KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, October 17, 2011

Ibadah Kaum Muda Remaja, 15 Oktober 2011


Shalom!
Salam sejahtera. Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus
Kita bersyukur sore hari ini kita boleh beribadah kepada Tuhan, semua karena kemurahan Tuhan
Biarlah sore hari ini kita diberkati oleh Tuhan

Sekarang kita kembali membuka Keluaran 26
Keluaran 26: 32
(26:32) Haruslah engkau menggantungkannya pada empat tiang dari kayu penaga, yang disalut dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan empat alas perak.

Saudaraku, pada pintu tirai / tabir, terdapat 4 tiang.
Tabir / tirai itu sendiri, digantungkan pada 4 tiang tersebut.
Saudaraku, 4 tiang-> 4 pribadi yang sudah mengalami perobekan daging, dengan demikian maut telah dikalahkan, sehingga dengan tubuh kemuliaan membawa mereka masuk ke dalam kerajaan sorga / berada di takhta Allah.

1 Korintus 15: 54-58
(15:54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
(15:55) Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
(15:56) Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
(15:57) Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
(15:58) Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Saudaraku, kita bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kemenangan lewat pribadi Yesus Kristus, sehingga maut telah dikalahkan.
Kalau kita mengalami perobekan daging, berarti maut telah dikalahkan, seperti Yesus telah melintasi kemah yang lebih besar, itulah tubuh Nya sendiri.
Biarlah kita bersyukur senantiasa karena Allah telah memberikan kemenangan oleh Kristus Yesus.
Kalau Tuhan sudah memberikan kemenangan kepada kita, biarlah kita berdiri teguh, jangan goyah dan giat selalu dalam pekerjaan Tuhan.

Tadi saya sudah katakan 4 tiang -> 4 pribadi yang sudah mengalami perobekan daging.
Adapun 4 pribadi tersebut adalah
I.        Henokh
II.     Musa
III.   Elia
IV.  Yesus Kristus
4 pribadi ini tidak mengalami kematian, karena Allah mengangkat mereka hidup-hidup.

Keterangan
I.       Henokh
Kejadian 5: 21-24
(5:21) Setelah Henokh hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Metusalah.
(5:22) Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
(5:23) Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun.
(5:24) Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.

Saudaraku, Henokh tidak mengalami kematian karena dia telah diangkat oleh Allah.
Saudaraku, kalau Henokh tidak mengalami kematian, itu karena Henokh bergaul erat dengan Allah selama 300 tahun lamanya.
BERGAUL artinya:
  1. BERJALAN BERSAMA DENGAN ALLAH
Berjalan = mengikuti jejak Kristus

1 Petrus 2: 21
(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
(2:22) Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
(2:23) Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

Inilah jejak-jejak Kristus, yaitu :
a.      Ia tidak berbuat dosa
Demikian juga halnya, biarlah kita berusaha tidak berbuat dosa, baik di rumah, di sekolah, di tempat bekerja, di mana saja komunitas kita, berusaha tidak berbuat dosa.
Jangan ada rancangan-rancangan / niatan dalam hati dan pikiran untuk berbuat dosa.

b.      Tipu tidak ada di dalam mulut Nya
= tidak ada dusta
Kalau kita sudah melayani Tuhan, tidak boleh dikuasai roh dusta.
Di dalam Yakobus 3: 11, dikatakan “Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?”. Artinya adalah dari mulut yang satu mengeluarkan perkataan yang baik / firman Tuhan, dari mulut yang sama tidak mungkin mengucapkan kata-kata dusta.
Dusta = dosa terakhir = akibat dosa
Kalau seseorang tidak berdosa, pasti tidak berdusta.

c.       Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki
Artinya: tidak membalas kejahatan dengan kejahatan = tidak hidup di bawah hukum taurat

d.      Ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam
Seringkali kita mengancam / melakukan suatu ancaman, belum dipojokkan sudah terlebih dahulu mengancam.
Tetapi biarlah kita menyerahkan segala permasalahan kepada Tuhan, dan tidak mengancam.

Kesimpulan dari pada 4 jejak Kristus tersebut adalah
1 Petrus 2: 24
(2:24) Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Kesimpulannya adalah pikul salib, sehingga tubuh dosa hilang kuasanya, dengan demikian, kita hidup dalam kebenaran.

  1. BERSAHABAT DENGAN ALLAH
Kalau bergaul berarti bersahabat.

Yohanes 15: 11-15
(15:11) Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
(15:12) Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
(15:13) Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
(15:14) Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
(15:15) Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Saudaraku, menjadi sahabat Allah berarti melakukan perintah-perintah Nya, yaitu saling mengasihi satu dengan yang lain = mengasihi sesama.
Biarlah kita semua menjadi sahabat Allah. Amin, saudaraku?

Kalau kita menjadi sahabat Allah / melakukan perintah Allah, yaitu saling mengasihi satu dengan yang lain, berarti sukacita Allah ada di dalam kita dan sukacita Allah penuh dalam kehidupan muda mudi remaja. Dan itu pasti, kalau saling mengasihi satu dengan yang lain, pasti ada sukacita dari Allah dan sukacita itu penuh.
Kalau hari ini sukacita, besok tidak sukacita, berarti sukacita itu tidak penuh, tetapi sukacita penuh adalah sukacita untuk selama-lamanya.

Yohanes 3: 29-30
(3:29) Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
(3:30) Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Saudaraku, Yohanes Pembaptis bersukacita, bahkan sukacitanya penuh, karena Yohanes Pembaptis menjadi sahabat dari mempelai laki-laki sorga, dan dia mendengar suara mempelai laki-laki, itulah firman Allah
Mempelai laki-laki -> Yesus Kristus, Dialah kepala, suami.

Kalau kita memperhatikan dalam Kidung Agung, suara yang keluar dari mempelai laki-laki itu adalah suara yang penuh kasih, suara yang membangun, sehingga mempelai perempuan merasa kegirangan / sukacita.

Suara mempelai = suara pengajaran mempelai, dalam terangnya Tabernakel.
Di hari-hari terakhir ini, kita membutuhkan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, disertai dengan pola terang Tabernakel, sebab hari-hari ini, kasih sudah semakin dingin dan dosa semakin memuncak / bertambah-tambah.
Mau tidak mau kita harus mendengarkan suara mempelai lak-laki, yaitu pengajaran mempelai, dalam terangnya Tabernakel.

Matius 25: 1-6
(25:1) "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
(25:2) Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
(25:3) Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
(25:4) sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
(25:5) Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
(25:6) Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Saudaraku, suara orang berseru “Mempelai datang! Songsonglah dia!” ini adalah suara dari pada pengajaran mempelai dengan terangnya Tabernakel / Tabernakel dengan terangnya mempelai / pengajaran mempelai.
Suara yang berseru ini, terjadi pada waktu tengah malam.
Tengah malam -> dunia, dalam keberadaannya, dimana kasih sudah semakian dingin, dosa sudah bertambah-tambah, dan semakin memuncak.
Saudaraku, keadaan dunia seperti ini, mau tidak mau kita harus mendengar pengajaran mempelai dengan terangnya tabernakel, sebab inilah yang membuat kita terlepas dari kesulitan-kesulitan, kesukaran-kesukaran di dunia ini.
Sebab itu bersyukurlah kita jika menerima pengajaran mempelai.

Siapakah yang memperhatikan pengajaran mempelai ?
Matius 25: 7-10
(25:7) Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
(25:8) Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
(25:9) Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
(25:10) Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.

Yang mendengarkan sekaligus memperhatikan pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel adalah kehidupan bagaiakan 5 gadis yang bijaksana.
Ciri-cirinya:
a.      Membawa pelita
Itulah firman Tuhan yang menerangi jalan-jalan kita di dalam dunia yang gelap, karena dosa semakin bertambah-tambah dan memuncak.
b.      Membawa minyak di dalam buli-buli
Minyak -> urapan Roh El Kudus
Kegunaan dari pada minyak adalah untuk mempertahankan pelita tetap menyala.

