KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, October 19, 2011

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 18 OKTOBER 2011

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 18 OKTOBER 2011
 
Tema: RUMAH DOA
(Seri 6)
 
Shalom. Selamat malam, Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus. Kita bersyukur, karena kita boleh beribadah lewat Ibadah Doa Penyembahan pada malam hari ini.
 
Kembali kita teruskan Matius 21.
Matius 21: 12-13
(21:12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (21:13) dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
 
Setibanya di Yerusalem, Yesus masuk ke dalam Bait Allah, dan melihat Bait Allah tidak sesuai dengan fungsinya. Itu sebabnya Yesus berkata: Bait Allah (rumah Tuhan) sesungguhnya disebut rumah doa bagi segala bangsa, tetapi kenyataannya rumah Tuhan sudah menjadi sarang penyamun. Sarang penyamun = tempat berkumpulnya dosa.
 
Mari kita bandingakan dengan Injil Yohanes 2: 16.
Yohanes 2: 16
(2:16) Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
 
Dalam Injil Yohanes 2: 16 disebut rumah Tuhan (Bait Allah) menjadi tempat berjualan. Tempat berjualan = pasar = tempat berjual beli.
 
Saudaraku, segala sesuatunya ada di pasar, dan segala sesuatu bisa terjadi di pasar. Kalau kerohanian seperti pasar, maka yang dicari adalah suasana pasar, seperti ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi.
 
Matius 23: 6-7
(23:6) mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; (23:7) mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.
 
Saudaraku, ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi sangat mendambakan suasana pasar, bahkan mencari suasana pasar, sebab dalam suasana pasar, mereka mendapatkan apa yang mereka dambakan, yaitu mencari penghormatan atau suka menerima penghormatan di pasar.
Ini adalah suatu kekeliruan dan suatu perbuatan yang bodoh, dan tentu saya punya alasan untuk mengatakan itu.
 
Wahyu 5: 11-13
(5:11) Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, (5:12) katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" (5:13) Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
 
Sesungguhnya, segala puji syukur dan hormat dan kemuliaan dan kuasa, hanya bagi Anak Domba Allah, yang duduk di takhta Nya. Jadi, kesimpulannya; yang layak menerima kemuliaan dan pengagungan hanyalah Yesus Kristus, Anak Domba Allah yang duduk di takhta Nya. Itu sebabnya, tadi saya katakan ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi perbuatan mereka keliru dan bodoh
Saya juga dalam pelayanan ini berusaha untuk tidak mencari hormat, sekalipun jemaat hormat pada saya, itu memang sewajarnya, tetapi saya tidak bangga dengan itu. Banyak orang melihat “menjadi hamba Tuhan itu enak”, sebenarnya, secara lahiriah tidak demikian meski dilihat dari sisi manapun, sebab terlalu banyak tantangannya.
 
Saudaraku, biarlah kita juga berhati-hati, jangan sampai mencuri kemuliaan Tuhan, sebab yang layak untuk menerima kemuliaan dan pengagungan hanyalah Yesus Kristus, Anak Domba Allah yang duduk di takhta Nya
 
Matius 23: 7-10
(23:7) mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. (23:8) Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. (23:9) Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. (23:10) Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.
 
Ada 3 gelar yang diterima ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi sebagai tanda penghormatan, Yang Pertama: RABI
Sesungguhya, sebutan (gelar) Rabi tidak boleh diterima, alasannya karena hanya ada satu Rabi saja.
 
Yohanes 1: 38
(1:38) Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
 
Rabi, artinya guru. Dan gelar Rabi itu ditujukan hanya kepada pribadi Yesus Kristus, yang berhak menerima sebutan (gelar) Rabi.
 
Yohanes 20: 16
(20:16) Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
 
Yesus, Dia adalah seorang guru (pengajar),  karena Dia telah mengalahkan kematian (maut) = Pribadi yang dapat mengajarkan tentang kematian dan kebangkitan. Mendapat sebutan Rabi tetapi tidak bisa mengajar tentang kematian dan kebangkitan, maka ia tidak layak untuk menerima gelar Rabi, seperti ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi.
 
Ada 3 gelar yang diterima ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi sebagai tanda penghormatan, Yang Kedua: BAPA
Ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi menerima gelar bapa. Sesungguhnya sebutan bapa tidak boleh diterima oleh siapapun, sebab Bapa hanya satu, yaitu Dia yang ada di sorga.
 
Yohanes 3: 16
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
 
Saudaraku, Bapa yang baik memenuhi segala sesuatu, memenuhi apa yang dibutuhkan oleh anak-anaknya sampai kepada hidup yang kekal, sedangkan ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi tidak bisa memenuhi segala sesuatu yang dibutuhkan bagi mereka yang menyebut bapa kepada ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi. Itu sebabnya sebutan bapa tidak boleh mereka terima, sebab hanya satu Bapa, yaitu Dia yang ada di sorga.
 
Ada 3 gelar yang diterima ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi sebagai tanda penghormatan, Yang Ketiga: PEMIMPIN
Ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi menerima gelar “pemimpin”. Sesungguhnya, gelar ini pun tidak boleh diterima oleh ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi, dan siapapun, sebab hanya satu pemimpin yaitu Mesias.
 
Yohanes 1: 41
(1:41) Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."
 
Mesias artinya Kristus. Kristus = Yang diurapi.
 
Mari kita lihat YANG DIURAPI oleh karena urapan Roh Kudus.
1 Yohanes 2: 27
(2:27) Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
 
Pemimpin Agung di dalam hidup adalah pengurapan Roh El Kudus; Dia yang memimpin, mengajar di dalam segala sesuatu, pimpinan, dan ajaran Nya tidak ada yang salah.
Sesungguhnya, di dalam Tuhan, hanya satu pemimpin, Dialah Mesias, yaitu Kristus, artinya Yang diurapi.
 
Sekarang kita melihat, CIRI-CIRI ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi di dalam ibadah pelayanan.
Ciri YANG PERTAMA.
Matius 23: 3
(23:3) Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
 
Ciri yang pertama jika menjalankan ibadah secara Taurat ialah mengajarkan firman Tuhan tetapi tidak melakukannya = mengerti firman Tuhan tetapi tidak melakukannya.
 
Ciri YANG KEDUA.
Matius 23: 4
(23:4) Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.
 
Mereka yang menjalankan ibadah secara Taurat (rutinitas, lahiriah), cirinya ialah tidak terbeban dengan pelayanan-pelayanan yang dipercayakan oleh Tuhan, sebaliknya melepaskan tanggung jawab dan membebankannya kepada orang lain.
Semoga ini jangan terjadi dalam kehidupan saya dan kita semua. Biarlah kita semua bertanggung jawab atas kepercayaan Tuhan dalam ibadah pelayanan. Kalau memang kita bisa melakukannya, mengapa kita tidak melakukannya...?
 
Ciri YANG KETIGA.
Matius 23: 5
(23:5) Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang;
 
Jika seseorang menjalankan ibadah secara Taurat (rutinitas), maka semua pekerjaan yang mereka lakukan, hanya dimaksud supaya dilihat orang. Jadi, setiap apapun yang dikerjakan, tujuannya supaya dilihat orang lain, ini berarti ibadah lahiriah.
Sesungguhnya yang benar adalah apa yang kita kerjakan tujuannya hanya untuk Tuhan, tidak perlu harus dilihat oleh orang lain.
 
Praktek sehari-hari dapat dilihat jika ibadah dijalankan secara Taurat (rutinitas, lahiriah):
-          Memakai tali sembahyang yang lebar.
-          Jumbai yang panjang.
 
Saudaraku, itulah suasana pasar yang sangat dicari dan didambakan oleh ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi; itu sebabnya mereka tidak mencari firman pengajaran, firman penyucian yang sifatnya mengoreksi, membentuk, melainkan mencari gereja yang bersuasanakan pasar.
Biarlah kita menjadi rumah doa dan tidak mengikuti kekeliruan-kekeliruan yang dilakukan oleh ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
 
 

No comments:

Post a Comment