KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, November 2, 2024

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 31 NOVEMBER 2024

 


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 31 NOVEMBER  2024

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:8-9

(Seri 25)


Subtema: API YANG TIDAK PERNAH BERKATA CUKUP (Part 1)


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN oleh karena rahmat TUHAN kita semua dihimpunkan di atas gunung TUHAN beribadah lewat ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. 

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN Bapak ibu saudara-saudara yang juga turut bergabung dalam penggembalaan GPT BETANIA lewat online, lewat  video internet atau live streaming Youtube, Facebook, atau media sosial apa saja, di dalam negeri maupun di luar negeri, kiranya damai sejahtera turun di tengah-tengah kita sehingga kita boleh  merasakan satu sukacita dan bahagia saat kita duduk diam dekat kaki TUHAN mendengar sabda Allah. 


Selanjutnya mari kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Namun jangan lupa berdoa dalam Roh mohonlah kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi, baik juga saudara yang mengikuti secara live streaming dimanapun saudara berada.


Mari kita sambut STUDY MALEAKHI yang adalah firman penggembalaan untuk ibadah Pendalaman Alkitab. Kita masih berada pada Maleakhi 2:8-9.


Maleakhi 2:8-9 Perikop: Murka TUHAN terhadap para imam.

(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam. (2:9) Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.


Intisari dari ayat 8-9; Para imam (pemimpin umat Israel) menyimpang dari jalan (ayat 8), karena para imam tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan (ayat 9), hal inilah yang menyebabkan para imam memandang bulu dalam pengajarannya, maksudnya memperhatikan sidang jemaat yang kaya, yang mempunyai harta tetapi mengabaikan sidang jemaat yang miskin (tidak punya harta/tidak punya apa-apa). Nabi Yesaya juga menceritakan hal serupa yaitu di dalam Yesaya 56:10-11.


Yesaya 56:10-11 dengan perikop: "Pemimpin-pemimpin yang fasik"

(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja; (56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.


Para pemimpin umat Israel: “mengambil jalannya sendiri” ( ayat 11), itu berarti; mereka tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan, dengan lain kata para imam menyimpang dari jalan TUHAN, sehingga para pemimpin umat Israel disebut: “orang-orang buta”

Kalau disebut orang buta berarti:

  1. Tidak tahu apa-apa. 

Orang yang tidak tahu apa-apa memimpin orang yang tau apa-apa maka satu kali akan jatuh dalam lobang yang sama itulah lobang jurang maut (menjadi bagian dari antikris)

  1. Anjing-anjing bisu tidak tahu menyalak.

Artinya sebagai seorang pemimpin Israel tidak memiliki keberanian untuk menyampaikan firman pengajaran yang murni dan benar, karena kalau hal yang murni dan benar itu disampaikan dengan tulus maka banyak orang yang tersakiti, termasuk orang yang kaya, itu sebabnya disini dikatakan mereka memandang bulu dalam pengajarannya atau masing-masing mengejar laba. 

  1. Berbaring melamun dan suka tidur saja.

Menunjukan bahwa para  pemimpin umat Israel adalah seorang pemalas. 

  1. Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang


Kita masih  membahas tentang; Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang


Keterangan; ANJING-ANJING PELAHAP TIDAK TAHU KENYANG.

Istilah lain pelahap tidak tahu kenyang: rakus dan tamak


Terkait dengan rakus dan tamak kita akan jumpai hal itu pada…

Amsal 30:15-16

(30:15) Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!" (30:16) Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"


Si lintah mempunyai dua anak perempuan yaitu: untukku dan untukku.

Untukku dan untukku menunjukan bahwa si lintah adalah pelahap yang tidak tahu kenyang = rakus dan tamak; sudah memiliki tapi masih kurang-kurang saja, sekalipun memiliki secara berlebihan pun masih tetap merasa kurang, itulah si lintah yang tidak tahu kenyang = rakus dan tamak, padahal Alkitab berkata; asal ada makanan dan pakaian cukuplah, sebab ibadah yang disertai dengan rasa cukup memberi keuntungan yang besar, (1 Timotius 6:6). 

Jadi yang terpenting adalah ibadah yang disertai rasa cukup, bukan soal rakus dan tamak. 

Ibadah yang disertai rasa cukup berarti memiliki:

  • Makanan → firman Allah sebagai santapan rohani.

  • Pakaian → kasih, berkuasa untuk menutupi banyak sekali dosa (ketelanjangan yang memalukan).


Kalau ibadah tanpa rasa cukup itulah ibadah si lintah mempunyai anak perempuan: Untukku, dan untukku = rakus dan tamak; kurang dan kurang saja, walaupun sudah berkelimpahan. 

Jadi singkat kata untukku, dan untukku adalah:

1. Dunia orang mati.

2. Rahim yang mandul.

3. Bumi yang tidak pernah puas dengan air.

4. Api yang tidak pernah berkata cukup.


Kita sudah membahas hal 1-hal 3. sekarang kita akan membahas hal 4, yaitu; API YANG TIDAK PERNAH BERKATA CUKUP.

Arti API (menurut KBBI): PANAS dan CAHAYA, sedangkan sumber cahaya  dari sesuatu yang terbakar

Pendeknya, panas dan terbakar itulah api. Sementara karakter (tabiat) api tidak pernah berkata cukup. Lihat rumah yang terbakar bisa juga melalap rumah yang disampingnya kiri kanan atau di sekelilingnya, itu sebabnya karakter api betul-betul tidak pernah berkata cukup, semua akan dilalap oleh api, asal ada yang terdekat semua akan dilalap, jadi betul saja karakter api tidak pernah berkata cukup.

Sekarang saya akan mengajak saudara untuk melihat pribadi yang memiliki karakter (sifat) api di dalam Bilangan 16:1-2.  


Bilangan 16:1-2 Perikop: Pemberontakan Korah, Datan dan Abiram. 

(16:1) Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang (16:2) untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.


Korah beserta 3 orang lainnya, yakni; Datan, Abiram dan On mengajak 250 orang Israel memberontak melawan terhadap Musa.

Jangan kita memiliki jiwa pemberontak, karena biasanya orang yang memberontak akan mengajak orang lain juga untuk memberontak kepada TUHAN, seperti Korah mengajak 250 orang Israel untuk memberontak kepada Musa pemimpin yang ditunjuk oleh TUHAN untuk memimpin, untuk menggembalakan umat TUHAN. Saya ingatkan sekali lagi jangan memiliki jiwa pemberontak supaya saudara jangan menghasut-hasut orang lain untuk memberontak kepada TUHAN, karena saudara nanti yang rugi.


Kita akan melihat  BIODATA (Riwayat hidup singkat) dari:

  • Korah, ternyata dari suku Lewi.

  • Datan, Abiram dan On adalah suku Ruben.

  • 250 orang Israel pemimpin-pemimpin yang dipilih melalui rapat, mereka adalah orang-orang kenamaan.


Bilangan 16:3

(16:3) Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"


Korah dan kumpulannya mengerumuni Musa dan Harun serta berkata: sekarang cukuplah itu.

Dibalik perkataan ini, Korah sedang menuduh Musa "berkarakter api" yang tidak pernah berkata cukup.

Mereka (kumpulan Korah) menuduh Musa "berkarakter api" yang tidak pernah berkata cukup, tuduhan ini bisa lebih jelas lagi dilihat dari perkataan berikutnya, yaitu : 

  • Segenap umat itu adalah orang-orang kudus.

  • TUHAN ada di tengah-tengah mereka.

  • Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"

Jadi tiga pernyataan ini sangat mendukung sekali bahwa Korah dan kumpulanya menuduh Musa berkarakter api yang tidak pernah berkata cukup, bukan TUHAN yang menuduh, tetapi Korah dan kumpulannya.


Kita akan melihat sikap Musa saat mendengar tuduhan berkarakter api yang tidak pernah berkata cukup. Ini penting untuk diteladani supaya jangan kita cepat panas hati (berkarakter api) tidak pernah berkata cukup. 

Bilangan 16:4

(16:4) Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia.


Ketika Korah dan kumpulannya menuduh bahwa Musa berkarakter api yang tidak pernah berkata cukup, maka; sujudlah ia. 

Andaikata Musa memiliki karakter api yang tidak pernah berkata cukup, pastilah hatinya panas, hatinya akan terbakar oleh emosi, lalu membalas dengan api yang terbakar juga, tetapi tuduhan itu tidak terbukti, mengapa? sebab sujudlah ia

Jangan begitu dengar tuduhan-tuduhan atau fitnahan-fitnahan orang lain lalu kita serang balik lewat sosial, itu tidak perlu. Atau saat hati ini riang gembira ditaruh di Media sosial, itukan membuat orang cemburu. Apalagi pada saat makan lahap disitu. Belum tentu kebahagian kita disukai oleh orang lain, jadi kita harus punya pengertian jauh ke situ. 

Jadi apa-apa tidak perlu dilampiaskan di Media sosial. Saat engkau merasa diberkati tidak perlu pamer, karena kebahagiaanmu itu belum tentu disukai orang lain, bisa juga menimbulkan rasa iri nanti, yang terpenting TUHAN melihat kasih kita, TUHAN melihat pikiran kita, sifat pribadi kita seperti apa, sebab hanya TUHAN saja yang mengenal hati manusia, hanya TUHAN saja. Soal tuduhan ini dan itu terserah, tetapi yang pasti TUHAN mengenal hati setiap pribadi manusia, itu yang terpenting. Satu kali orang bisa menggunjingkan kita dari fitnahan, satu kali orang bisa menyanjung kita, itu tidak terlalu penting, yang terpenting adalah bagaimana hati ini kita tunjukkan kepada TUHAN, ayo dewasalah mulai dari sekarang. 


SUJUDLAH IA = merendahkan diri dihadapan TUHAN, itu yang terpenting. 

Satu kali orang akan menyanjung kita karena kelebihan yang kita punya, satu kali orang juga bisa menggunjingkan kita karena pengalaman-pengalaman di masa lalu, itu tidak terlalu penting, yang terpenting adalah mari kita menunjukkan hati ini sejatinya di hadapan TUHAN karena pada dasarnya TUHAN mengenal hati setiap orang. 

Dari sikap Musa yang pertama ini menunjukan bahwa Musa tidaklah memiliki karakter api yang tidak pernah berkata cukup, tidak mudah tersulut, tidak mudah panas hati, tidak mudah terbakar hatinya lalu marah-marah, menclak menclok kesana dan kemari, dan itu sudah terbukti sebetulnya dalam Bilangan 12:1-2.


Bilangan 12:1-2

(12:1) Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush. (12:2) Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.


Jadi selain Zipora putri dari Yitro imam di Midian ternyata memang Musa ini mengambil perempuan Kush, tetapi tidak terlalu diekspos di kitab-kitab lain.

Ketika Miryam dan Harun mengata-ngatai gembalanya hal itu sampai kepada TUHAN. Itu sebabnya hati-hati saudaraku, jangan hasut orang lain untuk melawan TUHAN, sebab itu sampai kepada TUHAN, biarpun itu orang tuamu, biarpun itu anakmu, biarpun itu saudara laki-lakimu, saudara perempuanmu, jangan, sebab itu sampai kepada TUHAN, bahaya, jangan coba-coba, engkau nanti yang rugi. 

Singkat kata Miryam dan Harun mengata-ngatai Musa atau memberontak kepada Musa dan berkata: 

  • "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? 

  • Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.

Namun ketika Miryam dan Harun mengata-ngatai (memberontak) kepada Musa perkataan itu terdengar (sampai) kepada Allah. Semua jelas di mata TUHAN, tidak ada yang tersembunyi, dan sebab itu kita juga jangan suka main belakang, sebab semuanya jelas di mata TUHAN.


Bilangan 12:3

(12:3) Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.


Musa adalah seorang yang lembut dan rendah hati, tidak ada seorangpun yang lemah lembut dan rendah hati  di atas muka bumi ini melebihi Musa sampai sekarang, alkitab yang mengatakannya. Tetapi kita tidak boleh patah arang kita harus berjuang untuk menjadi satu pribadi yang lemah lembut dan rendah hati, supaya kita nanti dapat mengadopsi apa yang pernah dikatakan oleh nabi Yohanes pembaptis; biarlah dia semakin bertambah-tambah aku semakin berkurang-kurang, dia semakin besar dan aku semakin kecil ( Yohanes 3:30 ). Dan biarlah proses ini berlangsung di dalam diri kita dari hari ke sehari sampai TUHAN datang pada kali yang kedua, kerendahan hati itu masuk dalam ukuran TUHAN. 

Jadi benar Musa tidak memiliki karakter api, ketika dia difitnah dengan tuduhan-tuduhan palsu, dia tidak panas hati, dia tidak terbakar api, dia tidak marah-marah, tidak mencak-mencak, sebab Musa adalah orang yang lemah lembut dan rendah hati. Kalau ada teguran firman jangan marah-marah di rumah, lalu cari kambing hitam.

Salib dan didikannya itu berkuasa menyucikan kita semua, kita tidak mungkin mengalami penyucian kalau tidak ada didikan salib, mau teguran apa saja, terima saja. Kalau benar akui, kalau tidak benar tidak perlu merasa sakit, karena benar, sudah bersih kok dari situ, bagaimana mungkin kita sakit hati, biasanya orang yang sakit hati adalah orang yang tidak mau berubah. 


Bilangan 12:4-6

(12:4) Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga. (12:5) Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya. (12:6) Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.


Akhirnya, turunlah TUHAN dalam tiang awan di antara tiang-tiang pintu kemah, lalu memberitahukan kepada Miryam dan Harun bahwa Musa adalah nabi yang diutus oleh TUHAN.

Di ayat 3 TUHAN mendengar apa yang terjadi, lalu di ayat 4-6 turunlah TUHAN dalam tiang awan di antara tiang-tiang pintu kemah (tiang api), lalu memberitahukan kepada Miryam dan Harun bahwa Musa adalah Nabi yang diutus oleh TUHAN. 


Tanda nabi diutus oleh TUHAN:

  •  Menyatakan diri-Nya dalam penglihatan.

  •  TUHAN berbicara kepada NabiNya dalam mimpi.


Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan.

Jadi ketika TUHAN memberitahukan dalam wujud tiang awan dan tiang api kepada Miryam dan Harun bahwa Musa adalah Nabi yang diutus oleh TUHAN, sedang posisi Miryam dan Harun sudah ada di daerah halaman ( keluar dari ruangan suci )

  • Tiang awan dan tiang api (pintu kemah) → Yesus adalah Firman Allah dan Roh Allah yang berbicara langsung kepada Miryam dan Harun. Malam ini TUHAN menampilkan pribadiNya atau menunjukan banyak perkara kepada kita semua lewat firman yang diurapi. 

  • Sedangkan Miryam dan Harun berada di halaman ketika mendengarkan perkataan TUHAN → mereka adalah manusia yang memiliki sifat daging dan berkarakter api yang tidak pernah berkata cukup.

Korban dan persembahan ( Potongan daging ) dari korban persembahan itu harus dibakar di atas Mezbah Korban Bakaran. Jadi mereka itu masih berbau daging dan berkarakter api yang tidak pernah berkata cukup. 

Jadi dari sini kita bisa melihat bahwa Musa bukan berkarakter api, Musa adalah pribadi yang lemah lembut dan rendah hati, sesungguhnya yang berkarakter api yang tidak pernah berkata cukup adalah Miryam dan Harunlah. Lagi-lagi TUHAN memberitahukan bahwa Musa tidak berkarakter api. 

Saya juga sedang dikoreksi oleh firman TUHAN Allah, TUHAN menyatakan diriNya lewat tiang awan dan tiang api; firman yang diurapi. 


Bilangan 12:7

(12:7) Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku.


Sesungguhnya Musa tidak mudah terbakar atau panas hati (berkarakter api), sebaliknya, Musa adalah hamba TUHAN yang setia dalam segenap rumah TUHAN. Selain lemah lembut dan rendah hati Musa juga adalah hamba TUHAN yang setia dalam segenap rumah TUHAN, biarlah kiranya kita semua setia dalam segenap rumah TUHAN. 


Saudara, SETIA dalam segenap rumah TUHAN, berarti berpegang teguh kepada pengajaran Tabernakel, dibutuhkan kata setia. 

Adapun makanan Yesus, antaralain:

  1. Melakukan kehendak Allah, yang dibutuhkan adalah taat.

  2. Menyelesaikan pekerjaan Allah yang dibutuhkan adalah setia, dan Dia adalah pribadi yang setia kalau kita tinjau dari Filipi 2:8: Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. = setia.

Jadi TUHAN Yesus adalah hamba TUHAN yang rendah hati juga setia, telah diteladani oleh pribadi Musa

Rendah hati dan setia itu teladan Yesus. Kalau kita bisa melakukan sesuatu dengan baik kenapa kita tidak mau lakukan dengan baik. Tidak ada sebetulnya kata-kata yang tidak bisa, hanya satu yang tidak bisa kita tanggung, yakni apabila nanti masuk dalam api neraka. Kalau diludahi muka ini saya kira masih bisa kalau mau, persoalannya kan mau atau tidak, hanya satu yang tidak bisa kita tanggung api neraka. Kalau muka diludahi bisa, wajah TUHAN Yesus diludahi dari dua sisi, yaitu; bangsa kafir yang diwakilkan oleh tentara Romawi, kemudian diludahi oleh bangsaNya sendiri ( Bangsa Israel ).

  • Matius 26:67: Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia. 

Ini ludah dari bangsa Israel.

  • Matius 27:30: Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya. 

Itu ludah bangsa Kafir yang diwakilkan oleh tentara Romawi. 

Hanya satu yang tidak bisa kita tanggung, yaitu; api neraka. Kalau muka diludahi masih bisa kita tanggung, kalau mau, kita juga bisa lemah lembut dan rendah hati kalau mau, persoalnya mau atau tidak. Kalau setia pun bisa, kalau rendah hati pun bisa kalau mau, tepat waktu untuk melakukan firman, termasuk mengembalikan milik TUHAN bisa kalau mau, itu bagian dari rendah hati dan setia. Berpihak kepada TUHAN dimulai dari diri kita, maka nanti seisi rumah akan berpihak kepada TUHAN.

Jadi TUHAN Yesus adalah pribadi yang rendah hati dan setia dan teladan TUHAN Yesus diteladani oleh Musa, kita juga harus meneladani teladan TUHAN Yesus; rendah hati dan setia.


Bilangan 12:8

(12:8) Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?" (12:9) Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia.


Akhirnya bangkitlah murka TUHAN terhadap Miriam dan Musa, berarti TUHAN membela Musa tidak membelah Miryam dan Harun, alasanya bisa dilihat dari perkataan TUHAN kepada Miryam dan Harun; TUHAN berbicara kepada Musa dengan terus terang, bukan dengan teka-teki.  


TUHAN berterus terang kepada kita sampai malam ini lewat pembukaan rahasia firman; itu pembelaan TUHAN kepada saya dan saudara, maka jangan pernah berpikir untuk mencari ajaran-ajaran yang di luar Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Biarlah kita setia di dalam segenap rumah TUHAN, setia berpegang teguh kepada pengajaran Tabernakel dalam terangnya Mempelai, supaya nanti TUHAN berbicara kepada kita secara terus terang bukan sifatnya teka-teki atau perumpamaan, itu yang membela saya dan saudara sampai kesudahan dunia ini.


Musa setia dalam segenap rumah TUHAN. Musa membangun rumah TUHAN (Tabernakel) sesuai dengan petunjuk yang ia terima dari TUHAN selama 40 hari 40 malam di gunung Sinai (kuliah kilat 40 hari 40 malam) dicatat dengan rapi lalu dia membangun, tapi dibantu oleh ahli-ahli bangunan yaitu Bezaleel dan Aholiab, jadi Musa setia dalam segenap rumah TUHAN. Ayo berpegang teguh kepada pengajaran Tabernakel dalam terangnya Mempelai dengan setia. Jadi pengajaran Tabernakel sudah harus menjadi harga mati. 


Pemuda-pemudi mencari pasangan hidup carilah pasangan hidup yang mau setia dalam segenap rumah TUHAN, yang mau digembalakan oleh pengajaran Tabernakel, kalau tidak jangan lanjutkan, tidak baik. Kalau kita setia dalam segenap rumah TUHAN, setia berpegang pada pengajaran Tabernakel biar ada masalah dalam nikah, masalah tetap selesai. Tetapi lihatlah; bangkitlah murka TUHAN kepada Miryam dan Harun lalu ditinggalkan, masalah tidak selesai. 

Jangan coba-coba, hai wanita engkau  mencari pasanganmu tapi tidak mau setia dalam segenap Tabernakel, engkau rugi nanti, hai pemuda engkau mencari mencari pasangan hidupmu tapi tidak mau setia dalam segenap rumah TUHAN (pola Tabernakel) engkau rugi nanti, saya sampaikan dengan tandes.

Juga pasangan suami istri bangun nikah mu, setia dalam segenap rumah TUHAN. Hai nikah-nikah di dunia setia dalam segenap rumah TUHAN, yang belum menikah setia dalam segenap rumah TUHAN (pola Tabernakel) supaya engkau jangan terhilang nanti. 

Bisa diterima saudara? saya kira bisa diterima dengan akal sehat ini, jangan mengikut TUHAN dengan perasaan. Biar akal ini menyatu dengan pengertian lewat pembukaan rahasia firman yang datang dari pengajaran Tabernakel, dan kalau pengertian itu sudah menyatu dengan akal itu yang disebut hikmat, akal budi dan kebijaksanaan atau menjadi satu kehidupan yang bijaksana tau mengambil keputusan dengan bijaksana. Kalau saya ini akan selalu menjelaskan apa yang apa yang terjadi  di kemudian hari, selanjutnya saudara yang harus mengambil keputusan, saya tidak berhak untuk melarang saudara begini dan begitu, keputusan ada di tangan saudara, tapi resikonya tanggung sendiri. TUHAN pun tidak memaksa kita tetapi kita sadar dan kita masih waras.

Musa berbicara kepada Musa secara berterus terang, mengapa? dasarnya Musa adalah hamba TUHAN yang setia dalam segenap rumah TUHAN, berpegang teguh pada pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel dengan setia; taat sampai  mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib, apapun harganya bayar saja.


Matius 13:10-11

(13:10) Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" (13:11) Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.


Kepada murid-murid dikaruniakan untuk mengetahui rahasia kerajaan Sorga, tetapi kepada "orang-orang banyak" yang berbondong-bondong mengikut TUHAN (orang Yahudi lainya) TUHAN berbicara dalam bentuk perumpamaan (teka-teki). Pendeknya, lewat Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel rahasia firman Allah dibukakan untuk mengetahui kerajaan Sorga atau rahasia firman memimpin kita masuk dalam kerajaan Sorga mulia. 

Jadi TUHAN mengaruniakan pembukaan rahasia firman lewat pengajaran Tabernakel, sebab itu setialah dalam segenap pengajaran Tabernakel) itu yang memimpin kita masuk dalam kerajaan Sorga mulia. 

Tidak perlu pintar-pintar untuk memahami Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, yang terpenting hati ini. Kadang kepintaran ini bisa membuat kita bisa jadi jauh dari TUHAN, salah-salah dalam menggunakan kepandaian bisa kita dibuat jauh dari TUHAN. 


Matius 13:12

(13:12) Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.


Yang ada ini dunia sedang otw ke dalam api neraka, sebab yang ada ini akan berlalu, langit, bumi dan unsur-unsur, atau segala sesuatu yang ada di dalamnya baik itu harta, kekayaan, jabatan, pangkat semuanya sedang menuju api neraka (tidak dibawa masuk dalam kerajaan Sorga).

Untuk apa kita mempertahankan nyawa kalau akhirnya kita kehilangan nyawa, lebih baik kita setia dalam segenap rumah TUHAN,  berpegang teguh pada pengajaran Tabernakel dalam teranganya Mempelai, nanti dikaruniakan pembukaan rahasia yang llimpah, dikaruniakan untuk mengetahui kerajaan Sorga sehingga (berkelimpahan dalam kemurahanNya) Kelanjutan ayat ini ada pada Matius 11:25.


Matius 11:25 dengan perikop: Ajakan Juruselamat

Tuhan Yesus adalah Juruselamat, Dia mengajak kita supaya selamat, bagaimana caranya? caranya di ayat 25…

(11:25) Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.


Semuanya itu disembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai di dunia ini. Pendeknya bagi orang bijak dan orang pandai semuanya bersifat rahasia (bersifat tersembunyi), tetapi kepada orang kecil; diberi karunia untuk mengetahui kerajaan Sorga, semua dikaruniakan sampai berkelimpahan. 

Orang kecil jelas itu → orang yang mau menyangkal diri dan mau memikul salibnya dengan setia, mau jadi kecil untuk menghidupi Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, akhirnya kepadanya diberikan rahasia tentang kerajaan sorga. Jadi memang supaya setia dalam segenap rumah TUHAN ya memang harus mau menjadi kecil, sangkal diri, pikul salib, kepada orang inilah TUHAN memberitahukan segala sesuatu itulah rahasia kerajaan sorga mulia. 


Amsal 1:6 dengan perikop: Tujuan Amsal ini

(1:6) untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak.


Tujuan dari pembukaan rahasia Firman Allah:

  • Untuk mengerti amsal dan ibarat.

Beberapa waktu yang lalu saya menyampaikan bahwa indonesia ini adalah ibarat, buktinya banyak; indonesia ini terdiri dari berbagai suku, banyak bahasa, terdiri banyak pulau, terdiri dari semua jenis kulit ada di indonesia, jadi indonesi ini ibarat. 

  • Untuk mengerti perkataan dan teka-teki orang bijak di dunia ini.

Awal tahun 2020 terjadi suatu peristiwa tragis yang sangat memilukan hati, terjadinya Covid-19, oleh virus ini membunuh berapa juta manusia di muka bumi ini, besar, kecil, tua, muda, laki-laki, perempuan,m Kejadian ini bukan serta merta terjadi begitu saja, tapi itu adalah teka-teki orang bijak, kenapa kita bisa pecahkan? karena TUHAN karuniakan pembukaan rahasia firman dengan limpah lewat Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, itu sebabnya banyak di antara kita yang tidak terima, tidak setuju dengan jus racikan. Yang sudah terlanjur banyak berdoa kepada TUHAN karena ternyata jus racikan itu melemahkan sel-sel dalam tubuh, kemudian membuat orang hilang konsentrasinya, mudah ngantuk, tidak fokus dalam pekerjaannya, yang mengalaminya teramat lebih yang berusia 40 ke atas. 30 dan 40 ke bawah masih kuat-kuat saja, ilmunya masih kuat, tapi satu kali akan terasa (cepat lambat), Jadi saudara yang mengerti teka-teki orang bijak bersyukur, saudara pasti berbahagia, jadi tidak ada alasan melawan (memberontak) kepada TUHAN. 

Kita sudah menikmati pembukaan rahasia firman, masih sempat-sempatnya kita mau melawan TUHAN seperti Miryam dan Harun mengata-ngatai Musa = mengata-ngatai TUHAN, maka TUHAN langsung turun memberitahukan yang sebenarnya, sebab itu hati-hatilah, dimulai dari sekarang, besok dan seterusnya.