Saat membawa pelita, disertai dengan membawa minyak di dalam buli-buli, adalah sesuatu yang merepotkan, tetapi itu harus kita kerjakan di hari-hari terakhir ini.
Meskipun tiap hari kita harus ibadah, tetapi itu harus dilakukan.
Bagi dunia, ini adalah sesuatu yang merepotkan tetapi bagi yang mendengar pengajaran mempelai, ini harus diperhatikan / dikerjakan.

Pertahankan pelitamu, dengan minyak dalam buli-buli,  jadilah bijaksana, seperti 5 gadis yang bijaksana!

Cara mempertahankan minyak urapan
Imamat 21: 12
(21:12) Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

Supaya mempertahankan minyak urapan tetap ada, jangan keluar dari tempat kudus.
Dalam pola terang Tabernakel, tempat kudus itulah ruangan suci, yang terdapat 3 macam alat di dalamnya, yaitu
1.      Meja roti sajian

Artinya: tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, disertai perjamuan suci.

2.      Pelita emas

Artinya: tekun dalam Ibadah Raya / Umum Hari Minggu, disertai dengan kesaksian-kesaksian.

3.      Mezbah dupa

Artinya: tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan.

Inilah cara untuk mempertahakan minyak urapan tetap ada di atas kepala kita.
Walaupun kelihatannya merepotkan, tetapi mau tidak mau itu harus kita kerjakan, supaya menandakan bahwa kita adalah sahabat Allah.
Biarlah kehidupan muda mudi remaja, tekun dalam 3 macam ibadah utama, jangan keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggar kekudusan Allah sehingga demikian ada urapan di atas kepala.
Biarlah ini terjadi dalam kehidupan kita semua, sehingga kita menjadi sahabat-sahabat Allah.

Kalau kita bandingkan dengan 5 gadis bodoh, mereka hanya membawa pelita, itulah firman yang menerangi jalan-jalan. Hal ini terjadi karena mereka tidak mengerti 3 macam ibadah utama.
Banyak gereja-gereja yang membawa pelita tetapi tidak mengerti 3 macam ibadah utama.
Pengajaran mempelai dengan pola terang tabernakel membuat kita bijaksana, sehingga kita mengerti 3 MACAM IBADAH UTAMA, karena itu adalah bayangan dan gambaran dari apa yang ada di dalam kerajaan sorga (Wahyu 4: 1-6).

Biarlah kita sama seperti Henokh, mengalami perobekan daging / tidak mengalami kematian, dengan bergaul dengan Tuhan.
Dalam 1 Korintus 15: 33 dikatakan, pergaulan yang buruk merusak kebiasaan baik.

Mazmur 25: 14
(25:14) TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

Saudaraku, orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang bergaul dengan Allah, sebab Allah bergaul dengan orang yang takut akan Tuhan.
Orang yang bergaul dengan pergaulan buruk, tidak takut akan Tuhan dan Tuhan tidak bergaul dengan mereka.
Suatu kerugian yang besar jika tidak bergaul dengan Allah. Sebab apa kekuatan kita untuk melawan iblis setan, keinginan daging dan pengaruh dunia, kalau kita tidak bergaul dengan Allah.

Amsal 8: 13
(8:13) Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Takut akan Tuhan ialah membenci kejahatan, terutama membenci 4 kejahatan, yaitu:
  1. Kesombongan = tinggi hati
Jangan sombong! Kalau sombong, seperti Luziver, Bintang Timur Putera Fajar, yang ingin menyamai Yang Maha Kuasa.
Orang yang sombong, tanpa sadar telah menunjukkan kenajisannya.

  1. Kecongkakan = hati yang angkuh

  1. Tingkah laku yang jahat = segala perbuatannya jahat

  1. Mulut penuh tipu muslihat = dusta
Awalnya seperti berkata baik, tetapi ujung-ujungnya ada sesuatu yang tidak baik, itu adalah tipu muslihat.
Roh Kudus tidak akan tercurah kepada mereka yang mulutnya penuh dengan tipu muslihat.


TUHAN YESUS KRITUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI















No comments:

Post a Comment