KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, October 8, 2011

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB , 7 OKTOBER 2011


Shalom
Selamat malam, Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, Tuhan memungkinkan kita untuk beribadah pada malam hari ini, semua karena kemurahan Tuhan.
Kita meneruskan firman Tuhan dari minggu lalu, tentang hari raya pendamaian
Setiap beribadah kepada Tuhan, harus mempersembahkan korban persembahan yang berbau harum, baik 7 hari raya Israel, selalu membawa binatang sebagai korban api-apian bagi Tuhan, dari binatang yang tidak bercacat cela.
Kemudian, hari raya pendamaian, umat Israel harus berdamai dengan Allah dimana seorang imam besar harus membawa darah lembu jantan muda dan kambing domba jantan untuk memperdamaikan dosanya dan umatnya dalam satu kali dalam satu tahun
Imam Besar mengadakan 7 kali percikkan di atas tutup pendamaian, dan 7 kali percikkan di depan tutup pendamaian.
·     7 kali percikkan darah di atas tutup pendamaian
Artinya: sengsara yang dialam Yesus untuk menyucikan sidang Nya.
·     7 kali percikkan darah di depan tutup pendamaian
Artinya: sengsara sebagai penyucian bagi gereja Tuhan untuk mencapai kesempurnaan sebagai mempelai wanita Anak Domba
Tetapi, bukan hanya mengadakan 7 kali percikkan di atas tutup pendamaian, dan 7 kali percikkan di depan tutup pendamaian saja, ada juga yang harus kita perhatikan.

Imamat 23: 26-27, 32
(23:26) TUHAN berfirman kepada Musa:
(23:27) "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
(23:32) Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu."

Saat merayakan hari raya pendamaian, umat Israel harus merendahkan diri dengan berpuasa di hadapan Allah, dan itu sudah menjadi suatu ketetapan.
Dan biarlah itu juga terjadi dalam diri kita, merendahkan diri dengan berpuasa saat merayakan hari raya pendamaian.

Keterangan:
I.    MERENDAHKAN DIRI
Matius 18: 1-5
(18:1) Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
(18:2) Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka
(18:3) lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
(18:4) Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
(18:5) Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."

Saudaraku, terjadi pertanyaan dari murid-murid Yesus, tentang siapa yang terbesar di dalam kerajaan sorga. Yesus menjawab, “barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga
Jadi merendahkan diri seperti anak kecil, dialah yang terbesar dalam kerajaan sorga.
Sebab itu, Yesus menegaskan, jika tidak bertobat dan tidak sama seperti anak kecil, tidak mendapat bagian dalam kerajaan sorga.
Oleh sebab itu, biarlah saya dan saudara merendahkan diri dan sama seperti anak kecil, supaya kita menjadi yang terbesar dalam kerajaan sorga.
Kemudian, Yesus berkata “barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku
Artinya: Biarlah kita menyambut Yesus seperti keadaan seorang anak kecil, yang mau merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Kalau tidak merendahkan diri, kita tidak akan bisa merasakan Yesus hadir dalam kehidupan kita, dan tidak bisa merasakan suasana kerajaan sorga dalam ibadah pelayanan dan di dalam nikah rumah tangga.
Sekalipun sudah mengerti firman Tuhan, biarlah tetap rendah hati, merendahkan diri.
Biarlah kita menyambut kerajaan sorga, seperti sosok / keadaan anak kecil, yaitu mau merendahkan diri serendah-rendahnya, yaitu jujur dan polos.

Matius 11: 11
(11:11) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.

Saudaraku, Yohanes Pembaptis lebih besar dari pada semua orang yang dilahirkan perempuan karena dia sudah terlebih dahulu kecil di hadapan Allah, yang bertakhta di dalam kerajaan sorga.

Matius 11: 14-15
(11:14) dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu.
(11:15) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!

Saudaraku, kalau kita bertelinga, biarlah kita mendengar, yaitu menyambut seorang anak kecil, yaitu  pribadi Yohanes Pembaptis yang mau menjadi kecil di hadapan Allah, DIALAH ELIA YANG AKAN DATANG = menyambut Yesus, menyambut kerajaan sorga.

Maleakhi 4: 5-6
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
(4:6) Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

Kalau kita menyambut seorang anak kecil = menyambut kerajaan sorga, itulah pribadi Yohanes Pembaptis, dialah Elia yang akan datang.
Kalau kita menyambut anak kecil,  maka hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya = terjadinya kesatuan hati, satu dengan yang lain.
Akan jauh lebih bagus ada kesatuan hati, baik dalam penggembalaan terkecil, yaitu nikah rumah tangga, baik penggembalaan yang lebih besar, yaitu kandang penggembalaan.
Sebab itu dalam injil Yohanes 17: 21-22, dikatakan “supaya mereka menjadi satu”, sebab inilah yang Tuhan inginkan.

Keterangan
1.   Hati bapa berbalik pada anak-anaknya
Matius 7: 7-11
(7:7) "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
(7:8) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
(7:9) Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
(7:10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
(7:11) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Tanda hati bapa berbalik pada anak-anaknya
a.    Bapa akan memberikan jika anak meminta roti
Saudaraku, roti -> firman yang hidup

Yohanes 6: 32-34
(6:32) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.
(6:33) Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."
(6:34) Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."

Yesus adalah roti yang turun dari sorga, memberi hidup kepada dunia.

Saudaraku, Yesus sebagai roti hidup, ada 3 kali Yesus menyatakan “Akulah roti hidup”
1.   Yohanes 6: 35
(6:35) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Kuasa roti hidup yang PERTAMA: tidak lapar dan tidak haus lagi
Artinya: hidup benar sesuai kebenaran firman Tuhan dan hidup dalam pimpinan Roh El Kudus
Makanan -> firman
Minuman -> Roh El Kudus

2.    Yohanes 6: 48-50
(6:48) Akulah roti hidup.
(6:49) Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati.
(6:50) Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.

Kuasa roti hidup yang KEDUA: tidak mengalami kematian
Saudaraku, ada 2 jenis kematian
·     Kematian rohani
Artinya: Seluruh anggota tubuh tidak dapat dipergunakan melayani Tuhan
·     Kematian kekal = binasa
Kalau kita menikmati roti yang turun dari sorga, kita tidak akan mengalami kematian rohani dan kematian kekal.

3.    Yohanes 6: 51
(6:51) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."

Kuasa roti hidup yang KETIGA: ia akan hidup selama-lamanya = tidak mengalami kebinasaan = hidup yang kekal
Tempat hidup yang kekal adalah kerajaan sorga.

Saudaraku, bapa tidak akan memberikan batu, kalau anaknya meminta roti.
Mengapa bapa tidak memberikan batu kepada anaknya?
Tidak memberi batu berarti tidak mengajarkan anaknya untuk hidup di bawah hukum taurat.

Yohanes 8: 2-5
(8:2) Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
(8:3) Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
(8:4) Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
(8:5) Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"

Kalau di bawah hukum taurat, setiap orang yang kedapatan berzinah, harus dilempari batu sampai mati.
Itu sebabnya, Bapa tidak memberikan batu, melainkan melepaskan anak-anaknya dari hukum taurat.

Roma 2: 15
(2:15) Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
Inilah hidup di bawah hukum taurat, sehingga terjadi pelemparan batu, yaitu
·         Saling menuduh = menghakimi, mendakwa
·         Saling membela = merasa diri paling benar

b.    Bapa akan memberi jika anak meminta ikan
Yohanes 21: 3-6, 11
(21:3) Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
(21:4) Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
(21:5) Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
(21:6) Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
(21:11) Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

Saudaraku, Yesus sebagai Bapa, memberikan ikan yang banyak kepada murid-muridnya, dengan jumlah 153 ekor ikan yang besar-besar.
Saudaraku, memberikan ikan yang banyak berarti menebarkan jala ke sebelah kanan.

Mari kita lihat menebarkan jala ke SEBELAH KANAN
Kolose 3: 1-2
(3:1) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
(3:2) Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

Saudaraku, menebarkan jala di sebelah kanan berarti mencari perkara yang di atas dimana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
Baik di rumah, di sekolah, di kampus, di tempat kerja, dan dimanapun kita berada, biarlah kita selalu menebarkan jala di sebelah kanan, yaitu memikirkan perkara-perkara di atas, tidak memikirkan perkara-perkara di bawah / di dunia, dan pasti akan mendapat sejumlah ikan yang banyak.
Kesalahan yang terjadi adalah kita asal-asalan menebarkan jala sehingga tidak mendapat ikan yang banyak.

Filipi 4: 8
(4:8) Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benarsemua yang muliasemua yang adilsemua yang sucisemua yang manissemua yang sedap didengarsemua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Inilah yang harus dipikirkan, sekaligus keadaan Yesus duduk di sebelah kanan Allah, yaitu
1.      semua yang benar
2.      semua yang mulia
3.      semua yang adil
4.      semua yang suci
5.      semua yang manis
6.      semua yang sedap didengar
7.      semua yang disebut kebajikan
8.      semua yang patut dipuji

Matius 7: 10
(7:10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan?

Bapa tidak akan memberikan ular, jika anak meminta ikan.
Ular adalah gambaran dari iblis setan.

Matius 16: 21-23
(16:21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
(16:22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
(16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Saudaraku, iblis setan adalah batu sandungan, yang selalu menghalang-halangi pekerjaan-pekerjaan Allah yang besar, yaitu Yesus harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mati di atas kayu salib.

Saudaraku, mari kita lihat, Tuhan betul-betul tidak memberikan ular, melainkan memberikan ikan.
Yohanes 19: 33-34
(19:33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
(19:34) tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Kalau Yesus harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, itu untuk menghasilkan jiwa-jiwa, yaitu lewat satu tusukan tombak segera keluar darah dan AIR.
Darah dan air melahirkan gereja Tuhan = melahirkan jiwa-jiwa baru, yaitu kafir untuk dibawa masuk dalam kandang penggembalaan (Yohanes 10: 16).
Berarti salib Kristus adalah menghasilkan jiwa-jiwa.
Jiwa-jiwa -> ikan-ikan
Setelah lambung Yesus ditombak segera keluar darah dan air, di dalam air akan berkeriapan ikan-ikan di dalamnya sampai menjadi ikan-ikan yang besar.

2.   Hati anak berbalik kepada bapa
Tanda hati anak berbalik pada bapa-bapa:
Amsal 6: 20, 23
(6:20) Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu.
(6:23) Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Jadi, saudaraku, tanda bahwa hati anak berbalik kepada bapa adalah memelihara perintah ayahnya, sedangkan perintah itu adalah pelita.

Mazmur 119: 105
(119:105) Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Perintah = firman, itulah pelita bagi kaki dan menerangi setiap jalan-jalan kita, sehingga kita terlepas dari setiap sandungan-sandungan, jerat iblis setan, dan kesesatan-kesesatan, dan kita selalu berjalan dengan Tuhan karena firman Nya menerangi jalan-jalan kita di tengah-tengah dunia yang gelap gulita karena dosa sudah semakin memuncak.

II.   BERPUASA
Setelah kita merendahkan diri, kemudian berpuasa.

Mari kita lihat tentang berpuasa
Matius 6: 16-18
(6:16) "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
(6:17) Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
(6:18) supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Kalau berpuasa di hadapan Tuhan, yang harus dilakukan adalah
1.    Meminyaki kepala
Minyak -> urapan Roh El Kudus
Di dalam Perjanjian Lama, ada 3 pribadi yang menerima pengurapan dari Roh El Kudus untuk menjalankan jabatannya / tugasnya:
1.      Seorang nabi
2.      Seorang imam
3.      Seorang raja
3 pribadi ini, mutlak harus mengalami pengurapan dari Roh El Kudus.
Tujuan pengurapan Roh El Kudus: untuk melayani Tuhan = menjadi kerajaan imam bagi Allah

Wahyu 1: 6
(1:6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Untuk melayani Tuhan harus mengalami pegurapan dari kuasa Roh El Kudus.
Menjadi suatu kerajaan, menjadi imam bagi Allah berarti harus mengalami pengurapan dari kuasa Roh El Kudus, sehingga kita berkemenangan dalam setiap ibadah pelayanan.

Kuasa kalau ada urapan Roh Kudus
Wahyu 12: 10
(12:10) Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata:  "Sekarang telah tiba  keselamatan dan kuasa  dan pemerintahan Allah kita,  dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,  karena telah dilemparkan ke bawah  pendakwa saudara-saudara kita,  yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
(12:11) Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,  dan oleh perkataan kesaksian mereka.  Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
(12:12) Karena itu bersukacitalah,  hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,  celakalah kamu, hai bumi dan laut!  karena Iblis telah turun kepadamu,  dalam geramnya yang dahsyat,  karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."

Saudaraku, kalau ada urapan Roh Kudus, kuasanya: Iblis setan dikalahkan dan kita senantiasa berkemenangan dalam setiap ibadah pelayanan, sebab kita ini adalah kerajaan imam bagi Allah.

Wahyu 11: 15-19
(11:15) Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."
(11:16) Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah,
(11:17) sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja
(11:18) dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi."

Saudaraku, Yesus sebagai raja, Dia diurapi berkuasa atas seluruh bumi.

Ibrani 1: 8-9
(1:8) Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.
(1:9) Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu."

Sorang Raja yang duduk di atas takhta, tetap untuk selamanya dan seterusnya.
Kalau ada urapan Roh Kudus, mencintai keadailan, membenci kefasikan, selalu hidup benar di dalam kandang penggembalaan.
Tongkat adalah gambaran dari penggembalaan.

2.    Mencuci muka
Saat berpuasa, muka harus dicuci
Mencuci muka, artinya: membersihkan panca indra dengan air firman Tuhan, yaitu:
1.   Mata
Mata harus disucikan supaya mata selalu memandang perkara-perkara di atas.
2.   Hidung
Hidung harus disucikan supaya kita tetap di dalam doa penyembahan.
3.    Mulut
Mulut harus disucikan supaya ada bibir yang mengucap syukur kepada Tuhan dan lidah yang mengucapkan kata-kata yang baik dan benar = memuji dan memuliakan Tuhan
4.   Telinga
Telinga harus disucikan supaya menjadi pribadi yang dengar-dengaran pada firman pengajaran.
5.   Kulit
Kulit harus disucikan supaya merasakan kasih dari Allah Bapa.

Biarlah selalu merayakan Hari Raya Pendamaian, sampai Tuhan datang dengan merendahkan diri disertai dengan puasa sampai betul-betul berdamai dengan Allah. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI








No comments:

Post a Comment