Jadi sekali lagi saya sampaikan; selain lemah lembut dan rendah hati, juga setia dalam segenap rumah TUHAN, (berpegang teguh pada pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel) akhirnya TUHAN bukakan rahasia firman, tujuannya adalah; 

  • Mengerti amsal dan ibarat .

  • Mengerti perkataan dan teka-teki orang bijak di dunia ini. Apa yang terjadi di tahun 2020 itu teka-teki orang bijak, tapi terpecahkan oleh pembukaan rahasia firman lewat Pengajaran Tabernakel dalam terangnya Mempelai. Siapa kita, siapa saya, siapa saudara, bisa memahami sedemikian rupa, siapa yang pernah menceritakan itu kepada saya dan saudara, tidak ada, tapi karena kita setia dalam segenap rumah TUHAN, berpegang teguh pada Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, (menjunjung tinggi pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel) akhirnya TUHAN bukakan rahasia firman Allah, kita tau teka-teki orang bijak yang telah membunuh jutaan jiwa di dunia ini di berbagai belahan benua, termasuk papa dan mamah mertua saya, ada juga dari orang tua dari teman anak kami di sekolahan, bapaknya mati, mamaknya mati, jadi duda, jadi janda, mereka tidak mengerti apa-apa. 

Tapi tidak ada satupun jiwa yang binasa dari penggembalaan GPT BETANIA Serang, Cilegon karena peristiwa tahun 2020, itu bukti pemeliharaan TUHAN nyata kepada kita semua, hanya kadang-kadang kita tidak tau diri, lupa ingatan. Ayo yang terlanjur-lanjur karena tidak dengar-dengaran minta ampun malam ini sejadi-jadinya karena toh ternyata engkau yang rugi, tetapi engkau yang sudah diberkati harusnya tau mengucap syukur, tidak perlu menunda-nunda pekerjaan TUHAN. 

 

Intinya Musa tidak "berkarakter api" yang tidak pernah berkata cukup, sebaliknya, Musa:

  • Hamba TUHAN yang rendah hati dan lemah lembut.

  • Setia dalam segenap rumah TUHAN, sebab dialah yang mendirikan rumah TUHAN sesuai petunjuk TUHAN Ibrani 8:5: Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

Jadi dengan menggunakan pola Tabernakel ibadah yang kita kerjakan di bumi adalah pantulan (bayangan) ibadah yang di sorga. Ibadah kita bukan ibadah buatan tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, hanya mengumpulkan jiwa sebanyak-banyaknya, dan memperkaya diri bermaksud loba dalam pengajarannya, memandang bulu dalam pengajarannya.


Kembali kita baca Bilangan 16:4. 

Bilangan 16:4. 

(16:4) Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia.


Kembali saya sampaikan dengan tandes: sujudlah ia, menunjukan bahwa Musa adalah hamba TUHAN yang lemah lembut dan rendah hati, serta setia dalam segenap rumah TUHAN di hadapan TUHAN. 

Jadi tidak terbukti bahwa Musa berkarakter api, tidak mudah tersulut api, tidak muda panas hatinya, tidak muda terbakar api, tetapi dia sujud berarti lemah lembut dan rendah hati bahkan setia dalam segenap rumah TUHAN. Namun sikap ini belum cukup untuk meyakinkan Korah dan kumpulannya, sebab Korah dan kumpulannya tidak pernah melihat TUHAN secara face to face (tatap muka), tetapi Musa melihat TUHAN (memandang rupa TUHAN) dan itu TUHAN beritahukan kepada Miryam dan Harun 


Bilangan 12:8

(12:8) Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?"


Musa adalah pribadi yang lemah lembut dan rendah hati serta setia dalam segenap rumah TUHAN, namun hal itu belum cukup untuk meyakinkan Korah dan kumpulannya itu, karena Korah tidak pernah melihat TUHAN, Korah tidak pernah berbicara dengan TUHAN secara face to face (berterus terang). Maka Musa perlu menunjukan sikap ke 2. Sikap pertama; sujudlah dia, tidak tersulut api, tidak panas hatinya, tapi belum cukup meyakinkan Korah dan kumpulannya. Maka Musa perlu menunjukan sikap yang kedua.


SIKAP KEDUA

Bilangan 16:5

(16:5) Dan ia berkata kepada Korah dan segenap kumpulannya: "Besok pagi TUHAN akan memberitahukan, siapa kepunyaan-Nya, dan siapa yang kudus, dan Ia akan memperbolehkan orang itu mendekat kepada-Nya; orang yang akan dipilih-Nya akan diperbolehkan-Nya mendekat kepada-Nya.


Sikap kedua; TUHAN sendiri yang akan menunjukkan siapa yang dianggap layak untuk mendekat kepada TUHAN dan yang layak menjadi pemimpin atas umat Israel. Hanya TUHAN, yang dapat menunjukan siapa yang layak untuk diangkat menjadi pemimpin atas umat Israel. 


Sikap yang ditunjukan Musa belum cukup, akhirnya Musapun menyerahkan persoalan hidupnya kepada TUHAN. Jadi jangan lantas panas hati, jangan tersulut api, jangan terbakar api, jangan mudah panas hati, jangan mudah marah-marah. Jadi TUHAN yang akan memberitahukan siapa pemimpin yang berasal dari TUHAN layak melayani TUHAN layak melayani pekerjaan TUHAN, layak mendekat kepada TUHAN. 


Hanya TUHAN yang dapat menentukannya dan Musa tidak ngoyo (ngotot) tidak memaksakan diri untuk menunjukan kebenarannya, dia melihat Korah belum yakin ya sudah Musa langsung serahkan kepada TUHAN. Jadi jangan sesekali kita ngoyo, ngotot seperti yang pernah saya sampaikan beberapa waktu yang lalu, sebenarnya banyak hal yang harus diklarifikasi, tetapi tidak perlu diklarifikasi, biar TUHAN yang meluruskan, TUHAN yang menunjukan siapa pemimpin yang datang dari TUHAN, berarti layak untuk melayani TUHAN, layak melayani pekerjaan TUHAN, layak mendekat kepada TUHAN untuk membawa korban dan persembahan selanjutnya mempersembahkan di atas mezbah TUHAN, nanti TUHAN yang akan menunjukan berarti dalam hal ini Musa menyerahkan segala perkaranya kepada TUHAN, dia tidak ngotot, tidak ngoyo. TUHAN ingin menjadikan kita satu kehidupan yang bijaksana. Untuk mempraktekan ini tidak perlu harus pintar, yang terpenting bijaksana saja, tidak perlu menjadi orang yang terkenal.


Sesungguhnya...

  • Keluaran 3:1-4; Musa diutus TUHAN untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan (kerja paksa) Firaun. 

  • Keluaran 4:18-31; Musa kembali ke Mesir, tanda bahwa Musa diutus oleh TUHAN.

  • Keluaran 5-11; Musa bernegosiasi dengan Firaun supaya bangsa Israel dibebaskan dari perbudakan kerja paksa yang memahitkan hati, tujuannya supaya bangsa Israel  beribadah kepada TUHAN di padan gurun.

Jadi yang meninggalkan ibadah karena pekerjaan itu pola pikir yang terbalik. Bangsa Israel dibebaskan dari perbudakan dari kerja paksa itu supaya beribadah di padang gurun, itu sebabnya Musa diberi petunjuk untuk mendirikan Tabernakel. Ibadah harus menggunakan pola Tabernakel. 

Ayat referensi kalau Musa betul-betul diutus oleh TUHAN, tapi sekalipun demikian sujudlah dia, dia merendahkan diri, namun itupun Korah belum bisa diyakinkan karena memang Korah tidak pernah berjumpa dengan TUHAN.

  • Keluaran 14; Musa memimpin bangsa Israel menyeberangi laut Teberau. Berarti TUHAN mengutus Musa sebagai pemimpin yang akan membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, memimpin bangsa Israel menyeberangi laut teberau, memimpin bangsa Israel untuk sampai ke gunung Sinai (gunung Horeb/gunung TUHAN) beribadah menurut pola Tabernakel, sebab itu biarlah kita setia dalam segenap Tabernakel (rumah TUHAN)L 


Jadi dalam hal ini ketika Korah dan kumpulannya berkata kepada Musa di Bilangan 3:16: Sekarang cukuplah itu, sebenarnya perkataan itu menunjukkan bahwa dia berkarakter api yang tidak pernah berkata cukup sebab apa yang keluar dari mulut betul-betul itu dari hati, betul-betul itu karakternya, itu jiwanya. Lihat aja kalau orang berbicara muda sekali untuk mengenal seseorang, sebab itu hati-hati kalau berbicara. 


Bilangan 16:9

(16:9) Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka.

 

Yang berkarakter api tidak pernah berkata cukup sebetulnya itu Korah bukan Musa. Ayo miliki karakter TUHAN Yesus dikuasai api Roh Kudus, dicengkeram api Roh Kudus. Mulai malam ini jangan lagi ikuti hawa nafsu karena keinginan dagingmu sendiri, ikuti maunya api Roh Kudus membakar hangus tabiat daging supaya berkarakter.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI



Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment