KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, July 14, 2013

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 12 JULI 2013

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 12 JULI 2013

“DARI KITAB MALEAKHI”

Subtema: PEDANG YANG TAJAM ADALAH FIRMAN PENYUCIAN

Shalom!
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan untuk beribadah melayani kepada Tuhan.

Segera kita memperhatikan Maleakhi, sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab.
Maleakhi 2: 7
(2:7) Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

Orang mencari pengajaran dari mulut seorang imam, sebab dialah utusan Tuhan.
Seorang utusan juga adalah seorang hamba Tuhan, di dalam mulutnya terdapat pengajaran, dan orang mencari pengajaran dari mulutnya.

Yesaya 49: 1-2
(49:1) Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
(49:2) Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

Yesaya adalah seorang utusan, ia dipanggil dari sejak kandungan. Kemudian, Tuhan membuat mulutnya sebagai pedang yang tajam, berarti pengajaran yang benar keluar dari mulutnya, karena ia seorang utusan.

Mari kita lihat; PEDANG YANG TAJAM.
Ibrani 4: 12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Pedang yang tajam, itulah FIRMAN ALLAH YANG HIDUP dan KUAT.
Firman Allah yang hidup dan kuat adalah gambaran dari KUASA PENYUCIAN FIRMAN.

Penyucian firman dibagi menjadi dua bagian;
YANG PERTAMA:
Firman Allah itu hidup dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua mana pun, ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum.

-      PENYUCIAN ATAS JIWA.
Matius 11: 28-29
(11:28) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
(11:29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Pikullah kuk = menyangkal diri dan memikul salib = menerima pemberitaan firman tentang salib Kristus = menerima firman penyucian.
Kalau kita menerima firman penyucian, maka jiwa kita menjadi tenang, seperti Yakub, jiwanya tenang; ia tinggal di dalam kemah.
Berbeda dengan jiwa yang belum disucikan, seperti Esau; hidupnya tidak tenang, ia lebih suka tinggal di padang. Padang -> dunia dengan segala arus dan pengaruhnya. Selain itu, Esau juga suka berburu daging, artinya; hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging, ini adalah gambaran di mana jiwa Esau belum disucikan.
Coba saudara perhatikan orang yang tidak tinggal diam dan tenang, itu tanda bahwa jiwanya belum disucikan.

Kemudian, jikalau jiwa itu disucikan, akan terlihat jelas dari dua sisi;
·        Sisi yang pertama; menjadi pribadi yang LEMAH LEMBUT.
Dalam injil Matius, orang yang lemah lembut adalah orang yang menguasai bumi.
Tetapi sebaliknya, kalau tidak lemah lembut, maka Tuhan tidak akan memberikan kita kepercayaan untuk menguasai bumi.
·        Sisi yang kedua; menjadi pribadi yang RENDAH HATI.
Jadilah pribadi yang rendah hati, tetapi jangan dibuat-buat, melainkan murni, baik dalam hal berkata-kata, bersikap, tingkah laku, cara berpikirnya rendah hati, tetapi tidak dibuat-buat.
Kalau rendah hati dibuat-buat itu sifatnya tidak kekal, dan ironisnya akan berakhir dengan kemunafikan.
Kalau jiwa disucikan, percayalah, seseorang menjadi pribadi yang tenang, ia tidak suka tinggal di padang dan ia tidak hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.

-      PENYUCIAN ATAS ROH.
Matius 8: 16-17
(8:16) Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.
(8:17) Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."

Yesus memikul kelemahan di atas kayu salib = menerima pemberitaan firman tentang salib Kristus = menerima firman penyucian, sehingga kalau kita perhatikan di sini; roh-roh itu disucikan, mulai dari roh-roh jahat dan roh najis, roh apa saja disucikan.
Motor penggerak dari tubuh manusia adalah roh manusia itu sendiri. jadi kalau roh manusia dikuasai oleh roh- yang lain, roh najis dan roh jahat, maka orang itu menjadi najis dan jahat. Kalau seumpamanya seseorang dikuasai roh dusta, pasti orang itu menjadi pendusta.
Biarlah kita memperhatikan firman ini dengan baik.

Kemudian, ini ada kaitannya dengan ayat 14-15 ...
Matius 8: 14-15
(8:14) Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
(8:15) Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Ia pun bangunlah dan melayani Dia.

Di sini kita perhatikan, bahwa; mertua perempuan Simon Petrus mengalami sakit demam.
Sakit demam = panas dingin, berarti rohnya tidak stabil; kadang rohnya bernyala-nyala, kadang rohnya dingin / tidak stabil, persis seperti sidang jemaat di Laodikia. Itu sebabnya Tuhan berfirman kepada sidang jemaat di Laodikia: “...karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku” (Wahyu 3: 16)

Tetapi di sini kita perhatikan; Tuhan mengulurkan dua tangan atas mertua Petrus, dan seketika itu juga mertua Petrus itu sembuh, dan ia pun melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, dengan kerohanian yang stabil / normal di hadapan Tuhan, sama seperti lima gadis yang bijaksana berkobar-kobar menyala-nyala ketika menyongsong mempelai Laki-Laki Sorga.
Kita tidak tahu kapan Yesus datang untuk kedua kalinya, tetapi biarlah kita tetap berkobar-kobar bernyala-nyala di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, itu tandanya bahwa penyucian roh telah terjadi.

-      PENYUCIAN ATAS TUBUH.
Matius 5: 27-29
(5:27) Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
(5:28) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
(5:29) Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.

Memandang perempuan dan mengingininya dalam hati = dosa perzinahan.
Oleh sebab itu, mata yang najis (pandangan tidak baik) harus segera dicungkil oleh pedang tersebut, ini disebut penyucian atas tubuh, sebab mata adalah salah satu dari anggota tubuh.
Biarlah pandangan kita tetap tertuju kepada Tuhan, sebab kalau mata kita tertuju kepada Tuhan / memandang Kerajaan Sorga, dengan demikian, kita akan menyerahkan segenap tubuh, jiwa dan roh kita kepada Tuhan.

Matius 5: 30
(5:30) Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

Memenggal tangan yang berdosa, ini juga disebut penyucian atas tubuh, sebab tangan adalah salah satu dari anggota tubuh.
Jadi kalau tangan berdosa, biarlah kiranya itu dipenggal, dari pada mempertahankan tangan yang berdosa, tetapi akhirnya binasa.
Memenggal tangan, artinya; penanggalan atas tubuh yang berdosa.

Kolose 2: 11
(2:11) Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,

Penanggalan akan tubuh yang berdosa, disebut SUNAT KRISTUS.
Jadi, tidak perlu disunat secara lahiriah, justru saya katakan; sunat lahiriah itu tidak akan berkenan kepada Tuhan.
Biarlah kita semua mengalami sunat Kristus, berarti penanggalan atas tubuh yang berdosa terjadi, inilah yang disebut penyucian atas tubuh.

Penyucian firman dibagi menjadi dua bagian;
YANG KEDUA:  
Firman Allah itu hidup dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua mana pun, sehingga sanggup membedakan pertimbangan dan PIKIRAN HATI.

-      PENYUCIAN ATAS PIKIRAN.
Matius 16: 21-23
(16:21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
(16:22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
(16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Yesus harus menanggung penderitaan di atas kayu salib, Ia harus mati dan terbunuh di atas kayu salib = menerima pemberitaan firman tentang salib Kristus = menerima firman penyucian.
Ketika menerima firman penyucian, maka seluruh alam pikiran disucikan, seperti alam pemikiran dari Simon Petrus disucikan.
Kalau pikiran tidak disucikan, maka manusia hanya memikirkan apa yang dipikirkan oleh manusia, tetapi tidak memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah, sedangkan Allah memikirkan jauh ke depan supaya manusia yang berdosa memperoleh keselamatan / hidup yang kekal.

Sesungguhnya Tuhan itu baik, tetapi kadang manusia itu sendiri karena pemikirannya menjadi batu sandungan bagi rencana Allah yang besar. Tetapi di sini kita lihat, pemikiran dari Simon Petrus telah disucikan.
Saya kira kita semua yang berada dalam kandang penggembalaan ini, biarlah pemikiran kita disucikan, supaya kita tidak sama dengan mereka / orang dunia, yang hanya memikirkan bagaimana supaya memperoleh harta, kekayaan, jabatan, kedudukan dan sebagainya.
Kalau seseorang memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah, maka ia hanya memikirkan pekerjaan Tuhan dalam kandang penggembalaan, tidak lebih, tidak kurang.

Oleh sebab itu, mari kita perhatikan ayat 24 ...
Matius 16: 24
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Jadi, setiap orang harus menyangkal dirinya dan memikul salibnya = menerima pemberitaan firman tentang salib = menerima firman penyucian.

Matius 16: 25-26
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
(16:26) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Biarlah kiranya kita mau menerima firman penyucian, pikiran kita disucikan, supaya kita memperoleh hidup yang kekal, dari pada kita memperoleh seisi dunia tetapi pemikiran-pemikiran tidak disucikan, dan akhirnya binasa.

-      PENYUCIAN ATAS HATI
Ibrani 10: 21-22
(10:21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Bila hati nurani yang jahat telah disucikan oleh air yang murni, maka ketika kita menghadap Allah, menghadap takhta kasih karunia Allah, dengan 2 hal,  yaitu;
·        Dengan TULUS IKHLAS.
Malam ini kita beribadah melayani Tuhan harus dengan tulus ikhlas, dimulai dengan menaikkan puji-pujian, mengerjakan pekerjaan yang Tuhan percayakan sesuai dengan karunia jabatan masing-masing, sampai saat mendengar firman Tuhan, harus dengan tulus ikhlas.
·        Dengan KEYAKINAN IMAN YANG TEGUH.
Berarti, iman yang kuat, iman yang tidak mudah goyah terhadap dosa kejahatan dan dosa kenajisan, tidak mudah terpikat dan tidak memikat. Itulah iman yang teguh karena hati nurani yang jahat telah disucikan oleh air yang murni, itulah pemberitaan firman tentang salib Kristus.

Dari awal kita melihat penyucian atas tubuh, jiwa, roh, pikiran dan hati, itu selalu dikerjakan oleh pemberitaan firman tentang salib, bukan dengan pemberitaan firman yang ditambahkan dan dikurangkan = dibasuh oleh air yang murni.

Yehezkiel 36:  25-26
(36:25) Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.
(36:26) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.

Kesimpulannya; kalau terjadi penyucian atas tubuh, jiwa dan roh, penyucian atas pemikiran dan hati, maka;
-      Tuhan akan memberikan HATI YANG BARU.
Dalam Yehezkiel 11, dikatakan; hati yang baru = hati yang lain, lain dari pada yang lain.
-      Tuhan juga memberikan ROH YANG BARU DI DALAM BATIN = terlepas dari roh-roh yang lain, yaitu roh jahat dan roh najis.
-      Tuhan MENJAUHKAN HATI YANG KERAS = tanpa kekerasan hati.
Dalam kitab Keluaran, orang yang keras hati akan binasa. Hati-hati dengan kekerasan hati, sebab itu adalah penyembahan berhala.
-      Tuhan akan memberikan kepadanya HATI YANG TAAT.
Dalam Filipi 2 dikatakan; Yesus Kristus taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib.
Jadi, hati yang taat = setia.
Itulah yang terjadi, kalau terjadi penyucian atas tubuh, jiwa roh, atas hati dan pikiran.

Yehezkiel 36:  28
(36:28) Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.

Selanjutnya, Tuhan akan memberikan TANAH YANG DIJANJIKANNYA, itulah tanah Kanaan.
Mereka yang menerima janji-janji Tuhan menjadi umat ketebusan-Nya dan Tuhan menjadi Allah mereka.

Tetapi, ada syarat untuk berada di tanah perjanjian.
Syaratnya.
Kejadian 3: 23-24
(3:23) Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
(3:24) Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Syaratnya; seperti Adam dan isterinya, terlebih dahulu MENGUSAHAKAN TANAH dari mana mereka diambil.
Mengusahakan tanah, artinya; menggarap dan mengerjakan tanah.
Tanah -> hati.

Matius 13: 5-8
(13:5) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
(13:6) Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
(13:7) Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
(13:8) Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.

Tanah yang baik adalah tanah yang subur, itu adalah tanah yang digarap dan dikerjakan, sehingga tidak terdapat lagi dua hal;
1.    TANAH YANG BERBATU-BATU.
Artinya; tidak terdapat lagi kekerasan hati.
Batu  -> kekerasan hati.
Oleh sebab itu kalau kita perhatikan ayat selanjutnya, orang yang keras hati menerima firman Tuhan dengan gembira, tetapi firman itu tidak berakar, sehingga ketika ada penindasan, orang itu segera murtad.
2.    SEMAK DURI.
Artinya; tidak dikuasai oleh kekuatiran, tidak dihimpit oleh kekuatiran, tidak kuatir akan masa depan. orang yang tidak kuatir adalah orang yang tergembala dalam satu kandang, satu gembala, tidak takut akan masa depan, sebab ibadah itu mengandung janji baik sekarang dan di masa yang akan datang, dan ibadah itu mengandung kuasa baik sekarang dan di masa yang akan datang, asal saja saya dan saudara tergembala dengan baik dalam satu kandang, satu gembala

Sehingga tanah yang baik itu menghasilkan buah;
-      BUAH 100 KALI LIPAT.
Angka 100 -> 100 domba.
Arti rohaninya; tergembala dengan baik dalam satu kandang, satu gembala, dengar-dengaran, tidak liar.
-      BUAH 60 KALI LIPAT.
Artinya; menerima hak kesulungan, seperti Yakub.
Hak kesulungan, itulah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
-      BUAH 30 KALI LIPAT.
Ini -> manusia baru dengan babak baru, seperti Yesus, setelah dibaptis, selanjutnya Ia melayani Tuhan.

Biarlah kita mengusahakan tanah, sehingga kita menghasilkan buah 100 kali lipat, 60 kali lipat, dan 30 kali lipat.
Berbeda dengan orang yang tidak menyadari diri, tidak prihatin atas hidupnya, ia tidak akan mengusahakan tanah itu, sedangkan ia berasal dari tanah itu sendiri.

Kejadian 3: 24
(3:24) Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Selanjutnya, untuk masuk ke taman Eden, mengambil buah dari pohon kehidupan, terlebih dahulu MELEWATI PEDANG YANG BERNYALA-NYALA dan MENYAMBAR-NYAMBAR, ini -> firman Allah yang hidup dan kuat.
-      Bernyala-nyala = hidup.
-      Menyambar-nyambar = kuat.

Pendeknya; terlebih dahulu menerima PENYUCIAN FIRMAN atas TUBUH, JIWA dan ROH, juga atas PEMIKIRAN dan HATI, sehingga layak untuk masuk ke taman Eden, dan selanjutnya dapat mengulurkan tangan untuk mengambil buah dari pohon kehidupan itu.

Kejadian 2: 8-9
(2:8) Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
(2:9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Tuhan Allah menumbuhkan berbagai pohon di Taman Eden, yaitu;
-     BERBAGAI-BAGAI POHON DARI BUMI YANG MENARIK DAN YANG BAIK UNTUK DIMAKAN BUAHNYA -> zaman Allah Roh Kudus.

-     BUAH POHON PENGETAHUAN YANG BAIK DAN YANG JAHAT -> zaman Allah Bapa = berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat; tangan ganti tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi, artinya kejahatan dibalas dengan kejahatan.
Berarti kalau makan buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat, pasti akan binasa, sama halnya dengan orang yang berada di bawah hukum Taurat, semuanya binasa.

-    BUAH DARI POHON KEHIDUPAN -> zaman Allah Anak = Yesus Kristus, di dalam Dialah kita memperoleh kasih karunia.
Roma 10: 4
(10:4) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.

Kristus adalah kegenapan dari hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh oleh orang-orang yang percaya kepada Kristus.

Matius 5: 17-18
(5:17) "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
(5:18) Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Yesus Kristus lahir dan datang ke dunia ini untuk menyelamatkan manusia yang berdosa, sebab di dalam Dialah terdapat kegenapan hukum Taurat.
Jadi hidup kita ini adalah hidup oleh karena kasih karunia, hidup oleh karena anugerah.
Sesungguhnya kita ini adalah orang-orang berdosa, orang-orang yang harus dimurkai, tetapi oleh karena kasih karunia kita memperoleh keselamatan, layak untuk mengulurkan tangan untuk mengambil buah pohon kehidupan itu.

Biarlah kita menyadari diri masing-masing, bahwa kita berasal dari debu tanah, oleh sebab itu biarlah kita mengusahakan tanah itu, berarti menggarap dan mengerjakannya menjadi tanah hati yang subur dan yang baik, sehingga menghasilkan buah 100 kali lipat, 60 kali lipat, dan 30 kali lipat. Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment