SURAT YUDAS
YUDAS 1:4
(Seri 9)
Subtema: MENYELESAIKAN PEKERJAAN ALLAH
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN yang telah menghimpunkan kita di atas gunung TUHAN yang kudus lewat Ibadah Doa Penyembahan. Sebentar kita akan tersungkur di ujung kaki salib TUHAN, sujud menyembah kepada Dia sebagai tingkat ibadah tertinggi (puncak ibadah).
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, bapa/ibu, saudara/saudari yang terkasih, yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat live streaming/online/video internet; Youtube, Facebook atau media sosial lainnya. TUHAN kiranya dalam hadirat-Nya yang besar membawa damai sejahtera sehingga sukacita bahagia selama kita mendengar Firman TUHAN di ujung kaki salib-Nya.
Namun, tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita masing-masing.
Selanjutnya, mari kita sambut SURAT YUDAS sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan.
Yudas 1:4
(1:4) Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
Ternyata ada orang tertentu telah menyelusup di antara orang-orang yang terpanggil, mereka adalah orang-orang fasik.
Fasik = sombong (angkuh), tidak mengakui adanya TUHAN; seolah-olah kelebihannya melebihi TUHAN kita.
Kemudian, orang-orang fasik ini menyalahgunakan kasih karunia Allah atau kepercayaan Allah.
Tujuannya: untuk melampiaskan hawa nafsu mereka
Yang termasuk dalam golongan ini antara lain:
Malaikat-malaikat yang berbuat dosa.
Sudah dipercaya melayai di dalam kerajaan Sorga tetapi berani berbuat dosa (memberontak).
Antikris (binatang yang keluar dari dalam laut).
Sudah dipercaya melayani tetapi berani memberontak.
Nabi-nabi palsu (binatang yang keluar dari dalam bumi).
Sudah diberi kesempatan untuk melayani TUHAN (memberitakan Firman) tetapi memberontak; menyalahgunakan kasih karunia Allah.
Perlu untuk diketahui:
Melampiaskan hawa nafsu = memuaskan diri dengan keinginan-keinginan dagingnya di tengah-tengah peribadatan.
Saudara, tidak saya pungkiri, di awal-awal pelayanan ada rasa bermegah sedikit, bahkan banyak. Namun, seiring berjalannya waktu, Firman Allah dalam kasih yang besar menuntun dan memberi banyak pengertian, sehingga dahulu pemikiran ini salah, tetapi sekarang semakin hari semakin didewasakan, sehingga semakin bijaksana dalam mengambil keputusan, bertindak, berbuat (bersolah tingkah), tidak ada iri dengki, kita menginginkan yang baik-baik saja demi kemajuan rohani.
Kita lihat soal melampiaskan hawa nafsu (memuaskan diri dengan keinginan-keinginan daging di tengah rumah peribadatan).
Roma 8:3-4
(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, (8:4) supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
Melampiaskan hawa nafsu atau memuaskan diri dengan keinginan-keinginan daging di tengah-tengah peribadatan = berada di bawah hukum Taurat.
Itu berarti ibadahnya hanya bersifat rutinitas disebut juga ibadah lahiriah, sebab:
Hukum Taurat berlaku bagi mereka yang melampiaskan hawa nafsunya itulah manusia daging.
Salib Kristus berlaku bagi mereka yang hidup menurut Roh Allah bukan hidup menurut daging.
Keinginan daging bertolak belakang dengan keinginan Roh.
Roma 8:5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Perlu untuk diketahui:
Hidup menurut daging; memikirkan hal-hal dari daging (perkara di bawah / perkara lahiriah).
Mereka yang hidup menurut Roh; memikirkan hal-hal yang dari Roh yakni ibadah dan pelayanan 🡪 orang-orang yang bertanggungjawab = sangkal diri dan pikul salibnya.
Jadi, orang yang hidup menurut Roh tidak sempat memikirkan hal-hal yang dari daging, termasuk iri, dengki.
Matius 15:7-9
(15:7) Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: (15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. (15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
Memuliakan TUHAN dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari TUHAN = mempersembahkan tubuh jasmani di tengah ibadah dan pelayanan, tetapi manusia batin (manusia dalam) tidak dipersembahkan kepada TUHAN, disebutlah itu ibadah Taurat (ibadah lahiriah); suatu ibadah yang dijalankan secara rutinitas tanpa rasa tanggungjawab.
Itu sebabnya, untuk kesekian kali saya sampaikan; kalau bekerja harus merasa memiliki. Yang terkait dengan pastoral atau ibadah dan pelayanan; imam-imam, jikalau mau bekerja, bekerjalah dengan tulus, harus bekerja dengan merasa memiliki. Kalau bekerja tanpa rasa memiliki = rutinitas saja, yang penting terlihat baik, tidak seperti itu di dalam TUHAN.
Ayat ini harus kita perhatikan, jangan datang kepada TUHAN hanya untuk mempersembahkan tubuh jasmani tetapi manusia dalam (manusia batin) tidak dipersembahkan kepada TUHAN, karena itu disebut ibadah Taurat (ibadah lahiriah), ibadah yang dikerjakan secara rutinitas berarti; tanpa ada rasa tanggungjawab.
Saudara, yang mengerjakan ibadah semacam ini hanyala orang-orang munafik. Jadi orang fasik itu orang munafik.
Munafik artinya; di luar tidak sma dengan di dalam; di luar nampak baik, tetapi di dalam tidak.
Doa saya, kiranya kita lepas dari kemunafikan supaya kita bisa memenangkan jiwa-jiwa di provinsi Banten ini.
Matius 15:10-11
(15:10) Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka: (15:11) "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."
Ibadah taurat / ibadah lahiriah yang bersifat rutinitas itulah yang menajiskan seseorang.
Pendeknya, jika hanya mencari keuntungan semata di tengah ibadah dan pelayanan disebutlah itu kenajisan percabulan. Sebab, jika seseorang tidak dikuasai oleh kenajisan percabulan, maka tentu saja ibadahnya pun tidak bersifat rutinitas.
Ciri dari kenajisan percabulan:
Yudas 1:4
(1:4) Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
Menyangkal satu-satunya Penguasa dan TUHAN kita, Yesus Kristus (menyangkal Yesus dan salib-Nya).
Hal ini kita kaitkan dengan…
GOLONGAN KETIGA: NABI-NABI PALSU (Binatang yang keluar dari dalam laut).
2 Petrus 2:1 dengan perikop: Nabi-nabi dan guru-guru palsu
(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Nabi-nabi dan guru-guru palsu menyangkal satu-satunya Penguasa yang telah menebus mereka = menyangkal Yesus dan salib-Nya.
Buktinya; mereka memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan.
2 Petrus 2:2-3
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. (2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
Nabi-nabi dan guru-guru palsu melampiaskan hawa nafsu mereka di tengah peribadatan, sebab mereka menyalahgunakan kasih karunia atau kepercayaan Allah. Prakteknya: mencari untung dari sidang jemaat, disebutlah itu kenajisan percabulan.
1 Timotius 4:1-2 dengan perikop: Tugas Timotius dalam menghadapi pengajar sesat
(4:1) Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (4:2) oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Di hari-hari terakhir banyak orang murtad, lalu orang murtad ini mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan.
Peristiwa ini satu kali kelak akan terjadi secara masal (berskala besar-besaran) sebagaimana dalam 2 Timotius 4:3-4 -- Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya, mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Penyebab terjadi murtad secara besar-besaran: pendusta-pendusta yakni; nabi-nabi dan guru-guru palsu menyalahgunakan kasih karunia atau kepercayaan Allah, sebab hati nuraninya memakai cap mereka = melampiaskan hawa nafsu.
Doa dan harapan saya, tetaplah bertahan, berpegang teguhlah terhadap salib yang ditegakkan (didirikan) di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dalam GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia ini, jangan beralih.
Saya mempunyai tantangan besar untuk menegakkan Pengajaran salib. Memang tidak mudah, kalau mudah, sudah banyak jiwa.
Tetapi di sini kita melihat, nabi-nabi palsu mencari jiwa dengan cara melampiaskan hawa nafsu, mereka menyalahgunakan kasih karunia Allah. Inilah tantangan saya dalam mengumpulkan jiwa-jiwa dihadapan TUHAN, karena Pengajaran salib harus ditegakkan, di mulai dari saya. Jadi, tidak semudah yang dibayangkan orang-orang. Biar mata orang sudah melihat Pengajaran yang murni dan benar, belum tentu bisa diterima. Tetapi melayani dengan cara melampiaskan hawa nafsu; banyak orang datang.
Oleh sebab itu, mulai dari sekarang, sungguh-sungguhlah menyerahkan diri untuk terus dibentuk dan dipakai oleh TUHAN, jangan murtad, jangan tinggalkan Pengajaran salib yang murni dan benar. Tetapi, setu kali akan banyak orang murtad; mengaku Kristen tetapi meninggalkan Pengajaran salib yang murni dan benar.
1 Timotius 4:3
(4:3) Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.
Adapun ajaran palsu dari nabi-nabi dan guru-guru palsu ialah:
Melarang orang kawin.
Ajaran ini bertolak belakang dengan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah.
Saudara, malam ini kita akan kembali membahas tentang:
MELARANG ORANG MAKAN MAKANAN YANG DICIPTAKAN ALLAH.
Terkait dengan makan makanan yang diciptkan Allah kita lihat dalam…
Yohanes 4:31-32
(4:31) Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: "Rabi, makanlah." (4:32) Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal."
Yesus menolak makan makanan dari murid-murid, sebab pada diri Yesus ada makanan yang tidak dikenal oleh murid-murid.
Jangan kita makan makanan yang tidak menjamin keselamatan, tidak memberi kesehatan, resikonya tinggi. Kalau terlalu berminyak nanti bisa kolesterol, kalau terlalu banyak gula nanti diabetes.
Saudara, ini adalah sikap tegas yang dimiliki oleh Yesus dan yang juga harus dimiliki oleh anak-anak TUHAN.
Yohanes 4:33
(4:33) Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"
"Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"
Dari sini kita dapat melihat bahwa murid-murid sama sekali tidak mengenal makanan yang ada pada diri Yesus selain "makanan biasa", makanan yang hanya mengenyangkan perut.
Mari kita lihat “makanan yang ada di dalam diri Yesus”…
1 Korintus 6:12 dengan perikop: “Nasihat terhadap percabulan”
(6:12) Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.
Segala sesuatu halal, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal, tetapi jangan mau diperhamba oleh yang halal itu. Ini adalah pelajaran bagus terkait dengan makanan.
1 Korintus 6:13
(6:13) Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.
Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah berarti; “makanan biasa” yang hanya mengenyangkan perut tidak menjamin keselamatan. Dalam menghadapi pencobaan, “makanan biasa” tidak sanggup menolong kita. Itulah sebabnya, TUHAN menolak makanan dari murid-murid.
Sebab dalam Matius 4:4 juga mengatakan: -- Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Yohanes 4:34
(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Makanan Yesus yang sesungguhnya, antara lain:
Melakukan kehendak Allah yang mengutus-Nya.
Menyelesaikan pekerjaan Allah.
Inilah yang dimaksud oleh TUHAN kepada murid-murid tadi; makanan yang ada pada Yesus yang tidak dikenal oleh murid-murid.
Biarlah kiranya makanan TUHAN ini menjadi makanan kita, karena kita mengenal apa yang menjadi makanan TUHAN.
Pada minggu yang lalu kita sudah melihat makanan yang pertama yaitu; melakukan kehendak Allah. Sekarang kita akan melihat makanan yang kedua dari TUHAN yaitu; menyelesaikan pekerjaan Allah.
Tentang: MENYELESAIKAN PEKERJAAN ALLAH.
Terkait dengan menyelesaikan pekerjaan Allah kita lihat dalam…
Yohanes 5:20, 36 dengan perkop: Kesaksian Yesus tentang diri-Nya
(5:20) Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. (5:36) Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.
Intinya, pekerjaan Allah dikerjakan oleh Yesus Anak Allah, untuk itulah Ia diutus ke dunia ini. Dan Yesus harus menyelesaikan pekerjaan Allah itu, sebab di sini dikatakan: itulah yang memberi kesaksian tentang Aku.
Jadi pekerjaan Allah ini harus dikerjakan, tidak boleh berhenti di tengah jalan.
Saudara, Yesus memulai pelayanan-Nya di usia 30 tahun, setelah dibaptis tentunya. Kemudian, Yesus banyak menyembuhkan orang sakit dengan berbagai jenis penyakit; orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang tuli mendengar, dan mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib lainnya termasuk pengusiran setan. Tetapi, itu bukan akhir dari pekerjaan Yesus Anak Allah, itu hanya bagian dari pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Yesus Anak Allah. Tetapi yang pasti, Yesus harus mengerjakan pekerjaan Allah sampai selesai.
Kalau pekerjaan Yesus berhenti sebatas menyembuhkan orang sakit, mengadakan perbuatan ajaib, termasuk mengadakan pengusiran setan, itu tidak akan memberikan kesaksian tentang mereka, karena belum selesai.
Yohanes 6:28-29 dengan perikop: Roti hidup
Dari perikop ini kita bisa melihat bahwa Yesus harus mengerjakan pekerjaan Allah.
Yohanes 6:28-29
(6:28) Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" (6:29) Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
Singkat kata, kita harus percaya bahwa Yesus dapat menyelesaikan pekerjaan Allah.
Kita tahu bahwa Yesus adalah Roti hidup, Roti yang turun dari Sorga, maka Ia harus memecah-mecahkan segenap hidup-Nya di atas kayu salib.
Di atas tadi saya sudah sampaikan, Yesus menyembuhkan orang sakit dan mengadakan banyak perbuatan ajaib, tetapi itu hanya bagian dari pekerjaan Allah, bukan akhir dari pekerjaan Allah. Oleh sebab itu, kita tidak cukup percaya kepada Yesus hanya karena Ia telah menyembuhkan orang sakit. Kalau kita percaya kepada Yesus karena Ia telah menyembuhkan orang sakit, itu berarti kita tidak percaya kepada Yesus bahwa Ia sanggup mengerjakan pekerjaan Allah.
Yohanes 6:30
(6:30) Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?
Orang-orang Yahudi; melihat dulu baru percaya = iman Tomas, sementara iman yang benar adalah; percaya walau tidak melihat sesuai dengan Ibrani 11:1 -- Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Padahal Yesus adalah Roti hidup, berarti Ia harus memecahkan segenap hidup-Nya, tetapi mereka tidak percaya bahwa Yesus akan menyelesaikan pekerjaan Allah, karena mereka harus melihat dulu baru percaya; diberkati dulu baru datang kepada TUHAN, tidak begitu.
Kita akan lihat kaitan dari Yesus harus memecahkan segenap hidup-Nya di atas kayu salib, sebab memang sesuai dengan perikop: Yesus adalah Roti hidup, Roti yang turun dari Sorga.
Yohanes 19:30
(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Sesudah Yesus minum anggur asam, berkatalah Yesus: sudah selesai, dengan lain kata; Yesus telah menyelesaikan pekerjaan Allah sebab sebagai Roti hidup Yesus telah memecahkan segenap hidup-Nya di atas kayu salib.
Sebagai bukti…
Yohanes 19:32-34 dengan perikop: Lambung Yesus ditikam
(19:32) Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; (19:33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, (19:34) tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Prajurit Romawi tidak mematahkan kaki Yesus, sebab Yesus telah mati.
Pendeknya, lewat kematian Yesus di atas kayu salib; tubuh Kristus tetap utuh (tidak terpisahkan), tidak ada satupun tulang-Nya yang dipatahkan.
Saudara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti utuh = sempurna seperti sedia kala, sebab tidak ada satupun yang berkurang atau berpisah. Singkat kata, oleh kematian Yesus di atas kayu salib terwujudlah pembangunan tubuh Kristus yang sempurna berarti; Yesus telah menyelesaikan pekerjaan Allah.
Itulah tujuan akhir dari pekerjaan Allah di bumi ini dengan perantaraan Anak-Nya (Yesus), bukan soal mujizat, berkat-keberkatan, tanda-tanda heran, tanda-tanda ajaib, supaya kita jangan keliru.
Terkait dengan menyelesaikan pekerjaan Allah ini, sebetulnya, itu merupakan nubuatan dari penciptaan manusia.
Kejadian 2:21
(2:21) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
TUHAN membuat Adam tidur nyenyak.
Tidur nyenyak 🡪 pengalaman kematian Yesus Kristus, sehingga lewat pengalaman kematian ini terjadilah operasi besar-besaran, maksudnya; Allah mengambil salah satu rusuk dari Adam.
Seandainya Adam tidak tidur nyenyak (tidak masuk dalam pengalaman kematian); tidak mungkin terjadi operasi besar-besaran, tidak mungkin salah satu tulang rusuk Adam dapat diambil dari Hawa.
Kejadian 2:22-23
(2:22) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. (2:23) Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Singkat kata, pembangunan tubuh Kristus yang sempurna terwujud lewat pengalaman kematian Yesus di atas kayu salib.
Jadi, betul saja bahwa Yesus dapat menyelesaikan pekerjaan Allah.
Efesus 4:10-12
(4:10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. (4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Hamba-hamba TUHAN (orang-orang kudus-Nya TUHAN) dipercayakan lima jabatan bagi pekerjaan pelayanan (untuk mengerjakan pekerjaan TUHAN), tetapi juga harus selesai yaitu; bagi pembangunan tubuh Kristus.
Kalau melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN hanya sebatas mujizat, kesembuhan seorang sakit, tanda-tanda heran, itu belum selesai, belum tuntas bagi pekerjaan pelayanan, tetapi harus selesai yaitu; bagi pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Kesempurnaan tubuh Kristus ada pada Efesus 4:13-16.
Itulah sebabnya kita mau menerima Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel untuk selanjutnya menggembalakan kita demi terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Jadi, jangan sampai karena melampiaskan hawa nafsu lalu tinggalkan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
1 Korintus 12:25-26 dengan perikop: Banyak anggota, tetapi satu tubuh
(12:25) supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. (12:26) Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.
Supaya jangan terjadi perpecahan: saling memperhatikan.
Prakteknya:
Jika satu anggota menderita; semua turut menderita.
Jika satu anggota dihormati; semua turut bersukacita.
Pendeknya, sama-sama merasakan baik dalam suka maupun dalam duka.
Jadi, jangan lagi kita memisahkan diri, melampiaskan hawa nafsu, menyalahgunakan kasih karunia, menyalahgunakan kepercayaan TUHAN. Mari kita buktikan kita anggota tubuh, walaupun berbeda dan banyak tetapi tetap satu.
1 Korintus 12:27
(12:27) Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.
Anggota tubuh memang banyak dan berbeda-beda, tetapi harus satu. Supaya satu dan jangan ada perpecahan; saling merasakan dalam suka maupun duka. Jangan kita pilih-pilih kasih ya saudara, terhadap yang tua atau yang muda kasih kita tetap sama. Kepada laki-laki atau perempuan, kita praktekkan agape itu di tengah ibadah dan pelayanan, jangan memandang rupa.
Ciri-ciri terwujudnya kesatuan (pembangunan tubuh Kritsus):
Yohanes 19:30
(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Yesus menundukkan kepala.
Menyerahkan nyawa-Nya.
Keterangan: Menundukkan kepala
Kata dasar menundukkan adalah "tunduk".
Kita lihat tentang tunduk dalam…
1 Petrus 3:5
(3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya, (3:6) sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Tunduk = taat pada Firman Allah sebagai Kepala = patuh pada ajaran yang benar.
Ibrani 5:8
(5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
Di sini kita melihat bahwa sekalipun Yesus adalah Anak, tetapi Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang diderita-Nya.
Ibrani 5:9
(5:9) dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
Setelah terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, akhirnya, Yesus menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua yang taat kepada-Nya.
Keterangan: Menyerahkan nyawa-Nya.
Matius 27:50
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
Yesus berseru lalu menyerahkan nyawa-Nya 🡪 doa penyembahan (tingkat ibadah tertinggi).
Mengapa? Karena penyembahan adalah penyerahan diri sepenuh untuk taat hanya kepada kehendak Allah tidak kepada kehendak daging, tidak melampiaskan hawa nafus, tidak ada lagi iri dengki, tetapi sudah berada pada tingkat ibadah yang tertinggi supaya kita masuk dalam bilangan tubuh Kristus.
Mazmur 22:17-18
(22:17) Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. (22:18) Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku.
Kalau sudah nampak ciri dari pembangunan tubuh ini yaitu; ada ketundukan dan berada pada puncak ibadah (doa penyembahan), tentu kita masuk pada bilangan TUHAN yaitu; tubuh Kristus yang sempurna, bukan lagi bilangan dari binatang (666).
Inilah sasaran akhir dari pekerjaan TUHAN di atas muka bum ini.
Mazmur 22:19
(22:19) Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.
Pakaian adalah kebenaran, sedangkan jubah adalah kasih karunia TUHAN yang kita terima dan kita alami sampai malam ini, pelayanan dari Imam Besar, menerima doa, pelayanan dan pendamaian. Sesudah dibenarkan lalu kita menerima pelayanan dari Imam Besar itu adalah kasih karunia.
Jadi, penting sekali kita memahami bahwa TUHAN telah menyelesaikan pekerjaan Allah di bumi ini dan hamba-hamba TUHAN diperlengkapi untuk melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, tetapi harus sampai terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; kita semua menjadi bilangan TUHAN bukan bilangan dari antikris, iblis setan.
Jangan tinggalkan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, jangan coba-coba bergabung dengan sesuatu dengan yang saudara tidak kenal, tetapi belajarlah untuk mengenali makanan TUHAN, karena resikonya besar sebelum tangis darah seperti Esau.
Kalau sampai hari ini saya dan saudara berada di tempat ini, itu bukan kebetulan, karena TUHAN mau selamatkan saya dan saudara. Hentikan ambisi-ambisi yang tidak bermutu (recehan) itu, yang penting masuk dalam bilangan tubuh Kristus.
Saudara, belajar dari Hosea 8:11 -- Sungguh, Efraim telah memperbanyak mezbah; mezbah-mezbah itu menjadikan mereka berdosa. Jadi, lebih baik ada ketundukkan dan ibadah sampai kepada puncaknya, nanti dihitung dan menjadi bilangan tubuh Kristus.
Hentikan keinginan untuk melampiaskan hawa nafsu termasuk ambisi-ambisi, kita melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN sampai terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itu jauh lebih baik.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment