tampaklah kemuliaan TUHAN kepada segenap umat itu. (16:20) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: (16:21) "Pisahkanlah dirimu dari tengah-tengah umat ini, supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata."
Di dalam kemuliaan TUHAN Allah berfirman kepada Musa dan Harun; "Pisahkanlah dirimu dari tengah-tengah umat ini, supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata." Berarti yang layak melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN di Tabernakel adalah Musa dan Harun, sementara Korah dan kumpulannya tidak layak mendekat kepada TUHAN apa buktinya? TUHAN mau hancurkan, TUHAN mau binasakan Korah dan kumpulannya, inilah jawaban TUHAN.
Sudah terjawab, tetapi bagaimana sikap Musa dan Harun saat mendapatkan jawaban ini?
Bilangan 16:22
(16:22) Tetapi sujudlah mereka berdua dan berkata: "Ya Allah, Allah dari roh segala makhluk! Satu orang saja berdosa, masakan Engkau murka terhadap segenap perkumpulan ini?"
Setelah mendapat jawaban yang pasti dari TUHAN sujudlah Musa dan Harun untuk kedua kalinya artinya lemah lembut dan rendah hati serta setia dalam segenap rumah TUHAN sudah terbukti. Dua saksi satu perkara dianggap sah, sudah sangat terbukti bahwa Musa ini lemah lembut dan rendah hati, setia dalam segenap rumah TUHAN.
Orang yang setia dalam segenap rumah TUHAN tidak menghendaki kebinasaan dan kehancuran orang-orang lain, tidak menghendaki kesusahan orang lain, tidak ada pembiaran terhadap orang bodoh. Musa tidak rela melihat pelayanan Korah dan kumpulannya hancur, palagi binasa itu sebabnya berkali-kali saya sampaikan dengan tandas yang terpenting ikuti teladan TUHAN seperti Musa mengikuti teladan TUHAN; lemah lembut rendah hati dan setia dalam pembangunan tubuh ini. Kenapa saya katakan itu berkali-kali, saya tidak mau nikahmu hancur, hanya Pengajaran pembangunan Tabernakel yang membuat nikah kita satu. Kalau orientasi mengumpulkan masa, mencari jiwa tapi tidak mengikuti teladan TUHAN, nikah pasti hancur, justru oleh semarak itu membuat seseorang jauh dari TUHAN.
Kalau kita ikuti teladan TUHAN kita tidak:
Biarkan pelayanan orang hancur
Tidak biarkan orang lain binasa.
Tetapi keputusan TUHAN sudah final, Korah dan kumpulannya harus dihancurkan dan dibinasakan.
Bilangan 16:24-30
(16:24) "Katakanlah kepada umat itu: Pergilah dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram." (16:25) Lalu pergilah Musa kepada Datan dan Abiram, dan para tua-tua Israel mengikuti dia. (16:26) Berkatalah ia kepada umat itu: "Baiklah kamu menjauh dari kemah orang-orang fasik ini dan janganlah kamu kena kepada sesuatu apa pun dari kepunyaan mereka, supaya kamu jangan mati lenyap oleh karena segala dosa mereka." (16:27) Maka pergilah mereka dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram. Keluarlah Datan dan Abiram, lalu berdiri di depan pintu kemah mereka bersama-sama dengan isterinya, para anaknya dan anak-anak yang kecil. (16:28) Sesudah itu berkatalah Musa: "Dari hal inilah kamu akan tahu, bahwa aku diutus TUHAN untuk melakukan segala perbuatan ini, dan hal itu bukanlah dari hatiku sendiri: (16:29) jika orang-orang ini nanti mati seperti matinya setiap manusia, dan mereka mengalami yang dialami setiap manusia, maka aku tidak diutus TUHAN. (16:30) Tetapi, jika TUHAN akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu, bahwa orang-orang ini telah menista TUHAN."
Keputusan TUHAN sudah bulat (sudah final) untuk menghakimi Korah, Datan dan Abiram serta keluarganya (Anak dan istrinya). Maka umat Israel lainnya:
Harus menjauh dari Korah dan kumpulannya, karena mereka adalah orang-orang fasik.
Fasik = sombong, angkuh, tidak mengakui kedaulatan TUHAN.
Jangan kena mengena kepada sesuatu apapun dari kepunyaan mereka.
Kalau kita sudah tau sistem pelayanan yang tidak berkenan, jangan kena mengena dengan itu, kenapa masih mau berusaha kena mengena? terhadap firman Allah yang benar dan murni kita berkata amin, tapi masih mau kena mengena dengan pelayanan yang tidak berkenan kepada TUHAN, bodoh namanya itu. Apa motivasi kita sebenarnya, kenapa masih mau kena mengena kepada kefasikan dan keangkuhan, tidak mengikuti teladan TUHAN (pola Tabernakel) kenapa?
Itu sebabnya sampai hari ini saya berjuang, saudara pikir ini gampang? oh sebetulnya sulit secara logika. Kalau kita kena mengena dengan sistem pelayanan yang tidak berkenan seperti caranya Korah dan kumpulannya, Gereja ini sudah terkumpul banyak jiwa, tetapi TUHAN berkata; jangan kena mengena sifat yang tidak pernah mengenal kata cukup seperti api, karena sistem pelayanan mereka akan mengarah kepada kehancuran dan kebinasaan, yakinkan, pastikan diri ini malam ini, sesali pikiran yang bodoh itu.
Korah, Datan, Abiraman serta anak isterinya, akhirnya turun hidup-hidup dalam dunia orang mati (ditelan bumi) Tanda kematian ini menunjukkan bahwa; Musa dan Harun adalah utusan TUHAN, sedangkan Korah dan kumpulannya bukan utusan TUHAN. Tetapi seandainya Korah dan kumpulannya mati wajar, mati karena sakit, mati karena bengek, mati karena keracunan, itu biasa saja, tetapi kalau mati tidak wajar; mulut bumi terbuka untuk menelan mereka hidup-hidup (ditelan bumi) itulah mati yang tidak wajar. Dari sini kamu akan mengetahui, Siapa yang diutus TUHAN, siapa yang tidak diutus TUHAN? itu kata Musa.
Jadi sudah jelas mereka tadi sudah membuat perbaraan api, lalu membubuh ukupan di atasnya, akhirnya terjawab sudah asap yang naik kehadirat TUHAN itulah asap kemenyan daripada Musa dan Harun, sedangkan asap kemenyan dari Korah dan kumpulannya tidak diterima oleh TUHAN, berarti dengan lain kata tidak layak mendekat kepada TUHAN untuk melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN dan untuk mengadakan pendamaian atas dosa Israel di Tabernakel.
Jadi sekarang kita sudah tau siapa orang yang tabiatnya api yang tidak mengenal kata cukup Musa dan Harun atau Korah dan kumpulannya, dalam hal ini jelas Korah dan kumpulannya memiliki tabiat api yang tidak pernah mengenal kata cukup, jangan kita mati ditelan bumi.
Bumi dengan segala kemuliaannya disodorkan setan tapi jangan sampai kita mati rohani karena bumi dan kemuliaannya, itu sebabnya saya katakan ikuti saja teladan TUHAN, yaitu; lemah lembut, rendah hati serta setia dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi Mempelai TUHAN, itu yang penting, bukan soal mengumpulkan jiwa. Bagus jiwa banyak tapi kalau tidak ikuti teladan TUHAN apa artinya hidup.
Itulah kehidupan yang ditelan bumi dengan hidup-hidup binasa akhirnya.
Tidakkah saudara menyadari bahwa kemuliaan TUHAN memenuhi bait suciNya malam ini, awan tebal memenuhi ruang ini sekarang seperti yang pernah dilihat ibu Girsang. Saudara, satu kali setelah dari kamar mandi, saya mendengar suara jemaat sedang memuji TUHAN, dari samping itu saya mendengar seperti suara menggemuruh dari Sorga waktu itu, kenapa? karena kita sampai sejauh ini berpegang teguh pada Pengajaran firman Allah yang murni dan benar lewat Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Ada juga anak TUHAN mendapat penglihatan, dalam penglihatan itu; setiap kali om bicara satu kata ada asap putih (kemuliaan), berarti TUHAN sudah bicara, tetapi kalau kita sampai tidak mau dengar keterlaluan. Ayo yang keras hati ini minta ampun kepada TUHAN, atas kefasikan ini, kemudian dahulu tidak mengakui kedaulatan TUHAN, sekarang minta ampun kepada TUHAN malam ini, biarlah firman diteguhkan lewat perjamuan suci malam ini, amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang